Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-undang RI No. 20 Pasal 40 Ayat 2 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional berbunyi:

Guru dan tenaga kependidikan berkewajiban:

1. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,

dinamis, dan dialogis,

2. Mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu

pendidikan, dan

3. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan

sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Sementara itu dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tentang Standar

Nasional Pendidikan Pasal 19 ayat 1, dinyatakan bahwa:

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, memberi ruang gerak yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi

siswa.

Amanat perundang-undangan mengenai penyelenggaraan pendidikan

tersebut sering kali kita dengar dengan istilah PAKEM (Pembelajaran Aktif,

Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Untuk dapat melaksanakan amanat

perundang-undangan tersebut, guru hendaknya mengubah paradigma mengenai

mengajar peserta didik menjadi membelajarkan peserta didik. Di samping itu,

guru harus memahami hakikat PAKEM dan menguasai berbagai strategi/ model

pembelajaran yang berorientasi pada PAKEM.

1
Berdasarkan hal-hal yang dipaparkan di atas, maka disusunlah makalah

ini. Di dalam makalah ini akan dibahas beberapa hal, antara lain: pengertian

PAKEM, hal-hal yang harus diperhatikan dalam Pembelajaran Aktif, Kreatif,

Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) dan cara mengimplementasikan

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM).

1.2 Rumusan masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan (PAKEM) ?

1.2.2 Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam Pembelajaran Aktif,

Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) ?

1.2.3 Bagaimana cara mengimplementasikan Pembelajaran Aktif, Kreatif,

Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) ?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk mengetahui definisi Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan (PAKEM) .

1.3.2 Untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam Pembelajaran

Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM).

1.3.3 Untuk mengetahui cara mengimplementasikan Pembelajaran Aktif,

Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM).

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan


(PAKEM)
PAKEM adalah pembelajaran yang aktif bahwa seorang guru harus

memantau kegiatan belajar peserta didik, memberi umpan balik, mengajukan

pertanyaan kepada peserta didik, memanfaatkan modalitas belajar peserta didik

baik yang visual, auditorial dan kinestetik dalam pembelajaran. Kreatif

dimaksudkan adalah seorang guru bisa mengembangkan kegiatan yang beragam,

membuat alat bantu belajar yang sederhana dan lain- lain. Efektif yaitu seorang

guru dalam proses pembelajaran harus mampu mencapai tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai. Menyenangkan maksudnya bahwa dalam proses

pembelajaran seorang guru diharapkan tidak membuat peserta didik takut salah,

takut ditertawakan, takut dianggap sepele dengan diselingi kegiatan bermain atau

kegiatan yang lain yang membuat anak merasa senang dalam belajar.

PAKEM adalah pembelajaran yang aktif bahwa peserta didik aktif

bertanya, mengemukakan pendapat, merespon gagasan orang lain dalam kegiatan

belajar mengajar. Dalam hal ini peserta didik tidak ingin menjadi penonton,

melainkan ikut aktif dalam pembelajaran dengan selalu mencoba hal-hal baru

yang menantang, sehingga peserta didik menjadi aktif dan tidak pasif. Kreatif

dimaksudkan bahwa peserta didik bisa merancang atau membuat hasil karya,

seperti menulis, mengarang, melukis atau yang lainnya yang membuat anak

kreatif. Dalam hal ini peserta didik tidak mudah putus asa dan puas dengan hasil

kerjanya, sehingga peserta didik ingin mencoba dan membuat inovasi baru.

Efektif maksudnya adalah peserta didik dibiasakan menggunakan waktu sebaik-

baiknya dengan mengajak peserta didik langsung ke sumber belajar dengan

3
memanfaatkan alat peraga yang ada, sehingga pembelajaran menjadi efektif dan

sesuai dengan rencana pembelajaran. Menyenangkan yaitu dalam proses

pembelajaran harus membuat anak asyik dan nyaman, dengan mensetting ruang

kelas yang menarik , memajang hasil belajar anak di kelas, anak didekatkan ke

dunia nyata, sehingga anak asyik belajar.1

Model pembelajaran PAKEM adalah model pembelajaran yang bertumpu

pada 4 prinsip yaitu aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

2.1.1 Pembelajaran Aktif

Menurut Uno (2011), pembelajaran yang aktif dalam artian aktif dalam

strategi ini adalah memosisikan guru sebagai orang yang menciptakan susana

belajar yang kondusif atau sebagai fasilitator dalam belajar, sementara siswa

sebagai peserta belajar yang harus aktif. Dalam proses pembelajaran yang aktif itu

terjadi dialog yang interaktif antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru atau

siswa dengan sumber belajar lainnya dimana siswa tidak terbebani secara

perseorangan dalam memecahkan masalah yangdihadapi dalam belajar, tapi

mereka dapat saling bertanya dan berdiskusi sehingga beban belajar bagi mereka

sama sekali tidak terjadi.

