Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

BAHAN AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengembangan Bahan Ajar PAI

Dosen: Dr. Karman, M.Ag

Penulis:
Meilani
NIM: 2.216.3.068
Mira Nurhasanah
NIM: 2.216.3.069
Kelas:
PAI K-C

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT pencipta alam
semesta dan isinya. Berkat rahmat, taufik, dan hidyah-Nya makalah ini dapat
terwujud dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi
Muhammad saw, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir
zaman.

Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Pengembangan
Bahan Ajar PAI pada program pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun
2016/2017.

Dalam menyelesaikan tugas ini, tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang
dihadapi dan dialami penulis, baik dalam hal mengatur waktu, pengumpulan data dan
lain sebagainya. Namun dengan kerja keras dan kesungguhan hati serta motivasi,
sehingga kesulitan dan hambatan dapat diatasi dengan sebaik mungkin hingga tugas
ini dapat diselesaikan walaupun masih jauh dari kata sempurna. Penulis sangat
mengharapkan perbaikan dan bimbingan dari Bapak Dosen pengampu mata kuliah
Pengembangan Bahan Ajar PAI.

Akhirnya dengan segala keterbatasan, penulis hanya bisa menyampaikan rasa


terima kasih, semoga Allah SWT selalu melimpahkan serta membalas semua
kebaikan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Bandung, 27 Februari 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam kegiatan belajar mengajar, sebenarnya berada pada kondisi yang unik,
sebab secara sengaja atau tidak sengaja masing-masing pihak berada dalam suasana
belajar. Jadi guru walaupun dikatakan pengajar sebenarnya tidak langsung juga
melakkan belajar.
Guru dalam menjalankan proses pembelajaran dibutuhkan suatu bahan ajar karena
digunakan untuk membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Dan dari
proses belajar mengajar ini akan diperoleh suatu hasil yang pada umumnya disebut
hasil pengajaran.
Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajaran secara sistematis
dengan memanfaatkan segala sesuatu guna kepentingan pengajaran. Salah satu
masalah penting yang sering dihadapi oleh guru dalam kegiatan pembelajaran adalah
memilih atau menentukan bahan ajar atau materi pembelajaran yang tepat dalam
rangka membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan
bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya dituliskan secara garis
besar dalam bentuk materi pokok. Tugas guru adalah menjabarkan materi pokok
tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap.
Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis
materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur),
keterampilan, dan sikap atau nilai. Bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem
pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan.
B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan Makalah ini akan dirumuskan beberapa masalah diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian sumber belajar PAI?
2. Apa pengertian bahan ajar PAI?
3. Apa fungsi bahan ajar?
4. Bagaimana langkah-langkah dalam memilih bahan ajar?
5. Bagaimana strategi dalam memanfaatkan bahan ajar PAI?
6. Apa manfaat dan tujuan penyusunan bahan ajar PAI?

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui dan memahami:
1. Pengertian sumber belajar PAI.
2. Pengertian bahan ajar PAI.
3. Fungsi bahan ajar PAI.
4. Langkah-langkah dalam memilih bahan ajar PAI.
5. Strategi dalam memanfaatkan bahan ajar PAI
6. Manfaat dan tujuan penyusunan bahan ajar PAI

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Belajar

Belajar mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang tidak
terlepas dari komponen-komponen lain. Salah satu komponen yang dapat diambil
sebuah nilai darinya adalah sumber belajar. Kata sumber berarti suatu sistem
atau perangkat materi yang sengaja diciptakan atau disiapkan dengan maksud
memungkinkan (memberi kesempatan) siswa belajar.1 Sedangkan, belajar
pada hakekatnya adalah proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih
sempurna sesuai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya.2
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data,
orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik
secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik
dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
Para ahli telah mengemukakan pendapat tentang pengertian sumber belajar
sebagai berikut:

1. Menurut Yusufhadi Miarso adalah segala sesuatu yang meliputi pesan, orang,
bahan, alat, teknik, dan lingkungan, baik secara tersendiri maupun
terkombinasikan dapat memungkinkan terjadinya belajar.

