Anda di halaman 1dari 14

0

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY


DENGAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL
BELAJAR IPA SISWA

JURNAL

Oleh

DITA SETIANINGSIH
SUPRIYADI
MUNCARNO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
1

Pengaruh Model Pembelajaran Guide Inquiry dengan Media


Realia terhadap Hasil Belajar IPA Siswa

Dita Setianingsih1, Supriyadi2, Muncarno3


FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 01 Bandar Lampung
e-mail: ditasetianingsih@gmail.com, Telp: +6281236734411

Abstrack: The Effect of Guide Inquiry Learning Model with Realia Media to
Students’ Result of Sains.

The problem in this research was still the low of science learning result of student
in State Elementary School of 1 Totokaton. This study aims to find out the effect of
Guide Inquiry Learning model with Realia Media implementation to the student’s
result of sains learning. The method of this research was experimental research
which used non-equivalent control group design. The instrument of data
collection that used by researcher are test and sheet of observation. The result
shows there is a significant and positive effect of the Guide Inquiry Learning
model with Realia Media implementation to the students’ result of sains learning
at the fifth Grade of State Elementary School of 1 Totokaton.

Keywords: guide inquiry, realia media, sains

Abstrak: Pengaruh Model Pembelajaran Guide Inquiry dengan Media


Realia
terhadap Hasil Belajar IPA Siswa

Masalah dalam penelitian ini adalah masih rendahnya hasil belajar IPA siswa di
SD Negeri 1 Totokaton. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
penerapan model pembelajaran Guide Inquiry dengan Media terhadap hasil
belajar IPA siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksprimen dengan desain eksperimen non-equivalent group design. Instrumen
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan lembar
observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dan
positif dalam penerapan model pembelajaran Guide Inquiry dengan Media Realia
terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 1 Totokaton.

Kata kunci: guide inquiry, media realia, IPA


2

PENDAHULUAN digunakan adalah KTSP yang


difokuskan pada mata pelajaran IPA
Pendidikan dapat dikatakan sebagai di Sekolah Dasar (SD).
kunci keberhasilan dari suatu
negara, kemajuan suatu bangsa Menurut Permendiknas No. 22
ditentukan oleh kemajuan Tahun 2006 (dalam Parapat, 2016)
pendidikannya. Pendidikan memiliki menyatakan bahwa pembelajaran
peranan yang sangat penting dalam IPA di sekolah dimaksudkan agar
proses peningkatan kemampuan dan siswa mengenal, menyikapi, dan
daya saing suatu bangsa dimata mengapresiasi ilmu pengetahuan
dunia. Melalui pendidikan, suatu dan teknologi, serta menanamkan
bangsa dapat berdiri dengan kebiasaan berpikir dan berperilaku
mandiri, kuat, dan berdaya saing ilmiah yang kritis, kreatif dan
tinggi dengan cara membentuk mandiri. Menurut Putra (2016)
generasi muda yang bertakwa berpendapat bahwa pendidikan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, sains/IPA diharapkan mampu
berkarakter, cerdas, serta memiliki menananmkan literasi keilmuan
keterampilan yang memadahi. yang pada gilirannya mendukung
pembangunan Indonesia. Sehingga
Setiap individu berhak menerima dengan begitu pelaksanaan
pendidikan yang layak dan pendidikan IPA di sekolah
memadahi, karena dengan adanya merupakan bagian dari unsur sains
pendidikan ini individu-individu yang dapat mendukung
tersebut dapat memperoleh bekal pembangunan negara atau bangsa
guna mengembangkan potensi yang dipilih atau berorientasi pada
dirinya untuk memperbaiki kualitas kepentingan pendidikan dan
kehidupannya menjadi lebih baik perkembangan IPTEK.
dimasa yang akan datang. Sukma
(2016) berpendapat bahwa Perwujudan dari tujuan IPA dalam
pendidikan adalah suatu kebutuhan kurikulum KTSP dapat dilakukan
mendasar bagi setiap individu, sama dengan upaya tertentu yang
halnya dengan kebutuhan sandang, membutuhkan kesinergisan dan
pangan dan papan. Pendidikan dapat kerja keras dari berbagai pihak.
dijadikan tolak ukur untuk Guru sebagai sebagai garda terdepan
mengetahui tingkat keberhasilan dan pelaksanaan pendidikan di lapangan
perkembangan suatu Negara. Salah guna mencetak generasi bangsa
satu upaya untuk memajukan yang cerdas, harus benar-benar
pendidikan di Indonesia adalah memiliki kompetensi dan
dengan menyelenggarakan suatu keprofesionalan dalam menjalankan
sistem pendidikan yang berkualitas, tugasnya. Salah satu upaya yang
efektif dan menyeluruh yang mana dapat dilakukan oleh guru untuk
pelaksanaan pendidikan tersebut mewujudkan tujuan pembelajaran
mengacu pada kurikulum yang IPA adalah dengan memilih model
berlaku. Adapun kurikulum yang pembelajaran dan menggunakan
berlaku saat ini adalah Kurikulum media pembelajaran secara
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) maksimal dan tepat agar dapat
dan Kurikulum 2013, sedangkan diperoleh peningkatan dan
dalam penelitian ini kurikulum yang pernaikan hasil belajar seperti yang
3

