Anda di halaman 1dari 60

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kedisiplinan merupakan awal dari kesuksesan terhadap apa yang

diharapkan, karena kedisiplinan, merupakan suatu ketekunan, keuletan, kesungguhan

dalam mengerjakan suatu aktifitas hidupnya. Kedisiplinan ini bisa dilaksanakan

sendiri-sendiri atau sekelompok masyarakat, untuk mencapai tujuan bersama.

Masing-masing kelompok masyarakat tentu mempunyai aturan sendiri-sendiri, mana

yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk, apa yang dianngap baik oleh

masyarakat tertentu belum tentu baik pula anggapan orang/masyarakat lain. Apa yang

dianggap baik dan buruk tersebut lazimnya dinamakan tata nilai, dengan demikian

dapat dikataklan bahwa nilai merupakan konsepsi abstrak mengenai apa yang baik

(sehingga di anut) dan apa yang buruk ( sehingga harus dihindari)

Tata nilai suatu masyarakat biasanya diajarkan secara turun menurun dan

disosialisasikan secara luas, dengan sosialisasi tersebut warga atau anak didik (dalam

suatu sekolah) mengetahui,memahami,menghargai dan mentaati tata nilai yang

berlaku tersebut. Hukum merupakan tata nilai yang bertujuan untuk mentertibkan,

membina kedamaian, ketentraman, dan kedisiplinan.

Disiplin adalah merupakan kunci untuk mencapai keberhasilan dalam suatu

usaha, seperti halnya disiplin ( self disiplin ) disiplin belajar dan sebagainya.

Pendidikan adalah suatu wadah untuk mewariskan nilai-nilai dari generasi

ke genarasi berikutnya. Hal ini sesuai dengan visi negara RI yang terdapat dalam

GBHN tahun 1999-2004 bab III yang berbunyi :

1
Tewujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan,

berdaya saing, maju dan sejahtera dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia

yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman , bertaqwa,

berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum, dan lingkungan, menguasai

ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta berdisiplin.

Sedangkan misi negara Republik Indonesia yang berbunyi : Perwujudan

sistim dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna

memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas sehat,

berdisiplin, dan bertanggung jawab, berketrampilan serta menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia

Indonesia.

Maka untuk mewujudkan visi dan misi Negara Republik Indonesia tersebut,

maka tujuan pendidikan nasional negara kita Republik Indonesia seperti yang

tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003, tentang

Sistim Pendidikan Nasional bab II pasal 3 disana dinyatakan bahwa : “ Pendidikan

Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar agar menjadi manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. ( Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003.

tentang Sistim Pendidikan Nasional, 2004.: 5 )

2
Bertitik tolak dari fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut maka

Madrasah Tsanawiyah Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten

Tulungagung, merupakan sekolah tingkat dasar, yang mempunyai tujuan :

“Pendidikan Dasar bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta didik untuk

mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara

dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti

pendidikan menengah” ( Peraturan pemerintah RI No. 28 tahun 1990 tentang

pendidikan dasar : 2)

Disiplin dalam hal ini kedisiplinan belajar siswa merupakan wahana

pendidikan agar anak senantiasa berprilaku dan terbiasa dengan kedisiplinan, karena

dengan kedisiplinanlah maka tujuan yang diharapkan akan mudah tercapai, dalam

suatu lembaga pendidikan, tenta ada tata tertib siswa, tata tertib guru dan lain

sebagainya, tata tertib tersebut dimaksudkan untuk ditaati dan dilaksanakan, bukan

hanya sebagai pajangan, yang harus dihafalkan, namun harus diaktualisasikan dalam

bentuk prilaku sehari-hari.

Dengan tata tertib tentunya sekolah menghendaki agar siswa dan guru

senantiasa disiplin, seperti disiplin melaksanakan tugas bagi para guru, disiplin dalam

belajar bagi siswa. Dengan tindak kebersamaan dalam melaksanakan kedisiplinan

atau tata tertib yang ada maka akan terwujud watak manusia-manusia yang

berdisiplin, jangan sampai ada kebiasaan orang jawa senantiasa menggunakan jam

karet ( jam molor ) dalam aktivitas hidup sehari-hari, kalau jam karet atau jam molor

dibiasakan maka disiplin sulit untuk ditegakkan.

3
Maka seorang guru harus memberi tauladan kepada para siswanya untuk

berperilaku disiplin dalam segala bidang. Berangkat dari pemikiran itulah, maka

dianggap berkepentingan bagi penulis untuk mengadakan penelitian tentang :

Studi korelasi peningkatan kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar

mata pelajaran Matematika pada siswa MTs Negeri Tunggangri Kecamatan

Kalidawir Kabupaten Tulungagung.

B. Rumusan Masalah

Berawal dari uraian latar belakang masalah seperti tersebut diatas, maka yang

menjadi rumusan masalah dalam karya ilmiah ini adalah :

1. Sejauh mana kedisiplinan anak didik/siswa dalam mentaati tata tertib Madrasah

Tsanawiyah Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung ?

2. Apakah ada korelasinya peningkatan kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi

belajar mata pelajaran Matematika pada siswa MTs Negeri Tunggangri Kecamatan

Kalidawir Kabupaten Tulungagung ?

C. Tujuan Pembahasan.

Bertitik tolak dari uraian rumusan masalah seperti tersebut diatas, maka yang

menjadi tujuan pembahasan dalam karya ilmiah ini adalah :

1. Untuk mengetahui sejauh mana kedisiplinan anak didik/siswa dalam mentaati tata

tertib Madrasah Tsanawiyah Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten

Tulungagung.

4
2. Untuk mengetahui korelasi kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar mata

pelajaran Matematika pada siswa MTs Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir

Kabupaten Tulungagung.

D. Pentingnya penelitian

1. Bagi penulis

Pentingnya karya ilmiah bagi penulis adalah, seudah barang tentu

tambahnya khasanah keilmuan, dan sekaligus melatih diri dalam hal pengembangan

profesi keguruan yang diwujudkan dalam bentuk penelitian dan pembuatan karya

ilmiah.

2. Bagi lembaga pendidikan

Bagi lembaga pendidikan, dalam hal ini MTs Negeri Tunggangri Kecamatan

Kalidawir Kabupaten Tulungagung. Yakni sebagai bahan dokumen ilmiah di

perpustakaan yang dapat dibaca oleh para siswa dan dipedomani oleh para guru,

yang selanjutya dapat membawa manfaat bagi peningkatan kualitas dan kuantitas

MTs Negeri Tunggangri Kalidawir Tulungagung.

3. Ilmu Pengetahuan

Manfaat bagi ilmu pengetahuan ialah, bertambahnya khasanah keilmuan

ilmiah di perpustakaan dalam suatu sekolah, dan selanjutnya dapat sebagai

pengembangan dan koreksi serta sumbang saran demi kemajuan dunia pendidikan.

E. Hipotesa

Hipotesa adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin salah, dia akan

ditolak jika salah atau palsu dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya

adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah :

5
Ho : Tidak ada korelasinya peningkatan kedisiplinan terhadap

peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Matematika pada

siswa MTs Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten

Tulungagung.

H1 : Terdapat korelasi peningkatan kedisiplinan terhadap peningkatan

prestasi belajar mata pelajaran Matematika pada siswa MTs

Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung.

6
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian tentang kedisiplina siswa.

1. Pengertian kedisiplinan siswa

Yang dimaksud dengan kedisiplinan siswa adalah kedisiplinan dalam belajar

siswa, kedisiplinan adalah latihan batin dan watak dengan maksud agar supaya

segala perbuatannya selalu mentaati tatatertib (di sekolah).

Dr. Charles Schaefer, mengartikan disiplin secara luas yaitu yang mencakup

setiap pengajaran, bimbingan atau dorongan yang dilakukan oleh orang dewasa,

sedangkan inti daripada disiplin adalah untuk mengajar, atau seseorang yang

mengikuti ajaran dari orang pemimpin. (Dr. Charles Schaefer, 1986:3)

Selanjutnya menurut Dr. Charles Schaefer, membagi tujuan disiplin kedalam

dua bagian, yaitu :

1. Tujuan jangka pendek ialah mebuat anak-anak anda terlatih dan

terkontrol, mengajarkan merka bentuk tingkah laku yang pantas dan tidak

pantas atau yang masih asing bagi mereka.

