Anda di halaman 1dari 8

YAYASAN AL ITTIHAD ABDULLAH FADHIL

MADRASAH TSANAWIYAH AL-ITTIHAD


NISM : 121233220010, NPSN: 20364439
Alamat : Jl. Raya Semowo Kec. Pabelan Kab. Semarang Prov. Jawa Tengah  50771
E-mail : edu.mtsalittihad@gmail.com Website: http www.mtsalittihadsemowo.sch.id /
 085640628063 Jawa Tengah - Indonesia

1. Nama Madrasah : MTs Al-Ittihad Semowo


2. NPSN : 20364439
3. ALamat : Jl.Raya Semowo, Kec. Pabelan, Kab. Semarang
4. No Telp : 0856462863
5. Status Madrasah : Swasta
6. Nama Yayasan : Al Ittihad Abdullah Fadhil
7. Akreditasi Madrasah :B
8. Kepala Madrasah : H. Muhammad Rofiq, S.PdI, M.PdI

VISI, MISI DAN TUJUAN MADRASAH

Visi

Madrasah Tsanawiyah Al Ittihad Semowo sebagai lembaga pendidikan dasar berciri khas
Islam perlu mempertimbangkan harapan murid, orang tua murid, lembaga pengguna lulusan
madrasah dan masyarakat dalam merumuskan visinya. Madrasah Tsanawiyah Al Ittihad
Semowo juga diharapkan merespon perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi era informasi dan globalisasi yang sangat cepat. Madrasah
Tsanawiyah Al Ittihad Semowo ingin mewujudkan harapan dan respon dalam visi berikut :

”PRIMA DALAM PRESTASI, BERBUDI DAN BERWAWASAN QUR’ANI”

Indikator Visi:

a. Prima dalam Prestasi


1. Naik kelas 100% secara normatif
2. Lulus UM 100 % dengan peningkatan nilai rata-rata peserta didik dari 7.5 menjadi 7.8.
3. Lulus UN 100 %, dengan nilai rata-rata 7.5.
4. Memperoleh juara dalam kompetisi/lomba mapel/bidang lainnya
5. Minimal 10 % output diterima disekolah favorit
6. Trampil dalam bidang kreatifitas seni baca Al Qur’an, seni musik rebana, seni Qiro’ah
dan Tahfidz

b. Berbudi dan Berwawasan Qur’ani


1. Terbiasa mengucapkan salam dan berjabat tangan dengan sesama warga madrasah
2. Terbiasa menghargai dan menghormati kepada sesama warga madrasah
3. Hafal asmaul husna, bacaan tahlil surat pilihan (Ar rahman, Waqiah, Al Mulk dan
Yasin).
4. Mampu membaca Al qur’an dengan baik, benar dan lancar (BANCAR)
5. Terbiasa menjalankan sholat lima waktu dan berjamaah
6. Terbiasa menjalankan sholat sunnah (Dhuha dan Rawatib)
7. Memiliki siswa yang hafal alqur an minimal juzz 30, dan tahfidz Qur’an minimal 3 Juz
8. Peserta didik gemar berinfaq dan shodaqoh.

Misi
a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap peserta didik
berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki
b. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah
c. Memfasilitasi setiap peserta didik untuk berprestasi sesuai dengan potensi dirinya.
d. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama Islam ala Ahlussunnah wal jama’ah
dan juga budaya bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
e. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga madrasah dan
kelompok kepentingan yang terkait dengan madrasah
f. Mendorong dan menyediakan fasilitas untuk meningkatkan wawasan IMTAQ dan IPTEK
seluruh warga madrasah

Tujuan Pendidikan Madrasah

Secara umum, tujuan pendidikan Madrasah Tsanawiyah Al Ittihad Semowo adalah


meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Bertolak dari tujuan umum
pendidikan dasar tersebut, Madrasah Tsanawiyah Al Ittihad Semowo mempunyai tujuan
sebagai berikut :