2. Edgar Dale mengemukakan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.

3. Association Educational Communication and Technology (AECT), yang


menyatakan bahwa sumber belajar adalah semua sumber baik berupa data,
orang dan wujud tertentu yang dapat digunkan siswa dalam belajar, baik

1 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: Alumni, 1994), 67

2 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru,
1991), 78
secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam
mecapai tujuan belajar.

4. Cece Wijaya dan A.Thabrani Rusyah, berpendapat bahwa sumber belajar


adalah lingkungan yang dapat dimanfaatkan oleh sekolah sebagai sumber
pengetahuan, dapat berupa manusia atau bukan manusia (Cece Wijaya
dan A. Thabrani Rusyah, 1994)

5. Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi menguraikan bahwa sumber belajar adalah
segala daya yang dapat dipergunakan untuk kepentingan proses atau aktifitas
pengajaran baik secara langsung maupun tidak langsung diluar dari peserta
didik (lingkungan) yang melengkapi diri mereka pada saat pengajaran
berlangsung (Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi,1991).

6. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai menjelaskan bahwa sumber belajar


adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar
mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung sebagian atau secara
keseluruhan (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 1989).

7. Fred Percival dan Henry Ellington memberi pengertian bahwa sumber belajar
(Resources Learning) adalah satu set bahan atau situasi belajar yang sengaja
diciptakan agar siswa secara individual dapat belajar (Fred Percival dan Henry
Ellington, 1988)

8. Fatah Syukur NC, menjelaskan bahwa sumber belajar adalah segala apa
(daya, lingkungan dan pengalaman) yang dapat digunakan dan dapat
mendukung proses pengajaran secara lebih efektif dan efisien serta dapat
memudahkan pencapaian terjadi pengajaran atau belajar, tersedia langsung
atau tidak langsung baik konkrit atau abstrak (Fatah Syukur NC, 2005)
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yang
berasal dari luar diri seseorang yang dapat memungkinkan terjadinya proses belajar.
Sumber belajar juga dapat diartikan sebagai segala sumber, baik itu berupa daya,
lingkungan maupun pengalaman yang digunakan dan sebagai pendukung dalam
proses belajar mengajar agar berjalan lebih efektif dan efisien sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.

Sumber bahan ajar merupakan tempat di mana bahan ajar dapat diperoleh.
Dalam mencari sumber bahan ajar, siswa dapat dilibatkan untuk mencarinya, sesuai
dengan kemampuannya. Berbagai sumber dapat kita gunakan untuk mendapatkan
materi pembelajaran dari setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Adapun sumber-sumber Bahan Ajar yang dimaksud adalah sebagai berikut:3
1. Buku Teks yang diterbitkan oleh berbagai penerbit.
2. Laporan Hasil Penelitian yang diterbitkan oleh lembaga penelitian
3. Jurnal Penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah.
4. Pakar atau Ahli Bidang Studi
5. Profesional yaitu orang-orang yang bekerja pada bidang tertentu.
6. Buku Kurikulum
7. Penerbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan yang banyak
berisikan informasi yang berkenaan dengan bahan ajar suatu mata pelajaran.
8. Internet yang yang banyak ditemui segala macam sumber bahan ajar.
9. Berbagai jenis media audiovisual
10. Lingkungan ( alam, sosial, senibudaya, teknik, industri, ekonomi).

