1
2020 / 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Kompetensi inti dan
kompetisi dasar pembelajaran Aqidah Akhlak di tingkat MI (kelas 1-3) .
Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Semoga kita mendapatkan syafaatnya di akhirat kelak. Dan juga kami ucapkan
terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Aqidah Akhlak yakni Bapak
Drs.Miswar Rasyid Rangkuti,MA yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Aqidah Akhlak . Dan
semoga makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan kita. Kami juga
menyadari bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik, saran dan masukan dari
kelompok lain agar makalah ini dapat disempurnakan.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1. Apa pengertian kompetensi dasar?
2. Apa pengetian kompetensi inti?
3. Bagaimana kompetensi dasar Aqidah Akhlak Mi?
4. Bagaimana kompetensi inti Aqidah Akhlak?
4
BAB II
PEMBAHASAN
Kompetensi inti adalah kualitas yang harus dimiliki peserta didik yang diperoleh
melalui pembelajaran yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran aktif.
Kompetensi inti merupakan istilah yang dipakai dalam Kurikulum 2013 yang
kedudukannya sama dengan Standar Kompetensi yang digunakan pada Kurikulum
terdahulu yakni KTSP.
Kompetensi inti menjadikan kompetensi-kompetensi yang harus dihasilkan
menjadi saling berkaitan. Satu sama lain menjalin hubungan guna mencapai hasil
yang diinginkan. Kompetensi inti merupakan istilah yang digunakan dalam
Kurikulum 2013 yang merupakan perubahan dari Standar Kompetensi sebagai
istilah yang dipakai dalam KTSP.
Majid (2014:42) mengatakan bahwa, kompetensi inti merupakan kerangka yang
menjadi gambaran dan penjelasan dasar pengembangan program pembelajaran
yang terstruktur. Gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke
dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari setiap
peserta didik. Maka dalam penentuannya hendak dilakukan dengan cermat dan
hati-hati karena setiap sekolah mengembangkan kompetensinya sendiri tanpa
memperhatikan standar nasional.
Akibatnya kualitas sekolah akan bervariasi dan tidak dapat dibandingkan antara
kualitas sekolah yang satu dengan kualitas sekolah yang lain. Tim Kementerian
dan Kebudayaan dalam Kurikulum 2013 (2013:6) mengemukakan pengertian
Kompetensi Inti (KI) adalah sebagai berikut.
Kompetensi inti merupakan terjemahan atau operasional standar kompetensi
lulusan (SKL), dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang
pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan
ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan
5
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas
dan mata pelajaran.
Kompetensi inti merupakan operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan dalam
bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, yang menggambarkan kompetensi
utama yang dikelompokan kedalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata
pelajaran.
Kompetensi inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara
pencapaian hard skill dan soft skill.
Kompetensi inti merupakan peningkatan kompetensi yang harus dihasilkan
melalui pembelajaran dalam setiap mata pelajaran. Kompetensi inti menjadi
batasan kemampuan yang harus dimiliki dan dapat dilakukan oleh peserta didik
pada saat proses belajar pembelajaran.
Kompetensi inti harus dimiliki semua peserta didik guna mencapai sebuah tujuan
yang ditentukan. Menjadikan peserta didik dapat ditampilkan siswa untuk suatu
mata pelajaran tertentu yang harus dimiliki siswa. Pemahaman materi sebagai
kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam mata pelajaran yang
diikuti.
Berdasarkan pernyataan di atas penulis menyimpulkan dalam kompetensi inti
dirancang tiga aspek yaitu aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran.
Melalui kompetensi inti berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat
dijaga.
Guru harus mampu membantu membentuk kepribadian siswa, mampu
bersosialisasi dengan sangat baik, dan memiliki keterampilan yang kelak akan
sangat berguna bagi perkembangannya di dunia kerja. Rumusan kompetensi inti
sebagai berikut.
1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Keempat kompetensi itu menjadi acuan dari kompetensi dasar dan harus
dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Setiap
jenjang pendidikan memiliki empat kompetensi inti sesuai dengan paparan
peraturan pemerintah.
B. Pengertian Kompetensi Dasar
6
Kompetensi dasar merupakan acuan untuk mengembangkan materi pokok,
kegiatan pembelajaran, dan standar kompetensi lulusan untuk penilaian.
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan
kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran
sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan
tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi.