1. Tujuan Umum
a. Naik kelas 100% secara normatif
b. Lulus UM 100 % dengan peningkatan nilai rata-rata peserta didik dari 7.5 menjadi
7.8.
c. Lulus UN 100 %, dengan nilai rata-rata 7.5.
d. Memperoleh juara dalam kompetisi/lomba mapel/bidang lainnya ditingkat Kabupaten
dan karisidenan
e. Minimal 10 % output diterima disekolah favorit
f. Trampil dalam bidang kreatifitas seni baca Al Qur’an (Qiroah), seni musik rebana,
dan Tahfidz Al Qur’an
g. Peserta didik dapat melanjutkan pendidikan disekolah favorit di Salatiga,
Kab.Semarang dan sekitarnya
h. Pada akhir tahun pelajaran peserta didik hafal asmaul husna, bacaan tahlil surat
pilihan (Ar rahman, Waqiah, Al Mulk dan Yasin
i. Peserta didik dapat membaca Al Qur’an dengan baik ,benar dan lancar (BANCAR)
j. Seluruh peserta didik sadar untuk menjalankan sholat wajib lima waktu dan sunnah.
k. Peserta didik termotivasi untuk berinfaq dan shodaqoh
l. Memperoleh kemenangan dalam setiap even/lomba olah raga di tingkat
kecamatan/kabupaten/ propinsi.
m. Tertanamnya jiwa dan sikap kedisiplinan pada peserta didik
n. Memiliki tim yang handal dalam bidang kepramukaan
o. Memperoleh prestasi/kemenangan dalam lomba-lomba dibidang kepramukaan
ditingkat kecamatan atau ranting, kabupaten dan propinsi
p. Peserta didik memiliki ketrampilan dalam menulis artikel untuk mengisi majalah
dinding
q. Tertanamnya nilai dan sikap untuk menyelamatkan dirinya sendiri dan para remaja
dalam hal penyalahgunaan narkoba dan seksualitas yang tidak benar dan HIV AID
pada peserta didik
r. Tertanamnya Pembiasaan akhlakul karimah pada peserta didik
s. Peserta didik terbiasa menghargai dan menghormati kepada sesama warga madrasah

t. Meningkatkan pengamalan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun) untuk


seluruh warga S/M;

u. Menjalankan ajaran agama islam sesuai dengan ajaran ahlussunnah wal jamaah
dengan baik dan benar.

v. Siswa dapat memahami dan mengamalkan budi pekerti yang tertuang dalam Kitab
Ta’limuttaalim dan akhlakul banin.

2. Tujuan Khusus
a. Pada tahun pelajaran 2018/2019 peserta didik:
a. kelas VII dan VIII dapat naik kelas 100 % secara normatif.
b. kelas IX dapat lulus UM 100 % dengan nilai rata – rata 7.8
c. Kelas IX lulus UN 100 %, dengan nilai rata-rata 7.5.
b. Perolehan juara lomba mata pelajaran pada tahun pelajaran 2018/2019
c. Perolehan Juara lomba kepramukaan
d. Minimal 10 % dari jumlah lulusan Peserta didik dapat melanjutkan pendidikan
disekolah favorit
e. Pada akhir tahun pelajaran
1. Peserta didik kelas VII hafal asmaul husna bebas buta huruf hijaiyah
2. Peserta didik kelas VIII hafal surat yasin
3. Peserta didik kelas IX hafal Juz 30 dan surat pilihan serta dapat memimpin tahlil
4. Peserta Program Tahfidz wajib hafal minimal 3 juz
5. Seluruh Peserta didik dapat membaca Al Qur’an dengan baik dan benar
6. Dalam jangka 1 tahun 100 % peserta didik melaksanakan sholat wajib dhuhur di
Madrasah
7. Dalam jangka 1 tahun 100 % peserta didik terbiasa untuk berinfaq dan shodaqoh
8. Kreatifitas seni peserta didik dapat ditampilkan dalam acara HUT RI, dan
perpisahan siswa kelas IX.
9. Pada saat kelas VIII peserta didik memiliki kebiasaan memimpin, khitobah dan
hafalan surat pendek dalam Al Quran.
10. Tertanamnya nilai dan sikap untuk menyelamatkan dirinya sendiri dan para
remaja dalam hal penyalahgunaan narkoba dan seksualitas yang tidak benar dan
HIV AID pada peserta didik
11. Peserta didik terbiasa berakhlakul karimah dilingkungan madrasah
12. Dalam jangka 1 tahun seluruh peserta didik terbiasa menghargai dan
menghormati kepada sesama warga madrasah

