Anda di halaman 1dari 54

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Langkah awal dalam pengembangan kurikulum danm silabus pada pendidikan

berbasis kompetensi, adalah menentukan kompetensi lulusan. Kompetensi lulusan

dijabarkan berdasarkan pada fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Seperti dituangkan

dalam bab II pasal 3 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang

sitim pendidikan Nasional dijelaskan bahwa : Pendidikan Nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, dan mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab. ( Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. tentang Sistim

Pendidikan Nasional, 2004.: 5 )

Kompetensi lulusan dapat dikategorikan dalam tiga ranah, yakni : Ranah

Kognitif, Afektif dan Psikomotor. Ranah kognitif mencakup cakap dan berilmu. Ranah

Psikomotor mencakup kreatifitas, dan ranah afektif ialah mencakup berakhlak mulia,

sehat, beriman dan bertaqwa, mandiri demokratis. Semua komponen pada tujuan

pendidikan nasional harus tercermnin dalam kurikulum dan sistem pembelajaran, sesuai

dengan tujuan pendidikan nasional, tugas madrasah adalah mengembangkan potensi

murid secara optimal menjadio individu yang berkemampuan untuk hidup di

1
masyarakat dan ikut mensejahterakan masyarakat, maka lulusan pendidikan haru

memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta berperilaku yang baik.

Sebagimana tertera dalam panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP), pengembangan diri dan pembiasaan merupakan bagian integral dari

kurikulum. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan

kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling

berkenaan dengan masalah pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, pengembangan

karir. Demikian juga kegiatan ekstra kurikuler, pengembangan kreativitas dan

peningkatan kecakapan hidup sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

David Mc Clelland (1967) menyatakan bahwa salah satu dimensi kepribadian

manusia yang harus dikembangkan adalah achievement motivation, suatu dorongan

yang kuat untuk selalu berprestasi, karena melalui proses mengejar prestasi seseorang

akan terpuaskan innerfeeling of personal accomplishmentnya.

Kegiatan pengembangan diri tersebut dapat berupa pelayanan konseling dan

kegiatan ekstra kurikuler yang difalisitasi / dibina oleh koselor, guru dan atau tenaga

kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan kewenangannya. Pengembangan diri

yang dilakukn dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling dan kegiatan ekstra kurikuler

tersebut diharapkan dapat mengembangkan diri dan kompetensi peserta didik secara

optimal.

Pembiasaan siswa dalam perilaku sehari-hari dalam hal akhlak sangat

diperlukan dalam penilaian pembelajaran, hal ini dikarenakan dalam ajaran agama

Islam “ ilmu tidak ada artinya kalau tidak diamalkan “ melihat hal seperti ini guru pada

Madrasah dituntut untuk menjadi tauladan dalam perlaku sehari-hari.

2
Pembiasaan diri dan pengembangan diri sangat diperlukan dalam pembelajaran

aqidah akhlak, oleh karena itu penulis mengetengahkan judul karya ilmiah tentang :

Implementasi pengembangan diri dan pembiasaan serta pengaruhnya terhadap prestasi

belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah Miftahul falah Sukorejo

Karangrejo Tulungagung.

B. Rumusan Masalah

Berawal dari latar belakang tersebut diatas, maka rumusan masalah dalam karya

ilmiah ini adalah :

1. Bagaiman prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak pada siswa Madrasah

Ibtidaiyah . ?

2. Bagaimana implementasi pengembangan dan pembiasaan diri dalam pembelajaran

aqidah akhlak pada siswa dalam kehidupan sehari-hari. ?

3. Apakah ada pengaruh prestasi belajar aqidah akhlak dengan implementasi

pengembangan dan pembiasaan siswa berakhlaq mulia ( berkepribadian

muslim ) ?

C. Tujuan Pembahasan

Bertitik tolak dari rumusan masalah seperti tersebut diatas, maka tujuan dalam

yang hendak dicapai dalam penulisan karya ilmiah ini adalah :

1. Untuk mengetahui secara jelas tentang prestasi belajar mata pelajaran aqidah

akhlak pada siswa Madrasah Ibtidaiyah .

2. Untuk mengetahui secara jelas tentang implementasi pengembangan dan

pembiasaan diri dalam pembelajaran aqidah akhlak pada siswa dalam kehidupan

sehari-hari.

3
3. Untuk mengetahui pengaruh prestasi belajar aqidah akhlak dengan implementasi

pengembangan dan pembiasaan siswa berakhlaq mulia ( berkepribadian

muslim ).

D. Hipotesa

Hipotesa adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin salah, dan akan

ditolak jika setelah salah satu palsu dan akan diterima jika ada faktor-faktor

membenarkannya ( Sutrisno Hadi. Metodologi Researc . Yas. pen. Fak. Psy. UGM,

Yogyakarta. 1987. I, hal,. 63.)

Adapun hipotesa yang penulis ketengahkan adalah :

1. Ha (Hipotesa alternatif ) yaitu : Terdapat pengaruh yang positif pemerolehan

prestasi belajar aqidah akhlak terhadap pengembangan diri dan pembiasaan

berperilaku Islami pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Sukorejo

Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung.

2. Hn (Hipottesa Nihil) yaitu : Tidak Terdapat pengaruh yang positif pemerolehan

prestasi belajar aqidah akhlak terhadap pengembangan diri dan pembiasaan

berperilaku Islami pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Sukorejo

Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi umum

Hasil penelitian ini dapat dijadikan untuk memperluas cakrawala pemahaman

yang mungkin dapat mengambil manfaat untuk menambah kesempurnaan

pengembangan mata pelajaran aqidah akhlak khususnya atau mata pelajaran yang

lian pada semua tingkat atau jenjang pendidikan.

4
2. Bagi lembaga

Hasil penelitian ini dapat dijadikan untuk menambah leterature bagi lembaga

pendidikan sekaligus sebagai input atau bahkan informasi bagi para penyelenggara

pendidikan dalam melaksanakan tugasnya minimal merupakan pegangan pendidik

atau para guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran pada anak didik.

3. Bagi peneliti lain

Sehubungan dengan penelitian ini, khususnya untuk meningkatkan hasil

belajar agarlebih bermakna dalam perilaku/pembiasaan siswa sehari-hari

dilingkungan masyarakat. Sebagai pencerminan kepribadian muslim. Dan juga

sebagai kontribusi yang saling sinergi bagi peneliti lain, sehingga penelitian maupun

pembelajaran aqidah akhlak dapat semakin sempurna dan akurat dalam

meningkatkan pembelajaran yang menekankan pengembangan diri dan pembiasaan

diri siswa.

4. Secara praktis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan Frame Of Reference (kerangka acuan)

strategi pengembangan kurikulum yang berkaitan dengan bidang/mata pelajaran

lain, yang baik bagi pendidikan maupun bagi anak didik.

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian tentang pembelajaran Aqidah Akhlak MI

1. Latar Belakang

Kehidupan dan peradaban manusia senantiasa mengalami perubahan. Dalam

merespon fenomena itu manusia berpacu mengembangkan kualitas pendidikan,

salah satunya melalui penyempurnaan kurikulum. Kualitas pendidikan yang tinggi

diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, demokratis,

dan mampu bersaing.

Dalam konteks madrasah, agar lulusannya memiliki keunggulan kompetitif

dan komparatif, maka kurikulum Madrasah perlu dikembangkan dengan pendekatan

berbasis kompetensi. Hal ini dilakukan agar madrasah secara kelembagaan dapat

merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni, serta tuntutan desentralisasi. Dengan cara seperti itu, Madrasah

tidak akan kehilangan relevansi program pembelajarannya.

Selanjutnya basis kompetensi yang dikembangakan di Madrasah harus

menjamin pertumbuhan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, penguasaan

kemampuan akademik, seni, dan pengembangan kepribadian yang paripurna.

Dengan pertimbangan ini, maka disusun kurikulum nasional Pendidikan Agama di

madrasah yang berbasis kompetensi dasar yang mencerminkan kebutuhan

keberagamaan peserta didik Madrasah secara nasional. Standar ini diharapkan dapat

dipergunakan sebagai acuan dalam mengembangkan kurikulum Aqidah Akhlak di

Madrasah sesuai dengan kebutuhan daerah / madrasah.