2.1.2 Pembelajaran Kreatif

Kreatif, dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang

beragam, sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan peserta didik. Kata

kreatif dapat juga diartikan menumbuhkan motivasi, percaya diri dan kritis,

sehingga pembelajaran menjadi tidak monoton dan penuh kreativitas.

Menurut Uno (2011), untuk menumbuhkan minat belajar para siswa maka

guru dituntut lebih kreatif dalam mengajar, sementara untuk memberi pengayaan

1
Website kabar pendidikan http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/03/PAKEM-
sebagai-strategi-pembelajaran.html (4 Mei 2019)

4
terhadap dirinya, guru juga dituntut kreatif mengembangkan pedagogik dalam

proses pembelajaran. Kreatif bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

berpikir siswa dan proses kreatif tersebut tentunya tidak akan dapat dilaksanakan

tanpa adanya pengetahuan yang didapat melalui membaca, berbahasa, dan aspek-

aspek lain.

2.1.3 Pembelajaran Efektif

Memiliki arti bahwa proses pembelajaran tersebut bermakna bagi siswa,

jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan, tetapi tidak efektif, maka

pembelajaran tersebut tidak ubahnya seperti bermain biasa.

2.1.4 Pembelajaran Menyenangkan

Pembelajaran yang menyenangkan dapat dilihat dari penampilan guru

yang menarik, suasana belajar yang aktif, kaya dengan metode belajar, desain

kelas yang tidak membosankan, sehingga peserta didik memusatkan perhatiannya

secara penuh pada waktu belajar dan perhatian peserta didik terhadap

pembelajaran menjadi tinggi.2

2.2 Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM).

Menurut Asmani (2011), ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

pelaksanaan PAKEM, yaitu:

2.2.1 Memahami sifat yang dimiliki peserta didik

Pada dasarnya, anak memiliki sifat rasa ingin tahu dan berimajinasi dan

berkembang menjadi sikap berpikir kritis dan kreatif. Dan suasana pembelajaran

dimana guru memuji anak karena hasil karyanya, guru mengajukan pertanyaan

yang menantang, dan guru yang mendorong anak untuk melakukan percobaan,

2
Website academia.edu “Pakem”http://edu-articles.com/pakem-1/ (4 Mei 2019)

5
merupakan pembelajaran yang diharapkan mampu mengembangkan kedua sifat

diatas.

2.2.2 Mengenal peserta didik secara perseorangan

Perbedaan individual pada siswa yang berasal dari lingkungan keluarga

yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda, dan kemampuan anak

yang lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu teman yang lemah (tutor sebaya).

Dengan mengenal kemampuan siswa, kita dapat membantunya, sehingga hasil

yang diharapkan anak itu bisa belajar secara optimal.

2.2.3 Memanfaatkan perilaku peserta didik dalam pengorganisasian belajar

Sifat alami anak akan bermain secara berpasangan dan berkelompok dapat

dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas atau

membahas sesuatu, anak dapat melakukannya secara berpasangan atau dalam

kelompok, karena akan memudahkan anak untuk berinteraksi dan bertukar

pikiran. Tapi , anak perlu juga menyelesaikan tugas secara perorangan agar bakat

individunya dapat berkembang.

2.2.4 Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik

Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajang untuk memenuhi ruang kelas,

diharapkan dapat memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan

inspirasi bagi siswa yang lainnya. Lalu ruang kelas yang penuh dengan pajangan

hasil pekerjaan siswa dan ditata dengan baik, dapat membantu guru dalam

pembelajaran karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.

2.2.5 Memanfaatkan Lingkungan sebagai sumber belajar

Lingkungan merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar

anak. Lingkungan dapat berperan sebagai media pembelajaran, tetapi dapat juga

sebagai objek kajian. Belajar dengan menggunakan alam tidak harus keluar kelas,

bahan dari lingkungan dapat kita bawa ke kelas. Adanya pemanfaatan lingkungan

6
dapat mengembangkan sejumlah keterampilan, seperti mengamati (dengan

seluruh indra), mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis,

mengklasifikasikan, membuat tulisan, dan membuat gambar.

2.2.6 Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar

Umpan balik yang diberikan guru ke siswa hendaknya lebih

mengungkapkan kekuatan daripada kelemahan siswa. Selain itu, cara memberikan

umpan balik pun harus secara santun, agar siswa lebih percaya diri dalam

menghadapi tugas-tugas belajar selanjutnya.

