BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki kekuatan (pengaruh) yang dinamis dalam
kehidupan manusia di masa depan. Pendidikan dapat mengembangkan
berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal, yaitu pengembangan
potensi individu yang setinggi-tingginya dalam aspek fisik, intelektual,
emosional, sosial, dan spiritual, sesuai dengan tahap perkembangan serta
karakteristik lingkungan fisik dan lingkungan sosiobudaya di mana dia hidup.
Pendidikan bukan hanya sebagai pemberian informasi pengetahuan
dan pembentukkan keterampilan melainkan lebih luas dari pada itu, meliputi
usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu
sehingga tercapai pola hidup pribadi dan social yang memuaskan. Pendidikan
dipandang bukan semata-mata sebagai sarana untuk menyiapkan individu
bagi kehidupannya dimasa depan tetapi juga untuk kehidupan anak sekarang
yang sedang mengalami perkembangan menuju kedewasaan.
Hal ini senada dengan apa yang diamanatkan dalam UU NO. 20
Tahun 2003 menyatakan :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan diria, masyarakat, bangsa dan Negara.
1
2
baik dan hasilnya akan makin baik pula. Oleh karena itu guru harus selalu
berusaha supaya perhatian siswa terpusat pada pelajaran. Maka untuk
meningkatkan aktivitas dan semangat belajar diperlukan keterampilan dan
kreativitas guru dalam menyampaikan materi yaitu dengan cara penggunaan
metode yang tepat dan memotivasi anak.
Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana ( 2000: 114 ) Metode
adalah cara – cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi pengajaran
yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses
belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan. Metode
adalah cara yang digunakan guru untuk mengajar dengan berbagai aktifitas
supaya tercipta kegiatan belajar yang kondusif dan menyenangkan dan siswa
mendapatkan pemahaan denganjelas.
Metode Demonstrasi menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana
(2001: 133) yaitu: Metode demonstrasi diartikan sebagai cara penyajian
pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik
suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam
bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh
guru atau sumber belajar lain yang memahami atau ahli dalam topik bahasan
yang harus didemonstrasikan.
Berdsarkan pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2 ada beberapa
permasalahan yang terjadi di antaranya masih ada anak yang mengamalami
kesulitan dalam menggunting dan menempel dalam proses pembelajaran, serta
masih ada anak yang tidak mau mencoba dan ikut serta dalam proses
pembelajaran.
Ketika pembelajaran sedang berlangsung anak tidak memperhatikan
guru menerangkan pembelajaran, anak sibuk saja dengan temannya
disampingnmya, ada anak yang kurang mengerti terhadap langkah-langkah
yang diberikan guru, sikap dan tingkah laku yang kurang baik ini menjadi
perhatian penulis.
Permasalahan lain yang penulis temukan dalam proses pembelajaran
adalah terhadap metode demonstrasi dalam kegiatan menggunting dan
menempel dalam kegiatan pembelajaran, anak masih banyak yang kurang
4
paham akan tugas yang di lakukannnya. Masih ada anak yang diam pada saat
guru bertanya. Dalam kegiatan menggunting dan menempel, anak diharapkan
dapat melibatkan motorik kasar maupun motorik halus, kognitif dan sosial
emosional anak. Jika hal tersebut tidak terlaksana dalam proses pembelajaran
maka dapat di simpulkan kurangnya penguasaan terhadap konsep dalam
metode demonstrasi yang digunakan.
Maka dilihat dari latar belakang yang telah disampaikan disini maka perlu
kiranya diadakan suatu penelitian pendidikan, dalam hal ini akan mengangkat
suatu topik: “Upaya meningkatkan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan
Menggunting dan Menempel dengan Menggunakan Metode Demonstrasi
di TK Pelangi Kota Solok Tahun Pelajaran 2018/2019”
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis
mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul, khususnya terkait dalam
kegiatan menggunting dan menempel dengan menggunakan metode
demonstrasi. Sehingga anak dapat terampil dalam kegiatan menggunting
dan menempel dalam proses pembelajaran, anak juga dapat mengerjakan
berdasarkan langkah- langkah yang diberikan guru, serta anak dapat
terlibat langsung dalam kegiatan menggunting dan menempel.