6
Oleh karena itu, peranan dan efektifitas pendidikan agama di madrasah

sebagai landasan bagi pengembangan spiritual terhadap kesejahteraan masyarakat

mutlak harus ditingkatkan, karena asumsinya adalah jika pendidikan agama ( Yang

meliputi Al-Qur’an dan Hadits, Aqidah dan Akhlaq, Fiqih dan Sejarah Kebudayaan

Islam ) yang dijadikan landasan pengembangan nilai spiritual dilakukan dengan

baik, maka kehidupan masyarakat akan lebih baik.

Pendidiakan Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah sebagai bagian yang

integral dari pendidikan Agama, memang bukan satu-satunya faktor yang

menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian peserta didik. Tetapi secara

substansial mata pelajaran Aqidah Akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan

motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai keyakinan

keagamaan (tauhid) dan Akhlaqul karimah dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan Aqidah Akhlak adalah upaya sadar dan terancam dalam

menyiapkan peserta didik intuk mengenl, memahami, menghayati dan mengimani

Allah SWT, dan merelasikan dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-

hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan

kebiasaan. Dalam kehidupan masyarakat yang majemuk dalam bidang keagamaan,

pendidikan ini juga diarahkan pada peneguhan Aqidah disuatu sisi dan peningkatan

toleransi serta saling menghormati dengan penganut agama lain dalam rangka

mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa.

7
2. Tujuan

Mata pelajaran Aqidah Akhlak bertujuan untuk menumbuhkan dan

meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya yang

terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan

serta pengalaman peserta didik tentang aqidah dan akhlak Islam, sehingga menjadi

manusia muslim yang terus berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan

ketaqwaannya kepada Allah SWT, serta berakhlakmulia dalam kehidupan pribadi,

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada

jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Mata pelajran Aqidah Akhlak di Madrasah berfungsi untuk : (a) Penanaman

nilai dan ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup didunia dan

akhirat; (b) Peneguhan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta

pengembangan akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, melanjutkan

pendidikan yang telah lebih dahulu dilaksanakan dalm keluarga; (c) Penyesuaian

diri peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial dengan bekal Aqidah Akhlak;

(d) Perbaikan masalah-masalah, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam

keyakinan, pengalaman ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari; (e)

Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya

asing yang dihadpinya sehari-hari; (f) Pengajaran tentang informasi dan

pengetahuan keimanan dan Akhlak, serta sistem fungsionalnya; (g) Pembekalan

peserta didik untu mendalami Aqidah Akhlak pada jenjang pendidikan yang lebih

tinggi.

8
3. Ruang Lingkup

Pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah berisi bahan pelajaran

yang dapat mengarahkan pada pencaaian kemampuan dasar peserta didik untuk

dapat memahami rukun Iman dengan sederhana serta pengamalan dean pembiasaan

berakhlak Islam secara sederhana, untuk dapat dijadikan landasan perilaku dalam

kehidupan sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan berikutnya.

Ruang lingkup pelajaran Aqidah Akhlak meliputi :

a) Aspek Keimanan

Aspek keimanan ini meliputi sub-sub : Iman kepada Allah SWT, dengan

alasan pmbuktian yang sederhana, meyakini rukun iman kepada malaikat,

meyakini rukun iman kepada kitab-kitab Allah serta memahami dan meyakini

rukun iman kepada rosul-rosul Allah, iman kepada hari akhir, iman kepada qada

dan qadar Allah.

b) Aspek Akhlak

Aspek Allah meliputi : Akhlak dirumah, akhlak di Madrasah, akhlak

diperjalanan, akhlak dalam keadaan bersin, menguap, dan meludah, akhlak

dalam bergaul dengan orang yang lebih lemah, akhlak dalam membantu dan

menerima tamu, perilaku akhlak pribadi/karakter pribadi yang terpuji meliputi :

rajin, ramah, pemaaf, jujur, lemah lembut, berterima kasih dan dermawan.

Akhlak dalam bertetangga, akhlak dalam alam sekitar, akhlak dalam beribadah,

akhlak dalam berbicara, melafalkan dan membiasakan kalimat thayyibah, akhlak

terhadap orang yang sakit, syukur ni’mat. Perilaku akhlak / karakter pribadi

yang terpuji meliputi : teliti, rendah hati, qanaah, persaudaraan dan persatuan,

9
tanggung jawab, berani menegakkan kebenaran, taat kepada Allah dan

menghindari akhlak tercela.

c) Aspek Kisah Keteladanan

Aspek kisah keteladanan yang meliputi : keteladanan Nabi Muhammad

SAW. Kisah Nabi Musa dan Nabi Yusuf As, kisah masyitah, dan Ashabul Kahfi

dan I’tibar dari kisah raja Namrudz dan Fir’aun.

4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Kompetensi mata pelajaran aqidah akhlak berisi sekumpulan kemampuan

minimal yang harus dikuasai peserta didik selama menempuh pendidikan di MI.

Kompetensi ini berorientasi pada perilaku efektif dan psikomotorik dengan

dukungan pengetahuian kognitif dalam rangka memperkuat aqidah dan akhlak di

MI adalah berikut ini :

a) Meyakini rukun iman yang enam dan sifat Allah yang terkandung dalam

Asmaul al-Husna (al-rahman, al-wahid, al-khaliq, dan al-quddus), terbiasa

berakhlak terpuji ( hidup bersih, kasih sayang, dan rukun ) dan menghindari

akhlak yang tercela (hidup kotor, berdusta, dan berbicara jorok) dalam

kehidupan sehari-hari.

b) Terbiasa beradab islami ketika bergaul dengan orang tua, guru dan teman, ketika

mandi,berpakaian, makan, minum, belajar, bermain, dan tidur serta mengambil

nilai-nilai keteladanan akhlak tokoh (sifat sayang rasulullah) atau

orang/binatang.

c) Meyakini kalimat tauhid ( la Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah), sifat-sifat

Allah yang terkandung dalam Asma Al-Husna (al-Muhaimin, as-Salaam, al-

10
Lathif, al-Rasyid), berakhlak terpuji (ramah, lemah-lembut, hormat, pandai dan

rajin) dan menghindari akhlak tercela (sombong angkuh, acuh tak acuh dan

malas)dalam kehidupan sehari-hari.

d) Terbiasa beradab islami dalam pergaulan, keadaan khusus, ke kamar mandi/wc,

dijalan dan kepada binatang / tumbuhan, di rumah/ madrasah dan meneladani

akhlak orang/tokoh (keteguhan iman nabi Ibrahih As).

e) Meyakini kalimat thayyibah (subhanallah) dan sifat-sifat Allah yang terkandung

dalam Asmaul al-Husna (al-Mushawwir,al- Karim, al-Halim), beriman kepada

malaikat Allah (10 malaikat dan tugasnya) dan berakhlak terpuji (kreatif, rendah

hati, santun, ikhlas dan dermawan ) serta menhindari akhlak tercela ( bodoh,

pemarah, kikir dan boros ) dalm kehidupan sehari-hari.

f)Terbiasa beradab islami dalam pergaulan (terhadap orang yang cacat jasmani,

fakir, miskin, anak yatim), dijalan dan bertamu (menerima dan bertamu) serta

meneladani akhlak terpuji dan perilaku Nabi (kedermawanan Nabi Sulaiman

As), tokoh, atau orang (ulama yang shaleh) serta menghindari akhlak tercela

(hidup boros dan perilaku bodoh) dalam kehidupan sehari-hari.

g) Meyakini kalimat thayyibah ( Inna Lillahhi Wainna Ilahi Rajiun dan La Haula

Wala Quwata Illa Billah ) dan sifat-sifat Allah yang terkandung dalam Asma

Al-Husna (al-mukmin, al-adhiim, al-Huda, al-adlu, al-hakiim)menyakini adanya

makhluk ghaib selain malaikat Allah dan berakhlak terpuji (jujur, benar, teguh

pendirian,adil dan taat kepada Allah SWT) serta menghindari akhlak tercela

(khianat, ingkar janji,dhalim, kejam, tamak, pemarah ) dalam kehidupan sehari-

hari.

