Anda di halaman 1dari 15

PAKEM

Pembelajaran Aktif ,Kreatif , Efektif dan Menyenangkan

MAKALAH

Dosen Pengampu : Muhammad Yusi Kamhar, S.Pd.,M.Pd.

Disusun oleh: kelompok 9

1.Diana Magdalen Naba (2021730018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ,karena atas segala RahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Adapaun tema dari makalah ini adalah "Pembelajaran
Aktif ,Kreatif ,Efektif , dan Menyenangkan".Kami berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Tak ada gading yang tak retak , begitu pun kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun agar
menjadi lebih baik lagi.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN ATAU JUDUI……………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………... ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang…………………………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………. 2
C. Tujuan……………………………………………………………………………... 2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….. 3

A. Pengertian PAKEM……………………………………………………………….. 3
B. Dasar Teori PAKEM……………………………………………………………… 3
C. Ciri – ciri PAKEM………………………………………………………………... 3
D. Implementasi PAKEM di dalam Kelas…………………………………………… 3

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………….. 4

A. Kesimpulan……………………………………………………………………….. 5

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………….. 5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang RI No. 20 Pasal 40 Ayat 2 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional berbunyi: Guru dan tenaga kependidikan berkewajiban:1. menciptakan
suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis,2.
Memiliki komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan, dan 3.
Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Sementara itu dalam Peraturan
Pemerintah No. 19 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 19 ayat 1 dinyatakan
bahwa: Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, memberi ruang gerak yang cukup bagi prakarsa, kreativitas. dan kemandirian
sesuai bakat, minat, dan fisik serta psikologi siswa.Amanat peraturan-undangan
mengenai penyelenggaraan pendidikan tersebut sering kali kita dengar dengan istilah
PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif. Efektif dan Menyenangkan). Untuk dapat
melaksanakan amanat peraturan-undangan tersebut, guru mengubah paradigma
mengenai mengajar peserta didik menjadi membelajarkan peserta didik. Di samping itu,
guru harus memahami hakikat PAKEM dan menguasai berbagai strategi/ model
pembelajaran yang berorientasi pada PAKEM. PAKEM adalah singkatan dari
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Disebut demikian karena
pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan siswa dalam pembelajaran,
mengembangkan kreativitasnya, sehingga efektif namun tetap menyenangkan.
PAKEM dimaksudkan agar merubah paradigma dari konsep belajar yang berpusat
pada guru (teacher-centred learning) ke arah konsep belajar yang berpusat kepada
peserta didik yang diwujudkan dalam pendekatan belajar aktif (active learning
approach). Ini adalah paradigma yang mempengaruhi beragam inovasi pendidikan dan
pembelajaran yang dilakukan di berbagai penjuru dunia sejak awal tahun 1970 hingga
sekarang. Pendekatan belajar PAKEM dewasa ini sangat dominan dilaksanakan di
berbagai negara maju dan juga diikuti oleh banyak negara berkembang yang sangat
penting untuk kita ketahui dan kita terapkan dalam sebuah pembelajaran.
B. Rumusan Masalah

1) Apa yang di maksud PAKEM?

2) Bagaimanan dasar teori PAKEM?

3) Bagaimana ciri-ciri dan Prinsip PAKEM?

4) Bagaimana implementasi PAKEM dalam pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan

1) Menjelaskan pengertian PAKEM.

2) Mendeskripsikan dasar teori PAKEM.

3) Menjelaskan ciri-ciri PAKEM.

4) Mendeskripsikan implementasi PAKEM dalam pembelajaran


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian PAKEM
PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Disebut demikian karena pembelajaran ini dirancang agar
mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, mengembangkan kreativitasnya, sehingga
efektif namun tetap menyenangkan
Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan
suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan
mengemukakan gagasan. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka
pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk
kepentingan dirinya dan orang lain. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar
yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada
belajar.
Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak
efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses
pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran
yang harus dicapai.
Guru dituntut untuk secara profesional merancang pembelajaran efektif dan
bermakna (menyenangkan), mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan
pembelajaran yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan
kompetensi secara efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan.
PAKEM bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kaya, membekali
siswa dengan keterampilan-keterampilan, pengetahuan dan sikap untuk hidup.

