Disusun oleh
Nama : Rabiatul Adawiyah
NIM : 0301202080
KELAS PAI-7/SEMESTER II
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA (UINSU)
MEDAN
2021
IDENTITAS REVIEWER
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan nikmat,
baik itu nikmat kesehatan, nikmat kekuatan, serta nikmat yang lainnya sehingga saya dapat
menyelesaikan critical book report ini dengan guna memenuhi tugas mata kuliah Akhlak
Tasawuf.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
saya terkhusus kepada “Drs. Hadis Purba, MA” selaku dosen pengampu yang telah
membimbing saya dalam pembuatan critical book report ini.
Saya tentu menyadari bahwa critical book report ini masih jauh dari kata sempurna,
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran, agar critical book report ini nantinya dapat menjadi critical
book report yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada critical
book report ini, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
I. PENGANTAR
A. Identitas Buku
1. Judul Buku : Akhlak Tasawuf
2. Pengarang : Dr. Rahmat Hidayat, MA
Drs. H. Miswar, MA
H. Pangulu Nasution, Lc, MA
Drs. Ramadhan Lubis, M.Ag
3. Penerbit : Perdana Publishing
4. Tempat Terbit : Jl. Sosro No. 16-A Medan 20224
5. Tahun Terbit : 2018
6. Cetakan : Pertama
7. Tebal Buku/ ISBN : 252 Hal/ 978-602-5674-39-6
II. RINGKASAN BUKU
A. BAB I PENDAHULUAN
Secara bahasa, perkataan "Akhlak" bermakna "Perbuatan, tingkah laku atau
perangai". Secara istilah Akhlak itu adalah "Sifat yang tertanam dalam jiwa yang melahirkan
perbuatan atau tingkah laku".
Ilmu Akhlak ialah ilmu yang mempelajari perbuatan atau tingkah laku manusia, untuk
diberi nilai apakah perbuatan tersebut 'baik' atau 'buruk'. Perbuatan manusia itu, adakalanya
dilakukan dalam keadaan tidak sadar, tidak disengaja, tidak direncanakan, tetapi dilakukan
dalam keadaan terpaksa, dilakukan tanpa sadar, reflek. Maka perbuatan seperti ini tidak
menjadi objek pembahasan ilmu akhlak.
Perbuatan yang menjadi objek pembahasan ilmu akhlak adalah perbuatan yang
disengaja dalam keadaan sadar, direncanakan, atas kemauan sendiri. Sumber dan dasar
hukum akhlak dalam Islam adalah al-Qur'an dan Hadits. Karena itu, akhlak dalam Islam
memiliki perbedaan dengan Ethika dan Moral.
Orang yang mempelajari ilmu akhlak, tidak serta merta menjadi "orang baik. Tetapi
dengan mempelajari ilmu Akhlak, orang tsb memiliki pengetahuan yang benar yang berguna
sebagai petunjuk dan mendorongnya untuk berbuat baik.
Menurut Aliran Intuisisme, suatu perbuatan dikatakan baik, apabila perbuatan itu
sesuai dengan kehendak batin atau hati nurani manusia.
Menurut Aluran Idealisme, suatu perbuatan dikatakan baik, apabila perbuatan itu
sesuai dengan keadaan yang seharusnya menurut idealnya dalam pikiran manusia.
Menurut agama Islam, perbuatan manusia itu dikatakan baik, apabila perbuatan
tersebut bernilai ibadah, karena tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk beribadah
kepadaNya, dan beramal shalih.
Orang yang bertasawuf disebut "Sufi". Dan hal-hal yang sifatnya berkaitan dengan
tasawuf disebut "Sufistik".
2. Perkembangan Tasawuf Dalam dunia Islam.
Disebabkan oleh 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
- Faktor Internal, yaitu :
a. Banyak ayat-ayat al-Qur'an dan Hadits Nabi, baik secara langsung atau tidak langsung
menyuruh bertasawuf (mensucikan diri dan mendekatkan diri kepada Allah.
b. Pola hidup Rasulullah juga memperlihatkan nilai-nilai tasawuf, sehingga harus ditiru
dan diikuti.
- Faktor eksternal, Yaitu faktor yang datang dari luar.
Dalam perkembangan nya, Tasawuf dalam dunia Islam melahirkan "Thariqat". Thariqat,
mengandung 2 pengertian, yaitu :
1) 1.Thariqat = Jalan yang harus diikuti untuk bisa lebih dekat dengan Allah.
2) Thariqat = Kelompok orang yang mengikuti amalan dan metode khusus dibawah
bimbingan guru (mursyid) untuk mendekatkan diri kepada Allah.
B. Kelemahan Buku
1) Masih terdapat kesalahan pengetikan kata dalam buku ini,
2) Penjelasan materi di dalam isi buku ini tidak langsung ke poinnya dan terkesan
bertele-tele,
3) Buku ini tidak direvisi sejak edisi pertama.