11
h) Mengimani Nabi dan Rasul (25 Nabi dan Rasul) serta meneladani sifat-sifatnya,

terbiasa menerapkan adab secara islami ketika beribadah (masuk

masjid,membaca qur’an, shalat dan berpuasa) dan bertentangga (saling

menghormati, menghargai, menyayangi dan tolong menolong), serta meneladani

akhlak terpuji orang-orang/tokoh (keberanian Nabi Musa As dan Nabi Yusuf

As) serta menghindari akhlak tercela (durhaka, berlaku kejam dan dhalim)

dalam kehidupan sehari-hari.

i) Meyakini kalimat thayyibah (Alhamdulillah dan Allahu Akbar)dan sifat-sifat

Allah yang terkandung dalam Asma Al-Husna ( Al-Razak, al-mughni, al-Fatah,

al-Wahab,al-syakuur), berakhlak terpuji (optimis,qanaah dan tawakkal )serta

menghindari akhlak tercela (pesimis,bergabtung,serakah/tamak,putus asa

0dalam kehidupan sehari-hari.

j) Meneladani dan menerapkan ciri-ciri orang-orang yang beriman (sifat optimis,

teliti, cermat nabi Sulaiman as)dan terbiasa mensyukuri nikmat Allah SWT,

menerapkan adab secara Islam ketika bekerja dan berbakti kepada kedua orang

tua dalam kehidupan sehari-hari.

k) Meyakini kalimat thayyibah (Astagfirullah) dan sifat-sifat Allah yang

terkandung dalam Asma Al-Husna ( Al-Aliim, al- Samii’, al-bashiir ),serta

menghindari akhlak tercela (hasud dan dengki ) dalam kehidupan sehari-hari.

l) Terbiasa bertaubat, menerapkan adab secara islami ketika terkena musibah

( menghormati, menyayangi, membantu dan menolong) dan meneladani sifat

tokoh dari kisah/cerita orang yang berakhlak mulia (Kisah Masithah dan

Ashabul Kahfi ) dalam kehidupan sehari-hari.

12
B. Kajian tentang pengembangan diri dan pembiasaan diri.

1. Pengertian

Pengembangan diri ialah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai

dengan kebutuhan. Bakat, minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi

sekolah/madrasah.

Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor /

guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra

kurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui

kegiatan pelayanan Bimbingan Konseling (BK) yang berkenaan masalah diri

pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta

kegiatan kepramukaan. Dan lain sebagainya.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran, penilaian kegiatan

pengembangan diri dilakukan secara kualitatatif, tidak kuantitatif seperti pada mata

pelajaran lain

Sedangkan pembiasaan diri, ialah suatu implementasi dari aspek kognitif

yang di emplementasikan didalam aspek afektif dan psikomotor. Dalam artian

anak /peserta didik dalam pembelajaran ditekankan praktek perilaku, atau

pengamalan ilmu yang telah didapatkan, agar ilmu yang didapat lebih bermakna

atau ada nilai lebihnya. Misalnya dalam pembelajaran aqidah akhlak anak terbiasa

makan/minum dengan menggunakan tangan kanan, sebelum makan/minum diawali

dengan membaca doa, berperilaku hormat kepada yang lebih besar dan menyayangi

kepada yang lebuih kecil, perilaku menyayangi binatang, dan merawat lingkungan,

13
berakhlak baik kepada orang tua dan guru, serta aktifitas opeserta didik dalam

beribadah.

Penilaiannya dengan pengamatan dan pelaporan aktifitas anak didik dalam

melakukan pembiasaan sehari-hari. memang sesuatu itu menjadi sulit karena tidak

terbiasa, namun sesuatu akan menjadi mudah jika ada pembiasaan-pembiasaan yang

akhirnya menjadi seuatu hal yang otomatis/budaya.

2. Penerapan pengembangan dan pembiasaan diri

Melalui program bimbingan dan konseling (BK) program pengembangan

dan pembiasaan diri akan memungkinkan dilaksanakan, karena bimbingan dan

Konseling merupakan bagian yang terpadu dari keseluruhan program pendidikan di

madrasah. Oleh karena itu, upaya guru pembimbing dalam program BK merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh kegiatan yang diarahkan kepada

pencapaian tujuan pendidikan di madrasah tersebut.

Peserta didik sebagai individu sedang berada dalam proses berkembang atau

menjadi (becoming), yaitu berkembang kearah kematangan atau kemandirian.

Untuk mencapai kematangan tersebut, peserta didik memerlukan bimbingan karena

mereka masih kurang memiliki pemhaman, wawasan tentang diri dan

lingkungannya dan pengalaman dalam menetukan arah kehidupannya. Disamping

itu terdapat suatu keniscayaan bahwa proses perkembangan individu tidak selalu

berlangsung secara mulus, atau steril dari masalah, proses perkembangan itu tidak

selalu berjalan dalam alur linier, lurus, atau searah dengan potensi, harapan dan

nilai-nilai yang dianut.

14
Untuk itulah perlu disusun suatu program bimbingan dan konseling yang

dirancang secara baik agar mampu memfasilitasi individu ke arah kematangan dan

kemandirian, yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karir.

Seorang psikolog Everett Hagen (1962) mencermati ada empat unsur

kepribadian sumber daya manusia, yaitu :

 Intelegensi dan energi

 Orientasi nilai

 Kognisi, dan

 Kebutuahan (need).

Menurut Hagen, tiga unsur pertama, dimiliki berbagai bangsa relatif sama,

sedang yang membedekan kepribadian antar bangsa-bangsa justru pada unsur

kebutuhan atau need.

Untuk membangun bangsa, saat ini diperlukan adanya pribadi yang

mempunyai kebutuhan manipulatif (kebutuhan untuk mengubah lingkungannya)

yang tinggi, kebutuhan agresif ( kebutuhan untuk bertindak agresif) rendah, dan

kebutuhan pasif (kebutuhan untuk bersikap pasif) rendah. Kebutuhan manipulatif

ini terdiri dari empat unsur yang lebih kecil, yaitu need achievement (kebutuhan

untuk selalu berprestasi), need autonomy ( kebutuhan untuk mandiri), dan need

order ( kebutuhan untuk hidup dalam lingkungan yang serba teratur) dan need

understanding (kebutuhan untuk selalu memahami peristiwa yang terjadi ) yang

masing-masing juga harus tinggi.

15
Madrasah dengan luarannya merupakan modal pembangunan perlu

ditanamkan pada anak didik dalam dimensi ini menurut Abu Bakar (2003) antara

lain : silaturahmi, ukhuwwah, al-musawah, Adil, Husnuzh-zhan, tawadlu’, al-wafa’,

insyiraf, al-amanah, ta’affuf, qawamiyyah, al-munfiqun. Bangsa. Sebagai

pendidikan berbasis Islam, maka pengembangan diri dan pembiasaan yang

dilakukan minimal mengembangakan dua dimensi hidup. Pertama, Dimensi Hidup

Ketuhanan atau penanaman takwa kepada Allah membentuk jiwa rabbaniyah (Qs.

2 : 79) atau ribbiyah (QS. 2:146) pada anak didik melalui penanaman nilai-nilai :

Islam, Iman, Ihsan, Taqwa, Ikhlas, Tawakal, Syukur, dan sabar. Kedua, Dimensi

Hidup Kemanusiaan atau penanaman tingkah laku dan budi pekerti yang luhur

(akhaqul karimah) pada anak didik. Beberapa nilai luhur yang perlu ditanamkan

pada anak didik dalam dimensi ini menurut Abu Bakar (2003) antara lain:

silaturahmi, ukhuwwah, al-musawah, Adil, Husnuzh-zhan, tawadlu’, al-wafa’,

insyiraf, al-amanah,ta’affuf, qawamiyyah, al-munfiqun.

C. Kajian tentang pendekatan dan muatan pengembangan dan pembiasaan diri

1. Pendekatan pengembangan diri

Pengembangan diri dalam pendidikan berbasis kompetensi sebagaimana

tercantum dalam KTSP, merupakan proses mengembangkan kesadaran diri

individu, sehingga mewariskan kekayaan budaya dan inspirasi bagi siswa dalam

kehidupannya.Untuk mencapai itu ada tiga unsur pendidikan, yaitu keluarga

(rumah), masyarakat, dan madrasah. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam

pengembangan diri diperlukan sinergi dari ketiga unsur tersebut.

16
Terjadinya interaksi positif antara ketiganya memberikan pengaruh satu

sama lain, karena buruknya pendidikan anak dirumah memberi beban berat kepada

madrasah dan menambah keruwetan persoalan ditengah masyarakat seperti

terjadinya tawuran pelajar, seks bebas, narkoba dan sebagainya. Sementara, situasi

masyarakat yang buruk membuat niali-nilai yang mungkin sudah berhasil

ditanamkan ditengah keluarga dan madrasasah menjadi kurang optimum. Apabila

pendidikan yang diterima dimadrasah juga kurang bagus, maka lengkaplah

kehancuran dari tiga pilar pendidikan tersebut.

