Anda di halaman 1dari 21

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI TINGKAT MI


( KELAS 1-3)
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah : AQIDAH AKHLAK
Dosen Pengampu : Drs. Miswar Rasyid Rangkuti,MA
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Kelompok 4
Semester III / Pendidikan Agama Islam 5
Ibnu Aulaz
Imam Ismail Telaumbanua
Rizky Nanda Arleni

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA

1
2020 / 2021

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Kompetensi inti dan
kompetisi dasar pembelajaran Aqidah Akhlak di tingkat MI (kelas 1-3) .
Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Semoga kita mendapatkan syafaatnya di akhirat kelak. Dan juga kami ucapkan
terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Aqidah Akhlak yakni Bapak
Drs.Miswar Rasyid Rangkuti,MA yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Aqidah Akhlak . Dan
semoga makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan kita. Kami juga
menyadari bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik, saran dan masukan dari
kelompok lain agar makalah ini dapat disempurnakan.

Medan, 14 Oktober 2021

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumusan tujuan pendidikan Islam sangatlah relevan dengan rumusan
tujuan Pendidikan Nasional. Rumusan tujuan Pendidikan Nasional adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yakni manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, dan mempunyai rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk mengembangkan potensi
peserta didik menuju kemampuan dalam berpikir reflektif bagi
penyelesaian masalah sosial di masyarakat. Adapun tujuannya adalah
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
Kurikulum Aqidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran yang
menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan
keyakinan/keimanan yang benar serta menghayati dan mengamalkan nilai-
nilai asmau’ul husna, serta penciptaan suasana keteladanan dan pembiasaan
dalam mengamalkan akhlak terpuji dan adab Islami melalui pemberian contoh-
contoh perilaku dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.  Aqidah
Akhlak bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama, akan tetapi
bagaimana membentuk kepribadian siswa agar memiliki keimanan dan ketakwaan
yang kuat dan kehidupannya dihiasi dengan akhlak yang mulia dimanapun
berada.  Makalah ini berupaya membahas tentang kurikulum Aqidah Akhlak yang
mencakup pengertian, tujuan, pendekatan, metode dan evaluasi.

1.2 Rumusan Masalah

3
1. Apa pengertian kompetensi dasar?
2. Apa pengetian kompetensi inti?
3. Bagaimana kompetensi dasar Aqidah Akhlak Mi?
4. Bagaimana kompetensi inti Aqidah Akhlak?

5. Apa Tujuan dan Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah


6. Apa ruang lingkup mata pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah
Ibtidaiyah?
1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui apa pengertian kompetensi dasar dan kompetensi inti
 Untuk mengetahui kompetensi dasar dan kompetensi inti Aqidah Akhlak
MI
 Untuk mengetahui apa ruang lingkup mata pelajaran Aqidah Akhlak di
Madrasah ibtidaiyah
 Untuk mengetahui apa tujuan mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah
Ibtidaiyah

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Pengertian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


A. pengertian kompetensi inti

Kompetensi inti adalah kualitas yang harus dimiliki peserta didik yang diperoleh
melalui pembelajaran yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran aktif.
Kompetensi inti merupakan istilah yang dipakai dalam Kurikulum 2013 yang
kedudukannya sama dengan Standar Kompetensi yang digunakan pada Kurikulum
terdahulu yakni KTSP.
Kompetensi inti menjadikan kompetensi-kompetensi yang harus dihasilkan
menjadi saling berkaitan. Satu sama lain menjalin hubungan guna mencapai hasil
yang diinginkan. Kompetensi inti merupakan istilah yang digunakan dalam
Kurikulum 2013 yang merupakan perubahan dari Standar Kompetensi sebagai
istilah yang dipakai dalam KTSP.
Majid (2014:42) mengatakan bahwa, kompetensi inti merupakan kerangka yang
menjadi gambaran dan penjelasan dasar pengembangan program pembelajaran
yang terstruktur. Gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke
dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari setiap
peserta didik. Maka dalam penentuannya hendak dilakukan dengan cermat dan
hati-hati karena setiap sekolah mengembangkan kompetensinya sendiri tanpa
memperhatikan standar nasional.
Akibatnya kualitas sekolah akan bervariasi dan tidak dapat dibandingkan antara
kualitas sekolah yang satu dengan kualitas sekolah yang lain. Tim Kementerian
dan Kebudayaan dalam Kurikulum 2013 (2013:6) mengemukakan pengertian
Kompetensi Inti (KI) adalah sebagai berikut.
Kompetensi inti merupakan terjemahan atau operasional standar kompetensi
lulusan (SKL), dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang
pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan
ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan

5
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas
dan mata pelajaran.
Kompetensi inti merupakan operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan dalam
bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, yang menggambarkan kompetensi
utama yang dikelompokan kedalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata
pelajaran.
Kompetensi inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara
pencapaian hard skill dan soft skill.
Kompetensi inti merupakan peningkatan kompetensi yang harus dihasilkan
melalui pembelajaran dalam setiap mata pelajaran. Kompetensi inti menjadi
batasan kemampuan yang harus dimiliki dan dapat dilakukan oleh peserta didik
pada saat proses belajar pembelajaran.
Kompetensi inti harus dimiliki semua peserta didik guna mencapai sebuah tujuan
yang ditentukan. Menjadikan peserta didik dapat ditampilkan siswa untuk suatu
mata pelajaran tertentu yang harus dimiliki siswa. Pemahaman materi sebagai
kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam mata pelajaran yang
diikuti.
Berdasarkan pernyataan di atas penulis menyimpulkan dalam kompetensi inti
dirancang tiga aspek yaitu aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran.
Melalui kompetensi inti berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat
dijaga.
Guru harus mampu membantu membentuk kepribadian siswa, mampu
bersosialisasi dengan sangat baik, dan memiliki keterampilan yang kelak akan
sangat berguna bagi perkembangannya di dunia kerja. Rumusan kompetensi inti
sebagai berikut.
1)      Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
2)      Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
3)      Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
4)      Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Keempat kompetensi itu menjadi acuan dari kompetensi dasar dan harus
dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Setiap
jenjang pendidikan memiliki empat kompetensi inti sesuai dengan paparan
peraturan pemerintah.
B. Pengertian Kompetensi Dasar

6
Kompetensi dasar merupakan acuan untuk mengembangkan materi pokok,
kegiatan pembelajaran, dan standar kompetensi lulusan untuk penilaian.
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan
kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran
sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan
tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi.
 Majid (2014:43) berpendapat bahwa, kompetensi dasar berisi konten atau
kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi
dasar akan memastikan capaian pembelajaran tidak terhenti sampai pengetahuan
saja, melainkan harus berlanjut ke keterampilan dan bermuara pada sikap.
 Senada dengan Majid, Mulyasa (2014:109) berpendapat bahwa, kompetensi dasar
merupakan gambaran umum tentang apa yang dapat dilakukan
siswa dan rincian yang lebih terurai tentang apa yang diharapkan dari siswa yang
digambarkan dalam indikator hasil belajar. Kompetensi dasar dikembangkan
dengan memperhatikan siswa dan mata pelajaran yang akan diajarkan pada saat
kegiatan belajar mengajar.
Kompetensi dasar dapat merefleksikan keluasan, kedalaman, kompleksitas, serta
digambarkan secara jelas dan dapat diukur dengan teknik penilaian tertentu. Tim
Kementerian dan Kebudayaan dalam Kurikulum 2013 (2013:6) mendefinisikan
pengertian KD sebagai berikut:
Kompetensi dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada KI yang harus dikuasai
peserta didik.Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
 Kompetensi dasar merupakan hal yang penting bagi setiap perangkat pendidikan,
karena melalui kompetensi dasar, setiap proses pembelajaran dapat tersusun, dan
terencana dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik
pula. Selain itu KD dalam setiap mata pelajaran telah disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik pada umumnya, agar peserta didik dapat memahami
secara baik.
Berdasarkan beberapa para ahli, penulis menyimpulkan bahwa kompetensi dasar
tidak hanya memberikan pengetahuan, melainkan mengembangkan suatu
kemampuan atau keterampilan yang harus dimiliki peserta didik.