2. Analisis Masalah
Masalah diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan motorik
halus anak dalam kegiatan menggunting dan menempel masih mengalami
kesulitan dalam kegiatan pembelajaran. Masalah ini dapat menimbulkan
masalah yang baru, maka peneliti memberikan semangat kepada anak-
anak dalam proses pembelajaran dan memberikan pelajaran yang menarik
dan menyenangkan bagi anak-anak melalui kegiatan menggunting dan
menempel.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka
penulis ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimanakah upaya
meningkatkan motorik halus anak melalui kegiatan menggunting dan
5
4. Bagi sekolah, untuk dapat meningkatkan cara belajar untuk anak terutama
terhadap kegiatan menggunting dan menempel.
E. Penjelasan Judul
Agar tidak terjadi kesalah pahaman dari kata-kata judul perlu penulis
jelaskan sebagai berikut:
1. Metode demonstrasi diartikan sebagai cara penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses,
situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk
sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru
atau sumber belajar lain yang memahami atau ahli dalam topik bahasan
yang harus didemonstrasikan
2. Kegiatan menggunting dan menepel merupakan suatu kegiatan yang dapat
merangsang pikiran anak dan cara anak dalam menggunakan benda yang
diberikan untuk menggunting, kegiatan ini juga menambah pengetahuan
anak terhadap hasil yang anak kerjakan.
Berdasarkan pengertian di atas penjelasan judul dari penelitian ini adalah
kajin telaah tentang penggunaan cara untuk meningkatakan motorik halus
anak pada saat pembelajaran mulai dengan menggunakan metode
demonstrasi yang di gunakan.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Motorik Halus
1. Pengertian Motorik Halus
Sumantri (2005:143), menyatakan bahwa motorik halus adalah
pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-
jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi
dengan tangan, keterampilan yang mencakup pemanfaatan menggunakan
alat-alat untuk mengerjakan suatu objek.
Hal yang sama dikemukakan oleh Yudha dan Rudyanto
(2005:118), menyatakan bahwa motorik halus adalah kemampuan anak
beraktivitas dengan menggunakan otot halus (kecil) seperti menulis,
meremas, menggambar, menyusun balok dan memesukkan kelereng.
Demikianpula menurut Bambang Sujiono (2008:12.5) menyatakan
bahwa motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-
bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti
keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakkan pergelangan
tangan yang tepat. Oleh karena itu, gerakkan ini tidak terlalu
membutuhkan tenaga, namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata
dan tangan yang cermat. Semakin baiknya gerakan motorik halus anak
membuat anak dapat berkreasi, seprti menggunting kertas, menggambar,
mewarnai, serta menganyam. Namun tidak semua anak memiliki
kematangan untuk menguasai kemampuan ini pada tahap yang sama.
Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat
penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa
pengaruh perkembangan motorik terhadap konstelasi perkembangan
individu menurut Hurlock (1996) adalah sebagai berikut:
a. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan
memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan
memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap
bola atau memainkan alat-alat mainan.
7
8
dari tingkat rendah sampai tingkat yang paling tinggi. Kelima kategori
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Imitation (Peniruan)
Imatation adalah keterampilan untuk menentukan suatu gerakan yang
telah dilatih sebelumnya.
b. Manipulation (Penggunaan konsep)
Manipulation adalah kemampuan untuk menggunakan konsep dalam
melakukan kegiatan. Kemampuan ini juga sering disebut sebagai
kemampuan manipulasi.
c. Presition (Ketelitian)
Presition adalah kemampuan yang berkaitan dengan gerak yang
mengindikasikan tingkat kedetailan tertentu.
d. Articulasion (Perangkaian)
Articulasion adalah kemampuan untuk melakukan serangkaian gerakan
secara koordinasi antarorgan tubuh, saraf, dan mata secara cermat.
e. Naturalization (Kewajaran/Kealamiahan)
Naturalization adalah kemampuan untuk melakukan gerak secara wajar
atau luwes.
Pengembangan motorik halus anak usia dini hendaknya
memperhatikan beberapa prisip-prinsip sebagai berikut:
a. Berorientasi pada kebutuhan anak.
b. Belajarar sambil bermain.
c. Kreatif dan inovatif.
d. Lingkungan kondusif.
e. Tema.
f. Mengembangkan keterampilan hidup.
g. Menggunakan kegiatan terpadu.
h. Kegiatan berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak.
