Dosen Pengampu
Disusun Oleh:
TAHUN 2021
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan .............................................................................................................................. vi
BAB II PEMBAHASAN
A. Bagaimana Memahami Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti Aqidah Akhlak Kelas 1-
3 MTs.............................................................................................................................. 1
B. Pengertian dan Contoh Kompetensi Inti dan Dasar........................................................ 4
C. Tujuan, Pendekatan, Dan Evaluasi KI dan KD Pada MTS............................................ 12
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 15
B. Saran .............................................................................................................................. 15
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.yang mana atas berkat dan rahmat,
hidayah dan inayahNya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktunya. Tidak lupa
shalawat dan salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita dapat memperoleh
syafaatnya di akhirat kelak. Aamiin Allahumma Aamiin.
Penulis juga tak lupa mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Akidah
Akhlak Pada Madrasah Bapak Drs. Miswar Rasyid Rangkuti, MA yang telah membimbing
kami sehingga makalah dengan judul “Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti Pembelajaran
Aqidah Akhlak Pada MTS” Kini dapat kami selesaikan dengan baik.
Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, dan masih terdapat banyak
kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar ke depannya penulis dapat menyelesaikan makalah yang lebih baik
lagi. Kemudian apabila penulis terdapat kesalahan mohon dimaafkan.
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Aqidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran yang menekankan pada kemampuan
memahami dan mempertahankan keyakinan/keimanan yang benar serta menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai asmau’ul husna, serta penciptaan suasana keteladanan dan pembiasaan
dalam mengamalkan akhlak terpuji dan adab Islami melalui pemberian contoh-contoh perilaku
dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Aqidah Akhlak bukan hanya
mengajarkan pengetahuan tentang agama, akan tetapi bagaimana membentuk kepribadian siswa
agar memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat dan kehidupannya dihiasi dengan akhlak yang
mulia dimanapun berada. Makalah ini berupaya membahas tentang Bagaimana Mahasiswa Untuk
Mampu Memahami Kompetensi Inti dan Dasar Di MTS.
Aqidah Akhlaq merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran dasar yang
terdapat dalam agama Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadits. Untuk kepentingan
pembelajaran, dikembangkan materi Aqidah dan Akhlaq pada tingkat yang lebih rinci sesuai
tingkat dan jenjang pendidikan.
Aqidah Akhlaq merupakan salah satu rumpun mata pelajaran pembelajaran agama di
madrasah (Al-Qur’an Hadits, Aqidah Akhlaq, Syari’ah/Fiqih Ibadah Muamalah dan Sejarah
Kebudayaan Islam) yang secara integratif menjadi sumber nilai dan landasan moral spiritual yang
kokoh dalam pengembangan keilmuan dan kajian keislaman,
B. Rumusan Masalah
2. Bagaimana Memahami Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Aqidah akhlafk MTs
3. Bagaimana Tujuan, Pendekatan, dan Evaluasi KI dan KD Pada Pembelajaran Aqidah Akhlak
MTs.
C. Tujuan Penulisan
2. Untuk mengetahui Kompetenisi Inti dan Kompetensi Dasar Aqidah akhlak MTs.
3. Untuk mengetahui Tujuan, Pendekatan, dan Evaluasi KI dan KD pada Pembelajaran Aqidah
Akhlak MTs
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Kompetensi inti adalah kualitas yang harus dimiliki peserta didik yang diperoleh melalui
pembelajaran yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran aktif. Kompetensi inti merupakan
istilah yang dipakai dalam Kurikulum 2013 yang kedudukannya sama dengan Standar Kompetensi
yang digunakan pada Kurikulum terdahulu yakni KTSP. Kompetensi inti menjadikan kompetensi-
kompetensi yang harus dihasilkan menjadi saling berkaitan. Satu sama lain menjalin hubungan
guna mencapai hasil yang diinginkan. Kompetensi inti merupakan istilah yang digunakan dalam
Kurikulum 2013 yang merupakan perubahan dari Standar Kompetensi sebagai istilah yang dipakai
dalam KTSP.
