BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
serba canggih yang memudahkan kita dalam mengaksesnya, baik dari media
tingkah laku yang sesuai yang diharapkan tidak semudah membalikkan telapak
kewenangan pada para guru pengajar untuk mengatur strategi yang digunakan,
1
2
jawab. Menurut ajaran Islam pendidikan adalah perintah Tuhan dan merupakan
perwujudan ibadah kepada-Nya. Sebagai mana Firman Allah dalam surat Al-
Artinya:
(1) Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. (2) dia
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.1
kriminalitas lain yang semakin hari semakin meningkat dan semakin kompleks.
Hal ini merupakan kurangnya perhatian atau peran dari sistem pengendali sosial
itu sendiri, seperti orang tua, tokoh masyarakat, tokoh agama, pendidik
maupun pemerintah.
Dalam pembahasan ini yang ditekankan adalah peran dari pendidik itu
1
Departemen Agama RI. Alhidayah Al-Quran Tafsir, (Tangerang, Kalim, tt), hal. 598
3
sendiri dalam mendidik dan membimbing peserta didik agar tercapai tujuan
itu dapat digerakkan oleh pemerintah, masyarakat, dan sekolah dalam hal ini
adalah guru agama untuk meninjau kembali dan mencari solusi lewat
Sisdiknas No. 20/2003 adalah “usaha sadar dan terencana mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensinya sendiri”.2 Oleh karena itu, masalah pendidikan tidak akan pernah
perkembangan kehidupannya.
2
Utomo Dananjaya, Media Pembelajaran aktif. (Siliwangi, Nuansa Cedekia, 2013), hal. 25
4
Karena diduga oleh para pakar pendidikan sampai hari ini sangat berpengaruh
pada out put dan kualitas anak didik. Sebagian besar metode dan suasana
banyak menghambat dari pada memotivasi potensi otak. Suatu contoh, seorang
peserta didik hanya disiapkan sebagai seorang anak yang mau mendengarkan,
dalam kelas.
belum bisa dipastikan budaya seperti ini bermula dari sekolah atau justru
tercipta suasana belajar mengajar secara wajar dengan penuh kegembiraan dan
tentunya tetap pada batasan-batasan yang ada sebagai seorang pengajar. Untuk
belajar siswa, melayani bimbingan dan penyuluhan, serta yang paling penting
yaitu pemilihan metode yang tepat. Jadi metode pembelajaran merupakan salah
kondisi belajar yang efektif, guru harus meningkatkan belajar siswa dan
melibatkan siswa secara aktif dalam belajar, karena semakin aktif siswa belajar,
maka semakin tinggi nilai yang dicapai. Selainitu, guru pada lembaga yang
dialami anak didik serta mencari solusi yang dapat mengantarkan siswa sesuai
Senawar Jaya tersebut, penulis melihat motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran PAI masih perlu adanya peningkatan. Selain itu juga pembentukan
akhlak siswa masih kurang menanamkan sikap dan nilai keagamaan. Guru
hanya sekedar mengajar dan menerangkan sedangkan siswa pasif dan asik
Berangkat dari persoalan dan realita inilah, maka penulis tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang melandasi masalah pada penelitian
ini adalah:
dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Darul Ulum Senawar
Jaya?
1. Tujuan Penelitian
atas peneliti pun harus mempunyai tujuan yang jelas, dan tujuan dalam
mata pelajaran pendidikan agama islam di SMP Darul Ulum Senawar Jaya
2. Kegunaan Penelitan
penelitian itu sendiri, dan kegunaan atau manfaat yang diperoleh dalam
lanjutan.
informasi ilmiah.
D. Tinjauan Pustaka
8
dengan penelitian ini, maka dapat penulis cantumkan beberap karya penelitian
Belajar Pada Pelajaran PAI di SMP Negeri 1 Muara Pinang Kabupaten Lahat”
oleh Syamsuddin. Dalam skripsi ini menjelaskan bahwa masih rendahnya prestasi
belajar siswa-siswanya dapat ada mata pelajaran PAI, kurang tepatnya metode
yang di gunakan seorang guru dalam menyampaikan pokok bahasan tertentu akan
mempengaruhi prestasi belajar siswa, pada saat belajar,banyak guru yang kurang
Terhadap Siswa dalam Meningkatkan Hasil Belajar PAI di SMA Negeri 2 Sangga
Desa Kabupaten Muba ”oleh Maryati NIM 1014088T. Dalam sekripsi ini
disebabkan oleh adanya kemampuan guru PAI dalam mengajar dan karena adanya
Ketiga, skripsi yang berjudul “Strategi Pengajaran Bidang Studi PAI dan
Kecamatan Sungai Keruh Kabupaten Muba” oleh Dedi Erlangga. Dalam sekripsi
ini menjelaskan dari responden yang ada pengaruh PAI perilaku keagamaan siswa
yaitu melalui perhitungan pada nilai koofisien korelasi “Y” produk momen baik
9
pada taraf signifikasi 5% (0,05) maupun pada taraf siknifikasi 1% (0,01) yaitu
antara strategi pengajaran bidang studi PAI terhadap akhlak siswa SMP Negeri
maksud dan tujuan penelitian yang berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan
bukanlah hasil duplikasi terhadap karya orang lain karena antara penelitian yang
akan di lakukan dengan tinjauan pustaka yang telah ada memiliki pengertian
tujuan yang berbeda namun beberapa sekripsi ini di jadikan tinjauan pustaka,
karena dalam sekripsi di atas relevan dengan penelitian yang akan dilaksanakan.