Selain itu juga, agar perkembangan motorik halus anak optimal,
anak harus :
1. Memiliki kesiapan mental dan fisik untuk melakukan kegiatan motorik
halus.
15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
39
33
Perumusan Masalah:
Apakah dengan kegiatan menggunting dan menempel dengan
menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan motorik
halus di TK Pelangi Kota Solok.
34
RPPH
SKENARIO PERBAIKAN
LEMBAR REFLEKSI I
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN
Siklus : I (Satu)
TemalSub Tema : Kebutuhanku/Pakaian
Kelompok : B
Tanggal : 1 s. d 5 Oktober 2018
Tujuan Perbaikan : Upaya meningkatkan Motorik Halus Anak Melalui
Kegiatan Menggunting dan Menempel dengan
Menggunakan Metode Demonstrasi di TK Pelangi Kota
Solok
Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar belakang yang dikemukakakan dapat didentifikasikan
beberapa Masalah yang dihadapi Pada tahap rasa tanggung jawab anak di TK
Pelangi sebagai berikut:
a. Anak kurang semangat dalam melakukan kegiatan menggunting dan
menempel karena lebih rumit dan membutuhkan kesabaran
b. Kegiatan pengembangan motorik halus anak terasa agak memberatkan
bagi anak
c. Hasil karya anak tidak sesuai dengan harapan guru
Analisis Masalah
Dari uraian identifikasi masalah di atas maka dapat disimpulkan bahwa
kemampuan anak dalam kegiatan menggunting dan menempel dengan
menggunakan metode demonstrasi untuk Upaya meningkatkan motorik halus
anak masih kurang perkembangannya.
Dari permasalahan yang ditemukan di lapangan terlihat bahwa kegiatan
yang dilaksanakan guru kurang menarik bagi anak, untuk itu upaya
peningkatan kemampuan motorik halus anak dapat diatasi dengan
menggunakan berbagai kegiatan yang bervariasi sehingga dapat Upaya
meningkatkan motorik halus anak.
Perumusan Masalah:
Apakah dengan kegiatan menggunting dan menempel dengan
menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan motorik
halus pada anak melalui kegiatan menggunting dan menempel dengan
menggunakan metode demonstrasi di TK Pelangi Kota Solok.
38
RPPH
SKENARIO PERBAIKAN
Tujuan perbaikan : Upaya meningkatkan Motorik Halus Anak Melalui
Kegiatan Menggunting dan Menempel dengan
Menggunakan Metode Demonstrasi di TK Pelangi Kota
Solok
Siklus Ke : II
Hari/Tanggal : Senin, 15 Oktober 2018
LEMBAR REFLEKSI 2
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN
B. Hasil Penelitian
1. Kondisi Awal
Sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan penelitian pada
kondisi awal yang dilakukan terlebih dahulu dengan observasi tentang
kemampuan motorik halus anak dikelompok B di TK Pelangi Kota Solok
dalam hal ini peneliti mengamati bahwa kemampuan motorik halus anak
masih sangat rendah, anak masih belum dapat mengenal berbagai kegiatan
dengan baik. Hal ini dapat disebabkan karena kurang menariknya media
dan metode yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran sehingga
anak tidak tertarik untuk mengikutnya.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti terlihat bahwa
kemampuan motorik halus pada anak di TK Pelangi Kota Solok sangat
rendah. Hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan kegiatan penelitian
lebih lanjut untuk Upaya meningkatkan motorik halus anak TK Pelangi
melalui kegiatan menggunting dan menempel dengan menggunakan
metode demonstrasi.
2. Siklus I
Siklus I dilaksanakan sebanyak 5 kali pertemuan. Pertemuan I
dilakasanakan hari Senin, 1 Oktober 2018. Kegiatannya terdiri dari
skenario perbaikan, RPPH perbaikan, serta refleksi pelaksanan perbaikan
dan keberhasilan maupun kegagalannya.
1) Skenario Perbaikan
Skenario perbaikan pada hari (pertama)
Tujuan Perbaikan : Upaya meningkatkan motorik halus anak
melalui kegiatan menggunting dan menempel
dengan menggunakan metode demonstrasi
Siklus ke : I
Hari/tanggal : Senin, 1 Oktober 2018
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:
a) Kegiatan pengembangan:
Kegiatan anak selama ini lebih banyak diluar ruangan dan
di dalam ruangan terfokus pada kemampuan motorik halus anak.