B. Pengertian Bahan Ajar


Materi ajar atau Bahan ajar terdiri dari dua kata yakni materi dan ajar. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) materi diartikan dengan benda,bahan,dan

3 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya


Offset, 2009), 173
segala sesuatu yang tampak. Sedangkan Ajar diartikan dengan petunjuk yang
diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut). Berdasarkan arti kata tersebut,
materi ajar diartikan dengan sesuatu yang tampak sebagai petunjuk yang diberikan
kepada peserta didik berupa materi yang akan diterima oleh peserta didik. Pada sisi
lain, defenisi materi ajar hampir sama dengan defenisi materi pembelajaran.
Dalam Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran (Depdiknas, 2008)
dijelaskan bahwa materi pembelajaran adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan.
Bahan ajar adalah sebuah persoalan pokok yang tidak bisa dikesimpangkan
dalam satu kesatuan pembahansan yang utuh tentang cara pembuatan bahan ajar.
Selain itu, Depdiknas juga menambahkan bahwa bahan ajar merupakan informasi,
alat dan teks yang diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan
implementasi pembelajaran.
Para ahli telah mengemukakan pendapat tentang pengertian sumber belajar
sebagai berikut:

Menurut National Center For Competency Based Training (2007), bahan ajar
adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau
instuktur dalam melaksanakan proses pembelajaran dikelas.Bahan yang
dimaksud bisa berupa tertulis maupun tak tertulis.
Menurut Pails Ache dalam Diknas, bahan ajar adalah gabungan dari dua kata
teaching materia . Maknanya terdiri atas teaching yang berati mengajar dan
material yang berarti bahan. Jadi bahan ajar merupakan seperangkat materi
pembelajaran yang disusun secara sistematis ,menampilkan sosok utuh dari
kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
Menurut Suharsimi Arikunto dalam Belawati dkk, memberikan pendapat
tentang pentingnya bahan ajar yakni bahan ajar merupakn inti yang ada dalam
kegiatan pembelajaran. Karena memang bahan pembelajaran itulah yang
diupayakan untuk dikuasai pembelajar.
Menurut Darwyn Syah, dkk sebagaimana dikutip oleh Zainuddin Arif, Bahan
pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar yang berisikan pesan
dalam bentuk-bentuk,konsep,prinsip,definisi,kontes,data,fakta,proses,nilai,dan
keterampilan.
Sedangkan menurut Chomsin S. Widodo dan Jasmadi, bahan ajar adalah
seperangkat sarana yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-
batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik
dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi
dan subkompetensi dengan segala kompleksitasnya.
Dari beberapa pandangan mengenai pengertian bahan ajar tersebut dapat kita
pahami bahwa bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat maupun teks)
yang disusun secar sistematis yang menampilkan sosok utuh dari komptensi yang
akan dikuasai oleh peserta didik yang digunakan dalam proses pembelajar dengan
tujuan perencanaan dan penelaan implementasi pembelajaran. Misalnya ,buku
pelajran, modul atau make,bahan ajar audio, bahan ajar interaktif dan sebagainya.
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru
atau instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.Bahan yang dimaksud
bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Menurut Nana Sudjana, bahan
ajar adalah isi yang diberikan kepada siswa pada saat berlangsungnya proses belajar
mangajar. Melaui bahan ajar ini siswa diantarkan kepada tujuan pengajaran. Dengan
perkataan lain tujuan yang akan dicapai siswa diwarnai dan dibentuk oleh bahan ajar.
Bahan ajar pada hakekatnya adalah isi dari mata pelajaran atau bidang studi yang
diberikan kepada siswa sesuai dengan kurikulum yang digunakannya.
Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi
atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif
mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Bahan ajar merupakan
informasi, alat dan teks yang diperlukan guru atau instruktor untuk perencanaan dan
penelaahan implementasi pembelajaran.
Sebuah bahan ajar harus mencakup:4

1. Petunjuk belajar (petunjuk siswa atau guru).

2. Kompetensi yang akan dicapai.

3. Informasi pendukung.

4. Latihan-latihan.

5. Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK).

