Anda di halaman 1dari 13

PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI TINGKAT DASAR

DAN MENENGAH

Makalah

Mata Kuliah : ISU-ISU KONTEMPORER PAI

Dosen : Prof.Dr. Adang Hambali,M.Pd

Disusun Oleh :

NAMA : ANI JAILANI


NIM : 218004025

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan agama Islam merupakan kebutuhan penting bagi setiap umat
Islam. Sebab muslim dapat mengarahkan diri menuju ke jalan yang benar dan
menyebabkan diri selamat dunia dan akhirat, sebagai akibat dari sekian banyak
ibadah yang telah dilakukan.
Oleh karena itu, pendidikan agama Islam memiliki peranan penting dalam
mengarahkan, mengingatkan dan memotivasi umat muslim untuk selalu belajar dari
sekian banyak ajaran yang harus dipahami dan diamalkan sebagai bekal
menghadapi hari pembalasan. Sehubungan dengan itu, perlu dijelaskan bahwa
pendidikan dijelaskan di dalam Psikologi Pendidikan, Muh. A.K (2016)
Muhibbin Syah, (1996:11) dijelaskan bahwa; “Pendidikan adalah usaha
secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak
kekedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril
dari segala perbuatannya. Orang dewasa itu adalah orang tua si anak atau orang
yang atas dasar tugas dan kedudukannya mempunyai kewajiban untuk mendidik,
misalnya guru sekolah, pendeta atau kiai dalam lingkungan keagamaan, kepala-
kepala asrama dan sebagainya.
Dari penjelasan diatas bisa kita fahami bahwa pendidikan agama islam
adalah merupakan upaya pembiasaan dan pengembangan potensi manusia agar
tujuan kehadirannya di dunia ini sebagai hamba Allah SWT dan sekaligus sebagai
khalifah, dengan harapan mendapat berkah dan berhasil sebaik mungkin. Potensi
yang dimaksud meliputi potensi jasmani dan rohani seperti, akal, perasaan,
kehendak dan aspek rohaniah lainnya.
Pendidikan agama Islam juga dimaksudkan meliputi keseluruhan ajaran
Islam yang terpadu dalam keimanan serta ibadah dan muamalah yang implikasinya
mempengaruhi proses berpikir, merasa, berbuat dan terbentuk kepribadian yang
pada gilirannya terwujud dalam akhlakul karimah salah satu wujud kebahagiaan.
Untuk itu Pendidikan Agama Islam didlama kurikulum pembelajaran dijadikan
matapelajaran wajib yang harus di ikuti oleh setiap siswa di SD, dan Menengah
bahakan sampai Perguruan Tinggi. Halini tertera didalam UU Sisdikna No 20 tahun
200 yang menjelaskan bahwa Setiap peserta didik berhak mendapatkan pendidikan
agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidikan
seagama. ( Sisdiknas 2010;170)
Pendidikan agama Islam diharapkan dapat berperan penting sebagai filter
terhadap kemungkinan timbulnya dampak negatif dari akibat kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berkembang cepat dimasa sekarang ini.
Sehubungan denga uraian tersebut, maka Zakiah Daradjat dkk, (1984: 310)
menjelaskan bahwa pendidikan Islam ialah suatu proses pembentukan pribadi
maupun masyarakat muslim (Culturalisasi civilisasi). Memahami pengertian
tersebut, maka hakekat pendidikan terutama pendidikan agama Islam menghendaki
keseluruhan rohani, keutamaan jiwa, kemuliaan akhlak dan kepribadian yang kuat,
merupakan utama dalam mewujudkan suatu sikap taqwa kepada Allah SWT, dan
sekaligus menimbulkan suatu kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Sehubungan dengan itu, Agustani (2006: 8) mengemukakan bahwa taqwa
merupakan sikap batin dan perilaku seseorang untuk tetap konsisten melaksanakan
perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya.
Memperhatikan dari pengertian dan harapan, baik yang berhubungan
dengan pendidikan agama Islam terhadap sikap taqwa hendaknya kita selalu
berusaha meningkatkan sikap taqwa melalui pendidikan agama Islam baik secara
formal maupun non formal Oleh karena itu, penulis berkeyakinan bahwa
mantapnya peranan pendidikan agama Islam dan prilaku atau sikap taqwa akan
mantap pula kegiatan keagamaan sebagaimana harapan ajaran agama Islam.
Namun, kenyataannya harapan itu belum dapat terlaksana secara memadai
dan dapat dibuktikan bahwa masih sering ditemukan sebahagian umat Islam kurang
memperhatikan hal-hal yang perlu dilaksanakan, sesuai ajaran pendidikan agama
Islam, masih sering ditemukan anak di sekolah dasar dan Menengah lemah didalam
pemahaman pendidikan agama nya, banyak anak-anak dizaman era digital ini yang
terlena dengan kecanggihan teknologi sihingga lupa akan kewjiban belajar dan
melaksanakan syariat ketentuan Agama, singga berdampak pada acara dan gaya
hidup generasi muda saat ini.
Marak terjadinya tawuran, tindakan criminal, Asusila dan degradasi moral
yang disebabkan lemahnya pemahaman terhadap Agama Islam. Ini adalah potret
nyata permasalahan suatu bangsa yang menjadi PR besar bagi Pendidikan Agama
Islam melaui pembinaan dan pembentukan karater bangsa.
Untuk itu didalam makalah ini penulis mencoba mengkaji dan membahas
dari berbagai rujukan dan pendapat para pakar mengenai peranan pendidikan
Agama Islam pada tingkat Sekolah Dasar dan Menengah yang menjadi tahapan
implemantasi pendidikan Agama Islam yang akan menjadi focus kajian didalam
makalah ini.

