BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUMBER DAYA ALAM (Penelitian pada Siswa kelas IV SD Negeri Girirejo 2)
ARTIKEL
Oleh:
EVI PURWANTI 13.0305.0162
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2018 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUMBER DAYA ALAM (Penelitian pada Siswa kelas IV SD Negeri Girirejo 2) Evi Purwanti 13.0305.0162 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Magelang vhiy111@gmail.com ABSTRACT This study aims to determine the improvement of science learning outcomes through the application of Index Card Match Learning Methods for fourth grade students of SD Negeri Girirejo 2. Data collection techniques in this study by carrying out written tests and observations. The research was carried out in two cycles, where each cycle consisted of planning, implementing, observing and reflecting. The results showed an increase in science learning outcomes. Increased learning outcomes can be seen from the increase in student motivation that affects student learning completeness from the average score in the students' initial data which is 60.63 and has 33.33% learning completeness and at the end of the first cycle the average score of students is 66 , 21 with the mastery of learning to be 54.83% and at the end of the second cycle the average value of students rose to 80.00 with students learning completeness reaching 91.67%. Aside from increasing learning outcomes, the activeness of students in the learning process in the classroom also experienced an increase.
Keywords: Index Card Match, Motivation, Learning Achievement
PENDAHULUAN Satuan Pendidikan pada jenjang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Pendidikan adalah kurikulum mengacu pada Standar isi dan operasional yang disusun oleh dan Standar Kompetensi Lulusan serta dilaksanakan dimasing-masing berpedoman pada panduan dari satuan pendidikan. Sesuai dengan badan Standar Nasional amanat Peraturan Pemerintah Pendidikan. Standar isi Republik Indonesia Nomor 19 dikembangkan oleh Badan Standar Tahun 2005 bahwa Kurikulum Nasional Pendidikan (BSNP) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Dasar diharapkan ada penekanan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005. pembelajaran Salingtemas (Sains, Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan lingkungan, teknologi, dan Alam (IPA) untuk Sekolah Dasar masyarakat) yang diarahkan pada (SD) Madrasah Ibtidaiyah (MI), pengalaman belajar untuk berhubungan dengan cara mencari merancang dan membuat suatu tahu tentang alam secara karya melalui penerapan konsep sistematis, sehingga IPA bukan IPA dan kompetensi bekerja ilmiah hanya penguasaan kumpulan secara bijaksana. Pembelajaran pengetahuan yang berupa fakta- IPA sebaiknya dilaksanakan secara fakta, konsep-konsep, atau prinsip- inkuiri ilmiah (scientific inquiry) prinsip saja tetapi juga merupakan untuk menumbuhkan kemampuan suatu proses penemuan. berpikir, bekerja dan bersikap Pendidikan IPA diharapkan dapat ilmiah serta menjadi wahana bagi peserta didik mengkomunikasikannya sebagai untuk mempelajari diri sendiri dan aspek penting kecakapan hidup. alam sekitar, serta prospek Oleh karena itu pembelajaran IPA pengembangan lebih lanjut dalam di SD/MI menekankan pada menerapkannya didalam pemberian pengalaman belajar kehidupan sehari-hari. Proses secara langsung melalui pembelajarannya menekankan penggunaan dan pengembangan pada pemberian pengalaman keterampilan proses dan sikap langsung untuk mengembangkan ilmiah. kompetensi agar menjelajahi dan Berdasarkan hasil memahami alam sekitar secara pengamatan guru dalam data nilai ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan hasil ulangan semester genap tahun untuk inkuiri dan berbuat sehingga pelajaran 2017/2018, menunjukan dapat membantu peserta didik bahwa daya serap kelas IV SDN untuk memperoleh pemahaman Girirejo 2 terhadap mata pelajaran yang lebih mendalam tentang alam IPA masih rendah. Hasilnya masih sekitar. jauh dari harapan, hal tersebut IPA diperlukan dalam terlihat dari hasil nilai murni kehidupan sehari-hari untuk ulangan umum semester ganjil dan memenuhi kebutuhan manusia genap hanya mencapai rata-rata melalui pemecahan masalah- 6.0 atau belum mencapai KKM masalah yang dapat yang ditetapkan oleh sekolah yaitu