2. Tujuan jangka panjang daripada disiplin ialah untuk perkembangan

pengendalian diri sendiri (self control and self direction), yaitu dalm hal anak-

anak dapat mengarahkan diri sendiri tanpa Peranan dan pengendalian dari luar.

Untuk mencapai tujuan tersebut dalam merealisirnya tanpa adanya kontrol

dari orang yang lebih dewasa, dalam hal ini guru atau orang tua, karena anak adalah

manusia dalam ukuran kecil yang masih memerlukan bimbingan dan bantuan orang

yang lebih dewasa untuk pengembangan jasmani dan rohani.

7
Apabila anak sudah sadar akan kebutuhan dan kegunaan atas dirinya, maka

anak akan mampu berdikari atau berdiri diatas kaki sendiri atau tidak tergantung

pada orang lain, sehingga tanpa membutuhkan lagi pengarahan dan Peranan orang

lain ia akan dapat dan mampu berbuat, artinya yaitu bahwa perbuatan-perbuatan

yang dilakukan adalah pilihnnya sendiri, ditentukan sendiri dan putusan sendiri.

Sesuai dengan penjelasan diatas bahwa yang dimaksud dengan kedisiplinan

siswa disini adalah kedisiplinan siswa dalam hal belajar. Oleh karena itu maka akan

dijabarkan tentang belajar itu sendiri.

Drs. Arif.S. Sardiman, MSc., mengatakan sebagai berikut : Belajar adalah

suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur

hidup, sejak dia masih bayi sehingga keliang lahat nanti, dengan ditandai adanya

perubahan tingkah laku dalam dirinya. (Drs. Arif.S. Sardiman, MSc, 1986:1)

Drs. Oemar Hamalik, mengatkan : Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan

atau peubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah

laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. (Drs. Oemar Hamalik, 1980: 28).

Hilgard, mengatakan dalam bukunya Prof. Dr.S.Nasution, MA.,yang artinya

sebagai berikut : Belajar adalah proses yang dilahirkan atau mengubah suatu

kegiatan melalui jalan latihan (apakah dalam laboratorium atau dalam lingkungan

alamiyah) yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faktor-faktor yang tidak

termasuk latihan, misalnya perubahan karena mabuk atau minum ganja bukan

termasuk hasil belajar. (Prof. Dr.S.Nasution, MA. 1983:39).

8
Pendapat-pendapat tersebut diatas adalah identik dengan pengertian istilah

pendidikan modern, yang berbeda dengan pengertian pendidikan tradisional, yaitu

yang mengutamakan pemupukan ilmu dan dan karena itu dicap pendidikan yang

intelektualistik. Pendidikan modern memperhatikan perkembangan seluruh pribadi

anak. Memang pengetahuan tetap penting, akan tetapi harus berfungsi dalam

kehidupan anak, selain dari segi intelektual dipentingkan pula dari segi sosialnya,

ethis dan sebagainya. Seperti ternyata dalam tujuan pendidikan Nasional kita yang

berbunyi sebagai berikut :

“ Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. ( UU RI No : 20 Th.

2003 : 5)

Dengan demikian, maka yang dimaksud dengan kedisiplinan belajar

siswa adalah suatu proses yang terdapat dalam diri anak dengan melalui

pengalaman-pengalaman dan latihan-latihan, sehingga selanjutnya agar supaya

siswa memperoleh pertumbuhan dan perubahan tingkah laku yang baru yang belum

pernah dialami sebelumnya. Sebagaiman didalam tujuan panjang daripada

kedisiplinan anak dapat mengarahkan dirinya sendiri tanpa peranan dari luar.

9
2. Jenis-jenis Kedisiplinan

Setelah diuraikan beberapa pengertian tentang kedisiplinan tersebut

diatas, rupanya masih terlalu luas pembahasannya, oleh sebab itu penulis membagi

kedisiplinan belajar itu dalam dua jenis yaitu:

a. Kedisiplinan siswa di rumah.

b. Kedisiplinan siswa di sekolah.

Adapun kedua jenis kedisiplinan tersebut perlu dijelaskan sebagai berikut :

a. Kedisiplinan siswa di rumah

Kedisiplinan siswa dirumah adalah merupakan salah satu krgiatan yang

berada diluar jam sekolah dan untuk menunjukkan sebagai penunjang

keberhasilan belajar di rumah, pendidikan di rumah juga sebagai salah satu

wadah pendidikan, ketika anak belum memasuki pendidikan formal atau dengan

kata lain masih berada dalam pendidikan informal, yang berfungsi untuk

melakukan kegiatan belajar setelah siswa mengikuti pelajaran di sekolah atau

untuk menyelesaikan tugas sekolah untuk kedisiplinan siswa di rumah, dapat

penulis bagi menjadi beberapa point antara lain :

(1) Waktu belajar

Waktu adalah merupakan suatu hal yang harus diperhatikan dan

harus dikuasai, oleh sebab itu kalau manusia itu tidak pandai untuk

menguasai waktu tersebut, niscaya ia akan tergilas atau termakan oleh

waktu itu sendiri. Orang barat mengatakan waktu adalah uang, untuk

pelajar adalah tiada waktu kecuali belajar, hal ini dikandung maksud

bahwa, waktu bagi pelajar dalam rangka belajar betul-betul merupakan hal

yang sangat menentukan keberhasilan atau tidaknya.

10
Sebab dalam konsep belajar mengajar, siswa atau anak didik

adalah subyek belajar, bukan obyek, sebagai manusia yang “pokok” dan

sentral, bukan unsur pendukung atau tambahan.

Kedua dalil tersebut diatas, sudah nampak jelas bahwa dalam

ketepatan waktu adalah dapat kiranya untuk dijadikan tolak ukur dalam

memberikan motivasi yang berkaitan dengan kedisiplinan diri sendiri

dalam hal belajar karena bagaimanapun juga bila seseorang sudah mampu

berbuat untuk memilah dan memilih waktu terhadap segala aktivitas

kehidupan sehari-harinya, niscaya semua waktu yang telah tersedia akan

dapat memberikan manfaat bagi orang yang mau memanfaatkan waktu

tersebut.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Drs.H.A.Rahman Saleh :

Bahwa adanya waktu belajar di rumah dapat berfungsi sebagai motivasi,

murid akan tahu pada waktu-waktu mana dia boleh bermain atau bekerja

lain dan pada saat mana ia harus melakukan kegiatan belajar.

( Drs.H.A.Rahman Saleh , 1979 : 34 )

Moh. Saparuddin mengatakan : “Bagi manusia yang wajar dan

sadar, maka makin banyak belajar makin kenal Tuhannya, disamping itu

mengenal; kepada Tuhan beserta pengabdiannya hanya lantaran dengan

ilmu, bukan dengan benda, karena Tuhan tempatnya ilmu”. (Moh.

Saparuddin. 1971:4).

11
(2) Menggunakan waktu sebaik-baiknya

Waktu tak terulang kembali, bilamana siswa kurang

memperhatikan waktunya untuk belajar, sedangkan ia akan belajar pada

saat menjelang ujian, maka banyak waktu dan energi yang terbuang,

sehingga materi pelajaran yang harus dipelajari cukup banyak, sehingga

otak tak mampu merekam pelajaran yang lama dipelajarina, namun jika

anak atau siswa dengan tekun memanfaatkan waktu belajarnya dengan

baik dan secara kontinyu berkesinambungan atau menggnakan istilah

keajegkan dalam belajar, maka anak akan merasa ringan pada saat akan

menempuh ujian, berbeda dengan anak yang kurang memanfaatkan waktu

dengan baik.