Penyebab kurang berhasilnya pengembangan diri pada masyarakat

seringkali terjadi pada tiga unsur pendidikan, yaitu

1. faktor kelemahan lembaga pendidikan, yaitu kurang berfungsinya guru, tidak

berjalannya proses belajar mengajar dan tumbuhnya budaya madrasah yang

kurang sesuai dengan kehendak Islam,

2. faktor keluarga yang tidak mendukung, dan

3. faktor masyarakat yang tidak kondusif

Kelemahan pada unsur keluarga dan masyarakat ini banyak menginjeksikan

beragam pengaruh negatif pada anak didik. Kondisi tidak ideal seperti diuraikan di

atas harus di atasi. Solusi alternatif yang bersendikan pada dua cara yang lebih

bersifat strategis dan fungsional, yakni : Pertama, membangun lembaga pedidikan

unggulan dengan semua komponen berbasis peradigma Islam, yaitu :

1. kurikulum yang paradigmatik,

2. pendidikan yang amanah dan kafa-ah,

3. proses belajar mengajar secara Islami, dan

17
4. lingkungan dan budaya madrasah yang optimal.

Dengan melakukan optimasi proses belajar mengajar serta melakukan upaya

meminimasi pengaruh-pengaruh negatif yang ada dan pada saat yang sama

meningkatkan pengaruh positif pada anak didik, diharapkan pengaruh yang

diberikan pada pribadi anak didik adalah positif sejalan dengan arahan Islam.

Kedua, membuka lebar ruang interaksi dengan keluarga dan masyarakat agar dapat

berperan optimal dalam menunjang proses pendidikan. Sinergi pengaruh positif dari

faktor pendidikan madrasah keluarga masyarakat inilah yang akan menjadi pribadi

anak didik yang utuh sesuai dengan kehendak Islam.

Untuk itu madrasah perlu arif dalam melakukan reorientasi pengembangan

kepribadian, misalnya dengan model Quantum Learning, seperangkat metode dan

falsafah belajar dalam bentuk “suggestology”. Sugesti dapat mempengaruhi hasil

situasi belajar dan memberikan sugesti positif dengan mendudukkan murid secara

nyaman, aman dan, meningkatkan partisipasi individu dalam mengembangkan

dirinya.

2. Muatan pengembangan diri

Sebagaimana karakteristik madrasah yang meakukan pendidikan

berdasarkan Islam, maka pengembangan diri dan pembiasaan siswa di madrasah

merupakan upaya sadar, terstruktur dan sistematis untuk mensukseskan misi

penciptaan manusia sebagai abdullah dan khlifah Allah di muka bumi. Upaya

pengembangan diri ini merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem hidup Islam.

Sistem tersebut perlu mengembangkan kerjasama antar suprasistem, yakni

madrasah, keluarga dan masyarakat.

18
Proses pendidikan ini didefinisikan Pannen dan Melati dalam buku Program

Applied Approach (1996) sebagai proses transformasi atau perubahan kemampuan

potensial individu peserta didik menjadi kemampuan nyata untuk meningkatkan

taraf hidupnya lahir dan batin.

Pengembangan diri yang dilakukan sekurang-kurangnya bertujuan untuk

membentuk manusia yang berkarakter, yakni berkepribadian Islam, menguasai

tsaqofah Islam, menguasai ilmu kehidupan (iptek) dan memiliki ketrampilan

memadai.

3. Pendekatan pembiasaan diri

1) Membentuk kepribadian Islam

Membentuk kepribadian Islam merupakan konsekuensi keimanan

seorang muslim, yang harus memegang identitas muslim-nya dalam seluruh

aktivitas kehariannya. Identitas itu nampak pada kepribadian seseorang

musilm, yakni pada pola berpikir (aqliyyah) dan pola bersikapnya (nafsiyyah)

yang dilandaskan pada aqidah Islam. Siswa merasa mantap dengan aqidah

Islam yang dipeluknya dan bertekad membangun kepribadian Islam dalam

dirinya berdasarkan aqidah yang diyakininya, dan selalu menjaga teganya

bangunan kepribadian dari segala kemungkinan yang dapat merobohkannya

atau bahkan mencerabutnya dari pondasi yang ada di bawahny, yakni aqidah.

Terdapat tiga langkah dalam metode pembentukan dan pengembangan

kepribadian Islam dalam diri seseorang, sebagaimana dicontohkannya

Rosulullah SAW.

19
a) Menanamkan aqidah Islam kepada yang bersangkutan dengan metode

yang sesuai dengan kategori aqidah tersebut, yakni sebagai aqidah

aqliyyah (aqidah yang keyakinannya muncul melalui proses pemikiran

yang mendalam).

b) Mengajaknya bertekad bulat untuk senantiasa menegakkan bangunan cara

berpikir dan cara mengatur kecenderungannya diatas pondasi aqidah Islam

yang telah menghujam kuat dalam hatinya.

c) Mengembangkan kepribadiannya dengan cara membakar semangatnya

untuk bersungguh-sungguh dalam mengisi pemikirannya dengan

kesempurnaan tsaqofah islamiyyah dan mengamalkannya dalam seluruh

aspek kehidupannya dalam rangka melaksanakan ketaatan kepada Allah

SWT (Abu Bakar, 2003).

2) Pembiasaan berperilaku/akhlak yang terpuji

Suatu aktifitas dimana kalau dibiasakan akan menjadi kebudayaan

atau kontinuitas yang secara otomatis dapat dengan mudah dilakukan.

Penanaman aqidah aklah pada anak usia dini / Madrasah merupakan wahana

yang paling tepat didalam membiasakan anak didik berperilaku baaik, karena

anak didik dapat dengan mudah dibentuk melalui pembiasaan-pembiasaan.

Berikut ini pembiasaan yang dapat dilakukan anak didik antara lain

ialah :

(a) Hablum Minalloh ( dalam hubungan kepada Alloh ) Seperti Sholat, zakat,

puasa, Haji, mengkaji al-Qur’an dll.

20
(b) Hablum Minanaas ( dalam hubungan sesama manusia ) seperti akhlak atau

berperilaku baik kepada diri sendiri, orang tua, guru, teman sebaya,

tetangga dan lain sebagainya.

(c) Hubungan kepada alam lingkungannya, seperti berperilaku baik kepada

binatang, merawat dan melestarikan lingkungan dan lain sebagainya.

21
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi dan sampel

1. Populasi

Yang dimaksud populasi : “ Populasi ialah seluruh penduduk yang

dimaksudkan untuk diselidiki, disebuah populasi atau universun. Populasi yang

dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai

satu sifat yang sama . ( Sutrisno Hadi, MA. 1989 : 70).

Jelasnya ialah keseluruhan dari subyek yang diselidiki, tetapi harus betul-

betul dapat mewakili dari keseluruhan populasi, adapaun populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh siswa Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) Miftahul Falah Sukorejo

Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung.

2. Sampling

Sampling adalah suatu cara atau teknik yang digunakan untuk

mengambil sampel, sebutan suatu sampel biasanya mengikuti dari pada yang

digunakan, adapun sampling yang digunakan oleh penulis yaitu Purposive Sampling

( memilih ).

Pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas cirio-ciri atau sifat-sifat

tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau

sifat-sifat pupulasi yang sudah diketahui sebelumnya. . ( Sutrisno Hadi, MA. 1989 :

82).

22
Adapun sampling dalam penelitian ini, penuleliti akan mengambil

sampling dengan cara memilih, yang menurut penulis dapat mewakili sobyek yang

sedang diteliti.

3. Sampel

Sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi

( sutrisno Hadi, MA 1989 : 70 ).

Adapun sample dalam penelitian ini adalah peneliti mengambil kelas V

( lima ) yang berjumlah 28 Siswa pada Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) Miftahul

Falah Sukorejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung.

C. Metode pengumpulan data

Didalam pengumpulan data penulis menggunakan beberapa metode yaitu :

1. Metode Angket.

Metode angket digunakan dalam kegiatan penelitian ini, ialah angket

tertutup, yaitu penulis menyediakan beberapa pertanyaan dan berikut jawabannya

yang dapat dipilih oleh para siswa sesuai dengan yang diinginkan. Adapun angket

yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kebiasaan anak didik dalam

hal akhlakul karimah atau tingkah laku baik

2. Metode Dokumenter

Metode ini dipergunakan untuk mengetahui keadaan /situasi yang telah

terjadi, dengan jalan membuka kembali data yang telah ada, yakni tentang prestasi

belajar mata pelajaran yang Aqidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) Miftahul

Falah Sukorejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung pada semester

Ganap Tahun pelajaran 2006/2007.