diharapkan. Misal dengan Namun pada kenyataannya ketiga


membimbing siswa dalam terlibat aspek pembelajaran tersebut tidak
aktif pada proses pembelajaran dan diterapkan dengan baik di lapangan,
mampu membangun atau yang mana menyebabkan hasil
mengkonstruksi pengetahuannya belajar IPA di Indonesia masih jauh
sendiri serta membantu siswa dalam dari kata memuaskan. Berdasarkan
mengembangkan potensinya sesuai survey tiap tiga tahun sekali oleh
dengan taraf perkembangan PISA (Programme for International
intelektualnya sehingga lebih Student Assesment) pada tahun
menguatkan siswa dalam memahami 2015, Indonesia hanya menempati
setiap konsep pembelajaran. peringkat ke-65 dari 72 negara.
Sehingga dengan begitu, Sedangkan menurut OECD
pengetahuan yang diperoleh oleh (Organization for Economic
siswa dapat lebih melekat pada Cooperation and Development)
ingatan siswa. Hal ini sesuai dengan Indonesia hanya memperoleh poin
pendapat Nurngaeni (2013) bahwa 62 dalam bidang sains yang mana
pemilihan model pembelajaran hal tersebut menunjukkan
tertentu yang melibatkan mental kemampuan literasi bernalar sains di
dapat menghasilkan pengetahuan Indonesia lebih rendah jika
yang melekat dalam ingatan. dibandingkan dengan kemampuan
matematika dengan poin 63 dan
Kompetensi guru dalam menguasai kemampuan membaca yang
model pembelajaran dalam memperoleh poin 64. Kedua hasil
pelaksanaannya di lapangan survey tersebut menjadi indikator
merupakan faktor eksternal dari rendahnya kondisi dan kualitas
keberhasilan suatu proses kemampuan bernalar pada bidang
pembelajaran yang memengaruhi sains di Indonesia. Sayekti (2016)
hasil belajar siswa. Guru yang berpendapat bahwa pada umumnya
memiliki kompetensi yang baik pelaksanaan proses pembelajaran
dalam menguasai model IPA di sekolah dilaksanakan tanpa
ppembelajaran yang ada maka akan memperhatikan tentang hakikat IPA,
dapat memaksimalkan makna dari pembelajaran hanya berorientasi
suatu pembelajaran, termaksud pada pada hasil belajarnya saja tanpa
pembelajaran IPA di kelas. memperhatikan prosesnya sehingga
Pembelajaran yang bermakna perubahan yang diharapkan pada
tersebutlah yang akan dapat diri siswa untuk mencapai tujuan
menghasilkan hasil belajar IPA yang dari pembelajaran IPA itu sendiri
baik. Adapun hasil belajar tersebut tidak tercapai.
tidak hanya yang mengacu pada
nilai yang tinggi saja tetapi juga Berdasarkan pengamatan yang
pada perubahan sikap dan perilaku dilaksanakan oleh peneliti di
pada diri siswa sebagai hasil dari lapangan, diperoleh data bahwa
pembelajaran. Menurut Lestari hasil belajar IPA yang diperoleh
(2013) berpendapat bahwa terdapat siswa kelas V di SD Negeri 1
3 komponen yang dapat ditinjau dari Totokaton pada umumnya masih
hasil belajar yaitu; kognitif, afektif kurang optimal. Hal tersebut dapat
dan psikomotor. dilihat dari tabel di bawah ini.
4