diidentifikasikan. Penerapan IPA 7.5. Pengamatan yang dilakukan perlu dilakukan secara bijaksana oleh guru selama pembelajaran agar tidak berdampak buruk berlangsung, tampak hanya sekitar terhadap lingkungan. Sekolah 30% siswa kelas IV yang mendapatkan nilai lebih dari 7.5 IPA yang kuat. Selain itu, tujuan hasil tersebut masih jauh dari pelajaran IPA tidak dapat dicapai tingkat keberhasilan siswa dengan dengan baik, sehingga harus segera kriteria ketuntasan minimal diatasi. Oleh sebab itu, guru harus (KKM) yaitu 7.5. Rendahnya hasil berusaha untuk meningkatkan belajar mata pelajaran IPA di kelas motivasi dan prestasi belajar IPA IV SDN Girirejo 2 disebabkan siswa. Salah satu usaha yang dapat antara lain karena selama ini guru dilakukan guru adalah memilih mengajar menggunakan metode strategi pembelajaran yang ceramah langsung, tanpa menarik dan menyenangkan agar menggunakan media memacu siswa untuk berpartisipasi pembelajaran. Berdasarkan hasil aktif dalam proses pembelajaran survei pada tanggal 21 Maret 2018 IPA, yaitu strategi pembelajaran diketahui bahwa nilai Ulangan aktif. Salah satunya adalah strategi Tengah Semester II mata pelajaran pembelajaran aktif tipe index card IPA kelas IV SDN Girirejo 2 nilai match atau pencocokan kartu terendah adalah 40 sedangkan nilai indeks. tertinggi adalah 82. Rata-rata kelas Strategi pembelajaran aktif adalah 60,63. Siswa yang tipe index card match merupakan memperoleh nilai ≥75 sebanyak 8 cara aktif dan menyenangkan siswa (33,33%) sedangkan siswa untuk meninjau ulang materi yang memperoleh nilai <75 pelajaran. Strategi ini tepat apabila sebanyak 16 siswa (66,67%). Hasil diterapkan karena materi IPA pada survei pada tanggal 21 Maret 2018 semester II sudah diberikan kepada diketahui bahwa nilai Uji siswa hingga akhir, sehingga Kompetensi II (Kompetensi Dasar tinggal meninjau ulang. Strategi ini 11.1, 11.2, 11.3) mata pelajaran dikemas agar pembelajaran IPA kelas IV SDN Girirejo 2. menjadi motivasional, yaitu guru Faktor yang mempengaruhi memberi nilai atas pekerjaan motivasi dan hasil belajar siswa siswa, memberi hadiah atau yaitu masih banyaknya anak yang penghargaan kepada siswa yang belum sadar akan pentingnya berprestasi, mengadakan kompetisi belajar. Semua siswa hanya ingin melalui permainan index card bermain saat pembelajaran match, dan memberikan pujian berlangsung. kepada siswa yang berhasil Hasil pengamatan, menyelesaikan tugas. Strategi wawancara, dan survei di atas pembelajaran ini mampu membuat dapat diketahui bahwa siswa siswa untuk berpartisipasi aktif belum menunjukkan ciri-ciri orang dalam proses pembelajaran yang memiliki motivasi belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA yang dapat dipilih guru untuk siswa. meningkatkan motivasi dan Strategi pembelajaran aktif prestasi belajar siswa yaitu tipe index card match belum menggunakan metode Index pernah diterapkan oleh guru kelas Card Match. Metode Index IV SDN Girirejo 2 dalam Card Match merupakan suatu pembelajaran IPA sehingga metode pembelajaran yang menjadi sesuatu yang baru bagi dapat meningkatkan prestasi guru dan siswa. Pembelajaran belajar siswa. Proses menjadi menarik dan pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat menggunakan metode Index memotivasi siswa untuk belajar Card Match ini siswa dituntuk IPA. Berdasarkan permasalahan di berperan aktif dan ikut atas maka peneliti tertarik untuk berpartisipasi dalam kegiatan berkontribusi dengan mengangkat pembelajaran didalam kelas. judul penelitian: “Efektivitas Pembelajaran menggunakan Pembelajaran Tipe index card model ini lebih menarik untuk match (ICM) untuk Meningkatkan siswa, karena siswa diminta Motivasi dan Prestasi Belajar untuk mencari pasangan sambil Siswa Pada Materi Pokok belajar mengenai suatu topik Sumberdaya Alam di SDN Girirejo dalam suasana yang 2”. menyenangkan. Metode ini TINJAUAN PUSTAKA akan membuat siswa terlihat 1. Pengertian Metode Index aktif sehingga meningkatkan Card Match aktifitas siswa. Dalam pembelajaran Uno dan Nurudin (2011: tentunya terdapat berbagai 77) mengemukakan bahwa macam metode pembelajaran “strategi pembelajaran yang yang sangat menarik. Setiap aktif dalam proses pembelajaran masing-masing metode adalah siswa diharapkan aktif pembelajaran memiliki terlibat dalam kegiatan kelebihan dan kekuranganya pembelajaran untuk berpikir, masing-masing. Guru harus berinteraksi, berbuat untuk dapat memilih model dan mencoba, menemukan konsep metode pembelajaran yang tepat baru atau menghasilkan karya”. dalam suatu pembelajaran agar Suyadi (2013: 35) lebih kegiatan belajar mengajar dapat menekankan bahwa strategi mendorong memotivasi siswa pembelajaran aktif adalah selama pembelajaran strategi yang relevan dengan berlangsung. Salah satu metode nilai karakter rasa ingin tahu (mendengar dan melihat supaya penggerak kegiatan belajar. lebih paham), komunikatif Berbeda dengan pendapat Uno (mendiskusikan agar lebih (2010: 23) yang memaparkan memahami), tanggung jawab bahwa motivasi bukan hanya (melakukan agar memperoleh daya penggerak di dalam diri pengetahuan), dan kepedulian siswa saja melainkan dorongan sosial (mengajarkan kepada internal dan eksternal pada orang lain agar menguasainya). siswa yang sedang belajar untuk 2. Pengertian Motivasi Belajar mengadakan perubahan tingkah Sardiman (2007: 75) laku. memaparkan bahwa “dalam 3. Pengertian Prestasi Belajar kegiatan belajar, motivasi dapat Haryanto (2010) dikatakan sebagai keseluruhan mengungkapkan bahwa daya penggerak di dalam diri “prestasi belajar ialah hasil siswa yang menimbulkan usaha bekerja atau belajar yang kegiatan belajar, yang menunjukkan ukuran kecakapan menjamin kelangsungan dari yang dicapai dalam bentuk kegiatan belajar dan yang nilai”. Nawawi (1991: 100) memberikan arah pada kegiatan memaparkan bahwa prestasi belajar, sehingga tujuan yang belajar yaitu suatu tingkat dikehendaki oleh subjek belajar keberhasilan dalam mempelajari dapat tercapai”. Setelah materi pelajaran di sekolah yang mengamati pendapat tersebut, dinyatakan dalam bentuk skor, maka motivasi memiliki yang diperolah dari hasil tes peranan penting dalam kegiatan mengenai sejumlah materi belajar. Tanpa adanya motivasi pelajaran tertentu. Prestasi dalam diri seseorang maka tidak belajar siswa dapat diketahui akan timbul kegiatan belajar. setelah diadakannya evaluasi. Dimyati dan Mudjiono Hasil dari evaluasi yang (2006: 108) mengungkapkan dilambangkan dalam bentuk bahwa motivasi belajar adalah nilai, akan memperlihatkan kekuatan mental yang berupa tinggi rendahnya prestasi keinginan, perhatian, kemauan belajar siswa. atau cita-cita yang terdapat pada 4. Pengertian IPA diri si pebelajar sebagai Pengertian IPA menurut penggerak belajar. Berdasarkan Iskandar (1997: 2) yaitu Ilmu pendapat tersebut, motivasi Pengetahuan Alam adalah yang paling utama adalah pengetahuan manusia yang luas motivasi yang berasal dalam yang didapatkan dengan cara diri seseorang sebagai observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan berapa lama, dimana, sarana dengan bantuan aturan-aturan, yang dibutuhkan, dan apa hukum-hukum, prinsip-prinsip, tindak lanjutnya. Tahap teori-teori dan hipotesa. tindakan atau pelaksanaan Pengertian IPA Menurut adalah implementasi dari Asy’ari (2006: 7) Sains adalah rancangan yang sudah dibuat. pengetahuan manusia tentang Hal-hal yang diperhatikan guru alam yang diperoleh dengan adalah kesesuaian antara cara yang terkontrol. Penjelasan pelaksanaan dengan ini mengandung maksud bahwa perencanaan, proses tindakan sains selain menjadi sebagai yang dilakukan siswa cukup produk juga sebagai proses. lancar atau belum, situasi proses Sains sebagai produk yaitu tindakan, sikap siswa dalam pengetahuan manusia dan melaksanakan tindakan, dan sebagai proses yaitu bagaimana hasil keseluruhan dari tindakan. mendapatkan pengetahuan 2. Metode Pengumpulan Data tersebut. a. Observasi METODE PENELITIAN Teknik observasi 1. Rancangan Penelitian digunakan untuk mengamati Penelitian Tindakan gejala-gejala yang berkaitan Kelas ini menggunakan desain dengan motivasi belajar IPA penelitian tindakan model siklus siswa berdasarkan indikator yang dikembangkan oleh motivasi belajar yang Kemmis dan Taggart. Akbar dijabarkan dalam lembar (2010: 28) memaparkan bahwa observasi motivasi. secara umum setiap kali putaran Teknik tes digunakan (siklus) dalam PTK terdiri atas: untuk mengumpulkan data planning (perencanaan), acting tentang kemampuan siswa (tindakan), observing dalam mengerjakan soal-soal (pengamatan), dan reflecting tes IPA yang berupa nilai. (perefleksian). Hasil Data tersebut digunakan perefleksian digunakan untuk untuk mengetahui prestasi memperbaiki perencanaan pada belajar IPA siswa setelah siklus berikutnya. diterapkannya strategi Arikunto (2010: 18) pembelajaran aktif tipe index mengemukakan bahwa dalam card match. Tes yang berupa tahap perencanaan guru soal evaluasi diberikan pada membuat panduan yang akhir setiap siklus. menggambarkan apa yang harus b. Dokumentasi dilakukan siswa, kapan dan Dokumentasi menjadi 91,67%. dilakukan dengan Adanya peningkatan mengumpulkan dokumen tersebut menunjukkan bahwa guru yang berisi kumpulan motivasi belajar siswa bertambah nilai siswa. Dokumentasi ini sehingga berdampak pada hasil berupa nilai hasil belajar belajar siswa yang mengalami siswa tertulis ketika pra peningkatan. Peningkatan tersebut siklus dan nilai hasil belajar sudah mencapai indikator siswa tertulis maupun keberhasilan yang ditentukan. observasi. Nilai siswa secara individu HASIL PENELITIAN mengalami peningkatan yang Berdasarkan hasil cukup baik. Hal ini menjadikan pengamatan dan tes evaluasi hasil nilai rata-rata kelas dan persentase belajar yang dikerjakan oleh siswa, ketuntasan secara klasikal juga terlihat adanya peningkatan meningkat. Dengan adanya aktivitas belajar siswa dan peningkatan tersebut, maka peningkatan hasil belajar siswa terbukti bahwa penerapan metode pada saat Pratindakan, Siklus I, pembelajaran index card match dan Siklus II. Nilai rata-rata pada mampu meningkatkan hasil belajar kondisi awal/pra tindakan hanya siswa. sebesar 60,63, meningkat pada Siklus I menjadi 66,21, dan PERBANDINGAN meningkat lagi pada siklus II PRESENTASE menjadi 80,00. Peningkatan nilai 100.00 rata-rata menunjukkan bahwa nilai 80.00 belajar siswa mengalami 60.00 peningkatan. Selain itu, 40.00 peningkatan nilai siswa juga berdampak positif pada 20.00 peningkatan jumlah siswa yang 0.00 BELUM TUNTAS tuntas belajar. Peningkatan TNTAS ketuntasan belajar secara klasikal dapat dilihat dari adanya peningkatan persentase jumlah DAFTAR PUSTAKA siswa yang sudah tuntas. Persentase ketuntasan belajar pada Akbar, Sa'adun. 2010. Penelitian kondisi awal/pra tindakan hanya Tindakan Kelas : Filosofi sebesar 33,33%, meningkat pada Metodologi, Implementasi. Ed.rev. Yogyakarta : Cipta Siklus I menjadi 66,21%, dan Media.Arikunto, Suharsim. meningkat lagi pada siklus II 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Haryanto. 2010. Pengertian Cipta. Prestasi Belajar. Diakses melalui . 2010. Penelitian Tindakan http://belajarpsikologi.com/ Kelas. Jakarta : PT Bumi pengertian-pengertian- Aksara. belajar pada tanggal 20 Juni 2018 pukul 22.31. Astika, R.A. 2014. Penerapan Strategi Pembelajaran aktif Imron, Ali. 2011. Supervisi Tipe Index Card Match Pembelajaran Tingkat (ICM) untuk meningkatkan Satuan Pendidikan. Jakarta Motivasi dan Hasil Belajar : Bumi Aksara. Siswa Kelas IVB SD Negeri 02 Tulung Balak Isjoni. 2007. Pembelajaran tahun Pelajaran 2013/2014. Visioner : Perpaduan Skripsi. Universitas Indonesia-Malaysia. Lampung. Diakses pada Yogyakarta : Pustaka tanggal 21 Juni 2018 pukul Pelajar. 16.45 WIB di http://digilib.unila.ac.id/400 Iskandar, S. M. 1997. Pendidikan 9. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : DIKTI. Asyari, M. 2006. Penerapan Sains Teknologi Masyarakat Izzaty, Rita, E. 2008. dalam Pembelajaran Sains Perkembangan Peserta di Sekolah Dasar. Didik. Yogyakarta : UNY Depdikbud : Dirjen Dikti Press. Direktorat Ketenagaan. KBBI. 1995. Studi Kasus. Dimayanti dan Mudjiyono. 2006. Jakarta : Balai Pustaka Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :Rineka Cipta. Mifzal, Abiyu. 2013. Strategi Pembelajaran untuk Anak Djamarah. 2002. Pisikologi Kurang Berprestasi. Belajar. Jakarta : Rineka Yogyakarta : Javalitera. Cipta. Mulyasa. 2006. Kurikulum yang Hamidah, E dan Fajar R. 2012. Disesuaikan. Bandung : PT Belajar danPembelajaran, Remaja. Jakarta : Kompas. Munthe, B. 2009. Desain Harumni. 2012. Strategi Pembelajaran. Pembelajaran. Yogyakarta : Insan Yogyakarta : Insan Madani. Mandiri. BNSP. 2006. Surat Keputusan Permendiknas no.22 tahun 2006. Diakses Kehidupan. Skripsi : melalui.http://bsnindonesia. Universitas Negeri. Medan. org/id/id/wpcontent/upload Diakses pada tanggal 21 s/isi/Permen 22 2016.pdf Juni 2018 pukul 16.45 WIB pada tanggal 21 Juni 2018 di pukul 15.40 WIB. http://digilib.unmaa.ac.id.
Muttaqin, A. 2013. Pengantar Slameto. 2003. Belajar dan
Asuhan Keperawatan Klien Faktor-faktor yang Dengan Gangguan sistim Mempengaruhinya. Kardiovaskular. Jakarta Jakarta : Rineka Cipta. Medika Sugihartono. 2007. Pisikologi Nasution, S. 2010. Didaktik Asas- Pendidikan. Yogyakarta : asas Mengajar. Jakarta : UNY Press. Bumi Aksara. Sugiyono. 2010. Metode Nawawi, Hadari. 1991. Pengaruh Penelitian Pendidikan Hubungan Manusia di (Pendekatan Kuantitatif, Kalangan Murid Terhadap Kualitatif dan R&D). Prestasi Belajar di Sekolah Bandung : Alfabeta. Dasar. Jakarta : Depdikbud. Surya, M. 2004. Pisikologi Pembelajaran dan Purwanto, M.N. 2006. Pengajaran. Bandung : Administrasi dan Supervisi Pustaka Bani Quraisy. Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Suryadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Sardiman, A. M. 2007. Interaksi Karakter. Bandung : dan Motivasi Belajar Remaja Rosdakarya. Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers. . 2010. Susanti, Theresia. Penerapan Interaksi dan Motivasi Strategi Pembelajaran Aktif Belajar Mengajar. Jakarta : Tipe Index Card Rajawali Pers.Silbern, M, MatchUntuk Meningkatkan L. 2013. Active Learning Motivasi dan Prestasi Bandung : Nuansa Belajar Ilmu Pengetahuan Cendekia. Sosial siswa Kelas V SDN Suryodiningratan II Situmorang, P.C. 2016. Yogyakarta tahun Pelajaran PerbedaanHasil Belajar 2013/2014. Skripsi. Menggunakan Universitas Negeri Pembelajaran Aktif Tipe Yogyakarta. Diakses pada ICM dengan Card Sort tanggal 26 Juli 2018 pukul Pada Materi Organisasi 23.50 WIB di http://skripsi_theresia_susa Bidang Pendidikan. Jakarta nti_11108244092 Syah, : Bumi Aksara. Muhibbin. 2003. Pisikologi Belajar. Jakarta : Raja Dan Nurudin Mohamad. Grafindo Persada. 2011. Belajar dengan pendekatan PAIKEM : Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Aktif, Pembelajaran Inovatif - Inovatif, Lingkungan, Progresif : Konsep Kreatif, Efektif, Menarik. Landasan, dan Jakarta : Bumi Aksara. Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Widoyoko, S. 2011. Evaluasi Pendidikan (KTSP). Jakarta Program : Kencana. Pembelajaran.Yogyakarta : Pustaka Pelajar Usman, M.U dan Setiawati Lilis. 1993. Upaya Optimalisai Zaini, H. Munthe, B. Aryanu,S,A. Kegiatan Belajar 2008. Strategi Mengajar. Bandung : PT Pembelajaran Aktif. Remaja Rosdakarta Yogyakarta : Pustaka Insan Madani. Uno, Hamzah, B. 2010. Teori Asmawi dan Nasution, Noehi. Motivasi dan 2001. Penilaian Hasil Pengukuranya Analisis di Belajar. Jakarta: PAU- PPAI-UT.