2.2  Kompetenisi Dasar dan Kompetensi Inti Aqidah akhlak MI


1. kelas I semester ganjil

7
KOMPETENSI ISI KOMPETENSI DASAR
Menerima dan menjalankan ajaran agama yang di 1.1 Meyakini rukun iman.
anutnya Agama  yang dianutnya.
1.2 Meyakini syahadatain.
1.3 Meyakini Allah SWT.Yang Esa (al-Apad) dan
mah Pencipta(al-Khwliq).
1.4 Menerima ketentuan hidup bersih, kasih sayang, dan
rukun.
1.5  Menerima adab mandi dan berpakaian.
1.6  Menerima ketentuan menghindari hidup kotor.

Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, 2.1 Membisakan berperilaku yang merefleksikan orang
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi yang beriman.
dengan keluarga, teman, dan guru.
2.2  Membiasakan berperilaku bertauhid.
2.3 Membiasakanhidup bersih, kasih sayang, dan rukun
dalam kehidupan sehari-hari.
2.4  Membiasakan  perilaku adab mandi dan berpakaian.
2.5 Membiasakan diri untuk menghindari hidup kotor
dalam kehidupan sehari-hari.

 Memahami pengetahuan faktual dengan cara 3.1 Mengenal enam rukun iman.


mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, 3.2 Mengenal  dua kalimah syahadat sebagai bagian dari
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda- rukun Islam yang pertama.
benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah. 3.3 Mengenal sifat-sifat Allah SWT. yang terkandung
dalam al-Asmw’ al-ousnw(al-Apad dan al-Khwliq)
melalui kisah Nabi Ibrahim a.s. mencari Tuhannya.
3.4 Memahami perilaku akhlak terpuji hidup bersih, kasih
sayang, dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.
3.5 Memahami adab mandi dan berpakaian.
3.6 Menjelaskan akhlak tercela
hidupkotordalamkehidupansehari-hari dan cara
menghindarinya.

8
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

2. Kelas I semester genap

Kompetensi inti Kompetensi dasar


Menerima dan menjalankan ajaran  agama  yang 1.1Meyakini Allah SWT. melalui
dianutnya. kalimat tayyibah  (Basmalah).
1.2 Meyakini Allah SWT. sebagai ar-Rapmwn, ar-
Raprmdan as-Samr‘.
1.3 Menerima ketentua adab belajar, bermain, makan dan
minum.
1.4 Menerima nilai keramahan dan sopan santun terhadap
orang tua dan guru dalam kehidupan  sehari-hari.
1.5 Menerima ketentuan untuk menghindari berbicara
kotor dan bohong/dusta, dalam kehidupan sehari-hari.

 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, 2.1 Terbiasa membaca basmalah setiap memulai aktivitas.
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
2.2 Mencontoh sifat Allah ar-Rapmwn, ar- Raprm dan as-
dengan keluarga, teman, dan guru.
Samr‘.
2.3 Memiliki adab dalam belajar, bermain, makan dan
minum.
2.4 Membiasakan sikap ramah dan sopan santun terhadap
orang tua dan guru dalam kehidupan  sehari-hari.
2.5 Membiasakan diri untuk menghindari akhlak tercela
berbicara kotor dan bohong/dusta, dalam kehidupan
sehari-hari.

9
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati 3.1 Mengetahui kalimat tayyibah (Basmalah).
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya
3.2 Mengenal sifat-sifat Allah SWT. yang terkandung
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
dalam al-Asmw’ al-ousnw(ar-Rapmwn, ar- Raprm dan as-
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
Samr‘).
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
3.3 Memahami  adab belajar, bermain, makan dan minum.
3.5 Memahami sikap ramah dan sopan santun terhadap
orang tua dan guru dalam kehidupan  sehari-hari.
3.6 Menjelaskan akhlaktercela berbicarakotor dan
bohong/dusta dalamkehidupansehari-hari.

 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang 4.1 Melafalkan kalimat tayyibah(Basmalah).


jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
4.2 Melafalkan ar-Rapmwn, ar- Raprm dan as-Samr‘
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan dan artinya.
berakhlak mulia.
4.3 Menunjukkan adab belajar dan bermain secara Islami.
4.4 Mendemonstrasikan adab makan dan minum
secara Islami.
4.4 Menyimulasikan sikap ramah dan sopan santun
terhadap orang tua dan guru dalam kehidupan sehari-hari.
4.5 Menyajikan contohkan sikap berbicarakotor dan
bohong/dusta dalamkehidupansehari-hari.

