Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek
kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Pendidikan adalah
pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang
diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan
atau penelitian. Hal ini yang harus ditempuh oleh semua lapisan masyarakat,
sebagaimanaa ditegaskan dalam Pasal 5 ayat 1 UU No. 20 Tahun 2003 bahwa,
“Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan
yang bermutu.” Pendidikan merupakan bagian integral pembangunan dan
kemajuan suatu bangsa. Pendidikan meliputi semua perbuatan atas semua usaha
dari generasi tua untuk mengalihkan (melimpahkan) pengetahuannya,
pengalamannya, kecakapan serta keterampilannya kepada generasi muda, sebagai
usaha untuk menyiapkan mereka agar dapat memenuhi fungsi hidupnya, baik
jasmani maupun rohani. Sesuai dengan Pasal 1 ayat 1 UU No. 29 Tahun 2003
Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya bangsa dan negara. Secara
umum, tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan.
Salah satu pendekatan dan strategi yang harus dikuasi guru adalah
pembelajaran yang menyenangkan, penguasaan guru berkenaan dengan
pembelajaran yang menyenangkan ini diharapkan mampu menstimulasi
terciptanya dinamika pembelajaran yang sehat dan kondusif yang bermuara pada
peningkatan mutu dan hasil belajar.
Para ahli pendidikan berpendapat bahwa proses pembelajaran disekolah
sampai saat ini cenderung berpusat kepada guru. Tugas guru adalah
menyampaikan materi-materi dan siswa diberi tanggung jawab untuk menghapal

1
semua pemgetahuan. Memang pembelajaran yang berorientasi target penguasaan
materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat dalam jangka pendek tetapi
gagal dalam membekali anak memecahkan masalah dalam kehidupan jangka
panjang.
Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang mereka pelajari
bukan mengetahuinya, oleh karna itu para pendidik telah berjuang dengan segala
cara dengan mencoba untuk membuat apa yang dipelajari siswa disekolah agar
dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu prinsip paling penting dari psikologi pendidikan adalah guru
tidak boleh semata-mata memberika pngetahuan kepada siswa. Siswa harus
membangun pengetahuan didalam benaknya sendiri, guru dapat membantu proses
ini dengan cara mengajar yang mebuat informasi menjadi sangat bermakna dan
sangat relevan bagi siswa, dengan memberikan ide–ide, dan dengan mengajak
siswa dan dengan mengajak siswa menyadari dan menggunakan startegi dalam
pembelajaran.
Identifikasi Masalah dari uraian yang telah dipaparkan diatas, ada beberapa
masalah yang dapat diidentifikasi diantaranya yaitu:
1. Aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran masih kurang aktif,
karena peserta didik cenderung duduk, mendengarkan, dan mencatat.
2. Hasil belajar peserta didik yang masih rendah.
3. Guru kurang menggunakan strategi pembelajaran yang kreatif, inovatif,
dan menarik.
Batasan masalah untuk menghindari perluasan masalah dalam penelitian ini
agar terarah peneliti hanya memfokuskan permasalahan mengenai:
1. Objek penelitian yang akan diteliti adalah metode Cerdas Cermat yang
dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik.
2. Subjek penelitian ini hanya dilakukan pada peserta didik kelas 6.2 yang
berjumlah 38 peserta

2
2. Rumusan
Rumusan masalah merupakan bentuk pertanyaan yang dapat memadu
peneliti mengumpulkan data dari lapangan. Berdasarkan dari latar belakang
masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah penerapan motode
Cerdas Cermat dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi peserta didik kelas
6.2 SDN Pakujajar CBM kota sukabumi?
Hipotesis tindakan hipotesis berasal dari dua suku kata yaitu “hypo” yang
artinya di bawah dan “thesa” yang artinya kebenaran. Jika digabungkan artinya
adalah di bawah kebenaran. Hal ini dapat ditarik pengertian bahwa untuk menjadi
benar sesuatu harus diuji kebenarannya. Berdasarkan pendapat diatas dapat
dipahami bahwa hipotesis adalah justru pernyataan atau jawaban awal yang
kebenarannya belum dapat dipastikan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu.
Berdasarkan latar belakang masalah dan pendapat di atas, hipotesis tindakan
yang diajukan adalah “Penerapan C2 ( Cerdas, Cermat) dapat meningkatkan hasil
belajar dan motivasi belajar siswa SDN Pakujajar CBM kelas 6.2

3. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan sebuah pendidikan bisa diibaratkan sebuah tongkat bagi orang
yang buta, untuk menuntun kegelapan dan penentu bagi sebuah tujuan.
Begitulah kira-kira ungkapan yang tepat diatas akan pentingnya peranan
pendidikan dalam kehidupan manusia. Tidak bisa dibayangkan apabila
dalam kehidupan manusia tanpa adanya peranan dan kontrol pendidikan
didalamnya. Tanpa menafikan paradigma pendidikan yang negatif,
sebenarnya banyak peranan pendidikan dalam kehidupan yang tidak
manusia sadari. Dalam kehidupan nyata meskipun sering terjadi
penyimpangan dalam dunia pendidikan, pada hakikatnya bukan nilai
pendidikannya yang salah melainkan pelaku dari pendidikan itu sendiri.
Menurut Mulyasa (2003: 21) dalam pendidikan mempunyai dua tujuan
pendidikan yaitu secara makro dan mikro: Secara makro pendidikan
bertujuan membentuk organisasi pendidikan yang bersifat otonom sehingga

3
mampu melakukan inovasi dalam pendidikan untuk menuju suatu lembaga
yang beretika, selalu menggunakan nalar, berkemampuan komunikasi sosial
yang positif dan memiliki sumber daya manusia yang sehat dan tangguh.
Secara mikro pendidikan bertujuan membentuk manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beretika (beradab dan berwawasan
budaya bangsa Indonesia), memiliki nalar (maju, cakap, cerdas, kreatif,
inovatif dan bertanggung jawab), berkemampuan komunikasi sosial (tertib
dan sadar hukum, kooperatif dan kompetitif, demokratis), dan berbadan
sehat sehingga menjadi manusia mandiri.
Oleh karena itu, dalam dunia pendidikan para pendidik dalam mencapai
tujuan-tujuan yang diatas harus melakukan suatu perubahan-perubahan
pembaruan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajarnya agar dapat
memenuhi tuntutan kurikulum. Pendidik dituntut agar dapat menerapkan
inovasi-inovasi baru dalam pendidikan khususnya dalam inovasi
pembelajaran di sekolah karena pengembangan inovasi pembelajaran sangat
menuntut kreativitas pendidik.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik melalui
penerapan metode C2 ( Cerdas, Cermat).

4. Manfaat
a. Bagi peserta didik, penelitian ini diharapakan dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik dan diharapkan peserta didik dapat berperan aktif
dalam proses pembelajaran.
b. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebagai motivasi
dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas penggunaan berbagai macam
metode belajar khususnya dalam penerapan sebagai upaya untuk
meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar peserta didik.
c. Bagi sekolah, penelitian ini diharapakan dapat memberi kontribusi positif
dalam menentukan berbagai kebijakan khususnya dalam hal peningkatan
hasil belajar peserta didik.

4
d. Bagi peneliti, untuk merealisasikan pengembangan ilmu pengetahuan
yang didapat dan untuk mengetahui kondisi objektif peserta didik dengan
segala latar belakangnya dan factor-faktor yang mempengaruhi faktor
belajarnya.

Anda mungkin juga menyukai