Majid (2014:42) mengatakan bahwa, kompetensi inti merupakan kerangka yang menjadi
gambaran dan penjelasan dasar pengembangan program pembelajaran yang terstruktur. Gambaran
mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dipelajari setiap peserta didik. Maka dalam penentuannya hendak
dilakukan dengan cermat dan hati-hati karena setiap sekolah mengembangkan kompetensinya
sendiri tanpa memperhatikan standar nasional. Akibatnya kualitas sekolah akan bervariasi dan
tidak dapat dibandingkan antara kualitas sekolah yang satu dengan kualitas sekolah yang lain. Tim
Kementerian dan Kebudayaan dalam Kurikulum 2013 (2013:6) mengemukakan pengertian
Kompetensi Inti (KI) adalah sebagai berikut.
Kompetensi inti merupakan terjemahan atau operasional standar kompetensi lulusan (SKL),
dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada
satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi
utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif,
kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas
dan mata pelajaran. Dalam setiap kompetensi inti yang dipelajari oleh peserta didik memiliki
gambaran yang memuat semua aspek pengetahuan, yang harus dimiliki, dan dikuasai oleh peserta
didik seperti, aspek kognitif dalam bentuk pemahaman terhadap informasi yang diterima, afektif
1
dalam bentuk sikap yang bertujuan agar peserta didik memiliki rasa tanggung jawab terhadap sikap
yang lebih baik, dan aspek psikomotor yang terarah kepada keterampilan agar peserta didik
mampu menyalurkan berbagai kreativitas untuk menciptakan suatu hal yang baru.
Kompetensi inti dijabarkan pada kompetensi dasar yang harus dicapai dan berlaku secara
nasional. Kompetensi inti bukan untuk diajarkan dan tidak dihapalkan, tetapi untuk dibentuk
melalui berbagai tahapan proses pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang relevan dan sebagai
pegangan bagi peserta didik bahwa dalam mengajarkan mata pelajaran ada pesan-pesan yang
terkandung dalam materinya. Setiap mata pelajaran harus mengacu pada pencapaian dan
perwujudan kompetensi inti yang telah dirumuskan. Mulyasa (2014:174) menjelaskan bahwa
kompetensi inti sebagai berikut.
Berdasarkan pernyataan di atas penulis menyimpulkan dalam kompetensi inti dirancang tiga
aspek yaitu aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan dalam meningkatkan
kemampuan siswa dalam pembelajaran. Melalui kompetensi inti berbagai kompetensi dasar pada
kelas yang berbeda dapat dijaga. Guru harus mampu membantu membentuk kepribadian siswa,
mampu bersosialisasi dengan sangat baik, dan memiliki keterampilan yang kelak akan sangat
berguna bagi perkembangannya di dunia kerja. Rumusan kompetensi inti sebagai berikut.
2
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
Keempat kompetensi itu menjadi acuan dari kompetensi dasar dan harus dikembangkan dalam
setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Setiap jenjang pendidikan memiliki empat
kompetensi inti sesuai dengan paparan peraturan pemerintah.
Kompetensi dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang bersumber pada KI yang harus dikuasai peserta didik.Kompetensi tersebut
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari
3
suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar merupakan hal yang penting bagi setiap perangkat
pendidikan, karena melalui kompetensi dasar, setiap proses pembelajaran dapat tersusun, dan
terencana dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik pula. Selain itu
KD dalam setiap mata pelajaran telah disesuaikan dengan karakteristik peserta didik pada
umumnya, agar peserta didik dapat memahami secara baik.
4
3.6.Menunjukkan bukti/dalil naqli dan aqli dari
sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah,
salbiyah,ma’ani, dan ma’nawiyah.
3.7.Menguraikan sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi
Allah swt.
3.8.Memahami ciri-ciri/tanda perilaku orang
beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil, danJaiz
Allah swt dalam kehidupan sehari-hari.
3.9.Memahami pengertian dan pentingnya ikhlas,
taat, khauf dan taubat
3.10.Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh
perilaku ikhlas, taat, khauf, dan taubat
3.11.Memahami dampak positif dari perilaku ikhlas,
taat, khauf, dan taubat dalam fenomena kehidupan
5
1.3.Menghayati nilai-nilai keimanan kepada makhluk gaib
Allah swt selain malaikat
6
abstrak (menulis, membaca, 4.2.Menyajikan kisah-kisah dalam fenomena kehidupan
menghitung, tentang kebenaran adanya malaikat dan makhluk ghaib lain
menggambar, dan selain malaikat
mengarang) terkait dengan
pengembangan dari yang 4.3.Mensimulasikan contoh perilaku riya’ dan nifaq serta
dipelajarinya di madrasah dampaknya dalam kehidupan sehari-hari
dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah
keilmuan.