Dalam RPPH ini anak diajak bermain dan melakukan kegiatan
42
Pengorganisasian anak
Setiap kelompok anak melakukan kegiatan kegiatan
menggunting dan menempel pakaian sekolah, pakaian
pesta, pakaian sehari-hari, celana seragam sekolah dan
celana pakaian sehari-hari. menggunakan pola gambar yang
sudah disediakan dengan menggunakan metode
demonstrasi.
2) Pelaksanaan
Pertemuan Pertama (1)
Pada pertemuan I di siklus I pada hari Kemampuan motorik
halus 01 Oktober 2018. Alokasi waktu 2 jam pelajaran.
Kegiatan awal (30 menit)
a. Berbaris, alam, nyanyi, do’a
b. Kegiatan Fisik meloncat dari kursi
Kegiatan inti (60 menit)
a. Anak memperhatikan guru dalam memperagakan cara
menggunting dan menempel gambar pola pakaian sekolah
b. Anak memahami cara menggunting dan menempel gambar pola
pakaian sekolah
c. Anak menirukan cara menggunting dan menempel gambar pola
pakaian sekolah
Kegiatan Penutup (30 menit)
a. Anak melakukan kegiatan membaca iqra
b. Diskusi tentang kegiatan awal sampai akhir
c. Berdo’a, nyanyi, salam, pulang
Observasi
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap anak pada
kegiatan peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui
kegiatan menggunting dan menempel dengan menggunakan
metode demonstrasi adalah kegiatan anak belum meningkat
sebelumnya. Ketertarikan anak mulai terlihat akan tetapi ada
44
Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap anak
ternyata belum berhasil dalam ketertarikan anak dalam memahami
cara menggunting dan menempel pakaian, menirukan cara
menggunting dan menempel pakaian dan mengkreasikan cara
menggunting dan menempel pakaian, maka peneliti melanjutkan
kepertemuan ketiga.
Pertemuan Ketiga (III)
Pada pertemuan ketiga di siklus I dilaksanakan pada hari Rabu
03 Oktober 2018
Kegiatan Awal (30 menit)
a. Berbaris, salam, do’a
b. Menyanyikan lagu-lagu
Kegiatan inti (60 menit)
a. Anak memperhatikan guru dalam memperagakan cara
menggunting dan menempel gambar pola pakaian sehari-hari
b. Anak memahami cara menggunting dan menempel gambar pola
pakaian sehari-hari
c. Anak menirukan cara menggunting dan menempel gambar pola
pakaian sehari-hari
Kegiatan penutup (30 menit)
a. Anak melakukan kegiatan membaca iqra
b. Diskusi tentang kegiatan awal sampai akhir
c. Berdo’a, nyanyi, salam, pulang
Observasi
Berdasarkan observasi dan hasil kegiatan pembelajaran
pada pertemuan 3 yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
kemampuan anak dalam. berbagai kegiatan mengalami
peningkatan. Namun peningkatan ini masih belum mencapai
ketentuan yang diharapkan.
46
Refleksi
Pada pertemuan ketiga ini media yang diguanakan kurang
menarik sehingga anak tidak begitu tertarik dengan kegiatan hari
ini. Untuk itu pada tahap selanjutnya peneliti akan menyiapkan
media yang menarik, agar thpat menarik minat anak dalam
melakukan kegiatan.
Pertemuan Keempat (IV)
Pada pertemuan ke empat siklus I dilaksanakan pada hari
Kamis 04 Oktober 2018
Kegiatan Awal (30 menit)
a. Berbaris, salam, nyanyi, do’a
b. Kegiatan Fisik, merayap dan merangkak dengan variasi ke kursi
masing-masing
Kegiatan Inti (60 menit)
a. Anak memperhatikan guru dalam memperagakan cara
menggunting dan menempel gambar pola celana seragam sekolah
b. Anak memahami cara menggunting dan menempel gambar pola
celana seragam sekolah
c. Anak menirukan cara menggunting dan menempel gambar pola
celana seragam sekolah
Kegiatan penutup (30 menit)
a. Anak melakukan kegiatan membaca iqra
b. Diskusi tentang kegiatan awal sampai akhir Berdo’a, nyanyi,
salam, pulang
Observasi
Berdasarkan hasil observasi dan hasil kegiatan
pembelajaran, maka dapat dilihat pada pertemuan sebelumnya
peneliti melakukan tindakan-tindakan maka dilihat sudah ada
peningkatan dipertemuan yang ke empat.