3. kelas II semester ganjil

Kompetesni inti Kompetensi dasar


  Menerima dan menjalankan ajaran agama  yang 1.1 Meyakini Allah SWT. melalui
dianutnya. kalimat tayyibah(Hamdalah).
1.2 Meyakini Allah SWT. sebagaiar-Razzwq,al-
oamrd, danasy-Syakyr.
1.3 Mengakui  adanya Allah SWT. melalui dalil aqli
1.4 Menerima nilai  syukur nikmat, hidup sederhana, dan
rendah hati.
1.5 Menerima adab bersin dalam kehidupan sehari-hari

10
1.6 Menerima ketentuan untuk menghinndari sifat
sombong dalam kehidupan sehari-hari.
2.    Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, 2.1  Terbiasa membaca kalimat tayyibah
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan (Hamdalah) setiap menerima kebaikan.
keluarga, teman, dan guru.
2.2 Membiasakan diri mencontoh sifat ar-Razzwq,al-
oamrd, dan asy-Syakyr.
2.3 Membiasakan diri  perilaku dengan merasakan adanya
Allah SWT. melalui dalil aqli.
2.4 Memiliki perilaku syukur nikmat, hidup sederhana,
dan rendah hati dalam kehidupan sehari-hari
2.5  Membiasakan adab bersin.
2.6 Menghindarisifat sombong dalam kehidupan sehari-
hari.
3.    Memahami pengetahuan faktual dengan cara 3.1 Mengetahui kalimat tayyibah (Hamdalah).
mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya
3.2 Mengenal sifat-sifat Allah SWT. yang terkandung
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
dalam al-Asmw’ al-ousnw (ar-Razzwq,al-oamrd, dan asy-
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
Syakyr).
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
3.3 Mengenal Allah SWT. melalui dalil aqli.
3.4 Memahami sikap syukur nikmat, hidup sederhana, dan
rendah hati dalam kehidupan sehari-hari.
3.5 Mengetahui adab ketika bersin dalam kehidupan
sehari-hari.
3.6 Menjelaskansikap sombong dan cara menghindarinya
dalam kehidupan sehari-hari.
4.    Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang 4.1 Melafalkan kalimat tayyibah(Hamdalah).
jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
4.2 Melafalkan al-Asmw’ al-ousnw(ar-Razzwq,al-
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
oamrd, dan asy-Syakyr) dan artinya.
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia. 4.3 Menyajikan dalil aqli tentang mengenal Allah
4.4 Menunjukkan sikap syukur nikmat, hidup sederhana,
dan rendah hati dalam kehidupan sehari-hari.
4.5 Mendemonstrasikan adab ketika bersin.
4.6 Menceritakan cara menghindari sifat  sombong dalam
kehidupan sehari-hari.

4.kelas II semester genap

11
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI  DASAR

1.    Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 1.1 Meyakini Allah SWT. melalui
kalimat tayyibah(Tahlrl).
1.2 Meyakini Allah SWT sebagai al-Quddys, as-
aamad, al-Muhaimin, dan al-Badr‘.
1.3 Menerima nilai jujur, rajin, dan percaya diri.
1.4 Menerima ketentuan adab belajar, mengaji, dan
bermain dalam kehidupan sehari-hari.
1.5 Menerima ketentuan untuk menghindari sifat
malas.
2.    Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, 2.1 Meyakini Allah SWT. melalui
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, kalimat tayyibah(Tahlrl).
teman, dan guru.
2.2 Mencontoh sifat Allah SWT. sebagai al-Quddys,
as-aamad, al-Muhaimin, dan al-Badr‘.
2.3 Terbiasa berperilaku jujur, rajin, dan percaya diri.
2.2 Terbiasa beradab ketika belajar, mengaji, dan
bermain dalam kehidupan sehari-hari.
2.3 Menghindari sifat malas.
3.    Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati 3.1 Mengetahui kalimat tayyibah(Tahlrl).
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan
3.2 Mengenal sifat-sifat Allah SWT. yang terkandung
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
dalam  al-Asmw’ al-ousnw(al-Quddys, as-aamad, al-
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan
Muhaimin, dan al-Badr‘).
di sekolah.
3.3 Memahami perilaku jujur, rajin, dan percaya diri.
3.4 Memahami sikap yang baik ketika belajar,
mengaji, dan bermain dalam kehidupan sehari-hari.
3.5 Menjelaskan sikap malas dan cara menghindari-
nya.
4.    Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas 4.1 Melafalkan kalimat tayyibah(Tahlrl)dan
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang maknanya.
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
4.2 Melafalkan al-Asmw’ al-ousnw(al-Quddys, as-
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
aamad, al-Muhaimin, dan al-Badr‘) dan artinya.
4.3 Mencontohkan perilaku jujur, rajin, dan percaya
diri.
4.4 Mensimulasikan adab yang baik ketika belajar,
mengaji, dan bermain dalam kehidupan sehari-hari.