7
3.7.Memahami hikmah berakhlak terpuji pada diri sendiri
(tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukur dan qana’ah)
3.8.Memahami pengertian ananiah, putus asa, ghadab,
tamak dan takabur
3.9.Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh
perbuatan ananiah, putus asa, ghadab, tamak dan takabur
3.10.Memahami dampak negatif akhlak tercela (ananiah,
putus asa, ghadab, dan tamak)
8
2.3.Membiasakan diri menghindari perilaku hasad,
dendam, ghibah, fitnah dannamiimah dalam
kehidupan sehari-hari.
9
memodifikasi, dan 4.2.Mensimulasikan dampak positif dari akhlak
membuat) dan ranah abstrak terpuji (husnuzh-zhan, tawaadhu’,
(menulis, membaca, tasaamuh, dan ta’aawun)
menghitung,
menggambar, dan 4.3.Mensimulasikan dampak negatif dari akhlak
mengarang) terkait dengan tercela (hasad, dendam, ghibah, dan namiimah)
pengembangan dari yang
dipelajarinya di madrasah
dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah
keilmuan.
10
3.5.Memahami pengertian dan pentingnya berilmu,
kerja keras, kreatif, dan produktif
3.6.Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh
perilaku berilmu, kerja keras, kreatif, dan produktif
3.7.Memahami dampak positif dari berilmu, kerja
keras, kreatif, dan produktif dalam fenomena
kehidupan.
11
3. Memahami 3.1.Memahami pengertian beriman kepada Qada
pengetahuan (faktual, dan Qadar
konseptual dan procedural)
berdasarkan rasa 3.2.Menunjukkan bukti/dalil kebenaran akan
ingintahunya tentang al- adanya Qada dan Qadar
Qur’an, Hadis, Fikih ,
3.3.Memahami berbagai tanda dan peristiwa yang
akidah, akhlak, dan sejarah
berhubungan adanya Qada dan Qadar
Islam.
3.4.Menunjukkan ciri-ciri perilaku orang yang
beriman kepada Qada dan Qadar Allah.
3.5.Memahami pengertian dan pentingnya akhlak
terpuji dalam pergaulan remaja
3.6.Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh
perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
3.7.Memahami dampak negatif akibat perilaku
pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak
Islam dalam fenomena kehidupan
Akidah aklhlak di MI dan MTs bertujuan untuk memebekali peserta didik agar dapat:
12
a) Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang sejak lahir. Dengan naluri ketuhanan,
manusia berusaha untuk mencari Tuhannya, kemampuan akal dan ilmu yang berbeda-beda
memungkinkan manusia akan keliru mengerti Tuhan. Dengan aqidah akhlak, naluri atau
kecenderungan manusia akan keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Kuasa dapat berkembang
dengan benar
b) Aqidah akhlak bertujuan pula membentuk pribadi muslim yang luhur dan mulia. Seorang
muslim yang berakhlak mulia senantiasa bertingkah laku terpuji, baik ketika berhubungan dengan
Allah, dengan sesama manusia, makhluk lainnya serta dengan alam lingkungan. Oleh karena itu,
perwujudan dari pribadi muslim yang luhur berupa tindakan nyata menjadi tujuan dalam aqidah
akhlak.
c) Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan. Manusia diberi kelebihan
oleh Allah dari makhluk lainnya berupa akal pikiran.
e) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela
dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi
dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.
Setiap kegiatan pendidikan merupakan bagian dari suatu proses yang diharapkan untuk menuju
kesuatu tujuan. Dimana tujuan pendidikan merupakan suatu masalah yang sangat fundamental
dalam pelaksanaan pendidikan, sebab dari tujuan pendidikan akan menentukan kearah mana
remaja itu dibawa. Karena pengertian dari tujuan itu sendiri yaitu suatu yang diharapkan tercapai
setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai. Adapun tujuan pendidikan aqidah akhlak menurut
beberapa para ahli adalah sebagai berikut:
a. Tujuan KI dan KD Pada aqidah akhlak menurut Barmawie Umary yaitu supaya dapat terbiasa
atau melakukan yang baik, indah, mulia, terpuji, serta menghindari yang buruk, jelek, hina, tercela.