E. Kerangka Teori
1. Strategi
harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efesien. Oleh
karena itu untuk memenuhi salah satu kompetensi ini guru harus memahami
3
Muhammad Ali. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. (Jakarta, Pustaka Amani,
2006), hal. 460
10
2. Pembelajaran Aktif
dengan prinsip tabula rasa yang menyatakan bahwa knowledge comes from
dan penuh gairah, bahkan siswa sering meninggalkan tempat duduk untuk
bergerak leluasa dan berfikir keras. Selama proses belajar siswa dapat
Keaktifan siswa tidak hanya keaktifan fisik tapi juga keaktifan mental.
pada belajar mandiri, maka kegiatan belajar mengajar yang dirancang harus
4
Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran. (Jakarta, Kencana, 2007), hal. 216
5
Warsono. Pembelajaran Aktif. (Surabaya, Rosda, 2012), hal. 4
11
mampu melibatkan siswa secara aktif. Siswa dan guru dalam belajar aktif sama
kooperatif dan memperkuat arti penting serta manfaat sinergi dua orang.
Strategi ini mempunyai prinsip bahwa berpikir berdua lebih baik berpikir
sendiri.
Langkah-langkah:
1) Ajukan satu atau lebih pertanyaan yang menuntut perenungan dan
pemikiran, seperti mengapa terjadi perbedaan faham aliran dalam
kalangan umat Islam?, apa arti khusyu yang sebenarnya?
2) Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara
individual
3) Setelah semua siswa menjawab pertanyaan dengan lengkap semua
pertanyaan mintalah mereka untuk berpasangan dan saling bertukar
jawaban satu sama lain serta membahasnya.
4) Mintalah pasangan-pasangan tersebut membuat jawaban baru untuk
setiap pertanyaan sekaligus memperbaiki jawaban individual mereka
5) Ketika semua pasangan telah menulis jawaban-jawaban baru bandingkan
jawaban setiap pasangan di dalam kelas .6
6
Hisyam Zaini, dkk. Strategi Pembelajaran Aktif. (Yogyakarta, CTSD, 2004), hal. 55-
56
12
3. Debat
yang berbeda dan barulah orang lain dianggap bisa memahami. Proses debat
dalam sesi ini adalah latihan meyakinkan pihak lawan untuk memahami
argumentasi lawan”.8
1) Guru membagi siswa dalam kelompok, dua kelompok diberi tugas untuk
debat terdiri dari pro dan kontra. Siswa duduk saling berhadapan antara
7
Utomo Dananjaya, Media Pembelajaran aktif. (Siliwangi, Nuansa Cedekia, 2013),
hal. 130
8
Utomo Dananjaya, Media Pembelajaran aktif. (Siliwangi, Nuansa Cedekia,
2013), hal. 85
13
sehingga peserta didik akan lebih aktif dan belajar dengan suasana yang
menyenangkan.
9
Utomo Dananjaya, Media Pembelajaran aktif. (Siliwangi, Nuansa Cedekia
2013).Hal. 85-89
14
1. Variabel Penelitian
Variable adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek penelitian atau sering
yang akan diteliti. Dalam penelitian ini melibatkan dua variable pokok yaitu
2. Definisi Operasional
mengarahkan penelitian ini sendiri. Untuk itu penulis mendefinisikan hal hal yang
Pembelajaran aktif mengondisikan agar siswa berpikir tentang apa yang dapat
10
Warsono. Pembelajaran Aktif. (Surabaya, Rosda, 2012), hal. 12
15
atau dalam hal mengatur kelas, peserta didik harus belajar dengan aktif. Dengan
ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok
dari materi, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang baru mereka
Strategi adalah suatu rencana yang cermat mengenai suatu kegiatan untuk
mengajar antar guru dan siswa, dimana guru berperan seorang pendidik atau
yang mengajak siswa/mahasiswa untuk belajar secara aktif , belajar secara aktif
Aktif adalah aktif dalam menggunakan otak, baik untuk menemukan ide
pokok dari materi, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang baru
mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang dalam kehidupan yang nyata.
aktif dalam mata pelajaran di SMP Darul Ulum Senawar Jaya adalah suatu
strategi belajar mengajar yang mengajak peserta didik ikut berpartisipasi dalam
11
Muhammad Ali. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. (Jakarta, Pustaka Amani,
tt), hal. 460
12
Hisyam Zaini. Strategi Pembelajaran Aktif. (Yogyakarta, CTSD, 2004), hal. xvi
13
Warsono. Pembelajaran Aktif. (Surabaya, Rosda, 2012), hal. 12
16
proses belajar mengajar sehingga nantinya peserta didik mampu menyerap dan
G. Metodologi penelitian
1. Jenis penelitian
dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Darul Ulum Senawar
Jaya.
a. Jenis data
jenis, yaitu:
1) Data primer
Data primer adalah data-data atau informasi yang diperoleh dari sumber
2) Data sekunder
Data sekunder adalah data di luar kata-kata dan tindakan yakni sumber
yang tertulis antara lain arsip, majalah ilmiah, dokumen dan lain-lain.
17
3. Prosedur Penelitian
a. Populasi
kesimpulan”14
yang ada di SMP Darul Ulum Senawar Jaya Kecamatan Bayung Lencir
guru.
b. Sampel
adalah guru.
a. Observasi
b. Wawancara
14
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & . (Bandung, Alfa Beta,
2012), hal. 80
18
pendidikan agama Islam di SMP Darul Ulum Senawar Jaya serta faktor
c. Dokumentasi
membaca dokumentasi atau arsip arsip yang ada, dalam penelitian ini
guru, keadaan siswa, sarana dan prasarana serta hal hal yang berkaitan
Setelah data dan hasil wawancara dari sumber utama dan sumber
pendukung didapatkan dan dikumpulkan maka data data tersebut diolah dan
kualitatif maka data yang muncul berupa kata kata bukan rangkaian angka.