B. Dasar Teori PAKEM


PAKEM didasarkan pada teori belajar konstruktivisme dalam pembelajaran. Teori
ini dikembangkan oleh J.Piaget. Teori belajar Konstruktivisme merupakan teori belajar
yang didasarkan pada ide bahwa siswa harus menjadikan informasi atau pengetahuan
itu miliknya sendiri.
Teori ini memandang bahwa setiap individu memiliki kemampuan untuk
mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dengan jalan berinteraksi secara terus-
menerus dengan lingkungannya. Perkembangan teori belajar berdasarkan riset selama
hampir 100 tahun secara bertahap mengubah paradigma tentang bagaimana seharusnya
guru mengajar dan/atau peserta didik belajar.
Teori-teori belajar yang ditemukan pada akhirnya berkulminasi pada teori
konstruktivisme. Teori konstruktivisme pada dasarnya :[1] Pelajar aktif membina
pengetahuan berdasarkan pengalaman yang sudah ada.[2]. Dalam konteks
pembelajaran , pelajar mampu membina pengetahuan mereka secara mandiri.[3].
Pentingnya membina pengetahuan secara aktif oleh pelajar sendiri melalui proses
saling mempengaruhi antara pembelajaran terdahulu dan pembelajaran terbaru[.4].
Ketidakseimbangan merupakan faktor motivasi pembelajaran yang utama.[5].
Konstruktivisme memandang bahwa pengetahuan adalah , non-objective , bersifat
temporer, selalu berubah-ubah dan tidak menentu.

C. Ciri – ciri PAKEM


Secara khusus PAKEM dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran sebagai berikut.
a. Aktif
Ada beberapa ciri-ciri yang harus tampak dalam proses belajar siswa aktif,
diantaranya :[1].Situasi kelas yang menantang siswa untuk melakukan kegiatan
belajar secara bebas tapi terkendali.[2].Guru tidak mendominasi pembicaraan,
tetapi lebih banyak memberikan rangsangan berpikir kepada siswa untuk
memecahkan masalah.[3].Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar
bagi siswa.[4].Hubungan guru dengan siswa sifatnya harus mencerminkan
hubungan manusia bagaikan hubungan bapak-anak, bukan hubungan pimpinan dan
bawahan. Guru menempatkan diri sebagai pembimbing semua siswa yng
memerlukan bantuan manakala mereka menghadapi persoalan belajar.[5].Belajar
tidak hanya dilihat dan diukur dari segi hasil yang dicapai siswa tetapi juga dilihat
dan diukur dari segi proses belajar yang dilakukan siswa.[6].Adanya keberanian
siswa mengajukan pendapatnya melalui pertanyaan atau pernyataan gagasannya,
baik yang diajukan kepada guru maupun kepada siswa lainnya dalam pemecahan
masalah belajar.[7].Guru senantiasa menghargai pendapat siswa, terlepas dari benar
atau salah, dan tidak diperkenankan membunuh, mengurangi atau
menekanpendapat siswa didepan siswa lainnya. Guru bahkan harus mendorong
siswa agar selalu mengajukan pendapatnya secara.
b. Kreatif
Ciri – ciri pembelajaran kreatif :
1. Dilihat dari aktivitas guru :[a]Menciptakan kegiatan belajar yang beragam.
[b]Memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.[c]Memanfaatkan berbagai
sumber dan media belajar yang berfariasi.
2. Dilihat dari aktivitas siswa :[a]Mampu menghasilkan sesuatu untuk
kepentingan dirinya dan orang lain.[b]Mampu mengembangkan atau
menciptakan sesuatu yang baru.
c. Efektif
Ciri – ciri pembelajaran efektif :
[a]Siswa mencapai kompetensi pembelajaran.[b]Bukan hanya sekedar bermain
saja.[c]Tepat sasaran dan sesuai dengan waktu yang tersedia.[d]Menghasilkan apa
yang harus dikuasai oleh siswa.
Menurut Made Pidarta untuk mengelola kelas secara efektif perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut :[a]Kelas adalah kelompok kerja yang diorganisasi untuk
tujuan tertentu, yang dilengkapi oleh tugas-tugas dan diarahkan oleh guru.[b]Dalam
situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu anak pada waktu tertentu, tetapi bagi
semua anak atau kelompok.[c]Kelompok mempunyai perilaku sendiri yang berbeda
dengan perilaku-perilaku masing-masing individu dalam kelompok itu.
[d]Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya kepada anggota-anggota. Pengaruh
yang jelek dapat dibatasi oleh usaha guru dalam membimbing kelas.[e]Praktik guru
waktu belajar cenderung terpusat pada hubungan guru dan siswa.[f].Struktur
kelompok, pola komunikasi, dan kesatuan kelompok ditentukan cara mengelola,
baik untuk mereka yang tertarik pada sekolah maupun bagi mereka yang apatis,
masa bodoh atau bermusuhan.

