Anda di halaman 1dari 4

SOSIALISASI DAN PRESENTASI IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA

DI SMK BHAKTI INDONESIA MEDIKA PPMU

DESKRIPSI AKSI NYATA


A. LATAR BELAKANG
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler
yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup
waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Dalam Merdeka Belajar
guru dan siswa diberikan kepercayaan secara penuh dalam proses pembelajaran
(Mulyasa, 2021). Menurut Dinn Wahyudin, Merdeka Belajar dapat dijadikan
momentum bagi guru dan siswa agar dapat melakukan inovasi serta mandiri dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran. Menurutnya, jika guru diberikan kebebasan dalam
memilih cara belajar yang dipandang paling sesuai, maka guru dapat mewujudkan
inovasi-inovasi yang khas serta spesifik (Lidya et al., 2020).
Kurikulum merdeka mengeksplorasi kemampuan siswa dengan memperbanyak
project yang dapat menjadikan siswa menjadi mandiri , kreatif an inovatif. Dan guru
merupakan titik sentral suatu kurikulum. Berkat usaha guru maka timbul kegairahan
belajar siswa. Sehingga memacu belajar lebih keras untuk mencapai tujuan belajar
mengajar yang bersumber dari tujuan kurikulum. Untuk itu, guru perlu memiliki
keterampilan belajar mengajar.
Penguasaan keterampilan tersebut bergantung pada bahan yang dimilikinya dan
latihan dan keguruan yang dialaminya. Keberhasilan belajar mengajar antara lain
ditentukan oleh kemampuan kepribadian dari guru. Sehingga guru harus bersikap
terbuka dan menyentuh kepribadian siswa. Guru perlu mengembangkan gagasan secara
kreatif, memiliki hasrat dan dan keinginan serta wawasan intelektual yang luas.
Terkait dengan hal tersebut, satuan Pendidikan SMK Bhakti Indonesia Medika PPMU
menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Presentasi Pemahaman Merdeka Belajar
dalam Implemetasi Kurikulum Merdeka.

B. NAMA DAN WAKTU KEGIATAN


Kegiatan Sosialisasi dan Presentasi Pemahaman Merdeka Belajar dalam
Implemetasi Kurikulum Merdeka, dilaksanakan pada ;
Hari : Sabtu
Tanggal : 25 Juni 2022
Waktu : 09.00 wib
Tempat : Ruang Laboratprium Komputer SMK Bhakti Indonesia Medika
PPMU
C. PEMANGKU KEPENTINGAN/ AKTOR YANG TERLIBAT
kegiatan Sosialisasi dan Presentasi Pemahaman Merdeka Belajar dalam
Implemetasi Kurikulum Merdeka melibatkan seluruh pendidik yang ada di SMK
Bhakti Indonesia Medika PPMU. Alasannya adalah pemangku kepentingan atau
aktor tersebut adalah ingin adanya kebersamaan dalam bentuk kolaborasi yang
saling menguatkan dan saling mendukung dalam program pemerintah terkait
dalam implementasi kurikulum merdeka. Saya selaku kepala sekolah memiliki
tanggung jawab mengambil peran dalam kebijakan di sekolah. Melalui kegiatan
ini, diharapkan pendidik atau guru dapat meningkatkan kompetensinya, baik
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, komptensi
digital dan kompetensi professional dalam pembelajaran paradigma baru
kurikulum merdeka.

D. BENTUK DAN CARA MELAKUKAN PENYEBARAN PEMAHAMAN


Kegiatan saya laksanakan dalam bentuk sosialisasi dan presentasi
pemahaman merdeka belajar dalam implmentasi kurikulum merdeka. Adapun
susunan acara kegiatan sebagai berikut :
1. Sambutan Kepala Sekolah
2. Pemaparan Materi
3. Kolaborasi pemahaman brsama fasilitator

E. TANGGAPAN AKTOR TERHADAP PRESENTASI SAYA

Aktor 1
Dari paparan materi yang telah disampaikan, sebelumnya saya berpikir
bahwa guru dalam kegiatan pembalajarannya adalah menuntaskan materi target
kurikulum, ternyata dalam implementasi kurikulum merdeka belajar materi yang
diajarkan lebih sederhana dan mendalam. Kurikulum Merdeka akan fokus pada
materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik sesuai fasenya.
Para guru juga memiliki kesempatan untuk mendalami materi pelajaran dan
tidak terburu-buru untuk berpindah ke materi berikutnya. Dengan demikian,
peserta didik mampu memahami konsep dengan lebih mendalam.

Aktor 2
Dari paparan yang telah disampaikan, memberikan saya wawasan bahwa
kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan dalam mengajar sesuai tahapan
capaian dan perkembangan peserta didik. Dan Sekolah juga diberikan
kewenangan untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum sesuai dengan
karakteristik sekolah tersebut.

Aktor 3
Dari paparan yang telah disampaikan, memberikan saya pengertian
bahwa Kurikulum Merdeka lebih relevan dan interaktif. Pembelajaran dilakukan
melalui berbagai kegiatan berbasis proyek di dalam kelas. Dengan demikian,
peserta didik akan mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan saat lulus
sekolah, seperti bekerja dalam kelompok dan menghasilkan suatu karya.

REFLEKSI AKSI NYATA

A. PERISTIWA/ HAL-HAL YANG SAYA PELAJARI DARI KEGIATAN INI

Dalam kegiatan sosialisasi dan presentasi pemahaman merdeka belajar dalam


implementasi kurikulum merdeka ini dapat saya gambarkan sebagai berikut:
 Konsep merdeka belajar yang terdiri dari tiga komponen yaitu;
komitmen terhadap tujuan, mandiri dalam menentukan pilihan cara
belajar, dan melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar. Oleh
karena itu, unruk mewujudkan program ini dapat bejalan lancar adalah
dibutuhkan guru yang merdekabelajar juga.
 Kepala sekolah membangun kebiasaan dan merespon umpan balik secara
konstruktif, melakukan pemetaan rencana pengembangan profesi guru,
memfasilitasi kegiatan berbagi praktik baik dan refleksi tentang
tantangan dan alternatif solusi yang dihadapi dalam praktik mengajar,
dan mendorong proses kolaborasi antar rekan sejawat untuk mendorong
gagasan dan pertukaran informasi.
 tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yakni menuntun segala
kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dengan demikian,
seorang pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan
kodrat yang ada pada diri anak-anak agar dapat memperbaiki diri. Secara
sederhana bahwa tugas seorang pendidik adalah menggali, menuntun,
serta mengembangkan bakat dan minat siswa, bukan merubah apa yang
siswa minati..
 keadaan disekitar mempengaruhi cara belajar siswa. Siswa akan semakin
berkembang dengan cara belajar mandiri sehingga di butuhkan
keterampilan dan kompetensi yang mendukung agar siswa berkembang
dengan baik. Kemerdekaan dalam belajar memberikan kebebasan guru
dan siswa untuk menentukan materi yang sesuai dengan kebutuhan,
karakter dan potensi siswa.

B. PERASAAN SAAT MELAKUKAN AKSI NYATA


Kegiatan aksi nyata yang saya lakukan memberikan saya perasaan yang
menggembirakan, membanggakan dan memotivasi diri untuk berbuat lebih baik
lagi. Kegiatan ini memahamkan saya bahwa sebagai suatu kegiatan untuk
mengeksplorasi dan berkolaborasi dalam pemahaman konsep merdeka belajar.
Semangat rekan guru yang luar biasa dalam berdiskusi dan berkolaborasi
menjadi motivasi eksternal dalam memahami konsep merdeka belajar untuk di
implementasikan dalam proses pembelajaran di kelas.

C. PEMBELAJARAN BAIK YANG SUDAH DIPELAJARI


Hal baik yang sudah saya pelajari adalah terbukanya wawaan dalam
pemahaman konsep merdeka belajar. Kegiatan belajar secara merdeka belajar
yaitu Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta
didik pada fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-
buru dan menyenangkan. Dalam kegiatan ini menjadi mengerti bahwa guru
mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik. Serta satuan
oendidikan memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola
kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan
peserta didik. Selain itu, Pembelajaran melalui kegiatan projek memberikan
kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi
isu-isu aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk
mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

D. HAL BARU YANG SAYA PELAJARI SAAT MELAKUKAN AKSI NYATA


SEBAGAI PENERAPAN
Hal baru yang saya pelajari saat melakukan aksi nyata sebagai
penerapan, bahwa Merdeka belajar adalah sebuah paradigma pembelajaran yang
berpusat pada murid . Selama ini masih banyak pembelajaran yang tidak
berpusat pada siswa dan masih jarang ditanyakan bagaimana pandangan anak
terkait sesuatu hal. Kemudian masih kurangnya guru memberi kebebasan kepada
murid untuk membangun sendiri pengetahuannya , tidak selalu dipandu oleh
guru. Jadi pembelajaran berpusat pada murid dapat mendorong siswa terlibat
secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku. 
Sedangkan peran Guru dalam pembelajaran sebagai fasilitator yang harus
mampu membangkitkan ketertarikan siswa terhadap suatu materi belajar dan
menyediakan beraneka pendekatan cara belajar sehingga siswa (yang berbeda-
beda tersebut) memperoleh metoda belajar yang paling sesuai baginya.

Anda mungkin juga menyukai