B. Rumusan Masalah
Dari pemapara latar belakang diatas maka rumusan masalah didalam makalah ini
ialah:
1. Apa Tujuan Pendidikan Islam di Sekolah ?
2. Bagaimana peranan penting Pendidikan Agama Islam pada tingkat Sekolah
Dasar dan Tingkat Menengah?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendidikan Agama Islam


Pendidikan Islam adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk
pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang
berbentuk jasmani maupun rohani. Haidar Putra Daulay (2004:11) Pendidikan agama
Islam juga merupakan bimbingan jasmani rohani berdasarkan hukum-hukum
agama Islam menuju terbentuknya sikap menurut kaidah-kaidah Islam. Dari
pengertian ini nampaknya ada dua dimensi yang akan diwujudkannya, yaitu
dimensi transendental (ukhrawi) dan dimensi yang bersifat profan (duniawi).
Dimensi transendental yakni ketaqwaan, keimanan dan keikhlasan. Sedangkan
dimensi duniawi melalui nilai-nilai material sebagai sarananya, seperti
pengetahuan, kecerdasan, ketrampilan dan sebagainya.
Sedangkan menurut Dzakiah Darajat Pendidikan Islam adalah pembentukan
kepribadian muslim. Zakiah Dardjat (2008:28) Menurut Kurikulum 2004
Pendidikan Agama Islam berfungsi untuk membentuk manusia Indonesia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha ESA sertta berakhlak mulia dan
mampu menjaga dan mampu menjaga hubungan antar and inter umat beragama.
Tim Pengembang FIP-UPI (2007:;3)
Pendidikan Agama Islam memiliki peranan yang sangat penting dalam
kehidupan kita, sebagaimana diketahui bahwasanya tujuan pendidikan agama Islam
itu sendiri adalah membentuk dan menciptakan seorang anak didik agar memiliki
akhlak yang mulia, beriman dan bertakwa kepada Allah SWT., senantiasa berbuat
kebaikan, serta mengamalkan ajaran-ajaran Islam.

Menurut Al-Ghazali dalam Efendi : 2016 tujuan utama pendidikan adalah


pembentukan akhlak. Beliau mengatakan bahwa tujuan siswa dalam mempelajari
ilmu pengetahuan adalah untuk kesempurnaan dan keutamaan jiwanya. Oleh karena
itu tujuan utama pendidikan Islam adalah pencapaian akhlak mulia sehingga
tercipta suasan kehidupan yang harmonis, saling tolongmenolng, adil, dan
hubungan yang seimbang dalam bermasyarakat. Efendi (2006:113) Adapun Endang
Saifuddin Anshari dalam Azyumardi Azra : 2001 memberikan pengertian
pendidikan agama islam sebagai suatu proses bimbingan oleh subyek didik
terhadap perkembangan jiwa dan raga obyek didik dengan bahan-bahan materi
tertentu, pada jangka waktu tertentu, dengan metode tertentu, dan dengan alat
perlengkapan yang ada kearah terciptanya pribagi tertentu disertai dengan evaluasi
sesuai ajaran Islam. Azyumardi Azra (2001:6)
Menurut Marimba dalam M. Sidiik : 2005 definisi pendidikan agama islam
adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum islam menuju terbentuk
kepribadian utama menurut ukuran Islam. M.Siddik (2005:3) Syed Muhammad al
Naqoib al attas menjelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam berasal dari kata
addaba yang diturunkan menjadi klata adabun berarti pengenalan pengakuan
tentang hakikat bahwa pengetahuan pengetahuan dan wujud bersifat teratur sesuai
dengan berbagai tingkat dan derajattingkatandalam hubungan dengan hakikat itu
serta dengan kapasitas dan potensi jasmaniah, intelektual maupun rohaniah
seseorang.
Sedangkan menurut Zakiah Daradjat, pendidikan Agama Islam
adalah:pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa
bimbingan dan asuhan terhadap siswa agar nantinya setelah selesai dari pendidikan
ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang
telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itui
sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di
dunia dan di akhirat kelak. Zakiah Daradjat (1992:28)

B. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Agama Islam


1. Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan pendidikan agama islam adalah untuk meningkatkan pemahaman
tentang ajaran agama islam, keterampilan memperaktekan didalam kehidupan dan
meningkkatkan pengaalan ajaran agama Islam didalam kehdupan sehari-hari.
Secara umum tujuan Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk meningkatakan
keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman, peserta didik tentang agama
Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah
Swt, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa
danbernegara.Menurut Naquib al Attas, tujuan pendidikan islam harus diambil dari
pandangan hidup (philosohy of life). Jika islam adalah pandangan hidup mak
tujuannya adalahmembentuk manisia sempurna (insan kamil).(Roqib, 2009:27).

Sedangkan tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam menurut GBPP


kurikulum 1999 adalah agar siswa memahami, menghayati, meyakini, dan
mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman,
bertawakepada Allah Swt dan berakhlak mulia. Rumusan tujuan PAI ini
mengandung pengertian bahwa proses pendidikan agama Islam yang dilalui dan
dialami oleh siswa disekolah dimulai dari tahapan kognisi, yakni pengetahuan dan
pemahaman siswa terhadap ajaran dan nilai yang terkandung dalan ajaran Islam.
Dan tahapan afeksi yakni terjadinya proses internalisasi ajaran dan nilai agama
kedalam diri siswa, dalamarti menghayati dan meyakininya.Psikomotorik
diharapkan siswa dapat tergerakuntuk mengamalkan dan menaati ajaran Islam yang
telah diinternalisasikan dalamdirinya

. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh beberapa tokoh
Pendidikan Agama Islam seperti:
a. Al-Attas, menghendaki tujuan pendidikan Islam adalah manusia yang baik.
b. Marimba, berpendapat bahwa tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya
orang yang berkepribadian muslim.
c. Al-Abrasyi, menghendaki tujuan akhir pendidikan Islam adalah manusia
yang berakhlak mulia.
2. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Adapun fungsi pendidikan agama islam ialah sebagai 1) pengembang
(menigkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa), 2) Pengajaran (menyampaikan
pengetahuan keagamaan yang fungsional), 3) Penyesuaiyan (Menyesuaikan
diri dengan lingkungan sesuai dengan ajaran islam), 4) Pembiasaan (Melatih
siswa untuk selalu mengamalkan ajaran agama islam, menjalankan ibadah dan
berbuat baik). Fungsi dari Pendidikan Agama Islam meliputi yaitu :
a. Pendidikan agama berfungsi membentuk manusia Indonesia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan
mampu menjaga kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama.
b. Pendidikan agama bertujuan untuk berkembangnya kemampuan siswa
dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang
menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Yang palingenting dari fungsi Pendidikan Agama Islam adalah memberikan
pedoman hidup bagi peserta didik untuk mencapai kehidupan yang bahagia di dunia
dan di akhirat.

C. Peran Pendidikan Agama Islam ditingkat Sekolah Dasar


Menurut Zakiah Drajat dalam bukunya Kesehatan Mental”Pendidikan
agama yang diterapkan dari mulai PAUD, TK, SD, SMP, SMA bahkan sampai
keperguruan tinggi sangatlah penting untuk penanaman, pembinaan,
penyempurnaan pertumbuhan kepribadian generasi muda bangsa, karena
pendidikan agama mempunyai dua aspek terpenting. Aspek pertama dari
pendidikan agama adalah yang ditujukan kepada jiwa atau pembentukan
kepribadian. Anak didik diberi kesadaran kepada adanya tuhan, lalu dibiasakan
melakukan perintah – perintah tuhan dan meninggalkan larangan – larangannya.
Aspek kedua dari pendidikan agama adalah yang ditujukan kepada pikiran yaitu
pengajaran agama itu sendiri, kepercayaan kepada Tuhan tidak akan sempurna bila
isi dari ajaran – ajaran Tuhan itu tidak di ketahui betul – betul. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa peranan pendidikan agama sangatlah penting dalam
menanamkan, membina dan membentuk akhlak yang terpuji bagi generasi muda.
Menurut Ahmad D Marimba dalam bukunya Pengantar Filsafat Pendidikan
Islam mengatakan bahwa peran pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani, rohani
berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam.
Dengan pengertian yang lain seringkali beliau mengatakan kepribadian
utama tersebut dengan istilah Kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang
memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat
berdasarkan nilai-nilai Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai
Islam.
Peranan pendidikan agama islam pada tingkat Dasar merupakan hal yang
sangat penting mengingat pendidikan pada masa kanak-kanak merupakan dasar yang
menentukan untuk pendidikan selanjutnya. Sebagaimana menurut pendapat Zakiyah
Drajat bahwa: “pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan,
pengalaman dan latihan yang dilaluinya sejak sejak kecil”.