d. Menyenangkan
Ciri-ciri pembelajaran yang menyenangkan :
[a]Tanpa tekanan.[b]Pembelajarannya dapat dinikmati.[c].Menyenangkan,
mengasyikan, menguatkan, dan mencerdaskan.[d] Memberikan tantangan kepada
siswa untuk berfikir, mencoba, dan belajar lebih lanjut, penuh dengan percaya diri,
dan mandiri untuk mengembangkan potensi positifnya secara optimal.
[e].Menjadikan manusia berkarakter penuh percaya diri, menjadi dirinya sendiri
dan mempunyai semangat kompetitif dalam nuansa.
 Suasana belajar yang menyenangkan dapat tercipta dari aktivitas belajar
sebagai berikut :
[1]. Penampilan guru yang menarik. [2]. Suasana belajar tidak searah. [3].
Kaya dengan metode. [4]. Desain kelas yang tidak membosankan. [5].
Belajar sambal bermain dan bernyanyi. [6]. Hasil belajar anak dipajang di
kelas. [7]. Didekatkan ke alam nyata. [8]. Ada penghargaan bagi yang
berprestasi.

D. Implementasi PAKEM di Dalam Kelas


Implementasi pendekatan PAKEM dalam pembelajaran di dalam kelas dapat
digambarkan sebagai berikut;[1].Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang
mengembangkan pemahanan dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar
melalui berbuat.[2].Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam
membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar
untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
[3].Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih
menarik dan menyediakan ‘’pojok baca’’.[4].Guru menerapkan cara mengajar yang
lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok[5].Guru meendorong
siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan dalam suatu masalah, untuk
mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan
sekolahnya.

a. Pelaksanaan Model Pembelajaran PAKEM


Pelaksanaan model pembelajaran PAKEM terbagi menjadi dua tahap, yaitu: tahap
persiapan dan tahap proses.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini seorang guru harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
 Berpusat pada peserta didik
Dalam pelaksanaan PAKEM, paradigma pembelajaran yang
konvesional yaitu pembelajaran yang mana guru lebih dominan dalam
proses pembelajaran atau dengan kata lain pembelajaran yang berpusat
pada guru (pembelajaran yang berpusat dengan pembelajaran yang
berbasis kompetensi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas
peserta didik (pembelajaran yang berpusat dalam keseluruhan kegiatan
pembelajaran, siswa merupakan subyek utama. Oleh karena itu, dalam
proses ini Peserta didik menjadi Perhatian utama dari para guru.
Semua bentuk aktivitas yang diarahkan untuk membantu
perkembangan peserta didik. Keberhasilan proses pembelajaran terletak
dalam mewujudkan diri peserta didik sebagai pribadi mandiri, pelajar
efektif dan pekerja produktif.
 Guru membuat persiapan mengajar
Bagi seorang guru merupakan hal mutlak yang harus dikerjakan.
Tanpa persiapan guru akan kehilangan arah dalam proses pembelajaran.
Beberapa metode dengan karakter materi yang akan diajarkan harus
sudah dipersiapkan sebelum diajarka.
 Skenario pembelajaran secara rinci dan matang
Skenario pembelajaran merupakan salah satu dari persiapan yang
harus dibuat oleh guru. Skenario pembelajaran juga sering disebut
dengan langkah-langkah pembelajaran atau sekarang lebih dikenal
dengan sebutan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Skenario
pembelajaran harus disusun secara rinci dan matang, agar materi dapat
tersampaikan kepada peserta didik sesuai dengan rancangan yang
disusun oleh guru.