15
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & . (Bandung, Alfa Beta,
2012), hal. 137
16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta. Rineka Cipta. 1993), hal. 131
19
keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan
Darul Ulum Senawar Jaya, dari berbagai sumber seperti guru Pendidikan
Agama Islam, kepala sekolah, dewan guru, siswa, tenaga adminitrasi sekolah
H. Sistematika Pembahasan
Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk karya ilmiah yaitu terdiri dari
Bab kedua Landasan Teori, dalam bab ini berisikan tentang teori atau
Bab ketiga Gambaran Umum Lokasi Penelitian, dalam bab ini berisikan
17
http://www.informasi-pendidikan.com/2013/08/penelitian-deskriptif-kualitatif.html,
diakses tanggal 18 Oktober 2016, jam 15.00 WIB
20
Bab keempat Hasil dan Pembahasan, dalam bab ini membahas strategi
pembelajaran aktif dalam mata pelajaran pendidikan agama islam di SMP Darul
Bab lima Penutup, dalam bab ini merupakan bagian penutup terdiri dari
BAB II
LANDASAN TEORI
21
Secara bahasa strategi bisa diartikan sebagai “siasat, kiat, trik, atau
cara”. Sedang secara umum strategi ialah “suatu garis besar haluan dalam
bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Adapun strategi belajar
digariskan” 18
Dalam proses belajar mengajar guru harus memiliki strategi salah satu
telah digariskan”.19
kewaktu dan diarahkan untuk mencapai hasil belajar siswa yang diinginkan.
18
Pupuh Fathurrohman. Strategi BelajarMengajar.(Bandung, Refika Aditama, 2009). hal. 3
19
Saiful Bahri Jamarah. Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta, Rineka Cipta,
1996). hal. 5
21
22
Strategi pembelajaran juga untuk mencapai komponen yang ada dalam belajar”.20
“pembelajaran aktif adalah seluruh bentuk pengajaran yang berfokus pada siswa
pada para siswa terlibat dalam tugas tugas pemikiran tingkat tinggi seperti
dan penghayatan.
belajar mengajar yang mengajak peserta didik ikut berpartisipasi dalam proses
mengubah tingkah lakunya dengan lebih baik dalam kehidupan sehari hari.
20
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. (Surabaya, Kencana
Prenada Media Group, 2009). Hal. 135
21
Warsono. Pembelajaran Aktif. (Surabaya, Rosda, 2012). hal. 14
22
Ibid. Hal. 14
23
Ayat ini menjelaskan bahwa bagi siapa saja yang ingin mencari ilmu
dalam hal ini yaitu guru. Maka hakikatnya disini siswa diajak untuk
bertanya mengenai hal-hal yang belum diketahui dan guru dalam setiap
materinya yaitu memakai metode yang bervariasi yang bertujuan agar siswa
berlangsung.
23
Departemen Agama RI. Alhidayah Al-Quran Tafsir, Tangerang (Kalim). Hal. 273
24
bagi anak didiknya, ia harus mempunyai kharisma yang tinggi, hal ini
sangatlah penting karena seorang guru merupakan sosok suri teladan bagi
anak didiknya, jika seorang guru agama tentunya yang sebagai panutan
contoh yang baik itu sudah terbukti dari seorang guru maka anak didik
baik dari seorang guru agama tersebut dan sesungguhnya guru teladan yang
24
Departemen Agama RI. Alhidayah Al-Quran Tafsir, Tangerang (Kalim). Hal. 64
25
Artinya:
“Sesungguhnya Telah adap ada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah
dan (kedatangan) hari kiamat dan diabanyak menyebut Allah”25
Apayang ditampilkan oleh lisan beliau sama yang ada dihati beliau,
meneladani apa yang ada pada diri Rasul, mampu mengamalkan ilmu yang
kepada anak didiknya, hal yang paling menonjol berkaitan dengan tugas
seorang guru adalah mengenai masalah moral, etika atau akhlak dan semua
25
Departemen Agama RI. Alhidayah Al-Quran Tafsir, Tangerang (Kalim). hal. 421
26
Artinya:
Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah
Allah) dengan jelas. 26
mengajar antara seorang guru dan siswa sudah dituangkan dalam firman
Allah, artinya kita sebagai seorang muslim telah memiliki pedoman dan
contoh sebagai suri teladan yaitu nabi Muhammad SAW yang kita jadikan
efektif dan efisien dalam belajar. Strategi belajar aktif adalah “ suatu strategi
kelas, peserta didik juga mengikuti belajar dengan aktif. Dengan ini mereka
secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi,
26
Departemen Agama RI. Alhidayah Al-Quran Tafsir, Tangerang (Kalim). hal. 442
27
Hisyam Zaini dkk. Strategi Pembelajaran Aktif. (Yogyakarta , CTSD. 2004). hal.
xvi
27
untuk membuat peserta didik menjadi aktif sejak awal melalui aktifitas-aktifitas
yang luas pengertiannya, karena semua cara belajar itu mengandung unsur
keaktifan dari peserta didik, meskipun keaktifannya yang dimaksud itu berbeda
guru dan buku paket, tetapi dapat memanfaatkan segala sesuatu yang ada di
dalam maupun di luar kelas, seperti benda nyata, poster, informasi melalui
media elektronik, bahkan lingkungan alam dan social budayapun dapat dijadikan
dengan belajaran aktif adalah suatu strategi belajar mengajar yang mengajak
28
Mel. Silberman. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. (Yogyakarta,
Pustaka Insan Madani. 2007). hal. xxii
28
Konsep Pembelajaran aktif atau cara belajar siswa aktif, dapat diartikan
salah satu strategi partisipasi peserta didik sebagai subyek didik secara optimal
sebagai peserta didik mampu merubah dirinya (tingkah laku, cara berfikir dan
bersikap) secara lebih efektif. “Keterlibatan peserta didik secara aktif dalam
dan emosional) yang dalam beberapa hal yang di ikuti dengan sebuah keaktifan
fisik. Sehingga peserta didik benar benar berperan serta dan berpartisipasi aktif
subyek, dan sebagai pihak yang penting dan merupakan inti dalam kegiatan
29
Mudjiono Dimyanti, belajar dan pembelajran,(Jjakarta, PT Rineka Cipta, 1999),
hal.115
29
Jadi dalam pembalajaran aktif tampak jelas adanya guru kreatif mengajar
disatu pihak dan siswa aktif belajar dilain pihak. Konsep ini bersumber dari teori
kurikulum yang berpusat pada anak. Pada kurikulum berpusat pada anak, siswa
karena itu aktivitas siswa merupakan faktor dominan dalam pengajaran, sebab
siswa itu sendiri mampu membuat perencanaan, menentukan bahan pelajaran dan
untuk memperoleh pemahaman. merupakan hasil dari proses interaksi antara diri
sebagai sesuatu upaya dalam merespon suatu stimulus akan tetapi lebih dari itu.
