Oleh
PENDAHULUAN
1
pembelajaran STAD (Student Team Achievement Division), sehingga belum
diketahui adanya pengaruh terhadap pemahaman konsep siswa. Siswa kurang
menguasai kompetensi dasar pengetahan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
dan IPA terutama pada materi sistem peredaran darah manusia dan sumber daya
alam. Siswa sulit memahami karena banyaknya materi yang harus dipelajari atau
diingat dan sebagian besar siswa hanya sekedar menghafal tanpa memahami
konsep sehingga siswa mudah lupa dengan materi yang sudah dipelajari.
Kemudian pada proses pembelajaran sudah menggunakan media, namun masih
jarang dan media pembelajaran yang digunakan sudah tersedia dari sekolah
sehingga menyebabkan siswa pasif. Hasil studi pedahuluan diperoleh data bahwa
tingkat pemahaman konsep terhadap materi pembelajaran khususnya pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA dikategorikan berada pada tingkat rendah.
Dan rendahnya pemahaman konsep siswa dapat dilihat dari hasil studi
pendahuluan dengan menggunakan soal pemahaman konsep Bahasa Indonesia
dan IPA yang peneliti lakukan sebelum penelitian. Dari 29 siswa kelas IV SD 2
Panjunan, diperoleh rata-rata 46,69 dengan presentase sebanyak 26 atau 89,655 %
siswa belum tuntas, sedangkan yang tuntas hanya sebanyak 3 atau 10,344 % dari
jumlah siswa.
Pemahaman merupakan salah satu ranah pengetahuan yang penting untuk
dimiliki siswa. Pranata (2016: 37) berpendapat bahwa pemahaman konsep
merupakan cara, perbuatan, dan proses memahami ide-ide materi pembelajaran
dimana siswa tidak sekedar mengenal atau mengetahui tetapi mampu
mengungkapkan kembali konsep ke dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti
dan mampu menerapkannya. Dalam kegiatan pembelajaran, jika pemahaman
konsep terhadap materi pelajaran baik, siswa akan mampu mendapatkan hasil
belajar yang baik pula. Selain pemahaman konsep, aktivitas belajar siswa juga
merupakan aspek penting, karena aktivitas belajar siswa menjadi dasar untuk
mencapai tujuan dan hasil yang memadai (Hamalik, 2015: 172).
Penerapan metode atau model pembelajaran yang tepat pada proses
pembelajaran merupakan salah satu faktor tercapainya tujuan pembelajaran. Salah
satu solusi yang bisa ditawarkan untuk melatih pemahaman konsep dan aktivitas
2
siswa yaitu dengan menerapkan model pembelajaran STAD (Student Team
Achievement Division) pada proses pembelajaran di kelas IV SD 2 Panjunan.
Model STAD merupakan salah satu jenis model yang dapat meningkatkan
keingintahuan dan mengaktifkan siswa dalam pembelajaran dapat menjadi model
yang paling tepat untuk melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia dan IPA.
Selaras dengan pendapat (Putra dkk, 2015: 3) mengungkapkan bahwa model
pembelajaran Student Team Achievement Division adalah model yang paling tepat
untuk mengajarkan pelajaran-pelajaran seperti konsep sains, pelajaran-pelajaran
ilmu pasti seperti perhitungan dan penerapan matematika, penggunaan bahasa dan
mekanika serta geografi dan keterampilan perpetaan.
Arniah (2017) mengatakan dalam metode STAD siswa dikelompokkan dalam
tipe belajar yang beranggotaan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut
tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Anggota dalam kelompok saling belajar
dan membelajarkan. Fokus yang ditekankan adalah bahwa keberhasilan seorang
anggota kelompok akan berpengaruh terhadap keberhasilan kelompoknya.
Dengan demikian pula keberhasilan kelompok akan berpengaruh terhadap
keberhasilan individu siswa. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Putra dkk (2015: 1) tentang pengaruh model pembelajaran STAD terhadap
pemahaman konsep dan sikap social yang menunjukkan bahwa model
pembelajaran STAD mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemahaman
konsep dan sikap social siswa pada mata pelajaran IPA kelas V.
Selain menggunakan model pembelajaran yang tepat, penggunaan media
pembelajaran juga sangat membantu proses pembelajaran dan mampu menunjang
keberhasilan kegiatan pembelajaran di kelas. Menurut (Kustandi dan Sutjipto:
2011) media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar
mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan,
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.
Salah satu media yang dapat digunakan dalam mempelajari konsep khususnya
pada pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD 2 Panjunan
yaitu media “ALPIN” atau Album Pintar. Alpin merupakan media pembelajaran
visual berupa album yang didalamnya terdapat beberapa gambar siklus hidup
3
hewan. Gambar tersebut dilapisi magnet sehingga siswa dapat mengurutkan
sendiri siklus hidup hewan yang benar dengan cara menempel ataupun melepas
gambar. Keberhasilan penggunaan media gambar telah dibuktikan oleh penelitian
yang dilakukan Cahyani dan Sastromiharjo (2015) tentang Penerapan Media
Gambar Denah dan Kartu Pancing Foto dalam Pembelajaran Pemahaman Konsep
dan Berbicara. Berdasarkan hasil uji t-tes, menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan pemahaman konsep antara hasil postes kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol serta terdapat perbedaan kemampuan berbicara antara hasil
postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti bermaksud untuk melakukan
penelitian kuantitatif pada tema 6 Cita-citaku di kelas IV SD 2 Panjunan dengan
muatan pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA menggunakan model STAD
berbantuan media Alpin. Adapun judul penelitian ini yaitu "Pengaruh Model
STAD Berbantuan Media Alpin Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Tema 6
Cita-Citaku Pada Kelas IV SD 2 Panjunan". Dengan harapan, peneliti dapat
membandingkan pemahaman konsep siswa antara sebelum dan sesudah
diterapkan model pembelajaran STAD berbantuan media ALPIN.
4
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep siswa antara sebelum
dan sesudah diterapkan model pembelajaran STAD berbantuan media
ALPIN.
2. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa setelah diajar
menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan media.
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa yang menerima model pembelajaran
STAD berbantuan media ALPIN telah mencapai nilai 70.
5
1.5 Definisi operasioanal
Definisi operasional diperlukan untuk memberikan pengertian secara
operasional dari variabel-variabel yang diteliti dan berhubungan dari penelitian
ini. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.5.1 Model pembelajaran STAD (Student Team Achievement Division)
Model pembelajaran STAD merupakan model pembelajaran yang
dirancang untuk mendidik kerja sama kelompok dan interaksi antarsiswa. Proses
pembelajaran STAD dilaksanakan bebrapa tahapan; 1) Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai; 2) Memberikan kuis kepada setiap siswa secara
individu sehingga diperoleh nilai awal kemampuan siswa; 3) Mengkondisikan
siswa untuk membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang secara
heterogen; 4) Memberikan tugas kepada kelompok berkaitan dengan materi yang
diberikan; 5) memberikan kuis kepada setiap siswa secara individu; 6) Memberi
penghargaan kepada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil
belajar individual dari nilai awal ke nilai kuis berikutnya.
1.5.2 Media Alpin
Media ALPIN merupakan media pembelajaran visual berupa album yang
didalamnya terdapat beberapa gambar siklus hidup hewan. Gambar tersebut
dilapisi magnet sehingga siswa dapat mengurutkan sendiri siklus hidup hewan
yang benar dengan cara menempel ataupun melepas gambar. Dan dalam media
Alpin juga disertai papan kertas yang dapat dimainkan siswa setelah mengamati
gambar siklus hidup hewan
1.5.3 Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep merupakan kemampuan untuk menyerap arti dari
materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman konsep dalam penelitian ini
adalah; (a) Menerjemahkan konsep dengan bahasa sendiri; (b) Menafsirkan
hubungan antar konsep; (c) Memperhitungkan data dengan melibatkan konsep;
(d) Menerapkan pengetahuan dan pemahaman dalam memecahkan suatu masalah
pada situasi baru; (d) Menganalisis atau memecah konsep menjadi beberapa
bagian dan menunjukkan paham hubungannya; (e) Menyatukan ide menjadi
sebuah bentuk yang baru dengan bahasanya sendiri; (f) Menilai atau membuat
6
keputusan berdasarkan fakta. Pemahaman konsep diukur menggunakan soal tes
uraian yang dilakukan sesudah penelitian berlangsung.
1.5.4 Aktivitas Belajar Siswa
Dalam kegiatan pembelajaran siswa dituntut untuk aktif di dalamnya,
misalnya aktif bertanya, mengemukakan pendapat, berdiskusi dan lain sebagainya.
Aktivitas belajar merupakan semua kegiatan yang dilakukan siswa dalam konteks
belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Aktivitas siswa merupakan hal
penting dalam proses pembelajaran, karena pengetahuan, keterampilan, sikap
tidak dapat ditransfer begitu saja tetapi siswa sendiri yang mengolahnya terlebih
dahulu. Kemudian peneliti mengukur aktivitas siswa dalam dua ranah yaitu ranah
sikap dan ranah keterampilan.
a. Ranah Sikap
Ranah sikap berhubungan dengan nilai-nilai yang dihubungkan dengan
sikap dan perilaku. Pengukuran ranah sikap ini dengan mengembangkan
indikator aktivitas belajar siswa terkait sikap, yang meliputi kegiatan visual
(memperhatikan penjelasan guru dan memperhatikan presentasi), kegiatan
lisan (berdiskusi dan mengajukan pertanyaan), kegiatan mendengarkan
(mendengarkan penjelasan guru), kegiatan menulis ( mengerjakan lembar
kerja), kegiatan emosional (semangat dalam mengikuti pembelajaran dan
berani berpendapat) dan kegiatan mental (aktif saat berdiskusi). Penilaian
ranah sikap akan diukur menggunakan lembar observasi aktivitas ranah sikap
siswa.
b. Ranah Keterampilan
Ranah keterampilan berhubungan dengan kemampuan bertindak.
Pengukuran ranah keterampilan ini dengan mengembangkan indikator
aktivitas belajar yang terkait dengan keterampilan bertindak, yang mencakup
kegiatan menulis (menyajikan hasil diskusi dalam bentuk tulisan dan
membuat rangkuman atau menyimpulkan), kegiatan menggambar
(menggambar chart siklus hidup hewan), kegiatan lisan (mempresentasikan
hasil diskusi) dan kegiatan mental (memberikan tanggapan). Penilaian ranah
7
keterampilan akan dikukur menggunakan lembar observasi aktivitas ranah
keterampilan siswa.
1.5.5 Tema 6 Cita- citaku
Tema 6 cita-citaku merupakan salah satu tema yang terdapat dalam
kurikulum 2013 pada kelas IV semester 2. Tema ini terdiri atas 3 subtema, yaitu
aku dan cita-citaku, hebatnya cita-citaku, giat berusaha dalam meraih cita-cita.
Peneliti melakukan penelitian pada Subtema 1 Aku dan cita-citaku dengan fokus
materi mengidentifikasi ciri-ciri dalam puisi pada muatan bahasa Indonesia, dan
materi mengidentifikasi siklus hidup mahluk hidup yang ada disekitar pada
muatan IPA.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
9
keberhasilan seorang anggota kelompok akan berpengaruh terhadap keberhasilan
kelompoknya. Dengan demikian pula keberhasilan kelompok akan berpengaruh
terhadap keberhasilan individu siswa.
Dari beberapa uraian yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran STAD merupakan model pembelajaran yang
dirancang untuk mendidik kerja sama kelompok dan interaksi antarsiswa. Melalui
model pembelajaran STAD siswa didorong untuk saling menukar informasi,
mendiskusikan permasalahan secara bersama, dan mengoreksi hal-hal yang
kurang tepat sehingga siswa dapat memahami materi dengan baik dan benar.
2.1.1.2 Langkah- langkah Model Pembelajaran STAD
Langkah-langkah model pembelajaran Student Team Achievement
Division dibagi menjadi beberapa tahapan. Menurut Shoimin (2017: 187) terdapat
tujuh tahapan model pembelajaran Student Team Achievement Division sebagai
berikut:
1. Guru menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa sesuai kompetensi
dasar yang akan dicapai.
2. Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individu sehingga akan
diperoleh nilai awal kemampuan siswa.
3. Guru membentuk beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 anggota
yang heterogen.
4. Guru memberikan tugas kepada kelompok berkaitan dengan materi yang telah
diberikan, mendiskusikannya secara bersama-sama, saling membantu
antaranggota lain serta membahas jawaban tugas yang diberikan guru.
5. Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individu.
6. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan
memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
7. Guru memberi penghargaan kepada kelompok berdasarkan perolehan nilai
peningkatan hasil belajar individual dari nilai awal ke nilai kuis berikutnya.
Sedangkan menurut Juliastuti dkk (2019: 131) mengatakaan langkah-
langkah model pembelajaran STAD dilaksanakan dengan beberapa tahapan yaitu:
10
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memberikan
motivasi belajar kepada siswa.
2. Menyampaikan topic yang dipelajari selama satu pembelajaran.
3. Mengkondisikan siswa untuk membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5
orang secara heterogen.
4. Membantu siswa yang merasa kesulitan saat kerja kelompok berlangsung.
5. Memberi penghargaan kepada siswa yang menyelesaikan tugas dengan baik.
6. Memberi soal evaluasi yang dikerjakan oleh siswa secara individu.
Pendapat lain dari Sharan (dalam Taniredja dkk, 2011: 64) menyatakan
pelaksanaan model STAD adalah sebagai berikut:
1. Siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan empat orang yang beragam
kemampuan jenis kelamin dan sukunya.
2. Guru memberikan penjelasan.
3. Siswa-siswa di dalam kelompok itu memastikan bahwa semua anggota
kelompok itu bisa menguasai pelajaran tersebut.
4. Semua siswa menjalani kuis perorangan tentang materi tersebut.
5. Nilai-nilai hasil kuis siswa diperbandingkan dengan nlai rata-rata mereka
sendiri yang sebelumnya.
6. Nilai-nilai itu diberi hadiah berdasarkan pada seberapa tinggi peningkatan yang
bisa mereka capai atau seberapa tinggi nilai itu melampaui nilai mereka yang
sebelumnya.
7. Nilai-nilai dijumlah untuk mendapatkan nilai kelompok.
8. Kelompok yang bisa mencapai kriteria tertentu bisa mendapatkan sertifikat
atau hadiah-hadiah lainnya.
Berdasarkan beberapa sintaks yang telah diuraikan oleh para ahli di atas,
peneliti menggunakan sintaks (Shoimin: 2017) yaitu (a) Guru menyampaikan
materi pembelajaran kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai; (b)
Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individu sehingga akan
diperoleh nilai awal kemampuan siswa; (c) Guru membentuk kelompok terdiri
dari 4-5 anggota secara heterogen; (d) Guru memberikan tugas kepada kelompok
berkaitan dengan materi yang telah diberikan; (e) Guru memberikan tes/kuis
11
kepada setiap siswa secara individu; (f) Guru memfasilitasi siswa dalam membuat
rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran
yang telah dipelajari; (g) Guru memberi penghargaan kepada kelompok
berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari nilai awal ke
nilai kuis berikutnya.