2.3 Implementasi Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan

(PAKEM).
Implementasi atau pelaksanaan model pembelajaran PAKEM terbagi
menjadi dua tahap, yaitu: tahap persiapan dan tahap proses.3
2.3.1 Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini seorang guru harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
2.3.1.1 Berpusat pada peserta didik

Dalam pelaksanaan PAKEM, paradigma pembelajaran yang


konvesional yaitu pembelajaran yang mana guru lebih dominan dalam proses

pembelajaran atau dengan kata lain pembelajaran yang berpusat pada guru

(teacher centered learning) harus diubah dengan pembelajaran yang berbasis

kompetensi yaitu pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas peserta didik

(student centered learning). Dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran, siswa

merupakan subyek utama. Oleh karena itu, dalam proses ini hendaknya peserta

didik menjadi perhatian utama dari para guru. Semua bentuk aktivitas hendaknya

diarahkan untuk membantu perkembangan peserta didik. Keberhasilan proses

3
Website http://www.sunarthombs.wordpress.com (4 Mei 2019)

7
pembelajaran terletak dalam perwujudan diri peserta didik sebagai pribadi

mandiri, pelajar efektif dan pekerja produktif.

2.3.1.2 Guru membuat persiapan mengajar

Persiapan bagi seorang guru merupakan hal mutlak yang harus

dikerjakan. Tanpa persiapan guru akan kehilangan arah dalam proses

pembelajaran. Beberapa metode dengan karakter materi yang akan diajarkan harus

sudah dipersiapkan sebelum diajarkan.

2.3.1.3 Skenario pembelajaran secara rinci dan matang

Skenario pembelajaran merupakan salah satu dari persiapan yang harus

dibuat oleh guru. Skenario pembelajaran juga sering disebut dengan langkah-

langkah pembelajaran atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran). Skenario pembelajaran harus disusun secara rinci dan

matang, agar materi dapat tersampaikan kepada peserta didik sesuai dengan

rancangan yang telah disusun oleh guru.

2.3.1.4 Menerapkan asas fleksibilitas

Asas fleksibilitas artinya lebih lentur dalam memahami kondisi yang akan

dihadapi. Dalam hal ini seorang guru tidak bisa kaku (monoton) dalam

menerapkan pola pembelajaran dikelas. Untuk itu sebelum pembelajaran dimulai,

guru harus mempersiapkan beberapa metode yang akan digunakan dalam

menyampaikan materi, gunanya agar pembelajaran menjadi menyenangkan dan

tidak membosankan.

2.3.1.5 Melayani perbedaan individual

Kita ketahui bahwa setiap anak mempunyai perbedaan. Untuk itu seorang

guru harus mempersiapkan cara pelayanan bagi anak. Seorang guru tidak bisa

membuat anak sama seperti gerigi sisir, tetapi harus disesuaikan dengan karakter

dan kepribadian yang khas yang dimiliki oleh anak. Sebagaimana berbagai teori

8
yang sudah disepakati oleh para pakar pendidikan bahwa setiap anak mempunyai

modalitas belajar atau gaya belajar yang berbeda. Modalitas belajar yang dimiliki

anak ada tiga yaitu gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik. Selain perbedaan

dalam gaya belajar, anak juga mempunyai perbedaan dalam beberapa segi,

misalnya intelegensi (kecerdasan), bakat, tingkah laku, sikap dan lain- lainnya.

Dalam model pembelajaran PAKEM perbedaan individual perlu diperhatikan dan

harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak dalam kelas tidak

selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai dengan

kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih dapat

dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah atau dapat diistilahkan

anak menjadi tutor sebaya untuk temannya. Dengan mengenal kemampuan anak,

kita dapat membantunya bila mendapat kesulitan, sehingga belajar anak menjadi

optimal.

2.3.2 Tahap Proses

Pada tahap ini seorang guru harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

2.3.2.1 Mendengarkan pendapat peserta didik

Ketika peserta didik ingin memberikan pendapat, maka sebagai guru kita

harus memberikan kesempatan kepadanya, dan menghargai pendapat peserta

didik .

2.3.2.2 Menggunakan bermacam-macam sumber belajar

Sumber belajar yang harus dimiliki oleh guru adalah dari sumber tangan

pertama dan tangan kedua. Adapun sumber belajar tangan pertama adalah sumber

belajar yang langsung dialami oleh peserta didik, seperti pengalaman study tour,

peristiwa yang dialami atau dilihat, situs bersejarah, narasumber dan lingkungan

sekitar. Sedangkan sumber belajar tangan kedua adalah sumber belajar yang sudah

dihasilkan oleh orang lain, misalnya buku pelajaran, buku paket, perpustakaan dan

9
media pembelajaran lainnya. Dalam model pembelajaran PAKEM, seorang guru

tidak boleh selalu menganggap buku paket sebagai satu-satunya sumber belajar.

Guru harus mencari sumber belajar yang variatif, terutama sumber belajar yang

dihasilkan oleh peserta didik dan segala yang ada disekitarnya.