3. Program Madrasah
1. Pelaksanaan pembelajaran secara efektif
2. Mengadakan penambahan jam pelajaran mapel UN kelas IX
3. Mengadakan telaah SKL UN dan UM
4. Mengadakan bimbingan belajar untuk siswa berprestasi.
5. Melengkapi buku sumber pembelajaran
6. Melengkapi media / alat peraga pembelajaran.
7. Mengoptimalkan fungsi perpustakaan
8. Mengikutsertakan Guru dalam kegiatan MGMP ditingkat KKM.
9. Mengadakan upgraiding guru lewat kegiatan, orientasi, workshop, diklat, seminar dan
MGMP.
10. Membentuk guru pembimbing untuk pelajaran agama dan kegiatan keagamaan.
11. Menyelenggarakan evaluasi yang meliputi:
 Penilaian/Ulangan harian
 Penilaian/Ulangah tengan semester
 Penilaian/Ulangan semester
 Penilaian/Ulangan kenaikan kelas
 Penilaian/Ujian madrasah ( tulis dan praktek )
 Ujian nasional
12. Pelaporan hasil belajar
1. Raport
2. SKHUN
3. Ijazah/STTB
4. Ijazah/Sertifikat Tahfidz
13. Mengadakan bimbingan belajar khusus untuk siswa berprestasi
14. Mengadakan bimbingan belajar olimpiode sains
15. Menyertakan peserta didik dalam event/ lomba mata pelajaran
16. Memberikan penghargaan kepada guru yang berprestasi.
17. Memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi.
18. Memfasilitasi sosialisasi tindak lanjut belajar dari jenjang pendidikan yang lebih
tinggi
19. Mengadakan bimbingan study tindak lanjut bagi peserta didik kelas IX
20. Setiap hari senin - rabu, jam 7.00.s.d 8.00 peserta didik Kegiatan Agama ( meliputi
BTA, Pasolatan, Hafalan surat pendek )
21. Setiap hari kamis pukul 07.00-08.00 seluruh kelas diadakan Dzikir akbar
22. Penyelenggaraan Sholat Dhuha dan sholat dzuhur berjamaah
23. Pengumpulan infaq pada setiap hari kamis
24. Pembangunan ruang kelas baru dan perpustakaan.
25. Penyelenggaraan pembinaan kegiatan olah raga bola dalam bentuk kegiatan
ektrakurikuler 2 jam pelajaran dalam seminggu
26. Pengadaan sarana olah raga
27. Membentuk guru pembimbing untuk pelajaran agama dan kegiatan keagamaan.
28. Pemberian reward bagi siswa dan pelatih yang berhasil
29. Penyelenggaraan pembinaan kegiatan seni baca al qur’an, seni musik rebana dan seni
kaligrafi dalam bentuk ekstrakurikuler 2 jam pelajaran dalam seminggu
30. Pengadaaan sarana kesenian
31. Membentuk pasukan Inti dari kelas VIII, yang diberikan pelatihan khusus
32. Pengadaan sarana sanggar pramuka
33. Mengikutsertakan pembina atau peserta didik dalam kegiatan-kegiatan peningkatan
keilmuan dan ketrampilan pramuka, misalnya penataran, pendidikan dan lain-lain.
34. Mengikuti jambore ditingkat tingkat kecamatan, kabupaten atau propinsi.
35. Mengadakan pelatihan jurnalistik
36. Mengarahkan siswa untuk mengisi mading
37. Pembiasaan mengucapkan salam :
a. Ketika bertemu sesama warga madrasah
b. Ketika mengawali dan mengakhiri Pelajaran
c. Setiap masuk dan keluar dari ruang kantor dan ruang kelas
38. Pembiasaan berjabat tangan peserta didik ketika :
a. Bertemu dengan sesama peserta didik ketika datang dan pulang(putri dengan
putri, dan putra dengan putra)
b. Berpamitan dengan bapak/ibu guru setelah jam pelajaran terakhir
39. Keteladanan berakhlakul karimah dari para pendidik/tenaga kependidikan kepada
peserta didik
40. Pengawasan akhlak kepada peserta didik dilingkungan madrasah melalui buku
mentoring dari Guru BK.
SEJARAH SINGKAT MTS AL-ITTIHAD