D. Peran Pendidikan Agama Islam ditingkat Sekolah Menengah


Pemahaman tentang PAI di sekolah dapat dilihat dari dua sudut pandang,
yaitu PAI sebagai aktivitas dan PAI sebagai fenomena. PAI sebagai aktivitas berarti
upaya yang secara sadar dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok
orang dalam mengembangkan pandangan hidup (bagaimana orang akan
menjalani dan memanfaatkan hidup dan kehidupannya), sikap hidup, dan
keterampilan hidup baikyang bersifat manual (petunjuk praktis) maupun mental dan
sikap sosial yang bernapaskan atau dijiwai oleh ajaran serta nilai-nilai Islam.
Sedangkan sebagai fenomena adalah peristiwa perjumpaan antara dua orang atau
lebih dan/ataupenciptaan suasana yang dampaknya ialah berkembangnya suatu
pandangan hidup yang bernafaskan atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam,
yang diwujudkan dalamsikap hidup serta keterampilan hidup pada salah satu atau
beberapa pihak. (Muhaimin,2009:51)

Ahmad Tafsir mendefinisikan pendidikan Islam sebagai bimbingan yang


diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran
Islam. Atau dengan kata lain, pendidikan Islam adalah bimbingan terhadap
seseorang agar iamenjadi muslim semaksimal mungkin. Dengan definisi tersebut,
Ahmad Tafsir menekankan kepada sifat dari aktivitas pendidikan Islam, yaitu
berupa bimbingan sebagai suatu upaya yang tidak hanya ditekankan kepada aspek
pengajaran (transferilmu pengetahuan), tapi berupa arahan, bimbingan, pemberian
petunjuk dan pelatihanmenuju terbentuknya pribadi muslim yang
seutuhnya(Ahmad, 2006:32).

Selanjutnya, Abdul Mudjib menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah


proses transinternalisasi pengetahuan dan nilai Islam kepada peserta didik melalui
upayapengajaran, pembiasaan,bimbingan, pengasuhan, pengawasan, dan
pengembangan potensinya guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup di
dunia dan akhirat.Dari beberapa definisi di atas dapat ditegaskan bahwa pendidikan
Islam adalah proses pembentukan individu untuk mengembangkan fitrah
keagamaannya, yang secara konseptual dipahami, dianalisis serta dikembangkan
dari ajaran al-Quran dan al-Sunnah melalui proses pembudayaan dan pewarisan dan
pengembangan keduasumber Islam tersebut pada setiap generasi dalam sejarah
ummat Islam dalam mencapai kebahagian, kebaikan di dunia dan akhirat.

Di dalam GBPP PAI di sekolah umum, dijelaskan bahwa pendidikan agama


Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami,
menghayati,dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan ataulatihan dengan memperhatikantuntunan untuk menghormati
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam asyarakat untuk
mewujudkan persatuan nasional (Muhaimin, 2001:75). PAI dibakukan sebagai
nama kegiatan mendidik agama Islam, yakni upaya mendidik agama Islam atau
ajaran Islam dan nilai-nilainya agar menjadi pandangan dan sikap hidup seseorang
(Muhaimin, 2006:5). Agama dalam kehidupan masyarakat majemuk dapat berperan
sebagai factor pemersatu, dan dapat pula berperan sebagai factor pemecah.
Dimensi-dimensi ajaran agama baik yang vertical maupaun horizontal,semuanya
harus termuat dan tercakup dalam pengertian pendidikan agama, untuk tidak hanya
sekedar membentuk kualitas dan keshalehan individu semata, tetapi juga sekaligus
kualitas dan keshalehan social, serta keshalehan terhadap alam semesta.