12
4.5 Menceritakan contoh sikap malas dalam
kehidupan sehari-hari.

7. Kelas III semester ganjil


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI  DASAR
1.   Menerima dan menjalankan ajaran agama yang 1.1Meyakini Allah SWT. melalui kalimat tayyibah
dianutnya. (Subpwnallwh, Mwsyw Allwh).
1.2 Meyakini Allah SWT. sebagaial-‘Azrm,  al-Kabrr, al-
Karrm dan al-Mwlik.
1.3 Meyakini malaikat-malaikat Allah SWT. dan tugas-
tugasnya.
1.4 Menerimanilai rendah hati, santun,       ikhlas, kasih
sayang, dan taat.
1.5 Menerima ketentuan patuh dan taat terhadap kedua
orang tua dalam kehidupan sehari-hari.
1.6 Menerima ketentuan untuk menghindari durhaka
kepada orang tua.
2.    Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, 2.1Membisakan diri untuk mengucapkan
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan kalimah tayyibah (Subpwnallwh, Mwsyw Allwh).
keluarga, teman, guru dan tetangganya.
2.2 Mengagumi sifat Allah SWT sebagaial-‘Azrm,  al-
Kabrr, al-Karrm dan al-Mwlik.
2.3 Mencontoh para Malaikat dalam ketaatannya
kepada Allah SWT.
2.4 Memiliki sikap sifat rendah hati, santun, ikhlas, kasih
sayang, dan taat dalam kehidupan sehari-hari.
2.5 Memiliki akhlakul karimah patuh dan taat terhadap
kedua orang tua dalam kehidupan sehari-hari.
2.6 Memiliki sikap menghindari durhaka kepada orang
tua.
3.    Memahami pengetahuan faktual dengan cara 3.1 Mengetahui kalimat tayyibah (Subpwnallwh,
mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya MwsywAllwh).
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
3.2 Mengenal sifat-sifat Allah SWT. yang terkandung
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dalam al-Asmw’ al-ousnw(al-‘Azrm,  al-Kabrr, al-
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
Karrm dan al-Mwlik).
3.3 Menjelaskan malaikat-malaikat Allah SWT. dan
tugas-tugasnya.

13
3.4 Memahami sikap sifat rendah hati, santun, ikhlas,
kasih sayang, dan taat dalam kehidupan sehari-hari.
3.5 Menjelaskan kisah Nabi Ismail a.s. sebagai bentuk
sikap taat dan patuh terhadap orang tua.
3.6 Menjelaskan sikap durhaka kepada orang tua melakui
kisah Kan’an.
4.    Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang 4.1 Melafalkan kalimat tayyibah (Subpwnallwh,
jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam MwsywAllwh)dan maknanya.
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
4.2 Melafalkan al-Asmw’ al-ousnw(al-‘Azrm,  al-Kabrr,
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
al-Karrm dan al-Mwlik)dan artinya.
berakhlak mulia.
4.3 Menceritakan malaikat-malaikat Allah SWT. dan
tugas-tugasnya.
4.4 Menunjukkan sikap sifat rendah hati, santun, ikhlas,
kasih sayang, dan taat dalam kehidupan sehari-hari.
4.5 Menyimulasikan akhlak karimah patuh dan taat
terhadap kedua orang tua dalam kehidupan sehari-hari
melalui kisah Nabi Ismail a.s.
4.6 Menyimulasikan kisah Kan’an sebagai bentuk  cara
menghindari sikap durhaka kepada orang tua.