sejarah singkat al-ittihad SEJARAH SINGKAT AL-ITTIHAD SEMOWO-Lembaga pendidikan


nonformal menjadi salah satu kearifan lokal yang banyak mencatat sejarah berharga. Lembaga
nonformal tersebut merupakan karakter, budaya masyarakat sekitar. Mungkin diantaranya adalah pola
dan perilaku masyarakat yang masih kental dengan tradisi, mitos tertentu. Kepekaan masyakat yang itu
tak lain didasari pada keyakinan mungkin saja sulit dibantah begitu saja. Sebab tradisi itu telah melekat
lama dan mendarah daging dengan melalui masa kemasa serta eksis hingga sampai saat ini.
Indikatornya masyarakat masih menganggapnya sesuatu yang sakral diatas kepentingan yang profan.
Karakter perkampungan yang ada seyogyanya menjadi daya tarik tersendiri bahkan bagi percontohan
lainya, sehingga kearifan lokal terpelihara dengan baik. Hanya saja kegiatan yang bersifat tekstual
lambat laun tanpa ada perubahan menjadi kendala bagi masyarakat sekitar. Di bilang ketinggalan
zaman, kuno serta tidak jawani menjadi bacaan masyarakat serta tantangan post modern. Tradisi mulai
ditinggalkan berlalih pada haluan yang bersifat rasionalistik dan instan. Padahal para pendahulu
(ulama, pemuka agama) telah mempertahankan dengan kuat. Diantara kearifan lokal yang masih eksis
saat ini adalah Al-Ittihad, situs islami yang dibangun berdasarkan pondasi nilai-nilai keagamaan islam.
Panji-panji yang ditegakkanya adalah melalui dakwah kepada masyarakat sekitar berdasarkan tuntutan
al-quran dan hadist sebagai patokan pokok. Fiqih, akidah serta pengkajian kitab-kitab masterpiece
ulama terkemuka menjadi pelajaran yang ditawarkan dan diajarkan Mozaik perjalanan awal hingga
mencapai masa kejayaan ke Salah satu yang Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat
sekitar sebagai situs-situs keagamaan misalkan pada suatu daerah memperkaya entitas kebudayaan
yang ada. untuk mengkajinya dalam menSebut saja komplek Al-Ittihad semowo kec. Pabelan
merupakan situs keagamaan tertua di kec. Pabelan disaat itu yang terlahir dari gagasan para ulama’
(cendikiawan) yang telah menuntut ilmu dipesantren kemudian kembali ke kampung dengan membawa
misi dakwah ajaran keislamannya . Genre Al-ittihad tak lain sebagai alat guna mempersatukan ummat
sekitar serta memberikan pengetahuan tentang keislaman yang ada manfaatnya di dunia dan bekal
diakhirat kelak. Sejarah Singkat Al-ittihad Konon ada seorang Lurah pertama (Kepala Desa Semowo)
Raden Suro Diwongso (Mbah H. Umar) punya putera Raden Suro Dimejo yang kemudian menjadi
lurah kedua, bernama pemimpin yang bertugas megurusi kepentingan kebutuhan masyarakat, baik
konsen dengan agama islam yang ingin mengembangkan desanya melalui Al-Ittihad tetapi beliau tidak
mampu , kemudian dia mewakafkan tanahnya untuk yayasan Al-Ittihad serta mengambil guru ngaji
(belajar agama islam) dari luar semowo yaitu mbah Abu Suhud lalu berganti namanya menjadi
Abdullah Fadhil yang tinggal di Njegetro,Gubuk,Purwodadi. Karena pada saat itu penduduk desa
semowo belum ada yang mumpuni dalam bidang agama islam. Kondisi masyarakat semowo dibawah
kepemimpinan pak lurah H. Umar pada saat itu sedang kacau. Banyak terjadi perampokan yang
berusaha menyengsarakan rakyat. Orang-orang menyebutnya dengan “kecu” model perampokan
dengan cara meminta kepada orang yang punya harta cukup dengan mengirimkan surat permintaan
kemudian ditulis. Misalnya X adalah orang yang beruang kemudian cara memintanya dengan
mengirimkan surat kepada X yang intinya meminta. Mbah Fadhil (nama pangilan) mempunyai istri
mbah Afifah, saat itu kondisis Desa Semowo diteror oleh segerombolan perampok dan mbah Fadhil
berusaha agar masyarakat semowo menjadi aman terkendali seperti dulu. Salah satu triknya adalah
beliau menikahi anak kepala perampok yang bernama Maryam, sejak saat itu desa Semowo cukup
terkendali, tenang tanpa gangguan perampok lagi sejak saat itu. Ternyata kepala perampok sadar mana
mungkin dia mempunyai menantu kyai tetapi perilakunya masih merampok disana-sini akhirnya dia
