PENDAHULUAN
yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk, apa yang dianngap baik oleh
masyarakat tertentu belum tentu baik pula anggapan orang/masyarakat lain. Apa yang
dianggap baik dan buruk tersebut lazimnya dinamakan tata nilai, dengan demikian
dapat dikataklan bahwa nilai merupakan konsepsi abstrak mengenai apa yang baik
Tata nilai suatu masyarakat biasanya diajarkan secara turun menurun dan
disosialisasikan secara luas, dengan sosialisasi tersebut warga atau anak didik (dalam
berlaku tersebut. Hukum merupakan tata nilai yang bertujuan untuk mentertibkan,
usaha, seperti halnya disiplin ( self disiplin ) disiplin belajar dan sebagainya.
ke genarasi berikutnya. Hal ini sesuai dengan visi negara RI yang terdapat dalam
1
Tewujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan,
berdaya saing, maju dan sejahtera dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia
yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman , bertaqwa,
berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum, dan lingkungan, menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta berdisiplin.
sistim dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna
Indonesia.
Maka untuk mewujudkan visi dan misi Negara Republik Indonesia tersebut,
maka tujuan pendidikan nasional negara kita Republik Indonesia seperti yang
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
2
Bertitik tolak dari fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut maka
“Pendidikan Dasar bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta didik untuk
dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti
pendidikan dasar : 2)
pendidikan agar anak senantiasa berprilaku dan terbiasa dengan kedisiplinan, karena
dengan kedisiplinanlah maka tujuan yang diharapkan akan mudah tercapai, dalam
suatu lembaga pendidikan, tenta ada tata tertib siswa, tata tertib guru dan lain
sebagainya, tata tertib tersebut dimaksudkan untuk ditaati dan dilaksanakan, bukan
hanya sebagai pajangan, yang harus dihafalkan, namun harus diaktualisasikan dalam
Dengan tata tertib tentunya sekolah menghendaki agar siswa dan guru
senantiasa disiplin, seperti disiplin melaksanakan tugas bagi para guru, disiplin dalam
atau tata tertib yang ada maka akan terwujud watak manusia-manusia yang
berdisiplin, jangan sampai ada kebiasaan orang jawa senantiasa menggunakan jam
karet ( jam molor ) dalam aktivitas hidup sehari-hari, kalau jam karet atau jam molor
3
Maka seorang guru harus memberi tauladan kepada para siswanya untuk
berperilaku disiplin dalam segala bidang. Berangkat dari pemikiran itulah, maka
B. Rumusan Masalah
Berawal dari uraian latar belakang masalah seperti tersebut diatas, maka yang
1. Sejauh mana kedisiplinan anak didik/siswa dalam mentaati tata tertib Madrasah
belajar mata pelajaran Matematika pada siswa MTs Negeri Tunggangri Kecamatan
C. Tujuan Pembahasan.
Bertitik tolak dari uraian rumusan masalah seperti tersebut diatas, maka yang
1. Untuk mengetahui sejauh mana kedisiplinan anak didik/siswa dalam mentaati tata
Tulungagung.
4
2. Untuk mengetahui korelasi kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar mata
Kabupaten Tulungagung.
D. Pentingnya penelitian
1. Bagi penulis
tambahnya khasanah keilmuan, dan sekaligus melatih diri dalam hal pengembangan
profesi keguruan yang diwujudkan dalam bentuk penelitian dan pembuatan karya
ilmiah.
Bagi lembaga pendidikan, dalam hal ini MTs Negeri Tunggangri Kecamatan
perpustakaan yang dapat dibaca oleh para siswa dan dipedomani oleh para guru,
yang selanjutya dapat membawa manfaat bagi peningkatan kualitas dan kuantitas
3. Ilmu Pengetahuan
pengembangan dan koreksi serta sumbang saran demi kemajuan dunia pendidikan.
