Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


( PTK )

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III DALAM PELAJARAN
AQIDAH AKHLAK PADA MATERI AKHLAK TERPUJI DI MI SALAFIYAH
SYAFIIYAH AJUNG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

OLEH :
HARIS ILMAWATI, S.Pd.I
NIM. 190101110074

PROGRAM PENDIDIKAN GURU DALAM JABATAN


KEMENTERIAN AGAMA
ISTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
2019
Proposal Penelitian Tindakan Kelas

A. Judul Penelitian
Penerapan Metode Pembelajaran Index Card Match Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas III Dalam Pelajaran Aqidah Akhlak Pada Materi Akhlak Terpuji
di MI Salafiyah Syafiiyah Ajung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2019/2020.
B. Pendahuluan
Hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat
pengukuran berupa tes yang disusun secara berencana baik tertulis, lisan, maupun
perbuatan.1 Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran yang
dilaksanakan di sekolah. Dan salah satu hal yang menentukan kualitas pembelajaran
adalah penggunaan model pembelajaran yang tepat dengan materi yang diajarkan.
Namun pada kenyataannya, masih banyak sekolah yang kurang memperhatikan
penggunaan model pembelajaran dalam setiap penampilan mengajar. Pembelajaran
biasanya hanya disampaikan secara konvensional, dimana guru yang berperan aktif,
sementara siswa cenderung pasif. Sikap siswa yang pasif dapat mengurangi
keterlibatannya dalam mengikuti proses pembelajaran yang dapat mengakibatkan
menurunnya hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan observasi yang telah peneliti lakukan di MI Salafiyah Syafiiyah
Ajung pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di kelas III, diperoleh informasi bahwa
KKM mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah 85. Dari KKM 85 yang ditentukan
terdapat siswa yang belum tuntas pada materi akhlak terpuji. Hal ini menunjukkan
bahwa hasil belajar yang dicapai siswa pada materi tersebut masih rendah.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlu dikembangkan metode pembelajaran
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu caranya adalah dengan
memodifikasi metode pembelajaran konvensional (ceramah, tanya jawab, dan tugas)
yang biasa dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran yang lebih inovatif
serta mendukung materi pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar salah satunya
dengan menggunakan Metode Index Card Match. Dengan metode ini, siswa dapat
belajar dengan lebih aktif sehingga siswa tidak merasa bosan seperti belajar di dalam
kelas yang monoton. Metode pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman siswa yang berdampak terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Aqidah Akhlak.

1
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011, hal. 61
C. Perumusan Masalah
Apakah pelaksanaan Metode Pembelajaran Index Card Match dapat
meningkatkan hasil belajar pada materi akhlak terpuji?

D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
kelas III dalam pelajaran Aqidah Akhlak pada materi akhlak terpuji di MI Salafiyah
Syafiiyah Ajung Tahun Pelajaran 2019/2020 melalui penerapan Metode Index Card
Match.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa, penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar yang
bermutu melalui proses pembelajaran yang menyenangkan.
2. Bagi guru, penelitian ini bermanfaat untuk Menghasilkan laporan PTK yang yang
dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan pembelajaran
3. Bagi sekolah, penelitian ini membantu sekolah untuk berkembang karena adanya
peningkatan kemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah
4. Bagi kepentingan pendidikan, penelitian ini diharapkan menjadi bagian integral
dari upaya meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran secara keseluruhan.

F. Kajian Pustaka dan Hipotesis Tindakan


1. Penelitan Terdahulu

a. Jurnal Jumarddin La Fua Zuhari Arifin, Institut Agama Islam Negeri Kendari,
2017, yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Index Card Match
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VB Pada Mata Pelajaran IPA
di SDN 1 Talaga Besar Kec. Talaga Raya Kab. Buton Tengah”. Jurnal tersebut
mendeskripsikan dan menganalisis tentang metode penerapan model
pembelajaran Index Card Match yang dilakukan sebanyak dua siklus pada
siswa kelas Vb (27 siswa). Faktor yang diselidiki adalah hasil belajar siswa,
aktivitas guru dan siswa. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan obyektif, adapun dalam menganalisis data prosedur penelitian yang
digunakan adalah perencanaan, observasi, tindakan evaluasi, analisis dan
refleksi.2

b. Jurnal Anita Wahyusari, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas


Muhammadiyah Surakarta, 2012, yang berjudul “Penggunaan Strategi Index
Card Match Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Siswa Kelas IV di MI
Muhammadiyah Basin Tahun Pelajaran 2012/2013”. Jurnal tersebut
mendeskripsikan dan menganalisis tentang penggunaan strategi Index Card
Match untuk meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran IPA. Subyek
penerimaan tindakan adalah siswa kelas IV MI Muhammadiyah Basin yang
berjumlah 30 siswa. Sedangkan metode pengumpulan data dilakukannya
melalui observasi, angket, tes dan dokumentasi.3

c. Tesis Muhammad Rizki Risdianto, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 2014, yang berjudul “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik dengan Metode Index Card Match
pada Pelajaran IPA Materi Daur Air (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V
semester II SDN MELONG ASIH 7 Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi
Tahun Ajaran 2013/2014)”. Tesis tersebut mendeskripsikan tentang upaya
meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA materi
mengenai daur air dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipa
Index Card Match dalam pembelajarannya. Objek penelitian adalah peserta
didik kelas VA SD Negeri Melong Asih 7 Cimahi dengan jumlah 39 orang yang
terdiri dari 16 laki-laki dan 23 Perempuan, adapun instrumen yang dipakai
dalam penelitian ini adalah lembar kerja peserta didik dan lembar evaluasi hasil
belajar peserta didik. Pengolahan dan pengumpulan data berdasarkan dari hasil
tes, lembar instrument dan hasil wawancara.4

2
Jumarddin La Fua Zuhari Arifin, Penerapan Model Pembelajaran Index Card Match Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VB Pada Mata Pelajaran IPA di SDN 1 Talaga Besar Kec. Talaga
Raya Kab. Buton Tengah, Jurnal, Institut Agama Islam Negeri Kendari, 2017.
3
Anita Wahyusari, Penggunaan Strategi Index Card Match Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar
IPA Siswa Kelas IV di MI Muhammadiyah Basin Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.
4
Muhammad Rizki Risdianto, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik dengan Metode
Index Card Match pada Pelajaran IPA Materi Daur Air (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V semester II SDN
MELONG ASIH 7 Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014), Tesis, Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 2014.
2. Kerangka Teoritis

a. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku


sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan
evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan
menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif
Aqidah Akhlak yang mencakup tiga tingkatan yaitu pengetahuan (C1),
pemahaman (C2), dan penerapan (C3).5 Instrumen yang digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif adalah tes.

Hasil belajar merupakan tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam
mengikuti program belajar mengajar, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
Menurut Dimyati dan Mudjiono dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan
hasil belajar merupakan suatu proses untuk melihat sejauh mana siswa dapat
menguasai pembelajaran setelah mengikuti kegiatan proses belajar mengajar,
atau keberhasilan yang dicapai seorang peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran yang ditandai dengan bentuk angka, huruf, atau simbol tertentu
yang disepakati oleh pihak penyelenggara pendidikan.6

Dari beberapa teori di atas tentang pengertian hasil belajar, maka hasil belajar
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar (perubahan tingkah
laku: kognitif, afektif dan psikomotorik) setelah selesai melaksanakan proses
pembelajaran dengan metode pembelajaran Index Card Match yang dibuktikan
dengan hasil evaluasi berupa nilai.

b. Metode Pembelajaran Index Card Match (Mencocokkan kartu indeks) adalah


cara menyenangkan dan aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran. Ia
membolehkan peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis dengan
kawan sekelas.

Pembelajaran Index Card Match menurut Silberman adalah bentuk


pembelajaran yang digunakan untuk mengatasi masalah belajar dengan

5
Purwanto, M. Ngalim, 2010, Prinsip - Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, Hal. 42
6
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, cet. 3, 2006), h. 3.
mencocokan atau mencari pasangan kartu yang berisikan pertanyaan dengan
jawaban. Sedangkan Langkah - langkah teknik Index Card Match adalah7:

1) Guru membuat potongan-potongan kartu sebanyak jumlah siswa yang ada


di dalam kelas.

