Oleh:
Nama : Cici Septia
NIM : 1720201071
Dosen Pengampu : Miftahul Husni, M. Pd. I
Dosen Pembimbing Lapangan : Amir Hamzah, M. Pd
Dosen Penanggung Jawab : Dr. Mardiah Astuti, M. Pd. I
A. Latar Belakang
Salah satu program studi yang dinilai dapat menengembangkan wawasan,
keterampilan, kecakapan dan kreativitas seorang mahasiswa untuk memasuki
dunia kerja adalah dengan melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan. Dimana setiap
mahasiswa yang mengikuti Kuliah Kerja Lapangan dituntut harus mampu
mengembangkan dirinya sendiri untuk bersosialisasi dan mempraktekan secara
langsung ilmu yang sudah didapatkan dari bangku kuliah ke dunia kerja. Secara
garis besar seperti yang kita lihat bahwa pendidikan yang dilakukan di perguruan
tinggi masih terbatas pada pemberian praktek dalam skala kecil dengan intensitas
yang terbatas, agar dapat memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang
muncul di dunia kerja, maka mahasiswa tentunya perlu melakukan pelatihan
kerja secara langsungn di instansi atau lembaga - lembaga yang berkaitan dengan
program studi yang ditempuh.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (
PGMI) merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya bagi para
mahasiwa, dan tentunya setiap mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan serta
membuat laporan Kuliah Kerja Lapangan. Selain pengalaman yang didapat
sangat bermanfaat bagi para mahasiswa, Kuliah Kerja Lapangan itu sendiri
mejadi tolak ukur bagi PGMI dalam melihat etos kerja yang dimiliki oleh setiap
mahasiswa. Sesuai dengan tujuan PGMI, yang mempersiapkan tenaga ahli dan
terampil yang diharapkan dapat terjun langsung ke dunia indusri/kerja, maka
dipadang sangat perlunya untuk melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan.
Besar kemungkinan dengan melalui program Kuliah Kerja Lapangan ini
mahasiswa dapat memahami langsung struktur organisasi dalam sebuah
manajemen, profesionalitas kerja, kedisiplinan dan masih banyak hal lainnya.
Dengan banyaknya hal positif yang akan didapat maka penulis berkesempatan
untuk melakukan Kuliah Kerja Lapangan di Di Universitas Islam Negeri
Maualana Malik Ibrahim Malang dan Brawijaya Smart School. Alasan penulis
melaksanakan program Kuliah Kerja Lapangan di Universitas dan Sekolah Dasar
ini, tentunya penulis berharap mendapatkan ilmu secara langsung mengenai
praktek kerja yang sesungguhnya khususya dalam ilmu bidang keguruan.
Sehingga penulis mendapatkan banyak pengalaman berharga yang bisa diambil
dari lingkungan tempat Kuliah Kerja Lapangan Di Universitas Islam
NegeriMaualana Malik Ibrahim Malang Dan Brawijaya Smart School Malang.
B. Permasalahan
Sesuai dengan hasil kunjungan dalam kuliah kerja lapangan yang telah
dilaksanakan PadaTanggal 14 Desember 2018, Adapun permasalahan yang
dibahas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penanaman karakteristik religius pada anak didik di SD
Brawijaya Smart School ?
C. Tujuan
1. Agar mengetahui bagaimana penanaman karakteristik religius pada anak
didik di SD Brawijaya Smart School
D. Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan di SD Brawijaya Smart School Malang yang
lokasi nya tepat di Univesitas Brawijaya Malang dalam pelaksanaan nya di
Sekolah yang kami tuju selain kunjungan ada juga seminar yang di laksanakan di
Sekolah yang kami tuju.
BAB II
Baiklah disini saya akan menjelaskan tentang hasil yang saya dapat pada saat
saya berada di SD Brawijaya Smart School. Pertama kali yang akan dibahas adalah
tentang profil sekolah SD Brawijaya Smart School.
Nilai religius merupakan salah satu nilai karakter yang dijadikan sebagai
sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianut,
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk
agama lain. Karakter religius ini sangat dibutuhkan oleh siswa dalam meng-hadapi
perubahan zaman dan degradasi moral seperti saat ini. Dalam hal ini siswa
diharapakan mampu memiliki dan berperilaku dengan ukuran baik buruk yang
didasarkan pada ketentuan dan ketetapan agama.
KESIMPULAN
Nilai religius merupakan salah satu nilai karakter yang dijadikan sebagai
sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianut,
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk
agama lain. Karakter religius ini sangat dibutuhkan oleh siswa dalam meng-hadapi
perubahan zaman dan degradasi moral seperti saat ini. Dalam hal ini siswa
diharapakan mampu memiliki dan berperilaku dengan ukuran baik buruk yang
didasarkan pada ketentuan dan ketetapan agama.