4) Prestasi peserta didik diukur dari segi mental, fisik, moral, danjuga perkembangan
sosialnya.
Ada beberapa hal yang patut diperhatikan dalam belajar menurut pandangan
progresivisme (Jalaluddin dan Abdullah Idi, 2012), di antaranya:
Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan metode atau strategi
belajar yang tepat dan banyak menginspirasi anak didik. Salah satu metode yang
disarankan dalam aliran progresivisme ini ialah metode proyek. Metode ini
dikembangkan oleh William Heard Kilpatrick. Kilpatrick mengembangkan metode
proyek yang muncul untuk menggolongkan pendidikan progresif terbaik untuk para
pendidik Amerika (Gutek, 1974).
1) Aliran progresif banyak mengabaikan masa lalu dan hanya melihat apa
yang ada dimasa sekarang, kebanyakan dari mereka hanya menekankan pada kegiatan
yang sebenarnya tidak memiliki tujuan. Pendidikan progresif seharusnya tidak
mengabaikan apa yang terjadi dimasa lampau sebaliknya dapat menggunakannya
sebagai alat yang dapat membawa pada pengalaman rekonstruksi dan berlanjut.
Kedua kritik dari John Dewey inilah yang sebenarnya menjadi tantangan
utama dalam aliran progresivisme. Selain terdapat tantangan lain dalam bentuk
praktik pendidikan, baik berupa kurikulum, guru, maupun peserta didik sendiri.
Namun berbagai persoalan tersebut akan dapat teratasi manakala dipadukan dengan
aliran-aliran filsafat yang lainnya, sehingga menjadi satu kesatuan dalam upaya
mencari skema pendidikan yang terbaik, khususnya dalam praktik pendidikan di
Indonesia.