Anda di halaman 1dari 10

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PAI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Makalah


Mata Kuliah: Metode Pengajaran PAI
Dosen Pengampu: Erna Fauziah M.Pd

Disusun Oleh:
Allianz Hafizh Surya (211310288)
Muhamad Fathul Assiddiqqi (211310247)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS PEGURUAN TINGGI ILMU AL QUR’AN
JAKARTA
2023 M/1445 H
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الر حمن الر حيم‬


Alhamdulillahirabbil ‘Alamin puja dan puji serta syukur kehadirat Allah
Swt yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah, serta 'inayah-Nya,
sehingga dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah Metode pengajaran PAI
yang berjudul “Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar PAI”
Sholawat berserta salam tetap tercurahkan kepada Baginda Nabi Besar
Muhammad Saw beserta para shahabatnya dan semua ummatnya semoga semua
mendapatkan syafa'atnya di akhirat kelak. Aamiin yaa Rabbal 'alamin. Penyusun
sangat berterima kasih kepada Ibu Erna Fauziah M.Pd selaku dosen juga
pembimbing mata kuliah Metode Pengajaran PAI, dan kepada kedua orang tua
penyusun yang tak pernah lelah mendukung atas tercapainya semua cita-cita, serta
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil
kepada penyusun dalam menyelesaikan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna serta masih banyak terdapat kekurangannya. Oleh karena itu, kritik
serta saran yang bersifat membangun dari pembabaca adalah sangat berharga bagi
penyusun guna memperbaiki dan meningkatkan kualitas penyusunan karya ilmiah
di masa yang akan datang. Besar harapan penyusun semoga makalah ini bisa
bermanfaat kepada semua orang serta menjadi tambahan referensi bagi penyusunan
makalah dengan tema yang senanda di waktu yang akan datang. Semoga
bermanfaat Aamiin yaa rabbal ‘alamiin.

Jakarta, 25 Oktober 2023

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kompetensi Inti ........................................................................................ 2
B. Kompetensi Dasar .................................................................................... 3
C. Keterkaitan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ................................. 3
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN ................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Agama Islam adalah salah satu komponen penting dalam sistem
pendidikan Indonesia. Hal ini sejalan dengan prevalensi agama Islam di negara
ini, dan juga sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan spiritual dan moral siswa.
Oleh karena itu, PAI menjadi mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah-
sekolah di Indonesia.
Kompetensi inti adalah dasar bagi setiap mata pelajaran, termasuk PAI.
Mereka mencerminkan kemampuan, pengetahuan, dan sikap yang harus
dimiliki siswa untuk menjadi individu yang beriman, berakhlak mulia, dan
memiliki pemahaman yang baik tentang agama Islam.
Kompetensi dasar merupakan spesifikasi lebih lanjut dari kompetensi inti.
Mereka merinci apa yang harus dipelajari siswa dalam PAI. Contohnya,
kompetensi dasar dalam PAI mungkin melibatkan pemahaman tentang ajaran-
ajaran Islam, sejarah Islam, ibadah, dan etika yang berkaitan dengan agama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan kompetensi inti?
2. Apa yang di maksud dengan kompetensi dasar?
3. Bagaimana keterkaitan antara kompetensi inti dan kompetensi dasar?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui kompetensi inti.
2. Untuk mengetahui kompetensi dasar.
3. Untuk mengetahui keterkaitan antara kompetensi inti dan kompetensi
dasar.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti adalah sebuah representasi atau ekspresi konkret dari
Standar Kompetensi Lulusan, yang menetapkan tingkat kualitas yang harus
dimiliki oleh siswa setelah menyelesaikan pendidikan di sebuah sekolah atau
jenjang tertentu. Ini mencakup penjabaran kompetensi utama yang mencakup
aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan, yang harus dikuasai oleh siswa
dalam suatu jenjang sekolah, kelas, atau mata pelajaran tertentu. Kompetensi
Inti harus mencerminkan keseimbangan antara kemampuan "hard skills" dan
"soft skills."1
Kompetensi Inti berfungsi sebagai elemen pengatur yang memfasilitasi
organisasi kompetensi dasar. Dalam peran ini, Kompetensi Inti berperan
sebagai pengikat baik dalam struktur vertikal maupun horizontal dari
Kompetensi Dasar.
Struktur vertikal Kompetensi Dasar melibatkan hubungan antara isi
Kompetensi Dasar dalam satu kelas atau jenjang pendidikan dengan
kelas/jenjang di atasnya, menciptakan suatu proses akumulasi pengetahuan
yang berkelanjutan bagi siswa.
Struktur horizontal mencakup hubungan antara isi Kompetensi Dasar dari
satu mata pelajaran dengan isi Kompetensi Dasar dari mata pelajaran lain dalam
satu minggu pelajaran dan kelas yang sama, memungkinkan saling penguatan
konsep.
Kompetensi Inti dibagi menjadi empat kelompok yang saling terkait, yaitu
yang berkaitan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial
(Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan
pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok ini menjadi panduan
utama untuk mengembangkan Kompetensi Dasar dan harus diintegrasikan
dalam setiap proses pembelajaran.
Kompetensi yang menyangkut sikap keagamaan dan sosial dikembangkan
secara tidak langsung saat siswa belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti
3) dan cara menerapkannya (Kompetensi Inti 4). Rancangan Kompetensi Inti
dirancang sedemikian rupa untuk mengikuti perkembangan usia siswa di kelas