E. Hipotesa
Hipotesa adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin salah, dia akan
ditolak jika salah atau palsu dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya
5
Ho : Tidak ada korelasinya peningkatan kedisiplinan terhadap
Tulungagung.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
siswa, kedisiplinan adalah latihan batin dan watak dengan maksud agar supaya
Dr. Charles Schaefer, mengartikan disiplin secara luas yaitu yang mencakup
setiap pengajaran, bimbingan atau dorongan yang dilakukan oleh orang dewasa,
sedangkan inti daripada disiplin adalah untuk mengajar, atau seseorang yang
terkontrol, mengajarkan merka bentuk tingkah laku yang pantas dan tidak
pengendalian diri sendiri (self control and self direction), yaitu dalm hal anak-
anak dapat mengarahkan diri sendiri tanpa Peranan dan pengendalian dari luar.
dari orang yang lebih dewasa, dalam hal ini guru atau orang tua, karena anak adalah
manusia dalam ukuran kecil yang masih memerlukan bimbingan dan bantuan orang
7
Apabila anak sudah sadar akan kebutuhan dan kegunaan atas dirinya, maka
anak akan mampu berdikari atau berdiri diatas kaki sendiri atau tidak tergantung
pada orang lain, sehingga tanpa membutuhkan lagi pengarahan dan Peranan orang
lain ia akan dapat dan mampu berbuat, artinya yaitu bahwa perbuatan-perbuatan
yang dilakukan adalah pilihnnya sendiri, ditentukan sendiri dan putusan sendiri.
siswa disini adalah kedisiplinan siswa dalam hal belajar. Oleh karena itu maka akan
suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur
hidup, sejak dia masih bayi sehingga keliang lahat nanti, dengan ditandai adanya
perubahan tingkah laku dalam dirinya. (Drs. Arif.S. Sardiman, MSc, 1986:1)
atau peubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah
laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. (Drs. Oemar Hamalik, 1980: 28).
sebagai berikut : Belajar adalah proses yang dilahirkan atau mengubah suatu
kegiatan melalui jalan latihan (apakah dalam laboratorium atau dalam lingkungan
termasuk latihan, misalnya perubahan karena mabuk atau minum ganja bukan
8
Pendapat-pendapat tersebut diatas adalah identik dengan pengertian istilah
yang mengutamakan pemupukan ilmu dan dan karena itu dicap pendidikan yang
anak. Memang pengetahuan tetap penting, akan tetapi harus berfungsi dalam
kehidupan anak, selain dari segi intelektual dipentingkan pula dari segi sosialnya,
ethis dan sebagainya. Seperti ternyata dalam tujuan pendidikan Nasional kita yang
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri, dan menjadi
2003 : 5)
siswa adalah suatu proses yang terdapat dalam diri anak dengan melalui
siswa memperoleh pertumbuhan dan perubahan tingkah laku yang baru yang belum
kedisiplinan anak dapat mengarahkan dirinya sendiri tanpa peranan dari luar.
9
2. Jenis-jenis Kedisiplinan
diatas, rupanya masih terlalu luas pembahasannya, oleh sebab itu penulis membagi
wadah pendidikan, ketika anak belum memasuki pendidikan formal atau dengan
kata lain masih berada dalam pendidikan informal, yang berfungsi untuk
harus dikuasai, oleh sebab itu kalau manusia itu tidak pandai untuk
waktu itu sendiri. Orang barat mengatakan waktu adalah uang, untuk
pelajar adalah tiada waktu kecuali belajar, hal ini dikandung maksud
bahwa, waktu bagi pelajar dalam rangka belajar betul-betul merupakan hal
10
Sebab dalam konsep belajar mengajar, siswa atau anak didik
adalah subyek belajar, bukan obyek, sebagai manusia yang “pokok” dan
ketepatan waktu adalah dapat kiranya untuk dijadikan tolak ukur dalam
dalam hal belajar karena bagaimanapun juga bila seseorang sudah mampu
tersebut.
murid akan tahu pada waktu-waktu mana dia boleh bermain atau bekerja
sadar, maka makin banyak belajar makin kenal Tuhannya, disamping itu
Saparuddin. 1971:4).
11
(2) Menggunakan waktu sebaik-baiknya
saat menjelang ujian, maka banyak waktu dan energi yang terbuang,
otak tak mampu merekam pelajaran yang lama dipelajarina, namun jika
keajegkan dalam belajar, maka anak akan merasa ringan pada saat akan
dengan baik.
maksud agar anak membuka kembali memori yang didapatkan pada saat
tidak mudah lupa dan anak mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik,
dan kalaupun pekerjaan rumah belum bisa diselesaikan, maka anak akan
sebagainya.