dan memahami belajar melalui proses (learning by procces) oleh karena itu hasil
30
Ahmad Rohani, Pengelolahan Pengajaran, (Jakarta, PT Rineka cipta, 1995), hal. 61-
62
31
Muhammad ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung, Sinar Baru
Algesindo,1996), hal. 68
30
apa yang dipelajarinya. Dalam pembelajaran aktif ada beberapa konsep yang
Konsep pembelajaran tersebut adalah apa yang saya dengar saya lupa.
Apa yang saya dengan dan lihat saya ingat sedikit. Apa yang saya
dengar, lihat, dan tanyakan atau diskusikan dengan beberapa
kolega/teman saya mulai paham. Apa yang saya dengar, lihat,
diskusikan, dan lakukan saya memperoleh pengatahuan dan
keterampilan. Apa yang saya ajarkan pada orang lain saya
menguasainya33
Adapun dalam buku Pupuh Fathurohman menyatakan hal senada tentang konsep
berdasarkan 10% dari apa yang kit abaca, 20% dari apa yang kita dengan, 30%
dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan kita dengar, 70% dari
apa yang kita katakan, dan 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan”34
Dari kedua konsep di atas dapat disimpulan bahwa dalam proses belajar
memahami dan mengerti tentang apa yang dipelajarinya karena peserta didik akan
32
Syaiful Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran.(Bandung, Alfabeta, 2013), hal. 61
33
Mel Siberman. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. (Yogyakarta, Pustaka
Insan Madani, 2019). Hal. 2
34
Pupuh Fathurrohman. Strategi BelajarMengajar.(Bandung, Refika Aditama, 2009). Hal. 3
31
baik kehidupan maupun pendidikan bagi para penganut agama Islam oleh karena
itu para pakar pendidikan sependapat kalau dasar pendidikan Islam adalah tauhid.
Dalam ajaran Islam menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban mulai dari
lahir sampai akhir hayat. Oleh sebab itu orang yang memilliki ilmu mempunyai
manusia untuk selalu berfikir dan menganalisa hakikat fenomena alam, sehingga
35
Pupuh Fathurrohman. Strategi BelajarMengajar.(Bandung, Refika Aditama, 2009), hal.
121-122
32
Dari konsep Islam di atas dapat disimpulkan bahwa menurut ajaran Islam
menuntut ilmu itu merupakan suatu kewajiban bagi setiap orang muslim dan
dalam menuntut ilmu harus melandasinya dengan niat karena segala sesuatu yang
peran yang fungsional dalam pembelajaran aktif yang utama adalah sebagai
fasilitator. “Fasilitator adalah seorang yang membantu peserta didik untuk belajar
36
Pupuh Fathurrohman. Strategi Belajar Mengajar. (Bandung, Refika Aditama, 2009), hal.
127-144
33
pokok seorang fasilitator atau peran guru pada saat tatap muka di kelas terutama
media, alat, model, strategi yang lebih mengaktifkan peserta didik di dalam
kegiatan belajar mengajar. Sebagai mana pendapat Beni dan Hendra yang dikutif
oleh Hasan Basri alat-alat bantu dalam pendidikan dapat berupa pengembangan
kenaikan, laporan kerja praktik lapangan, dan response atau ujian praktik”39
Dari uraian di atas dapat disumpilkan bahwa dalam pembelajaran aktif guru
mempunyai peran hanya sebagai fasilitator yang bertugas membantu peserta didik
37
Warsono. Pembelajaran Aktif. (Bandung, Rosda, 2012), hal. 20
38
Ibid. 21
39
Hasan Basri. Ilmu Pendidikan Sialam (jilid II). (Bandung, Pustaka Setia, 2010), hal.139
34
bahan ajar, bukan pada pencapaian dan penguasaan kompetensi. Selain itu
disuguhi dengan ceramah oleh guru tanpa pemikiran apakah anak didik tersebut
paham atau tidak dengan maksud untuk mengejar target dan bahan ajar selesai.
dan sebagai konsekuensinya tidak mewarnai sikap dan perilaku anak pada
kehidupan sehari-hari.