(3) Melakasanak tugas-tugas dari sekolah

Tugas dari Bapak ibu guru kepada para siswanya, dikandung

maksud agar anak membuka kembali memori yang didapatkan pada saat

proses pembelaaran di sekolah, untuk direpro di rumah, agar pembelajaran

tidak mudah lupa dan anak mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik,

dan kalaupun pekerjaan rumah belum bisa diselesaikan, maka anak akan

membuat catatan untuk ditanyakan pada saat pembelajaran disekolah.

b. Kedisiplinan siswa di sekolah

(1) Meringkas pelajaran

Dengan aktifitas anak terpusat pada materi pelajaran yang

diberikan guru, maka akan membuat kefahaman dalam memahami suatu

materi pelajaran tertentu, dengan meringkas/merangkum dan lain

sebagainya.

12
(2) Belajar kelompok

Belajar kelompok merupakan suatu alternatif agar siswa gemar

belajar bersama dengan teman sebaya, dengan kebersamaan maka akan

didapatkan hasil yang menyenangkan bersama, dengan saling menerima

dan memberi, dan dalam belajar kelompok akan terjadi diskusi yang

menghasilkan suatu kesimpulan akhir.

(3) Persiapan maju ujian

Aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan proses belajar mengajar

secara ortomatis dalam diri siswa terdapat kepercayaan diri untuk

menghadapi ujian akhir dengan perasaan ringan bukan berat dan tertekan,

karena pentahapan pembelajaran telah diikuti dengan tekun dan tertib serta

faham terhadap materi pelajaran yang di terima.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan

a. Faktor Stimulus belajar

b. Faktor Metode mengajar

c. Faktor individu siswa

d. Faktor lingkungan belajar

B. Kajian tentang prestasi belajar

1. Pengertian prestasi belajar

Menurut pengertian dalam buku “ Kamus Besar Bahasa Indonesia ”

prestasi adalah “ hasil yang telah dicapai. ( Departemen Pendidikan dan

kebudayaan : 700)

13
Sedang menurut Drs. IL. Pasaribu dan B. Simanjuntak, SH. Dengan

susunan yang lain mengatakan bahwa : “ Prestasi adalah hasil yang dicapai setelah

mengikuti didikan atau latihan tertentu. (Drs. Pasaribu : 115)

Dari kedua pengertian tentang prestasi belajar sebagaimana tersebut

diatas dapatlah penulis simpulkan bahwa prestasi belajar adalah segala hasil yang

dicapai (tujuan). Tujuan yang diharapkan adalah tujuan yang positif yang sesuai

dengan tujuan pembelajaran dan pendidikan.

Dengan prestasi pelajaran ini dimaksudkan untuk mengetahui dinamika

dari anak mengalami perkembangan atau tidak.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Faktor yang mempengaruhi prestasi atau keberhasilan belajar anak tidak

hanya satu, tetapi bermacam-macam. Seperti yang dikemukakan oleh Drs. ET.

Ruseffendi, M. Sc.:

Bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa yakni,

faktor ekstern dan faktor intern yang didalamnya tercakup : kemampuan belajar

siswa, materi yang di terima dan yang harus dipelajari sendiri, kemampuan yang di

miliki pengajar, situasi pengajaran, dan kondisi dari lingkungannya.(Drs. ET.

Ruseffendi, M.Sc., 1982 : 325 ).

Dra. Linda Wahyuni mengemukakan pendapatnya : “…Banyak faktor

yang mempengaruhi prestasi sekolah anak. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari

si anak sendiri, tetapi dapat pula berasal dari luar diri si anak. Diantara sekian

banyak faktor tersebut, orang tua dalam banyak hal menempati peranan yang cukup

penting. Hal ini sebenarnya dapat dimengerti, karena orang tua merupakan tokoh

14
yang penting dalam kehidupan seorang anak…”.(Prof.Dr. Singgih D. Gunarsa, Dra.

Ny. Y. Singgih D. Gunarsa, 1985:139).

Dari pendapat tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar suatu materi mata pelajaran adalah Faktor ekternal

dan internal.

Kemudian yang ada kaitannya pada kegiatan belajar mengajar mata

pelajaran Matematika, dalam pemerolehan prestasi belajar adalah :

e. Situasi belajar.

Belajar yang efektif ialah apabila keadaan jiwa anak tidak mengalami

gangguan, misalnya kurang memusatkan fikiran, mungkin keadaan fisik atau

sakit atau kemungkinan yang lain.

Kalau fisiknya baik dan ada dorongan yang murni terhadap belajar anak,

maka belajarnya akan menjadi baik, sebaliknya keadaan fisiknya terganggu

maka belajarnya mengalami hambatan, secara otomatis mempengaruhi prestasi

belajar anak itu sendiri.

f. Kondisi Belajar.

Anak dapat belajar secara baik, efektif dan efisien, tergantung pada

kondisi fisiknya dan psikis anak itu sendiri, kondisi-kondisi tersebut antara lain :

1). Kemampuan Belajar.

Siswa yang kurang dapat belajar ialah siswa yang mempunyai

inetelegensi yang rendah, akan tetapi bagi siswa yang mempunyai

intelegensi yang tinggi akan mampu termotivasi untuk belajar. sehingga

timbulah kemampuan.

15
2). Bimbingan Belajar

Bimbingan berarti memberikan bantuan kepada anak didik agar

anak tidak gagal memeperoleh prestasi yang baik.

- Adanya bimbingan untuk membatasi terjadinya Trial and error dalam

belajar ( Coba dan Gagal ).

- Adanya Bimbingan Untuk memperbaiki kesalahan belajar siswa.

- Adanya bimbingan untuk dapat menimbulkan Inisiatif siswa.

3). Ulangan.

Ulangan merupakan faktor penting dalam upaya memperoleh

prestasi belajar, dan dari sinilah prestasi belajar dapat diketahui dan diukur,

yang dilambangkan dalam bentuk angka atau huruf-huruf.

C. Kajian tentang mata pelajaran matematika

Dalam upaya peningkatan mutu pendidian perlu dilakukan secara menyeluruh

meliputi aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai. Pengembangan aspek-

aspek tersebut dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan kecakapan hidup

( life Skills) , melalui seperangkat kompetensi, agar siswa dapat bertahan hidup,

menyesuaikan diri, dan berhasil dimasa yang akan datang.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua fihak

dapat memperoleh informasi yang banyak, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan

tempat, selain perkembangan yang pesat, perubahan juga terjadi dengan cepat,

karenanya diperlukan kemampuan untuk memperoleh, dan mengelola serta

memanfaatkan informasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti

16
dan kompetitif. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran, antara lain berfikir secara

sistematis, logis, kritis yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran matematika.

Selanjutnya standar kompetensi mata pelajaran matematika agar siswa dapat

berfikir secara sitimatis logis, berfikir abnstrak, dapat menggunakan matematika dalam

pemecahan masalah dan komunikasi menggunakan simbol dan diagram yang

dikembangkan melalui pembelajaran yang dilakukan secara bertahap dan

berkesinambungan.

1. Pengertian Matematika

Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki obyek abstrak dan

dibangun melalui proses penataan deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh

sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima, sehingga

keterkaitan antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas.

Dalam pembelajaran matematika agar mudah senantiasa diawali dengan

proses penalaran induksi kemudian dilanjutkan dengan proses penalaran deduktif

sebagai upaya untuk menguatkan pemahaman yang sudah dimiliki oleh siswa.

2. Fungsi dan Tujuan

Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar melalui

kegiatan penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen, sebagai alat pemecahan masalah

melalui pola berfikir dan model matematika serta sebagai alat klomunikasi melalui

simbol, tabel, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan. Dengan demikian tujuan

pembelajaran matematika adalah melatih cara berfikir secara sitimatis, logis, kritis,

kreatif dan konsisten.

17
3. Ruang Lingkup

Pembelajaran matematika dalam suatu lembaga pendidikan, seperti sekolah

ataupun madrasah mempunyai kompetensi, sedangkan standar kompetensi

matematika ialah merupakan seperangkat kmpetensi matematika yang dibakukan

dan harus dicapai oleh para siswa pada akhir pembelajaran , standar ini

dikelompokkan dalam kemahiran dalam bermatematika, yaitu Bilangan,

pengukuran dan geometri, aljabar, statistika dan peluang, trigonometri, dan

kalkulus.

