Anda di halaman 1dari 5

AKSI NYATA

STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR


Apa Itu Kurikulum Merdeka?
Merdeka Belajar
konsep merdeka belajar khususnya bagi peserta didik. Konsep
tersebut bertujuan untuk menjadikan peserta didik dapat lebih
memahami potensi dan bakat masing – masing. Sebab setiap
peserta didik memiliki kecerdasan intelektual yang berbeda. Ada
yang lebih ke spasial maupun intrapersonal.

Tujuan Penerapan Kurikulum Merdeka


Tujuan
Kurikulum Merdeka bertujuan agar dapat menumbuhkan semangat
berliterasi dan numerasi serta meningkatkan karakter pada para
peserta didik.

Selain itu, berusaha untuk dapat senantiasa meningkatkan level


kapasitas para kepala sekolah dan jajaran guru pengajar agar
mencipatakan suasana pembelajaran yang berkualitas. menjadikan
para guru menjadi tenaga profesional dalam ranah meningkatkan
sebuah inovasi dalam pembelajaran. sekolah.

Strategi untuk Menerapkan Kurikulum Merdeka


Strategi
Membiasakan kurikulum baru pada sekolah maupun lembaga
pendidikan tentu tidaklah mudah. Sebab ada beberapa hal yang
perlu dikoordinasikan

Tahap Strategi
Tahap
Strategi
1. Tahap Internalisasi Program

2. Tahapan Mengidentifikasi

Karakteristik Lembaga Pendidikan


3. Tahapan Untuk Mengenali Topik

terkait Pengembangan Diri

4. Tahapan Mengenali Karakter Peserta

Didik

5. Tahap membagikan praktik baik

6. Tahapan untuk Menentukan Aksi Nyata

7. Tahap Refleksi

Implementasi
Implementasi Kurikulum Merdeka sebagai Proses Belajar
Implementasi
Pilihan Implementasi

Pilihan pertama adalah dengan menerapkan beberapa bagian dan


prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan
pendidikan yang sedang digunakan, misalnya menerapkan projek
penguatan profil pelajar Pancasila sebagai ko-kurikuler atau
ekstrakurikuler dengan konsekuensi menambah jam pelajaran.

Sedangkan pilihan yang kedua adalah dengan menerapkan


Kurikulum Merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang
sudah disediakan oleh Pemerintah Pusat. Atau memilih pilihan
ketiga yaitu dengan menerapkan Kurikulum Merdeka dengan
pengembangan berbagai perangkat ajar oleh satuan pendidikan.

Implementasi Pembelajaran
Implementasi melalui pembelajaran konstruktif

Kurikulum Merdeka berupaya untuk menerapkan teori belajar


konstruktivisme. Menurut teori ini, peserta didik merupakan pelaku
aktif pembelajaran yang mengkonstruksi pengetahuan mereka
melalui interaksi dan pengalaman nyata. melalui pengalaman
menggunakan Kurikulum Merdeka. Mereka juga perlu belajar
melalui observasi dan narasi yang disampaikan oleh sesama guru
yang menerapkan kurikulum di konteks yang berbeda dan/atau juga
dari guru dan satuan pendidikan yang sudah menerapkannya lebih
dahulu.

Dengan demikian, proses belajar untuk mengimplementasikan


kurikulum tidak hanya melalui sosialisasi dan pelatihan formal dari
pemerintah (top-down) tetapi juga perlu pendekatan yang lebih
konstruktif. Hal ini akan mengubah tradisi implementasi kurikulum
yang biasa diterapkan di Indonesia yang banyak menggunakan
pendekatan arahan dari atas (top down).

TUJUAN AKHIR
Output
membebaskan para siswa, guru dan sekolah dari berbagai hal yang
membelenggu
A. AKSI NYATA MODUL 1.1 PEMBELAJARAN YANG BERPUSAT PADA MURID

I. Latar belakang.

Ki Hajar Dewantara memaknai pendidikan secara filosofi. Filosofi ini lahir sebagai
upaya memerdekakan manusia dari aspek lahiriah yaitu keluar dari kemiskinan dan
kebodohan, serta aspek batiniah yaitu memiliki otonomi berfikir dan mengambil
keputusan, martabat, mentalitas dan demokratik. Menurut Ki Hajar Dewantara,
pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Adapun
tujuannya adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar
mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Merdeka belajar adalah sebagai gagasan
pemikiran Ki Hajar Dewantara yang membebaskan guru dan murid berexpresi,
berinovasi, dan dapat menentukan pembelajaran yang bebas, aman dan nyaman.

II. Tujuan.

1. Memberika kebebasan kepada peserta didik untuk mengeksplor potensi diri.

2. Mewujudkan merdeka belajar sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara yang


menggikuti kodrat alam alam dan kodrat zaman.

3. Menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid.

III. Deskripsi Aksi Nyata.

Kegiatan aksi nyata di awali dengan berkordinasi dengan Kepala Sekolah untuk
menyampaikan rancangan aksi nyata. Aksi nyata ini di buat dengan tujuan dapat
menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid dengan cara mengubah
metode pembelajaran, metode pembelajaran yang saya lakukan yakni berdiskusi
menggunakan media pembelajaran dan permainan mencocokkan gambar.

IV. Hasil aksi nyata.

Secara umum, hasil yang di peroleh setelah melaksanakan pembelajaran aksi nyata
adalah adanya perubahan dari segi motivasi belajar dan partisipasi dalam mengikuti
pembelajaran, menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

V. Refleksi aksi nyata.

Dengan belajar sambal bermain anak merasakan kemerdekaan dalam proses


pembelajaran,siswa tidak jenuh dan terbebani, dan dapat menumbuhkan nilai-nilai
tangung jawab, disiplin, jujur, mandiri dan saling menghargai perbedaan.

VI. Rencana perbaikan di masa yang akan datang.

Ada beberapa perbaikan yang harus saya lakukan demi peningkatan kualitas
pendidikan di satuan pendidikan saya. Langkah ke depannya yang saya lakukan
adalah mengajak rekan guru di satuan pendidikan saya, tujuannya adalah mengajak
rekan guru untuk berkolaborasi dan menanamkan filosofi Ki Hajar Dewantara
dengan memberikan pembelajaran yang berpusat pada murid.

Anda mungkin juga menyukai