Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN STUDI EDUKASI

DI SD BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG

Dibuat untuk Memenuhi Laporan perkuliahan

Oleh:
Nama : Cici Septia
NIM : 1720201071
Dosen Pengampu : Miftahul Husni, M. Pd. I
Dosen Pembimbing Lapangan : Amir Hamzah, M. Pd
Dosen Penanggung Jawab : Dr. Mardiah Astuti, M. Pd. I

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu program studi yang dinilai dapat menengembangkan wawasan,
keterampilan, kecakapan dan kreativitas seorang mahasiswa untuk memasuki
dunia kerja adalah dengan melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan. Dimana setiap
mahasiswa yang mengikuti Kuliah Kerja Lapangan dituntut harus mampu
mengembangkan dirinya sendiri untuk bersosialisasi dan mempraktekan secara
langsung ilmu yang sudah didapatkan dari bangku kuliah ke dunia kerja. Secara
garis besar seperti yang kita lihat bahwa pendidikan yang dilakukan di perguruan
tinggi masih terbatas pada pemberian praktek dalam skala kecil dengan intensitas
yang terbatas, agar dapat memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang
muncul di dunia kerja, maka mahasiswa tentunya perlu melakukan pelatihan
kerja secara langsungn di instansi atau lembaga - lembaga yang berkaitan dengan
program studi yang ditempuh.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (
PGMI) merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya bagi para
mahasiwa, dan tentunya setiap mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan serta
membuat laporan Kuliah Kerja Lapangan. Selain pengalaman yang didapat
sangat bermanfaat bagi para mahasiswa, Kuliah Kerja Lapangan itu sendiri
mejadi tolak ukur bagi PGMI dalam melihat etos kerja yang dimiliki oleh setiap
mahasiswa. Sesuai dengan tujuan PGMI, yang mempersiapkan tenaga ahli dan
terampil yang diharapkan dapat terjun langsung ke dunia indusri/kerja, maka
dipadang sangat perlunya untuk melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan.
Besar kemungkinan dengan melalui program Kuliah Kerja Lapangan ini
mahasiswa dapat memahami langsung struktur organisasi dalam sebuah
manajemen, profesionalitas kerja, kedisiplinan dan masih banyak hal lainnya.
Dengan banyaknya hal positif yang akan didapat maka penulis berkesempatan
untuk melakukan Kuliah Kerja Lapangan di Di Universitas Islam Negeri
Maualana Malik Ibrahim Malang dan Brawijaya Smart School. Alasan penulis
melaksanakan program Kuliah Kerja Lapangan di Universitas dan Sekolah Dasar
ini, tentunya penulis berharap mendapatkan ilmu secara langsung mengenai
praktek kerja yang sesungguhnya khususya dalam ilmu bidang keguruan.
Sehingga penulis mendapatkan banyak pengalaman berharga yang bisa diambil
dari lingkungan tempat Kuliah Kerja Lapangan Di Universitas Islam
NegeriMaualana Malik Ibrahim Malang Dan Brawijaya Smart School Malang.
B. Permasalahan
Sesuai dengan hasil kunjungan dalam kuliah kerja lapangan yang telah
dilaksanakan PadaTanggal 14 Desember 2018, Adapun permasalahan yang
dibahas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penanaman karakteristik religius pada anak didik di SD
Brawijaya Smart School ?
C. Tujuan
1. Agar mengetahui bagaimana penanaman karakteristik religius pada anak
didik di SD Brawijaya Smart School
D. Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan di SD Brawijaya Smart School Malang yang
lokasi nya tepat di Univesitas Brawijaya Malang dalam pelaksanaan nya di
Sekolah yang kami tuju selain kunjungan ada juga seminar yang di laksanakan di
Sekolah yang kami tuju.
BAB II

HASIL STUDI EDUKASI DI SD BRAWIJAYA SMART SCHOOL

Baiklah disini saya akan menjelaskan tentang hasil yang saya dapat pada saat
saya berada di SD Brawijaya Smart School. Pertama kali yang akan dibahas adalah
tentang profil sekolah SD Brawijaya Smart School.

Nama Sekolah : SD Brawijaya Smart School


NSS : 102056104032
Nomor Pokok Sekolah
: 20533896
Nasional
: Jl. Cipayung No. 8, Ketawang Gede, Lowokwaru,
Alamat
Malang
Kode Pos : 65145
Telepon : (0341) 564390
Akreditasi :A
Nomor Pendirian Sekolah : No. 16 TGL : 05-8-1995
Penerbit SK : Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Timur
Status Bangunan : Milik Universitas Brawijaya
Luas Lahan Sekolah : ± 2940 M2
Nama Penyelenggara : UPT BSS UB
Lokasi Sekolah : Universitas Brawijaya Malang
Jadi SD Brawijaya Smart School berada di lingkungan Universitas Brawijaya
Malang. Sebagai sekolah yang terakreditasi A, tentunya sekolah ini mempunyai
nilai-nilai religius yang dikembangkan. Berbicara tentang nilai-nilai religius, jadi
hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai religius yang ditanamkan di SD
Brawijaya Smart School meliputi nilai disiplin, kejujuran, tanggung jawab, ikhlas,
toleransi, saling menghargai, dan peduli lingkungan. Penanaman nilai religius
terintegrasi dalam semua mata pelajaran, budaya sekolah, dan kegiatan
ekstrakurikuler.

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan.