12
(2) Belajar kelompok
dan memberi, dan dalam belajar kelompok akan terjadi diskusi yang
menghadapi ujian akhir dengan perasaan ringan bukan berat dan tertekan,
karena pentahapan pembelajaran telah diikuti dengan tekun dan tertib serta
kebudayaan : 700)
13
Sedang menurut Drs. IL. Pasaribu dan B. Simanjuntak, SH. Dengan
susunan yang lain mengatakan bahwa : “ Prestasi adalah hasil yang dicapai setelah
diatas dapatlah penulis simpulkan bahwa prestasi belajar adalah segala hasil yang
dicapai (tujuan). Tujuan yang diharapkan adalah tujuan yang positif yang sesuai
hanya satu, tetapi bermacam-macam. Seperti yang dikemukakan oleh Drs. ET.
Ruseffendi, M. Sc.:
faktor ekstern dan faktor intern yang didalamnya tercakup : kemampuan belajar
siswa, materi yang di terima dan yang harus dipelajari sendiri, kemampuan yang di
yang mempengaruhi prestasi sekolah anak. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari
si anak sendiri, tetapi dapat pula berasal dari luar diri si anak. Diantara sekian
banyak faktor tersebut, orang tua dalam banyak hal menempati peranan yang cukup
penting. Hal ini sebenarnya dapat dimengerti, karena orang tua merupakan tokoh
14
yang penting dalam kehidupan seorang anak…”.(Prof.Dr. Singgih D. Gunarsa, Dra.
mempengaruhi prestasi belajar suatu materi mata pelajaran adalah Faktor ekternal
dan internal.
e. Situasi belajar.
Belajar yang efektif ialah apabila keadaan jiwa anak tidak mengalami
Kalau fisiknya baik dan ada dorongan yang murni terhadap belajar anak,
f. Kondisi Belajar.
Anak dapat belajar secara baik, efektif dan efisien, tergantung pada
kondisi fisiknya dan psikis anak itu sendiri, kondisi-kondisi tersebut antara lain :
timbulah kemampuan.
15
2). Bimbingan Belajar
3). Ulangan.
prestasi belajar, dan dari sinilah prestasi belajar dapat diketahui dan diukur,
( life Skills) , melalui seperangkat kompetensi, agar siswa dapat bertahan hidup,
dapat memperoleh informasi yang banyak, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan
tempat, selain perkembangan yang pesat, perubahan juga terjadi dengan cepat,
memanfaatkan informasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti
16
dan kompetitif. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran, antara lain berfikir secara
berfikir secara sitimatis logis, berfikir abnstrak, dapat menggunakan matematika dalam
berkesinambungan.
1. Pengertian Matematika
Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki obyek abstrak dan
dibangun melalui proses penataan deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh
keterkaitan antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas.
sebagai upaya untuk menguatkan pemahaman yang sudah dimiliki oleh siswa.
melalui pola berfikir dan model matematika serta sebagai alat klomunikasi melalui
simbol, tabel, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan. Dengan demikian tujuan
pembelajaran matematika adalah melatih cara berfikir secara sitimatis, logis, kritis,
17
3. Ruang Lingkup
dan harus dicapai oleh para siswa pada akhir pembelajaran , standar ini
kalkulus.
sebagai berikut :
pernyataan matematika.
18
Kecakapan tersebut dicapai dengan memilih materi matematika melalui
a. Bilangan
pemecahan masalah.
1) Mengidentifikasi bangun datar dan bangun ruang menurut sifat, unsur atau
kesebangunannya.
satuan pengukuran
3) Menaksir ukuran (misalnya : panjang, luas, volume) dari suatu benda atau
bangunan geometri
d. Trigonometri
19
e. Aljabar
pertidaksamaan, dan fungsi, yang meliputi : bentuk linear, kuadrat, dan suku
banyak, eksponen dan logaritma. Barisan dan deret, matrik, dan vektor, dalam
pemecahan masalah.
f. Kalkulus
20
BAB III
A. Prosedur penelitian
sebagai berikut :
a. Data primer, disini yang dimaksud data primer adalah data yang langsung
dikumpulkan peneliti pada saat mengadakan penelitian dari sumber data yaitu
b. Data sekunder , yang dimaksud data sekunder adalah data yang langsung atau
sudah ada data, biasanya data ini didokumentasikan semacam nilai dalam
raport.
penelitian, dan juga para siswanya, yang dalam hal ini adalah Madrasah
21
B. Populasi dan sampel
a. Populasi
universun. Populasi yang dibatasi sebagai sejumlah penduduk (siswa pen.) atau
individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama . ( Sutrisno Hadi,
b. Sampling
mengambil sampel, sebutan suatu sampel biasanya mengikuti dari pada yang
Sampling.
c. Sampel
22
Adapun sample dalam penelitian ini adalah 50 % dari siswa yang ada.
sehingga sample dalam penelitian ini sejumlah 55 Responden yang berasal dari
satu kelas dari kelas I dan satu kelas dari kelas II, dan satu kelas dari kelas III,
Kabupaten Tulungagung.