6. Evaluasi.

Ruang lingkup bahan ajar meliputi : 5


a) Judul, mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan
tempat
b) Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
Alur atau langkah yang harus dilakukan untuk mempermudah pembelajaran.
c) Kompetensi yang akan dicapai
Nilai atau konsep dasar yang harus dikuasai oleh siswa dalam setiap materi
pembelajaran. Hal ini terkait dengan materi selanjutnya karena semua ini
berkesinambungan.
d) Content atau isi materi pembelajaran
Inti dari pembelajaran tersebut yang harus dipelajari sesuai dengan
kompetensi dasar yang telah dimiliki.
e) Informasi pendukung Info atau sumber berita yang lain yang mendukung
terhadap materi pembelajaran.
4Arief Sukadi Sadiman dkk, Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar,
(Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa, 1988), 186

5 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. (Yogyakarta:Diva


Press, 2014), 45
f) Latihan-latihan, yang terdapat pada akhir subbab, akhir bab, akhir semester 1
dan semester 2.
g) Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
h) Evaluasi
i) Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi

C. Fungsi Bahan Ajar


Dalam proses belajar mengajar guru menyajikan materi kepada peserta didik,
Pembuatan bahan ajar yang menarik dan inovatif adalah hal yang sangat penting dan
merupakan tuntunan bagi setiap pendidik. Bahan ajar mempunyai kontribusi yang
besar bagi keberhasilan proses pembelajaran yang kita laksanakan.
Disini peran guru sebagai fasilisator lebih penting dari pada sebagai nara sumber
,karena peran guru sebagai fasilisator dapat membantu dan mengarahkan proses
belajar mengajar dengan cara :
1. Membangkitkan minat belajar peserta didik.
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran.
3. Menyajikan materi dengan struktur yang baik.
4. Memberi kesempatan peserta didik untuk berlatih dan memberi umpan balik
(fead back)
5. Memperhatikan dan menjelaskan hal- hal yang sulit atau tidak dipahami.
6. Menciptakan komunikasi dua arah (pendidik dan peserta didik ).6
Dalam pembuatan bahan ajar ,maka ada dua klasifikasi utama fungsi bahan
ajar sebagaimana diuraikan sebagai berikut :
a. Fungsi bahan ajar menurut pihak yang memanfaatkan bahan ajar
b. Fungsi bahan ajar ini dapat dibedakan menjadi 2 macam :
c. Fungsi bahan ajar bagi pendidik, diantaranya :
Menghemat waktu pendidikan dalam mengajar
Mengubah peran pendidik dari seorang pengajar menjadi seorang fasilisator
Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif

6 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta:


Kencana, 2009), 216
Sebagai pedoman bagi pendidik yang akan mengarahkan semua aktifitas
dalam proses pembelajaran dan merupakan kompetensi yang semestinya
diajarkan kepada peserta didik.
Sebagai alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran.7
d. Fungsi bahan ajar bagi peserta didik antara lain :
Peserta didik dapat belajar tanpa harus ada pendidikan atau teman peserta
didik yang alin.
Peserta didik dapat belajar kapan saja dan dimana saja ia kehendaki.
Peserta didik dapat belajar belajar sesuai kecepatannya masing masing
Peserta didik dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri.
Membantu peserta didik untuk menjadi pelajar yang mandiri,dan
Sebagai pedoman bagi peserta didik yang akan mengarahkan semua
aktivitasnya dlam proses pembelajaran dan subtansi kompetensi yang
seharusnya dipelajari dan dikuasainya.
b. Fungsi bahan ajar menurut strategi pembelajaran yang digunakan
Fungsi bahan ajar ini dapat dibedakan menjadi 3 macam ,yaitu :
1. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal,antara lain :
a. Sebagai satu-satunya sumber informasi serta pengawasa dan penggalian prose
pembelajaran
b. Sebagai bahan pendukung proses pembelajaran yang diselenggarakan.
2. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran indivudual ,antara lain :
a. Sebagai media utama dalam prose pembelajaran
b. Sebagai alat yang digunakan untuk menyusun dan mengaawasi proses peserta
didik dalam memperoleh informasi
c. Sebagi penunjang media pembelajran indivudual lainnya.
3. Fungsi bahan ajar dalam pembelajar kelompok, antara lain :
Sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok,dengan cara
memberi informasi tentang latar belakang materi,informasi tentang peran
orang orang yang terlibat dalam belajar kelompok.