2) Guru membagi potongan kartu-kartu tersebut menjadi dua bagian yang


sama.

3) Pada separuh bagian potongan kartu-kartu, guru menuliskan pertanyaan


tentang materi yang akan dipelajari. Setiap kartu berisi satu pertanyaan.

4) Pada separuh kartu yang lain, guru menuliskan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang telah dibuat.

5) Guru mengocok semua kartu sehingga akan tercampur antara pertanyaan


dan jawaban.

6) Guru membagikan satu kartu kepada setiap siswa. Guru selanjutnya


menjelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan.
Separuh dari jumlah siswa akan mendapatkan pertanyaan dan separuh yang
lain akan mendapatkan jawaban.

7) Guru meminta kepada siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada
yang sudah menemukan pasangan, guru meminta kepada mereka untuk
duduk berdekatan. Guru juga menjelaskan agar mereka tidak memberitahu
materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain.

8) Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, guru


meminta kepada setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan
pertanyaan yang diperoleh dengan keras kepada teman-temannya yang lain.
Selanjutnya pertanyaan tersebut dijawab oleh pasangannya.

9) Guru mengakhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.

 Kelebihan metode ini adalah menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan


belajar mengajar. Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik
perhatian siswa. Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan
menyenangkan.

7
Melvin L. Silberman, 2006, Active learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung: Nusamedia,
Hal. 59
 Kelemahan metode ini adalah siswa cenderung membutuhkan waktu yang
lama untuk menyelesaikan tugas dan presentasi, oleh karena itu guru harus
memiliki keterampilan yang memadai dalam hal pengelolaan kelas, jika
tidak suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas.

c. Hubungan antara Metode Index Card Match dengan hasil belajar siswa

Penggunaan Metode Index Card Match dilakukan untuk meningkatkan hasil


belajar Aqidah Akhlak pada materi akhlak terpuji dilakukan dengan
pertimbangan model pembelajaran ini mampu mengembangkan dan
mengeskplorasi pengetahuan serta nilai-nilai dan pengalaman belajar siswa,
serta mampu mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah,
keterampilan sosial (berkelompok dan berkomunikasi). Selain itu, penerapan
Metode Index Card Match dalam proses belajar mengajar siswa akan lebih
memperkuat daya ingat siswa terhadap materi pembelajaran.

3. Hipotesis Tindakan

Dengan diterapkannya Metode Index Card Match, hasil belajar siswa dalam
pembelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji dapat ditingkatkan.

G. Metode dan Desain Penelitian


1. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2019 /2020 di MI


Salafiyah Syafiiyah yang beralamat di Jl. Cendrawasih No 39 Dusun Pancakarya
Kecamatan Ajung Kabupaten Jember, dimulai tanggal 21 Oktober sampai 09
November 2019. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas III MI
Salafiyah Syafiiyah Ajung dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri dari 17
siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Obyek penelitian ini adalah pembelajaran
Aqidah Akhlak dengan Metode Index Card Match dalam meningkatkan hasil
belajar siswa kelas III MI Salafiyah Syafiiyah Ajung.

2. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yang akan diteliti yaitu:

a. Variabel input yaitu siswa siswi kelas III di MI Salafiyah Syafiiyah Ajung

b. Variabel proses yaitu Metode Index Card Match

c. Variabel output yaitu peningkatan hasil belajar siswa


3. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahapan
yaitu:

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti mengadakan beberapa kali pertemuan dengan


guru kelas membahas teknis penilaian tindakan kelas. Dalam pertemuan ini
peneliti membahas dan menganalisis materi pelajaran kemudian peneliti:

1) Menentukan kelas dan materi yang akan diajarkan sesuai dengan silabus dan
kurikulum, yaitu kelas III materi akhlak terpuji.

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai materi


pembelajaran dengan model Index Card Match agar pembelajaran menarik.