 Fleksibilitas
Asas fleksibilitas artinya lebih fleksibel dalam memahami kondisi
yang akan dihadapi. Dalam hal ini seorang guru tidak bisa kaku
(monoton) dalam menerapkan pola pembelajaran dikelas. Untuk itu
sebelum pembelajaran dimulai. guru harus mempersiapkan beberapa
metode yang akan digunakan dalam menambahkan materi, manfaat agar
pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan.
 Melayani perbedaan individu
Kita mengetahui bahwa setiap anak mempunyai perbedaan. Untuk
itu seorang guru harus mempersiapkan cara pelayanan bagi anak.
Seorang guru tidak bisa membuat anak sama seperti gerigi sisir, tetapi
harus disesuaikan dengan karakter dan kepribadian yang khas yang
dimiliki oleh anak. Sebagaimana berbagai teori yang sudah disepakati
oleh para pakar pendidikan bahwa setiap anak memiliki modalitas
belajar atau gaya belajar yang berbeda. Selain perbedaan dalam gaya
belajar, anak juga mempunyai perbedaan dalam beberapa segi, misalnya
intelegensi (kecerdasan), bakat, tingkah laku, sikap dan lain-lain. Hal ini
mengharuskan guru untuk membuat perencanaan secara individual pula,
agar dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan peserta didik
secara individu. Dalam model pembelajaran PAKEM perbedaan
individu perlu diperhatikan dan harus. Dengan mengenal kemampuan
anak, kita dapat membantunya bila mendapat kesulitan, sehingga belajar
anak menjadi optimal.
2. Tahap Proses
Pada tahap ini seorang guru harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
 Mendengarkan pendapat peserta didik
Setiap anak memiliki karakter dan keinginan yang berbeda. Untuk
itu apa yang diinginkan oleh peserta didik harus didengarkan.
Mendengarkan apa yang diinginkan atau pendapat siswa merupakan
penghargaan terhadap peserta .
 Menggunakan bermacam-macam sumber belajar
Sumber belajar yang harus dimiliki oleh guru adalah dari sumber
tangan pertama dan tangan kedua. Adapun sumber belajar tangan
pertama adalah sumber belajar yang langsung dialami oleh peserta
didik. seperti pengalaman studi wisata peristiwa yang dialami atau
dilihat, situs bersejarah, narasumber dan lingkungan sekitar.
Sedangkan sumber belajar tangan kedua adalah sumber belajar yang
sudah dihasilkan oleh orang lain. Misalnya buku pelajaran, buku paket.
perpustakaan dan media pembelajaran lainnya. Dalam model
pembelajaran PAKEM, seorang guru tidak boleh selalu menganggap
buku paket sebagai satu-satunya sumber belajar. Guru harus mencari
sumber belajar yang bervariasi, terutama sumber belajar yang dihasilkan
oleh peserta didik dan segala yang ada disekitarnya.
 Merangsang keberanian peserta didik untuk menyatakan dan
menanyakan sesuatu
Guru harus mampu menumbuhkan minat siswa untuk menanyakan
sesuatu dan menyatakan pengalamannya. Semua pembelajaran pusat
pada peserta didik, maka seorang guru harus bisa menggali potensi yang
ada pada peserta didik dengan memberikan rangsangan atau stimulus,
agar peserta didik memiliki keberanian dalam mengungkapkan
sesuatu.Pertanyaan terbuka, menantang dan produktif Agar peserta
didik lebih berwawasan luas, pertanyaan yang diberikan oleh guru
berusaha mampu mengembangkan cara berfikir anak dengan
menggunakan pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan yang memiliki
jawaban betul lebih dari satu atau pertanyaan yang jawabannya
membutuhkan penalaran peserta didik. Dengan demikian, anak akan
lebih produktif dalam mengembangkan cara berfikir yang lebih luas dan
terbuka.
 Pemecahan masalah (penyelesaian masalah)
Prinsip pemecahan masalah yaitu mengarahkan peserta didik untuk
peka pada masalah dan memiliki keterampilan untuk menyelesaikannya.
Dalam model pembelajaran PAKEM. pembelajaran yang dilakukan
lebih pada pemecahan masalah yang dihadapi oleh siswa agar mengarah
pembelajaran lebih menarik dan bermanfaat. Hal ini memerlukan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis
masalah dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah
 Memberikan umpan balik seketika
Kebiasaan anak-anak mempertanyakan segala hal harus dapat
direspon dengan baik oleh guru. Pertanyaan yang timbul dari anak
berasal dari rasa ingin tahu (keingintalBanyaknya pertanyaan yang
diajukan anak menunjukkan dinamisme dan kreativitas. melihat gejala
anak seperti ini. seorang guru harus memberikan umpan balik seketika.
Dengan demikian akan muncul keingintahuan yang lebih besar.Give
umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk
interaksi antara guru dan peserta didik.
 Peserta didik memajangkan hasil pencapaian
sesuatu yang sangat berarti bagi seorang anak adalah ketika apa
yang karya mendapatkan pengakuan dari orang-orang yang ada
disekitarnya, orang-orang yang sangat dicintainya. Dalam proses
pembelajaran, peserta didik sering menunjukkan hasil pencapaian,
namun kadang kurang mendapat penghargaan. Mungkin karena tidak
ada tempat atau mungkin dianggap kurang layak untuk diberikan
penghargaan. Agar anak tumbuh motivasi yang lebih besar, maka hasil
buku harus dipajang didalam kelas, apapun bentuk benda.