1
Arifin, Zainal. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011.

2
tertentu, dan melalui Kompetensi Inti, integrasi vertikal berbagai Kompetensi
Dasar dari kelas yang berbeda dapat dipertahankan.2
B. Kompetensi Dasar
Dalam kalimat tersebut, Kompetensi Dasar (KD) adalah keterampilan yang
diperlukan peserta didik untuk mencapai Kompetensi Inti melalui proses
pembelajaran. KD untuk setiap mata pelajaran dibentuk dengan merujuk pada
Kompetensi Inti, dan masing-masing Kompetensi Inti memiliki KD yang
sesuai. Secara lebih sederhana, Kompetensi Inti 1 berhubungan dengan sikap
spiritual, Kompetensi Inti 2 berhubungan dengan sikap sosial, Kompetensi Inti
3 berhubungan dengan pengetahuan, dan Kompetensi Inti 4 berhubungan
dengan keterampilan.
Pengembangan kompetensi ini mempertimbangkan karakteristik peserta
didik, kemampuan awal, dan sifat mata pelajaran itu sendiri. Mata pelajaran
tidak hanya terbatas pada satu disiplin ilmu, dan bisa menggabungkan konten
dari berbagai disiplin ilmu atau bahkan non-disiplin ilmu, sesuai dengan
berbagai pendekatan seperti rekonstruksi sosial, progresifisme, atau
humanisme. Oleh karena itu, kurikulum tidak terikat pada filosofi esensialisme
dan perenialisme.
Kompetensi Dasar adalah kemampuan yang perlu dikuasai dalam setiap
mata pelajaran dan kelas, yang turun dari Kompetensi Inti. Contohnya, untuk
SD/MI, mata pelajaran termasuk Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika,
Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Prakarya,
dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.3
Setiap tingkat kompetensi memiliki persyaratan pembelajaran dan penilaian
yang serupa, memungkinkan akselerasi belajar dalam satu tingkat kompetensi.
Namun, tingkat kompetensi yang berbeda membutuhkan fokus dan penekanan
pembelajaran yang berbeda. Semakin tinggi tingkat kompetensi, semakin
kompleks pengalaman belajar peserta didik dalam proses pembelajaran dan
penilaian.
Untuk lebih jelasnya, Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran Bahasa
Indonesia dalam Kurikulum 2013 SD dapat ditemukan dalam Permendikbud
No. 67 Tahun 2013, yang mengatur kerangka dasar dan struktur kurikulum SD.
C. Keterkaitan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

2
Mudlofir, Ali. Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Bahan
Ajar Dalam Pendidikan Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.
3
Richard, Jack C. Curriculum Development in Language Teaching. Cambridge:
University Press, 2001.