Islam masih dianggap gagal dikarenakan oleh pendidikan agama Islam lebuh
menitik beratkan pada hal-hal yang bersifat formal dan hafalan bukan pada
pemaknaannya”40
perlu dicarikan solusinya. Solusi yang tepat untuk merubah pembelajaran tersebut
40
Abdul Madjid. Pendidikan Agama Islam Berbasik Kompetensi konsep dan Implementasi
Kurikulum, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 165
35
Islam dapat menghasilkan peseta didik yang mampu memahami agam Islam
dengan baik. Selanjutnya dengan bekal tersebut peserta didik diharapkan mampu
pada era globalisasi ini kita perlu merubah paradikma dalam pembelajaran.
yaitu pendidikan yang berwarna Islam, pendidikan yang Islami, yaitu pendidikan
bagi segala sesuatu di dalam tatanan wujud sehingga hal ini membimbing kearah
pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud
tersebut”41
Islam (PAI) adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar
41
Ahmad Tafsir. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. (Bandung, Rosda, 2010), hal. 24-
29
36
tidak sama dengan pengajaran, karena pengajaran menitik beratkan pada usaha
manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, mahluk lainnya
maupun lingkungannya.
semua pengalaman belajar yang disediakan bagi anak didik di sekolah. Dalam
42
Abdul Majid. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep dan Implementasi
Kurikulum. (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 130
43
Syaiful Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran. (Bandung, Alfabeta, 2013), hal. 5
44
Hasan Basri. Ilmu Pendidikan Sialam (jilid II). (Bandung, Pustaka Setia, 2010), hal.192
37
pendidikan”45
merupakan mata pelajaran yang mengajarkan tentang ajaran agama Islam. Dalam
pembelajaran agama Islam peserta didik dituntut bukan hanya memahami dan
mengerti apa yang dipelajari tetapi tetapi harus diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari sehingga dapat menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Allah SWT.
begitu terinci dan bervariasi disbanding dengan kegiatan belajar siswa sepeti yang
Untuk dapat menghasilkan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan maka perlu
seorang guru memilih strategi mengajar yang serasi baik tujuan umum maupun
tujuan secara khusus. Hal ini sering terjadi seorang guru telah merumuskan tujuan
yang baik tetapi menggunakan strategi mengajar yang tidak serasi sehingga hasil
45
Mel Silberman. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. (Yogyakarta, Insan
Madani, 2009), hal. 163
46
Herry Widyastono. Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah, (Jakarta, Bumi
Aksara, 2014), hal. 8
47
Nasution. Kurikulum dan Pengajaran. (Bandung, Bumi Aksara, 2010), hal. 79
38
48
Mel Silberman. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. (Yogyakarta,
Insan Madani, 2009), hal. 163
49
Hisyam Zaini. Strategi Pembelajaran Aktif. (Yogyakarta, CTSD, 2004), hal. 53-54
39
belajar’di kelas. Dalam contoh yang baru saja diberikan, anggota dari
tiap kwartet dapat berhitung mulai dari 1, 2, 3, dan 4. Kemudian
bentuklah kelompok belajar jigsaw dengan jumlah yang sama.
Hasilnya adalah empat kelompok. Dalam masing-masing kelompok akan
ada satu siswa yang telah mempelajari segmen 1, segmen 2, dan
segmen 3.
d. Perintahkan anggota kelompok ‘jigsaw’ untuk mengajarkan satu sama
lain apa yang telah mereka pelajari.
e. Perintahkan siswa untuk kembali keposisi semula dalam rangka
membahas pertanyaan yang masih tersisa guna memastikan
pemahaman yang akurat.
Variasi:
a. Berikan tugas baru -misalnya menjawab sejumlah pertanyaan- yang
didasarkan pada pengetahuan akumulatif dari semua anggota kelompok
belajar jigsaw.
b. Beri siswa tanggung jawab untuk mempelajari ketrampilan, sebagai
alternatif dari pemberian informasi kognitif. Perintahkan siswa untuk
saling mengajarkan ketrampilan yang telah mereka pelajari.
pembelajaran seorang guru harus selektif dalam memilih dan memilah strategi/model
yang lain untuk dapat diterapkan dalam pelajaran pendidikan agama Islam sesuai
BAB III
sekolah formal yang beralamat di Desa Senawar Jaya Kecamatan Bayung Lencir
Pondok Pesantren Darul Ulum yang dimotori oleh K.H. Tamrin, Sugiran, S.P.,
sekolah ini berdiri di atas tanah wakaf yang dikelola oleh Yayasan.
Darul Ulum Senawar Jaya dengan berbagai jenis teori namun belum seberapa
banyak yang namanya usaha itu dapat dibuktikan yaitu dengan adanya perubahan
Akte Notaris A. Makawi tahun 2008, sehingga dengan adanya perintisan tersebut
terbuktilah Sekolah Menengah Pertama Darul Ulum Senawar Jaya berdiri pada
tanggal 20 April 2003. Kepala sekolah pertama Kasrin Iskandar, kedua Sugiran,
cita yang sangat mendasar sebagai mana diamanatkan oleh Undang-undang Dasar
tahun 1954 ialah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu SMP Darul
Visi
51
Wawancara, Sugiran, S.P. Ketua Yayasan Darul Ulum, 21 November 2016
43
Visi tersebut merupakan cita-cita yang akan dicapai, sedangkan Misi merupakan
Misi
orang yang terdiri dari 5 orang laki-laki dan 5 orang perempuan, sedangkan untuk
keahliannya masing-masing. Untuk lebih jelas dan lengkap berikut disajikan table
Table 1
52
Dokumentasi, SMP Darul Ulum Senawar Jaya
44
No Pendidikan
Nama Guru/Pegawai Jabatan
. Terakhir
1 Suprapto, S.Pd.I. S1 Kepala Sekolah
2 Siti Aminah, S.P. S1 Waka Kurikulum
3 Triasih, S.Pd. S1 Waka Kesiswaan
4 Siti Amisah, S.E. S1 Guru/Bendahara
5 Sugiran, S.P. S1 Guru
6 Suherman D1 Guru
7 Nuraini Arifah SLTA Guru
8 Uswatun Khasanah SLTA Guru
9 Nurois SLTA Guru
10 Arianto SLTA Guru
11 Eko Purwanto SLTA Tata Usaha
12 Iin Hanifah SLTA Tata Usaha
Sumber: Dokumentasi Tata Usaha SMP Darul Ulum Senawar Jaya
Dari table di atas dapat dilihat bahwa pendidikan guru dan pegawai
bervariasi yaitu 5 orang strata satu, 1 orang diploma satu, dan 6 orang SLTA.