b. Metode yang Digunakan dalam Model Pembelajaran PAKEM


Metode mengajar adalah cara yang digunakan oleh guru dalam mengadakan
hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya pengajaran. Dengan
metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar peserta didik sehubungan
dengan kegiatan mengajar guru. Dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif.
Proses interaksi ini akan berjalan baik kalau peserta didik banyak yang aktif
dibanding gurunya. Oleh karenanya metode mengajar yang baik adalah metode
yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar peserta didik.

Ada beberapa metode mengajar yang digunakan dalam model pembelajaran


PAKEM, diantaranya :
1. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara penyajian pelajaran, di mana peserta didik
menyelesaikan pada suatu masalah yang berupa pernyataan atau pertanyaan
yang bersifat problematik untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Teknik
diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang
guru di sekolah. Di dalam diskusi ini proses belajar mengajar terjadi, di mana
interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar
pengalaman, informasi, memecahkan masalah, sehingga semua peserta didik
menjadi aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengajar di mana guru dan peserta
didik aktif bersama, guru bertanya kepada peserta didik mengetahui jawaban,
pesertadidik mengemukakan ide baru dan dengan ini guru bertujuan untuk
menanyakan. Metode tanya jawab digunakan sebagai ulangan pelajaran yang
telah diberikan, sebagai selingan dalam pembicaraan, untuk mempromosikan
anak didik agar perhatiannya tercurah kepada masalah yang sedang ditanyakan
dan untuk mengarahkan proses berpikir.
3. Metode Karyawisata
Metode karyawisata atau studi wisata adalah suatu cara menyajikan bahan
pelajaran dengan siswa langsung ke obyek yang akan dipelajari yang terdapat
di luar kelas. Kadang-kadang dalam proses belajar mengajar peserta didik perlu
diajak ke luar sekolah. Hal ini bukan sekedar rekreasi. tapi untuk belajar atau
memperdalam pelajarannya dengan melihat sebenarnya. Dengan menggunakan
metode ini peserta didik lebih banyak mengetahui secara langsung apa yang
sedang dipelajari. Misalnya tentang peninggalan sejarah. peserta didik akan
dapat melihat bukti-bukti nyata sejarah yang terjadi pada masa lampau. Begitu
pula dengan topik-topik pelajaran lainnya.
4. Metode Tugas dan Resitasi
Metode resitasi adalah metode penyajian bahan pelajaran di mana guru
memberikan tugas tertentu agar peserta didik melakukan kegiatan belajar.
Metode ini diberikan karena bahan pelajaran yang dirasakan terlalu banyak,
sementara waktunya sedikit. Artinya banyak bahan yang tersedia dengan waktu
kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai dengan batas waktu yang