8. Kelas III semester genap


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI  DASAR

1.   Menerimadanmenjalankanajaran agama  yang dianutnya. 1.1 Meyakini Allah SWT. melalui kalimat tayyibah
(Ta’awuz).
1.2 Meyakini Allah SWT. sebagai al-Bahin, al-Walr, al-
Mujrb, dan al-Jabbar.
1.3 Meyakini adanya makhluk gaib selain malaikat (jin
dan setan).
1.4 Menerima sikap rukun dan tolong-menolong.
1.5 Menerima ketentuan akhlakul karimah terhadap
saudara dalam kehidupan sehari-hari.
2.    Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, 2.1 Terbiasa membaca kalimat tayyibah (Ta’awuz)
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
       sesuai ketentuan syariat.
keluarga, teman, guru dan tetangganya.
2.2 Mencontoh sifat  Allah SWT. sebagaial-Bwhin, al-
Walr, al-Mujrb, dan al-Jabbwr.

14
2.3 Memiliki sikap positif terhadap adanya makhluk
gaib selain malaikat (jin dan setan).
2.4 Memiliki sikap rukun dan tolong-menolong.
2.5 Memiliki akhlakul karimah terhadap saudaradalam
kehidupan sehari-hari.
3.    Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati 3.1 Mengetahui kalimat tayyibah (Ta’awuz).
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan
3.2 Sifat-sifat Allah SWT. yang terkandung dalam al-
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
Asmw’ al-ousnw(al-Bwhin, al-Walr, al-Mujrb, dan al-
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
Jabbwr).
dan di sekolah.
3.3 Menjelaskan adanya makhluk gaib selain malaikat
(jin dan setan).
3.4 Memahami sikap rukun dan tolong-menolong.
3.5 Memahami akhlakul karimah terhadap   saudara
dalam kehidupan sehari-hari.
4.    Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang 4.1 Melafalkan kalimat tayyibah (Ta’awuz)  dan
jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam maknanya.
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
4.2 Melafalkan al-Asmw’ al-ousnw(al-Bwhin, al-Walr,
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
al-Mujrb, dan al-Jabbwr)dan artinya.
mulia.
4.3 Menceritakan makhluk gaib selain malaikat (jin
dan setan).

4.4 Menyimulasikan sikap rukun dan tolong-menolong


dalam  kehidupan sehari-hari.
4.5 Menyimulasikan akhlakul karimah
terhadap saudara  dalam kehidupan sehari-hari.

2.3 Tujuan dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah
Ibtidaiyah
1)    Tujuan
Akidah-Akhlak  di  Madrasah  Ibtidaiyah  merupakan  salah  satu  mata
pelajaran PAI yang mempelajari tentang rukun iman yang dikaitkan
dengan  pengenalan  dan  penghayatan  terhadap al-asma’ al-husna,
serta  penciptaan  suasana  keteladanan  dan  pembiasaan  dalam
mengamalkan  akhlak  terpuji  dan  adab  Islami  melalui  pemberian contoh-