7 Syaiful Bahri Djaramah dan aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,


(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), 124
Sebagi bahan pendukung bahan belajar utama dan apabila dirancang
sedemikian rupa ,maka dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

D. Prinsip-prinsip dalam memilih Bahan Ajar


Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi:8
1. Prinsip Relevansi
Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan memiliki
keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
2. Prinsip Konsistensi
Prinsip konsistensi artinya adanya keajegan antara bahan ajar dengan
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Misalnya, kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus
meliputi empat macam.
3. Prinsip Kecukupan
Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai
dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak
boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang
membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika
terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk
mempelajarinya.

E. Langkah-langkah dalam memilih Bahan Ajar


Bahan pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru dan harus
dipelajari siswa hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar
menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Secara garis besar
langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi :

8 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru


Algensindo, 2009), 67
1) Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan
kompetensi dasar
Sebelum menentukan bahan pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasi
aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari atau
dikuasai siswa. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek standar
kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam
kegiatan pembelajaran. Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar kompetensi,
materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci dapat
dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan prosedur (Reigeluth,
1987). Materi jenis fakta adalah materi berupa nama-nama objek, nama tempat, nama
orang, lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu benda, dan lain
sebagainya. Materi konsep berupa pengertian, definisi, hakekat, inti isi. Materi jenis
prinsip berupa dalil, rumus, postulat adagium, paradigma, teorema.Materi jenis
prosedur berupa langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut, misalnya
langkah-langkah menelpon, cara-cara pembuatan telur asin atau cara-cara pembuatan
bel listrik.Materi pembelajaran aspek afektif meliputi: pemberian respon, penerimaan
(apresisasi), internalisasi, dan penilaian. Materi pembelajaran aspek motorik terdiri
dari gerakan awal, semi rutin, dan rutin.
2) Memilih jenis materi atau bahan ajar yang sesuai dengan standar kompetensi
dan kompetensi dasar.

Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk jenis fakta,
konsep, prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan lebih daripada satu jenis materi.
Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan
mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya. Setelah jenis materi atau
bahan pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih jenis materi
tersebut yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa. Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting untuk keperluan
mengajarkannya. Sebab, setiap jenis materi pembelajaran memerlukan strategi
pembelajaran atau metode, media, dan sistem evaluasi/penilaian yang berbeda-beda.
Misalnya, metode mengajarkan materi fakta atau hafalan adalah dengan
menggunakan jembatan keledai, jembatan ingatan (mnemonics), sedangkan
metode untuk mengajarkan prosedur adalah demonstrasi.9

3) Memilih sumber bahan ajar

Setelah jenias materi ditentukan langkah berikutnya adalah menentukan


sumber bahan ajar. Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat kita temukan dari
berbagai sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media
audiovisual dan sebagainya.

F. Strategi dalam Memanfaatkan Bahan Ajar


Secara garis besarnya, dalam memanfaatkan bahan ajar terdapat dua strategi, yaitu:
1. Strategi penyampaian bahan ajar oleh guru
Strategi penyampaian bahan ajar oleh guru, diantaranya:
a. Strategi urutan penyampaian simultan
Yaitu jika guru harus menyampaikan materi pembelajaran lebih daripada satu,
maka menurut strategi urutan penyampaian simultan, materi secara keseluruhan
disajikan secara serentak, baru kemudian diperdalam satu demi satu (Metode global);
b. Strategi urutan penyampaian suksesif
Yaitu jika guru harus manyampaikan materi pembelajaran lebih daripada satu,
maka menurut strategi urutan panyampaian suksesif, sebuah materi satu demi satu
disajikan secara mendalam baru kemudian secara berurutan menyajikan materi
berikutnya secara mendalam pula.
c. Strategi penyampaian fakta