Meskipun pendidikan guru dan pegawai masih ada yang belum sarjana dan yang
sarjana ada yang bukan jurusan pendidikan tetapi pendidikan tetap berjalan dengan
baik.
yang setingkat bermunculan baik negri maupun swasta. Adapun keadaan peserta
Tabel II
Dari tabel data peserta didik di atas bahwa jumlah rombongan belajar
pada sekolah ini hanya satu rombongan belajar pertingkatan. Dengan jumlah
peserta didikn yang hanya tiga rombongan belajar tersebut diharapkan akan lebih
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Luas SMP Darul Ulum Senawar Jaya
adalah 380 M2. Sarana dan prasarana SMP Darul Ulum Senawar Jaya seperti
Tabel III
Kondisi
No. Jenis Jumlah Rusak Rusak
Baik
ringan berat
1 Ruang kelas 3 2 1
2 Ruang kepala sekolah 1 1
3 Ruang wakil kepala sekolah 1 1
4 Ruang tata usaha 1 1
5 Ruang guru 1 1
6 Perpustakaan 1 1
7 Kamar mandi/WC 2 1 1
8 Masjid/Mushola 1 1
Sumber: Dokumentasi Tata Usaha SMP Darul Ulum Senawar Jaya
SMP Darul Ulum Senawar Jaya merupakan salah satu sekolah yang
Sekalah ini mempunyai letak yang strategis, dekat dengan jalan raya (lintas timur).
dekat dari jalur transportasi sebab 24 jam selalu ada lalu lalang kendaraan antar
kota maupun antar provinsi, jika siang hari transportasi lokal seperti betor (becak
motor), ojek, dan angkutan umum lainnya. Kebersihan lingkungan sekolah juga
terjaga sehingga pembelajaran akan nyaman. Kondisi pedesaan yang masih banyak
pohon-pohon besar sehingga udara terasa sejuk dan tidak kelihatan gersang. Dari
segi keamanan tergolong aman karena SMP Darul Ulum Senawar Jaya di bawah
naungan Pondok Pesantren sehingga bagi yang tinggal di asrama siswa 24 jam
berada di sekolah dan adanya Pos penjaga serta wilayahnya yang dekat dengan
perumahan penduduk.
G. Fasilitas Sekolah
53
Dokumentasi, SMP Darul Ulum Senawar Jaya
48
Ruang kepala sekolah berada dekat ruang kelas MI dan bersebelahan dengan
ruang Tata Usaha. Di dalam ruangan kepala sekolah terdapat sofa, meja dan
kursi kerja, lemari, jam dinding, dispenser, serta dilengkapi dengan adanya
kipas angin.
Ruang wakil kepala sekolah menyatu dengan ruang TU, dalam ruangan ini
terdapat meja dan kursi kerja, sofa, lemari, komputer, file box, kipas angin,
3. Ruang Guru
Ruang guru bersebelahan dengan ruang kelas, di ruang guru terdapat meja dan
kursi kerja untuk masing-masing guru, loker guru, jam dinding, rak buku, dan
Ruangan ini berada di sebelah ruang kepala sekolah serta menyatu dengan
ruang bendahara dalam ruangan ini terdapat meja dan kursi kerja untuk
5. Ruang Perpustakaan
Ruang perpustakaan berada di dekat ruang kelas, di ruangan ini terdapat meja
dan kursi kerja, rak-rak yang berisi buku-buku, mulai dari buku pelajaran,
49
majalah koran, novel, meja dan kursi baca, lemari gambar garuda, presiden,
6. Kantin
meja dan 2 kursi, 1 tempat tidur, 1 lemari untuk menyimpan persediaan obat,
8. Ruang Kelas
Terdapat 3 ruang kelas yang terdiri dari 1 rombel kelas VII, 1 rombel kelas
VIII, dan 1 rombel kelas IX, di dalam masing-masing kelas terdapat meja dan
kursi untuk masing-masing siswa, white board, meja dan kursi untuk guru
9. Lapangan
bulu tangkis.
10. Masjid
Tempat ini berfungsi untuk tempat ibadah Fasilitas yang ada di masjid antara
Terdapat toilet untuk siswa perempuan dan laki-laki yang berada di samping
masjid dan berjumlah 1 unit dalam kondisi baik, sedangkan toilet laki-laki
terletak di pojok dan belakang sekolah berjumlah 1 unit dengan kondisi cukup
baik.
H. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
1) Menyusun perencanaan
2) Mengorganisasikan kegiatan
4) Mengkoordinasikan kegiatan
5) Melaksanakan pengawasan
6) Menentukan kebijaksanaan
prasarana, Keuangan
administrasi :
1) Perencanaan
2) Pengorganisasian
4) Pengkoordinasian
53
5) Pengawasan
6) Evaluasi
7) Kurikulum
8) Kesiswaan
9) Ketatausahaan
10) Ketenagaan
11) Kantor
12) Keuangan
13) Perpustakaan
15) UKS
16) OSIS
17) Serbaguna
19) Gudang
20) 7K
mengenal :
2) Kegiatan bimbingan
3) Kegiatan ekstrakulikuler
5) Kegiatan ketatausahaan
7) Kegiatan OSIS
8) Kegaitan 7K
9) Perpustakaan
10) Laboratorium
Penyesuaian Kurikulum)
55
Kerindangan)
tanggung jawabnya
14) Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran
57
Urusan tata usaha mempunyai tugas utama untuk melaksanakan tata usaha
dan edaran
file pegawai dan guru menurut NIY/NIP dan abjad, melakukan pengisian
58
buku pegawai dan guru menurut urutan BIP, mempersiapkan usul mutasi
BAB IV
secara aktif, efektif, dan efisien dalam belajar. Guru yang kreatif dalam
pembelajaran atau dalam hal mengelola kelas, maka peserta didik akan
pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Sehingga
belajar baik di dalam maupun di luar kelas. Agar proses pembelajaran aktif
lain karena terjadi banyak interaksi antar siswa. Pemindahan peran pada
menimbulkan minat belajar yang besar pada siswa. Pembelajaran aktif yang
telah dirancang secara maksimal tidak dapat terlaksana dengan baik jika tidak
tersedia lingkungan dan sumber belajar yang memadai. Misalnya, jika siswa
eksperimen serta alat dan bahan untuk eksperimen atau ketika siswa diminta
pengalaman baru
6. Memungkinkan adanya perpektif baru pada diri siswa tentang apa yang dipelajari
siswa
pembelajarannya
10. Hanya dimungkinkan jika siswa memiliki kesadaran bahwa dirinya merupakan
12. Pembelajaran bukan hanya melibatkan aktivitas belahan otak sebelah kanan
pembelajaran yang harus dicapai untuk mendapatkan pembelajaran yang aktif. Oleh
karena itu kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan, sehingga penguasaan materi juga
meningkat. Pada akhirnya hal ini akan membuat proses pembelajaran yang dicapai
62
2. Memanfaatkan kelebihan interaksi antara siswa dengan orang lain maupun dengan
pendidikan agama Islam di SMP Darul Ulum Senawar Jaya diantaranya adalah:
1. Menguji Tim (Quiz Team) strategi ini mampu meningkatkan kemampuan dan
tanggung jawab peserta didik terhadap apa yang mereka pelajari melalui cara
2. Memilih dan memilah kartu (card sort) strategi ini merupakan kegiatan
karakteristik, kalifikasi, fakta tentang objek atau mereview materi yang telah
diberikan sebelumnya.
3. Permainan Jigsaw (learning Jigsaw) strategi ini merupakan sebuah teknik yang
dipakai secara luas yang memiliki persamaan dengan teknik pertukaran kelompok
pembelajaran di kelas terdiri dari tiga bagian kegiatan yang terurut, yaitu:
63
kegiatan awal (pendahuluan), kegiatan inti, dan kegiatan akhir (penutup). Strategi
pembelajaran aktif dapat digunakan untuk mengaktifkan siswa pada setiap bagian
kegiatan tersebut. Berikut ini dijelaskan kegiatan yang dapat dilakukan untuk
siswa dalam mempelajari topik yang dibahas serta menyadarkan mereka tentang
bahwa topik yang dipelajari memang sangat penting dan berguna dalam
kehidupan. Selain itu berbagai pendapat yang siswa ajukan juga dapat
dipelajari.
gambar dan sketsa yang terkait dengan konsep yang akan dipelajari dan
mengomentarinya.
64
akan dipelajari.
mendapatkan respon positif dari guru. Selain itu, pada kegiatan awal ini perlu
Urutan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran juga
perlu disampaikan.
membimbing siswa untuk membangun konsep. Pada kegiatan inti siswa terlebih
konsep. Pemilihan kegiatan harus cermat dan menjamin siswa untuk mengikuti
agar proses pembelajaran dari satu pertemuan ke pertemuan lain selalu menarik
dan bervariasai. Menarik berarti bahwa guru harus memilih strategi yang tepat
secara mandiri. Bervariasi berarti bahwa metode pembelajaran aktif yang dipilih
tidak hanya satu tetapi berbeda-beda sesuai dengan topik yang dipelajari.
siswa telah berhasil mencapai kompetensi yang diharapkan. Beberapa hal yang
dipelajari.
pelajari.
antara lain sikap dan perilaku guru, serta ruang kelas yang menunjang belajar
aktif.
metode ceramah yang mendominasi sehingga guru yang aktif di kelas, sedangkan
siswa pasif atau hanya mendengarkan guru menyampaikan materi sehingga siswa
tidak memahami apa yang dipelajari. Melalui penelitian ini peneliti memilih
Sedangkan untuk materi Pendidikan Agama Islam aspek Fiqih seperti ibadah
sholat, wudlu dan tayamum, maka metode yang digunakan adalah metode
kepada Allah SWT, maka metode yang digunakan adalah diskusi dan tanya
jawab. Untuk materi Pendidikan Agama Islam aspek Akhlak seperti sabar
Pendidikan Agama Islam harus kreatif memilih metode yang akan digunakan
Pendidikan Agama Islam di SMP Darul Ulum Senawar Jaya adalah dengan
akibat yang dapat dijadikan indikator tentang nilai dari penggunaan metode
berjama’ah juga merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. Dengan adanya strategi pembelajaran aktif maka hasil yang diharapkan
oleh guru PAI SMP Darul Ulum Senawar Jaya selain meningkatkan keaktifan
pendidikan agama Islam SMP Darul Ulum Senawar jaya bahwa selama ini saya
peserta didik hanya mendengarkan saja tidak mau mengungkapkan pendapat atau
kesempatan untuk bertanya. Melalui strategi menguji tim (Quiz team) yang
pertama saya terapkan, kemudian memilah dan memilih kartu (card sort), dan
permainan jigsaw. Dari ketiga strategi ini diterapkan di kelas yang berbeda