15
contoh perilaku dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Secara  substansial  mata  pelajaran  Akidah-Akhlak  memiliki
kontribusi  dalam  memberikan  motivasi  kepada  peserta  didik  untuk
mempraktikkan al-akhlak  al-karimah  dan  adab  Islami  dalam kehidupan sehari-
hari sebagai manifestasi dari keimanannya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta Qada dan Qadar. Al-akhlak  al-
karimah  ini  sangat  penting  untuk  dipraktikkan  dan dibiasakan sejak dini oleh
peserta didik dalam kehidupan sehari-hari,
terutama  dalam  rangka  mengantisipasi  dampak  negatif  era
globalisasi  dan  krisis  multidimensional  yang  melanda  bangsa  dan Negara
Indonesia.
Mata  Pelajaran  Akidah-Akhlak  di  Madrasah  Ibtidaiyah  bertujuan untuk
membekali peserta didik agar dapat:
a)    Menumbuhkembangkan akidah  melalui  pemberian,  pemupukan,
dan  pengembangan  pengetahuan,  penghayatan,  pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang akidah Islam
sehingga  menjadi  manusia  muslim  yang  terus  berkembang keimanan dan
ketakwaannya kepada Allah SWT.;
b)    Mewujudkan  manusia  Indonesia  yang  berakhlak  mulia  dan
menghindari  akhlak  tercela  dalam  kehidupan  sehari-hari   baik dalam
kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai
akidah Islam.
2)    Ruang Lingkup
Mata  pelajaran  Akidah-Akhlak  di  Madrasah  Ibtidaiyah  berisi
pelajaran  yang  dapat  mengarahkan  kepada  pencapaian  kemampuan
dasar  peserta  didik  untuk  dapat  memahami  rukun  iman  dengan sederhana
serta pengamalan dan pembiasaan berakhlak Islami secara
sederhana  pula,  untuk  dapat  dijadikan  perilaku  dalam  kehidupan sehari-hari
serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan berikutnya.
Ruang  lingkup  mata  pelajaran  Akidah-Akhlak  di  Madrasah Ibtidaiyah
meliputi:
a)    Aspek Akidah (Keimanan) meliputi:

16
      Kalimat tayyibah  sebagai  materi  pembiasaan, meliputi: Lailaha  illallah,
basmalah, alhamdulillah, subhanallah, Allahu Akbar, ta’awwuz, masya   Allah,
assalamu‘alaikum, salawat, tarji’, la haula wala quwwata illa billah, dan istigfar.
      Al-Asma’ al-husna sebagai materi pembiasaan, meliputi: alAhad, al-Khaliq, ar-
Rahman, ar-Rahim, as-Sami‘, ar-Razzaq, al-Mugni, al-Hamid,  asy-Syakur, al-
Quddus, as-Samad, al-Muhaimin, al-‘Azim, al-Karim, al-Kabir, al-Malik, al-
Batin, al-Wali, al-Mujib, al-Wahhab, al-‘Alim, az-jahir, ar-Rasyid, al-Hadi, as-
Salam, al-Mu’min, al-Latif, al-Baqi, al-Basir, alMuhyi, al-Mumit, al-Qawi, al-
Hakim, al-Jabbar, al-Musawwir, al-Qadir,  al-Gafur,   al-‘Afuww,  as-Sabur,
dan al-Halim.
      Iman  kepada  Allah  dengan  pembuktian  sederhana  melalui kalimat hayyibah,
al-Asmw’ al-ousnw dan pengenalan terhadap salat lima waktu sebagai manifestasi
iman kepada Allah.
      Meyakini  rukun  iman  (iman  kepada  Allah,  Malaikat,  Kitab, Rasul dan Hari
akhir serta Qada dan Qadar Allah).
b)   Aspek Akhlak meliputi:
      Pembiasaan  akhlak  karimah  (mahmudah)  secara  berurutan disajikan pada tiap
semester dan jenjang kelas, yaitu: disiplin, hidup  bersih,  ramah,  sopan-
santun,  syukur  nikmat,  hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri,
kasih sayang, taat,  rukun,   tolong-menolong,  hormat  dan  patuh,  sidik, amanah,
tablig, fatanah, tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh pendirian, dermawan,
optimis, qana’ah, dan tawakal.
      Mengindari  akhlak  tercela  (mazmumah)  secara  berurutan disajikan  pada  tiap
semester  dan  jenjang  kelas,  yaitu:  hidup
kotor,  berbicara  jorok/kasar,  bohong,  sombong,  malas,
durhaka,  khianat,  iri,  dengki,  membangkang,  munafik,  hasud, kikir, serakah,
pesimis, putus asa, marah, fasik, dan murtad.
c)    Aspek adab Islami, meliputi:
      Adab terhadap diri sendiri, yaitu: adab mandi, tidur, buang air
besar/kecil,  berbicara,  meludah,  berpakaian,  makan,  minum, bersin, belajar,
dan bermain.
      Adab  terhadap  Allah,  yaitu:  adab  di  masjid,  mengaji,  dan beribadah.