Majid (2014:43) berpendapat bahwa, kompetensi dasar berisi konten atau
kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi
dasar akan memastikan capaian pembelajaran tidak terhenti sampai pengetahuan
saja, melainkan harus berlanjut ke keterampilan dan bermuara pada sikap.
Senada dengan Majid, Mulyasa (2014:109) berpendapat bahwa, kompetensi dasar
merupakan gambaran umum tentang apa yang dapat dilakukan
siswa dan rincian yang lebih terurai tentang apa yang diharapkan dari siswa yang
digambarkan dalam indikator hasil belajar. Kompetensi dasar dikembangkan
dengan memperhatikan siswa dan mata pelajaran yang akan diajarkan pada saat
kegiatan belajar mengajar.
Kompetensi dasar dapat merefleksikan keluasan, kedalaman, kompleksitas, serta
digambarkan secara jelas dan dapat diukur dengan teknik penilaian tertentu. Tim
Kementerian dan Kebudayaan dalam Kurikulum 2013 (2013:6) mendefinisikan
pengertian KD sebagai berikut:
Kompetensi dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada KI yang harus dikuasai
peserta didik.Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
Kompetensi dasar merupakan hal yang penting bagi setiap perangkat pendidikan,
karena melalui kompetensi dasar, setiap proses pembelajaran dapat tersusun, dan
terencana dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik
pula. Selain itu KD dalam setiap mata pelajaran telah disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik pada umumnya, agar peserta didik dapat memahami
secara baik.
Berdasarkan beberapa para ahli, penulis menyimpulkan bahwa kompetensi dasar
tidak hanya memberikan pengetahuan, melainkan mengembangkan suatu
kemampuan atau keterampilan yang harus dimiliki peserta didik.
7
KOMPETENSI ISI KOMPETENSI DASAR
Menerima dan menjalankan ajaran agama yang di 1.1 Meyakini rukun iman.
anutnya Agama yang dianutnya.
1.2 Meyakini syahadatain.
1.3 Meyakini Allah SWT.Yang Esa (al-Apad) dan
mah Pencipta(al-Khwliq).
1.4 Menerima ketentuan hidup bersih, kasih sayang, dan
rukun.
1.5 Menerima adab mandi dan berpakaian.
1.6 Menerima ketentuan menghindari hidup kotor.
Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, 2.1 Membisakan berperilaku yang merefleksikan orang
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi yang beriman.
dengan keluarga, teman, dan guru.
2.2 Membiasakan berperilaku bertauhid.
2.3 Membiasakanhidup bersih, kasih sayang, dan rukun
dalam kehidupan sehari-hari.
2.4 Membiasakan perilaku adab mandi dan berpakaian.
2.5 Membiasakan diri untuk menghindari hidup kotor
dalam kehidupan sehari-hari.
8
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, 2.1 Terbiasa membaca basmalah setiap memulai aktivitas.
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
2.2 Mencontoh sifat Allah ar-Rapmwn, ar- Raprm dan as-
dengan keluarga, teman, dan guru.
Samr‘.
2.3 Memiliki adab dalam belajar, bermain, makan dan
minum.
2.4 Membiasakan sikap ramah dan sopan santun terhadap
orang tua dan guru dalam kehidupan sehari-hari.
2.5 Membiasakan diri untuk menghindari akhlak tercela
berbicara kotor dan bohong/dusta, dalam kehidupan
sehari-hari.
9
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati 3.1 Mengetahui kalimat tayyibah (Basmalah).
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya
3.2 Mengenal sifat-sifat Allah SWT. yang terkandung
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
dalam al-Asmw’ al-ousnw(ar-Rapmwn, ar- Raprm dan as-
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
Samr‘).
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
3.3 Memahami adab belajar, bermain, makan dan minum.
3.5 Memahami sikap ramah dan sopan santun terhadap
orang tua dan guru dalam kehidupan sehari-hari.
3.6 Menjelaskan akhlaktercela berbicarakotor dan
bohong/dusta dalamkehidupansehari-hari.
10
1.6 Menerima ketentuan untuk menghinndari sifat
sombong dalam kehidupan sehari-hari.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, 2.1 Terbiasa membaca kalimat tayyibah
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan (Hamdalah) setiap menerima kebaikan.
keluarga, teman, dan guru.
2.2 Membiasakan diri mencontoh sifat ar-Razzwq,al-
oamrd, dan asy-Syakyr.
2.3 Membiasakan diri perilaku dengan merasakan adanya
Allah SWT. melalui dalil aqli.