Pendidikan adalah jembatan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Pendidikan dapat dilakukan dengan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar serta proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual kegamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta kete-rampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Nilai religius merupakan salah satu nilai karakter yang dijadikan sebagai
sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianut,
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk
agama lain. Karakter religius ini sangat dibutuhkan oleh siswa dalam meng-hadapi
perubahan zaman dan degradasi moral seperti saat ini. Dalam hal ini siswa
diharapakan mampu memiliki dan berperilaku dengan ukuran baik buruk yang
didasarkan pada ketentuan dan ketetapan agama.

Penanaman karakter religius dapat dikembangkan melalui tiga model pendidikan


karakter yaitu: terintegrasi dalam mata pelajaran, pembudayaan sekolah,
ekstrakurikuler. Adapun penjabaran dari ketiga model pendidikan karakter sebagai
berikut:

Penanaman karakter religius melalui integrasi dalam mata pelajaran. Dalam


konteks ini mata pelajaran yang memfokuskan untuk menanamkan karakter religius
yaitu pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Namun demikian, dalam setiap
mata pelajaran guru berhak menyisipkan pendidikan karakter pada peserta didik.
Sehingga semua aspek saling men-dukung dan memiliki tujuan yang sama.

Setiap sekolah tentunya memiliki aturan-aturan tertentu salah satunya yaitu


pembudayaan sekolah. Pembudayaan sekolah bisa dikatakan sebagai aturan yang
harus dipatuhi oleh seluruh warga sekolah sehingga aturan tersebut lama-lama akan
menjadi suatu kebiasaan baik yang tertanam pada diri seseorang. Salah satu contoh
pembudayaan sekolah yaitu wajib melaksananakan sholat secara berjamaah.

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan


untuk mengasah bakat yang dimiliki oleh seorang peserta didik. Salah satu
ekstrakurikuler untuk mengasah bakat yang dimiliki peserta didik yaitu baca tulis Al-
Quran (BTAQ). Selain fokus pada mengasah kempuan yang dimiliki oleh peserta
didik guru ekstrakurikuler juga mananamkan nilai-nilai karakter pada setiap materi
yang diberikan.

Nilai religius yang ditanamkan pada SD Brawijaya Smart School berupa


aktivitas rutin salat dhuha berjamaah dan kegiatan mengaji pagi. Kegiatan mengaji
ini dilakukan menggunakan metode UMMI. Kegiatan mengaji juga dilakukan setelah
salat dhuha. Aktivitas rutin salat dhuha berjamaah dilakukan bukan hanya oleh
peserta didik, tetapi guru, kepala sekolah, dan seluruh sivitas akademika di SD
Brawijaya Smart School juga terlibat. Demikian juga akti-vitas membaca Al-Quran
dan perilaku yang ber-akhlakul karimah. Ketiga aktivitas tersebut melibatkan seluruh
komponen sekolah. Guru sebagai orang tua di sekolah, kepala sekolah, maupun
sivitas akademika lainnya di sekolah berperan menjadi contoh perilaku terbaik
(teladan).

Adanya pembiasaan aktivitas rutin, dan keteladanan yang ditampilkan oleh


guru, kepala sekolah, dan sivitas akademika merupakan salah satu cara penanaman
karakter pada peserta didik ketika berada di sekolah. Peserta didik pada usia sekolah
dasar sedang berada pada tahap meniru. Sehingga keteladanan yang ditampilkan
merupakan langkah efektif dan efisien bagi penanaman karakter peserta didik.
Peserta didik akan memperhatikan contoh guru ketika salat dhuha, membaca Al-
Quran, dan berperilaku berdasarkan akhlakul karimah, dengan mempraktikkannya
dan mereproduksinya.
LAMPIRAN
BAB III

KESIMPULAN

Nilai religius merupakan salah satu nilai karakter yang dijadikan sebagai
sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianut,
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk
agama lain. Karakter religius ini sangat dibutuhkan oleh siswa dalam meng-hadapi
perubahan zaman dan degradasi moral seperti saat ini. Dalam hal ini siswa
diharapakan mampu memiliki dan berperilaku dengan ukuran baik buruk yang
didasarkan pada ketentuan dan ketetapan agama.

Nilai-nilai religius yang ditanamkan di SD Brawijaya Smart School meliputi


nilai disiplin, kejujuran, tanggung jawab, ikhlas, toleransi, saling menghargai, dan
peduli lingkungan. Penanaman nilai religius terintegrasi dalam semua mata pelajaran,
budaya sekolah, dan kegiatan ekstrakurikuler.

Nilai religius yang ditanamkan pada SD Brawijaya Smart School berupa


aktivitas rutin salat dhuha berjamaah dan kegiatan mengaji pagi. Kegiatan mengaji
ini dilakukan menggunakan metode UMMI. Kegiatan mengaji juga dilakukan setelah
salat dhuha. Aktivitas rutin salat dhuha berjamaah dilakukan bukan hanya oleh
peserta didik, tetapi guru, kepala sekolah, dan seluruh sivitas akademika di SD
Brawijaya Smart School juga terlibat. Demikian juga aktivitas membaca Al-Quran
dan perilaku yang ber-akhlakul karimah. Ketiga aktivitas tersebut melibatkan seluruh
komponen sekolah. Guru sebagai orang tua di sekolah, kepala sekolah, maupun
sivitas akademika lainnya di sekolah berperan menjadi contoh perilaku terbaik
(teladan).

Anda mungkin juga menyukai