yang mereka meliki. Hal inilah yang membuat pembelajaran menjadi aktif peserta
kelompok. Peserta didik mampu menjelaskan tentang materi yang dibahas dan
peserta didik bertanggung jawab penuh terhadap tugas yang diberikan. Sementara
saya sebagai seorang guru hanya menjadi fasilitator dan diakhir pembajaran saya
peserta didik kelas sembilan bahwa selama ini dalam pembelajaran pendidikan
agama Islam kami hanya mencatat materi yang diajarkan kemudian guru
menjelaskan dari apa yang kami catat, sehingga kami tidak semangat, hilang
bervariasi yang kelihatanya kami main-main tetapi hasilnya bukan main-main. Hal
ini dapat kami tunjukan bahwa kebiasaan kami di kelas kurang semangat dan kelas
selalu sepi sekarang kami bersemangat jika belajar pendidikan agama Islam kelas
selalu ramai dan menyenangkan. Melalui bimbingan guru kami dapat menemukan
di SMP Darul Ulum Senawar Jaya guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai
54
Wawancara, Arianto guru PAI SMP Darul Ulum Senawar Jaya, Kamis 24 November 2016
55
Wawancara, Rohman Hadi Prabowo Siswa kelas 9 SMP Darul Ulum Senawar Jaya, Kamis
24 November 2016
70
pendahuluan guru telah menyiapkan peserta didik baik secara fisik maupun psikis,
guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas sesuai topik yang
didik untuk aktif dalam pembelajaran. Selanjutnya dalam kegiatan elaborasi guru
Hasil pengamatan dalam proses diskusi peserta didik kelas delapan setelah
Team) dengan pokok bahasan orang-orang yang berhak menerima zakat fitrah dan
zakat mal jumlah peserta didik yang diamati 25 orang, dibagi kedalam 5
hanya 2 orang (8%) yang kurang aktif yaitu kelompok B dan C karena dalam
Jadi dari hasil wawancara dan pengamatan di atas dapat diketahui bahwa
Islam di SMP Darul Ulum Senawar Jaya sudah diterapkan dan berjalan dengan
71
baik sehingga peserta didik benar-benar aktif dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini
dapat dilihat dari hasil pengamatan penerapan pertemuan kedua hanya 2 orang
peserta didik (8%) yang dikategorikan kurang aktif, hal ini menunjukkan bahwa
(quiz team), memilah dan memilih kartu (card sort), dan permainan jigsaw
Senawar Jaya.
sebagai berikut:
adalah bimbingan dan masukan dari peneliti kepada guru mata pelajaran
56
Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta. Bumi Aksara. 1993), hal. 121
73
menjadi berpusat pada peserta didik, serta pemilihan media yang sederhana
seperti mental guru, media cetak, sarana dan prasarana ruang belajar telah
terpenuhi.
perpustakaan, sarana ibadah, semangat yang luar biasa peserta didik, media
peserta didik kelas delapan bahwa pembelajaran PAI sekarang ini lebih
dan gurunya tidak banyak bicara untuk menjelaskan. Hal ini disebabkan
menyenagkan.58
57
Wawancara, Arianto guru PAI SMP Darul Ulum Senawar Jaya, Kamis, 01
Desember 2016
58
Wawancara Ahmad Muhlis siswa kelas 8, Kamis, 01 Desember 2016
74
Jaya
ditentukan sebelumnya. Hal ini dapat teratasi apabila seorang guru telah
berpengalaman dalam mengajar.59
Dari beberapa faktor penghambat pembelajaran aktif di atas adalah hal
yang paling sulit dihadapi oleh guru mata pelajaran pendidikan agama Islam di
SMP Darul Ulum Senawar Jaya adalah kesulitan dalam memilih strategi yang
belajar. Hal ini karena keterbatasan pengalaman dan pendidikan seorang guru,
Ulum Senawar Jaya bahwa dalam penerapan pembelajaran aktif pada awalnya
ada beberapa faktor yang menjadi hambatan yaitu dari diri saya sendiri
dikarenakan pendidikan saya hanya tamat SLTA, sehingga saya tidak mengerti
Selain dari guru hasil wawancara dengan Neng Umi Mizani peserta
didik kelas sembilan bahwa hambatan dalam pembelajaran aktif selama ini
adalah terletak pada cara belajar di kelas saja yang kurang semangat karena
dengan materi, sedangkan jika ingin mencari di internet kami tidak ada fasilitas
59
Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta. Bumi Aksara. 1993), hal. 121
60
Wawancara, Arianto guru PAI SMP Darul Ulum Senawar Jaya, Kamis, 01 Desember 2016
76
Dari hasil wawancara guru pendidikan agama Islam dan peserta didik
SMP Darul Ulum Senawar Jaya maka dapat diambil kesimpulan bahwa faktor
adalah pendidikan seorang guru yang hanya SLTA sehingga tidak mengetahui
faktor guru yang menjadi hambatan juga adalah minimnya buku-buku bacaan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
61
Wawancara, Neng Umi Mizani siswa kelas 9 SMP Darul Ulum Senawar Jaya, 01 Desember
2016
77
SMP Darul Ulum Senawar Jaya sudah mengalami perubahan yang sangat
baik. Hal ini dapat kita lihat dari hasil wawancara guru dan peserta didik serta
penerapan strategi ini menunjukan keaktipan peserta didik dan guru sudah
kreatif dalam memulih strategi sesuai dengan materi pelajaran. Hal ini
dibuktikan dengan wawancara guru dan peserta didik serta hasil pengamatan
mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMP Darul Ulum Senawar Jaya.
semangat belajar peserta didik, dan guru yang terbuka menerima masukan
yaitu tingkat pendidikan guru pendidikan agama Islam yang hanya SLTA,
penunjang materi seperti buku yang terbatas, dan kurangnya fasilitas internet.
78
B. Saran
1. Bagi lembaga pendidikan SMP Darul Ulum Senawar Jaya diharapkan dapat
kejenjang yang lebih tinggi sesuai dengan syarat minimal pendidikan guru.
2. Bagi guru pendidikan agama Islam SMP Darul Ulum Senawar Jaya diharapkan lebih
kreatif lagi dalam memilih srategi pembelajaran dan memilih media sesuai dengan
materi, dan diharapkan dapat melanjutkan pendidikan yang sesuai dengan standar
3. Bagi peserta didik untuk selalu semangat dengan penuh motivasi dan selalu
belajar yang giat, patuh terhadap guru dan orang tua serta kejarlah cita-citamu.