taubat,dengan begitu beliau telah menumpas pemberontakan di Semowo dengan menikahi anak
perampok. Dari beristri dengan mbah Afifah dan Maryam mbah Fadhil mempunyai anak 10 dan salah
satunya adalah KH.Nur Salim beliaulah yang mengembangkan Al-Ittihad sampai sekarang setelah
beliau wafat pada tanggal 10 Robiul awal yang melanjutkan perjuangan mengembangkan Al-ittihad
adalah bapak K.H Busro Nur Salim beliau yang memberi nama Al-Ittihad yang di ambil dari nama
Pondok Pesantren Poncol , Bringin karena dulu orang semowo banyak yang menuntut ilmu di sana,
beliau wafat pada tahun 2004. Tujuan supaya masyarakat desa bersatu padu karena dahulu masyarakat
tidak bisa damai serta yang lebih utama adalah mengembangkan agama Allah. Al-Ittihad adalah
lembaga nonformal tertua di daerah Pabelan. Pondok pesantren lahir sekitar tahun1930 dengan
keteguhan dan keuletanya perjuangan ulama dan kyai kini masih dapat kita rasakan. Semoga menjadi
harapan yang tak terputus dalam menjalankan dakwah keislaman di semowo. Amin Perkembangan
Pondok Pesantren Tarbiyatul Mubtadien Al-Ittihad atau lebih pamornya di sebut Al-Ittihad Semowo
Berdiri pada tahun 1876 diprakarsai oleh KH Abdullah Fadhil bermula dari kegiatan rutinan pada
majelis pengajian. Kemudian pada tahun 1925 resmi didirikan sebuah pesantren yang pada awalnya
hanya bertujuan memberikan pendidikan permulaan (awal/dasar/tarbiyatul mubtadien) bagi santri-
santri disekitarnya kelurahan semowo. Pada tahun 1968, kepemimpinan pesantren diserahkan kepada
putra beliau yaitu Kyai M.Busyro Nur Salim sampai pada tahun 2005. Saat ini pesantren di bawah
asuhan putra dan keponakan beliau. Pesantren ini memiliki lingkungan islami diantaranya Panti
Asuhan, Madrasah Diniyah (kelas sore) khusus mempelajari ilmu-ilmu agama. Disisi lain Al-Ittihad
membentuki lembaga pendidikan Formal antara lain: 1. PAUD Al-Ittihad digawangi oleh Aviv Nur
Avifah pada tahun 2008, yang merupakan menantu Kyai Busro Nursalim. Sebagai bentuk keprihatinan
dan tali asuh pada anak-anak pada usia 1-3 Tahun, yang kerap ditinggal aktifitas oleh keluarga. Maka
PAUD Al-Ittihad tergerak untuk memberdayakan guna mempersiapkan arena bermain yang edikatif
dan menyenangkan. 2. Roudlhotul Atfhal Bintang Sembilan Al-Ittihad , Berdiri pada Tahun 1962
diprakarsai oleh Siti Rohmi (Almh), H. Kusnin, Nur Fauzanah (sampai sekarang/2010) merupakan
lemabaga pendidikan “arena bermain” anak usia 5-6 Tahun, guana membekali bauk afektif,
psikomotorik pada jenjang berikutnya. 3. Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad, berdiri pada tahun 1942 yang
merupakan panjang sejarah dari madrasah diniyah (kelas sore hari) hanya khusus mempelajari dan
memperdalam ajaran agama islam. Demi menunjang ilmu-ilmu umum maka tidak salah jika kemudian
MI AL-ITTIHAD ini didirikan. Diprakarsai oleh Kyai Masykuri, H. Kusnin (2007), Markapi muslih
(2009), dan Siti Khodijah (2010). 4. MTs Satu Atap AL-ITTIHAD, melihat kebutuhan lulusan MI yang
belum tertampung pada sekolah/Madrasah lain, keberadaan MTs Satu Atap menjadi bagian yang tidak
dapat dilepaskan dari sejarahnya. Pada bulan juli tahun 2005 MTs Satu Atap bernama MTs Al-Ittihad,
pada bulan juni tahun 2009, berkat usaha dan doanya. MTs mendapatkan bantuan hibah pemerintah
Australia-Kementrian Agama Pusat, sebesar 1.147.000.0000,-diresmikan oleh Kanwil Kamenag
Propinsi Jawa Tengah beserta Plt. Bupati Kab. Semarang pada tanggal 8 Februari 2010.
PRESTASI SISWA DAN GURU

N
O NAMA PRESTASI KETERANGAN
Peserta Kompetisi Sains Madrasah Tingkat
1. Geofani Alfaro Rasta Kabupaten Bidang Studi IPA 2021
Peserta Kompetisi Sains Madrasah Tingkat
2. Taskia Nuraini Kabupaten Bidang Studi IPS 2021
Peserta Kompetisi Sains Madrasah Tingkat
3. Sri Sulastri Kabupaten Bidang Studi Matematika 2021
4. Nurul Anisa, S.Pd Juara Favorit Festival Video Pendek GTK 2021
 5. SUSWOKO SUSILO ANUGRAHA JUARA 1 SPRINT LAGA MADRASAH 2021 2021

Anda mungkin juga menyukai