Tabel 1. Hasil nilai mid semester sehingga siswa kurang aktif selama
siswa kelas V SD Negeri kegiatan pembelajaran sehingga
1 Totokaton pembelajaran IPA menjadi kurang
bermakna. Penerapan pembelajaran
Guide Inquiry memberi kesempatan
bagi siswa untuk aktif mencari dan
menemukan pengetahuannya secara
mandiri dengan pengawasan dari
guru, ditambah bantuan media realia
dapat memberikan pengetahuan
yang konkrit dan pengalaman
langsung kepada siswa dalam proses
pemerolehan pengetahuannya.
Berdasarkan tabel 1, hasil Sehingga proses pembelajaran IPA
ketuntasan siswa pada mata lebih bermakna dan berkesan serta
pelajaran IPA lebih rendah jika hasil belajar yang diperoleh akan
dibandingkan dengan mata pelajaran lebih lama atau melekat. Penerapan
lainnya di kelas tersebut, yaitu model pembelajaran Guide Inquiry
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal dengan Media Realia dapat
(KKM) 65 hanya sebanyak 10 orang memberikan pembelajaran yang
siswa dari 44 orang siswa atau aktif, efektif, inovatif dan
sebanyak 22,73%, sedangkan siswa menyenangkan.
yang lainnya belum tuntas.
Berdasarkan hal tersebut dapat Berdasarkan hasil observasi yang
dipahami bahwa hasil belajar IPA telah dilakukan peneliti di SD
siswa kelas V semester ganjil SD Negeri 1 Totokaton, guru lebih
Negeri 1 Totokaton tahun pelajaran dominan menggunakan metode
2017/2018 relatif rendah dibanding ceramah dalam pembelajaran dan
pelajaran yang lainnya, sehingga belum pernah menggunakan model
peneliti tertarik melakukan pembelajaran Guide Inquiry dan
penelitian pada pelajaran IPA. penggunaan media realia dalam
pembelajaran IPA, sehingga siswa
Adanya permasalahan rendahnya cenderung hanya melakukan
hasil belajar IPA dapat disebabkan pembelajaran latihan (drill) yang
oleh beberapa faktor yang membuat proses pembelajaran IPA
menyebabkan siswa kurang kurang kondusif dan aktif. Oleh
memahami pembelajaran IPA. Guru karena itu diperlukannya suatu
cenderung tidak menerapkan model model pembelajaran yang dapat
pembelajaran yang relavan untuk melibatkan siswa aktif dalam proses
menciptakan proses pembelajaran pembelajaran.
yang membantu siswa untuk
meningkatkan kemampuannya Menurut C. Villagonzalo (2014)
dalam bernalar. Guru kesulitan berpendapat bahwa pembelajaran
menentukan alat peraga atau media Guide Inquiry adalah pembelajaran
yang sesuai dengan materi yang berbasis penelitian, berpusat pada
akan disampaikan. Pembelajaran siswa filsafat dan ilmu pedagogi
yang masih bersifat konvensional, dimana siswa bekerja dalam
kurang pada kegiatan praktik
5

kelompok kecil untuk terlibat dalam IPA siswa kelas V SD Negeri 1


penyelidikan terpandu dengan Totokaton Tahun Pelajaran
menggunakan bahan yang dirancang 2017/2018.
dengan cermat yang mengarahkan
dan membimbing siswa untuk
membangun dan membangun METODE
kembali pengetahuan ilmiah
mereka. Sedangkan Hamdayama Jenis Penelitian
(2014) menjelaskan bahwa inkuiri Jenis penelitian yang digunakan
berasal dari kata ‘to inquire” yang dalam penelitian ini adalah quasi
berarti ikut serta atau terlibat, dalam eksperimental design dengan desain
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, penelitian yang digunakan adalah
mencari informasi dan melakukan non-equivalent control group
penyelidikan. Hal tersebut bermakna design, yaitu desain kuasi
bahwa dalam Guide Inquiry yang eksperimen yang melibatkan
terlibat aktif dalam proses perbedaan hasil nilai pretest dan
pembelajaran adalah siswa dalam posttest antara kelas eksperimen dan
kelompok melalui kegiatan-kegiatan kontrol yang tidak dipilih secara
mencari dan menyelidiki guna random (acak) yang merupakan
memperoleh pengetahuannya bentuk dari penelitian eksperimen
sendiri, sedangkan tugas guru hanya semu (Sugiyono, 2016).
membimbing dan mengawasi saja.
Pada penelitian ini siswa dibedakan
Ural (2016) menyatakan bahwa menjadi dua kelas, yaitu kelas
percobaan inkuiri terbimbing eksperimen yang mendapatkan
memiliki beberapa keuntungan dari perlakuan dengan model
percobaan penyelidikan terbuka pembelajaran Guide Inquiry dengan
(yaitu dengan mengembangkan Media Realia dan kelas kontrol yang
keterampilan berpikir tingkat tinggi, menggunakan pembelajaran dengan
pencarian dan penemuan) dan model konvensional. Penelitian
keuntungan praktis dari yang dilaksanakan sebanyak 2x
tradisional. Hal tersebut bertujuan pertemuan pada masing-masing
untuk dapat mengganti kegiatan kelas. Selama proses pembelajaran
mengajar yang bersifat konvensional kedua kelas mendapatkan materi
yang hanya berpusat kepada guru pelajaran yang sama, perbedaannya
menjadi kegiatan belajar mengajar hanya terletak pada model dan
yang mengacu pada student media pembelajaran yang
centered yang lebih bermakna dan digunakan.
inovatif.
Teknik pengumpulan data
Berdasarkan uraian latar belakang menggunakan lembar observasi
yang telah dikemukakan, maka keterlaksanaan pembelajaran dengan
peneliti terinspirasi untuk melihat keterlaksanaan pada
melakukan penelitian yang aktivitas guru dan aktivitas siswa
bertujuan untuk mengetahui selama menggunakan model
pengaruh penerapan model pembelajaran Guide Inquiry, dan
pembelajaran Guide Inquiry dengan lembar tes yang digunakan untuk
Media Realia terhadap hasil belajar menilai pengetahuan siswa.
6

Pengambilan data dilaksanakan pada posttest pada kelas


saat siswa melaksanakan proses eksperimen dan kontrol
pembelajaran. Lembar observasi
berisi pertanyaan-pertanyaan yang Berdasarkan gambar 1, diperoleh
mengacu pada kesesuaian langkah- rata-rata hasil belajar IPA siswa
langkah pada model pembelajaran pada kelas eksperimen mengalami
Guide Inquiry. Bentuk tes yang peningkatan dari nilai sebesar 50,91
diberikan berupa soal pilihan jamak menjadi sebesar 74,09, sedangkan
yang terdiri dari 20 butir soal. kelas kontrol memperoleh rata-rata
Sebelum diberikan kepada siswa, dari 53,18 meningkat menjadi
soal tes diuji validitas, reliabilitas, sebesar 65,68 namun
taraf kesukaran, dan daya pembeda peningkatannya tidak sebesar pada
soal, agar dapat digunakan sebagai kelas eksperimen. Peningkatan hasil
soal pretest dan posttest. belajar (n-gain ) dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Teknik analisis data yang digunakan
adalah uji normalitas dan uji
homogenitas, dilanjutkan dengan uji
hipotesis menggunakan uji-t polled
varians. Adapun hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah
terdapat pengaruh pada penerapan
model pembelajaran Guide Inquiry Gambar 2. Nilai rata-rata n-gain
dengan Media Realia terhadap hasil kelas eksperimen dan
belajar IPA siswa kelas V SD kelas kontrol
Negeri 1 Totokaton Tahun Pelajaran
2017/2018. Berdasarkan gambar 2, hasil
peningkatan nilai n-gain kelas
eksperimen sebesar 0,47 dan kelas
HASIL DAN PEMBAHASAN kontrol sebesar 0,26 selisih rata-rata
n-gain kedua kelas yaitu 0,21.
Hasil Besarnya peningkatan hasil belajar
Berdasarkan peneltian yang telah atau nilai n-gain tersebut termasuk
dilakukan diperoleh data berupa ke dalam katagori sedang.
hasil belajar dan aktivitas siswa Selanjutnya untuk mengukur
menggunakan model Guide Inquiry keterlaksanaan model pembelajara
dengan Media Realia yang dapat Guide Inquiry dengan Media Realia
diuraikan sebagai berikut. digunakanlah lembar observasi
keterlaksanaan model pembelajaran
yang akan dilihat persentasenya.
Adapun rata-rata persentase
keterlaksanaan model pembelajaran
Guide Inquiry dengan Media Realia
selama 2 kali pertemuan dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1. Kurva peningkatan nilai
rata-rata pretest dan
7

nilai thitung = 2,76 dengan N = 44


untuk taraf signifikan = 0,05
diperoleh ttabel = 2,02; sehingga thitung
> ttabel, maka Ha diterima. Jadi dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh
yang signifikan dan positif terhadap
hasil belajar IPA siswa
menggunakan model pembelajaran
Gambar 3. Peningkatan persentase Guide Inquiry dengan Media Realia
rata-rata pembelajaran dibandingkan dengan menggunakan
guide Inquiry dengan model pembelajaran konvesional.
media realia
Pembahasan
Berdasarkan gambar 3, dapat dilihat Berdasarkan data hasil penelitian
bahwa pada aktivitas guru yang telah dilakukan, diketahui
persentase keterlaksanaan pada bahwa hasil belajar IPA pada siswa
pertemuan 1 mencapai 87,78% kelas eksperimen yang menerapkan
sedangkan pada pertemuan 2 model pembelajaran Guide Inquiry
meningkat menjadi 90% dengan dengan Media Realia lebih tinggi
persentase rata-rata keterlaksanaan dibandingkan hasil belajar IPA pada
sebesar 88,89%. Pada aktivitas siswa kelas kontrol. Hal ini
siswa persentase keterlaksanaannya bersesuaian dengan penelitian
pada pertemuan 1 mencapai Haryanti (2014) dan Parapat (2014)
85,56%, sedangkan pada pertemuan yang menunjukkan bahwa terdapat
2 meningkat menjadi 91,11% pengaruh yang signifikan pada
dengan persentase rata-rata penggunaan model pembelajaran
keterlaksanan sebesar 88,34% yang Guide Inquiry dengan Media Realia
mana hal tersebut termasuk ke terhadap hasil belajar siswa. Serta
dalam katagori baik sekali. penelitian yang dilakukan Rafiqah
Berdasarkan data hasil penelitian (2016) menemukan bahwa hasil
tersebut, bermakna bahwa model belajar (pengetahuan) siswa lebih
pembelajaran Guide Inquiry dengan tinggi dengan menggunakan model
Media Realia memberikan pengaruh Guide Inquiry dibadingkan dengan
atas diperolehnya rata-rata hasil model lain. Pengaruhnya dapat
belajar IPA siswa. dilihat dari perbedaan hasil belajar
antara kelas eksperimen dan kelas
Selanjutnya untuk mengetahui kontrol. Hal tersebut sesuai dengan
pengaruh penerapan model penelitian yang dilakukan oleh
pembelajaran Guide Inquiry dengan peneliti bahwa terdapat pengaruh
Media Realia maka dilakukan penerapan pada penerapan model
pengujian hipotesis dengan uji-t. Uji pembelajaran Guide Inquiry dengan
t dilakukan pada hasil pretest untuk Media Realia terhadap hasil belajar
memastikan kedua kelas tidak IPA siswa, hal ini dikarenakan
memiliki perbedaan yang berarti model Guide Inquiry dengan Media
sebelum model pembelajaran Guide Realia merupakan sebuah proses
Inquiry dengan Media Realia pembelajaran dirancang untuk
diterapkan. Berdasarkan perhitungan melibatkan siswa secara aktif dalam
pada hasil posttest siswa diperoleh proses mencari dan menemukan
8

pengetahuannya sendiri melalui yang mengungkapkan bahwa


kegiatan menyelidiki dan berpendapat bahwa belajar
memecahkan masalah yang merupakan suatu aktivitas mental
diberikan oleh guru dengan tujuan atau psikis yang berlangsung dalam
agar siswa berperan sebagai pusat interaksi aktif dengan lingkungan
atau subjek dari proses sehingga menghasilkan perubahan
pembelajaran di kelas. Hal tersebut dalam pengetahuan, pemahaman,
selaras dengan pendapat Sitorus, keterampilan, serta nilai-nilai dan
dkk (2017) bahwa tujuan utama dari sikap.
inkuiri terbimbing adalah untuk
mengembangkan siswa mandiri Penelitian ini menggunakan model
yang tahu bagaimana memperluas pembelajaran Guide Inquiry dengan
pengetahuan dan keterampilan Media Realia untuk melihat
mereka dari berbagai sumber pengaruh model pembelajaran
informasi yang digunakan baik di tersebut terhadap hasil belajar IPA
dalam maupun di luar sekolah, siswa. Model pembelajaran Guide
tetapi guru sepenuhnya Inquiry dengan Media Realia
membimbing siswa dalam proses memiliki tujuan untuk mengubah
belajar. Model pembelajaran Guide kegiatan pembelajaran konvensional
Inquiry dengan Media Realia yang lebih berpusat kepada guru
sepenuhnya melibatkan siswa dalam menjadi pembelajaran yang lebih
setiap proses penemuan dan inovatif dan menjadikan siswa
pengembangan pengetahuan, tugas sebagai pusat pembelajaran (student
guru hanya sebagai pembimbing. oriented).

Adapun keberhasilan siswa dalam Dalam penelitian ini, peneliti


pembelajaran dapat disebabkan oleh menggunakan teori konstruktivistik
beberapa faktor yang mempengaruhi yang merupakan teori belajar yang
hasil belajar, yaitu faktor internal dikembangkan dari beberapa teori
dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu: teori belajar Piaget, teori
merupakan faktor yang berasal dari pemrosesan informasi Vygotsky dan
dalam diri siswa seperti bakat, teori belajar Bruner. Menurut
minat, motivasi dan tingkat Wahyuni, dkk (2016) menyatakan
intelektual siswa. Sedangkan faktor bahwa teori belajar konstruktivisme
eksternal adalah faktor yang berasal yang mendasari pengembangan
dari luar diri siswa seperti strategi model pembelajaran inquiry untuk
pembelajaran yang salah, kurangnya menyelesaikan masalah sosial di
pengelolaan kegiatan belajar yang masyarakat adalah teori belajar
membangkitkan motivasi, ataupun Konstruktivisme. Konstruktivisme
faktor lingkungan yang dipengaruhi memiliki karakteristik adanya
guru, teman atau masyarakat. kedua perolehan pengetahuan sebagai
faktor tersebut akan saling produk dari kegiatan organisasi
berinteraksi dan mempengaruhi sendiri oleh individu dalam
siswa selama proses pembelajaran lingkungan tertentu. Pembelajaran
berlangsung yang memengaruhi yang di dapat oleh setiap organisme
perubahan pengetahuan maupun merupakan suatu hasil dari proses
sikap siswa. Hal ini sesuai dengan konstruksi. Oleh karena itu dalam
pendapat Suprihatiningrum (2013) memecahkan masalah sosial dalam
9

masyarakat siswa dikonstruksi oleh aktivitas siswa sebesar 88,34%


guru, dan terbagi dalam kelompok selama 2x pertemuan pada kelas
masing-masing eksperimen denagn katagori sangat
baik, maka keterlaksanaan
Pada saat proses pembelajaran IPA pembelajaran IPA menggunakan
berlangsung, siswa didorong untuk model pembelajaran tersebut dapat
mencari dan menemukan sendiri dikatakan berhasil.
suatu konsep yang belum diketahui
sebelumnya melalui pengamatan Selain itu peningkatan rata-rata hasil
dan penelitian dari masalah yang belajar siswa pada kelas eksperimen
diberikan dengan tujuan agar siswa (yang diberi perlakuan)
berpikir kritis, cakap, aktif dan menunjukkan bahwa pembelajaran
mampu menumbuhkan sikap ilmiah dengan menggunakan model
dan tanggung jawab dalam pembelajaran Guide Inquiry dengan
pembelajaran yang nantinya akan Media Realia dapat meningkatkan
dijadikan bekal dalam kehidupan kualitas pembelajaran siswa yang
sehari-hari. Hal ini sesuai dengan memengaruhi hasil belajar IPA
orientasi pembelajaran IPA yang siswa. Hal ini menunjukkan bahwa
dikemukakan Artana, dkk (2015) penggunaan model pembelajaran
bahwa pembelajaran IPA sebaiknya pembelajaran Guide Inquiry dengan
dilaksanakan secara inkuiri ilmiah Media Realia berpengaruh terhadap
(scientific inquiry) untuk hasil belajar IPA siswa. Sementara
menumbuhkan kemampuan berpikir, itu, hasil penelitian yang
bekerja dan bersikap ilmiah serta mendukung bahwa terdapat
mengkomunikasikannya sebagai pengaruh penggunaan model
aspek penting kecakapan hidup. pembelajaran pembelajaran Guide
Inquiry terhadap hasil belajar siswa
Hal ini dapat terwujud dengan pada pembelajaran IPA dari Salipah
penggunaan model Guide Inquiry (2016), serta hasil penelitian dari
yang sejalan dengan pendapat Masitoh (2017) yang menyatakan
Saefullah, dkk (2017), Guide bahwa model pembelajaran Guide
Inquiry adalah pendekatan Inquiry dapat membantu siswa
pembelajaran yang menerapkan dalam meningkatkan hasil
konsep pelestarian lingkungan pembelajaran terutama dalam
dalam pembelajaran sains meningkatkan hasil belajar siswa
terintegrasi. Sehingga dengan terutama menumbuhkan sikap
adanya penerapan model ilmiah siswa dalam diri siswa seperti
pembelajaran tersebut dapat berpikir kritis, analistis, dan
memperbaiki kualitas pembelajaran tanggung jawab.
IPA di sekolah.
Adapun pelaksanaan pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi pada kelas kontrol, pembelajaran
aktivitas guru dan siswa dilakukan dengan menggunakan
menggunakan model pembelajaran model pembelajaran konvensional,
Guide Inquiry dengan Media Realia yang dominan dengan metode
menunjukkan bahwa semakin ceramah, dimana siswa hanya duduk
meningkat persentase aktivitas guru mendengarkan dan mengerjakan
dengan rata-rata sebesar 88,89% dan tugas yang diberikan dari guru.
10

Informasi yang diperoleh siswa SIMPULAN


hanya berasal dari guru. Materi
yang disampaikan dalam Berdasarkan hasil analisis data dan
pembelajaran konvensional terkesan pembahasan penelitian, dapat
kurang menarik perhatian siswa, disimpulkan bahwa terdapat
proses pembelajaran yang lebih pengaruh yang signifikan pada
banyak didominasi guru sebagai model pembelajaran Guide Inquiry
pusat pembelajaran, sementara dengan Media Realia terhadap hasil
siswa lebih pasif sebagai “penerima belajar IPA siswa kelas V SD
ilmu” sehingga membuat daya ingat Negeri 1 Totokaton. Sedangkan
siswa terhadap materi tersebut informasi lain diketahui bahwa
lemah dan mengakibatkan hasil persentase rata-rata keterlaksanaan
belajar yang diperoleh siswa rendah. model pembelajaran Guide Inquiry
dengan Media Realia selama
Berdasarkan hasil analisis termasuk ke dalam katagori baik
persentase keterlaksanaan model sekali yang menandakan bahwa
pembelajaran menunjukkan adanya keterlaksanaan penerapan model
pengaruh penerapan model Guide pembelajaran Guide Inquiry dengan
Inquiry dengan Media Realia Media Realia berhasil dilaksanakan.
terhadap hasil belajar IPA siswa.
Hal ini dibuktikan dengan lembar
observasi aktivitas guru dan siswa DAFTAR RUJUKAN
dalam pembelajaran menggunakan
model Guide Inquiry dengan Media Artana, I Made Ari, Nyoman
Realia dengan rata-rata persentase Dantes, & I Wayan
aktivitas guru dan siswa di kelas Lasmawan. 2015. Pengaruh
eksperimen dalam katagori sangat Model Pembelajaran
baik. Jadi dapat dikatakan bahwa Inkuiri Terbimbing
pelaksanaan model pembelajaran Terhadap Hasil Belajar IPA
Guide Inquiry dengan Media Realia Ditinjau dari Minat Belajar
dapat di kelas berhasil dilaksanakan. Siswa Kelas V SD Negeri
di Gugus VI Kecamatan
Sedangkan hasil analisis statistika Abang Kabupaten
(uji-t) menunjukkan adanya Karangasem Tahun
perbedaan hasil belajar IPA Pelajaran 2014/2015. E-
menggunakan model pembelajaran Journal Program
Guide Inquiry dengan Media Realia Pascasarjana Universitas
dengan pembelajaran konvensional. Pendidikan Ganesha. 5 (1):
Hal tersebut bermakna bahwa 1-12. Dalam URL :
terdapat pengaruh pada penerapan Https://Media.Neliti.Com/
model pembelajaran Guide Inquiry Media/Publications/124489
dengan Media Realia terhadap hasil -Id-Pengaruh-Model-
belajar IPA siswa. Pembelajaran-Inkuiri-
Terb.Pdf. Diakses pada
13/04/2018@10.30 WIB.

C. Villagonzalo, Erl. 2014. Process


Oriented Guided Inquiry
11

Learning: An Effective untuk-meningkatka.pdf.


Approach in Enhancing Diakses pada
Students’ Academic 14/04/2018@14.00 WIB.
Performance. International
Journal of Presented at the Masitoh, Ikhlasun Dwi, Marjono, &
DLSU Research Congress. Joko Ariyanto.2017.
Special Issue (1): 1-6. Pengaruh Model
Dalam URL: Pembelajaran Inkuiri
http://www.dlsu.edu.ph/con Terbimbing terhadap
ferences/dlsu_research_con Kemampuan Berpikir
gress/2014/_pdf/proceeding Kritis Siswa Kelas X MIA
s/LLI-I-007-FT.pdf. pada Materi Pencemaran
Diakses pada 28/11/2017 Lingkungan di Surakarta.
@20.00 WIB Jurnal Bioedukasi. 10
(1):71-79. Dalam URL:
Hamdayama, Jumanta. 2014. Model http://dx.doi.org/10.20961/
dan Metode Pembelajaran bioedukasi-
Kreatif dan Berkarakter. uns.v10i1.11276. Diakses
Bogor. Ghalia Indonesia. Pada 14/04/2018@16.00
WIB.
Haryanti, Dwi. 2014. Pengaruh
Strategi Pembelajaran Nurngaeni, S., Sardjiman, P., &
Inkuiri Terbimbing Murti, R. C. 2013.
terhadap Hasil Belajar Penerapan Teori Bruner
Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Meningkatkan
(IPA) Siswa Kelas V SD Se- Pemahaman Konsep
Gugus Dewi Sartika Pembagian Bilangan Asli
Purwodadi Purworejo. Siswa Kelas II SD Negeri 3
Skripsi. Dalam URL: Bajong Bukateja
http://eprints.uny.ac.id/142 Purbalingga. Jurnal
12/1/SKRIPSI%20DWI%2 Pendidikan. 2 (9): 1-8.
0HARYANTI%201010824 Dalam URL:
4013.pdf. Diakses pada http://eprints.uny.ac.id/156
07/11/2017 @19.30 WIB. 78/. Diakses pada
14/04/2018@14.30 WIB.
Lestari, Dewi. 2013. Penerapan
Teori Bruner Untuk Parapat, Renny Karlina, Sultan
Meningkatkan Hasil Djasmi, & Riswanti Rini.
Belajar Siswa Pada 2015. Pengaruh Aktivitas
Pembelajaran Simetri Lipat Penggunaan Model
di Kelas IV SDN 02 Pembelajaran Guided
Makmur Jaya Kabupaten Inquiry terhadap Hasil
Mamuju Utara. Jurnal Belajar IPA Siswa. Jurnal
Kreatif Tadulako. 3 (2): Pedagogi. 3 (1): 3-13.
129-141. Dalam URL: Dalam URL:
https://media.neliti.com/me http://jurnal.fkip.unila.ac.id
dia/publications/121377- /index.php/pgsd/article/vie
ID-penerapan-teori-bruner-
12

w/8634. Diakses Pada Pembelajaran Inquiry


13/04/2018@19.30 WIB. Berbantuan Playing Card
terhadap Hasil Belajar
Putra, M. I. S., W. Widodo, & B. Siswa. Jurnal Pendidikan
Jatmiko. 2016. The Kimia Unnes. 5 (1): 1-7.
Development of Guided Dalam URL:
Inquiry Science Learning https://journal.unnes.ac.id/s
Materials to Improve ju/index.php/chemined/arti
Science Literacy Skill of cle/download/5065/6545.
Prospective MI Teachers. Diakses Pada
Jurnal Pendidikan IPA 14/04/2018@21.00 WIB.
Indonesia. 5 (1): 83-93.
Dalam URL: Sayekti, Ika Candra. 2016.
https://Journal.Unnes.Ac.Id Pembelajaran IPA
/Nju/Index.Php/Jpii/Article/ Menggunakan Inkuiri
View/5794. Diakses Pada Terbimbing Melalui
13/04/2018@15.30 WIB. Eksperimen dan
Demonstrasi Ditinjau dari
Rafiqah, Nurfauzia. 2016. Pengaruh Kemampuan Analisis
Model Pembelajaran Siswa. Jurnal Pendidikan
Guided Inquiry dan Sains UMS. 4(1): 6-16.
Discovery Learning Dalam URL:
terhadap Hasil Belajar. http://jurnal.unimus.ac.id/in
Jurnal Pendidikan Fisika. 4 dex.php/JPKIMIA/article/v
(1): 20-24. Dalam URL: iew/1834. Diakses Pada
https://Media.Neliti.Com/ 13/04/2018@20.30 WIB.
Media/Publications/209756
-Pengaruh-Model- Sitorus, Haji Hamidun, Hasruddin,
Pembelajaran-Guided- & Syahmi Edi. 2017. The
Inqui.Pdf. Diakses Pada Influence of Inquiry
14/04/2018@13.30 WIB. Learning Model on
Student’s Scientific
Saefullah, Asep, dkk. 2017. Efforts Attitudes in Ecosystem
to Improve Scientific Topic at MTs. Daarul
Literacy of Students Hikmah Sei Alim (Islamic
through Guided Inquiry Junior High School)
Learning Based on Local Asahan. International
Wisdom of Baduy‟s Journal of Humanities
Society. Jurnal Penelitian Social Sciences and
dan Pembelajaran IPA. 3 Education (IJHSSE). 4
(2): 84-91. Dalam URL: (11): 170-175. Dalam URL
http://jurnal.untirta.ac.id/in : www.arcjournals.org.
dex.php/JPPI/article/view/2 Diakses pada
482. Diakses Pada 13/04/2018@14.30 WIB.
14/04/2018@20.30 WIB.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Salipah, Sudarmin, & Sri Haryani Pendidikan (Pendekatan
.2016 . Pengaruh Model
13

Kuantitatif, Kualitatif, dan dia/publications/41058-ID-


R&D). Bandung. Alfabeta. pengembangan-model-
pembelajaran-inquiry-
untuk-meningkatkan-
Sukma, Laili Komariyah, & Muliati kemampuan-
Syam. 2016. Pengaruh memecahkan.pdf. Diakses
Model Pembelajaran Pada 14/04/2018@20.40
Inkuiri Terbimbing WIB.
(Guided Inquiry) dan
Motivasi terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa.
Jurnal Saintifik. 18 (1): 59-
63. Dalam URL:
https://jurnal.unej.ac.id/ind
ex.php/STF/article/view/31
85. Diakses Pada
14/04/2018@20.15 WIB.

Suprihatiningrum, Jamil. 2013.


Strategi Pembelajaran:
Teori dan
Praktik. Yogyakarta. Ar-
ruzz Media.

Ural, Evrim. 2016. The Effect of


Guided-Inquiry Laboratory
Experiments on Science
Education Students'
Chemistry Laboratory
Attitudes, Anxiety and
Achievement. Journal of
Education and Training
Studies . 4 (4): 217-227.
Dalam URL:
https://eric.ed.gov/?id=EJ1
095156. Diakses pada
14/04/2018@11.30 WIB.

Wahyuni, Sri, Darsono, & Pargito.


2016. Pengembangan
Model Pembelajaran
Inquiry untuk
Meningkatkan Kemampuan
Memecahkan Masalah
Sosial di Masyarakat.
Jurnal Studi Sosial. 4 (1):
30-41. Dalam URL:
https://media.neliti.com/me

Anda mungkin juga menyukai