2.1.1.3 Kelebihan Model Pembelajaran STAD
Kelebihan model pembelajaran STAD menurut Shoimin (2017: 189)
adalah sebagai berikut:
1. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-
norma kelompok.
2. Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.
3. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan
kelompok.
4. Interaksi antarsiswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam
berpendapat.
5. Meningkatkan kecakapan individu.
6. Meningkatkan kecakapan kelompok.
7. Tidak bersifat kompetitif
Sedangkan menurut Ibrahim dkk (dalam Cahyo: 2013) ada empat
kelebihan model pembelajaran STAD, yaitu:
1. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa
lain.
2. Siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan.
3. Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif.
4. Setiap siswa dapat saling mengisi satu sama lain.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa kelebihan model
STAD adalah dapat membuat siswa aktif, menumbuhkan kerja sama antar
kelompok dan memberikan kesempatan siswa untuk saling belajar dan
membelajarkan.
12
2.1.1.4 Kekurangan Model Pembelajaran STAD
Kekurangan model pembelajaran STAD menurut Shoimin (2017: 189)
adalah sebagai berikut.
1. Kontribusi dari siswa berprestrasi rendah menjadi kurang.
2. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai
target kurikulum.
3. Membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga pada umumnya guru tidak mau
menggunakan pembelajaran kooperatif.
Sedangkan kekurangan model pembelajaran STAD menurut (Sanjaya:
2006) yaitu:
1. Proses dalam mengkoordinasikan siswa ke dalam kelompok belajar di dalam
kelas seringkali memakan waktu karena siswa harus pindah dari bangku
mereka dan bergabung dengan kelompok belajarnya yang telah ditentukan
guru.
2. Siswa yang memiliki kemampuan akademis yang rendah akan merasa minder
ditempatkan dalam satu kelompok dengan siswa yang lebih pandai.
3. Siswa yang tekun merasa bahwa mereka harus bekerja melebihi siswa yang
malas dalam kelompok belajar mereka.
Berdasarkan pendapat kedua ahli diatas, peneliti menyimpulkan bahwa
kekurangan model STAD adalah membutuhkan waktu yang lebih lama dan
adanya sikap saling iri antara siswa yang memiliki kemampuan akademis tinggi
dan rendah. Setelah diketahui kekurangannya maka peneliti akan menerapkan
solusi untuk meminimalisir kekurangan-kekurangan tersebut, yaitu: (1) Guru
perlu merencanakan pelaksanaan pembelajaran dengan memperhatikan alokasi
waktu; (2) Guru perlu menjadi fasilitator yang baik agar tidak muncul dominasi
dalam kelompok oleh beberapa siswa, siswa yang mempunyai kemampuan lebih
diminta untuk bisa mengkomunikasikan kemampuan mereka pada siswa-siswa
yang masih belum begitu paham dan menekankan pada siswa bahwa proses
belajar bukan lagi sebagai arena persaingan, tapi sebuah tempat untuk belajar
saling bekerja sama, saling mendorong dan membantu.
13
2.1.2 Media ALPIN (Album Pintar)
Media pembelajaran dapat diartikan sebagai alat bantu atau sarana proses
belajar mengajar. Media pembelajaran Album Pintar atau (ALPIN) adalah media
pembelajaran visual berupa album yang didalamnya terdapat beberapa gambar
siklus hidup hewan. Menurut (Kustandi dan Sutjipto: 2011) gambar atau foto
adalah media pembelajaran yang sering digunakan yang dapat dimengerti, dan
dinikmati oleh semua orang dimana-mana. Media gambar berfungsi untuk
menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indera penglihatan.
Selain itu, media gambar mempunyai tujuan untuk menarik perhatian,
memperjelas materi, mengilustrasikan fakta atau informasi yang mungkin akan
cepat jika diilustrasikan dengan gambar.
Pemilihan media gambar diharapkan dapat menarik minat siswa untuk
terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan memudahkan penyampaian konsep
abstrak agar lebih dipahami siswa tentang materi siklus hidup hewan dan puisi.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sudjana & Rivai (dalam Yuliana dkk, 2015:
105) yang mengatakan bahwa ilustrasi gambar merupakan perangkat pengajaran
yang dapat menarik minat belajar siswa secara efektif, ilustrasi gambar merupakan
perangkat tidak abstrak yang dapat ditafsirkan melalui kata-kata, dan ilustrasi
gambar membantu para siswa membaca buku pelajaran terutama dalam
menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi teks yang menyertainya.
Pada penelitian ini, media pembelajaran ALPIN berisi gambar yang
menjelaskan beberapa gambar siklus hidup hewan, seperti siklus hidup hewan
kupu-kupu, hewan katak yang dapat dimainkan atau diotak atik siswa karena
gambar tersebut dilapisi magnet sehingga dapat ditempel maupun dilepas sesuai
dengan pengertian yang benar. Dalam media ALPIN juga terdapat permainan
papan kertas yang dilengkapi dengan kartu soal dan materi sehingga diharapkan
dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Media ALPIN dapat digunakan
sebagai media untuk mengajarkan beberapa muatan pelalajaran seperti IPA
dengan materi siklus hidup hewan yang ada disekitar dan Bahasa Indonesia
dengan materi puisi.
14
2.1.3 Pemahaman Konsep
2.1.3.1 Pengertian Pemahaman Konsep
Pemahaman merupakan salah satu ranah pengetahuan yang penting untuk
dimiliki siswa. Pemahaman menurut Bloom (dalam Susanto, 2013: 6) adalah
seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang
diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta
mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa
hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan. Mawaddah dan Maryanti
(2016: 77) juga berpendapat bahwa pemahaman adalah suatu proses yang terdiri
dari kemampuan untuk menerangkan dan menginterprestasikan sesuatu, mampu
memberi gambaran, contoh dan penjelasan yang lebih luas dan memadai serta
dapat memberikan uraian dan penjelasan yang lebih kreatif. Pemahaman bukan
sekedar mengetahui atau mengingat kembali pengalaman dan memproduksi apa
yang pernah dipelajari, akan tetapi mampu memberikan gambaran, contoh, dan
penejelasan yang lebih luas dan memadahi. Sedangkan menurut (Susanto, 2013:
6) konsep adalah sesuatu yang telah melekat dalam hati seseorang dan tergambar
dalam pikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Orang yang telah memiliki konsep,
berarti orang tersebut telah memiliki pemahaman yang jelas tentang suatu konsep
itu.
Konsep didefinisikan oleh James G. Womack dalam (Susanto, 2013: 8)
sebagai kata ungkapan yang berhubungan dengan sesuatu yang menonjol, sifat
yang melekat. Sedangkan (Dahar, 2011: 64) mengartikan konsep sebagai suatu
abstaksi mental yang mewakili satu kelas stimulus. Suatu konsep telah dipelajari
bila yang diajar dapat menampilkan perilaku-perilaku. Berdasarkan pendapat para
ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pemahaman konsep adalah
kemampuan dalam menerima, menyerap dan memahami makna dari suatu konsep
yang dipelajari secara keseluruhan dengan benar.
15
2.1.3.2 Indikator Pemahaman Konsep
Indikator digunakan sebagai pedoman pengukuran yang tepat. Indikator
pemahaman konsep menurut Jidan dan Haris (2015: 9) adalah: (1) Menyatakan
ulang sebuah konsep; (2) mengklarifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu;
(3) Memberi contoh dan non contoh dari konsep; (4) Menyajikan konsep dalam
berbagai bentuk representasi matematis; (5) mengembangkan syarat perlu atau
syarat cukup suatu konsep; (6) Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih
prosedur operasi tertentu serta mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan
masalah.
Sedangkan menurut Carind dan Sund (dalam Susanto, 2013: 6)
pemahaman adalah suatu proses yang terdiri dari tujuh tahapan kemampuan,
yaitu:
a. Translate major ideas into own words.
b. Interpret the relationship among major ideas.
c. Extrapolate or go beyond data to implication of major ideas.
d. Apply their knowledge and understanding to the solution of new
problems in new situation.
e. Analyze or break an idea into its part and show that they understand
their relationship.
f. Synthesize or put elements together to form a new pattern and produce
a unique communication, plan, or set of abstract relation.
g. Evaluate or make judgments based upon evidence.
16
c. Memperhitungkan data dengan melibatkan konsep. Siswa mampu memberikan
gambaran yang lebih luas dan baru sesuai dengan kondisi saat ini, misal
menerapkan sikap yang terdapat dari cerita dalam kehidupan sehari-hari
d. Menerapkan pengetahuan dan pemahaman dalam memecahkan suatu masalah
pada situasi baru. Siswa mampu mengaplikasikan konsep yang diperolehnya
dalam bentuk ide maupun tindakan, misal menentukan cara pelestarian sumber
daya alam
e. Menganalisis atau memecah konsep menjadi beberapa bagian dan
menunjukkan paham hubungannya. Siswa mampu mengambil kesimpulan atau
keputusan meskipun suatu konsep dibalik, misal siswa dapat menguraikan
pemanfaatan sumber daya alam dari contoh pemanfaatan sumber daya alam
yang tidak dapat diperbarui
f. Menyatukan ide menjadi sebuah bentuk yang baru dengan bahasanya sendiri.
Siswa mampu melakukan generalisasi dengan menggabungkan suatu gagasan
atau konsep yang diketahui menjadi susuan lain, misal merencanakan kegiatan
menjaga sumber daya alam.
g. Menilai atau membuat keputusan berdasarkan fakta. Siswa mampu
mengeluarkan pendapatnya tentang suatu fakta, misal menilai perilaku
seseorang mengenai kerusakan sumber daya alam.
17
pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan
aktivitas sendiri. Hal ini selaras dengan pendapat (Sardiman: 2016)
mendefinisikan aktivitas belajar adalah memberikan penjelasan bahwa segala
pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, penyelidikan sendiri,
dengan bekerja sendiri baik secara rohani maupun teknis. Tanpa ada aktivitas,
proses belajar tidak mungkin terjadi. Berdasarkan pendapat para ahli di atas,
peneliti menyimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah suatu kegiatan untuk
mendapatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan guna menunjang
keberhasilan dalam proses pembelajaran.
2.1.4.2 Indikator Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar siswa diklasifikasikan dalam berbaga bentuk. Djamarah
(2015: 38-45) menyebutkan jenis- jenis aktivitas belajar siswa, yaitu:
1. Mendengarkan. Ketika seorang guru menggunakan metode ceramah,
maka setiap siswa harus mendengarkan apa yang guru sampaikan.
2. Memandang. Di kelas seorang pelajar memandang papan tulis yang
berisikan tulisan yang baru saja guru tulis.
3. Meraba, Membaca, dan Mencicipi/ Mengecap. Aktivitas meraba,
membau, dan mengecap adalah indera manusia yang dapat dijadikan
sebagai alat untuk kepentingan belajar.
4. Menulis atau Mencatat. Catatan sangat berguna untuk menampung
sejumlah informasi, yang tidak hanya bersifat fakta-fakta, melainkan
juga terdiri atas materi hasil analisis dari bahan bacaan.
5. Membaca. Siswa dapat memilih teknik yang mana yang lebih sesuai
dengan karakteristik pribadi, dengan tidak mengabaikan pola-pola
umum dalam belajar.
6. Membuat ikhtisar atau ringkasan dan menggarisbawahi. Ringkasan
atau ikhtisar dapat membantu mengingat atau mencari kembali materi
dalam buku untuk masa-masa yang akan dating.
7. Mengamati tabel-tabel, diagram-diagram dan bagan-bagan.
8. Menyusun paper atau kertas kerja.
9. Mengingat. Perbuatan mengingat terlihat ketika siswa sedang
menghafal bahan pelajaran, berupa dalil, kaidah, pengertian, rumus,
dan sebagainya.
10. Berfikir.
11. Latihan atau produk. Dengan banak latihan kesan-kesan yang diterima
lebih fungsional.
Sedangkan penggolongan jenis aktivitas belajar siswa menurut Paul D.
Dierich (dalam Hamalik, 2015: 172-173) sebagai berikut:
18
a. Kegiatan-kegiatan visual: membaca, melihat gambar-gambar,
mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang
lain bekerja atau bermain.
b. Kegiatan-kegatan lisan (oral): mengemukakan suatu fakta atau pinsip,
menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi
saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.
c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu
permainan, mendengarkan radio.
d. Kegiatan-kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa
karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes,
dan mengisi angket.
e. Kegiatan-kegiatan menggambar: menggambar, membuat grafik, chart,
diagram peta, dan pola.
f. Kegiatan-kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat,
melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan
permainan, menari, dan berkebun.
g. Kegiatan-kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan
masalah, menaganalisis, faktor-faktor, melihat, hubungan-hubungan,
dan membuat keputusan.
h. Kegiatan-kegiatan emosional: minat, membedakan, berani, tenang, dan
lain-lain. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua
jenis kegiatan dan overlop satu sama lain.
19
berani berpendapat) dan kegiatan mental (aktif saat berdiskusi). Penilaian
ranah sikap akan diukur menggunakan lembar observasi aktivitas ranah sikap
siswa.
b. Ranah Keterampilan
Ranah keterampilan berhubungan dengan kemampuan bertindak.
Pengukuran ranah keterampilan ini dengan mengembangkan indikator
aktivitas belajar yang terkait dengan keterampilan bertindak, yang mencakup
kegiatan menulis (menyajikan hasil diskusi dalam bentuk tulisan dan
membuat rangkuman atau menyimpulkan), kegiatan menggambar
(menggambar chart siklus hidup hewan), kegiatan lisan (mempresentasikan
hasil diskusi) dan kegiatan mental (memberikan tanggapan). Penilaian ranah
keterampilan akan dikukur menggunakan lembar observasi aktivitas ranah
keterampilan siswa.
2.1.5 Tema 6
Tema yang diteliti dalam penelitian ini adalah tema 6 Cita-citaku subtema
1 “Aku dan cita-citaku” pembelajaran 1 dan 2 dan subtema 2 “Hebatnya cita-
citaku” pembelajaran 1 dengan fokus muatan Bahasa Indonesia dan IPA kelas IV
yang diuraikan sebagai berikut.
Muatan Bahasa Indonesia KD 3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang
disajikan secara lisan dan tulis dengan tujuan untuk kesenangan. 4.6 Melisankan
puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat sebagai
bentuk ungkapan diri. Kosasih (2008: 38) menjelaskan puisi adalah bentuk karya
sastra yang tersaji secara monolog, menggunakan kata-kata yang indah dan kaya
akan makna. Keindahan puisi ditentukan oleh diksi, majas, rima, dan iramanya.
Puisi menggunakan bahasa yang ringkas, tetapi maknanya sangat kaya. Kata yang
digunakannya adalah kata konotatif yang mengandung banyak penafsiran dan
pengertian. Sedangkan (Prihantini: 2015) mengungkapkan bahwa puisi adalah
ragam sastra yang mengejewantahkan luapan perasaan yang berbalut pemikiran,
wawasan, dan sentuhan hati. Puisi juga diartikan jenis karya sastra yang memiliki
unsur sajak, bait, dan tipografi.
20
Puisi memiliki beberapa aspek. Berdasarkan kurun waktunya, puisi terbagi
menjadi puisi lama dan puisi baru. Puisi-puisi yang dihasilkan sebelum abad ke-
20 dikategorikan sebagai puisi lama. Pada umumnya, puisi sebagai karya sastra
lama menggunakan bahasa melayu lama. Sedangkan puisi yang memiliki bentuk
lebih bebas daripada puisi lama, baik dari segi jumlah baris, suku kata, maupun
rima, dikategorikan sebagai puisi baru. Kosasih (2008: 40) mengatakan bahwa
puisi terbagi menjadi tiga jenis yaitu: (1) Puisi Naratif adalah puisi yang
mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair; (2) Puisi Lirik adalah puisi yang
mengungkapkan perasaan duka, perasaan cinta dan pemujaan terhadap seseorang;
(3) Puisi Deskriptif adalah dalam puisi deskriptif penyair bertindak sebagai
pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang
menarik perhatiannya). Richard dalam (Waluyo, 2010: 154) menyebutkan ada 5
ciri-ciri puisi baru diantaranya: 1) memiliki bentuk baris yang rapid an simetris, 2)
memiliki persajakan akhir yang teratur, 3) sebagian besar puisi empat seuntai, 4)
diketahui nama pengarangnya, dan 5) biasanya berisikan tentang kehidupan.
Pada penelitian ini, peneliti akan memfokuskan pada puisi baru. Alasan
peneliti memfokuskan pada puisi baru karena sesuai dengan kompetensi dasar
yang ingin diteliti oleh peneliti. Penulisan puisi baru lebih bebas tidak ada aturan-
aturan tertentu mengenai penulisannya.
Muatan IPA KD 3.2 Membandingkan siklus hidup beberapa jenis mahluk
hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya. 4.2 Membuat skema siklus
hidup beberapa jenis mahluk hidup yang ada di lingkungan sekitarnya, dan slogan
upaya pelestariannya. Putra, dkk (2015) berpendapat bahwa IPA merupakan ilmu
pengetahuan alam yang mempelajari tentang cara mencari tahu alam sekitar
secara sistematis untuk memahami fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip,
proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah.
Wuryaningsih (2011: 36) berpendapat bahwa daur hidup hewan adalah
seluruh tahap perubahan yang dialami hewan selama hidupnya. Perubahan bentuk
yang mencolok dalam perkembangan mahluk hidup disebut metamorfosis,
metamorfosis ada 2, yaitu: Metamorfosis sempurna dan metamorphosis tidak
sempurna. Metamorfosis sempurna yaitu perubahan bentuk pada hewan yang saat
21
lahir berbeda sekali bentuknya dengan hewan dewasa. Sedangkan metamorfosis
tidak sempurna yaitu perubahan bentuk pada hewan yang saat lahir bentuknya
tidak terlalu berbeda dengan hewan dewasa.
Daur hidup hewan berbeda-beda, seperti daur hidup kupu-kupu dengan
daur hidup hewan kucing tentu berbeda. Berikut contoh-contoh daur hidup hewan
yang bermetamorfosis sempurna dan tidak sempurna:
a. Daur hidup kupu-kupu
Kupu-kupu merupakan hewan yang mengalami metamorfosis sempurna.
Haryanto (2004: 68) menyatakan bahwa daur hidup kupu-kupu dimulai dari
telur. Telur kupu-kupu biasanya berada pada permukaan daun. Telur menetas
menjadi ulat. Ulat mempertahankan hidupnya dengan makan dedaunan. Akan
tetapi, lama-kelamaan ulat makin sedikit makan dan akhirny ulat berhenti
makan dan tampak tidak bergerak. Ulat segera membuat sarang dari air
liurnya. Air liurnya mengeras membentuk bahan semacam benang sutera.
Akhirnya, benang-benang itu menutup seluruh tubuh ulat. Keadaan ulat yang
terbungkus dalam sarang benang itu disebut kepompong (pupa). Setelah
berlangsung selama berhari-hari dalam kepompong, ulat berubah menjadi
kupu-kupu kemudian keluar dari kepompong. Metamorfosis kupu-kupu
tersaji pada gambar 2.1.
22
b. Daur hidup nyamuk
Nyamuk merupakan hewan yang mengalami metamorphosis sempurna.
Nyamuk dapat ditemukan dimana-mana dan sangat merugikan manusia.
Metamorphosis nyamuk tersaji pada gambar 2.2.
23
Daur hidup kecoa dimulai dari telur, kecoak muda (nimfa) kemudian
kecoak dewasa. Bentuk kecoak muda mirip dengan kecoak dewasa. Bedanya
kecoak muda tidak bersayap. Kecoak tidak melalui tahap pupa. Oleh karena
itu, perubahan atau metamorphosis kecoak merupakan metamorphosis tidak
sempurna atau tidak lengkap.
d. Daur hidup katak
Katak adalah satu-satunya hewan bukan serangga yang mengalami
metamorfosis (Haryanto, 2004: 72). Katak merupakan hewan amfibi, yaitu
hewan yang hidup di air dan di darat. Metamorphosis katak tersaji pada
gambar 2.4.
24
dewasa, tubuh kucing tidak berubah bentuk. Hanya ukuran tubuhnya saja
yang bertambah. Gerakannya pun semakin lincah. Kucing dewasa dapat
memanjat dan melompat dari tempat yang tinggi. Daur hidup kucing tersaji
pada gambar 2.5.
25
telur ayam generasi yang baru dengan siklus sama yang akan berulang
kembali (Wuryaningsih, 2011: 45).
26
pertemuan 4 sebesar 86,9. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas
V.
Persamaan dengan penelitian yaitu sama-sama menggunakan media
pembelajaran berupa gambar. Adapun perbedaanya yaitu menggunakan penelitian
tindakan kelas dan variabel terikatnya hasil belajar siswa. Tujuan dari penelitian
yang dilakukan adalah untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa kelas V-D SD
Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan melalui penggunaan media gambar.
Penelitian yang ketiga, oleh Arniah (2017) dengan judul “Upaya Peningkatan
Aktivitas Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD di Kelas III-B SD Negeri No. 053975 Stabat Lama”. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, penelitian
berlangsung selama dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan
kualitas aktivitas belajar yang dapat dilihat dari perubahan siklus I ke siklus II.
Rata-rata aktivitas menulis dan membaca mengalami perubahan dari proporsi 51%
menjadi 29%. Aktivitas mengerjakan dalam diskusi naik dari 21% menjadi 42%.
Aktivitas bertanya pada teman naik dari 3% menjadi 16%. Aktivitas bertanya
kepada guru meningkat dari 5% menjadi 12%. Aktivitas yang tidak relevan
dengan KBM turun dari 21% menjadi 3%.
Persamaan dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti model
pembelajaran STAD dan variabel terikat aktivitas belajar siswa. Adapun
perbedaannya menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Tujuan penelitian ini
adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Student Team Achievement Division di kelas III-B SD Negeri No
053975 Stabat Lama.
Penelitian yang keempat, oleh Putra dkk (2015) dengan judul “ Pengaruh
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Pemahaman Konsep dan
Sikap Sosial Siswa Kelas V ”. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi
eksperiment dengan rancangan penelitian post-test only control group design.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan pemahaman konsep antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
27
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelompok siswa yang
menggunakan model pembelajaran konvensional (p < 0,05), (2). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap pemahaman konsep dan sikap social siswa
pada mata pelajaran IPA kelas V.
Persamaan dengan penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan metode
penelitian kuantitatif, model pembelajaran yang digunakan juga sama yaitu model
pembelajaran STAD dan variabel terikatnya pemahaman konsep. Adapun
perbedaan pada penelitian ini yaitu variabel terikat sikap social siswa.
Penelitian yang kelima, oleh Cahyani dan Sastromiharjo (2015) dengan judul
“Penerapan Strategi Partisipatif Melalui Media Gambar Denah dan Kartu Pancing
Foto dalam Pembelajaran Pemahaman Konsep dan Berbicara”. Penelitian ini
menggunakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Pra-eksperimen
desain . Berdasarkan hasil uji t-test, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
pemahaman konsep antara hasil postes kelompok eksperimen dan kelompok
control serta terdapat perbedaan kemampuan berbicara antara hasil postes
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini ditunjukkan dari perhitungan
uji hipotesis menunjukkan thitung = 6,613 > ttabel = 2,021.
Persamaan dengan penelitian ini yaitu terletak pada media gambar yang
digunakan untuk meningkatkan pemahaman konsep. Adapun perbedaanya dengan
penelitian ini yaitu variabel terikatnya berbicara. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui adanya pengaruh media gambar denah dan kartu pancing foto
terhadap pemahaman konsep dan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa
indonesia.
28
hasil refleksi kegiatan pembelajaran kelas IV SD 2 Panjunan telah ditemukan
beberapa masalah diantaranya yaitu siswa kurang menguasai kompetensi dasar
pengetahan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA. Siswa sulit
memahami karena banyaknya materi yang harus dipelajari atau diingat dan
sebagian besar siswa hanya sekedar menghafal tanpa memahami konsep sehingga
siswa mudah lupa dengan materi yang sudah dipelajari. Kemudian pada saat
proses pembelajaran guru belum menggunakan model pembelajaran tetapi sudah
menggunakan media, walaupun masih jarang dan media pembelajaran yang
digunakan sudah tersedia dari sekolah sehingga menyebabkan siswa pasif dalam
kegiatan pembelajaran. Akibatnya tingkat pemahaman konsep terhadap materi
pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA
dikategorikan berada pada tingkat rendah. Hal tersebut diperkuat dengan hasil
studi pendahuluan dengan menggunakan soal pemahaman konsep Bahasa
Indonesia dan IPA yang kurang maksimal. Dari 29 siswa kelas IV SD 2 Panjunan,
sebanyak 26 atau 89,655 % siswa belum tuntas, sedangkan yang tuntas hanya
sebanyak 3 atau 10,344 % dari jumlah siswa. Salah satu upaya untuk
meningkatkan pemahaman konsep yang mengembangkan pembelajaran inovatif
dan kreatif yaitu dengan menerapkan model pembelajaran STAD (Student Team
Achievement Division) berbantuan media ALPIN.
Alasan peneliti menerapkan model pembelajaran STAD berbantuan media
ALPIN karena siswa akan saling belajar dan membelajarkan untuk melakukan
yang terbaik dalam kelompoknya, karena nilai individual akan dijumlahkan
kepada nilai kelompok. Hal ini akan memberi dampak terhadap motivasi belajar
siswa dalam usaha menjadi kelompok yang terbaik. Kemudian penggunaan media
ALPIN berupa gambar diharapkan dapat menarik minat siswa untuk terlibat aktif
dalam proses pembelajaran dan memudahkan penyampaian konsep abstrak agar
lebih dipahami siswa. Skema kerangka berpikir model STAD (Student Team
Achievement Division) berbantuan media ALPIN dapat dilihat pada gambar 2.7.
29
Gambar 2.7 Kerangka Berfikir
Masalah:
Belum menggunakan model dan media pembelajaran
Siswa susah memahami materi yang terlalu banyak teori
Siswa cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran
Pemahaman konsep siswa dikategorikan pada tingkat rendah
Solusi:
Menerapkan model STAD (Student Team Achievement Division)
berbantuan media ALPIN pada suatu kelas. Kemudian bermaksud untuk
membandingkan keadaan sebelum dengan sesudah diberi perlakuan.
Hasil:
Menggunakan model dan media pembelajaran inovatif dan kreatif
Siswa mudah memahami materi yang banyak teorinya
Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran
30
2. Ho: tidak terdapat peningkatan pemahaman konsep siswa setelah diajar
menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan media ALPIN.
Ha: terdapat peningkatan pemahaman konsep siswa setelah diajar
menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan media ALPIN.
3. Ho: aktivitas siswa yang menerima model pembelajaran STAD berbantuan
media ALPIN kurang dari 70.
Ha: aktivitas siswa yang menerima model pembelajaran STAD berbantuan
media ALPIN lebih dari 70.
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
O1 X O2
Gambar 3.1 Desain Pola The One-Group Pretest-Posttest Design
(Sumber: Sugiyono, 2016: 108)
Keterangan:
X = Perlakuan (Variabel Independent)
O1 = Nilai Pretest (sebelum diberi perlakuan)
O2 = Nilai Posttest (sesudah diberi perlakuan)
32
Desain penelitian The One-Group Pretest-Posttest Design dilakukan
dengan cara memberikan pretest kepada siswa kelas IV SD 2 Panjunan berupa
seperangkat soal tes untuk mengukur kondisi awal pengetahuan siswa mengenai
pemahaman konsep. Selanjutnya sampel penelitian akan diberi perlakuan model
pembelajaran STAD berbantuan media ALPIN selama penelitian berlangsung.
Untuk melihat pengaruhnya, siswa kemudian diberikan posttest diakhir
penelitian. Perbedaan antara pretest dan posttes diasumsikan sebagai adanya
pengaruh dari perlakuan atau eksperimen yang dilakukan. Adapun soal yang
diberikan saat posttes memiliki tingkatan yang sama dengan soal yang diberikan
saat pretest. Secara singkat tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Tahap pra eksperimen
Pada tahap ini, peneliti memberikan soal pretest sebelum siswa diberi
perlakuan menggunakan model Student Team Achievement Division
berbantuan media ALPIN.
2. Tahap perlakuan (eksperimen)
Pada tahap ini, peneliti memberi perlakuan (treatment) sebanyak 3 kali
pada kelas eksperimen berupa penerapan model model Student Team
Achievement Division berbantuan media ALPIN pada materi Bahasa Indonesia
dan IPA yang terdapat pada tema 6 cita-citaku. Terdapat beberapa tahap dalam
penerapan model model Student Team Achievement Division berbantuan media
ALPIN.
a. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi siklus hidup hewan
dan puisi.
b. Siswa memperhatikan media ALPIN yang berisi beberapa gambar siklus
hidup hewan, materi puisi dan permainan papan kertas.
c. Siswa memainkan atau mengotak-atik gambar daur hidup hewan yang
terdapat pada media ALPIN.
d. Siswa dibentuk ke dalam beberapa kelompok heterogen, setiap kelompok
terdiri dari 5-6 siswa.
33
e. Siswa perwakilan kelompok mengambil permainan papan kertas yang
terdapat pada media ALPIN.
f. Siswa secara berkelompok memainkan papan kertas, kemudian
menyelesaikan tugas berkaitan dengan materi siklus hidup hewan dan puisi
yang ada pada permainan papan kertas.
g. Siswa secara berkelompok berdiskusi menyelesaikan tugas yang ada pada
permainan papan kertas.
h. Beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian.
i. Siswa kelompok lain memperhatikan dan menanggapi hasil diskusi.
j. Siswa secara individu diberikan kuis oleh guru.
k. Siswa bersama guru merangkum dan menyimpulkan mengenai materi yang
telah dipelajari.
l. Siswa secara berkelompok diberikan penghargaan berdasakan perolehan
nilai kuis individu yang diakumulasikan ke dalam nilai kelompok.
3. Tahap pasca eksperimen
Pada tahap ini, peneliti mengadakan posttest atau tes akhir. Posttest ini
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perlakuan (treatment)
terhadap kelas eksperimen. Posttest ini berupa soal yang memiliki tingkatan
yang sama dengan soal pretest.
3.1.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Subjek atau tempat penelitian akan dilakukan pada kelas IV SD 2
Panjunan, Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Penelitian dilaksanakan pada bulan
September sampai Februari 2019 Tahun ajaran 2019/2020. Adapun waktu
penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
No Keterangan Bulan
34
4 Seminar proposal Desember (minggu keempat)
5 Pelaksanaan penelitian Januari (minggu kesatu)
6 Penyusunan skripsi Januari – Februari
7 Ujian skripsi Februari
35
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2016: 118). Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik Sampling jenuh. Alasan
menggunakan teknik Sampling jenuh karena peneliti akan menjadikan semua
populasi sebagai sampel yaitu kelas IV SD 2 Panjunan yang berjumlah 29 siswa.
36
pengamatan terhadap variabel terikat yaitu aktivitas siswa yang terdiri dari aspek
sikap dan keterampilan dalam proses pembelajaran. Observasi dalam proses
penelitian ini diamati oleh observer yaitu guru kelas sekolah penelitian dan guru
yang memberikan proses pembelajaran. Observasi dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi.
3.3.2 Wawancara
Pengumpulan data melalui wawancara dilakukan dengan memberikan
serangkaian pertayaan yang diajukan secara langsung oleh peneliti kepada
responden (Lestari dan Yudhanegara, 2015: 238). Teknik wawancara yang
digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur. Sugiyono (2016:
194) menyatakan bahwa wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik
pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan
pasti informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan
wawancara, peneliti telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan
atau pedoman wawancara yang telah tersusun sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya.
Wawancara digunakan untuk melakukan studi pendahuluan dalam
menemukan permasalahan yang harus diteliti dan mengetahui hal-hal responden
yang lebih mendalam. Kegiatan wawancara dilakukan kepada guru kelas IV
(Parianah, S. Pd) serta satu siswa kelas IV. Inti pertanyaan dari wawancara dalam
penelitian ini yaitu masalah yang dihadapi siswa dalam kegiatan proses
pembelajaran kurikulum 2013 di SD 2 Panjunan.
3.3.3 Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data awal sampai akhir
penelitian. Sugiyono (2016: 329) mendefinisikan bahwa dokumen merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berupa tulisan, gambar, atau
karya-karya monumental dari seseorang. Dokumentasi dalam penelitian ini untuk
memperoleh berbagai arsip yaitu daftar nama siswa kelas, foto aktivitas belajar
siswa dan waktu pelaksanaan wawancara dengan guru kelas IV SD 2 Panjunan.
Selain itu, peneliti menggunakan teknik dokumentasi sebagai bukti pelaksanaan
penelitian. Bukti tersebut berupa foto, dan video selama proses pembelajaran.
37
3.3.4 Tes
Tes merupakan alat ukur untuk pengumpulan data dengan memberikan
instrument tes yang terdiri dari seperangkat pertanyaan/soal untuk memperoleh
data mengenai kemampuan siswa terutama pada aspek kognitif (Lestari dan
Yudhanegara, 2015: 232). Tes yang digunakan dalam penelitian berupa tes
subjektif berbentuk uraian. Tes diberikan tiga tahap, yaitu tes awal (studi
pendahuluan) yang digunakan untuk memperoleh data awal sebelum penelitian,
kemudian pretest untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum diberi
perlakuan menggunakan model model Student Team Achievement Division
berbantuan media ALPIN dan tes akhir (posttes) yang diberikan setelah penelitian
untuk mengukur pemahaman konsep siswa setelah diberi perlakuan atau treatmen.
Sebelum digunakan, tes dianalisis validitas butir soal terlebih dahulu. Tes ini
digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan
pencapaian target pemahaman konsep pada tema 6 Cita-citaku pada muatan
Bahasa Indonesia dan IPA.
38
konsep dengan bahasa sendiri, Menafsirkan hubungan antar konsep,
Memperhitungkan data dengan melibatkan konsep, Menerapkan pengetahuan dan
pemahaman dalam memecahkan suatu masalah pada situasi baru, Menganalisis
atau memecah konsep menjadi beberapa bagian dan menunjukkan paham
hubungannya, Menyatukan ide menjadi sebuah bentuk yang baru dengan
bahasanya sendiri, dan Menilai atau membuat keputusan berdasarkan fakta.
3.4.2 Instrumen Non Tes
Instrumen non tes digunakan untuk mengukur aspek sikap dan
keterampilan siswa yang meliputi lembar observasi, wawancara, dan dokumentasi
yang akan diuraikan sebagai berikut.
3.4.2.1 Lembar observasi
Lembar observasi adalah instrumen non tes yang berupa kerangka kerja
kegiatan penelitian yang dikembangkan dalam bentuk skala nilai atau berupa
catatan temuan hasil penelitian (Lestari dan Yudhoyono, 2017: 172). Lembar
observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati hal-hal yang terkait
dengan aktivitas belajar siswa kelas IV SD 2 Panjunan pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
3.4.2.2 Pedoman wawancara
Pedoman wawancara merupakan instrumen non tes yang berupa
serangkaian pertanyaan yang dipakai sebagai acuan untuk mendapatkan
data/informasi tertentu tentang keadaan responden dengan cara tanya-jawab
(Lestari dan Yudhoyono, 2017: 172). Wawancara yang digunakan dalam
penelitian ini adalah wawancara terstruktur dimana peneliti telah menyiapkan
instrument penelitian berupa pertanyaan atau pedoman wawancara yang telah
tersusun sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data.
3.4.2.3 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono,
2016: 329). Dokumentasi dalam penelitian ini untuk memperoleh berbagai arsip
yaitu daftar nama siswa kelas, foto aktivitas belajar siswa dan waktu pelaksanaan
wawancara dengan guru kelas IV SD 2 Panjunan. Selain itu, peneliti
39
menggunakan teknik dokumentasi sebagai bukti pelaksanaan penelitian. Bukti
tersebut berupa foto, dan video selama proses pembelajaran.
40
b. Tidak terdapat kalimat dengan makna ganda
c. Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku
(Sumber: Kusaeri dan Supranoto, 2016: 166)
Tinggi rendahnya validitas suatu instrument sangat bergantung pada
kriteria penilaiannya. Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat validitas
instrument dapat dilihat pada Tabel 3.2.
41
2. Pada menu utama SPSS, memilih menu Analyze – scale – Reliability
Analysis.
3. Memasukkan semua variabel ke dalam kotak items dengan mengklik tanda
panah, kemudian pada model pilih Alpha dan klik Statistics kemudian pada
Descriptive for checklist Scale if item deleted.
4. Klik Continue lalu OK
Tinggi rendahnya derajat reliabilitas suatu instrument ditentukan oleh nilai
koefisien korelasi antara butir soal atau item pertanyaan/pernyataan dalam
instrument tersebut yang dinotasikan dengan r. Tolak ukur untuk
menginterpretasikan derajat reliabilitas instrument dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen
42
nilai pretest dan postest pemahaman konsep tema 6 muatan Bahasa Indonesia dan
IPA normal atau tidak. Pada uji normalitas ini menggunakan rumus kolmogrof
Smirnov. Lestari dan Yudoyono (2017: 243) mengatakan bahwa uji kolmogrof
Smirnov dapat digunakan pada sampel besar atau kecil. Pengambilan keputusan
dan penarikan kesimpulan pada taraf signifikan 5% apabila signifikansinya lebih
dari 0,05 maka Ho diterima serta dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal. Namun apabila signifikansinya kurang dari 0,05 maka H o ditolak. ,
adapun langkah pengujian normalitas menggunakan. Perhitungan dilakukan
menggunakan progam SPSS. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.
1. Merumuskan formula hipotesis.
Ho: data berdistribusi normal
Ha: data tidak berdistribusi normal
2. Memasukkan data pada Dataset, pada Variabel View.
3. Pada menu utama SPSS, memilih menu Analyze – Descriptive Statistics –
Explore.
4. Memasukkan data pada kotak Dependen List dengan meng-klik tanda panah,
kemudian meng-klik continue dan klik OK.
5. Muncul Output dan memberikan kesimpulan.
(Lestari dan Yudoyono, 2017: 245-246)
3.6.2 Uji Hipotesis
Uji hipotesis penelitian dimaksudkan untuk menjawab hipotesis yang telah
diajukan. Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan untuk menganilis perbedaan
pemahaman konsep sebelum dan sesudah diterapkan model STAD berbantuan
media ALPIN, menganilis peningkatan pemahaman konsep sebelum dan sesudah
diajar menggunakan model STAD berbantuan media ALPIN, menganilisis
aktivitas siswa kelas IV SD 2 Panjunan dengan menggunakan model STAD
berbantuan media ALPIN mencapai kriteria ketuntasan minimal yang akan
diuraikan sebagai berikut.
43
Uji t berpasangan (paired sample t-test) adalah metode pengujian hipotesis
dimana data yang digunakan harus berpasangan (Kariadinata dan Abdurrahman,
2012: 210). Pada penelitian ini, uji paired sample t-test digunakan untuk
menganalisis apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa sebelum dan
sesudah diterapkan model pembelajaran STAD berbantuan media ALPIN.
Kriteria pengujian yang digunakan yaitu jika nilai signifikansi < 0,05 maka H 0
ditolak, dan jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka H o diterima. Hipotesis yang
diajukan sebagai berikut:
Ho: tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa antara sebelum dan
sesudah diterapkan model pembelajaran STAD berbantuan media ALPIN.
Ha: terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa antara sebelum dan sesudah
diterapkan model pembelajaran STAD berbantuan media ALPIN.
Pengujian ini dilakukan pada hasil pretest dan postest pemahaman konsep,
Adapun perhitungan paired sample t-test pada penelitian ini menggunakan
progam SPSS yaitu:
1. Buka progam SPSS 22.
2. Pada variabel view isikan: kolom “name” pada baris pertma ketik pretest,
pada “label” ganti menjadi sebelum menerapkan, dan kolom “measure” pilih
scale. Sedangkan kolom “name” pada baris kedua ketik posttest, pada “label”
ganti menjadi sesudah menerapkan, dan kolom “measure” pilih scale.
3. Kilk Data View masukkan data yang kan diuji.
4. Pada menu utama SPSS, pilih Analyze – Compare Means – Paired Sample T
Test.
5. Pada kotak Paired Variabels masukkan variabel sebelum menerapkan pada
Variable 1 dan variabel sesudah menerapkan pada Variabel 2 dan klik OK,
maka hasil uji akan muncul.
6. Memberikan kesimpulan akhir dengan kriteria yang ditentukan.
3.6.2.2 Uji N-Gain Pemahaman Konsep
Uji gain digunakan untuk menganalisis peningkatan kemampuan siswa
antara sebelum dan sesudah pemberian perlakuan (treatment) Lestari dan
Yudhanegara (2017: 234). Pada penelitian ini, uji gain digunakan untuk
44
menganalisis peningkatan pemahaman konsep siswa sebelum dan sesudah
diterapkan model pembelajaran STAD berbantuan media ALPIN. Nilai yang
digunakan pada uji gain yaitu nilai pretest dan nilai postest pemahaman konsep.
Adapun hipotesis yang diajukan sebagai berikut:
Ho: tidak terdapat peningkatan pemahaman konsep siswa setelah diajar
menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan media ALPIN.
Ha: terdapat peningkatan pemahaman konsep siswa setelah diajar menggunakan
model pembelajaran STAD berbantuan media ALPIN.
Nilai gain diperoleh dari selisih antara skor postest dan skor pretest.
Perolehan nilai gain disimbolkan dengan huruf g dan ditentukan dengan rumus
yang dapat dilihat pada gambar 3.2.
45
Uji t deskriptif pada penelitian ini dilakukan untuk menganalisis aktivitas
siswa kelas IV SD 2 Panjunan dengan menggunakan model pembelajaran STAD
berbantuan media ALPIN mencapai kriteria ketuntasan minimal yang sudah
ditetapkan sekolah yaitu 70. Nilai yang digunakan pada uji t deskriptif aktivitas
siswa yaitu nilai hasil observasi pada saat proses pembelajaran menggunakan
model STAD berbantuan media ALPIN.
Peneliti menggunakan uji t deskriptif aktivitas siswa karena sampel yang
diambil dalam penelitian berukuran kecil n ≤ 30. Adapun hipotesis yang diajukan
sebagai berikut:
Ho: nilai aktivitas siswa yang menerima model pembelajaran STAD berbantuan
media ALPIN kurang dari 70.
Ha: nilai aktivita siswa yang menerima model pembelajaran STAD berbantuan
media ALPIN lebih dari 70.
Pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan menggunakan taraf
kepercayaan 95% dengan kriteria: jika P-value > ½ ɑ, maka Ho diterima dan jika
P- value ≤ ½ ɑ, maka Ho ditolak. Pada penelitian ini perhitungan dilakukan dengan
progam SPSS, adapun langkah-langkah uji t deskriptif aktivitas sebagai berikut:
1. Masukkan data ke dala Dataset.
2. Pada variabel view isikan name: nilai, type: numeric, decimals: 0, label: nilai
aktivitas siswa, measure: scale.
3. Pada menu utama SPSS, pilih menu analyze – compare means – one sample t
test.
4. Masukkan variabel nilai ke dalam kotak test variabels (s) dengan meng-klik
tanda panah, kemudian isi test value dengan nilai yang dihipotesiskan, yaitu
70, kemudian klik OK.
5. Muncul Output dan memberikan kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
46
Arifin, Zaenal. 2016. Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, dan Prosedur)
Cetakan Kedelapan. Jakarta: Rosda Karya.
Arniah. 2017. Upaya Peningkatan Aktvitas Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas III-B SD
Negeri No. 053975 Stabat Lama. Jurnal Guru Kita. 1(2): 70-78.
Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga
Haryanto. 2004. Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
Kemendikbud. 2016. Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar (SD) Edisi Revisi.
Jakarta: Kemendikbud.
47
Kustandi, Cecep dan Sutjipto, Bambang. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Praswoto, Andi. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoretis dan
Praktis. Jakarta: Kencana.
Putra, Tegeh dan Wibawa Citra. 2015. Pengaruh model pembelajaran kooperatif
tipe stad terhadap pemahaman konsep dan sikap social siswa kelas V. e-
Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD. 3 (1): 1-
10.
48
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
49
Lampiran 1
Bulan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi ke
SD
2 Penyusunan
proposal
skripsi
3 Pembuatan
instrmen
4 Seminar
proposal
5 Pelaksanaan
penilitian
50
6 Penyusunan
skripsi
7 Sidang
skripsi
8 Laporan
51
Lampiran 2
DAFTAR NAMA SISWA KELAS IV
SD 2 PANJUNAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Lampiran 3
DAFTAR NAMA KELOMPOK
52
No. Nama Kelompok Anggota Kelompok
1. Kelompok DAPA
ASC
ANS
RR
MAI
NH
2. Kelompok AR
KAP
MBF
MZ
RAP
TKR
3. Kelompok OP
HMF
MAA
SCN
SNA
GWA
4. Kelompok VV
BWR
FZ
A
MRA
DAN
5. Kelompok CFM
RSA
ZAP
MAP
KNH
Lampiran 4
HASIL WAWANCARA GURU
STUDI PENDAHULUAN
53
Tujuan Penelitian : Memperoleh informasi tentang pemahaman konsep siswa
kelas IV pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA
sebelum dilaksanakan penelitian.
No Pertanyaan Jawaban
1. Kurikulum apakah yang diterapkan Kurikulum 2013
di SD 2 Panjunan?
2. Bagaimana proses pembelajaran di Berjalan baik, sesuai dengan RPP
kelas IV SD 2 Panjunan?
3. Sumber belajar apa sajakah yang Ibu Dari buku paket dan LKS
gunakan dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia dan IPA?
4. Bagaimana ibu bisa mengetahui jika Ketika siswa mau bertanya dan
siswa sudah memahami materi bisa menyimpulkan sendiri
Bahasa Indonesia dan IPA?
5. Menurut ibu materi apa yang sulit Sistem peredaran darah dan sumber
dipahami siswa? daya alam karena terlalu banyak
materi
6. Model apa yang ibu gunakan saat Cooperative Learning dan Picture
mengajar pembelajaran tematik? and picture
7. Apakah ibu pernah menggunakan Belum pernah
model pembelajaran STAD?
8. Apakah ibu pernah menggunakan Pernah namun jarang
media pembelajaran? menggunakan media
9. Bagaimana tingkat pemahaman Masih rendah, karena tingkat
konsep Bahasa Indonesia dan IPA pemahaman siswa berbeda-beda
yang dimiliki siswa?
10. Bagaimana cara ibu meningkatkan Dengan menggunakan kata
pemahaman konsep Bahasa kunci/konsep materi yang diajarkan
54
Indonesia dan IPA yang dimiliki supaya siswa lebih mudah
siswa? memahami materi pelajaran
11. Apakah ibu selalu memberikan Iya
evaluasi pembelajaran?
Kesimpulan/catatan:
a. Guru sudah menggunakan model dan mediapembelajaran namun masih
jarang
Lampiran 5
HASIL WAWANCARA SISWA
STUDI PENDAHULUAN
55
Indonesia dan IPA?
2. Apakah kamu memahami materi memahami
yang disampaikan guru?
3. Apakah kamu menyukai guru menyukai
kelasmu?
4. Mata pelajaran apa yang paling kamu SBdP
sukai?
5. Apakah kamu senang dengan Cukup menyenangkan
pembelajaran Bahasa Indonesia dan
IPA?
6. Apakah kamu pernah bertanya Pernah, materi sumber daya alam
tentang materi yang belum kamu karena banyak materi yang dihafal
pahami?dan materi apa yang sulit
menurut kamu?
7. Apakah gurumu pernah memberikan Iya pernah
evaluasi atau ulangan harian pada
saat selesai proses pembelajaran?
8. Bagaimana hasil ulanganmu pada Cukup bagus
pembelajaran Bahasa Indonesia dan
IPA?
Kesimpulan/catatan:
Siswa menilai pembelajaran yang dilakukan guru cukup menyenangkan. Siswa
mengalami kesulitan dalam pembelajaran dikarenakan terlalu banyak materi
yang harus dihafal.
56
(NIP. 196709102006042003 ) (NIM. 201633071)
57
Lampiran 6
KISI-KISI SOAL STUDI PENDAHULUAN
Muatan Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia Jumlah Soal :6
Kompetensi Dasar Indikator Soal Indikator Ranah Bentuk Tes Nomor Soal
Pemahaman Pengetahuan
Konsep
IPA Siswa dapat Menerapkan C3 Uraian 4
menentukan cara pengetahuan dan
3.5 Menjelaskan pelestarian sumber pemahaman dalam
pentingnya daya alam memecahkan suatu
upaya masalah pada situasi
keseimbangan baru
dan pelestarian
sumber daya Siswa dapat Menganalisis atau C4 Uraian 5
alam di menguraikan memecah konsep
lingkungannya pemanfaatan menjadi beberapa
sumber daya alam bagian dan
menunjukkan
58
paham
hubungannya
Siswa dapat Menyatukan ide C6 Uraian 6
merencanakan menjadi sebuah
kegiatan menjaga bentuk yang baru
sumber daya alam dengan bahasanya
sendiri
59
dongeng, dan Siswa dapat Menafsirkan C4 Uraian 2
sebagainya). menganalisis sikap hubungan antar
yang perlu dan tidak konsep
perlu dicontoh dari
suatu cerita
60
Lampiran 7
Soal Studi Pendahuluan
Nama :
No. Absen :
Kelas :
61
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Bacaan teks untuk soal nomor 2 sampai 4
Semut dan Belalang
Di tengah hutan, hiduplah seekor semut yang sangat rajin. Setiap hari Sang
Semut semangat bekerja keras mengumpulkan makanan dan
menyimpannya di dalam lumbung rumahnya untuk persiapan musim
dingin. Hingga suatu hari ketika sedang bekerja, Sang Semut bertemu
dengan seekor belalang yang sedang asyik berjemur sambil bermalas-
malasan.
Akhirnya musim dingin tiba. Sang Semut yang rajin itu duduk dengan
nyaman di dalam rumahnya yang hangat sambil menikmati makanannya
yang berlimpah. Belalang termenung sedih di rumahnya karena tidak
memiliki makanan sedikit pun. Saat Belalang hampir mati kelaparan Sang
Semut datang dan memberinya makanan. Sejak saat itu, sang Belalang
rajin mengumpulkan makanan seperti Sang Semut.
2. Cerita di atas terdapat dua contoh sikap yang berbeda. Dengan mengaitkan
cerita diatas, Sikap siapa yang perlu dan tidak perlu kamu contoh!
Jawab:
………………………………………………………………………………
62
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
3. Berdasarkan cerita datas, Bagaimana sikap yang perlu kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
4. Hutan adalah sumber daya alam dimana terdapat banyak pepohonan yang
dapat dijadikan kayu, dan kayu mempunyai banyak manfaat.
Bagaiman cara yang dapat kamu lakukan untuk melestarikan hutan!
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
5. Perhatikan kegiatan berikut dengan seksama!
a. Kayu ditebang yang dimanfaatkan untuk menjadi kayu bakar dan
membangun rumah
b. 63apid an kerbau yang bermanfaat untuk membajak sawah
c. Tumbuhan yang bermanfaat sebagai protein nabati memberikan zat
hijau daun pada tubuh kita.
Kegiatan di atas merupakan contoh pemanfaatan sumber daya alam yang
dapat diperbarui. Nah, sekarang coba uraikan tiga contoh sumber daya
alam yang tidak dapat diperbarui beserta manfaatnya!
63
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
6. Tahukah kau siapa yang bekerja agar lingkungan tetap terlindungi? Ya,
mereka adalah pecinta lingkungan. Tugas pecinta lingkungan yaitu
menjaga lingkungan dari perusakan dan pencemaran akibat ulah manusia.
Kamu dapat menjadi bagian dari mereka yang peduli terhadap lingkungan.
Buatlah rencana kegiatan agar sumber daya alam di sekitarmu terjaga!
Pilihlah 2 sumber daya alam yang ada di sekitarmu! Rencanakan 2
kegiatan untuk menjaganya!
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
7. Penebangan kayu di hutan secara terus menerus akan merusak ekosistem
hutan. Tanah menjadi tandus, hewan menjadi kehilangan tempat tinggal,
dan dapat mengakibatkan bencana banjir ataupun longsor.
Apakah tindakan tersebut benar? Jelaskan pendapatmu!
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
64
Lampiran 8
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Studi Pendahuluan
65
menolong. Skor 3 = jika menyebutkan 3 sikap
semut
Skor 4 = jika menyebutkan 4 sikap
semut dengan benar
4 Melakukan reboisasi, menerapkan Skor 1 = jika jawaban salah 4
sistem tebang pilih, tidak membuang Skor 2 = jika menyebutkan 1 cara
sampah sembarangan dihutan. pelestarian hutan
Skor 3 = jika menyebutkan 2 cara
pelestarian hutan
Skor 4 = jika menyebutkan 3 cara
pelestarian hutan dengan benar
66
dan mengakibatkan bencana banjir
ataupun longsor.
Pedoman penskoran:
Skor maksimal = 4
Skor minimal = 1
Nilai = x 100
=…
Lampiran 9
67
22. SCN 70 53 TT
23. SNA 70 53 TT
24. TKR 70 53 TT
25. VV 70 32 TT
26. ZAP 70 39 TT
27. BWR 70 71 T
28. FZ 70 42 TT
29. A 70 39 TT
Jumlah 1354
Rata-rata 46.69
Keterangan 3 tuntas
26 tidak tuntas
Lampiran 10
68
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA RANAH SIKAP
Lampiran 11
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
RANAH SIKAP
69
No. Indikator Aspek Penskoran
Aktivitas
70
penjelasan tidak kosentrasi
guru 3.Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan
kosentrasi
4.Siswa mendengarkanpenjelasan guru dengan
kosentrasi dan bersikap baik
71
Sikap berani 1.Siswa tidak berani berpendapat
berpendapat 2.Siswa berani berpendapat dengan suara lirih
dan menyampaikan dengan kurang sopan
3.Siswa berani berpendapat dengan suara
lantang dan menyampaikan dengan kurang
sopan
Siswa berani berpendapat dengan suara
lantang dan sopan
6. Kegiatan Sikap aktif saat 1.Siswa tidak pernah aktif saat berdiskusi
Mental berdiskusi 2.Siswa jarang aktif saat berdiskusi
3.Siswa aktif saat berdiskusi
Siswa selalu aktif saat berdiskusi
Nilai =
2. 79 < x ≤ 89 Baik B
3. 70 ≤ x ≤ 79 Cukup C
72
Lampiran 12
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA RANAH
KETERAMPILAN
Lampiran 13
73
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
RANAH KETERAMPILAN
74
3.Siswa menggambar chart siklus
hidup hewan secara lengkap
namun kurang runtut
4.Siswa menggambar chart siklus
hidup hewan dengan lengkap dan
runtut
3. Kegiatan Keterampilan 1. Siswa tidak mampu
Lisan mempresentasikan mempresentasikan hasil diskusi
hasil diskusi 2. Siswa hanya mampu menampilkan
hasil diskusi
3. Siswa mampu mepresentasikan
hasil diskusi tanpa menjelaskan
4. Siswa mampu mepresentasikan
hasil diskusi dengan baik
Nilai =
75
1. 89 < x ≤ 100 Sangat Baik A
2. 79 < x ≤ 89 Baik B
3. 70 ≤ x ≤ 79 Cukup C
4. x < 70 Perlu Bimbingan D
(Sumber: Kemendikbud: 2016)
76
Lampiran 14
SILABUS
77
Kompetensi Dasar Indikator Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber
Waktu Belajar
Bahasa Indonesia 1. Siswa diingatkan Penilaian 6 x 35 Karitas,
menit
3.6 Menggali isi dan 3.6.1 Mengidentifikasi Mengidentifikasi kembali tentang sikap Diana
amanat puisi ciri-ciri puisi. ciri-ciri puisi. pembelajaran Bentuk: Puspita.
yang disajikan sebelumnya. Lembar 2017.
secara lisan dan 4.6.1 Menyajikan hasil 2. Siswa memperhatikan observasi Buku
tulis dengan pengamatan tentang dan mendengarkan aktivitas Guru
tujuan untuk ciri-ciri puisi dalam penjelasan guru sikap. Tematik
kesenangan. bentuk tulisan. mengenai materi Terpadu
4.6 Melisankan puisi pembelajaran tentang Penilaian Kurikulu
hasil karya siklus hidup hewan Pengetahuan m 2013
pribadi dengan dan puisi. Bentuk: Tema 6
lafal, intonasi, 3. Siswa memperhatikan Tes Uraian. Cita-
dan ekspresi media album pintar citaku
yang tepat yang di dalamnya Penilaian Untuk
sebagai bentuk terdapat materi siklus keterampilan SD/MI
ungkapan diri. hidup hewan dan puisi. Bentuk: Kelas IV.
78
4. Siswa memainkan atau Lembar Jakarta:
IPA
mengotak atik gambar observasi Pusat
3.2 Membandingkan 3.2.1 Mengidentifikasi Mengidentifikasi
siklus hewan yang aktivitas Kurikulu
siklus hidup siklus hidup hewan siklus hidup
terdapat pada media keterampilan. m dan
beberapa jenis yang ada disekitar. hewan.
album pintar. Perbukua
mahluk hidup
5. Siswa membentuk n,
serta mengaitkan 4.2.1 Membuat skema
kelompok yang Balitbang,
dengan upaya siklus hidup yang ada
beranggotakan 5-6 Kemendik
pelestariannya. disekitar.
siswa dalam satu bud.
4.2 Membuat skema
kelompok. Karitas,
siklus hidup
6. Guru membagikan LKS Diana
beberapa jenis
kepada setiap Puspita.
mahluk hidup
kelompok. 2017.
yang ada di
7. Siswa perwakilan Buku
lingkungan
kelompok mengambil Guru
sekitarnya, dan
papan kertas yang ada Tematik
slogan upaya
di dalam media ALPIN. Terpadu
pelestariannya.
Kurikulu
8. Siswa mendengarkan
m 2013
penjelasan guru
79
mengenai aturan main Tema 6
papan kertas (seperti Cita-
permainan ulartangga). citaku
Untuk memulai Untuk
permainan, maka SD/MI
siswa perlu Kelas IV.
melempar dadu agar Jakarta:
dapat memajukan Pusat
bidaknya beberapa Kurikulu
angka sesuai dengan m dan
hasil lemparan dadu. Perbukua
Apabila bidak n,
memijak pada angka Balitbang,
yang terdapat Kemendik
gambar pesawat bud.
maka bidak dapat
naik.
Apabila bidak
memijak pada angka
80
yang terdapat
gambar bom maka
bidak akan turun.
Jika bidak memijak
pada angka yang
terdapat gambar
bintang maka siswa
harus mengambil
kartu soal yang
sudah disediakan.
9. Siswa secara
kelompok memainkan
dan mendiskusikan
tugas atau soal yang
terdapat pada
permainan papan
kertas.
81
yang sudah disediakan.
82
mengklarifikasi
jawaban-jawaban yang
kurang tepat.
15. Siswa secara individu
mengerjakan kuis
yang diberikan oleh
guru.
16. Siswa bersama guru
membahas kuis.
17. Siswa secara
berkelompok
diberikan
penghargaan
berdasakan perolehan
nilai kuis individu
yang diakumulasikan
ke dalam nilai
kelompok.
18. Guru memberikan
83
soal evaluasi pretest.
Mengetahui, Kudus,
Guru kelas Mengetahui,
84
Lampiran 15
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
85
ekspresi yang tepat sebagai puisi dalam bentuk tulisan.
bentuk ungkapan diri.
IPA
No Kompetensi Dasar Indikator
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan mengamati dan berdiskusi, siswa mampu
mengidentifikasikan ciri-ciri puisi dengan benar.
2. Melalui kegiatan membuat kesimpulan, siswa dapat menyajikan hasil
pengamatan tentang ciri-ciri puisi secara terperinci.
3. Melalui kegiatan mengamati media ALPIN, siswa mampu
mengidentifikasi siklus makhluk hidup yang ada di sekitarnya dengan
baik.
4. Melalui kegiatan menyusun gambar tahapan pertumbuhan hewan dan
tumbuhan, siswa mampu membuat skema siklus makhluk hidup yang ada
disekitar dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Bahasa Indonesia : mengidentifikasi ciri-ciri puisi
IPA : mengidentifikasi siklus hidup hewan
86
E. PENDEKATAN, MODEL & METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Model : STAD
Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi, Ceramah,
dan Presentasi.
87
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
88
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
89
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
90
2. Jenis Penilaian : Sikap, pengetahuan, dan keterampilan
3. Bentuk Tes : Tes tertulis pemahaman konsep
4. Instrumen Penilaian : Terlampir
Kudus, ...............
Mengetahui, Mengetahui,
Guru Kelas
Lampiran 16
Bahan Ajar
1. Pengertian puisi
Puisi adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan penyusun
bait dan baris yangbahasanya terlihat indah dan penuh makna. Karya sastra yang
singkat, padat, dan menggunakan bahasa yang indah. Singkat karena diungkapkan
tidak panjang lebar seperti prosa. Padat, maksudnya puisi digarap dengan pilihan
kata yang mengandung kekuatan rasa dan makna. Yakni dengan memilih kata
yang mempunyai majas, lambang, rima, sajak dan ungkapan yang menarik.
2. Ciri-ciri puisi
91
Puisi terdiri atas bagian-bagian yang merupakan kumpulan kata-kata yang
disebut baris puisi. Baris-baris puisi terkumpul menjadi bagian-bagian yang
disebut bait puisi.
Contoh puisi:
Anganku melayang ke masa depan ---------- baris puisi
Aku ingin menjadi seorang guru ---------- baris puisi
Guru adalah pejuang ilmu di garis depan ---------- baris puisi Bait puisi
Guru tanpa pamrih berbagi ilmu ---------- baris puisi
Ciri-ciri puisi ada 6 yaitu:
a. judul puisi
b. Penulis
c. isi puisi
d. jumlah bait
e. jumlah baris setiap bait
f. rima
Materi IPA
92
hewan yang mengalami metamorfosis, ada hewan yang mengalami perubahan
bentuk pada setiap tahapannya, ada juga yang tidak.
Hewan yang mengalami perubahan bentuk pada setiap tahapan
pertumbuhan dan perkembangannya dinamakan mengalami metamorphosis
sempurna. Sedangkan hewan yang mengalami perubahan bentuk hanya pada
beberapa tahap tumbuh kembangnya dinamakan mengalami perubahan bentuk
metamorfosis yang tidak sempurna.
Lampiran 17
Tujuan:
1. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri puisi.
93
2. Siswa mampu mengidentifikasi siklus hidup hewan.
Alat dan Bahan:
1. Media album pintar
2. Permainan papan kertas
3. Kartu soal
4. Bulpoin
Aturan permainan:
1. Untuk memulai permainan, maka siswa perlu melempar dadu agar dapat
memajukan bidaknya beberapa angka sesuai dengan hasil lemparan dadu.
2. Ambilah kartu soal setelah bidak memijak angka yang ada gambar bintang
pada permainan papan kertas.
3. Diskusikan dan jawablah pertanyaan yang ada pada kartu soal tersebut
dengan tepat.
4. Tuliskan jawaban pada lembar kegiatan siswa.
Kegiatan 1
1. Diskusikan dengan teman kelompokmu ciri-ciri teks yang ada pada kartu soal.
Sebagai panduan menemukan ciri-cirinya, kamu dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut.
a. Apakah kamu menemukan bahwa teks tersebut terdiri atas kumpulan kata-
kata yang tersusun menjadi baris-baris?
94
c. Tuliskan bunyi vokal dari kata terakhir setiap baris!
2. Tuliskan
Ciri-cirikesimpulan hasil
puisi sebagai diskusimu pada kolom berikut ini!
berikut:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
95
3. Susunlah baris-baris puisi yang ada pada kartu soal menjadi bait puisi!
Kemudian tuliskan ditempat yang sudah disediakan.
Susunan bait puisiku:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
.
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
Kegiatan 2
4. Amati gambar hewan-hewan yang ada pada kartu soal! Susunlah tahapan
pertumbuhan yang benar dengan menggunting gambar kemudian tempel pada
kolom yang tersedia dan berilah nomor urut dibawah gambar sehingga menjadi
urutan yang benar.
96
5. Buatlah kesimpulan tahapan siklus hidup yang sudah kamu amati!
97
Lampiran 18
1 2 3 4 5 6 7 8
1. DAPA
2. MRA
3. RR
98
4. ASC
5. ANS
6. AR
7. CFM
8. DAN
9. GWA
10. HMF
11. KAP
12. KNH
13. MAP
14. MBF
15. MAI
16. MAA
99
17. MZ
18. NH
19. OP
20. RSA
21. RAP
22. SCN
23. SNA
24. TKR
25. VV
26. ZAP
27. BWR
28. FZ
29. A
100
Jumlah Skor
Skor Maksimum
Presentase
Kriteria
Keterangan:
1. Sikap memperhatikan penjelasan guru
2. Sikap memperhatikan presentasi
3. Sikap mengajukan pertanyaan
4. Sikap mendengarkan penjelasan guru
5. Sikap mengerjakan lembar kerja
6. Sikap semangat dalam mengikuti pembelajaran
7. Sikap berani berpendapat
8. Sikap aktif saat berdiskusi
101
Lampiran 19
102
9. GWA
10. HMF
11. KAP
12. KNH
13. MAP
14. MBF
15. MAI
16. MAA
17. MZ
18. NH
19. OP
20. RSA
21. RAP
22. SCN
23. SNA
24. TKR
25. VV
26. ZAP
27. BWR
28. FZ
29. A
Jumlah Skor
Skor Maksimum
Presentase
Kriteria
Keterangan:
103
1. Keterampilan menyajikan hasil diskusi dalam bentuk tulisan
2. Keterampilan membuat rangkuman
3. Keterampilan menggambar chart siklus hidup hewan
4. Keterampilan mempresentasikan hasil diskusi
5. Keterampilan memberikan tanggapan
Lampiran 20
SILABUS
104
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
105
pribadi dengan dan puisi. Bentuk: Tema 6
lafal, intonasi, 4.6.1 Menyajikan hasil 3. Siswa memperhatikan Tes Uraian. Cita-
dan ekspresi pengamatan tentang media album pintar citaku
yang tepat ciri-ciri puisi yang yang di dalamnya Penilaian Untuk
sebagai bentuk berkaitan dengan akhir terdapat materi siklus keterampilan SD/MI
ungkapan diri. baris pada bait dalam hidup hewan dan puisi. Bentuk: Kelas IV.
bentuk tulisan. 4. Siswa memainkan atau Lembar Jakarta:
IPA
3.2 Membandingkan 3.2.1 Mengidentifikasi Mengidentifikasi mengotak atik gambar observasi Pusat
siklus hidup daur hidup yang siklus hidup siklus hewan yang aktivitas Kurikulu
beberapa jenis berbeda. hewan yang terdapat pada media keterampilan. m dan
mahluk hidup 3.2.2 Membuat berbeda. album pintar. Perbukua
serta mengaitkan kesimpulan tentang daur 5. Siswa membentuk n,
dengan upaya hidup hewan yang kelompok yang Balitbang,
pelestariannya. berbeda. beranggotakan 5-6 Kemendik
4.2 Membuat skema siswa dalam satu bud.
siklus hidup 4.2.1 Menyajikan kelompok. Karitas,
beberapa jenis hasil kesimpulan 6. Guru membagikan LKS Diana
mahluk hidup tentang daur hidup kepada setiap Puspita.
106
yang ada di hewan yang berbeda kelompok. 2017.
lingkungan dalam bentuk tabel. 7. Siswa perwakilan Buku
sekitarnya, dan kelompok mengambil Guru
slogan upaya papan kertas yang ada Tematik
pelestariannya. di dalam media ALPIN. Terpadu
Kurikulu
8. Siswa mendengarkan
m 2013
penjelasan guru
Tema 6
mengenai aturan main
Cita-
papan kertas (seperti
citaku
permainan ulartangga).
Untuk
Untuk memulai
SD/MI
permainan, maka
Kelas IV.
siswa perlu
Jakarta:
melempar dadu agar
Pusat
dapat memajukan
Kurikulu
bidaknya beberapa
m dan
angka sesuai dengan
Perbukua
hasil lemparan dadu.
n,
Apabila bidak
107
memijak pada angka Balitbang,
yang terdapat Kemendik
gambar pesawat bud.
maka bidak dapat
naik.
Apabila bidak
memijak pada angka
yang terdapat
gambar bom maka
bidak akan turun.
Jika bidak memijak
pada angka yang
terdapat gambar
bintang maka siswa
harus mengambil
kartu soal yang
sudah disediakan.
9. Siswa secara
108
kelompok memainkan
dan mendiskusikan
tugas atau soal yang
terdapat pada
permainan papan
kertas.
109
mempresentasikan hasil
diskusi secara
bergantian.
110
17. Siswa secara
berkelompok
diberikan
penghargaan
berdasakan perolehan
nilai kuis individu
yang diakumulasikan
ke dalam nilai
kelompok.
Mengetahui, Kudus,
Guru kelas Mengetahui,
111
112
Lampiran 21
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
113
ekspresi yang tepat sebagai puisi yang berkaitan dengan
bentuk ungkapan diri. akhir baris pada bait dalam
bentuk tulisan.
IPA
No Kompetensi Dasar Indikator
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan mengamati dan berdiskusi, siswa mampu
mengidentifikasi ciri-ciri puisi yang berkaitan dengan akhir baris pada
bait dengan benar.
2. Melalui kegiatan membuat kesimpulan, siswa dapat menyajikan hasil
pengamatan tentang ciri-ciri puisi yang berkaitan dengan akhir baris pada
bait dalam bentuk tulisan.
3. Melalui kegiatan mengamati media ALPIN, siswa mampu
mengidentifikasi daur hidup hewan yang berbeda dengan baik.
4. Melalui kegiatan berdiskusi, siswa mampu membuat kesimpulan tentang
daur hidup hewan yang berbeda
5. Melalui kegiatan berdiskusi, siswa mampu menyajikan hasil kesimpulan
tentang daur hidup hewan yang berbeda dalam bentuk tabel.
114
D. MATERI PEMBELAJARAN
Bahasa Indonesia : Mengidentifikasi ciri-ciri puisi berdasarkan baris pada bait
puisi
IPA : Mengidentifikasi Daur Hidup Hewan Yang Berbeda
.........................dan Presentasi.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
115
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
116
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
117
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
118
1. Teknik Penilaian : Tes dan Nontes
2. Jenis Penilaian : Sikap, pengetahuan, dan keterampilan
3. Bentuk Tes : Tes tertulis pemahaman konsep
4. Instrumen Penilaian : Terlampir
Kudus, ...............
Mengetahui, Mengetahui,
Guru kelas
Lampiran 22
Bahan Ajar
1. Ciri-ciri puisi
Puisi terdiri atas bagian-bagian yang merupakan kumpulan kata-kata yang
disebut baris puisi. Baris-baris puisi terkumpul menjadi bagian-bagian yang
disebut bait puisi.
Ciri-ciri puisi ada 6 yaitu:
119
a. Judul puisi d. Jumlah baris setiap bait
b. Penulis e. Jumlah bait
c. Isi puisi f. Rima
Contoh puisi:
Anganku melayang ke masa depan ---------- n
Aku ingin menjadi seorang guru ---------- u
Guru adalah pejuang ilmu di garis depan ---------- n rima
Guru tanpa pamrih berbagi ilmu ---------- u
Bunyi akhir baris-baris pada bait puisi diatas adalah n-u-n-u.
Bunyi vocal akhir pada baris-baris puisi disebut rima. Puisi diatas memiliki rima
teratur, yaitu n-u-n-u atau lebih dikenal a-b-a-b.
.
Materi IPA
Tahapan pertumbuhan hewan dari kecil sampai dewasa disebut daur hidup
hewan. Daur hidup hewan berbeda-beda, seperti daur hidup kupu-kupu dengan
daur hidup hewan kucing tentu berbeda. Berikut contoh-contoh daur hidup hewan
yang bermetamorfosis sempurna dan tidak sempurna:
120
hidupnya dengan makan dedaunan. Akan tetapi, lama-kelamaan ulat makin
sedikit makan dan akhirny ulat berhenti makan dan tampak tidak bergerak.
Ulat segera membuat sarang dari air liurnya. Air liurnya mengeras
membentuk bahan semacam benang sutera. Akhirnya, benang-benang itu
menutup seluruh tubuh ulat. Keadaan ulat yang terbungkus dalam sarang
benang itu disebut kepompong (pupa). Setelah berlangsung selama berhari-
hari dalam kepompong, ulat berubah menjadi kupu-kupu kemudian keluar
dari kepompong.
b. Daur hidup belalang
Lampiran 23
Nama Kelompok:
Lembar Kegiatan Siswa
Nama anggota kelompok:
2.
3.
4.
5.
6.
121
Tujuan:
1. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri puisi berdasarkan baris pada bait.
2. Siswa mampu mengidentifikasi daur hidup hewan yang berbeda.
Alat dan Bahan:
1. Media album pintar
2. Permainan papan kertas
3. Kartu soal
4. Bulpoin
Aturan permainan:
1. Untuk memulai permainan, maka siswa perlu melempar dadu agar dapat
memajukan bidaknya beberapa angka sesuai dengan hasil lemparan dadu.
2. Ambilah kartu soal setelah bidak memijak angka yang ada gambar bintang
pada permainan papan kertas.
3. Diskusikan dan jawablah pertanyaan yang ada pada kartu soal tersebut
dengan tepat.
4. Tuliskan jawaban pada lembar kegiatan siswa.
Kegiatan 1
1. Bacalah puisi yang ada pada kartu soal, kemudian jawab pertanyaan-
pertanyaan berikut!
a. Apakah judul puisi tersebut!
122
b. Berapakah jumlah bait yang terdapat pada puisi tersebut?
2. Perhatikan kembali puisi yang terdapat pada kartu soal dengan seksama. Amati
bunyi vokal setiap kata terakhir pada setiap baris puisi!
a. Bagaimana bunyi akhir baris-baris pada bait puisi tersebut?
123
Kegiatan 2
3. Perhatikan gambar daur hidup hewan yang ada pada kartu soal, kemudian
diskusikan perbedaan daur hidup hewan tersebut dan buatlah kesimpulan hasil
diskusimu!daur hidup hewan …………. dan ………….. sebagai berikut.
Perbedaan
124
Lampiran 24
125
10. HMF
11. KAP
12. KNH
13. MAP
14. MBF
15. MAI
16. MAA
17. MZ
18. NH
19. OP
20. RSA
21. RAP
22. SCN
23. SNA
24. TKR
25. VV
26. ZAP
27. BWR
28. FZ
29. A
Jumlah Skor
Skor Maksimum
Presentase
Kriteria
Keterangan:
1. Sikap memperhatikan penjelasan guru
126
2. Sikap memperhatikan presentasi
3. Sikap mengajukan pertanyaan
4. Sikap mendengarkan penjelasan guru
5. Sikap mengerjakan lembar kerja
6. Sikap semangat dalam mengikuti pembelajaran
7. Sikap berani berpendapat
8. Sikap aktif saat berdiskusi
Lampiran 25
127
No Nama Siswa Aspek yang diamati Skor Presentase Kriteria
1 2 3 4 5
1. DAPA
2. MRA
3. RR
4. ASC
5. ANS
6. AR
7. CFM
8. DAN
9. GWA
10. HMF
11. KAP
12. KNH
13. MAP
14. MBF
15. MAI
16. MAA
17. MZ
18. NH
19. OP
20. RSA
21. RAP
22. SCN
23. SNA
24. TKR
128
25. VV
26. ZAP
27. BWR
28. FZ
29. A
Jumlah Skor
Skor Maksimum
Presentase
Kriteria
Keterangan:
1. Keterampilan menyajikan hasil diskusi dalam bentuk tulisan
2. Keterampilan membuat rangkuman
3. Keterampilan menggambar chart siklus hidup hewan
4. Keterampilan mempresentasikan hasil diskusi
5. Keterampilan memberikan tanggapan
129
Lampiran 26
SILABUS
130
Kompetensi Dasar Indikator Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber
Waktu Belajar
Bahasa Indonesia 1. Siswa diingatkan Penilaian 6x 35 Karitas,
menit
3.6 Menggali isi dan 3.6.1 Mengidentifikasi Mengidentifikasi kembali tentang sikap Diana
amanat puisi isi dan makna yang ada isi atau makna pembelajaran Bentuk: Puspita.
yang disajikan dalam puisi. yang ada dalam sebelumnya. Lembar 2017.
secara lisan dan 3.6.2 Memahami cara puisi 2. Siswa memperhatikan observasi Buku
tulis dengan atau langkah-langkah Cara menulis dan mendengarkan aktivitas Guru
tujuan untuk dalam menulis puisi. puisi. penjelasan guru sikap. Tematik
kesenangan. mengenai materi Terpadu
4.6 Melisankan puisi 4.6.1 Menyajikan pembelajaran tentang Penilaian Kurikulu
hasil karya hasil identifikasi isi dan siklus hidup hewan Pengetahuan m 2013
pribadi dengan makna dalam bentuk dan puisi. Bentuk: Tema 6
lafal, intonasi, tulisan. 3. Siswa memperhatikan Tes Uraian. Cita-
dan ekspresi 4.6.2 Menuliskan cara media album pintar citaku
yang tepat atau langkah-langkah yang di dalamnya Penilaian Untuk
sebagai bentuk dalam menulis puisi. terdapat materi siklus keterampilan SD/MI
ungkapan diri. hidup hewan dan puisi. Bentuk: Kelas IV.
131
4. Siswa memainkan atau Lembar Jakarta:
mengotak atik gambar observasi Pusat
siklus hewan yang aktivitas Kurikulu
terdapat pada media keterampilan. m dan
IPA
album pintar. Perbukua
3.2 Membandingkan 3.2.1 Mengidentifikasi Membandingkan
5. Siswa membentuk n,
siklus hidup daur hidup yang daur hidup
kelompok yang Balitbang,
beberapa jenis berbeda. hewan.
beranggotakan 5-6 Kemendik
mahluk hidup 3.2.2 Membandingkan
siswa dalam satu bud.
serta mengaitkan daur hidup hewan yang
kelompok. Karitas,
dengan upaya berbeda.
6. Guru membagikan LKS Diana
pelestariannya. 4.2.1 Menyajikan
kepada setiap Puspita.
4.2 Membuat skema hasil hasil perbandingan
kelompok. 2017.
siklus hidup daur hidup hewan
7. Siswa perwakilan Buku
beberapa jenis dalam bentuk tabel
kelompok mengambil Guru
mahluk hidup
papan kertas yang ada Tematik
yang ada di
di dalam media ALPIN. Terpadu
lingkungan
Kurikulu
sekitarnya, dan 8. Siswa mendengarkan
m 2013
slogan upaya penjelasan guru
132
pelestariannya. mengenai aturan main Tema 6
papan kertas (seperti Cita-
permainan ulartangga). citaku
Untuk memulai Untuk
permainan, maka SD/MI
siswa perlu Kelas IV.
melempar dadu agar Jakarta:
dapat memajukan Pusat
bidaknya beberapa Kurikulu
angka sesuai dengan m dan
hasil lemparan dadu. Perbukua
Apabila bidak n,
memijak pada angka Balitbang,
yang terdapat Kemendik
gambar pesawat bud.
maka bidak dapat
naik.
Apabila bidak
memijak pada angka
133
yang terdapat
gambar bom maka
bidak akan turun.
Jika bidak memijak
pada angka yang
terdapat gambar
bintang maka siswa
harus mengambil
kartu soal yang
sudah disediakan.
9. Siswa secara
kelompok memainkan
dan mendiskusikan
tugas atau soal yang
terdapat pada
permainan papan
kertas.
134
yang sudah disediakan.
135
mengklarifikasi
jawaban-jawaban yang
kurang tepat.
15. Siswa secara individu
mengerjakan kuis
yang diberikan oleh
guru.
16. Siswa bersama guru
membahas kuis.
17. Siswa secara
berkelompok
diberikan
penghargaan
berdasakan perolehan
nilai kuis individu
yang diakumulasikan
ke dalam nilai
kelompok.
18. Guru memberikan
136
soal evaluasi
posttest.
Mengetahui, Kudus,
Guru kelas Mengetahui,
137
Lampiran 27
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
3.6 Menggali isi dan amanat puisi 3.6.1 Mengidentifikasi isi dan
yang disajikan secara lisan dan makna yang ada dalam puisi.
tulis dengan tujuan untuk 3.6.2 Memahami cara atau
kesenangan. langkah-langkah dalam
menulis puisi.
4.6 Melisankan puisi hasil karya 4.6.1 Menyajikan hasil identifikasi
138
pribadi dengan lafal, intonasi, dan isi dan makna dalam bentuk
ekspresi yang tepat sebagai tulisan.
bentuk ungkapan diri. 4.6.2 Menuliskan cara atau
langkah-langkah dalam
menulis puisi.
IPA
No Kompetensi Dasar Indikator
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan mengamati teks puisi, siswa mampu mengidentifikasi isi
dan makna puisi dengan tepat.
2. Melalui kegiatan mengamati media ALPIN, siswa mampu memahami cara
atau langkah-langkah dalam menulis puisi.
3. Melalui kegiatan mengamati teks puisi, siswa mampu menyajikan hasil
identifikasi isi dan makna dalam bentuk tulisan dengan benar.
4. Melalui kegiatan mengamati media ALPIN, siswa mampu menuliskan cara
atau langkah-langkah dalam menulis puisi.
5. Melalui kegiatan mengamati media ALPIN, siswa mampu
mengidentifikasi daur hidup hewan yang berbeda dengan tepat.
6. Melalui kegiatan mengamati media ALPIN, siswa mampu
membandingkan daur hidup hewan yang berbeda dengan benar.
139
7. Melalui diskusi, siswa mampu menyajikan hasil perbandingan dalam
bentuk tabel
D. MATERI PEMBELAJARAN
Bahasa Indonesia : Mengidentifikasi isi atau makna puisi dan cara menulis
puisi
IPA : Membandingkan daur hidup hewan
140
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
141
142
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
143
H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
1. Teknik Penilaian : Tes dan Nontes
2. Jenis Penilaian : Sikap, pengetahuan, dan keterampilan
3. Bentuk Tes : Tes tertulis pemahaman konsep
4. Instrumen Penilaian : Terlampir
Kudus,
Mengetahui, Mengetahui,
Guru kelas
Lampiran 28
Bahan Ajar
1. Unsur-unsur puisi
Unsur puisi secara sederhana, batang tubuh puisi terbentuk dari beberapa
unsur yaitu kata, larik, bait, bunyi, dan makna.
1. Kata adalah unsur utama terbentuknya sebuah puisi. Pemilihan kata yang
tepat sangat menentukan kesatuan dan keutuhan unsur-unsur yang lain.
144
2. Larik atau baris mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat dalam
prosa. Larik bisa berupa satu kata saja, bisa frase, bisa pula seperti sebuah
kalimat.
3. Bait merupakan larik yang tersusun harmonis. Pada bait inilah biasanya
ada kesatuan makna.
4. Bunyi dibentuk oleh rima dan irama. Rima adalah bunyi-bunyi yang
dirimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait. Sedangkan
irama adalah pergantian tinggi rendah, panjang, pendek, dank eras lembut
ucapan bunyi.
5. Makna adalah unsur tujuan dari pemilihan kata, pembentukan larik dan
bait. Makna bisa menjadi isi dan pesan dari puisi tersebut.
2. Cara menentukan isi atau makna puisi
a. Bacalah setiap bait puisi secara perlahan dan berulang-ulang
b. Bayangkan apa yang terjadi saat kamu membaca puisi.
c. Tulislah makna puisi yang kamu temukan pada setiap bait puisi.
3. Langkah-langkah menulis puisi!
1. Tentukan tema dan judul puisi. Tema merupakan gagasan utama puisi,
sedangkan judul berupa kata atau susunan kata yang mewakili isi puisi.
2. Gunakan kata atau diksi yang tepat. Pilihan kata yang digunakan
sebaiknya sesuai dengan tama puisi.
3. Tuliskan puisi sesuai imajinasi dan pikiranmu.
4. Bacalah puisi buatanmu berulang-ulang. Tujuannya agar kamu dapat
Cita-Citaku
mengetahui jikaM.ada
Karya: kata-kata
Ridwan yang kurag sesuai dengan isi puisi
Hafidz
Cita-citaku
sehingga kamuingin
bisamenjadi dokter
memperbaikinya.
Agar dapat
5. Contoh Puisimenyembuhkan orang yang sakit
Cita-citaku ingin menjadi dokter
Agar anak-anak menjadi sehat
Aku harus belajar dengan sungguh-sungguh
Agar dapat menggapai citaku itu
Aku harus belajar dengan sungguh-sungguh
Agar menjadi orang yang berguna bagi nusa dan
bangsa
145
Materi IPA
Tahapan pertumbuhan hewan dari kecil sampai dewasa disebut daur hidup
hewan. Pada daur hidupnya ada hewan yang mengalami perubahan bentuk, ada
juga yang tidak. Hewan yang mengalami perubahan bentuk dalam daur hidupnya
dikatakan mengalami proses metamorphosis. Proses metamorphosis yang terjadi
pada hewan terbagi menjadi dua yaitu metamorphosis sempurna dan
metamorphosis tidak sempurna. Hewan yang mengalami metamorphosis
sempurna mempunyai bentuk yang sangat berbeda pada setiap tahap hidupnya.
146
Katak adalah satu-satunya hewan bukan serangga yang mengalami
metamorphosis (sempurna). Katak merupakan hewan amfibi, yaitu hewan
yang hidup di air dan di darat. Daur hidup katak dimulai dari telur. Telur
katak berada di air. Telur menetas menjadi kecebong (berudu). Kemudian,
kecebong tumbuh kaki depan dan sepasang kaki belakang, lalu kecebong
berubah menjadi katak berekor. Semakin lama, ekor katak semakin mengerut,
katak berekor (katak muda) tumbuh dan berubah menjadi katak dewasa.
2. Daur hidup kecoak
Lampiran 29
147
Tujuan:
1. Siswa mampu mengidentifikasi isi yang ada dalam puisi.
2. Siswa mampu menjelaskan cara menulis puisi
3. Siswa mampu membedakan dua siklus daur hidup hewan yang berbeda.
Alat dan Bahan:
1. Media album pintar
2. Permainan papan kertas
3. Kartu soal
4. Bulpoin
Aturan permainan:
1. Untuk memulai permainan, maka siswa perlu melempar dadu agar dapat
memajukan bidaknya beberapa angka sesuai dengan hasil lemparan dadu.
2. Ambilah kartu soal setelah bidak memijak angka yang ada gambar bintang
pada permainan papan kertas.
Cita-Citaku
3. Diskusikan dan jawablah pertanyaan yang ada pada kartu soal tersebut
dengan tepat. Karya: M. Ridwan Hafidz
4. Tuliskan jawaban pada lembar
Cita-citaku kegiatandokter
ingin menjadi siswa.
Agar dapat menyembuhkan orang yang sakit
Kegiatan 1
Cita-citaku ingin menjadi dokter
Agar anak-anak menjadi sehat
Bacalah dan cermati puisi yang ada di bawah ini! Puisi untuk soal nomor 1-3.
Aku harus belajar dengan sungguh-sungguh
Agar dapat menggapai citaku itu
Aku harus belajar dengan sungguh-sungguh
Agar menjadi orang yang berguna bagi nusa dan
bangsa
148
1. Apakah judul puisi tersebut? Dan jelaskan isi atau makna puisi tersebut?
2. Supaya puisi yang ditulis menjadi sebuah puisi indah dan bermakna, maka
perlu diperhatikan dalam penulisannya. Sekarang coba sebutkan langkah-
langkah menulis puisi?
149
Kegiatan 2
4. Amati gambar hewan yang kamu peroleh pada kartu soal! Catatlah hasil
pengamatanmu pada lembar yang telah tersedia dan susunlah gambar daur
hidup hewan tersebut!
Nama hewan:
Daur…………………………………………………………………………
hidup Hewan I
150
Nama hewan:
Daur hidup Hewan II
…………………………………………………………………………
Cara berkembang biak:
…………………………………………………………………………
5. Setelah mengamati dua gambar daur hidup, lengkapilah tabel berikut ini untuk
mengetahui kesamaan dan perbedaan antara kedua daur hidup!
151
152
Lampiran 30
153
10. HMF
11. KAP
12. KNH
13. MAP
14. MBF
15. MAI
16. MAA
17. MZ
18. NH
19. OP
20. RSA
21. RAP
22. SCN
23. SNA
24. TKR
25. VV
26. ZAP
27. BWR
28. FZ
29. A
Jumlah Skor
Skor Maksimum
Presentase
Kriteria
Keterangan:
1. Sikap memperhatikan penjelasan guru
154
2. Sikap memperhatikan presentasi
3. Sikap mengajukan pertanyaan
4. Sikap mendengarkan penjelasan guru
5. Sikap mengerjakan lembar kerja
6. Sikap semangat dalam mengikuti pembelajaran
7. Sikap berani berpendapat
8. Sikap aktif saat berdiskusi
Lampiran 31
155
No Nama Siswa Aspek yang diamati Skor Presentase Kriteria
1 2 3 4 5
1. DAPA
2. MRA
3. RR
4. ASC
5. ANS
6. AR
7. CFM
8. DAN
9. GWA
10. HMF
11. KAP
12. KNH
13. MAP
14. MBF
15. MAI
16. MAA
17. MZ
18. NH
19. OP
20. RSA
21. RAP
22. SCN
23. SNA
24. TKR
156
25. VV
26. ZAP
27. BWR
28. FZ
29. A
Jumlah Skor
Skor Maksimum
Presentase
Kriteria
Keterangan:
1. Keterampilan menyajikan hasil diskusi dalam bentuk tulisan
2. Keterampilan membuat rangkuman
3. Keterampilan menggambar chart siklus hidup hewan
4. Keterampilan mempresentasikan hasil diskusi
5. Keterampilan memberikan tanggapan
Lampiran 32
PRETEST-POSTEST
157
Satuan Pendidikan : SD 2 Panjunan Kelas : IV (Empat)
Muatan Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran : 2019/2020
Kompetensi Dasar Indikator Soal Indikator Ranah Bentuk Tes Nomor Soal
Pemahaman Pengetahuan
Konsep
IPA
3.2 Membandingkan Siswa dapat Menerapkan C3 Uraian 8
siklus hidup menemukan jenis- pengetahuan dan
beberapa jenis jenis manfaat pemahaman dalam
mahluk hidup pemanfaatan daur memecahkan suatu
serta hidup kupu-kupu. masalah pada
mengaitkan situasi baru
dengan upaya
pelestariannya. Siswa dapat Memperhitungkan C4 Uraian 9
mendiagnosis dari data dengan
4.2 Membuat skema cerita pemanfaatan melibatkan konsep
siklus hidup daur hidup kupu-
beberapa jenis kupu
mahluk hidup
yang ada di Siswa dapat Menganalisis atau C4 Uraian
158
lingkungan membandingkan memecah konsep 10
sekitarnya, dan persamaan dan menjadi beberapa
slogan upaya perbedaan bagian dan
pelestariannya. metamorfosis menunjukkan
hewan paham
hubungannya
159
Siswa dapat Menafsirkan Uraian
mengaitkan hubungan antar C4 13
hubungan konsep
metamorphosis
sempurna dan
metamorphosis
tidak sempurna
dengan daur hidup
Bahasa Indonesia
Siswa dapat Menerjemahkan C2 Uraian 1
3.6 Menggali isi dan menjelaskan konsep dengan
amanat puisi makna puisi bahasa sendiri
yang disajikan
secara lisan dan
tulis dengan Siswa dapat Menyatukan ide C6 Uraian 5
tujuan untuk menyusun kembali menjadi sebuah
kesenangan. puisi berdasarkan bentuk yang baru
rima dengan benar dengan bahasanya
4.6 Melisankan sendiri
puisi hasil karya
pribadi dengan Siswa dapat Menafsirkan C4 Uraian 3
lafal, intonasi, mengaitkan makna hubungan antar
dan ekspresi yang terkandung konsep
yang tepat dalam puisi
sebagai bentuk
160
ungkapan diri. Siswa dapat Menerapkan C1 Uraian 4
menyebutkan pengetahuan dan
langkah-langkah pemahaman dalam
pembuatan puisi memecahkan suatu
masalah pada
situasi baru
161
162
Lampiran 33
SOAL PRETEST – POSTEST
EVALUASI
Nama :
No. Absen :
1.Perhatikan puisi di bawah ini untuk menjawab pertanyaan nomor 1 dan 2 ! Sang
Penuang Ilmu
(karya Oktora)
Kau tuliskan semua yang kau tahu
Kau tuangkan ilmu dalam lembaran-lembaran
Kau bangun jendela dunia dalam sebenda buku
Kau inginkan aku tuk tahu segala pengetahuan
163
Kau membantuku membuka ruang dunia yang luas
Kau mengajakku selidiki rahasia dunia
Kau menggugah hatiku tuk ketahui alam semesta
Kurasa kau begitu mengagumkan
Jelaskan makna kata-kata yang bercetak miring pada puisi di atas!
Jawab:
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
2.Berdasarkan puisi di atas, dapat diketahui ciri-ciri puisi. Uraikan 4 ciri-ciri puisi
di atas!
Jawab:
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
Ibu Guru
Ibu yang merawatku Kala matahari muncul
Ibu yang membesarkanku Kau kayuh sepeda tuamu
Dari kecil hingga dewasa Menempuh jalan yang berliku
Dari tak bisa menjadi bisa Mengejar ketepatan waktu
Sungguh besar jasamu Kala matahari menyengat kulit
Kau tak ingin mendapat imbalan Kau kayuh sepeda tuamu
Yang kau mau hanya satu Lapar dan dahaga tak kau hiraukan
Keberhasilan putra putrimu Demi anak didik lebih maju
164
Apa persamaan makna atau pesan yang terkandung dari kedua puisi di atas!
Jawab:
………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
4.Puisi adalah karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan penyusun bait dan
baris yang bahasanya terlihat indah dan penuh makna. Supaya puisi terlihat
indah dan penuh makna, maka harus diperhatikan dalam penulisannya.
Sebutkan langkah-langkah dalam menulis puisi!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5.Susunlah kembali bait puisi di bawah ini berdasarkan rima teratur yaitu a-b-a-b!
Jawab:
165
6.Perhatikan puisi di bawah ini!
Cita-citaku
Coba buatlah judul lain yang sesuai dengan isi puisi diatas!
……………………………………………………………………………………
Jawab:
…………………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………….
.
7.Naila sedang belajar menulis puisi. Dalam menulis puisi harus memperhatikan
…………………………………………………………………………………….
irama, rima, penyusun bait dan baris supaya
. puisi yang terlihat indah dan
166
penuh makna. Berikut adalah kumpulan kata-kata yang telah ditulis Naila
agar menjadi sebuah puisi.
Ulat Bulu
Apakah kumpulan kata-kata yang telah dibuat Naila dapat dikatakan sebuah
puisi? Jelaskan alasanmu!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…..
…………………………………………………………………………………
…..
8.Perhatikan gambar daur hidup kupu-kupu di bawah ini!
167
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
9.Apa yang akan terjadi terhadap daur hidup kupu-kupu apabila kebutuhan kain
sutra meningkat dengan tajam?jelaskan menurut pendapatmu!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Gambar diatas merupakan gambar daur hidup kecoak dan nyamuk. Kecoak dan
nyamuk merupakan hewan yang mengalami metamorphosis. Lengkapilah tabel
berikut untuk mendapatkan kesamaan dan perbedaan antara daur hidup hewan
kecoak dan nyamuk!
168
Perbedaan daur hidup hewan Persamaan daur hidup hewan
kecoak dan nyamuk kecoak dan nyamuk
2 4 1 3
1 1 1 1
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
169
…………………………………………………………………………………….
..
13.Perhatikan tabel berikut!
No Metamorfosis
1 Kupu-kupu Belalang
2 Katak Jangkrik
3 Nyamuk Kecoak
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
14.Putri menemukan ulat pada daun tanaman hias miliknya, kemudian ulat
tersebut dimusnahkan oleh Putri secara terus menerus agar tidak merusak dan
memakan daun tanaman hiasnya. Apakah kematian ulat tersebut tidak
masalah? Apa yang seharusnya dilakukan Putri?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
170
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Lampiran 34
171
bercetak miring Kau Skor 2 = jika menjelaskan maksud
membantuku membuka puisi namun tidak tepat
ruang dunia yang luas Skor 3 = jika menjelaskan maksud
adalah oran g yang puisi secara kurang rinci namun tepat
membantu untuk membuka Skor 4 = jika menjelaskan maksud
dunia yang luas akan ilmu puisi secara rinci dan tepat
pengetahuan.
172
puisi ada enam yaitu: Skor 2 = jika menyebutkan 2 langkah-
a. Tentukan tema dan judul langkah menulis puisi
puisi. Skor 3 = jika menyebutkan 4 langkah-
b. Gunakan kata atau diksi langkah menulis puisi
yang tepat. Skor 4 = jika menyebutkan 6 langkah-
c. Tuliskan puisi sesuai langkah menulis puisi
imajinasi dan pikiranmu.
d. Bacalah puisi buatanmu
berulang-ulang.
5 Kupu-kupu terbang ke sana Skor 1 = jika tidak menjawab 4
ke mari Skor 2 = jika jawaban salah
Mencari bunga-bunga yang Skor 3 = jika jawaban kurang runtut
sedang mekar Sungguh Skor 4 = jika jawaban benar dan runtut
indah warna sayapmu yang
menari Berpadu dengan
indahnya bunga yang mekar
6 “Cita-citaku Pemain Biola” Skor 1 = jika tidak menjawab 4
Skor 2 = jika jawaban salah
Skor 3 = jika judul kurang sesuai
dengan isi puisi
Skor 4 = jika judul sesuai dengan isi
puisi
7 Belum bisa dikatakan puisi, Skor 1 = jika tidak menjawab 4
karena puisi harus terdiri dari Skor 2 = jika menjelaskan alasan
beberapa bait dan setiap bait tetapi salah
terdiri dari empat baris. Skor 3 = jika menjelaskan alasan
kurang rinci namun tepat
Skor 4 = jika menjelaskan alasan
secara rinci dan tepat
8 Daur hidup kupu-kupu Skor 1 = jika tidak menjawab 4
bermanfaat bagi manusia Skor 2 = jika menjelaskan manfaat
pada tahap kepompong tetapi salah
173
karena dapat dimanfaatkan Skor 3 = jika menjelaskan manfaat
menjadi benang sutra yang kurang rinci namun tepat
digunakan untuk membuat Skor 4 = jika menjelaskan manfaat
kain sutra dan bermanfaat secara rinci dan tepat
bagi tumbuhan pada tahap
menjadi kupu-kupu karena
dapat membantu
penyerbukan tanaman.
9 Kebutuhan kain sutra yang Skor 1 = jika tidak menjawab 4
meningkat mengakibatkan Skor 2 = jika menjelaskan alasan
kebutuhan ulat sutra tetapi salah
meningkat sehingga Skor 3 = jika menjelaskan alasan
mengakibatkan menurunnya kurang rinci namun tepat
jumlah populasi kepompong Skor 4 = jika menjelaskan alasan
secara rinci dan tepat
dan kupu dan lambat laun
kupu-kupu bisa punah.
10 Persamaan Skor 1 = jika jawaban salah 4
a. Sama-sama mengalami Skor 2 = jika menjelaskan persamaan
metamorphosis. dan perbedaan kurang tepat dan tidak
b. Kecoak dan nyamuk daur lengkap
hidupnya dimulai dari Skor 3 = jika menjelaskan persamaan
telur. dan perbedaan dengan tepat namun
Perbedaan kurang lengkap
a. Nyamuk mengalami Skor 4 = jika menjelaskan persamaan
metamorphosis sempurna dan perbedaan dengan tepat dan
yaitu: telur- jentik- pupa- lengkap
nyamuk.
b. Kecoak mengalami
metamorphosis tidak
sempurna yaitu: telur –
nimfa- kecoak muda-
174
kecoak dewasa.
175
dilakukan Putri adalah kurang rinci namun tepat
dengan memindahkan ke Skor 4 = jika menjelaskan alasan
secara rinci dan tepat
kebun tanpa harus
membunuhnya.
Lampiran 35
A. Identitas
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas/Semester : IV/ II
Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia dan IPA
Tema : 6. Cita-citaku
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
176
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi Dasar (KD)
Bahasa Indonesia
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis
dengan tujuan untuk kesenangan.
4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri.
IPA
3.2 Membandingkan siklus hidup beberapa jenis mahluk hidup serta
mengaitkan dengan upaya pelestariannya.
4.2 Membuat skema siklus hidup beberapa jenis mahluk hidup yang ada di
lingkungan sekitarnya, dan slogan upaya pelestariannya.
Model Pembelajaran : Student Team Achievement Division
B. Petunjuk
1. Mohon Bapak/Ibu berkenan memberikan penilaian ditinjau dari aspek
yang telah peneliti susun.
2. Mohon Bapak/Ibu berkenan memberikan penilaian dengan cara
memberikan skor (1, 2, 3, atau 4) pada kolom nomor soal.
3. Krieria penilaian sebagai berikut:
1 = Butir soal tidak sesuai dengan aspek penilaian
2 = Butir soal cukup sesuai dengan aspek penilaian
3 = Butir soal sesuai dengan aspek penilaian
4 = Butir soal sangat sesuai dengan aspek penilaian
177
4. Mohon Bapak/Ibu berkenan memberikan saran pada kolom saran dulu
perbaikan.
5. Bapak/Ibu berkenan memberikan simpulan penilaian instrumen tes yang
disusun serta memberikan tanda tangan pada lembar validitas isi
instrumen tes.
a. Materi
1. Butir soal
sesuai
indikator
2. Batasan
pertanyaan
sudah jelas
3. Pertanyaan
sudah sesuai
dengan tujuan
yang
diharapkan
4. Pertanyaan
sudah sesuai
dengan jenjang
pendidikan
b. Konstruksi
5. Menggunakan
kata tanya atau
perintah yang
menuntut
178
jawaban uraian
6. Terdapat
petunjuk
pengerjaan
soal yang jelas
7. Terdapat kisi-
kisi soal, kunci
jawaban, dan
pedoman
penskoran
c. Bahasa
8. Rumusan
kalimat soal
jelas dan
komunikatif
9. Tidak terdapat
kalimat dengan
makna ganda
32,5 < x ≤ 40 Sangat Baik Seluruh soal dapat digunakan tanpa revisi
25 < x ≤ 32,5 Baik Seluruh soal dapat digunakan dengan sedikit revisi
17,5 < x ≤ 32,5 Cukup Seluruh soal dapat digunakan dengan banyak
179
revisi
180
Validator 1
................................
NIDN.
Lampiran 36
181
IPA
3.3 Membandingkan siklus hidup beberapa jenis mahluk hidup serta
mengaitkan dengan upaya pelestariannya.
4.3 Membuat skema siklus hidup beberapa jenis mahluk hidup yang ada di
lingkungan sekitarnya, dan slogan upaya pelestariannya.
Model Pembelajaran : Student Team Achievement Division
B. Petunjuk
1. Mohon Bapak/Ibu berkenan memberikan penilaian ditinjau dari aspek
yang telah peneliti susun.
2. Mohon Bapak/Ibu berkenan memberikan penilaian dengan cara
memberikan skor (1, 2, 3, atau 4) pada kolom nomor soal.
3. Krieria penilaian sebagai berikut:
1 = Butir soal tidak sesuai dengan aspek penilaian
2 = Butir soal cukup sesuai dengan aspek penilaian
3 = Butir soal sesuai dengan aspek penilaian
4 = Butir soal sangat sesuai dengan aspek penilaian
4. Mohon Bapak/Ibu berkenan memberikan saran pada kolom saran dulu
perbaikan.
5. Bapak/Ibu berkenan memberikan simpulan penilaian instrumen tes yang
disusun serta memberikan tanda tangan pada lembar validitas isi
instrumen tes.
a. Materi
1. Butir soal
sesuai
182
indikator
2. Batasan
pertanyaan
sudah jelas
3. Pertanyaan
sudah sesuai
dengan tujuan
yang
diharapkan
4. Pertanyaan
sudah sesuai
dengan jenjang
pendidikan
b. Konstruksi
5. Menggunakan
kata tanya atau
perintah yang
menuntut
jawaban uraian
6. Terdapat
petunjuk
pengerjaan
soal yang jelas
7. Terdapat kisi-
kisi soal, kunci
jawaban, dan
pedoman
penskoran
c. Bahasa
183
8. Rumusan
kalimat soal
jelas dan
komunikatif
9. Tidak terdapat
kalimat dengan
makna ganda
32,5 < x ≤ 40 Sangat Baik Seluruh soal dapat digunakan tanpa revisi
25 < x ≤ 32,5 Baik Seluruh soal dapat digunakan dengan sedikit revisi
184
F. Simpulan Penilaian Secara Umum
Bapak/ Ibu dimohon melingkari huruf di bawah ini sesuai dengan penilaian
Bapak/Ibu. Instrumen tes uraian keseluruhan dinilai dengan skor, nilai, dan kriteria
sebagai berikut.
................................
NIDN.
185