2.4 Memiliki perilaku syukur nikmat, hidup sederhana,
dan rendah hati dalam kehidupan sehari-hari
2.5 Membiasakan adab bersin.
2.6 Menghindarisifat sombong dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara 3.1 Mengetahui kalimat tayyibah (Hamdalah).
mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya
3.2 Mengenal sifat-sifat Allah SWT. yang terkandung
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
dalam al-Asmw’ al-ousnw (ar-Razzwq,al-oamrd, dan asy-
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
Syakyr).
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
3.3 Mengenal Allah SWT. melalui dalil aqli.
3.4 Memahami sikap syukur nikmat, hidup sederhana, dan
rendah hati dalam kehidupan sehari-hari.
3.5 Mengetahui adab ketika bersin dalam kehidupan
sehari-hari.
3.6 Menjelaskansikap sombong dan cara menghindarinya
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang 4.1 Melafalkan kalimat tayyibah(Hamdalah).
jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
4.2 Melafalkan al-Asmw’ al-ousnw(ar-Razzwq,al-
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
oamrd, dan asy-Syakyr) dan artinya.
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia. 4.3 Menyajikan dalil aqli tentang mengenal Allah
4.4 Menunjukkan sikap syukur nikmat, hidup sederhana,
dan rendah hati dalam kehidupan sehari-hari.
4.5 Mendemonstrasikan adab ketika bersin.
4.6 Menceritakan cara menghindari sifat sombong dalam
kehidupan sehari-hari.
11
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 1.1 Meyakini Allah SWT. melalui
kalimat tayyibah(Tahlrl).
1.2 Meyakini Allah SWT sebagai al-Quddys, as-
aamad, al-Muhaimin, dan al-Badr‘.
1.3 Menerima nilai jujur, rajin, dan percaya diri.
1.4 Menerima ketentuan adab belajar, mengaji, dan
bermain dalam kehidupan sehari-hari.
1.5 Menerima ketentuan untuk menghindari sifat
malas.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, 2.1 Meyakini Allah SWT. melalui
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, kalimat tayyibah(Tahlrl).
teman, dan guru.
2.2 Mencontoh sifat Allah SWT. sebagai al-Quddys,
as-aamad, al-Muhaimin, dan al-Badr‘.
2.3 Terbiasa berperilaku jujur, rajin, dan percaya diri.
2.2 Terbiasa beradab ketika belajar, mengaji, dan
bermain dalam kehidupan sehari-hari.
2.3 Menghindari sifat malas.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati 3.1 Mengetahui kalimat tayyibah(Tahlrl).
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan
3.2 Mengenal sifat-sifat Allah SWT. yang terkandung
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
dalam al-Asmw’ al-ousnw(al-Quddys, as-aamad, al-
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan
Muhaimin, dan al-Badr‘).
di sekolah.
3.3 Memahami perilaku jujur, rajin, dan percaya diri.
3.4 Memahami sikap yang baik ketika belajar,
mengaji, dan bermain dalam kehidupan sehari-hari.
3.5 Menjelaskan sikap malas dan cara menghindari-
nya.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas 4.1 Melafalkan kalimat tayyibah(Tahlrl)dan
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang maknanya.
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
4.2 Melafalkan al-Asmw’ al-ousnw(al-Quddys, as-
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
aamad, al-Muhaimin, dan al-Badr‘) dan artinya.
4.3 Mencontohkan perilaku jujur, rajin, dan percaya
diri.
4.4 Mensimulasikan adab yang baik ketika belajar,
mengaji, dan bermain dalam kehidupan sehari-hari.
12
4.5 Menceritakan contoh sikap malas dalam
kehidupan sehari-hari.
13
3.4 Memahami sikap sifat rendah hati, santun, ikhlas,
kasih sayang, dan taat dalam kehidupan sehari-hari.
3.5 Menjelaskan kisah Nabi Ismail a.s. sebagai bentuk
sikap taat dan patuh terhadap orang tua.
3.6 Menjelaskan sikap durhaka kepada orang tua melakui
kisah Kan’an.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang 4.1 Melafalkan kalimat tayyibah (Subpwnallwh,
jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam MwsywAllwh)dan maknanya.
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
4.2 Melafalkan al-Asmw’ al-ousnw(al-‘Azrm, al-Kabrr,
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
al-Karrm dan al-Mwlik)dan artinya.
berakhlak mulia.
4.3 Menceritakan malaikat-malaikat Allah SWT. dan
tugas-tugasnya.