2.3.2.3 Merangsang keberanian peserta didik untuk menyatakan dan menanyakan

sesuatu

Guru harus mampu menumbuhkan minat siswa untuk menanyakan sesuatu

dan menyatakan pendapatnya. Semua pembelajaran berpusat pada peserta didik,

maka seorang guru harus bisa menggali potensi yang ada pada peserta didik

dengan memberikan rangsangan atau stimulus, agar peserta didik mempunyai

keberanian dalam mengungkapkan sesuatu.

2.3.2.4 Pertanyaan terbuka, menantang dan produktif

Agar peserta didik lebih berwawasan luas, pertanyaan yang diberikan oleh

guru diusahakan mampu mengembangkan cara berfikir anak dengan

menggunakan pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan yang mempunyai jawaban

betul lebih dari satu atau pertanyaan yang jawabannya membutuhkan penalaran

peserta didik. Dengan demikian, anak akan lebih produktif dalam

mengembangkan cara berfikir yang lebih luas dan terbuka.

2.3.2.5 Memberikan umpan balik seketika

Kebiasaan anak-anak mempertanyakan segala hal harus dapat direspon

dengan baik oleh guru. Pertanyaan yang timbul dari anak berasal dari rasa ingin

tahu. Banyaknya pertanyaan yang diajukan anak menunjukkan dinamisme dan

kreativitas. Melihat gejala anak seperti ini, seorang guru harus memberikan

umpan balik seketika. Dengan demikian akan muncul keingintahuan yang lebih

besar.

10
Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu

bentuk interaksi antara guru dan peserta didik. Umpan balik hendaknya lebih

mengungkap kekuatan daripada kelemahan peserta didik.

Selain itu, cara memberikan umpan balik pun harus secara santun. Hal ini

dimaksudkan agar peserta didik lebih percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas

belajar selanjutnya. Guru harus konsisten memeriksa hasil pekerjaan peserta didik

dan memberikan komentar dan catatan. Catatan guru berkaitan dengan pekerjaan

peserta didik lebih bermakna bagi pengembangan diri peserta didik daripada

hanya sekedar angka.

2.3.2.6 Peserta didik memajangkan hasil karyanya

Sesuatu yang sangat berarti bagi seorang anak adalah ketika apa yang

dikerjakan mendapatkan pengakuan dari orang yang ada disekitarnya, terutama

orang-orang yang sangat dicintainya. Dalam proses pembelajaran, peserta didik

sering menunjukkan hasil karyanya, namun terkadang kurang mendapat

penghargaan. Mungkin karena tidak ada tempat atau mungkin dianggap kurang

layak untuk diberikan penghargaan. Agar anak tumbuh motivasi yang lebih besar,

maka hasil karyanya harus dipajang didalam kelas, apapun bentuk karyanya.4

4
Website scribd.com “dasar materi pakem”
https://www.scribd.com/doc/54750390/DASAR-MATERI-PAKEM (4 MEI 2019)

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Model pembelajaran PAKEM adalah model pembelajaran yang bertumpu
pada 4 prinsip yaitu aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
3.1.1 Pembelajaran Aktif
Menurut Uno (2011), pembelajaran yang aktif dalam artian aktif dalam
strategi ini adalah memosisikan guru sebagai orang yang menciptakan susana
belajar yang kondusif atau sebagai fasilitator dalam belajar, sementara siswa
sebagai peserta belajar yang harus aktif. Dalam proses pembelajaran yang aktif itu
terjadi dialog yang interaktif antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru atau
siswa dengan sumber belajar lainnya.
3.1.2 Pembelajaran Kreatif
Kreatif, dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang
beragam, sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan peserta didik. Kata
kreatif dapat juga diartikan menumbuhkan motivasi, percaya diri dan kritis,
sehingga pembelajaran menjadi tidak monoton dan penuh kreativitas.

3.1.3 Pembelajaran Efektif

Memiliki arti bahwa proses pembelajaran tersebut bermakna bagi siswa,

jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan, tetapi tidak efektif, maka

pembelajaran tersebut tidak ubahnya seperti bermain biasa.


3.1.4 Pembelajaran Menyenangkan

Pembelajaran yang menyenangkan dapat dilihat dari penampilan guru

yang menarik, suasana belajar yang aktif, kaya dengan metode belajar, desain

kelas yang tidak membosankan, sehingga peserta didik memusatkan perhatiannya

secara penuh pada waktu belajar dan perhatian peserta didik terhadap

pembelajaran menjadi tinggi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Website :

http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/03/PAKEM-sebagai-strategi-

pembelajaran.html (4 Mei 2019)

http://edu-articles.com/pakem-1/ (4 Mei 2019)

http://www.sunarthombs.wordpress.com (4 Mei 2019)

http://www.sunarthombs.wordpress.com (4 Mei 2019)

13

Anda mungkin juga menyukai