9 Harjanto, Perencanaan Pembelajran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), 222-


224
Yaitu jika guru harus manyajikan materi pembelajaran termasuk jenis fakta
(nama-nama benda, nama tempat, peristiwa sejarah, nama orang, nama lambang atau
simbol, dsb.),
d. Strategi penyampaian konsep
Yaitu materi berupa definisi atau pengertian. Tujuan mempelajari konsep
adalah agar siswa paham, dapat menunjukkan ciri-ciri, unsur, membedakan,
membandingkan, menggeneralisasi, dsb. Langkah-langkah mengajarkan konsep:
Pertama sajikan konsep, kedua berikan bantuan (berupa inti isi, ciri-ciri pokok,
contoh dan bukan contoh), ketiga berikan latihan (exercise) misalnya berupa tugas
untuk mencari contoh lain, keempat berikan umpan balik, dan kelima berikan tes;
e. Strategi penyampaian materi pembelajaran prinsip
Yaitu materi pembelajaran jenis prinsip adalah dalil, rumus, hukum (law),
postulat, teorema, dsb.
f. Strategi penyampaian prosedur
Tujuan mempelajari prosedur adalah agar siswa dapat melakukan atau
mempraktekkan prosedur tersebut, bukan sekedar paham atau hafal.

2. Strategi mempelajari bahan ajar oleh siswa


Ditinjau dari guru, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran berupa
kegiatan guru menyampaikan atau mengajarkan kepada siswa. Sebaliknya, ditinjau
dari segi siswa, perlakuan terhadap materi pembelajaran berupa mempelajari atau
berinteraksi dengan materi pembelajaran. Secara khusus dalam mempelajari materi
pembelajaran, kegiatan siswa dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu : 10
a. Menghafal (verbal parafrase)

10[3] diakses Selasa, 21 Februari 2017 Pukul: 14.00


Ada dua jenis menghafal, yaitu menghafal verbal (remember verbatim) dan
menghafal parafrase (remember paraphrase). Menghafal verbal adalah menghafal
persis seperti apa adanya. Terdapat materi pembelajaran yang memang harus dihafal
persis seperti apa adanya, misalnya nama orang, nama tempat, nama zat, lambang,
peristiwa sejarah, nama-nama bagian atau komponen suatu benda, dsb. Sebaliknya
ada juga materi pembelajaran yang tidak harus dihafal persis seperti apa adanya tetapi
dapat diungkapkan dengan bahasa atau kalimat sendiri (hafal parafrase). Yang penting
siswa paham atau mengerti, misalnya paham inti isi Pembukaan UUD 1945, definisi
saham, dalil Archimides, dsb.
b. Menggunakan/mengaplikasikan (Use)
Materi pembelajaran setelah dihafal atau dipahami kemudian digunakan atau
diaplikasikan. Jadi dalam proses pembelajaran siswa perlu memiliki kemampuan
untuk menggunakan, menerapkan atau mengaplikasikan materi yang telah dipelajari.
Penggunaan fakta atau data adalah untuk dijadikan bukti dalam rangka pengambilan
keputusan. Penggunaan materi konsep adalah untuk menyusun proposisi, dalil, atau
rumus. Selain itu, penguasaan atas suatu konsep digunakan untuk menggeneralisasi
dan membedakan. Penerapan atau penggunaan prinsip adalah untuk memecahkan
masalah pada kasus-kasus lain. Penggunaan materi prosedur adalah untuk dikerjakan
atau dipraktekkan. Penggunaan materi sikap adalah berperilaku sesuai nilai atau sikap
yang telah dipelajari. Misalnya, siswa berhemat air dalam mandi dan mencuci setelah
mendapatkan pelajaran tentang pentingnya bersikap hemat.
c. Menemukan
Yang dimaksudkan penemuan (finding) di sini adalah menemukan cara
memecahkan masalah-masalah baru dengan menggunakan fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang telah dipelajari. Menemukan merupakan hasil tingkat belajar tingkat
tinggi. Gagne (1987) menyebutnya sebagai penerapan strategi kognitif. Misalnya,
setelah mempelajari hukum bejana berhubungan seorang siswa dapat membuat
peralatan penyiram pot gantung menggunakan pipa-pipa paralon. Contoh lain, setelah
mempelajari sifat-sifat angin yang mampu memutar baling-baling siswa dapat
membuat protipe, model, atau maket sumur kincir angin untuk mendapatkan air
tanah.
d. Memilih
Di sini menyangkut aspek afektif atau sikap. Yang dimaksudkan dengan
memilih di sini adalah memilih untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Misalnya
memilih membaca novel dari pada membaca tulisan ilmiah. Memilih menaati
peraturan lalu lintas tetapi terlambat masuk sekolah atau memilih melanggar tetapi
tidak terlambat, dsb.

G. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar


1) Tujuan
Bahan ajar merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan. Melalui
bahan ajar guru akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan peserta
didik akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. Bahan ajar dapat dibuat dalam
berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi ajar yang akan
disajikan. Bahan ajar disusun dengan tujuan menyediakan bahan ajar yang sesuai
kebutuhan pembelajar, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting
atau lingkungan sosial peserta didik, membantu pembelajar dalam memperoleh
alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh,
memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.11
Ada 4 tujuan pokok dari penyusunan dan pembuatan bahan ajar, yaitu:
a) Untuk menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum
dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang
sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan peserta didik;
b) Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar disamping
buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh;
c) Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran;

11 http://neo-edu.blogspot.com/2010/06/tujuan-dan-manfaat-penyusunan-
bahan.html. Diakses pada tanggal 27 Februari 2017, Pukul 17.15 WIB
d) Mengevaluasi materi yang disampaikan bagi peserta ddidk dalam memilih
bahan ajar yang efektif untuk dikembangkan sesuai dengan tuntutan zaman.

2) Manfaat

Sejumlah manfaat yang dapat diperoleh oleh guru apabila mengembangkan


bahan ajar sendiri , antara lain:12

1. Bahan ajar yang diperoleh sesuai dengan tuntutan kurikulum dan sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik.
2. Guru tidak lagi tergantung dengan buku teks yang terkadang sulit untuk
diperoleh dan sifatnya sangat mooton dengan perkembangan dan persesuaian
dengan kurikulum,
3. bahan ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dan dikemas serta diolah
dengan menggunakan berbagai sumber referensi.
4. menambah khazanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis dan
membuat secara langsung bahan
5. bahan ajar mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara
guru dengan peserta didik . dimana peserta didik juga akan merasa lebih
percaya terhadap gurunya.
Manfaat bahan ajar juga dapat dibedakan berdasarkan kebutuhan dari
pendidik dan manfaat untuk peserta didik.
a. Manfaat bagi pendidik

Setidaknya ada tiga kegunaan pembuatan bahan ajar bagi pendidik, diantaranya

sebagai berikut:

1. Pendidik akan memiliki bahan ajar yang dapat membantu dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran.

12 Aida Rahmi dan Hendra Harmi . Pengembangan Bahan Ajar MI (Curup: Lp2
STAIN Curup,2013), 12.
2. Bahan ajar dapat diajukan sebagai karya yang dinilai untuk menambah angka

kredit pendidik guna keperluan kenaikan pangkat atau jabatan.


3. Menambah penghasilan bagi pendidik jika hasil karyanya diterbitkan.

b. Manfaat bagi peserta didik

Apabila bahan ajar tersedia secara bervariasi, inovatif dan menarik, maka paling

tidak ada tiga kegunaan bahan ajar bagi peserta didik, diantaranya sebagai berikut;

1. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan lebih menarik dan mengesankan;


2. Peserta didik lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara

mandiri dengan bimbingan berbagai petunjuk bahan ajar dari pendidik;