13
Dan supaya hubungan kita dengan Allah SWT dan dengan sesama makhluk selalu terpelihara
dengan baik dan harmonis.
b. Menurut Mohd. Athiyah Al-Abrasyi tujuan dari pendidikan moral atau akhlak dalam Islam
ialah untuk membentuk orang-orang yang bermoral baik, keras kamauan, sopan dalam bicara dan
perbuatan, mulia dalam tingkah laku dan perangai, bersifat bijaksana, sempurna, sopan dan
beradab, ikhlas, jujur dan suci.
c. Sedangkan Menurut Moh. Rifai tujuanKI dan KD pada pendidikan aqidah akhlak yaitu
sebagai berikut:
1) Memberikan pengetahuan, penghayatan dan keyakinan kepada siswa akan hal-hal yang harus
diimani, sehingga tercermin dalam sikap dan tingkah lakunya sehari-hari.
2) Memberikan pengetahuan, penghayatan, dan kemauan yang kuat untuk mengamalkan akhlak
yang baik, dan menjauhi akhlak yang buruk, baik dalam hubungannya dengan Allah, dengan
dirinya sendiri, dengan sesama manusia, maupun dengan alam lingkungannya.
3) Memberikan bekal kepada siswa tentang aqidah dan akhlak untuk melanjutkan pelajaran ke
jenjang pendidikan menengah.
Pendekatan mata pelajaran mengarah pada pembelajaran lepas antarmata pelajaran. Artinya,
mata pelajaran satu dengan yang lainnya terpisah dan tidak terikat oleh tema. Pada pendekatan ini,
siswa diharapkan mampu menguasai konsep dengan melakukan secara lansung (kontekstual).
Selain itu siswa mampu menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman yang
utuh. Hal ini untuk memotivasi siswa dalam belajar dan mampu memaksimalkan memori jangka
panjang. inilah yang bermakna di dalam proses pembelajaran. kebermaknaan pembelajaran banyak
ditentukan oleh pengalaman belajar anak.
Melalui pembelajaran konstektual, materi pembelajaran akan lebih berarti/ tambah berarti jika
siswa mempelajari materi pelajaran yang disajikan melalui konteks kehidupan mereka, dan
14
menemukan arti dalam proses pembelajarannya, sehingga pembelajaran akan lebih diminati dan
menyenangkan.
Sementara itu, cakupan materi pada setiap aspek dikembangkan dalam suasana pembelajaran yang
terpadu melalui pendekatan:
Penilaian untuk pembelajaran Aqidah Akhlak di MTs pada Kurikulum 2013 menggunakan jenis
penilaian autentik (authentic assessment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar
secara utuh.
Dalam Kurikulum 2013 seluruh aspek peserta didik harus dinilai yaitu pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Dari segi pengetahuan keberhasilan peserta didik dapat dilihat dari hasil tugas,
ulangan harian, Ulangan Tengah semester dan Ulangan Akhir semester.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan siswa untuk mencapai suatu Standar Kompetensi
Lulusan yang harus dimiliki peserta didik pada setiap tingkat, kelas atau program. Sedangkan,
Kompetensi Dasar adalah kemampuan siswa untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus
diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. KD terdiri dari sikap, pengetahuan, dan
keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotorik ).
Majid (2014:43) berpendapat bahwa, kompetensi dasar berisi konten atau kompetensi yang terdiri
atas sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus
dikuasai peserta didik. Kompetensi dasar akan memastikan capaian pembelajaran tidak terhenti
sampai pengetahuan saja, melainkan harus berlanjut ke keterampilan dan bermuara pada sikap.
15
B. Saran
Penulis Menyadari Bahwa Makalah ini, Masih Banyak Kekurangannya, Maka Dari itu, Penulis
Mohon Kritik dan Saran yang bersifat membangun, Dari Makalah ini, Agar Kedepannya, Bisa
Lebih Baik Lagi . Penulis Sangat Berterimakasih Kepada Pembaca Atas Partisipasinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://ahmadefendy.blogspot.com/2010/03/pendekatan-pembelajaran-akidah-akhlaq
https://www.gurukatro.com/2016/01/ki-kd-mi-akidah-akhlak.html.
Zayadi, Ahmad dan Abdul Majid. 2005. Tadzkirah Pembelajaran Agama Islam (PAI)
berdasarkan pendekatan konstektual. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
16