3
Mata pelajaran merupakan unit terkecil dalam struktur Kompetensi Dasar.
Sebagai contoh dalam kurikulum SD/MI, pendekatan terintegrasi digunakan
untuk mengorganisir Kompetensi Dasar. Dalam pendekatan ini, Kompetensi
Dasar dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial
di kelas I, II, dan III diintegrasikan ke dalam mata pelajaran seperti Pendidikan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, dan lainnya.
Namun, di kelas IV, V, dan VI, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan
Ilmu Pengetahuan Sosial tetap ada dalam kurikulum dengan Kompetensi Dasar
masing-masing. Dalam proses pembelajaran, Kompetensi Dasar dari mata
pelajaran tersebut, seperti halnya dengan mata pelajaran lainnya, diintegrasikan
dalam berbagai tema pembelajaran. Dengan demikian, semua Kompetensi
Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam tema pembelajaran.
Selain itu, muatan lokal seperti bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Sementara muatan lokal yang berkaitan
dengan olahraga dan permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.4
Pembentukan kompetensi terjadi selama proses pembelajaran, melibatkan
peserta didik dalam pengelolaan pembelajaran. Peserta didik diberikan
kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran, dan pembentukan
kompetensi dan karakter peserta didik dapat dijelaskan melalui langkah-
langkah berikut:
1. Guru menjelaskan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta
didik, serta cara belajar yang individual berdasarkan standar materi yang
telah ditentukan dan tercantum dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
2. Guru menyajikan materi standar secara sistematis dan logis, dengan
pokok bahasan yang jelas yang dituliskan di papan tulis. Peserta didik
diberi kesempatan untuk bertanya hingga mereka benar-benar
menguasai materi standar tersebut.
3. Materi standar atau sumber belajar, dalam bentuk handout atau fotokopi
bahan pembelajaran, dibagikan kepada peserta didik. Bila materi standar
tidak tersedia di perpustakaan, guru dapat memperolehnya dari sumber
lain seperti majalah atau surat kabar.
4. Lembaran kegiatan yang berisi tugas terkait dengan materi standar yang
telah diajarkan oleh guru dibagikan kepada setiap peserta didik.
5. Guru mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan peserta didik,
memberikan bantuan dan arahan kepada mereka yang
membutuhkannya.

4
Eriyanto. Analisis Isi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan
Ilmuilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013.

4
6. Setelah kegiatan dinilai bersama, peserta didik dapat menukar pekerjaan
mereka dengan teman sekelas, dan guru menjelaskan jawaban yang
benar.
7. Kesalahan dan kekeliruan dalam jawaban peserta didik diperbaiki, dan
jika ada yang kurang jelas, guru memberi kesempatan bagi mereka
untuk bertanya atau menjelaskan lebih lanjut.

5
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kompetensi Inti adalah sebuah representasi atau ekspresi konkret dari
Standar Kompetensi Lulusan, yang menetapkan tingkat kualitas yang harus dimiliki
oleh siswa setelah menyelesaikan pendidikan di sebuah sekolah atau jenjang
tertentu. Ini mencakup penjabaran kompetensi utama yang mencakup aspek sikap,
keterampilan, dan pengetahuan, yang harus dikuasai oleh siswa dalam suatu jenjang
sekolah, kelas, atau mata pelajaran tertentu. Kompetensi Inti harus mencerminkan
keseimbangan antara kemampuan "hard skills" dan "soft skills."
Dalam kalimat tersebut, Kompetensi Dasar (KD) adalah keterampilan yang
diperlukan peserta didik untuk mencapai Kompetensi Inti melalui proses
pembelajaran. KD untuk setiap mata pelajaran dibentuk dengan merujuk pada
Kompetensi Inti, dan masing-masing Kompetensi Inti memiliki KD yang sesuai.
Secara lebih sederhana, Kompetensi Inti 1 berhubungan dengan sikap spiritual,
Kompetensi Inti 2 berhubungan dengan sikap sosial, Kompetensi Inti 3
berhubungan dengan pengetahuan, dan Kompetensi Inti 4 berhubungan dengan
keterampilan.
Mata pelajaran merupakan unit terkecil dalam struktur Kompetensi Dasar.
Sebagai contoh dalam kurikulum SD/MI, pendekatan terintegrasi digunakan untuk
mengorganisir Kompetensi Dasar. Dalam pendekatan ini, Kompetensi Dasar dari
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas I, II,
dan III diintegrasikan ke dalam mata pelajaran seperti Pendidikan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, dan lainnya.

6
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011.
Eriyanto. Analisis Isi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan
Ilmuilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013
Mudlofir, Ali. Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan
Bahan Ajar Dalam Pendidikan Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.
Richard, Jack C. Curriculum Development in Language Teaching. Cambridge:
University Press, 2001.

Anda mungkin juga menyukai