4. Kompetensi Pelajaran Matematika

Kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan dapat tercapai

dalam belajar matematika mulai dari SD/MI sampai SMA/MA/SMK. Adalah

sebagai berikut :

a. Menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajari, menjelaskan

keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara

luwes, akurat, efisien dan tepat, dalam pemecahan masalah.

b. Memiliki kemampuan mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, grafik,

atau diagram untuk memperjelas keadaan atau masalah.

c. Menggunakan penalaran pada pola, sifat atau melakukan manipulasi matematika

dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan

pernyataan matematika.

d. Menunjukkan kemampuan strategi dalam membuat (merumuskan),

menafsirkan, dan menyelesaikan model matematika dalam pemecahan masalah.

e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.

18
Kecakapan tersebut dicapai dengan memilih materi matematika melalui

aspek sebagai berikut :

a. Bilangan

1) Melakukan dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam

pemecahan masalah.

2) Dan menaksir hasil operasi hitung.

b. Pengukuran dan geometri

1) Mengidentifikasi bangun datar dan bangun ruang menurut sifat, unsur atau

kesebangunannya.

2) Melakukan operasi hitung yang melibatkan keliling, luas, volume, dan

satuan pengukuran

3) Menaksir ukuran (misalnya : panjang, luas, volume) dari suatu benda atau

bangunan geometri

4) Mengaplikasikan konsep geometri dalam menentukan posisi, jarak, sudut,

dan transformasi, dalam pemacahan masalah.

c. Peluang dan statistika

1) mengumpulkan, menyajikan, dan menafsirkan data

2) menentukan dan menafsirkan peluang suatu kejadian dan ketidak pastian.

d. Trigonometri

Menggunakan perbandingan, fungsi, persamaanb, dan identitas trigonometri

dalam pemecahan masalah.

19
e. Aljabar

Melakukan operasi hitung dan manipulasi aljabar pada persamaan dan

pertidaksamaan, dan fungsi, yang meliputi : bentuk linear, kuadrat, dan suku

banyak, eksponen dan logaritma. Barisan dan deret, matrik, dan vektor, dalam

pemecahan masalah.

f. Kalkulus

Menggunakan konsep limit laju perubahan fungsi deferensial dan integral

dalam pemecahan masalah.

20
BAB III

PROSEDUR DAN METODE PENELITIAN

A. Prosedur penelitian

Prosedur ini disusun sebelum mengadakan penelitian yaitu mengadakan

persiapan-persiapan penelitian, sedangkan pentahapan-pentahapan penelitian adalah

sebagai berikut :

1 Tahap mendapatkan data

a. Data primer, disini yang dimaksud data primer adalah data yang langsung

dikumpulkan peneliti pada saat mengadakan penelitian dari sumber data yaitu

dengan menggunakan instrumen angket

b. Data sekunder , yang dimaksud data sekunder adalah data yang langsung atau

sudah ada data, biasanya data ini didokumentasikan semacam nilai dalam

raport.

2. Tahap mendapatkan sumber data

Yang dimaksud dengan sumber data ialah :

a. Sumber data primer, yakni lembaga pendidikan yang menjadi obyek

penelitian, dan juga para siswanya, yang dalam hal ini adalah Madrasah

Tsanawiyah Negeri Tunggangri Kalidawir Tulungagung.

b. Sumber data Sekunder, yang dimaksud disini ialah selain Madrasah

Tsanawiyah Negeri Tunggangri Kalidawir Tulungagung. Tapi juga para tenaga

pendidiknya anak didik dan lain sebagainya.

21
B. Populasi dan sampel

a. Populasi

Yang dimaksud populasi : “ Populasi ialah seluruh penduduk

(siswa .pen.) yang dimaksudkan untuk diselidiki, disebuah populasi atau

universun. Populasi yang dibatasi sebagai sejumlah penduduk (siswa pen.) atau

individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama . ( Sutrisno Hadi,

MA. 1989 : 70).

Jelasnya ialah keseluruhan dari subyek yang diselidiki, tetapi harus

betul-betul dapat mewakili dari keseluruhan populasi, adapaun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa Madrasah Tsanawiyah ( MTs ) Negeri

Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung.

b. Sampling

Sampling adalah suatu cara atau teknik yang digunakan untuk

mengambil sampel, sebutan suatu sampel biasanya mengikuti dari pada yang

digunakan, adapun sampling yang digunakan oleh penulis yaitu Purposive

Sampling.

c. Sampel

Sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi

( sutrisno Hadi, MA 1989 : 70 ).

22
Adapun sample dalam penelitian ini adalah 50 % dari siswa yang ada.

sehingga sample dalam penelitian ini sejumlah 55 Responden yang berasal dari

satu kelas dari kelas I dan satu kelas dari kelas II, dan satu kelas dari kelas III,

Madrasah Tsanawiyah ( MTs ) Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir

Kabupaten Tulungagung.

C. Metode pengumpulan data

Didalam pengumpulan data penulis menggunakan beberapa metode yaitu :

1. Metode Angket.

Metode angket digunakan dalam kegiatan penelitian ini, ialah angket

tertutup, yaitu penulis menyediakan beberapa pertanyaan dan berikut jawabannya

yang dapat dipilih oleh para siswa sesuai dengan yang diinginkan.

Adapun angket yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah

angket tertutup. Sebab item semua pertanyaan, jawaban, susunan instrumen

angket tercakup dalam karya ilmiah ini.

2. Metode Dokumenter

Metode ini dipergunakan untuk mengetahui keadaan /situasi yang telah

terjadi, dengan jalan membuka kembali data yang telah ada, yakni tentang prestasi

belajar mata pelajaran yang Matematika Madrasah Tsanawiyah ( MTs ) Negeri

Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung pada semester Gasal

Tahun pelajaran 2007/2008.

23
3. Metode Interview.

Metode ini dipergunakan untuk wawancara kepada siswa tentang hal

ikhwal pelaksanaan pembelajaran, kemudahan, kesulitan, dan lain sebagainya

dalam pembelajaran mata pelajaran yang Matematika Madrasah Tsanawiyah

( MTs ) Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung .

D. Teknik analisa data

1. Data teoritis

Data ini diperoleh dari kajian perpustakaan, dengan mendapatklan

buku-buku dan atau pendapat para ahli, yang sesuai dengan kehendak judul

penulisan karya ilmiah ini. Adapaun data teoritis ini menggunakan teknik analisa

pembahasan:

a. Induktif.

Berfikir induktif berangkat dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa

– peristiwa yang kongkrit kemudian dari fakta - fakta atau peristiwa-

peristiwa yang khusus dan kongkrit itu ditrarik generalisasi-generalisasi

yang mempunyai sifat umum.

Metode ini menggunakan cara-cara berfikir dari hal-hal yang

bersifat khusus menuju ke hal-hal yang bersifat umum, sehingga

pembahasan semakin luas yang disertai argumen dari para pakar yang sesuai

dengan disiplin ilmunya.

24
b. Deduktif

Sutrisno Hadi dalam bukunya yang berjudul Metodologi Research I

halaman 42 disana dinyatakan : Dengan deduktif kita berangkat dari

pengetahuan yang sifatnya umum , dan bertitik tolak dari pada pengetahuan

yang umum itu kita hendak menilai suatu kejadian yang khusus.

Metode ini menggunakan cara-cara berfikir dari hal-hal yang

bersifat umum menuju ke hal-hal yang bersifat khusus, sehingga

pembahasan akan semakin jelas.

c. Komparatif.

Dengan metode ini dapat dipergunakan untuk mendapatkan solusi

dari adanya beberapa pendapat atau alternatif yang berbeda dari para ahli,

yang kemudian dari padanya didapatkan suatu kesimpulan yang utuh

sehingga dapat mendukung solusi dari karya ilmiah ini.