47
Refleksi
Dalam kegiatan yang keempat kegiatan yang digunakan
sudah mulai ada peningkatan yang sangat baik, dan peneliti akan
berusaha untuk lebih baik meningkatkan lagi
Pertemuan Kelima (V)
Pada pertemuan kelima siklus I dilaksanakan pada Jumat 5
oktober 2018
Kegiatan Awal (30 menit)
a. Berbaris, salam, nyanyi dan do’a
b. Menyanyikan lagu
Kegiatan Inti (60 menit)
a. Anak memperhatikan guru dalam memperagakan cara
menggunting dan menempel gambar pola celana pakaian sehari-
hari
b. Anak memahami cara menggunting dan menempel gambar pola
celana pakaian sehari-hari
c. Anak menirukan cara menggunting dan menempel gambar pola
celana pakaian sehari-hari
Kegiatan penutup (30 menit)
a. Anak melakukan kegiatan membaca iqra
b. Diskusi tentang kegiatan awal sampai akhir
c. Berdo’a, nyanyi, salam, pulang
Observasi
Hasil observasi dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan,
maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan motorik halus anak
melalui kegiatan menggunting dan menempel dengan
menggunakan metode demonstrasi sudah mulai meningkat.
Refleksi
Dalam penyediaan alat dan sumber belajar sudah sangat
baik, dan setelah direnungkan dan kelima pertemuan diatas
ternyata dalam kegiatan kemampuan motorik halus anak dalam
kegiatan menggunting dan menempel dengan menggunakan
48
Langkah-langkah perbaikan:
c) Kegiatan pengembangan
Kegiatan anak yang lebih banyak diluar ruangan dan didalam
ruangan terfokus pada kemampuan motorik halus anak. Dalam
RPPH ini anak-anak diajak bermain dan melakukan kegiatan
yang berhubungan dengan kemampuan motorik halus secara
bersama-sama dan setelah itu diperbolehkan mengerjakan satu
persatu dikelompok masing-masing.
d) Langkah perbaikan:
1) Guru mengatur posisi anak untuk duduk berkelompok
sesuai dengan kelompok yang telah dibagi
2) Guru menjelaskan aturan kegiatan tentang cara bagaimana
cara kegiatan menggunting dan menempel binatang buas
3) Guru menjelaskan kegiatan bagaimana kegiatan
menggunting dan menempel yang rumpang pada suku kata
binatang buas
4) Guru menjelaskan kegiatan bagaimana cara
menghubungkan gambar dengan kegiatan menggunting dan
menempel dengan menggunakan metode demonstrasi.
e) Pengelolaan Kelas
Penataan ruangan
Penataan kelas yang semula duduk dalam satu lingkaran,
sekarang dibagi menjadi beberapa kelompok dan duduk
membentuk lingkaran
Pengorganisasian anak
Setiap kelompok anak melakukan kegiatan kegiatan
menggunting dan menempel binatang buas dan kegiatan
menggunting dan menempel harimau, singa, buaya,
beruang, macam tutul dengan menggunakan metode
demonstrasi.
50
2) Pelaksanaan
Pertemuan Pertama (1)
Pada pertemuan I di siklus II pada hari Senin 15 Oktober 2018.
Alokasi waktu 2 jam pelajaran.
Kegiatan awal (30 menit)
a. Berbaris, alam, nyanyi, do’a
b. Kegiatan Fisik meloncat dari kursi
Kegiatan inti (60 menit)
a. Anak memperhatikan guru dalam memperagakan cara
menggunting dan menempel gambar pola harimau
b. Anak memahami cara menggunting dan menempel gambar pola
harimau
Anak menirukan cara menggunting dan menempel gambar pola
harimau
Kegiatan Penutup (30 menit)
a. Anak melakukan kegiatan membaca iqra
b. Diskusi tentang kegiatan awal sampai akhir
c. Berdo’a, nyanyi, salam, pulang
Observasi
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap anak pada
kegiatan peningkatan kemampuan motorik halus anak dalam
kegiatan menggunting dan menempel dengan menggunakan
metode demonstrasi adalah kegiatan anak belum meningkat
sebelumnya. Ketertarikan anak mulai terlihat akan tetapi ada
beberapa anak belum mampu kegiatan menggunting dan menempel
binatang buas dengan seutuhnya.
Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhaap anak,
tentyata belum berhasil dalam ketertarikan anak dalam kegiatan
menggunting dan menempel binatang buas peneliti melanjutkan
kepertemuan kedua.
51
Menggunting dan
2 Selasa 02 Oktober 2018 menempel pola pakaian
pesta
Menggunting dan
3 Rabu 03 Oktober 2018 menempel pola pakaian
sehari-hari
Menggunting dan
4 Kamis 04 Oktober 2018 menempel pola celana
sekolah
Menggunting dan
5 Jum’at 05 Oktober 2018 menempel pola celana
harian
a. Pertemuan I:
Pertemuan I pada tanggal 15 Oktober 2018, peneliti
mengenalkan cara menggunting dan menempel pada tema Binatang
dan sub tema Binatang buas dengan melakukan kegiatan kegiatan
menggunting dan menempel dengan menggunakan metode
demonstrasi yaitu Yang mampu memahami cara menggunting dan
menempel, 10 orang Berkembang Sangat Baik, 7 orang yang
60
A. Simpulan
a. Gambaran peningkatan kemampuan motorik halus anak TK Pelangi Kota
Solok melalui kegiatan kegiatan menggunting dan menempel dengan
menggunakan metode demonstrasi pada siklus I, belum signifikan, baru
mencapai hasil rata 45%, hal ini disebabkan kegiatan kegiatan
menggunting dan menempel dengan menggunakan metode demonstrasi,
kurang disukai anak karena cara pengenalan masih kurang begitu menarik
bagi anak-anak, variasi cara menggunting dan menempel yang digunakan
masih kurang bervariasi.
b. Kegiatan kegiatan menggunting dan menempel dengan menggunakan
metode demonstrasi pada siklus II mengalami peningkatan yang
signifikan, ini dapat dilihat dan hasil pertemuan kelima, anak Berkembang
Sangat Baik mencapai 85% hal ini disebabkan karena kegiatan
menggunting dan menempel dengan menggunakan metode demonstrasi
mulai disenangi, pemahaman yang diberikan sudah mulai bervariasi
sehingga dapat menarik perhatian dan minat anak-anak.
c. Kegiatan kegiatan menggunting dan menempel dengan menggunakan
metode demonstrasi merupakan kegiatan yang imajintif dan sangat baik
dalam menggali dan mengembangkan kemampuan anak, khususnya
kemampuan motorik halus anak di TK Pelangi Kota Solok.
B. Saran dan Tindak Lanjut
1. Pendidikan
Melihat begitu besar peningkatan kretifitas seni anak dengan
menggunakan teknik kegiatan menggunting dan menempel maka
hendaknya pendidik lebih sering mengenalkan dan memberikan kegiatan
tersebut. ini bertujuan agar perkembangan kreatifitas seni, motorik halus,
dan kognitif anak dapat berkembang lebih optimal.
65
2. Orang tua
71 meningkatkan kreatifitas anak melalui
Orang tua dapat membantu
kegiatan cara menggunting dan menempel dirumah.
3. Peneliti selanjutnya
Penelitian ini terbatas pada upaya kemampuan motorik halus anak melalui
kegiatan kegiatan menggunting dan menempel dengan menggunakan
metode demonstrasi saja. Masih masih banyak faktor serta indikator lain
yang dapat digunakan untuk Upaya meningkatkan motorik halus anak dan
diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan variasi dan
indikator lain dalam pengembangan kemampuan motorik halus anak-anak
TK selanjutnya.
66
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Supriyono Widodo., Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta,
2013.
https://starzionisme.wordpress.com/2015/02/05/proposal-penelitian-tindakan-
kelas/
http://arifuddin-proposalptk.blogspot.co.id/2011/07/penggunaan-metode-
demonstrasi-dalam.html
67
ABSTRAK
Marni Kurnia : Laporan PKP. TK Pelangi Kota Solok dengan judul “Upaya
meningkatkan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan
Menggunting dan Menempel dengan Menggunakan Metode
Demonstrasi di TK Pelangi Kota Solok Tahun Pelajaran
2018/2019”