Anda di halaman 1dari 6

MOTIVASI BERAGAMA PADA MANUSIA

Yang dimaksudkan disini adalah fenomena yang mendorong seseorang berprilaku


agama, atau sebab-sebab dia tunduk dan patuh pada sesuattu atau tuhan yang diyakininya. Para
ahli yang mempelajari agama-agama mengumukakan proses berketuhanan tersebut mulai dari
dinamisme, animisme, politeisme, dan monoteisme. Pada semua keyakinan agama ada dua
istilah yang banyak digunakan yaitu sacral dan profan. Sacral yang berisikan unsure khusus
pemikiran agama atau sesuatu yang suci, sementara profane adalah hal-hal yang dilekatkan
pada keyakinan agama atau bentuk hubungan-hubungan antara satu dengan lainnya, ternasuk
dengan yang sacral. Berikut di kemukakan factor-faktor yang mempengaruhi manusia berprilaku
agama.

A. Factor frustasi

Abraham Maslow dalam Goble, Frank G (1987 : mengemukakan bahwa ada enam jenis
kebutuhan psikologis manusia dalam m,engarungi kehidupan, yaitu : rasa aman, kasih sayang,
penghargaan, aktualisasi diri, rasa ingin tahu, estetika.

Pada masyarakat primitive dengan keperayaan yang dinamisme, animisme, yang meyakini
bahwa ada roh-roh yang memelihara alam biasanya frustasi mereka berkaitan dengan alam.pada
masyarakt modern ada yang disebut dengan pseudo religious atau agama palsu. Agama ini
hanya bayangan dalam kepala pemeluknya misalnya materialisme.

B. Factor sosial

Adalah pengaruh sosial terhadap keyakinan agama seseorang. Interaksi sosial yang
mempengaruhi keyakinan dan perilaku keagamaan individu diantaranya adalah sugesti yang
dimulai dengan proses imitasi.

Imitasi adalah peniruan dimana individu meniru uapan atau perilaku orang disekitarnya. Dengan
menirukan lingkungan sosial tersebut menjadi sugesti di dalam dirinya untuk meyakini dan
berprilaku agama.

Terdapat kritikan terhadap penggunaan sugesti dalam mendukung ajaran agama, karena
bertentangan dengan etika. Tetapi sugesti disini tanpa didahuluui oleh hipnotis.

C. Factor intelektual
Seorang ahli yang bernama Clark mengatakan bahwa sumber agama adalah tunggal atau
terdapat satu yang dominan. Pendapat para ahli yang dapat dikategorikan dalam teori ini adalah
: teori Thomas an Aquino dalam bukunya The Christian Faith and On Religion : Speehes to Its
Cultured Despisert, yang disingkat Speehes on Religion, berpendapat bahwa sumber agama
adalah berpikir. Manusia bertuhan karena manusia menggunakan kemampuan berpikirnya.
Kehidupan beragama merupakan refleksi dari kehidupan berpikir itu sendiri. Pendapat demikian
masih mendapat tempat sampai sekarang, utamanya oleh para ahli yang mendewakan rasio
yang menganggap berpikir sebagai satu-satunya sumber agama. Pendapat hampir senada
diungkapkan oleh Frederik Hegel yang berpendapat bahwa agama merupakan hal-hal atau
persoalan yang berhubungan dengan pikiran.

D. Factor fitrah

Manusia sebagai khalifah di bumi telah dibekali dengan potensi, salah satunya adlah potensi
beragama. Fitrah beragama dalam diri manusia merupakan naluri yang menggerakan hatinya
untuk melakukan perbuatan suci yang diilhami oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Kebutuhan manusia tidak hanya bersifat material saja, tapi pada diri manusia juga terdapat
semacam keinginan dan kebutuhan yang bersifat universal. Kebutuhan ini melebihi kebutuhan-
kebutuhan lainnya, bahkan mengatasi akan kekuasaan. Keinginan tersebut merupakan
kebutuhan kodrati, berupa keinginan untuk mencintai dan dicintai Tuhan.
Motivasi beragama sangat berkaitan langsung dengan perjalanan rokhani seseorang untuk
mencari keridhaan Allah. Secara garis besar motivasi beragama dibagi menjadi dua:
1. Motivasi intrinsik.
Ialah motivasi yang berasal dari diri seseorang tanpa dirangsang dari luar. Dalam
beragama seseorang merespon ajaran (Islam) melalui pemahaman yang
mendalam lewat kitab suci (al-Quran) dan Hadits untuk mendapatkan kebenaran
yang haqiqi setelah melalui perjalanan rokhani yang panjang. Motivasi intrinsik
ini sering diperoleh oleh para muallaf sehingga sehingga dia yakin tentang
kebenaran Islam.
2. Motivasi ekstrinsik
Ialah motivasi yang datang karena adanya perangsangan dari luar. Seseorang
beragama (Islam) karena memang dari keturunan dan atau lingkungannya
memilih Islam. Ataupun juga dipengaruhi oleh hal-hal lain di luar dari nilai yang
terkandung dalam ajaran (Islam) itu sendiri. Motivasi ini terdapat pada
masyarakat secara umum termasuk kita sendiri.
Kedua macam motivasi tersebut pada tahap-tahap awal seseorang beragama sangat
diperlukan. Kelanjutannya perlu mendapat pembinaan agar tujuan mencapai ridha Allah benar-
benar terwujud. Pada akhirnya nanti seseorang beragama (Islam) benar-benar bersih dari
bentuk-bentuk motivasi yang jahat. Sehingga tidak ada lagi agama (Islam) dijadikan dasar
legalisasi penghancuran terhadap yang tidak beragama (Islam).
Pada kenyataannya motivasi beragama (Islam) merupakan motif azasi yang dimiliki setiap
manusia sejak dia dilahirkan, yakni yang disebut dengan fitrah.”Maka hadapkanlah wajahmu
dengan lurus kepada agama (Allah); (tetapkan atas) fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (itulah) agama yang
lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”[5]

Fitrah sebagai motivasi azasi manusia sering diartikan sebagai naluri yang manusiawi, yaitu
naluri yang hanya dimiliki oleh manusia yang berbeda dengan naluri-naluri hewan, karena
menyangkut faktor rokhaniah.

IV. Faktor-Faktor Motivasi Beragama


Dikatakan sebagai faktor-faktor motivasi beragama adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi seseorang sehingga ia mempunyai dorongan untuk beragama. Faktor-faktor ini
terdiri dari ;
1. Faktor internal
Dimaksud faktor internal adalah faktor dari dalam manusia itu sendiri yang
mempengaruhi motivasi beragama seseorang. Faktor internal dijelaskan dalam
salah satu hadits yang menerangkan bahwa hidup manusia dipengaruhi oleh
hawahu, butunahu, furujahu, yakni atas perut, perut dan bawah perut. Hal ini
sejalan dengan teori libido Sigmund Freud. Dalam falsafah Jawa dikenal harta,
tahta, wanita.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi motivasi beragama yang
berasal dari luar manusia itu sendiri. Faktor-faktor tersebut meliputi; lawan jenis,
keturunan, harta benda berharga, transportasi, peternakan dan pertanian.[6]

Kedua faktor tersebut sangat mempengaruhi motivasi beragama seseorang.


Secara fitrah motivasi dalam diri manusia dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

1. MOTIVASI SPIRITUAL, hal ini terdiri dari keinginan manusia untuk terhindar dari sifat-
sifat buruk yang mampu merusak keimanan :

I. Motivasi memelihara diri dari kemusyrikan

II. Motivasi memelihara diri dari kekufuran

III. Motivasi memelihara diri dari kemunafikan

2. MOTIVASI FISIOLOGIS (yang bersifat jasmaniah) yang terdiri dari:

I. Motivasi pemeliharaan diri

II. Motivasi kepada kelangsungan jenis (berkeluarga dan berketurunan)

3. MOTIVASI PSIKOLOGIS yang terdiri dari :

I. Motivasi memiliki

II. Motivasi Agresif (dalam kajian sifat, kata-kata maupun fisik)[4]

C. Ayat-ayat Al-Quran tentang motivasi beragama

QS.Al-Ara’af :172 :

‫علَى‬َ ‫ور ِه ْم ذُ ِ ِّريَّتَ ُه ْم َوأ َ ْش َهدَ ُه ْم‬ِ ‫ظ ُه‬ ُ ‫َو ِإ ْذ أَ َخذَ َرب َُّك ِم ْن َبنِي آدَ َم ِم ْن‬
َ ‫ش ِه ْدنَا أ َ ْن تَقُولُوا َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة ِإنَّا ُكنَّا‬
‫ع ْن‬ َ ‫أَ ْنفُ ِس ِه ْم أَلَ ْستُ بِ َر ِبِّ ُك ْم قَالُوا َبلَى‬
َ‫َهذَا غَافِ ِلين‬
172. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak
Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa
mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku Ini Tuhanmu?” mereka
menjawab: “Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan
yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:
“Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap Ini (keesaan Tuhan)”,
QS. Ar-Rum : 30

ِ ‫علَ ْي َها ال تَ ْبدِي َل ِلخ َْل‬


‫ق‬ َ َّ‫ط َر الن‬
َ ‫اس‬ َ َ‫َّللاِ الَّتِي ف‬ ْ ِ‫ِّين َحنِيفًا ف‬
َّ َ‫ط َرة‬ ِ ‫فَأَقِ ْم َو ْج َه َك ِلل ِد‬
ِ َّ‫ِّين ْالقَ ِيِّ ُم َولَ ِك َّن أَ ْكثَ َر الن‬
َ‫اس ال يَ ْعلَ ُمون‬ ُ ‫َّللاِ ذَ ِل َك ال ِد‬
َّ
30. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas)
fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada
peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui[1168],[1168] fitrah Allah: maksudnya ciptaan
Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama
tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah
wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh
lingkungan.

QS. Adz-Dzariyaat: 56 :

‫ُون‬ َ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ْال ِج َّن َواإل ْن‬


ِ ‫س ِإال ِل َي ْعبُد‬
56. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.

Anda mungkin juga menyukai