3) Mendiskusikan bahan dan alat-alat yang digunakan dalam pembelajaran


yang sesuai dengan materi pembelajaran.

4) Menyusun format atau lembar observasi yang digunakan.

5) Menyusun tes untuk mengukur hasil belajar selama tindakan penelitian


dilakukan.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Action)

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran


dengan menggunakan Metode Index Card Match yang sesuai dengan rencana
pembelajaran. Dalam melaksanakan tindakan maka perlu menyusun langkah-
langkah operasional atau skenario pembelajaran dari tindakan yang dilakukan
yaitu:

1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik,
satu bagian kartu soal dan bagian lainnya jawaban.

2) Guru mengocok semua kartu sehingga akan tercampur antara pertanyaan dan
jawaban.

3) Setiap siswa mendapatkan satu buah kartu.

4) Setiap siswa diberikan kesempatan untuk memikirkan jawaban / soal dari


kartu yang dipegang.

5) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan
kartunya (soal jawaban)
6) Jika ada yang sudah menemukan pasangan, guru meminta kepada mereka
untuk duduk berdekatan. Guru juga menjelaskan agar mereka tidak
memberitahu materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain.

7) Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, guru


meminta kepada setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan
pertanyaan yang diperoleh dengan keras kepada teman-temannya yang lain.
Selanjutnya pertanyaan tersebut dijawab oleh pasangannya.

8) Guru mengakhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.

c. Tahap Observasi / Pengamatan

Tahap ini dilakukan selama penelitian berlangsung, melakukan pengamatan


terhadap proses pelaksanaan tindakan pada setiap pertemuan dengan
menggunakan lembar observasi yang telah dibuat untuk penelitian ini.

d. Tahap Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan untuk mempertimbangkan pedoman mengajar yang


dilakukan serta melihat kesesuaian yang dicapai dengan yang diinginkan dalam
pembelajaran, untuk itu dilakukan refleksi atas adanya kelemahan atau
kekurangan tindakan yang telah dilaksanakan yang berguna untuk diperbaiki
pada pelaksanaan siklus II.

Siklus II
Siklus II dilakukan apabila hasil penelitian belum mencapai indikator
keberhasilan. Siklus akan berhenti apabila indikator keberhasilan telah tercapai.
Tahapan siklus II dilakukan sama seperti tahapan pada siklus I

4. Rencana Tindakan Kelas


Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti merencanakan dalam beberapa
siklus, setiap siklusnya terdiri dari (a) rencana tindakan, (b) pelaksanaan tindakan, (c)
observasi, (d) refleksi. Siklus kedua dan ketiga akan dilakukan apabila berdasarkan
hasil refleksi pada siklus kesatu dengan menerapkan metode pemberian tugas untuk
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman tidak berhasil atau tidak mencapai
KKM. Dalam tindak lanjut, peneliti menganalisis hasil setiap siklus dengan berdiskusi
dengan teman sejawat atau kolaborator.
5. Pengembangan Instrumen
Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan adalah:
a. Data tentang penerapan cara belajar aktif dengan Metode Index Card Match ,
data ini dikumpulkan melalui observasi terhadap proses Kegiatan Belajar-
Mengajar
b. Data tentang Hasil belajar siswa, data ini akan dikumpulkan melalui hasil post
tes.
c. Data tentang partisipasi siswa dalam pembelajaran dikumpulkan melalui
catatan lapangan dan foto kegiatan.

6. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif
yang digunakan untuk menghasilkan data deskriptif. Dalam penelitian ini
menggunakan analisis kualitatif, yaitu: 1) reduksi data, 2) peyajian data, 3) penarikan
kesimpulan.
a. Reduksi data
Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, penyederhanaan,
pengabstrakan, dan tranformasi data kasar yang muncul dari catatan yang tertulis di
lapangan. Pada tahap ini, peneliti memusatkan perhatian pada data lapangan yang
telah terkumpul.
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, postes pada tiap siklus dan
dilengkapi jurnal harian (catatan harian). Observasi dilakukan untuk mengamati
aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil observasi
tersebut kemudian dianalisis dan dikaitkan dengan peningkatan hasil belajar
Aqidah Akhlak dengan Metode Index Card Match.
b. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan hasil reduksi
dengan cara menyusun secara narasi kumpulan informasi yang telah diperoleh dari
hasil reduksi, sehingga memberikan kemungkinan penarikan sehingga bermakna,
baik dalam bentuk narasi, grafik maupun bagan. Data yang telah disajikan tersebut
selanjutnya dibuat penafsiran dan evaluasi untuk membuat perencanaan tindakan
selanjutnya.
Data tes hasil belajar berupa data kuantitatif di peroleh melalui postes setelah
berakhirnya siklus. Hal ini dimaksudkan mengetahui kemajuan dan perkembangan
yang didapat oleh siswa melalui pembelajaran pemahaman materi pembelajaran
melalui Metode Index Card Match. Data hasil tes tersebut bisa di jadikan acuan,
pertimbangan, bahan refleksi, untuk merencanakan pelaksanaan pada siklus
berikutnya.

c. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan adalah kegiatan memberikan kesimpulan terhadap hasil
penafsiran dan evaluasi. Kegiatan ini mencakup pencarian makna data serta
memberikan penjelasan. Data berupa data kuantitatif dianalisis secara deskriptif
kuantitatifkualitatif. Untuk hasil formatif (kuantitatif) dianalisis kebenarannya
sesuai kunci jawaban (pedoman penskoran) yang telah disediakan. Langkahnya
adalah sebagai berikut:
1) Memeriksa kebenaran jawaban
2) Memilah-milah siswa yang masuk pada kategori tuntas pemahaman
berdasarkan rubrik penskoran
3) Menyusun hasil tersebut dalam tabel dan memeriksa banyak siswa yang telah
mendapat nilai lebih dari kriteria ketuntasan minimal (KKM).
4) Menetapkan prosentase banyak siswa yang telah memenuhi KKM.

H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
1. Pemahaman siswa berdasarkan tes akhir siklus dikatakan meningkat apabila
dalam proses pembelajaran terlihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas
pemahaman dari siklus 1 ke siklus berikutnya dengan kriteria 75% dari total
siswa dalam kelas, atau memuaskan dengan sedikit kekurangan.
2. Aktivitas belajar siswa di katakan meningkat apabila dalam proses pembelajaran
terlihat adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari minimum aktivitas belajar
siswa berkategori aktif atau baik.
3. Prosentase hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus
berikutnya dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 85.
I. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian dapat dilihat pada Tabel berikut :

Waktu Pelaksanaan
Oktober November
No Kegiatan
(minggu ke) (minggu ke)
3 4 5 1 2

1 Perencanaan dan Penyusunan Proposal √

2 Pelaksanaan Tindakan (Siklus 1) √

3 Pengolahan dan analisis data siklus 1 √

4 Perencanaan dan tindakan siklus 2 √

5 Penyusunan Hasil PTK √

6 Pelaporan Hasil PTK √

J. Daftar Pustaka

Anita Wahyusari. 2012. Penggunaan Strategi Index Card Match Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar IPA Siswa Kelas IV di MI Muhammadiyah Basin Tahun
Pelajaran 2012/2013. Jurnal Publikasi. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Danim, Sudarwan. 2010. Karya Tulis Inovatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
La Fua Zuhari Arifin, Jumarddin. 2017. “Penerapan Model Pembelajaran Index Card
Match Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VB Pada Mata
Pelajaran IPA di SDN 1 Talaga Besar Kec. Talaga Raya Kab. Buton Tengah”.
Jurnal Pemikiran Islam. Institut Agama Islam Negeri Kendari. 3 (1):37-38
Melvin L. Silberman. 2016. Active learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung:
Nusamedia
Muhammad Rizki Risdianto. 2014. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
dengan Metode Index Card Match pada Pelajaran IPA Materi Daur Air
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V semester II SDN MELONG ASIH 7
Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014). Tesis.
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
Purwanto, M. Ngalim. 2010. Prinsip - Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Wiriaatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai