Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, ruang lingkup penelitian


rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika laporan.
A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses mempengaruhi siswa dalam


rangka penyesuaian diri terhadap lingkungannya agar berjalan sebaik mungkin
agar menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan dapat
bermanfaat dalam kehidupan.1 Pendidikan mejadi sebuah pembahasan yang
aktual yang dituntut dengan proses kehidupan masyarakat. Proses Pendidikan
harus digambungkan dengan proses pembangunan yang bertujuan untuk
mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Indikasi manusia
yang berkualitas terlihat dari Pendidikan yang telah dipelajari. 2 Undang-
Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, tepatnya pada
bab I pasal 1 berbunyi:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk


mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan Negara.3
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting berdasarkan
undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional. Dalam hal ini
pendidikan juga turut mempengaruhi pembentukan kepribadian dan karakter
anak bangsa.

Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa dapat diukur


apakah bangsa itu maju atau mundur. Hal tersebut dikarenakan pendidikan
1
Oemar Hamlik, proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), 79.
2
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar:2005),
117.
3
Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003, lihat pula, Tatang Syarifudin, Landasan
Pendidikan, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam Depag RI, 2009), 208.
merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dari
proses pendidikan ini gagal maka sulit dibayangkan bagaimana dapat
mencapai kemajuan. Oleh karena itu seorang pendidik harus sanggup
menciptakan nuansa suasana belajar yang nyaman serta mampu memahami
sifat anak didik yang berbeda dengan anak yang lain. Selain itu pendidik harus
bertanggung jawab atas segala sikap dan tingkah laku dan perbuatannya dalam
rangka membina jiwa dan watak anak didik. Dengan demikian, tanggung
jawab pendidik adalah untuk membentuk anak didik agar menjadi orang yang
bersusila yang cukup. Berguna bagi agama, nusa, dan bangsa di masa yang
akan datang.4

Sebuah proses belajar terdapat di dalam pendidikan. Belajar adalah


usaha untuk mencari dan menemukan makna. Belajar bukanlah suatu hasil
melainkan suatu proses yang dilalui seseorang. Belajar tidak hanya mengingat,
akan tetapi lebih luas dari itu yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu
penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. 5 Perubahan sebagai
hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti
perubahan pengetahuan, pemahaman sikap dan tingkah laku, keterampilan,
kecakapan dan kemampuannya serta perubahan aspek-aspek lain yang ada
pada setiap individu yang belajar.

Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang melibatkan


informasi dan lingkungan yang disusun secara terencana untuk
memudahkan siswa dalam belajar. Lingkungan yang dimaksud bukan
hanya tempat pembelajaran, namun juga metode, media, dan peralatan
yang digunakan untuk menyampaikan informasi. Sehingga, kondisi belajar
yang optimal sangat menentukan keberhasilan kegiatan pembelajaran.
Salah satu cara yang perlu dilakukan guru untuk mencipatakan kondisi yang

4
Syaful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Jakarta: Rineka
Cipta, 2000), 36.
5
Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif, (Yogjakarta: Pustaka Belajar,2011), 187.
optimal tersebut adalah dengan menerapkan berbagai model
pembelajaran.6

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) adalah salah satu


mata pelajaran yang diajarkan mulai jenjang MI, MTs dan MA. Mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan salah satu pelajaran
penting sebagai bentuk upaya pemerintah dalam pembentukan karakter dan
kepribadian siswa. Sejarah Kebudayaan Islam merupakan disiplin ilmu yang
mempelajari tentang kisah-kisah masa lalu yang terkait dengan Islam sejak
zaman Nabi Muhammad hingga zaman modern. Melalui mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam ini, peserta didik diharapkan mampu meneladani
tokoh-tokoh pelaku sejarah dalam Islam. Selain itu, melalui mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) proses pentransmisian ajaran-ajaran Islam
seperti sholat, zakat, puasa, serta haji melalui mata pelajaran tersebut.

Materi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) memang penting bagi


pengembangan kepribadian suatu bangsa, namun dalam realitasnya sering
kurang disadari, sehingga mata pelajaran SKI kurang begitu diminati oleh
siswa dan hanya dianggap sebagai mata pelajaran dongeng. Berawal dari
kurang minatnya siswa terhadap mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
(SKI) inilah muncul dampak negatif yang dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa pada pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Hasil pengamatan sementara menunjukan bahwa di MAN 2 Ngawi


Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi terutama kelas XII MIPA menunjukan
bahwa minat siswa terhadap pelajaran SKI dengan metode ceramah sangat
rendah. Proses pembelajaran yang masih menggunakan metode metode
pembelajaran ceramah mengakibatkan siswa kurang berfikir kreatif.
Permasalahan yang dihadapi siswa ialah siswa terkesan sulit memahami
materi SKI apabila guru menggunakan metode ceramah. Selain itu,
penggunaan media yang terkesan jarang digunakan mengakibatkan kegiatan

6
Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta:
Arruzz Media, 2013), 75.
pembelajaran bersifat monoton dan menjenuhkan. Hal itu, mengakibatkan
siswa kurang bersemangat terhadap proses pembelajaran SKI di kelas.

Pada dasarnya guru menginginkan kelas yang penuh dengan pesert


didik yang mempunyai motivasi intrinsik. Tapi kenyataannya seringkali tidak
demikian. Karena itu guru harus menghadapi tantangan untuk
membangkitkan motivasi peserta didik, membangkitkan minatnya, menarik
dan mempertahankan perhatiannya, mengusahakan agar peserta didik mau
mempelajari materi-materi yang diharapkan untuk dipelajarinya.7

Menurut Muhibbin, motivasi merupakan sebuah keadaan internal


organisme manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk melakukan
sesuatu.8 Pada perkembangannya selanjutnya, motivasi dibagi menjadi dalam
dua macam, yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. “Motivasi
intrinsik merupakan suatu hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri peserta
didik itusendiri yang dapat memberikan dorongan untuk melakukan tidakan
belajar, contohnya seperti perasaan menyenangi materi pelajaran. Sedangkan
motivasi ekstrinsik merupakan suatu hal dan keadaan yang datang dari luar
individu peserta didik yang mampu mendorong dirinya untuk melakukan
kegiatan belajar, contohnya pujian dan hadiah, peraturan, orangtua, guru dan
lain sebagainya.9

Pentingnya motivasi bagi peserta didik dalam belajar, membuat guru


diharapkan mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didiknya. Dalam
hal ini terdapapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk dapat menciptakan
keadaan-keadaan tertentu untuk dapat membangkitkan motivasi belajar peserta
didik selama proses pembelajaran.10

7
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi,(Jakarta:
Rineka Cipta, 2010), 173.
8
Muhibbin Syah. Psikologi Belajar. (Depok: PT. RajaGrafindo Persada, 2017), 153.
9
Muhibbin Syah, Psikologi., 153..
10
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi,(Jakarta:
Rineka Cipta, 2010), 174
Motivasi belajar adalah sesuatu yang mendorong, menggerakan dan
mengarahkan siswa dalam belajar11 Motivasi belajar sangat erat sekali
hubungannya dengan prilaku siswa disekolah. Motivasi belajar dapat
membangkitkan dan mengarahkan peserta didik untuk mempelajari sesuatu
yang baru. Bila pendidik membangkitkan motivasi belajar anak didik, maka
meraka akan memperkuat respon yang telah dipelajari. 12 Motivasi yang ada
pada diri siswa sangat penting dalam kegiatan belajar. Ada tidaknya motivasi
seseorang individu untuk belajar sangat berpengaruh dalam proses aktivitas
belajar itu sendiri. Motivasi yang ada pada diri siswa sangat penting dalam
kegiatan belajar. Ada tidaknya motivasi seseorang individu untuk belajar
sangat berpengaruh dalam proses aktivitas belajar itu sendiri.

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan


berlangsung dalam suatu sistem, maka media
pembelajaran menempati posisi yang cukup penting
sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa
media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses
pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan
berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah
komponen integral dari sistem pembelajaran.13
Selain guru, ada beberapa komponen penting dalam meningkatkan
proses pembelajaran yaitu media guru dalam proses sebuah pembelajar, Media
yang menarik dapat menjadi salah satu cara guru dalam rangka menumbuhkan
motivasi belajar peserta didik. Media yang menarik dan praktis dalam
pembelajaran dapat dijadikan sebagai sebuah cara meningkatkan motivasi
ekstrinsik peserta didik sehingga menumbuhkan motivasi belajar siswa.

Menurut Oemar Hamalik, secara umum ia mengartikan media adalah


semua bentuk perantara yang digunakan manusia untuk menyampaikan atau
menyebarkan informasi.14 Media pembelajaran bisa dipahami sebagai media
yang digunakan dalam proses dan tujuan pembelajaran. Pada hakikatnya

11
Endang Sri Astuti. Pengertian Motivasi Belajar. (Bandung: Nusa Media, 2010), 67.
12
TIM Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian 1,
2007), 141.
13
Daryanto. Media Pembelajaran. (Yogyakarta: Gava Media, 2010), 7.
14
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999), 11.
proses pembelajaran juga merupakan komunikasi, maka media pembelajaran
bisa dipahami sebagai media komunikasi yang digunakan dalam proses
komunikasi tersebut, media pembelajaran memiliki peranan penting sebagai
sarana untuk menyalurkan pesan pembelajaran.

Pembelajaran bagi generasi milennia saat ini, mulai dari usia sekolah
dasar sampai lanjutan bisa dikatakan sangat terkait erat dengan kemajuan
teknologi, hal ini terkait dengan dengan pemanfaatan aplikasi pembelajaran
berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang biasa disingkat TIK.
Menurut riset yang dilakukan oleh Combride International melalui Global
Education Cencus menemukan bahwa pelajar Indonesia merupakan pengguna
teknologi tertinggi di dunia. Mereka memanfaatkan internet, dawai, serta
teknologi-teknologi lainnya sebagai alat untuk membantu mereka dalam
kegiatan pembelajaran di kelas. Lebih dari 2/3 pelajar Indonesia atau 67%
menggunakan ponsel pintar di kelas, dan 81% menggunakan ponsel pintar
untuk membantu mereka dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Namun
faktanya, guru masih sedikit yang menggunakan media internet sebagai media
pembelajaran. 15

Penggunaan media pembelajaran online atau media berbasis


multimedia merupakan salah satu solusi untuk membuat peserta didik mampu
memahami materi dan meningkatakan motivasi ekstrinsiknya dalam
pembelajaran dengan baik. Pembelajaran daring menggunakan media online
telah diterapkan di MAN 2 Ngawi sejak mulai diberlakukannya work from
home (WFH) pada 16 Maret 2020 selama masa pandemi covid-19. Media
pembelajaran online yang digunakan seperti, e-learning youtube, whatsapp
group, google classroom, dan quizzes. Materi diberikan dalam bentuk
powerpoint, video singkat, dan bahan bacaan.

Media pembelajaran yang berbasis e-learning merupakan salah contoh


pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana bagi guru
15
https://news.okezone.com/read/2018/11/21/65/1980696/riset-cambridge-pelajar-
indonesia-pengguna-teknologi-tertinggi-di-bidang-pendidikan di akses pada tanggal 22 November
2020 Pukul 22.05 WIB.
dan peserta didik dalam mempermudah proses pembelajaran yang diharapkan
dan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. “E-Learning adalah sistem
pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik sebagai alat untuk
membantu kegiatan pembelajaran”.16

Adanya media pembelajaran yang berbasis e-learning yang telah


diterapkan sejak proses pembelajaran daring ini dapat memudahkan guru
dalam berinteraksi dengan peserta didik dalam proses penyampaian materi
pembelajaran, penugasan maupun hal-hal lainnya yang berkaitan dengan
proses pembelajaran. Salah satu dari jenis e-learning yang bisa diterapkan
adalah “Quizizz”.

Quizizz merupakan salah satu media pembelajaran yang berbasis


online yang dapat digunakan dalam sebuah proses pembelajaran. Aplikasi
Quizizz merupakan aplikasi pembuat kuis yang dapat diunduh melalui
playstore ataupun appstore secara gratis. Aplikasi yang berbasis android ini
disajikan dalam bentuk sebuah game atau permainan yang menyenangkan
dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru pada proses
pembelajaran. Awalnya aplikasi Quiziz ini merupakan alat evaluasi, namun
sekarang berkembang dengan membuat semacam presentasi yang bisa di input
materi seperti slide, video, rekaman, suara dan gambar. Hal ini memungkinkan
guru menggunakan aplikasi Quiziz ini sebagi media pembelajaran online.

Pembelajaran berbasis permainan mempunyai potensi yang baik untuk


dijadikan sebagai media pembelajaran yang efektif karena dapat merangsang
17
komponen visual dan verbal. Hasil penelitian Yana menyimpulkan bahwa
persentase pemahaman konsep gelombang mekanik menggunakan aplikasi
Quizizz mencapai 51% dan masuk dalam kategori sedang. Sedangkan pada
materi lainnya persentase yang diperoleh masih cukup rendah. Sehingga

16
Daryanto. Media Pembelajaran. (Yogyakarta: Gava Media. 2010), 168.
17
Dewi, Cahya Kurnia, Pengembangan Alat Evaluasi Menggunakan Aplikasi Kahoot
Pada Pembelajaran Matematika Kelas X, 2018, 43.
penggunaan aplikasi Quizizz cukup membantu dalam proses pemahaman
konsep.18

Dengan menggunakan aplikasi Quizizz sebagai media pembelajaran


yang berbasis online, diharapkan motivasi belajar peserta didik dapat
meningkat dalam proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
Penggunaan aplikasi Quizizz yang menarik dan menyenangkan, serta
penerapan permainan sambal belajar melalui aplikasi Quizizz, diharapkan
mampu meningkatkan daya Tarik dan motivasi peserta didik dapat
mempelajari mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Selain itu, adanya
aplikasi ini diharapkan akan mempermudah peserta didik untuk dapat
memahami materi pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sehingga motivasi
belajar peserta didik semakin bertambah.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti akan memperdalam


dalam bentuk penelitian skripsi yang berjudul “Pengaruh Media Quizizz Dan
Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII MIPA MIPA
Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Di MAN 2 Ngawi
Tahun Pelajaran 2020-2021”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian permasalahan penelitian di atas, maka rumusan penelitian


adalah sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh penggunaan media Quizizz terhadap hasil belajar siswa


Kelas XII MIPA Madrasah Aliyah Negeri 2 Ngawi Tahun Pelajaran 2020-
2021?
2. Adakah Pengaruh Motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa Kelas XII
MIPA MIPA Madrasah Aliyah Negeri 2 Ngawi Tahun Pelajaran 2020-
2021?

18
Seyla Anggraini, Penerapan Alat Evaluasi Online Quizizz Berpendekatan Stem
Untuk Mengukur Keterampilan Menganalisis Dan Literasi Digital Peserta Didik SMP. 2020.
4.
3. Adakah Pengaruh Media Quizizz dan motivasi belajar terhadap Hasil
Belajar pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam SKI kelas XII
MIPA MIPA Madrasah Aliyah Negeri 2 Ngawi Tahun Pelajaran 2020-
2021?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan


penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui adakah pengaruh penerapan media Quizizz pada mata


pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam terhadap hasil belajar di kelas XII
MIPA Madrasah Aliyah Negeri 2 Ngawi Tahun Pelajaran 2020-2021.
2. Untuk mengetahui adakah pengaruh motivasi Belajar terhadap hasil belajar
pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di Kelas XII MIPA
Madrasah Aliyah Negeri 2 Ngawi Tahun Pelajaran 2020-2021.
3. Untuk mengetahui adakah Pengaruh Media Quizizz dan Motivasi Belajar
terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
di Kelas XII MIPA Madrasah Aliyah Negeri 2 Ngawi Tahun Pelajaran
2020-2021.

D. Kegunaan Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis

Manfaat penelitian ini secara teoritis dapat berfungsi sebagai


sumbangan untuk menambah kasanah keilmuan khusunya tentang
penerapan penggunaan media Quizizz dalam pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI).

2. Secara praktis
a. Bagi Kepala MAN 2 Ngawi, Paron Ngawi
1. Penerapan penggunaan media Quizizz ini dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan bagi lembaga MAN 2 Ngawi sekaligus
sebagai rujukan dalam pengembangan hal-hal yang yang berkaitan
dengan kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI).
2. Sebagian bentuk motivasi dalam menyediakan sarana dan prasarana
sekolah guna terciptannya pembelajaran yang optimal.
b. Bagi tenaga pendidik di MAN 2 Ngawi, Paron Ngawi
1. Sebagai bahan evaluasi dalam meningkatkan program kegiatan
belajarmengajar di dalam kelas.
2. Sebagai pedoman dalam penggunaan metode yang sesuai dalam
proses pembelajaran di MAN 2 Ngawi.
3. Mempermudah bagi guru untuk menyampaikan bahan ajar dalam
kelas.
4. Meningkatkan pemahaman materi kepada siswa.
c. Bagi siswa-siswi MAN 2 Ngawi, Paron Ngawi
1. Memberikan kemudahan bagi siswa-siswi MAN 2 Ngawi guna
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam.
2. Memberikan motivasi dalam belajar dikelas dan diluar kelas.

d. Bagi peneliti lain atau Peneliti selanjutnya


1. Bagi penulis yang mengadakan penelitian sejenis, hasil
penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan
tentang meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode Quizizz
dalam pembelajaran di sekolah.
2. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau referensi dan
kajian untuk meningkatkan keberhasilan dalam proses
pendidikan.
e. Bagi Perpustakaan IAI TABAH
Sebagai bahan koleksi dan referensi supaya dapat digunakan
sebagai sumber belajar atau bacaan bagi mahasiswa lainnya.

E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian.

Dalam hipotesis penelitian itu diungkapkan jawaban sementara terhadap

masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling tinggi dan paling

mungkin kebenarannya.19

Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian yang relevan dengan

rumusan di atas, maka dapat dirumuskan penelitian sebagai berikut:

1. Ada pengaruh Penerapan penggunaan Media Quizizz terhadap hasil belajar

siswa pada pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Kelas XII MIPA.