23
D. Teknik analisa data

1. Data teoritis

Data ini diperoleh dari kajian perpustakaan, dengan mendapatklan buku-

buku dan atau pendapat para ahli, yang sesuai dengan kehendak judul

penulisan karya ilmiah ini. Adapaun data teoritis ini menggunakan teknik analisa

pembahasan:

a. Induktif.

Berfikir induktif berangkat dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa –

peristiwa yang kongkrit kemudian dari fakta - fakta atau peristiwa-

peristiwa yang khusus dan kongkrit itu ditrarik generalisasi-generalisasi yang

mempunyai sifat umum. Metode ini menggunakan cara-cara berfikir dari hal-

hal yang bersifat khusus menuju ke hal-hal yang bersifat umum, sehingga

pembahasan semakin luas yang disertai argumen dari para pakar yang sesuai

dengan disiplin ilmunya.

b. Deduktif

Sutrisno Hadi dalam bukunya yang berjudul Metodologi Research I

halaman 42 disana dinyatakan : Dengan deduktif kita berangkat dari

pengetahuan yang sifatnya umum , dan bertitik tolak dari pada pengetahuan

yang umum itu kita hendak menilai suatu kejadian yang khusus. Metode ini

menggunakan cara-cara berfikir dari hal-hal yang bersifat umum menuju ke

hal-hal yang bersifat khusus, sehingga pembahasan akan semakin jelas.

24
c. Komparatif.

Dengan metode ini dapat dipergunakan untuk mendapatkan solusi dari

adanya beberapa pendapat atau alternatif yang berbeda dari para ahli, yang

kemudian dari padanya didapatkan suatu kesimpulan yang utuh sehingga

dapat mendukung solusi dari karya ilmiah ini.

2. Analisa Data Kwantitatif

Analisa data kwantitatif untuk menganalisa data data empiris dari studi

lapangan untuk mengetahui kedisiplinan siswa, adapun analisa yang dipergunakan

adalah statistik prosentase dengan rumus :

F
P = -------------------- x 100 %
N

Keterangan :

P = Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya

N = Number of Case ( Jumlah frekuensi/jumlah individu )

F = Angka prosentase

( Anas Sudijono. 1991. 40 )

3. Analisa Data kwalitatif

Analisa data kwalitatif dengan menggunakan analisa Ch Kwdarat untuk

mengetahui ada atau tidaknya korelasi dengan rumus :

( F o – ft ) 2
X2 = ---------------------
ft

25
Keterangan :

X2 = Lambang Chi Kwadrat

fo = Frekwensi asli ( hasil obesrvasi )

ft = Frekwensi table ( yang diharapkan )

( Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Rajawali, Jakarta, 1991. 237 )

Selanjutnya menggunkan teknik analisa koefisiensi kontengensi untuk

mengetahui besar kecilnya hubungan/ korelasi dengan rumus :

x2
C = ---------------------
x2+N

Keterangan

C = Lambang dari koefisiensi kontingensi

x 2 = Harga Chi Kwadrat yang telah diperoleh

N = Number of Cise

( Anas Sudijono, 1991. 241 )

26
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Penyajian data

Dalam penyajian data dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yakni variable

bebas dan variabel terikat yang mana keduanya mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Variabel Bebas, yaitu prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak , yang diketahui

melalui tes Formatif, tes Sumatif dan tes Semester, ataupun. Dapat diambil melalui

buku leger nilai / Buku Raport. Semester genap tahun pelajaran 2006/2007.

2. Variabel terikat, yakni Nilai pengembangan dan pembiasaan siswa dalam mata

pelajaran aqidah akhlak/ tingkah laku baik, pada siswa Madrasah Ibtidaiyah

Miftahul falah Sukorejo Karangrejo Tulungagung. Yang dalam hal ini dapat

diketahui melalui penyebaran angket mengenai :

a) Akhlak tingkah laku terhadap Alloh SWT, dalam bentuk Ibadah Mahdhoh.

b) Akhlak tingkah laku terhadap diri sendiri, orang tua, teman, keluarga, tetangga

dan lain sebagainya.

c) Akhlak tingkah laku terhadap alam sekitar.

Ada pun data empiris tentang Implementasi pengembangan diri dan pembiasaan

serta pengaruhnya terhadap prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak Madrasah

Ibtidaiyah Miftahul falah Sukorejo Karangrejo Tulungagung, diwujudkan kedalam

tabel-tabel. Baik untuk variabel bebas maupun terikat, sebagai berikut :

27
1. Variabel bebas

Tabel 1
Distribusi nilai prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa Kelas V MI Miftahul Falah
Sukorejo Karangrejo Tulungagung semester genap tahun pelajaran 2006/2007
No Urut Kode siswa/Responden Pretasi belajar Aqidah Akhlak

1 2 3

1 A 6.5
2 B 7
3 C 7.5
4 D 7.5
5 E 8
6 F 6
7 G 6
8 H 8.5
9 I 7.5
10 J 7.5
11 K 6
12 L 7
13 M 7.5
14 N 7
15 O 7
16 P 6.5
17 Q 6.5
18 R 7
19 S 8
20 T 8
21 U 7.5
22 V 7

28
1 2 3
23 W 7
24 X 7
25 Y 8
26 Z 6
27 AA 6
28 BB 7

1. Variabel Terikat

Untuk memperoleh gambaran tentang Pengembangan dan pembiasaan diri

anak didik dalam berperilaku/berakhlak, dalam hal ini penulis sajikan dalam bentuk

table yang dihitung dengan rumus prosentase yaitu :

F
P = -------------------- x 100 %
N

Dengan criteria nilai prosentase kedisiplina sebagai berikut :

90 % s/d 100 % Kategori Sangat Baik

70 % s/d 89 % Kategori Baik

50 % s/d 69 % Kategori Cukup

30 % s/d 49 % Kategori Jelek

Tabel berikut ini penulis sajikan tidak selurunya, namun hanya beberapa

poin saja yang diharapkan menjadikan gambaran secara keseluruhan, yang

selanjutnya nantinya hasil seluruhnya akan penulis sajikan secara lengkap :

29
Tebel 2

Distribusi pembiasaan anak didik didalam hal ketaatan ibadah sholat fardlu

sehari semalam 5 waktu

No angket Alternatif jawaban N F Prosentase

1 a. Ya 28 26 92,85 %

b. Kadang-kadang 2 07,15 %

c. Tidak

Jumlah 28 28 100 %

Dari hasil angket seperti tersebut daiatas, maka dapat didapatkan hasil

sebagai berikut siswa yang memilih jawaban ya mencapai 92.85 %, sedangkan

yang memilih kadang-kadang 7.15 %, yang memilih tidak 0 %, jadi dapat

dikategorikan/dinyatakan siswa aktif dan terbiasa melaksanakan sholat sangat

baik.

Tebel 3

Distribusi pengembangan dan pembiasaan anak didik didalam hal

Perilaku akhlak menjaga kebersihan, cuci tangan sebelum makan, berdo’a sebelum makan,

memakai pakaian bersih dan rapi, selalu disiplin.