2. Analisa Data Kwantitatif

Analisa data kwantitatif untuk menganalisa data data empiris dari studi

lapangan untuk mengetahui kedisiplinan siswa, adapun analisa yang dipergunakan

adalah statistik prosentase dengan rumus :

F
P = -------------------- x 100 %
N

Keterangan :

P = Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya

N = Number of Case ( Jumlah frekuensi/jumlah individu )

F = Angka prosentase

25
3. Analisa Data kwalitatif

Analisa data kwalitatif dengan menggunakan analisa Ch Kwdarat untuk

mengetahui ada atau tidaknya korelasi dengan rumus :

( F o – ft ) 2
X2 = å---------------------
ft
Keterangan :

X2 = Lambang Chi Kwadrat

fo = Frekwensi asli ( hasil obesrvasi )

ft = Frekwensi table ( yang diharapkan )

Selanjutnya menggunkan teknik analisa koefisiensi kontengensi untuk

mengetahui besar kecilnya hubungan/ korelasi dengan rumus :

x2
C = Ö ---------------------
x2+N

Keterangan

C = Lambang dari koefisiensi kontingensi

x 2 = Harga Chi Kwadrat yang telah diperoleh

N = Number of Cise

26
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Penyajian data

Ada pun data empiris tentang Studi korelasi peningkatan kedisiplinan terhadap

peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Matematika pada siswa MTs Negeri

Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten TulungagungTulungagung. Penulis

ketengahkan melalui beberapa table sebagai berikut :

TABEL I
TENTANG SKOR PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA
DARI 55 SISWA

Pretasi mata pelajaran Matematika


Responden Ulngan Ulangan Pekerjaan Pekerjaan Mid
Rata-rata
harian 1 harian 2 Rumah 1 Rumah 2 Smeseter
1 2 3 4 5 6 7
1 5 5 5 6 6 5,4

2 7 7 7 5 6 7

3 6 6 6 6 6 6

4 6 6 7 6 6 6.2

5 8 8 8 8 8 8

6 5 5 6 5 5 5,2

7 6 9 6 9 8 8

8 7 7 7 7 7 7

9 8 8 8 8 8 8

10 7 6 7 6 7 6,6

27
1 2 3 4 5 6 7
11 6 6 6 6 6 6

12 8 8 8 8 8 8

13 7 7 7 7 7 7

14 7 7 7 7 7 7

15 6 6 6 6 6 6

16 6 6 6 6 6 6

17 6 6 6 6 6 6

18 7 7 8 6 7 7,2

19 7 6 6 6 6 6,2

20 7 6 7 6 6 6,4

21 7 6 6 6 6 6,2

22 7 7 7 7 7 7

23 8 8 8 8 8 8

24 7 7 7 7 7 7

25 6 6 6 6 6 6

26 6 6 6 6 6 6

27 7 8 7 8 7 7,4

28 5 5 5 6 6 5,4

29 7 7 7 8 6 7

28
1 2 3 4 5 6 7
30 6 6 6 6 6 6

31 6 6 7 6 6 6,2

32 8 8 8 8 9 8,2

33 5 5 6 6 5 5,2

34 6 9 6 9 8 8

35 8 8 8 8 8 8

36 6 6 6 6 6 6
37 6 6 7 6 7 6,4
38 8 8 9 9 8 8,4
39 7 7 7 7 7 7
40 6 6 6 6 6 6
41 7 7 6 6 7 6.4
42 8 7 7 8 7 7,4
43 9 8 8 9 8 8,2
44 6 6 6 6 6 6
45 6 6 6 6 6 6
46 7 7 7 7 7 7
47 8 8 8 8 8 8
48 6 6 6 7 7 6,4
49 7 7 7 7 8 7,2
50 7 8 8 8 9 8
51 6 6 6 6 6 6
52 7 6 7 6 6 6,4
53 8 8 8 8 8 8
54 7 7 8 8 9 7,6
55 9 9 8 8 8 8,4
Sumber data Dokumentasi

29
Untuk memperoleh gambaran tentang kedisiplinan siswa penulis sajikan
dalam bentuk table yang dihitung dengan rumus prosentase yaitu :
F
P = -------------------- x 100 %
N
Dengan criteria nilai prosentase kedisiplina sebagai berikut :

90 % s/d 100 % Kategori Sangat Baik

70 % s/d 89 % Kategori Baik

50 % s/d 69 % Kategori Cukup

30 % s/d 49 % Kategori Jelek

TABEL II
TABULASI TENTANG KEDISIPLINAN SISWA MASUK SEKOLAH

No angket Alternatif jawaban N F Prosentase


2 a. Ya 55 43 78,18 %
b. Kadang-kadang 12 21,82 %
c. Tidak
Jumlah 55 55 100 %

Dari hasil angket seperti tersebut daiatas, maka dapat didapatkan hasil

sebagai berikut siswa yang memilih jawaban ya mencapai 78,18 %, sedangkan

yang memilih kadang-kadang 21,82 %, yang memilih tidak 0 %, jadi dapat

dikategorikan kedisiplinan siswa masuk sekolah sangat baik.

30
TABEL III

TABULASI TENTANG KEDISIPLINAN BELAJAR DIRUMAH

No angket Alternatif jawaban N F Prosentase


4 a. Ya 55 45 89,09 %
b. Kadang-kadang 6 10,91 %
c. Tidak
Jumlah 55 55 100 %

Dari hasil angket seperti tersebut daiatas, maka dapat didapatkan hasil

sebagai berikut siswa yang memilih jawaban ya mencapai 89.09 %, sedangkan

yang memilih kadang-kadang 10,91 %, yang memilih tidak 0 %, jadi dapat

dikategorikan kedisiplinan siswa belajar dirumah sangat baik.

TABEL IV
TABULASI TENTANG KEDISIPLINAN MELAKSANAKAN PR
No angket Alternatif jawaban N F Prosentase
3 a. Ya 55 48 87.28 %
b. Kadang-kadang 4 7,27 %
c. Tidak 3 5,45 %
Jumlah 55 55 100 %

Dari hasil angket seperti tersebut daiatas, maka dapat didapatkan hasil

sebagai berikut siswa yang memilih jawaban ya mencapai 87,28 %, sedangkan

yang memilih kadang-kadang 7,27 %, yang memilih tidak 5,45 %, jadi dapat

dikategorikan kedisiplinan siswamasuk sekolah baik.

31
TABEL V
TABULASI TENTANG KEDISIPLINAN SISWA DALAM ULANGAN TIDAK
MENCONTEK
No angket Alternatif jawaban N F Prosentase
5 a. Ya 55 51 92,73 %
b. Kadang-kadang 4 7,27 %
c. Tidak
Jumlah 55 55 100 %

Dari hasil angket seperti tersebut daiatas, maka dapat didapatkan

hasil sebagai berikut siswa yang memilih jawaban ya mencapai 92,73 %

sedangkan yang memilih kadang-kadang 7,27 %, yang memilih tidak 0 %, jadi

dapat dikategorikan kedisiplinan siswa masuk sekolah sangat baik.

Selanjutnya penulis ketengahkan tentang tabulasi hasil angket tentang

kedisiplinan siswa secara keseluruhan adalah sebagai berikut :

TABEL VI

TENTANG NILAI/SCOR ANGKET DARI 55 SISWA

No.angket Scor Angket Total

&responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Scor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15 16 17

1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 42

2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 43

3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 42

4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 43

32
5 1 3 2 2 3 2 3 3 1 3 2 3 3 2 3 29

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15 16 17

6 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 43

7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43

8 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41

9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

13 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 42

14 3 2 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 40

15 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 39

16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 44

17 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 36

18 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

19 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 42

20 1 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 39

21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

22 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 40

23 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 42

24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

33
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15 16 17

28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 43

34 2 2 2 2 3 2 3 3 2 1 3 2 2 2 2 33

35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

42 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44

43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

34
47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15 16 17

50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

55 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44

B. Analisa Data

a. Strategi Analisa Data

Untuk memudahkan analisa maka data empiris diubah menjadi jenis data

yang disesuaikan dengan teknik yang digunakan, sedang dalam penelitian ini

menggunakan Chi Kwadrat dan koefisiensi kontingensi maka interval tersebut

diubah menjadi data ordinal atau tingkatan.

Untuk variable bebas Prestasi belajar mata pelajaran berciri khasa agama

Islam diubah menjadi :

 Prestasi/nilai 8 keatas dalam kategori tingkatan tinggi ( T )

 Prestasi 6 dan 7 kategori tingkatan sedang ( S )

 Pretasi 5 kebawah kategori tingkatan rendah ( R )

35
Untuk variable bebas yakni kedisiplinan siswa ditempuh dengan rumus

jumlah interval :

R
i = -------------------------------
Interval yang diharapkan

R = Xt – Xr - 1

Keterangan :

X = Jumlah item angket

R = Nilai terendah

T = Nilai tertinggi

Sehingga :

R = Xt –Xr

=15 . 3 – 15 . 1 + 1

= 45 – 15 + 1

=31

31 31
i = --------------- = --------------------- 10,33 = 10
Interval 3

Dengan demikian dapat ditemukan tiga tingkatan criteria sebagai berikut :

 35 - 45 = Tingkatan kedisiplinan siswa baik = ( B )

36
 24 - 34 = Tingkatan kedisiplinan siswa cukup = ( C )

 13 - 23 = Tingkatan kedisiplinan siswa kurang = ( K )

Berdasarkan criteria tersebut maka table I dan VI dapat ditabulasikan sebagai

berikut :

TABEL VII

SCORE NILAI MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TUNGGANGRI KECAMATAN

KALIDAWIR KABUPATEN TULUNGAGUNG

No responden Nilai / prestasi Kedisiplinan Siswa


SCOR KATEGORI SCOR KATEGORI
1 2 3 4 5
1 5,4 R 42 B

2 7 S 43 B

3 6 S 42 B

4 6.2 6 43 B

5 8 T 29 C

6 5,2 R 43 B

7 8 T 43 B

8 7 6 41 B

9 8 T 45 B

10 6,6 S 45 B

11 6 S 45 B

37
1 2 3 4 5
12 8 T 45 B

13 7 S 42 B

14 7 S 40 B

15 6 S 39 B

16 6 S 44 B

17 6 S 36 B

18 7,2 S 42 B

19 6,2 S 42 B

20 6,4 S 39 B

21 6,2 S 45 B

22 7 S 40 B

23 8 T 42 B

24 7 S 45 B

25 6 S 45 B

26 6 S 45 B

27 7,4 S 45 B

28 5,4 R 45 B

29 7 S 45 B

30 6 S 45 B

38
1 2 3 4 5
31 6,2 S 45 B

32 8,2 T 45 B

33 5,2 R 43 B

34 8 T 33 C

35 8 T 45 B

36 6 S 45 B

37 6,4 S 45 B

38 8,4 T 45 B

39 7 S 45 B

40 6 S 45 B

41 6.4 S 45 B

42 7,4 S 44 B

43 8,2 T 45 B

44 6 S 45 B

45 6 S 45 B

46 7 S 45 B

47 8 T 45 B

48 6,4 S 45 B

39
49 7,2 S 45 B

1 2 3 4 5
50 8 T 45 B

51 6 S 45 B

52 6,4 S 45 B

53 8 T 45 B

54 7,6 S 45 B

55 8,4 T 44 B

 Analisa data variabel bebas (prestasi mata pelajaran Matematika) Dengan

rumus prosentase dengan kategori sebagai berikut : 76 % - 100 % criteria

Baik, 56 % – 75 % criteria Cukup, dan 40 % - 55 % criteria Kurang.

Kemudian diperoleh data sebagai berikut :

40
TABEL VIII

ANALISA DATA TENTANG PRESTASI MATA PELAJARAN BERCIRI KHAS

ISLAM MTs NEGERI TUNGGANGRI KECAMATAN KALIDAWIR

KABUPATEN TULUNGAGUNGTULUNGAGUNG

No Responden Kategori N F Prosentase

5,8,9,12,23,32,35, a. TINGGI 55 13 13
------ = 100% = 23.63 %
38,43,47,50,53,55 55

37
2,3,4,8.10,11.13, b. SEDANG 55 37 ------ = 100% = 67,27 %
55
14,15,16,17,18,19

20,21,22,24,25,26

27,29,30,31,34,36

37.39,40,41,42,44

45,46,48,49,51,52
5
, C. RENDAH 55 5 ------ = 100% = 9,09 %
55

41
56

1,6,28,33,21

 Sedangkan untuk variable terikat yakni kedisiplinan siswa dapat dilihat melalui

table berikut :

TABEL IX

ANALISA DATA TENTANG KEDISIPLINAN SISWA

MTs NEGERI TUNGGANGRI KECAMATAN KALIDAWIR KABUPATEN

TULUNGAGUNGTULUNGAGUNG

No Responden Kategori N F Prosentase

8,9,12,23,32,35, c. BAIK 55 53 53
------ = 100% = 96,36 %
38,43,47,50,53,55 55

2,3,4,8.10,11.13,

14,15,16,17,18,19

20,21,22,24,25,26

27,29,30,31,34,36

37,39,40,41,42,44

42
45,46,48,49,51,52

56 2
------ = 100% = 3,64 %
d. CUKUP 55 2 55

5,34

0
c. KURANG 55 0

-------------

 Analisa tentang korelasi peningkitan kedisiplinan terhadap prestasi belajar mata

pelajaran ber cirri khas Islam di MTs Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir

Kabupaten TulungagungTulungagung

Dengan menggunakan rumus Chi Kwadrat

( F o – ft ) 2
2
X = å---------------------
ft

TABEL X

TABULASI TENTANG TINGKAT KORELATIF KEDISIPLINAN DENGAN

PRETASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MTs NEGERI

TUNGGANGRI KECAMATAN KALIDAWIR KABUPATEN

TULUNGAGUNGTULUNGAGUNG

Kedisiplinan Pretasi belajar mata pelajaran Matematika

43
siswa Tinggi Sedang Rendah Jumlah

1 2 3

Baik 12 37 4 53 r N

4 5 6

Cukup 2 0 0 2rN

7 8 9

Kurang 0 0 0 0rN

Jumlah 14 Cn 37 Cn 4 Cn 55

Langkah selanjutnya adalah membuat table kerja untuk menghitung Chi Kwadrat

sebagai berikut :

TABEL XII

TABEL KERJA UNTUK MENGHITUNG CHI KWADRAT DATA DARI TABEL XI

Cel fo ON x rN ( fo - ft ) ( fo – ft ) 2 (fo – ft ) 2
Ft=-------------- --------------
N ft
1 12 14 x 53 -1,49 2,2201 11,2699
----------=13,490
55
2 37 37 x 53 1,346 1,8117 0,0508
----------=35,654
55
3 4 4 x 53 0,,146 0.0213 0,0035
----------=3,854
55
4 2 14 x 53 1,491 2,2230 4,3673
----------=0,509

44
55
5 0 37 x 2 -1,345 1,8090 1,3449
----------=1,345
55
6 0 4x2 -0,145 0,0210 0,1448
----------=0.145
55
7 0 14 x 0 0,254 0,6645 0,2539
----------=0,254
55
8 0 37 x 0 -0,673 0.4562 0,6737
----------=0,673
55
9 0 4x0 -0,073 0,0053 0,0726
----------=0,73
55

N= 55 ( fo - ft ) 2 = 18,1875
Ft

Dari perhitungan perhitungan table diatas diperoleh harga Chi kwadrat

adalah : = 18,1875

Selanjutnya di cari de gres of redomnya ( df ) dengan rumus :

df = ( c – 1 ) ( r - 1 ) sehingga ( 3 – 1 ) ( 3 - 1 ) = 4 kemudian

dikunsultasikan pada table nilai Chi kwadrat , maka df 4 untuk taraf signifikasi

1 % = 13.227 setelah dibandingkan X 2 selalu lebih besar, demikian pula taraf

signifikasi 5 % tetap lebih besar.

Dengan demikian dapat dinyatakan “ Ada korelasi Studi korelasi

peningkatan kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar mata pelajaran

Matematika pada siswa MTs Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten

Tulungagung.

45
Teknik analisa koefisiensi kontingensi,

Teknik ini dipergunakan untuk mengetahui kuat lemahnya korelasi Studi

korelasi peningkatan kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar mata

pelajaran Matematika pada siswa MTs Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir

Kabupaten Tulungagung. Adapun rumusnya adalah :

x2
C = Ö ---------------------
x2+N

Sehingga dapat dilakukan penghitungan sebagai berikut :

18,1875
C = Ö ---------------------
18,1875 + 55

18,1875
C = Ö ---------------------
73,1875

C = Ö 0,2485

= 0,498

dari penghitungan diatas didapatkan C = 0,498 . langkah selanjutnya harga C

tersebut diubah menjadi “ Phi “ dengan rumus :

C
p = --------------- Sehingga
Ö1–C2

46
0,498
p = ---------------
Ö 1 – ( 0,4498) 2

0,498
p = ---------------
Ö 1 – 0,248

0,498
p = ---------------
Ö 0,752

0,498
p = ---------------
0,671

p = 0,742

D. Interprestasi Hasil penelitian

Dari harga Phi yang telah diperoleh dikonsoltasikan dengan table

“ r “ product moment dengan terlebih dahulu mencari df nya , df =N – nr =

55 – 2 = 53

Kalau dilihat dalam tebel “ r “ tidak ada , maka diambil yang lebih

dekat yaitu 50 . sehingga df nya 50 diperoleh rt pada taraf signifikasi 5 %

sebesar 0,273 dan pada taraf signifakasi 1 % sebesar 0,354 pada hal hasil

penelitian didapatkan 0,742 sehingga selalu lebih besar/kuat.

47
Sehingga dapat dikatakan “ Terdapat Studi korelasi yang cukup

besar/kuat peningkatan kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar mata

pelajaran Matematika pada siswa MTs Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir

Kabupaten Tulungagung “.

Dengan demikian Hipotesis :

Ho yang berbunyi : Tidak ada korelasinya peningkatan kedisiplinan terhadap

peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Matematika

pada siswa MTs Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir

Kabupaten Tulungagung. Ditolak

H1 yang berbunyi : Terdapat korelasi peningkatan kedisiplinan terhadap

peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Matematika

pada siswa MTs Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir

Kabupaten Tulungagung. Diterima

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk mengakhiri penulisan karya ilmiah ini , maka dapat penulis

ketengahkan kesimpulan sebagi berikut :

1. Kesimpulan secara teoritis, yakni :

a. Secara teoritis kedisiplinan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor

tertentu yakni internal dan ekternal, dan faktor tersebut bersifat menghambat

disamping sebagian ada yang mendorong siswa

48
b. Kedisiplinan siswa dalam belajar mempunyai hubungan yang erat dengan

pretasi belajar khusunya mata pelajaran bercirikhas Islam.

2. Kesimpulan secara empiris

Setelah bdiadakan penghitungan secara cermat harga Chi kwadrat adalah =

18,1875. Selanjutnya di cari de gres of redomnya ( df ) dengan rumus df = ( c

– 1 ) ( r - 1 ) sehingga ( 3 – 1 ) ( 3 - 1 ) = 4 kemudian dikunsultasikan pada table

nilai Chi kwadrat , maka df 4 untuk taraf signifikasi 1 % = 13.227 setelah

dibandingkan X2 selalu lebih besar, demikian pula taraf signifikasi 5 % tetap lebih

besar. Dengan demikian dapat dinyatakan “ Ada korelasi Studi korelasi peningkatan

kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Matematika pada

siswa MTs Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung.

Kemudian setelah diadakan penghitungan untuk mengetahui kuat lemahnya

korelasi Studi korelasi peningkatan kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi

belajar mata pelajaran Matematika pada siswa MTs Negeri Tunggangri

Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung. Sehingga dapat dilakukan

penghitungan untuk mendapatkan harga C maka didapatkan bahwa C = 0,498

langkah selanjutnya harga C tersebut diubah menjadi “ Phi “ maka didapatkan p =

0,742

49
Dari harga Phi yang telah diperoleh dikonsoltasikan dengan table

“ r “ product moment dengan terlebih dahulu mencari df nya , df =N – nr =

55 – 2 = 53 Kalau dilihat dalam tebel “ r “ tidak ada , maka diambil yang

lebih dekat yaitu 50 . sehingga df nya 50 diperoleh rt pada taraf signifikasi 5

% sebesar 0,273 dan pada taraf signifakasi 1 % sebesar 0,354 pada hal hasil

penelitian didapatkan 0,742 sehingga selalu lebih besar/kuat.

Sehingga dapat dikatakan “ Terdapat Studi korelasi yang cukup

besar/kuat peningkatan kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar mata

pelajaran Matematika pada siswa MTs Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir

Kabupaten Tulungagung “.

A. Saran-saran

5. Kepada para guru khusunya di MTs Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir

Kabupaten Tulungagung, diharapkan,menjadi contoh terhadap kedisiplinan anak

didiknya.

50
6. Kepada para siswa diharapkan senantiasa meningkatkan kedisiplinan baik disekolah

ataupun dirumah, karena dengan kedisiplinan akan mampu mempengaruhi dan ada

hubungan yang positif terdapat pemerolehan prestasi belajar yang semakin baik.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdur Rohman Saleh, Dikdaktik Metodik umum, Darma Bakti, Jakarta, 1979.

A.Sardiman, MSc. Dr. Media pendidikan, Rajawali Jakarta, 1986.

Amir Daim Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan , Usaha Nasional, Surabaya,


1973.

51
Anas Sudiono, Pengantar Statistik Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta, 1991.

Charles Schaefer, Dr. Bagaimana Cara efektif dalam mendisiplinkan anak, alih bahasa
Comi setiawan, T. Sirait, Tulus Jaya, Jakarta, 1986.

Moh Kasiran, Teknik analisa Two variabel dan three variabel Yule’s Q , Sunan Ampel,
Malang 1987.

Oemar Hamalik , Metode belajar dan kesulitanbelajar, Tarsito Bandung, 1987.

Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers. Jakarta,
1990.

Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Nomor.


IV/MPR/1999, tentang GBHN 1999-2004, Lintas Media Jombang.

Mohammad Ali, Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi, Angkasa, Bandung,


1985.

I.L. Pasaribu Drs, B. Simanjuntak, Drs. Proses Belajar Mengajar, Tarsito , Bandung,
1983.

Sutrisno Hadi. Statistik Jilid 2, Andi Ofset, Yogyakarta, 1989.

Sutrisno Hadi. Prof, Dr. MA. Metodologi Research , I,II,III, Yaspen, Fak. Psy.
UGM, 1986.

WJS. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,


1986.

DAFTAR ANGKET KEDISIPLINAN SISWA DISEKOLAH


SISWA MTs NEGERI TUNGGANGRI KECAMATAN KALIDAWIR
KABUPATEN TULUNGAGUNG

Jawablah dengan menyilang huruf yang anda anggap sesuai

1. Apakah anda selalu mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru ?


a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
2. Apakah anda mendengarkan pada saat guru menerangkan materi pelajaran?