1. Metode Angket.
yang dapat dipilih oleh para siswa sesuai dengan yang diinginkan.
2. Metode Dokumenter
terjadi, dengan jalan membuka kembali data yang telah ada, yakni tentang prestasi
23
3. Metode Interview.
1. Data teoritis
buku-buku dan atau pendapat para ahli, yang sesuai dengan kehendak judul
penulisan karya ilmiah ini. Adapaun data teoritis ini menggunakan teknik analisa
pembahasan:
a. Induktif.
pembahasan semakin luas yang disertai argumen dari para pakar yang sesuai
24
b. Deduktif
pengetahuan yang sifatnya umum , dan bertitik tolak dari pada pengetahuan
yang umum itu kita hendak menilai suatu kejadian yang khusus.
c. Komparatif.
dari adanya beberapa pendapat atau alternatif yang berbeda dari para ahli,
Analisa data kwantitatif untuk menganalisa data data empiris dari studi
F
P = -------------------- x 100 %
N
Keterangan :
F = Angka prosentase
25
3. Analisa Data kwalitatif
( F o – ft ) 2
X2 = å---------------------
ft
Keterangan :
x2
C = Ö ---------------------
x2+N
Keterangan
N = Number of Cise
26
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Penyajian data
Ada pun data empiris tentang Studi korelasi peningkatan kedisiplinan terhadap
peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Matematika pada siswa MTs Negeri
TABEL I
TENTANG SKOR PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA
DARI 55 SISWA
2 7 7 7 5 6 7
3 6 6 6 6 6 6
4 6 6 7 6 6 6.2
5 8 8 8 8 8 8
6 5 5 6 5 5 5,2
7 6 9 6 9 8 8
8 7 7 7 7 7 7
9 8 8 8 8 8 8
10 7 6 7 6 7 6,6
27
1 2 3 4 5 6 7
11 6 6 6 6 6 6
12 8 8 8 8 8 8
13 7 7 7 7 7 7
14 7 7 7 7 7 7
15 6 6 6 6 6 6
16 6 6 6 6 6 6
17 6 6 6 6 6 6
18 7 7 8 6 7 7,2
19 7 6 6 6 6 6,2
20 7 6 7 6 6 6,4
21 7 6 6 6 6 6,2
22 7 7 7 7 7 7
23 8 8 8 8 8 8
24 7 7 7 7 7 7
25 6 6 6 6 6 6
26 6 6 6 6 6 6
27 7 8 7 8 7 7,4
28 5 5 5 6 6 5,4
29 7 7 7 8 6 7
28
1 2 3 4 5 6 7
30 6 6 6 6 6 6
31 6 6 7 6 6 6,2
32 8 8 8 8 9 8,2
33 5 5 6 6 5 5,2
34 6 9 6 9 8 8
35 8 8 8 8 8 8
36 6 6 6 6 6 6
37 6 6 7 6 7 6,4
38 8 8 9 9 8 8,4
39 7 7 7 7 7 7
40 6 6 6 6 6 6
41 7 7 6 6 7 6.4
42 8 7 7 8 7 7,4
43 9 8 8 9 8 8,2
44 6 6 6 6 6 6
45 6 6 6 6 6 6
46 7 7 7 7 7 7
47 8 8 8 8 8 8
48 6 6 6 7 7 6,4
49 7 7 7 7 8 7,2
50 7 8 8 8 9 8
51 6 6 6 6 6 6
52 7 6 7 6 6 6,4
53 8 8 8 8 8 8
54 7 7 8 8 9 7,6
55 9 9 8 8 8 8,4
Sumber data Dokumentasi
29
Untuk memperoleh gambaran tentang kedisiplinan siswa penulis sajikan
dalam bentuk table yang dihitung dengan rumus prosentase yaitu :
F
P = -------------------- x 100 %
N
Dengan criteria nilai prosentase kedisiplina sebagai berikut :
TABEL II
TABULASI TENTANG KEDISIPLINAN SISWA MASUK SEKOLAH
Dari hasil angket seperti tersebut daiatas, maka dapat didapatkan hasil
30
TABEL III
Dari hasil angket seperti tersebut daiatas, maka dapat didapatkan hasil
TABEL IV
TABULASI TENTANG KEDISIPLINAN MELAKSANAKAN PR
No angket Alternatif jawaban N F Prosentase
3 a. Ya 55 48 87.28 %
b. Kadang-kadang 4 7,27 %
c. Tidak 3 5,45 %
Jumlah 55 55 100 %
Dari hasil angket seperti tersebut daiatas, maka dapat didapatkan hasil
yang memilih kadang-kadang 7,27 %, yang memilih tidak 5,45 %, jadi dapat
31
TABEL V
TABULASI TENTANG KEDISIPLINAN SISWA DALAM ULANGAN TIDAK
MENCONTEK
No angket Alternatif jawaban N F Prosentase
5 a. Ya 55 51 92,73 %
b. Kadang-kadang 4 7,27 %
c. Tidak
Jumlah 55 55 100 %
TABEL VI
&responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Scor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15 16 17
1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 42
2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 43
3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 42
4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 43
32
5 1 3 2 2 3 2 3 3 1 3 2 3 3 2 3 29
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15 16 17
6 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 43
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
8 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
13 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 42
14 3 2 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 40
15 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 39
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 44
17 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 36
18 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
19 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 42
20 1 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 39
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
22 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 40
23 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 42
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
33
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15 16 17
28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 43
34 2 2 2 2 3 2 3 3 2 1 3 2 2 2 2 33
35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
42 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44
43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
34
47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15 16 17
50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
55 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44
B. Analisa Data
Untuk memudahkan analisa maka data empiris diubah menjadi jenis data
yang disesuaikan dengan teknik yang digunakan, sedang dalam penelitian ini
Untuk variable bebas Prestasi belajar mata pelajaran berciri khasa agama
35
Untuk variable bebas yakni kedisiplinan siswa ditempuh dengan rumus
jumlah interval :
R
i = -------------------------------
Interval yang diharapkan
R = Xt – Xr - 1
Keterangan :
R = Nilai terendah
T = Nilai tertinggi
Sehingga :
R = Xt –Xr
=15 . 3 – 15 . 1 + 1
= 45 – 15 + 1
=31
31 31
i = --------------- = --------------------- 10,33 = 10
Interval 3
36
24 - 34 = Tingkatan kedisiplinan siswa cukup = ( C )
berikut :
TABEL VII
2 7 S 43 B
3 6 S 42 B
4 6.2 6 43 B
5 8 T 29 C
6 5,2 R 43 B
7 8 T 43 B
8 7 6 41 B
9 8 T 45 B
10 6,6 S 45 B
11 6 S 45 B
37
1 2 3 4 5
12 8 T 45 B
13 7 S 42 B
14 7 S 40 B
15 6 S 39 B
16 6 S 44 B
17 6 S 36 B
18 7,2 S 42 B
19 6,2 S 42 B
20 6,4 S 39 B
21 6,2 S 45 B
22 7 S 40 B
23 8 T 42 B
24 7 S 45 B
25 6 S 45 B
26 6 S 45 B
27 7,4 S 45 B
28 5,4 R 45 B
29 7 S 45 B
30 6 S 45 B
38
1 2 3 4 5
31 6,2 S 45 B
32 8,2 T 45 B
33 5,2 R 43 B
34 8 T 33 C
35 8 T 45 B
36 6 S 45 B
37 6,4 S 45 B
38 8,4 T 45 B
39 7 S 45 B
40 6 S 45 B
41 6.4 S 45 B
42 7,4 S 44 B
43 8,2 T 45 B
44 6 S 45 B
45 6 S 45 B
46 7 S 45 B
47 8 T 45 B
48 6,4 S 45 B
39
49 7,2 S 45 B
1 2 3 4 5
50 8 T 45 B