No angket Alternatif jawaban N F Prosentase

3,4, a. Ya 28 24 85.71 %

5,6, b. Kadang-kadang 4 14.29 %

7 c. Tidak

Jumlah 28 28 100 %

30
Dari hasil angket seperti tersebut daiatas, maka dapat didapatkan hasil

sebagai berikut siswa yang memilih jawaban ya mencapai 85.71 %, sedangkan yang

memilih kadang-kadang 14,29 %, yang memilih tidak 0 %, jadi dapat dikategorikan

bahwa anak didik terbiasa dalam hal Perilaku akhlak menjaga kebersihan, cuci

tangan sebelum makan, berdo’a sebelum makan, dalam kategori baik

Tabel 4

Distribusi pengembangan dan pembiasaan anak didik didalam hal merawat lingkungan

bersih sehat, merawat liingkungan alam, memperlakukan hewan piaraan dengan baik

No angket Alternatif jawaban N F Prosentase

8,9,10,11, a. Ya 28 22 78,57 %

b. Kadang-kadang 5 17,85 %

c. Tidak 3 10,71 %

Jumlah 28 28 100 %

Dari hasil angket seperti tersebut daiatas, maka dapat didapatkan hasil

sebagai berikut siswa yang memilih jawaban ya mencapai 78,57 %, sedangkan

yang memilih kadang-kadang 17,85 %, yang memilih tidak 10.71 %,

pengembangan dan pembiasaan anak didik didalam hal merawat lingkungan

bersih sehat, merawat liingkungan alam, memperlakukan hewan piaraan dengan

baik, pada kategori baik

31
Tabel 5
Distribusi pengembangan dan pembiasaan anak didik didalam hal berperilaku baik
berakhlak baik kepada orang tua, guru dan teman disekolah
No angket Alternatif jawaban N F Prosentase

12,13,14 a. Ya 28 27 96,42 %

b. Kadang-kadang 1 3,58 %

c. Tidak

Jumlah 28 28 100 %

Dari hasil angket seperti tersebut daiatas, maka dapat didapatkan hasil

sebagai berikut siswa yang memilih jawaban ya mencapai 96,42 % sedangkan yang

memilih kadang-kadang 3,58 %, yang memilih tidak 0 %, jadi dapat nyatakan anak

didik pengembangan dan pembiasaan anak didik didalam hal berperilaku baik

berakhlak baik kepada orang tua, guru dan teman disekolah termasuk kategori sangat

baik

Selanjutnya dari tabel variabel terikat (angket ) secara menyeluruh dapat

penulis sajikan sebagai berikut :

Tebel 6
Distribusi nilai angket pengembangan dan pembiasaan siswa
berakhlak / berperilaku secara menyelutruh
No Urut Kode siswa/Responden Pretasi belajar Aqidah Akhlak

1 2 3

1 A 45
2 B 43
3 C 42
1 2 3

32
4 D 42
5 E 42
6 F 39
7 G 34
8 H 45
9 I 40
10 J 42
11 K 38
12 L 42
13 M 40
14 N 35
15 O 40
16 P 40
17 Q 42
18 R 43
19 S 45
20 T 38
21 U 40
22 V 42
23 W 40
24 X 42
25 Y 44
26 Z 45
27 AA 40
28 BB 42

33
B. Analisa Data

1. Strategi Analisa Data

Untuk memudahkan analisa maka data empiris diubah menjadi jenis data

yang disesuaikan dengan teknik yang digunakan, sedang dalam penelitian ini

menggunakan Chi Kwadrat dan koefisiensi kontingensi maka interval tersebut

diubah menjadi data ordinal atau tingkatan.

Untuk variable bebas Prestasi belajar mata pelajaran berciri khasa agama

Islam diubah menjadi :

 Prestasi/nilai 8 keatas dalam kategori tingkatan tinggi ( T )

 Prestasi 6 dan 7 kategori tingkatan sedang ( S )

 Pretasi 5 kebawah kategori tingkatan rendah ( R )

Untuk variable bebas yakni kedisiplinan siswa ditempuh dengan rumus

jumlah interval :

R
i = -------------------------------
Interval yang diharapkan

R = Xt – Xr - 1

Keterangan :

X = Jumlah item angket

R = Nilai terendah

T = Nilai tertinggi

34
Sehingga :

R = Xt –Xr

=15 . 3 – 15 . 1 + 1

= 45 – 15 + 1

=31

31 31
i = --------------- = --------------------- 10,33 = 10
Interval 3

Dengan demikian dapat ditemukan tiga tingkatan criteria sebagai berikut :

 35 - 45 = Tingkatan kedisiplinan siswa baik = ( B )

 24 - 34 = Tingkatan kedisiplinan siswa cukup = ( C )

 13 - 23 = Tingkatan kedisiplinan siswa kurang = ( K )

Berdasarkan criteria tersebut maka table 1 dan 6 dapat ditabulasikan sebagai

berikut :

35
Tebel 7
Distribusi nilai pretasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dan scor
pengembangan dan pembiasaan diri siswa MI Miftahul falah
Sukorejo Karangrejo Tulungagung
No responden Nilai / prestasi Kedisiplinan Siswa

SCOR KATEGORI SCOR KATEGORI

1 2 3 4 5

1 6.5 S 45 B
2 7 S 43 B
3 7.5 S 42 B
4 7.5 S 42 B
5 8 T 42 B
6 6 S 39 B
7 6 S 34 C
8 8.5 T 45 B
9 7.5 S 40 B
10 7.5 S 42 B
11 6 S 38 B
12 7 S 42 B
13 7.5 S 40 B
14 7 S 35 B
15 7 S 40 B
16 6.5 S 40 B
17 6.5 S 42 B
18 7 S 43 B
19 8 T 45 B
20 8 T 38 B
21 7.5 S 40 B

36
1 2 3 4 5
22 7 S 42 B
23 7 S 40 B
24 7 S 42 B
25 8 T 44 B
26 6 S 45 B
27 6 S 40 B
28 7 S 42 B

B. Analisa Data

1. Analisa data variabel bebas (prestasi mata pelajaran Aqidah Akhlak

Dengan rumus prosentase dengan kategori sebagai berikut : 76 % - 100 %

kriteria Baik, 56 % – 75 % kriteria Cukup, dan 40 % - 55 % kriteria Kurang.

Kemudian diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 8
Analisa data tentang nilai aqidah akhlak siswa MI Miftahul falah
Sukorejo Karangrejo Tulungagung
No Responden Kategori N F Prosentase

5,8,19,20,25 TINGGI 28 5 5
------ = 100% = 17.85 %
28
1,2,3,4,6,7,8.9,10, SEDANG 28 23 23
11.13,14,15,16,17, ------ = 100% = 82,15 %
18,21,22,24,26,27, 28
28 0
--------------------- RENDAH 28 ------- ------ = 100% = 0 %
55

37
Dari distribusi tabel nilai prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak

siswa MI Miftahul Falah Sukorejo Karangrejo Tulungagung, termasuk kategori

sedang, karena mayoritas siswa mempunyai nilai sedang, oleh karena itu dapat

dinyatakan siswa berprestasi sedang yang mencapai 82,15 %

2. Sedangkan untuk variable terikat yakni pengembangan dan pembiasaan diri siswa

dapat dilihat melalui table berikut :

Tabel 9

Diskripsi analisa data tentang pengembangan dan pembiasaan diri anak didik

berakhlak baik/berperilaku baik dari tabel 7

No Responden Kategori N F Prosentase

1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, BAIK 28 27 27

9, 10, 11, 12, 13, ------ = 100% = 96,42 %

14, 15, 16, 17, 18, 28

19, 20, 21 22, 23,

24, 25, 26, 27, 28, 1

7 CUKUP 28 1 ------ = 100% = 3,58 %

28

------------- KURANG 28 0 0

38
Melaui distribusi pengembangan dan pembiasaan diri anak didik berakhlak

baik/berperilaku baik, dapat dinyatakan siswa mayoritas berperilaku baik, karena

kategiri baik mencapai 96,42 %.

Sungguh luar biasa, sekalipun prestasi sedang, namun dari segi

pengamalan materi pelajaran, dari segi pengembangan dan pembiasaan sungguh

sangat menggembirakan bahkan luar biasa.

Pengembangan dan pembiasaan diri berperilaku


Prestasi belajar aqidah akhlak
baik / pengamalan materi aqidah aklhak

Mencapai = 82,15 % Mencapai = 96,42 %.

3. Analisa tentang korelasi Implementasi pengembangan dan pembiasaan diri anak

didik berakhlak baik/berperilaku terhadap prestasi belajar mata pelajaran Aqidah

Akhlak pada MI Miftahul Falah Sukorejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten

Tulungagung.

Dengan menggunakan rumus Chi Kwadrat

( F o – ft ) 2
2
X = --------------------
ft

39
Tebel 10
Diskripsi tentang korelatis peningkitan pengembangan dan pembiasaan diri anak
didik berakhlak baik/berperilaku terhadap prestasi belajar mata pelajaran
Aqidah Akhlak pada MI Miftahul Falah Sukorejo
Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung.
Pengembanag Pretasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak

dan Tinggi Sedang Rendah Jumlah

pembiasaan

akhlak siswa

siswa

1 2 3

Baik 5 22 0 27 r N

4 5 6

Cukup 0 1 0 1rN

7 8 9

Kurang 0 0 0 0rN

Jumlah 5 Cn 23 Cn 0 Cn 28

Langkah selanjutnya adalah membuat table kerja untuk menghitung Chi Kwadrat

sebagai berikut :

40
Tebel 11

Tabel kerja untuk menghitung chi kwadrat data dari tabel 11

Cel Fo ON x rN ( fo - ft ) ( fo – ft ) 2 (fo – ft ) 2
Ft=-------------- --------------
N ft
1 5 5 x 27 0,179 0,0320 0,006
----------= 4,821
28
2 23 23 x 27 0,822 0,675 0,030
----------= 22,178
28
3 0 0 x 27 0 0 0
----------= 0
28
4 0 5x1 4,822 23,251 130,627
----------= 0,178
28
5 23 23 x 1 22,179 49,190 599,157
----------= 0,821
28
6 0 0x1 0 0 0
----------= 0
28
7 5 5x0 5 25 0
----------= 0
28
8 0 23 x 0 23 529 0
----------= 0
28

41
9 0 0x0 0 0 0
----------= 0
28

N= 55 ( fo - ft ) 2 = 729,8206
Ft
Dari perhitungan perhitungan table diatas diperoleh harga Chi kwadrat

adalah : = 729,8206

Selanjutnya di cari de gres of redomnya ( df ) dengan rumus :

df = ( c – 1 ) ( r - 1 ) sehingga ( 3 – 1 ) ( 3 - 1 ) = 4 kemudian

dikunsultasikan pada table nilai Chi kwadrat , maka df 4 untuk taraf signifikasi 1 % =

13.227 setelah dibandingkan X2 (729,8206 ) selalu lebih besar, demikian pula taraf

signifikasi 5 % = 9,488 tetap lebih besar.

Secara mudah saja kalai hasil X 2 tidak ada nilai kurang (min ) berarti ada

pengaruh yang searah antara dua variabel.

Dengan demikian dapat dinyatakan “Terdapat pengaruh yang positif

implementasi pemerolehan prestasi belajar aqidah akhlak terhadap pengembangan diri

dan pembiasaan berperilaku Islami pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah

Sukorejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung.

4. Teknik analisa koefisiensi kontingensi,

Teknik ini dipergunakan untuk mengetahui kuat lemahnya korelasi Studi

korelasi peningkatan kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar mata

pelajaran Aqidah Akhlak pada siswa MI Miftahul Falah Sukorejo Kecamatan

Karangrejo Kabupaten Tulungagung. Adapun rumusnya adalah :

42
x2
C = ---------------------
x2+N
Sehingga dapat dilakukan penghitungan sebagai berikut :

729,821
C = ---------------------
729,821 + 28

729,821
C = ---------------------
757,821

C = 0,963

C = 0,981

D. Interprestasi Hasil penelitian

Untuk memberikan iterpretasi, maka ditentukan kriteria hipotesa alternatif

(Ha) nya :

1. Ha dapat diterima jika harga “ r “ > “ r “ tabel

2. Ha ditolak jika hara “ r “ < “ r “ tabel

Setelah diperbandingkan ternyata harga C nilai koefisiensi kontingansi lebih

besar dari harga “ r “ tabel

Telah diketahui bahwa dengan teknik analisa koefisiensi kontingensi

diketemukan nilai c = 0,981. hal ini bila dikonsultasikan dengan df nya 28 diperoleh

43
harga “ r “” pada nilai korelasi kontingensi product moment pada taraf signifikasi

5 % sebesar 0,361 dan pada taraf signifakasi 1 % sebesar 0,463 pada hal hasil

penelitian didapatkan 0,981 sehingga selalu lebih besar/kuat.

Sehingga dapat dikatakan “ Terdapat korelasi yang cukup besar/kuat

Implementasi pengembangan diri dan pembiasaan serta pengaruhnya terhadap

prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah Miftahul falah

Sukorejo Karangrejo Tulungagung

Dengan demikian Hipotesis :

Adapun hipotesa yang penulis ketengahkan adalah :

3. Ha (Hipotesa alternatif ) yang berbunyi : Terdapat pengaruh yang positif

pemerolehan prestasi belajar aqidah akhlak terhadap pengembangan diri dan

pembiasaan berperilaku Islami pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah

Sukorejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung. diterima

4. Hn (Hipottesa Nihil) yang berbunyi : Tidak Terdapat pengaruh yang positif

pemerolehan prestasi belajar aqidah akhlak terhadap pengembangan diri dan

pembiasaan berperilaku Islami pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah

Sukorejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung. ditolak

44
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk mengakhiri penulisan karya ilmiah ini , maka dapat penulis ketengahkan

kesimpulan sebagi berikut :

1. Kesimpulan secara teoritis, yakni :

Mata pelajaran Aqidah Akhlak bertujuan untuk menumbuhkan dan

meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya yang

terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan

serta pengalaman peserta didik tentang aqidah dan akhlak Islam, sehingga menjadi

manusia muslim yang terus berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan

ketaqwaannya kepada Allah SWT, serta berakhlakmulia dalam kehidupan pribadi,

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada

jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Sehingga dari padanya harus ada pembiasaan pengembangan diri dibidang

pengamalan perilaku anak disik agar senantiasa berakhlak mulia baik kepada Alloh

dan Rasulnya dengan cara melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Alloh.

Dan senantiasa mentauladani kepribadian Rasulullah agar menjadi musli sejati yang

berakhlak mulia. Baik kepada sesama manusia dan alam sekitarnya.

45
2. Kesimpulan secara empiris

Telah diketahui bahwa dengan teknik analisa koefisiensi kontingensi

diketemukan nilai c = 0,981. hal ini bila dikonsultasikan dengan df nya 28 diperoleh

harga “ r “” pada nilai korelasi kontingensi product moment pada taraf signifikasi

5 % sebesar 0,361 dan pada taraf signifakasi 1 % sebesar 0,463 pada hal hasil

penelitian didapatkan 0,981 sehingga selalu lebih besar/kuat.

Sehingga dapat dikatakan “ Terdapat korelasi yang cukup besar/kuat

Implementasi pengembangan diri dan pembiasaan serta pengaruhnya terhadap

prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah Miftahul falah

Sukorejo Karangrejo Tulungagung

A. Saran-saran

1. Kepada para guru khusunya di MI Miftahul Falah Sukorejo Kecamatan Karangrejo

Kabupaten Tulungagung, diharapkan, menjadi contoh terhadap pembiasaan diri

disaat berada disekolah maupun diluar sekolah.

2. Kepada para siswa diharapkan senantiasa meningkatkan dalam hal pembiasaan-

pembiasaan diri dalam hal kebaikan (akhlakul karimah ) baik kepada teman sebaya,

ataupun kepada orang tua, guru dan alam sekitarnya.

46
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdur Rohman Saleh, Dikdaktik Metodik umum, Darma Bakti, Jakarta, 1979.

A.Sardiman, MSc. Dr. Media pendidikan, Rajawali Jakarta, 1986.

Amir Daim Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan , Usaha Nasional, Surabaya,


1973.

Anas Sudiono, Pengantar Statistik Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta, 1991.

Charles Schaefer, Dr. Bagaimana Cara efektif dalam mendisiplinkan anak, alih bahasa
Comi setiawan, T. Sirait, Tulus Jaya, Jakarta, 1986.

I.L. Pasaribu Drs, B. Simanjuntak, Drs. Proses Belajar Mengajar, Tarsito , Bandung,
1983.

Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Nomor.


IV/MPR/1999, tentang GBHN 1999-2004, Lintas Media Jombang.

Moh Kasiran, Teknik analisa Two variabel dan three variabel Yule’s Q , Sunan Ampel,
Malang 1987.

Mohammad Ali, Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi, Angkasa, Bandung,


1985.

Oemar Hamalik , Metode belajar dan kesulitanbelajar, Tarsito Bandung, 1987.

Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers. Jakarta,
1990.

Sutrisno Hadi. Statistik Jilid 2, Andi Ofset, Yogyakarta, 1989.

Sutrisno Hadi. Prof, Dr. MA. Metodologi Research , I,II,III, Yaspen, Fak. Psy.
UGM, 1986.

WJS. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,


1986.