52
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
3. Apakah anda senang dengan materi pelajaran yang diajarkan guru ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
4. Apakah anda suka membolos?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
5. Kalau ulangan apakah anda sering mencontek?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
6. Apakah anda sering melanggar tata tertip sekolah?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
7. Kalau pelajaran kurang jelas apakah anda bertanya kepada guru ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
8. Kalau anda diminta maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal apakah anda
siap sedia?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
9. Apakah anda belajar dengan tekun disekolah?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
10. Apakah anda menyukai pelajaran tertentu?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
11. Pada jam istirahat apakah anda pergunakan untuk istirahat ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
12. Apakah anda sering tidak masuk pada pelajaran tertentu ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

13. Apakah guru pernah menasehati anda agar selalu taat kepada tata tertib
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
14. Apakah anda senang bila guru memberi tugas pekerajaan rumah?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
15. Apakah anda mempunyai jadwal belajar dirumah ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

53
KARYA ILMIAH

STUDI KORELASI PENINGKATAN KEDISIPLINAN TERHADAP PENINGKATAN


PRESTASI BELAJAR MATA MATEMATIKA PADA SISWA MADRASAH
TSANAWIYAH NEGERI TUNGGANGRI KECAMATAN KALIDAWIR
KABUPATEN TULUNGAGUNG

54
ABSTRAK
Nama Penulis : Drs. H. Moh. Maksum, M. Ag. NIP. 150 213 733. Guru Mata
Pelajaran Matematika MTs Negeri Tunggangri Kecamatan
Kalidawir Kabupaten Tulungagung. Judul penelitian Studi
korelasi peningkatan kedisiplinan terhadap peningkatan
pretasi belajar mata pelajaran Matematika pada siswa
Madrasah Tsanawiyah Negeri Tunggangri Kecamatan
Kalidawir Kabupaten Tulungagung
Rumusan masalah dalam karya ilmiah ini adalah :Sejauh mana kedisiplinan anak
didik/siswa dalam mentaati tata tertib Madrasah Tsanawiyah Negeri Tunggangri
Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung ? Apakah ada korelasinya peningkatan
kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Matematika pada siswa
MTs Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung ?
Tujuan pembahasan dalam karya ilmiah ini adalah : Untuk mengetahui Sejauh
mana kedisiplinan anak didik/siswa dalam mentaati tata tertib Madrasah Tsanawiyah
Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung. Untuk mengetahui
korelasi kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Matematika pada
siswa MTs Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung.
Metode yang digunakan dalam makalah ini ialah metode library research, Fild
research, disamping juga metode induktif, deduktif, dan komparatif, sedangkan metode
pengumpulan data digunakan metode oibservasi, dokumentasi, interview, angket, dan untuk
menganalaisa data dengan statistik prosentase dengan rumus :
F
P = -------------------- x 100 %
N
Untuk mengalisa data kwalitatif dengan menggunakan analisa Ch Kwdarat untuk
mengetahui ada atau tidaknya korelasi dengan rumus :
( F o – ft ) 2
2
X = å---------------------
ft
Selanjutnya menggunkan teknik analisa koefisiensi kontengensi untuk mengetahui
besar kecilnya hubungan/ korelasi dengan rumus :
x2
C = Ö ---------------------
x2+N

Setelah diadakan penghitungan secara cermat harga Chi kwadrat adalah =


18,1875. Selanjutnya di cari de gres of redomnya ( df ) dengan rumus df = ( c
– 1 ) ( r - 1 ) sehingga ( 3 – 1 ) ( 3 - 1 ) = 4 kemudian dikunsultasikan pada table
nilai Chi kwadrat , maka df 4 untuk taraf signifikasi 1 % = 13.227 setelah
dibandingkan X2 selalu lebih besar, demikian pula taraf signifikasi 5 % tetap lebih

55
besar. Dengan demikian dapat dinyatakan “ Ada korelasi Studi korelasi peningkatan
kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Matematika pada
siswa MTs Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung.
Kemudian setelah diadakan penghitungan untuk mengetahui kuat lemahnya
korelasi Studi korelasi peningkatan kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar
mata pelajaran Matematika pada siswa MTs Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir
Kabupaten Tulungagung. Sehingga dapat dilakukan penghitungan untuk mendapatkan
harga C maka didapatkan bahwa C = 0,498 langkah selanjutnya harga C tersebut
diubah menjadi “ Phi “ maka didapatkan p = 0,742
Dari harga Phi yang telah diperoleh dikonsoltasikan dengan table “ r “
product moment dengan terlebih dahulu mencari df nya , df =N – nr = 55 – 2 = 53
Kalau dilihat dalam tebel “ r “ tidak ada , maka diambil yang lebih dekat yaitu 50 .
sehingga df nya 50 diperoleh rt pada taraf signifikasi 5 % sebesar 0,273 dan pada
taraf signifakasi 1 % sebesar 0,354 pada hal hasil penelitian didapatkan 0,742
sehingga selalu lebih besar/kuat. Sehingga dapat dikatakan “ Terdapat Studi korelasi
yang cukup besar/kuat peningkatan kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar
mata pelajaran Matematika pada siswa MTs Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir
Kabupaten Tulungagung “.

Penulis

56
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………...………………………
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………..
HALAMAN PUBLIKASI………………………………………………………….
ABSTRAK…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………….…………………………………
DAFTAR TABEL………………………………………………………….. ……..
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………………………..
C. Tujuan Pembahasan………………………………………………
D. Pentingnya Penelitian…………………………………………….
E. Asumsi dan Hipotesa…………………………………………….
F. Sistimatika Pembahasan………………………………………….
BAB II TINJAUAN PERPUSTAKAAN
A. Tinjauan tentang kedisiplinan siswa…..………………………….
B. Tinjauan tentang prestasi belajar ………………………………...
C. Tinjauan tentang mata pelajaran matematika……………….……
BAB III PROSEDUR DAN METODE PENELITIAN
A. Prosedur peneltian……………………………………………….
B. Pupolsai dan sempel…………………………………….. ………
C. Metode pengumpulan data………………………………………...
D. Teknik analisa data…………………………...…………..……….
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Penyajian data…………………………………………………….
B. Analisa Data….…………………………...………………………

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……….……………………………………………...

57
B. Saran-saran………………………………………………….……
DAFTAR KEPUSTAKAAN……………………………………………..…..…

viii

Lampiran : 2

DAFTAR TABEL
TABEL I : DATA SISWA KELAS I SAMPAI IV SD NEGERI 01
KANDANGAN 02 KECAMATAN SRENGAT
KABUPATEN BLITAR
TAHUN PELAJARAN 2004/2005…………………………………. 39

TABEL II : JUMLAH SISWA KELAS IV, SEKOLAH DASAR NEGERI


KANDANGAN 02 KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN
BLITAR TAHUN PELAJARAN 2004/2005……………………………….40

TABEL III : DATA SISWA KELAS IV SEBAGAI RESPONDEN PRESTASI BELAJAR


SEKOLAH DASAR NEGERI
KANDANGAN 02 KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN
BLITAR TAHUN PELAJARAN 2004/2005……………………………. 41

TABEL IV : TABULASI TENTANG KEDIDIPLINAN SISWA MASUK


SEKOLAH……………………….…………………………………. 43

TABEL V : TABULASI TENTANG KEDISIPLINAN SISWA DIRUMAH…………….44

TABEL VI : TABULASI TENTANG KEDISIPLINAN SISWA


MELAKSAKAN PR ………………………………………………. 44

TABEL VII : TABULASI TENTANG KEDISIPLINAN SISWA DALAM ULANGAN


TIDAK MENCONTEK……………………………………..………. 45

TABEL VIII : TABULASI TENTANG KEDISIPLINAN SISWA…………………. 46

58
TABEL IX : TABULASI TENTANG PENGHITUNGAN STATISTIK
HASIL SKOR ANGKET DAN PRESTASI………………………. 47

ix

SURAT KETERANGAN
Nomor :

Yang bertanda tangan dibawah ini kami Kepala Cabang Dinas P & K
Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar :
Nama : ABDUL KARIM, S. Pd.
NIP : 130608152.
Jabatan : Kepala Cabang Dinas P & K Kecamatan Srengat
Kabupaten . Blitar
Menerangkan bahwa :
Nama : SUTINA EFIANI.
N I P. : 130 420 981.
Jabatan : Guru pada Sekolah Dasar Negeri Kandangan 02
Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar
Yang bersangkutan benar-benar melaksanakan tugas penelitian Dengan Judul : :“
Hubungan antara kedisiplin siswa dengan prestasi belajar mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam pada Sekolah Dasar Negeri Kandangan 02 Kecamatan

59
Srengat Kabupaten Blitar tahun pelajaran 2004 / 2005. Mulai tanggal 1 mei sampai 6
juni 2005 , demikian surat keterangan ini kami buat untuk digunakan sebagaimana
mestinya.
Srengat, 2005

Kepala Cabang Dinas P & K


Kecamatan Srengat

ABDUL KARIM. S.Pd


NIP. 130608152

60

Anda mungkin juga menyukai