E. Materi Pendidikan Agama Islam Pada Tingkat Dasar dan Menengah

Materi Pendidikan Agama Islam pada sekolah atau madrasah dasar, lanjutan
tingkat pertama dan lanjutan atas merupakan integral dari program pengajaran
setiap jenjang pendidikan. Sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional , Pendidikan
Agama Islam diarahkan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya. Adapun
materi pokok Pendidikan Agama Islam dapat diklasifikasikan menjadi lima aspek
kajian, yaitu :

a. Aspek Al- Qur’an dan Hadist

Dalam aspek ini menjelaskan beberapa ayat dalam Al-Qur’an dan sekaligus
juga menjelaskan beberapa hukum bacaannya yang terkait dengan ilmu tajwid dan
juga menjelaskan beberapa hadist Nabi Muhammad Saw.
b. Aspek keimanan dan aqidah Islam

Dalam aspek ini menjelaskan berbagai konsep keimanan yang meliputi enam rukun
iman dalam Islam.

c. Aspek akhlak

Dalam aspek ini menjelaskan berbagai sifat- sifat terpuji (akhlak karimah)
yang harus diikuti dan sifat- sifat tercela yang harus dijahui. d. Aspek hukum Islam
atau Syari’ah Islam Dalam aspek ini menjelaskan berbagai konsep keagamaan yang
terkait dengan masalah ibadah dan mu’amalah.

d. Aspek tarikh Islam

Dalam aspek ini menjelaskan sejarah perkembangan atau peradaban Islam


yang bisa diambil manfaatnya untuk diterapkan di masa sekarang.
KESIMPULAN

PAI dibakukan sebagai nama kegiatan mendidik agama Islam, yakni


upayamendidik agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya agar menjadi
pandangandan sikap hidup seseorang.

Secara umum tujuan Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk


meningkatakankeimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman, peserta
didik tentang agamaIslam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertakwa kepada AllahSwt, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa danbernegara.

Adapun penjabaran rumusan fungsi pendidikan nasional yang juga


merupakan tujuan pendidikan agama islam, maka pendidikan agama islam harus
berperan sebagai berikut:

1) Membentuk watak serta peradaban bangsa dalam rangka membangun


manusia seutuhnya dan masyarak Indonesia seluruhnya, maka pendidikan agama
berperan sebagai berikut:
2) Menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, maksudnya adalah manusia
yang selalu tunduk dan taat terhadap apa-apa yang diperintahkan oleh Allah swt,
dan menjauhi segala larangannya.
3) Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri. Maksudnya
adalah sikap utuh dan seimbang antara kekuatan intelektual dan kekuatan spiritual
yang secara langsung termanifestasikan dalam bentuk akhlak mulia.
4) Menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab,
maksudnya adalah perwujudan dari iman dan takwa itu dimanifestasikan dalam
bentuk kecintaan terhadap tanah air.
DATAR PUSTAKA

Azyumardi Azra, 2001. Pendidikan Islam Tradisi dan Moderenisasi Menuju


Milenium Baru, (Jakarta : Kalimah),.

Efendi, 2016, Konsep Pemikiran Edward L. Thordike’ Behavioristik dan Imam


AlGhazali’Akhlak, (Jakarta :Guepedia), ,

M.Siddik, 2005. Konsep Pendidikan Formal dalam Islam, (Bandar Lampung,


:IAIN),.

Muhaimin. 2001. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT Remaja rodaskaraya

Muhaimin, 2009. Rekonstruksi Pendidikan Islam, dari Paradigma


Pengembangan,Manajemen Kelembagaan, Kurikulum hingga Strategi
Pembelajaran . Jakarta:Rajawali Press

Roqib,Moh. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: LKiS

Subakti, G. E. (2012). Implementasi Pendidikan Agama Islam di SD Islam Terpadu


(Studi Deskriptif pada SD Plus Islam Terpadu Bhaskara Sukamelang-
Subang Tahun 2010-2011). Jurnal Tarbawi, 1(1).

Syah, Muhibbin. 1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung


:Remaja Rosdakarya.

Muh, A. K. (2016). Peranan Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Sikap


Taqwa Anak di Sekolah Dasar. Jurnal Publikasi Pendidikan, 4(2).

Tafsir, Ahmad. 2006. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam . Bandung: PT


RemajaRosda Karya.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. 2007, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan
Bagian III: Pendidikan Disiplin Ilmu. Bandung : Imtima, ,

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Zakiah Dardjat, dkk, 2008, Ilmu Pendidikan Islam ( Jakarta : PT Bumi Aksara), ,

Zakiah Daradjat, dkk, 1992, Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta :Bumi Aksara),.

Anda mungkin juga menyukai