47
DAFTAR ANGKET KEDISIPLINAN SISWA DISEKOLAH
SISWA MI MIFTAHUL FALAH SUKOREJO KECAMATAN KARANGREJO
KABUPATEN TULUNGAGUNG

Jawablah dengan menyilang huruf yang anda anggap sesuai

1. Apakah anda selalu mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru ?


a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
2. Apakah anda mendengarkan pada saat guru menerangkan materi pelajaran?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
3. Apakah anda senang dengan materi pelajaran yang diajarkan guru ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
4. Apakah anda suka membolos?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
5. Kalau ulangan apakah anda sering mencontek?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
6. Apakah anda sering melanggar tata tertip sekolah?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
7. Kalau pelajaran kurang jelas apakah anda bertanya kepada guru ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
8. Kalau anda diminta maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal apakah
anda siap sedia?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
9. Apakah anda belajar dengan tekun disekolah?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
10. Apakah anda menyukai pelajaran tertentu?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
11. Pada jam istirahat apakah anda pergunakan untuk istirahat ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
12. Apakah anda sering tidak masuk pada pelajaran tertentu ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

48
13. Apakah guru pernah menasehati anda agar selalu taat kepada tata tertib
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
14. Apakah anda senang bila guru memberi tugas pekerajaan rumah?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
15. Apakah anda mempunyai jadwal belajar dirumah ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

49
KARYA ILMIAH

STUDI KORELASI PENINGKATAN KEDISIPLINAN TERHADAP PENINGKATAN


PRESTASI BELAJAR MATA AQIDAH AKHLAK PADA SISWA MADRASAH
IBTIDAIYAH MIFTAHUL FALAH SUKOREJO KECAMATAN KARANGREJO
KABUPATEN TULUNGAGUNG
ABSTRAK
Nama Penulis : Drs. H. Moh. Maksum, M. Ag. NIP. 150 213 733. Guru Mata
Pelajaran Aqidah Akhlak MI Miftahul Falah Sukorejo
Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung. Judul
penelitian Studi korelasi peningkatan kedisiplinan terhadap
peningkatan pretasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak
pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Sukorejo
Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung
Rumusan masalah dalam karya ilmiah ini adalah :Sejauh mana kedisiplinan anak
didik/siswa dalam mentaati tata tertib Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Sukorejo
Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung ? Apakah ada korelasinya peningkatan
kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak pada
siswa MI Miftahul Falah Sukorejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung ?
Tujuan pembahasan dalam karya ilmiah ini adalah : Untuk mengetahui Sejauh
mana kedisiplinan anak didik/siswa dalam mentaati tata tertib Madrasah Ibtidaiyah
Miftahul Falah Sukorejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung. Untuk
mengetahui korelasi kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar mata pelajaran
Aqidah Akhlak pada siswa MI Miftahul Falah Sukorejo Kecamatan Karangrejo
Kabupaten Tulungagung.
Metode yang digunakan dalam makalah ini ialah metode library research, Fild
research, disamping juga metode induktif, deduktif, dan komparatif, sedangkan metode
pengumpulan data digunakan metode oibservasi, dokumentasi, interview, angket, dan untuk
menganalaisa data dengan statistik prosentase dengan rumus :
F
P = -------------------- x 100 %
N
Untuk mengalisa data kwalitatif dengan menggunakan analisa Ch Kwdarat untuk
mengetahui ada atau tidaknya korelasi dengan rumus :
( F o – ft ) 2
X 2 = ---------------------

50
ft
Selanjutnya menggunkan teknik analisa koefisiensi kontengensi untuk mengetahui
besar kecilnya hubungan/ korelasi dengan rumus :
x2
C =  ---------------------
x2+N

Setelah diadakan penghitungan secara cermat harga Chi kwadrat adalah =


18,1875. Selanjutnya di cari de gres of redomnya ( df ) dengan rumus df = ( c
– 1 ) ( r - 1 ) sehingga ( 3 – 1 ) ( 3 - 1 ) = 4 kemudian dikunsultasikan pada table
nilai Chi kwadrat , maka df 4 untuk taraf signifikasi 1 % = 13.227 setelah
dibandingkan X2 selalu lebih besar, demikian pula taraf signifikasi 5 % tetap lebih
besar. Dengan demikian dapat dinyatakan “ Ada korelasi Studi korelasi peningkatan
kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak
pada siswa MI Miftahul Falah Sukorejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten
Tulungagung.
Kemudian setelah diadakan penghitungan untuk mengetahui kuat lemahnya
korelasi Studi korelasi peningkatan kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar
mata pelajaran Aqidah Akhlak pada siswa MI Miftahul Falah Sukorejo Kecamatan
Karangrejo Kabupaten Tulungagung. Sehingga dapat dilakukan penghitungan untuk
mendapatkan harga C maka didapatkan bahwa C = 0,498 langkah selanjutnya harga
C tersebut diubah menjadi “ Phi “ maka didapatkan  = 0,742
Dari harga Phi yang telah diperoleh dikonsoltasikan dengan table “ r “
product moment dengan terlebih dahulu mencari df nya , df =N – nr = 55 – 2 = 53
Kalau dilihat dalam tebel “ r “ tidak ada , maka diambil yang lebih dekat yaitu 50 .
sehingga df nya 50 diperoleh rt pada taraf signifikasi 5 % sebesar 0,273 dan pada
taraf signifakasi 1 % sebesar 0,354 pada hal hasil penelitian didapatkan 0,742
sehingga selalu lebih besar/kuat. Sehingga dapat dikatakan “ Terdapat Studi korelasi
yang cukup besar/kuat peningkatan kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar
mata pelajaran Aqidah Akhlak pada siswa MI Miftahul Falah Sukorejo Kecamatan
Karangrejo Kabupaten Tulungagung “.

Penulis

51
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………...………………………
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………..
HALAMAN PUBLIKASI………………………………………………………….
ABSTRAK…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………….…………………………………
DAFTAR TABEL………………………………………………………….. ……..
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………………………..
C. Tujuan Pembahasan………………………………………………
D. Pentingnya Penelitian…………………………………………….
E. Asumsi dan Hipotesa…………………………………………….
F. Sistimatika Pembahasan………………………………………….
BAB II TINJAUAN PERPUSTAKAAN
A. Tinjauan tentang kedisiplinan siswa…..………………………….
B. Tinjauan tentang prestasi belajar ………………………………...
C. Tinjauan tentang mata pelajaran matematika……………….……
BAB III PROSEDUR DAN METODE PENELITIAN
A. Prosedur peneltian……………………………………………….
B. Pupolsai dan sempel…………………………………….. ………
C. Metode pengumpulan data………………………………………...
D. Teknik analisa data…………………………...…………..……….
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Penyajian data…………………………………………………….
B. Analisa Data….…………………………...………………………

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……….……………………………………………...
B. Saran-saran………………………………………………….……
DAFTAR KEPUSTAKAAN……………………………………………..…..…

52
viii

Lampiran : 2

DAFTAR TABEL
TABEL I : DATA SISWA KELAS I SAMPAI IV SD MIFTAHUL FALAH SUKOREJO
01 KANDANGAN 02 KECAMATAN SRENGAT
KABUPATEN BLITAR
TAHUN PELAJARAN 2004/2005…………………………………. 39

TABEL II : JUMLAH SISWA KELAS IV, SEKOLAH DASAR MIFTAHUL FALAH


SUKOREJO
KANDANGAN 02 KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN 40
BLITAR TAHUN PELAJARAN 2004/2005……………………………….

TABEL III : DATA SISWA KELAS IV SEBAGAI RESPONDEN PRESTASI


BELAJAR SEKOLAH DASAR MIFTAHUL FALAH SUKOREJO
KANDANGAN 02 KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN 41
BLITAR TAHUN PELAJARAN 2004/2005…………………………….

TABEL IV : TABULASI TENTANG KEDIDIPLINAN SISWA MASUK 43


SEKOLAH……………………….………………………………….
44
TABEL V : TABULASI TENTANG KEDISIPLINAN SISWA DIRUMAH…………….

TABEL VI : TABULASI TENTANG KEDISIPLINAN SISWA 44


MELAKSAKAN PR ……………………………………………….

TABEL VII : TABULASI TENTANG KEDISIPLINAN SISWA DALAM ULANGAN45


TIDAK MENCONTEK……………………………………..……….
46
TABEL VIII : TABULASI TENTANG KEDISIPLINAN SISWA………………….

53
TABEL IX : TABULASI TENTANG PENGHITUNGAN STATISTIK 47
HASIL SKOR ANGKET DAN PRESTASI……………………….

54

Anda mungkin juga menyukai