51 6 S 45 B
52 6,4 S 45 B
53 8 T 45 B
54 7,6 S 45 B
55 8,4 T 44 B
40
TABEL VIII
KABUPATEN TULUNGAGUNGTULUNGAGUNG
5,8,9,12,23,32,35, a. TINGGI 55 13 13
------ = 100% = 23.63 %
38,43,47,50,53,55 55
37
2,3,4,8.10,11.13, b. SEDANG 55 37 ------ = 100% = 67,27 %
55
14,15,16,17,18,19
20,21,22,24,25,26
27,29,30,31,34,36
37.39,40,41,42,44
45,46,48,49,51,52
5
, C. RENDAH 55 5 ------ = 100% = 9,09 %
55
41
56
1,6,28,33,21
Sedangkan untuk variable terikat yakni kedisiplinan siswa dapat dilihat melalui
table berikut :
TABEL IX
TULUNGAGUNGTULUNGAGUNG
8,9,12,23,32,35, c. BAIK 55 53 53
------ = 100% = 96,36 %
38,43,47,50,53,55 55
2,3,4,8.10,11.13,
14,15,16,17,18,19
20,21,22,24,25,26
27,29,30,31,34,36
37,39,40,41,42,44
42
45,46,48,49,51,52
56 2
------ = 100% = 3,64 %
d. CUKUP 55 2 55
5,34
0
c. KURANG 55 0
-------------
pelajaran ber cirri khas Islam di MTs Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir
Kabupaten TulungagungTulungagung
( F o – ft ) 2
2
X = å---------------------
ft
TABEL X
TULUNGAGUNGTULUNGAGUNG
43
siswa Tinggi Sedang Rendah Jumlah
1 2 3
Baik 12 37 4 53 r N
4 5 6
Cukup 2 0 0 2rN
7 8 9
Kurang 0 0 0 0rN
Jumlah 14 Cn 37 Cn 4 Cn 55
Langkah selanjutnya adalah membuat table kerja untuk menghitung Chi Kwadrat
sebagai berikut :
TABEL XII
Cel fo ON x rN ( fo - ft ) ( fo – ft ) 2 (fo – ft ) 2
Ft=-------------- --------------
N ft
1 12 14 x 53 -1,49 2,2201 11,2699
----------=13,490
55
2 37 37 x 53 1,346 1,8117 0,0508
----------=35,654
55
3 4 4 x 53 0,,146 0.0213 0,0035
----------=3,854
55
4 2 14 x 53 1,491 2,2230 4,3673
----------=0,509
44
55
5 0 37 x 2 -1,345 1,8090 1,3449
----------=1,345
55
6 0 4x2 -0,145 0,0210 0,1448
----------=0.145
55
7 0 14 x 0 0,254 0,6645 0,2539
----------=0,254
55
8 0 37 x 0 -0,673 0.4562 0,6737
----------=0,673
55
9 0 4x0 -0,073 0,0053 0,0726
----------=0,73
55
N= 55 ( fo - ft ) 2 = 18,1875
Ft
adalah : = 18,1875
df = ( c – 1 ) ( r - 1 ) sehingga ( 3 – 1 ) ( 3 - 1 ) = 4 kemudian
dikunsultasikan pada table nilai Chi kwadrat , maka df 4 untuk taraf signifikasi
Tulungagung.
45
Teknik analisa koefisiensi kontingensi,
x2
C = Ö ---------------------
x2+N
18,1875
C = Ö ---------------------
18,1875 + 55
18,1875
C = Ö ---------------------
73,1875
C = Ö 0,2485
= 0,498
C
p = --------------- Sehingga
Ö1–C2
46
0,498
p = ---------------
Ö 1 – ( 0,4498) 2
0,498
p = ---------------
Ö 1 – 0,248
0,498
p = ---------------
Ö 0,752
0,498
p = ---------------
0,671
p = 0,742
55 – 2 = 53
Kalau dilihat dalam tebel “ r “ tidak ada , maka diambil yang lebih
sebesar 0,273 dan pada taraf signifakasi 1 % sebesar 0,354 pada hal hasil
47
Sehingga dapat dikatakan “ Terdapat Studi korelasi yang cukup
Kabupaten Tulungagung “.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
tertentu yakni internal dan ekternal, dan faktor tersebut bersifat menghambat
48
b. Kedisiplinan siswa dalam belajar mempunyai hubungan yang erat dengan
dibandingkan X2 selalu lebih besar, demikian pula taraf signifikasi 5 % tetap lebih
besar. Dengan demikian dapat dinyatakan “ Ada korelasi Studi korelasi peningkatan
0,742
49
Dari harga Phi yang telah diperoleh dikonsoltasikan dengan table
% sebesar 0,273 dan pada taraf signifakasi 1 % sebesar 0,354 pada hal hasil
Kabupaten Tulungagung “.
A. Saran-saran
didiknya.
50
6. Kepada para siswa diharapkan senantiasa meningkatkan kedisiplinan baik disekolah
ataupun dirumah, karena dengan kedisiplinan akan mampu mempengaruhi dan ada
hubungan yang positif terdapat pemerolehan prestasi belajar yang semakin baik.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abdur Rohman Saleh, Dikdaktik Metodik umum, Darma Bakti, Jakarta, 1979.
51
Anas Sudiono, Pengantar Statistik Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta, 1991.
Charles Schaefer, Dr. Bagaimana Cara efektif dalam mendisiplinkan anak, alih bahasa
Comi setiawan, T. Sirait, Tulus Jaya, Jakarta, 1986.
Moh Kasiran, Teknik analisa Two variabel dan three variabel Yule’s Q , Sunan Ampel,
Malang 1987.
Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers. Jakarta,
1990.
I.L. Pasaribu Drs, B. Simanjuntak, Drs. Proses Belajar Mengajar, Tarsito , Bandung,
1983.
Sutrisno Hadi. Prof, Dr. MA. Metodologi Research , I,II,III, Yaspen, Fak. Psy.
UGM, 1986.
52
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
3. Apakah anda senang dengan materi pelajaran yang diajarkan guru ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
4. Apakah anda suka membolos?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
5. Kalau ulangan apakah anda sering mencontek?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
6. Apakah anda sering melanggar tata tertip sekolah?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
7. Kalau pelajaran kurang jelas apakah anda bertanya kepada guru ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
8. Kalau anda diminta maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal apakah anda
siap sedia?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
9. Apakah anda belajar dengan tekun disekolah?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
10. Apakah anda menyukai pelajaran tertentu?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
11. Pada jam istirahat apakah anda pergunakan untuk istirahat ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
12. Apakah anda sering tidak masuk pada pelajaran tertentu ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
13. Apakah guru pernah menasehati anda agar selalu taat kepada tata tertib
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
14. Apakah anda senang bila guru memberi tugas pekerajaan rumah?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
15. Apakah anda mempunyai jadwal belajar dirumah ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
53
KARYA ILMIAH
54
ABSTRAK
Nama Penulis : Drs. H. Moh. Maksum, M. Ag. NIP. 150 213 733. Guru Mata
Pelajaran Matematika MTs Negeri Tunggangri Kecamatan
Kalidawir Kabupaten Tulungagung. Judul penelitian Studi
korelasi peningkatan kedisiplinan terhadap peningkatan
pretasi belajar mata pelajaran Matematika pada siswa
Madrasah Tsanawiyah Negeri Tunggangri Kecamatan
Kalidawir Kabupaten Tulungagung
Rumusan masalah dalam karya ilmiah ini adalah :Sejauh mana kedisiplinan anak
didik/siswa dalam mentaati tata tertib Madrasah Tsanawiyah Negeri Tunggangri
Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung ? Apakah ada korelasinya peningkatan
kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Matematika pada siswa
MTs Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung ?
Tujuan pembahasan dalam karya ilmiah ini adalah : Untuk mengetahui Sejauh
mana kedisiplinan anak didik/siswa dalam mentaati tata tertib Madrasah Tsanawiyah
Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung. Untuk mengetahui
korelasi kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Matematika pada
siswa MTs Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung.
Metode yang digunakan dalam makalah ini ialah metode library research, Fild
research, disamping juga metode induktif, deduktif, dan komparatif, sedangkan metode
pengumpulan data digunakan metode oibservasi, dokumentasi, interview, angket, dan untuk
menganalaisa data dengan statistik prosentase dengan rumus :
F
P = -------------------- x 100 %
N
Untuk mengalisa data kwalitatif dengan menggunakan analisa Ch Kwdarat untuk
mengetahui ada atau tidaknya korelasi dengan rumus :
( F o – ft ) 2
2
X = å---------------------
ft
Selanjutnya menggunkan teknik analisa koefisiensi kontengensi untuk mengetahui
besar kecilnya hubungan/ korelasi dengan rumus :
x2
C = Ö ---------------------
x2+N
55
besar. Dengan demikian dapat dinyatakan “ Ada korelasi Studi korelasi peningkatan
kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Matematika pada
siswa MTs Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung.
Kemudian setelah diadakan penghitungan untuk mengetahui kuat lemahnya
korelasi Studi korelasi peningkatan kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar
mata pelajaran Matematika pada siswa MTs Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir
Kabupaten Tulungagung. Sehingga dapat dilakukan penghitungan untuk mendapatkan
harga C maka didapatkan bahwa C = 0,498 langkah selanjutnya harga C tersebut
diubah menjadi “ Phi “ maka didapatkan p = 0,742
Dari harga Phi yang telah diperoleh dikonsoltasikan dengan table “ r “
product moment dengan terlebih dahulu mencari df nya , df =N – nr = 55 – 2 = 53
Kalau dilihat dalam tebel “ r “ tidak ada , maka diambil yang lebih dekat yaitu 50 .
sehingga df nya 50 diperoleh rt pada taraf signifikasi 5 % sebesar 0,273 dan pada
taraf signifakasi 1 % sebesar 0,354 pada hal hasil penelitian didapatkan 0,742
sehingga selalu lebih besar/kuat. Sehingga dapat dikatakan “ Terdapat Studi korelasi
yang cukup besar/kuat peningkatan kedisiplinan terhadap peningkatan prestasi belajar
mata pelajaran Matematika pada siswa MTs Negeri Tunggangri Kecamatan Kalidawir
Kabupaten Tulungagung “.
Penulis
56
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………...………………………
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………..
HALAMAN PUBLIKASI………………………………………………………….
ABSTRAK…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………….…………………………………
DAFTAR TABEL………………………………………………………….. ……..
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………………………..
C. Tujuan Pembahasan………………………………………………
D. Pentingnya Penelitian…………………………………………….
E. Asumsi dan Hipotesa…………………………………………….
F. Sistimatika Pembahasan………………………………………….
BAB II TINJAUAN PERPUSTAKAAN
A. Tinjauan tentang kedisiplinan siswa…..………………………….
B. Tinjauan tentang prestasi belajar ………………………………...
C. Tinjauan tentang mata pelajaran matematika……………….……
BAB III PROSEDUR DAN METODE PENELITIAN
A. Prosedur peneltian……………………………………………….
B. Pupolsai dan sempel…………………………………….. ………
C. Metode pengumpulan data………………………………………...
D. Teknik analisa data…………………………...…………..……….
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Penyajian data…………………………………………………….
B. Analisa Data….…………………………...………………………
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……….……………………………………………...
57
B. Saran-saran………………………………………………….……
DAFTAR KEPUSTAKAAN……………………………………………..…..…
viii
Lampiran : 2
DAFTAR TABEL
TABEL I : DATA SISWA KELAS I SAMPAI IV SD NEGERI 01
KANDANGAN 02 KECAMATAN SRENGAT
KABUPATEN BLITAR
TAHUN PELAJARAN 2004/2005…………………………………. 39
58
TABEL IX : TABULASI TENTANG PENGHITUNGAN STATISTIK
HASIL SKOR ANGKET DAN PRESTASI………………………. 47
ix
SURAT KETERANGAN
Nomor :
Yang bertanda tangan dibawah ini kami Kepala Cabang Dinas P & K
Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar :
Nama : ABDUL KARIM, S. Pd.
NIP : 130608152.
Jabatan : Kepala Cabang Dinas P & K Kecamatan Srengat
Kabupaten . Blitar
Menerangkan bahwa :
Nama : SUTINA EFIANI.
N I P. : 130 420 981.
Jabatan : Guru pada Sekolah Dasar Negeri Kandangan 02
Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar
Yang bersangkutan benar-benar melaksanakan tugas penelitian Dengan Judul : :“
Hubungan antara kedisiplin siswa dengan prestasi belajar mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam pada Sekolah Dasar Negeri Kandangan 02 Kecamatan
59
Srengat Kabupaten Blitar tahun pelajaran 2004 / 2005. Mulai tanggal 1 mei sampai 6
juni 2005 , demikian surat keterangan ini kami buat untuk digunakan sebagaimana
mestinya.
Srengat, 2005
60