ditentukan, maka metode inilah yang biasanya digunakan untuk mengatasinya,
metode tugas dan resitasi biasanya bisa dilaksanakan di rumah, di sekolah, di
perpustakaan dan di tempat lainnya. Tugas dan resitasi memicu anak untuk
aktif belajar, baik secara individu atau kelompok.
5. Metode Sosiodrama
Unsur yang paling menonjol dalam bermain peran (sosiodrama) adalah
tidak hubungan sosial. Dalam bermain peran, peserta didik dapat mencoba
menempatkan diri sebagai tokoh atau pribadi tertentu. Misalnya sebagai
pahlawan, petani, dokter, guru dan sebagainya. Ini dapat melatih peserta didik
menghargai jasa dan peran orang lain, serta meresapi nilai-nilai kebersamaan
dan tenggang rasa.
6. Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok yang dipakai dalam interaksi belajar mengajar agar
peserta didik dapat memahami atau memecahkan suatu masalah. Metode ini
dijalankan dengan membagi kelas menjadi beberapa kelompok.
Pengelompokan itu dapat dilakukan di atas dasar;[a].Perbedaan individu dalam
bakat, minat atau kegemaran.[b].Hubungan keakraban. [c].Daerah tempat
tinggal.[d].Hasil undian.[e].Untuk memperbesar partisipasi peserta didik.
[f].Untuk mengatasi bahan pelajaran yang kurang fasilitasnya.[g].Untuk
membagi tugas atau pekerjaan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

PAKEM merupakan sebuah metode pembelajaran yang dapat membuat siswa menjadi lebih
aktif, mengembangkan kreativitasnya, sehingga efektif namun tetap menyenangkan. Hal ini
berdasarkan teori belajar konstruktivisme yang dikemukakan oleh Jean Piaget yang memandang
bermain sebagai bagian penting dan perlu bagi perkembangan kognitif anak.

Seorang guru harus juga aktif dan inovasi dalam menciptakan suasana kelas agar siswa
dapat belajar dengan baik. Siswa sebagai subjek belajar tidak hanya mengkonsumsi gagasan
yang diberikan oleh guru, tetapi siswa harus bisa memproduksi gagasan dalam proses
pembelajaran yang difasilitasi oleh guru.

Guru sebagai fasilitator hendaknya dapat menfasilitasi terwujudnya pembelajaran yang aktif,
kreatif , efektif, dan menyenangkan yang diantaranya dapat menggunakan model pembelajaran
PAKEM.

DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka
Cipta

Gintings, Abdorrakhman. 2007. Esensi Praktis Belajar & Pembelajaran. Bandung


Humaniora.

Mujtahidin. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Surabaya : Pena Salsabila.

Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : PT


Remaja Rosdakarya

Sudjana, Nana. 1996. Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung : Sinar Baru Algesindo

E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung : PT Remaja


Rosdakarya, 2013), 99

Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung : Sinar Baru Algesindo, 1996), 26.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2010), 214

Anda mungkin juga menyukai