4.4 Menunjukkan sikap sifat rendah hati, santun, ikhlas,
kasih sayang, dan taat dalam kehidupan sehari-hari.
4.5 Menyimulasikan akhlak karimah patuh dan taat
terhadap kedua orang tua dalam kehidupan sehari-hari
melalui kisah Nabi Ismail a.s.
4.6 Menyimulasikan kisah Kan’an sebagai bentuk cara
menghindari sikap durhaka kepada orang tua.
1. Menerimadanmenjalankanajaran agama yang dianutnya. 1.1 Meyakini Allah SWT. melalui kalimat tayyibah
(Ta’awuz).
1.2 Meyakini Allah SWT. sebagai al-Bahin, al-Walr, al-
Mujrb, dan al-Jabbar.
1.3 Meyakini adanya makhluk gaib selain malaikat (jin
dan setan).
1.4 Menerima sikap rukun dan tolong-menolong.
1.5 Menerima ketentuan akhlakul karimah terhadap
saudara dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, 2.1 Terbiasa membaca kalimat tayyibah (Ta’awuz)
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
sesuai ketentuan syariat.
keluarga, teman, guru dan tetangganya.
2.2 Mencontoh sifat Allah SWT. sebagaial-Bwhin, al-
Walr, al-Mujrb, dan al-Jabbwr.
14
2.3 Memiliki sikap positif terhadap adanya makhluk
gaib selain malaikat (jin dan setan).
2.4 Memiliki sikap rukun dan tolong-menolong.
2.5 Memiliki akhlakul karimah terhadap saudaradalam
kehidupan sehari-hari.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati 3.1 Mengetahui kalimat tayyibah (Ta’awuz).
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan
3.2 Sifat-sifat Allah SWT. yang terkandung dalam al-
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
Asmw’ al-ousnw(al-Bwhin, al-Walr, al-Mujrb, dan al-
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
Jabbwr).
dan di sekolah.
3.3 Menjelaskan adanya makhluk gaib selain malaikat
(jin dan setan).
3.4 Memahami sikap rukun dan tolong-menolong.
3.5 Memahami akhlakul karimah terhadap saudara
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang 4.1 Melafalkan kalimat tayyibah (Ta’awuz) dan
jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam maknanya.
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
4.2 Melafalkan al-Asmw’ al-ousnw(al-Bwhin, al-Walr,
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
al-Mujrb, dan al-Jabbwr)dan artinya.
mulia.
4.3 Menceritakan makhluk gaib selain malaikat (jin
dan setan).
2.3 Tujuan dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah
Ibtidaiyah
1) Tujuan
Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata
pelajaran PAI yang mempelajari tentang rukun iman yang dikaitkan
dengan pengenalan dan penghayatan terhadap al-asma’ al-husna,
serta penciptaan suasana keteladanan dan pembiasaan dalam
mengamalkan akhlak terpuji dan adab Islami melalui pemberian contoh-
15
contoh perilaku dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Secara substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak memiliki
kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
mempraktikkan al-akhlak al-karimah dan adab Islami dalam kehidupan sehari-
hari sebagai manifestasi dari keimanannya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta Qada dan Qadar. Al-akhlak al-
karimah ini sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan sejak dini oleh
peserta didik dalam kehidupan sehari-hari,
terutama dalam rangka mengantisipasi dampak negatif era
globalisasi dan krisis multidimensional yang melanda bangsa dan Negara
Indonesia.
Mata Pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk
membekali peserta didik agar dapat:
a) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan,
dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang akidah Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan
ketakwaannya kepada Allah SWT.;
b) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan
menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai
akidah Islam.
2) Ruang Lingkup
Mata pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah berisi
pelajaran yang dapat mengarahkan kepada pencapaian kemampuan
dasar peserta didik untuk dapat memahami rukun iman dengan sederhana
serta pengamalan dan pembiasaan berakhlak Islami secara
sederhana pula, untuk dapat dijadikan perilaku dalam kehidupan sehari-hari
serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan berikutnya.
Ruang lingkup mata pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah
meliputi:
a) Aspek Akidah (Keimanan) meliputi:
16
Kalimat tayyibah sebagai materi pembiasaan, meliputi: Lailaha illallah,
basmalah, alhamdulillah, subhanallah, Allahu Akbar, ta’awwuz, masya Allah,
assalamu‘alaikum, salawat, tarji’, la haula wala quwwata illa billah, dan istigfar.
Al-Asma’ al-husna sebagai materi pembiasaan, meliputi: alAhad, al-Khaliq, ar-
Rahman, ar-Rahim, as-Sami‘, ar-Razzaq, al-Mugni, al-Hamid, asy-Syakur, al-
Quddus, as-Samad, al-Muhaimin, al-‘Azim, al-Karim, al-Kabir, al-Malik, al-
Batin, al-Wali, al-Mujib, al-Wahhab, al-‘Alim, az-jahir, ar-Rasyid, al-Hadi, as-
Salam, al-Mu’min, al-Latif, al-Baqi, al-Basir, alMuhyi, al-Mumit, al-Qawi, al-
Hakim, al-Jabbar, al-Musawwir, al-Qadir, al-Gafur, al-‘Afuww, as-Sabur,
dan al-Halim.
Iman kepada Allah dengan pembuktian sederhana melalui kalimat hayyibah,
al-Asmw’ al-ousnw dan pengenalan terhadap salat lima waktu sebagai manifestasi
iman kepada Allah.
Meyakini rukun iman (iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul dan Hari
akhir serta Qada dan Qadar Allah).
b) Aspek Akhlak meliputi:
Pembiasaan akhlak karimah (mahmudah) secara berurutan disajikan pada tiap
semester dan jenjang kelas, yaitu: disiplin, hidup bersih, ramah, sopan-
santun, syukur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri,
kasih sayang, taat, rukun, tolong-menolong, hormat dan patuh, sidik, amanah,
tablig, fatanah, tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh pendirian, dermawan,
optimis, qana’ah, dan tawakal.
Mengindari akhlak tercela (mazmumah) secara berurutan disajikan pada tiap
semester dan jenjang kelas, yaitu: hidup
kotor, berbicara jorok/kasar, bohong, sombong, malas,
durhaka, khianat, iri, dengki, membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah,
pesimis, putus asa, marah, fasik, dan murtad.
c) Aspek adab Islami, meliputi:
Adab terhadap diri sendiri, yaitu: adab mandi, tidur, buang air
besar/kecil, berbicara, meludah, berpakaian, makan, minum, bersin, belajar,
dan bermain.
Adab terhadap Allah, yaitu: adab di masjid, mengaji, dan beribadah.
17
Adab kepada sesama, yaitu: kepada orang tua, saudara, guru, dan teman.
d) Aspek kisah teladan, meliputi: Kisah Nabi Ibrahim a.s. mencari Tuhan, Nabi
Sulaiman a.s. dengan tentara semut, masa kecil Nabi Muhammad
Saw., masa remaja Nabi Muhammad Saw., Nabi Ismail a.s., Kan’an,
Tsa’labah, Masyitah, Abu Lahab, dan Qarun. Materi kisah-kisah teladan ini
disajikan sebagai penguat terhadap
isi materi, yaitu akidah dan akhlak sehingga tidak ditampilkan dalam Standar
Kompetensi, tetapi ditampilkan dalam Kompetensi Dasar dan indikator.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
18
Suatu keniscayaan perubahan dan perkembangan suatu kurikulum agar selalu
sesuai dengan perkembangan zaman. Hanya saja dalam tradisi kita biasanya
berhenti pada aspek curriculum plan (kurikulum sebagai dokumen),
sedangkan pada aspek actual curriculum sering terlupakan. Apa artinya
kurikulum sebagai dokumen jika tidak ditindaklanjuti dengan actual
curriculum, sebaik apapun dokumen yang dimiliki tidak akan bermakna jika
tidak diimplementasikan dengan baik, dalam hal ini guru sebagai pelaksanan
di tingkat satuan Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting agar
terwujud tujuan yang
B. Saran
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekeliruan, untuk itu
saran dan masukan sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.
19
DAFTAR PUSTAKA
Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia,
2010.
20
Sulhan, Najib., dkk. 2012. Panduan Mengajar Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah.Jakarta:
Zikrul Hakim.
Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor: 2676 Tahun 2013
Tim Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,
Materi Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), Malang: UIN-Maliki Press,
2013
Wandie Razif Sutikno, Disain Kurikulum Digital, Yogyakarta: Smart writing, 2013
Wina Sanjaya, Kurikulum Dan Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2009.
Zayadi, Ahmad dan Abdul Majid. 2005. Tadzkirah Pembelajaran Agama Islam (PAI)
berdasarkan pendekatan konstektual. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
21