17
      Adab  kepada  sesama,  yaitu:  kepada  orang  tua,  saudara,  guru, dan teman.
d)     Aspek  kisah  teladan,  meliputi:  Kisah  Nabi  Ibrahim a.s. mencari Tuhan, Nabi
Sulaiman a.s. dengan tentara semut, masa kecil Nabi Muhammad
Saw.,  masa  remaja  Nabi  Muhammad  Saw.,  Nabi Ismail a.s., Kan’an,
Tsa’labah, Masyitah, Abu Lahab, dan Qarun. Materi kisah-kisah teladan ini
disajikan sebagai penguat terhadap
isi  materi,  yaitu  akidah  dan  akhlak  sehingga  tidak  ditampilkan dalam Standar
Kompetensi, tetapi ditampilkan dalam Kompetensi Dasar dan indikator.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kurikulum 2013 lahir dengan berbagai alasan, antara lain: kondisi


pendidikan yang belum sesuai dengan standar nasional, usia produktif yang
melimpah, arus globalisasi, berbagai isu lingkungan hidup, perkembangan
ilmu dan teknologi, pola pikir dalam pembelajaran yang harus selalu
diperbaiki dan ditingkatkan.

Sebagai dokumen panduan pelaksanaan pembelajaran, kurikulum 2013 mata


pelajaran Aqidah Akhlak pada MI, MTs, dan MA, memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, antara lain: KI dan
KD yang mengintegrasikan ketiga ranah yaitu afektif, psikomotor dan
kognitif sehingga pembelajaran tidak sendiri-sendiri. Materi akhlak yang
selama ini cenderung teoritis, dalam kurikulum ini diberikan porsi yang lebih
besar dan bersifat praxis tidak lagi diajarkan secara verbal.

Sosialisasi yang singkat sebagai penyebab kurang kesiapan pelaksanaannya,


sehingga timbul berbagai kendala, antara lain: pada komponen isi, ternyata
kompetensi dasar yang dirumuskan masih sarat pada dimensi kognitif. Pada
komponen penilaian, untuk menilai sikap spiritualitas dan sosial dirasa masih
sulit dilaksanakan karena membutuhkan kemauan, kemampuan, kecermatan
dan pengawasan dari banyak pihak.

18
Suatu keniscayaan perubahan dan perkembangan suatu kurikulum agar selalu
sesuai dengan perkembangan zaman. Hanya saja dalam tradisi kita biasanya
berhenti pada aspek curriculum plan (kurikulum sebagai dokumen),
sedangkan pada aspek actual curriculum sering terlupakan. Apa artinya
kurikulum sebagai dokumen jika tidak ditindaklanjuti dengan actual
curriculum, sebaik apapun dokumen yang dimiliki tidak akan bermakna jika
tidak diimplementasikan dengan baik, dalam hal ini guru sebagai pelaksanan
di tingkat satuan Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting agar
terwujud tujuan yang

B. Saran
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekeliruan, untuk itu
saran dan masukan sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.

19
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,  (Bandung : PT


Remaja Rosdakarya ,2012)
Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang  Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.2009
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga, Jakarta:

Balai Pustaka, 2005

E. Mulyasa, Kurikulum yang disempurnakan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006

Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia,

2010.

Khaeruddin dan Mahfud Junaidi, dkk., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,

Jogjakarta: MDC Jateng Pilar Media, 2007.

M. Fadhillah, Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs,

dan SMA/MA, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014

Rusman, Manajemen Kurikulum, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009.

20
Sulhan, Najib., dkk. 2012. Panduan Mengajar Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah.Jakarta:

Zikrul Hakim.

Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor: 2676 Tahun 2013

Tim Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,

Materi Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), Malang: UIN-Maliki Press,

2013

Wandie Razif Sutikno, Disain Kurikulum Digital, Yogyakarta: Smart writing, 2013

Wina Sanjaya, Kurikulum Dan Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2009.

Zayadi, Ahmad dan Abdul Majid. 2005. Tadzkirah Pembelajaran Agama Islam (PAI)
berdasarkan pendekatan konstektual. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

21

Anda mungkin juga menyukai