3. Peserta didik mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi

yang harus dikuasainya.13

13 Aida Rahmi dan Hendra Harmi . Pengembangan Bahan Ajar MI, 13-14.
BAB III
SIMPULAN

Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat ditarik


kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yang
berasal dari luar diri seseorang yang dapat memungkinkan terjadinya proses belajar.
Sumber belajar juga dapat diartikan sebagai segala sumber, baik itu berupa daya,
lingkungan maupun pengalaman yang digunakan dan sebagai pendukung dalam
proses belajar mengajar agar berjalan lebih efektif dan efisien sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.
Bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat maupun teks) yang
disusun secar sistematis yang menampilkan sosok utuh dari komptensi yang akan
dikuasai oleh peserta didik yang digunakan dalam proses pembelajar dengan tujuan
perencanaan dan penelaan implementasi pembelajaran. Misalnya ,buku pelajran,
modul atau make,bahan ajar audio, bahan ajar interaktif dan sebagainya.
Fungsi bahan ajar bagi peserta didik antara lain :
Peserta didik dapat belajar tanpa harus ada pendidikan atau teman peserta
didik yang alin.
Peserta didik dapat belajar kapan saja dan dimana saja ia kehendaki.
Peserta didik dapat belajar belajar sesuai kecepatannya masing masing
Peserta didik dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri.
Membantu peserta didik untuk menjadi pelajar yang mandiri,dan
Sebagai pedoman bagi peserta didik yang akan mengarahkan semua
aktivitasnya dlam proses pembelajaran dan subtansi kompetensi yang
seharusnya dipelajari dan dikuasainya.

Ada 4 tujuan pokok dari penyusunan dan pembuatan bahan ajar, yaitu:
a) Untuk menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum
dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang
sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan peserta didik;
b) Membantu peserta didik dalam memperoleh alternative bahan ajar disamping
buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh;
c) Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran;
d) Mengevaluasi materi yang disampaikan bagi peserta ddidk dalam memilih
bahan ajar yang efektif untuk dikembangkan sesuai dengan tuntutan zaman.
Manfaat bahan ajar dapat dibedakan berdasarkan kebutuhan dari pendidik dan
manfaat untuk peserta didik.
a. Manfaat bagi pendidik

1. Pendidik akan memiliki bahan ajar yang dapat membantu dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran.


2. Bahan ajar dapat diajukan sebagai karya yang dinilai untuk menambah angka

kredit pendidik guna keperluan kenaikan pangkat atau jabatan.


3. Menambah penghasilan bagi pendidik jika hasil karyanya diterbitkan.

b. Manfaat bagi peserta didik

Apabila bahan ajar tersedia secara bervariasi, inovatif dan menarik, maka

paling tidak ada tiga kegunaan bahan ajar bagi peserta didik, diantaranya sebagai

berikut;

1. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan lebih menarik dan mengesankan;


2. Peserta didik lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara

mandiri dengan bimbingan berbagai petunjuk bahan ajar dari pendidik;


3. Peserta didik mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi

yang harus dikuasainya.

DAFTAR PUSTAKA
Aida Rahmi dan Hendra Harmi . Pengembangan Bahan Ajar MI, Curup: Lp2 STAIN
Curup, 2013

Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. (Yogyakarta:Diva


Press, 2014), 45

Djaramah, Syaiful Bahri dan aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Rineka Cipta. 2010

Harjanto. Perencanaan Pembelajran. Jakarta: Rineka Cipta. 2005

Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya


Offset. 2009

Sadiman, Arief Sukadi dkk. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar.


Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa. 1988

Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.


2009

Sudjana, Nana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru


Algensindo. 2009

Oemar Hamalik, Media Pendidikan, Bandung: Alumni, 1994

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru, 1991

http://neo-edu.blogspot.com/2010/06/tujuan-dan-manfaat-penyusunan-bahan.html.
Diakses pada tanggal 27 Februari 2017, Pukul 17.15 WIB

[3] diakses Selasa, 21 Februari 2017 Pukul: 14.00

Anda mungkin juga menyukai