2. Ada pengaruh Motivasi Belajar terhadap hasil belajar Siswa pada mata

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di Kelas XII MIPA Madrasah

Aliyah Negeri 2 Ngawi Tahun Pelajaran 2020-2021 baik

3. Ada Pengaruh penerapan Media Quizizz dan Motivasi Belajar terhadap

hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di

Kelas XII MIPA Madrasah Aliyah Negeri 2 Ngawi Tahun Pelajaran 2020-

2021

F. Ruang Lingkup Penelitian


Dalam Penelitian ini, Ruang Lingkup penelitian ini sebagai berikut:

19
Imam Azhar dkk, Panduan Penulisan Skripsi, (Yogyakarta: Insyira, 2017), 22.
1. Penelitian ini meliputi empat variabel, dua variabel independen yaitu

Penggunaan Media Quizizz (X1), Motivasi Belajar (X2) dan variabel

dependen (Y) yaitu Hasil Belajar.

2. Penelitian ini dilaksanakan MAN 2 Ngawi Paron Ngawi Tahun pelajaran

2020-2021 semester ganjil.

3. Subjek dari penelitian ini adalah siswa Kelas XII MIPA MAN 2 Ngawi

4. Kegiatan penelitian ini dijadwalkan selama 4 bulan, yaitu pada bulan

Agusutus-November. Durasi waktu tersebut digunakan sejak pra-

research yang mencakup pembuatan proposal.

5. Mata pelajaran yang diteliti yakni Sejarah Kebudayaan Islam.

G. Definisi Operasional

Karena adanya keterbatasan dari peneliti, maka dari itu masalah yang
akan diteliti dan dibahas dibatasi, sesuai definisi dibawah ini :

1. “Pengaruh adalah suatu reaksi yang timbul (dapat berupa tindakan atau
keadaan) dari suatu perlakuan akibat dorongan untuk mengubah atau
membentuk sesuatu keadaan kearah yang lebih baik”. (Aliyyah,
Himmatul. 2018, hlm 17)
2. “Media Pembelajaran adalah alat yang digunakan dalam proses
pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar serta
sarana
dalam menumbuhkan motivasi belajar peserta didik”. (Sukiman, 2012,
hlm 29)
3. “Quizizz merupakan aplikasi game digital berbasis online yang
digunakan dalam pembelajaran untuk dapat berlatih bersama melalui
komputer, tablet dan smartphone”. (Sou Yan, 2018, hlm 208)
4. “Motivasi Belajar adalah suatu dorongan yang timbul dari dalam
individu maupun luar individu untuk melakukan tindakan belajar”.
(Syah, Muhibbin. 2017, hlm 153)
5. Hasil belajar terdapat dua kata yang membentuknya, yaitu hasil dan
belajar. Pengertian hasil merupakan suatu perolehan akibat
dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan
berubahnya input secara fungsional.20
6. “Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan catatan
perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa
dalam beribadah, bermuamalah dan berakhlak serta dalam
mengembangkan sistem kehidupan atau menyebarkan ajaran Islam
yang
dilandasi oleh akidah.”. (Lampiran Keputusan Menteri Agama
Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Pada
Madrasah, hal 37)

H. Sistematika Pembahasan

Pelaporan penelitian ini, secara sistematis terdiri dari enam bab.


Masing-masing terdiri dari sub-sub yang saling berkaitan antara satu dengan
yang lain, adapun perinciannya adalah sebagai berikut:

BAB I: pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, rumusan


masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesis penelitian, ruang
lingkup penelitian, definisi oprasional, serta sistematika pelaporan.
BAB II: kajian teori, yang meliputi deskripsi teoritis tentang variabel-variabel
yang diteliti, pengaruh antar variabel, dan hasil penelitian yang relevan.
BAB III: metodologi penelitian, yang meliputi rancangan penelitian, sumber
dan jenis data penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen
penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

20
Ngalim Purwanto,Evaluasi Hasil Belajar,(Yogyakarta:Pustaka Belajar,2009), hal. 44
BAB IV: hasil penelitian, yang meliputi gambaran umum lokasi penelitian,
deskripsi data, dan analisis data.
BAB V: pembahasan, yang meliputi pembahasan masalah dalam penelitian,
menafsirkan temuan-temuan penelitian, dan menjelaskan hasil
penelitian.
BAB VI: penutup, yang berisi kesimpulan yang ditarik dari rumusan
penelitian dan saran-saran yang perlu dan berkaitan dengan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai