Anda di halaman 1dari 10

Tulip 7 (2) (2018) : 17-26

TULIP
Jurnal STKIPBanten
http://jurnal.stkipbanten.ac.id/index.php/tulip

ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI TERHADAP HASIL


BELAJAR IPA

Destri Astrianingsih1, Dimas Hadi Prasetyo2


1,2
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Banten
destriastria@gmail.com, dimashadipras@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Artikulasi. Model
pembelajaran Artikulasi merupakan suatu model pembelajaran yang memberi siswa waktu lebih
untuk berfikir aktif dan merespon serta saling bantu satu sama lain. Kemampuan berbicara dengan
baik dan benar merupakan salah satu cara untuk memberikan materi kepada siswa dengan cepat.
Penelitian ini merupakan penelitian Studi Literatur. Berdasarkan hasil kajian bahwa model
pembelajaran penting untuk digunakan karena bebera[a kelebihan dalam penerapannya yaitu a)
semua siswa terlibat (mendapat peran), b) Melatih kesiapan siswa, c) Melatih daya serap
pemahaman dari orang lain, d) Cocok untuk tugas sederhana, e) Interaksi lebih mudah, f) Lebih
mudah dan cepat membentuknya, g) Meningkatkan partisispasi anak. Berdasarkan hasil analisis
temuan dalam penelitian yang sudah dilakukan peneliti, dapat disimpulkan bahwa meningkatkan
hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Artikulasi pada mata pelajaran IPA di Sekolah
berdasarkan data temuan serta hasil analisis peneliti menunjukan bahwa adanya peningkatan proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Artikulasi pada mata pelajaran IPA di
Sekolah, hal ini berdasarkan hasil temuan dan pembahasan dalam sumber data berupa skripsi dan
jurnal menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Artikulasi, Hasil belajar IPA

ANALYSIS OF ARTICULATION LEARNING MODELS ON THE SCIENCE


LEARNING OUTCOMES

ABSRACT
The purpose of this research is to find out how the student learning outcomes in science subjects by
applying the Articulation learning model. The Articulation learning model is a learning model that
gives students more time to think actively and respond to and help each other. The ability to speak
properly and correctly is one way to provide material to students quickly. This research is a
literature study. Based on the results of the study that the learning model is important to use because
there are several advantages in its application, namely a) all students are involved (get a role), b)
train students' readiness, c) train the ability to absorb the understanding of others, d) suitable for
simple tasks, e) Easier interaction, f) Easier and faster to form it, g) Increase children's
participation. Based on the results of the analysis of findings in research that has been conducted
by researchers, it can be concluded that improving student learning outcomes through the
Articulation learning model in science subjects in schools based on the findings data and the results
of the researcher's analysis show that there is an increase in the learning process using the
Articulation learning model in science subjects In schools, this is based on the findings and
discussion in data sources in the form of theses and journals, showing an increase in student
learning outcomes.

Keywords: Articulation Learning Model, Science learning outcomes

17 | D. Astrianingsih & D. H. Prasetyo, M. Maesaroh, 2018. Analisis Model Pembelajaran Artikulasi


Terhadap Hasil Belajar IPA.
PENDAHULUAN SDIT Tunas Gemilang, pada tanggal
bahwa pelajaran IPA masih bersifat satu
Pendidikan merupakan suatu arah atau berpusat pada guru (teacher
kegiatan yang kompleks, berdimensi luas, centered), siswa belum dilibatkan
dan banyak variabel yang mempengaruhi sepenuhnya dalam proses pembelajaran,
keberhasilan penyelenggaraannya. baik ketika penanaman konsep maupun
Pendidikan diharapkan mampu membentuk penugasan, siswa mengalami kesulitan
sumber daya manusia yang berkualitas dan dalam menyampaikan pendapat atau
mandiri, serta memberi dukungan dan gagasan untuk memecahkan suatu masalah
perubahan untuk perkembangan karena kurangnya keterampilan berbicara
Masyarakat, Bangsa, dan Negara Indonesia. siswa dengan baik, sehingga
Menjadi Bangsa yang maju dalam Ilmu mengakibatkan tidak pahamnya siswa
Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) tentu terhadap materi, pembelajaran bersifat
merupakan cita-cita yang ingin dicapai abstrak, belum mengaitkan materi
setiap Negara di Dunia, terlebih dalam era pembelajaran dengan situasi dunia nyata
industrialisasi sekarang, dan bangsa siswa, guru belum maksimal melaksanakan
Indonesia juga membulatkan tekadnya pembelajaran dengan menggunakan model
untuk membangun budaya belajar yang pembelajaran, rendahnya hasil belajar
menjadi persyaratan kemajuan tersebut dalam pembelajaran IPA kelas III SDIT
adalah pendidikan. Tunas Gemilang kecamatan kibin Serang.
Pada dasarnya guru adalah seorang Berdasarkan latar belakang di atas,
pendidik serta orang dewasa dengan segala maka perlu kiranya dilakukan perbaikan
kemampuan yang dimilikinya untuk dapat kualitas pembelajaran terhadap mata
mengubah psikis dan pola pikir peserta pelajaran IPA dengan menggunakan model
didiknya dari tidak tahu menjadi tahu juga pembelajaran yang menarik yaitu model
mendewasakan peserta didiknya, hal yang pembelajaran Artikulasi.
harus dilakukan oleh seorang guru dalam Berdasarkan latar belakang di atas, maka
mengajar dikelas yaitu, mengkondisikan di peroleh identifikasi masalah sebagai
suasana dan keadaan kelas serta seorang berikut:
guru perlu mengetahui, memahami, 1. Belum terciptanya proses pembelajaran
mempelajari dan menerapkan beberapa yang inovatif, sehingga pembelajaran
model mengajar agar tujuan pengajaran masih bersifat satu arah atau berpusat
dapat tercapai sesuai dengan yang
dirumuskan atau di rencanakan. Salah satu pada guru (teacher centered).
unsur yang sering dikaji dalam 2. Siwa belum dilibatkan sepenuhnya
hubungannya dengan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, baik ketika
adalah model yang digunakan guru dalam penanaman konsep maupun penugasan.
kegiatan pembelajaran disekolah. Selama 3. Pembelajaran bersifat abstrak, belum
ini kegiatan pembelajaran yang mengaitkan materi pembelajaran
berlangsung didalam kelas berpusat kepada
dengan situasi dunia nyata siswa.
guru, sehingga siswa cenderung kurang
aktif. Banyak cara yang dapat dilaksanakan 4. Rendahnya hasil belajar dalam
agar siswa menjadi aktif, berfikir logis, pelajaran IPA.
kritis dan kreatif salah satunya yaitu dengan
menentukan model pembelajaran sehingga Dalam bahasan masalah maka
hasil yang mereka dapatkan menjadi lebih penulis akan membatasi ruang lingkup
baik. Oleh karena itu perlu dikembangkan bahasan mengenai “Analisis Model
suatu model pembelajaran yang mampu Pembelajaran Artikulasi terhadap hasil
meningkatkan hasil belajar siswa salah belajar IPA”
satunya dalam pembelajaran IPA. Berdasarkan latar belakang di atas
Berdasarkan hasil mewawancarai permasalahan dalam kegiatan penelitian ini
dan dokumentasi dengan guru wali kelas di dapat dirumuskan sebagai berikut:

18 | D. Astrianingsih & D. H. Prasetyo, M. Maesaroh, 2018. Analisis Model Pembelajaran Artikulasi


Terhadap Hasil Belajar IPA.
1. Apakah terdapat pengaruh dalam dalam pembelajaran IPA.
menerapkan model pembelajaran
Artikulasi? LANDASAN TEORI
1. Tinjauan Model Pembelajaran
2. Bagaimanakah hasil belajar IPA
Artikulasi
dengan menggunakan model
pembelajaran Artikulasi? Model pembelajaran Artikulasi
adalah pembelajaran dengan sistem pesan
Tujuan yang ingin dicapai dalam berantai, pesan yang akan di bawa
penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil merupakan materi pelajaran yang sedang di
belajar siswa pada mata pelajaran IPA pelajari ketika itu. Secara teknis, setiap
dengan menerapkan model pembelajaran siswa wajib meneruskan pesan dan
Artikulasi. menjelaskannya pada siswa lain (pasangan
Berdasarkan tujuan kelompoknya).
penelitian yang telah di uraikan di a. Menurut Ngalimun, Artikulasi
atas, maka peneliti mengharapkan adalah siswa dituntut untuk bisa
penelitian ini bermanfaat sebagai berperan sebagai penerima pesan
berikut :
sekaligus berperan sebagai
1. Manfaat Teoritis 1
Hasil penelitian ini penyampai pesan.
diharapkan dapat menjadi kajian b. Huda berpendapat model
dan bahan pengembangan ilmu pembelajaran Artikulasi merupakan
pendidikan dalam meningkatkan model pembelajaran yang menuntut
hasil belajar siswa pada anak siswa aktif dalam pembelajaran.
sekolah dasar.
Adapun pendapat Mustain
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa Artikulais adalah apa yang kita
Meningkatkan pemahaman definisikan sebagai struktur-struktur
dan hasil tentang konsep pelajaran dalam otak yang melibatkan
IPA, sehingga dapat meningkatkan kemampuan bicara (area
hasil belajar siswa. kemampuan bicara), membaca atau
b. Bagi Guru pemrosesan kata lainnya dan area
Guru dapat memperluas
gerak tambahan.
wawasan dan pengetahuan
mengenai variasi penggunaan c. Model pembelajaran Artikulasi ini
model pembelajaran sehingga dapat baik digunakan dalam rangka
digunakan untuk meningkatkan dan meningkatkan daya ingat dan daya
mengembangkan kemampuan serap siswa dalam memahami
professional guru dalam materi yang telah diajarkan
menyelenggarakan pembelajaran di kepadanya. Model Artikulasi dapat
kelas.
merangsang rasa ingin tahu peserta
c. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan didik. Model ini dapat
yang berguna dalam upaya membangkitkan keingin tahuan
meningkatkan mutu pembelajaran peserta didik dengan meningkatkan
di sekolah yang bersangkutan. kepercayaan diri siswa untuk
d. Bagi Peneliti bertanya.2
Menambah wawasan dan
d. Berdasarkan beberapa pendapat di
pengetahuan mengenai penelitian
tindakan kelas dengan menerapkan atas, maka dapat disimpulkan
model pembelajaran Artikulasi bahwa model pembelajaran

19 | D. Astrianingsih & D. H. Prasetyo, M. Maesaroh, 2018. Analisis Model Pembelajaran Artikulasi


Terhadap Hasil Belajar IPA.
Artikulasi merupakan jenis model siswa yang aktif dan dengan
pembelajaran yang aktif dan pelafalan yang baik.
menyenangkan. Penerapan model h. Menugaskan siswa secara bergiliran
pembelajaran Artikulasi dapat atau bisa juga dengan cara diundi
meningkatkan hasil belajar siswa atau diacak.
dengan memainkan pesan berantai i. Menyampaikan hasil
tentang Makhluk Hidup, sehingga wawancaranya dengan teman
siswa dapat melibatkan pasangannya sampai sebagian siswa
keterampilan berbicara aktif sebagai sudah menyampaikan hasil
penyampai dan penerima pesan. wawancaranya.
j. Guru mengulangi atau menjelaskan
2. Langkah-langkah Model Artikulasi kembali materi yang sekiranya
Agar proses pembelajaran dapat
terorganisir dengan baik dan lebih mudah belum dipahami siswa.
untuk diterapkan dalam kegiatan k. Kemudian menyimpulkan materi
pembelajaran yang dilaksanakan maka dan menutup pembelajaran.
melalui langkah-langkah model
pembelajaran (Aris Shoimin) 3. Kelebihan dan Kelemahan Model
mengungkapkan langkah-langkah Artikulasi
pembelajaran Artikulasi adalah sebagai Setiap model pembelajaran
berikut: memiliki kekurangan dan kelebihan
a. Pertama kali guru menerangkan masing-masing ketika diterapkan dalam
pelajaran apa yang hendak di bahas kegiatan pembelajaran. (dalam Shoimin)
menyatakan bahwa kelebihan dan
serta menjelaskan model
kekuangan model pembelajaran Artikulasi
pembelajaran yang akan digunakan. adalah sebagai berikut:3
b. Guru menyampaikan kompetensi a. Kelebihan
yang ingin di capai. a) Semua siswa terlibat (mendapat
c. Guru menyajikan materi peran)
sebagaimana biasa hingga siswa b) Melatih kesiapan siswa
paham. c) Melatih daya serap pemahaman dari
d. Untuk mengetahui daya serap siswa, orang lain
bentuklah kelompok berpasangan d) Cocok untuk tugas sederhana
dua orang. e) Interaksi lebih mudah
e. Dalam pembentukan kelompok f) Lebih mudah dan cepat
tersebut guru yang memasangkan membentuknya
siswa yang aktif dan pasif. g) Meningkatkan partisispasi anak
f. Menugaskan salah satu siswa dari
pasangan itu menceritakan materi b. Kekurangan
a) Model pembelajaran ini terlihat sangat
yang baru diterima dari guru dan
sederhana dan sangat mudah dalam
pasangannya mendengar sambil
teknis pelaksanaanya, tetapi akan terasa
membuat catatan-catatan kecil,
sangat sulit ketika siswa tidak bisa
kemudian berganti peran. Begitu
memahami materi pelajaran, sehingga
juga keelompok lainnya.
pesan tidak akan tersampaikan dengan
g. Yang lebih dulu bertugas
baik.
menceritakan materi tersebut yaitu

20 | D. Astrianingsih & D. H. Prasetyo, M. Maesaroh, 2018. Analisis Model Pembelajaran Artikulasi


Terhadap Hasil Belajar IPA.
b) Jika ada salah satu siswa yang tidak 3) Siswa harus paham betul tentang materi
mengerti atau tidak paham materi yang disampaikan, apabila tidak, maka
pelajaran, maka siswa yang lainpun akan berpengaruh pada yang lain.
akan mendapatkan informasi yang 4) Siswa yang menyampaikan pesan harus
sama. faham dan ingat tentang materi yang
c) Rentan akan kegaduhan jika guru secara sedang brlangsung
teknis kurang bisa menguasai kelas.
d) Hanya bisa dilaksanakan pada mata Dari kekurangan model artikulasi di
atas maka, ada beberapa solusi untuk
pelajaran tertentu saja. mengatasi kekurangan tersebut yaitu :
e) Waktu yang dibutuhkan banyak agar a) Guru harus lebih memperhatikan
materi tersampaikan semuanya. bahasa yang akan disampaikan kepada
f) Banyak kelompok yang melapor dan siswa agar siswa mudah memahami
perlu dimonitor. materi pelajaran tersebut.
g) Lebih sedikit ide yang muncul. b) Saat model pembelajaran dimulai guru
h) Jika ada perselisihan tidak ada harus mengkondisikan materi yang
penengah. mana yang harus di sampaikan terlebih
dahulu, agar siswa yang akan bertugas
Artikulasi menurut Mulyasa
mempunyai beberapa kekurangan dan menyampaikan pesan bisa
kelebihan sebagai berikut:4 menyampaikan kepada sipenerima
a. Kelebihan Model Artikulasi pesan dengan baik.
1) Siswa melatih dirinya memahami dan c) Sebelum dimulai model pembelajaran
mengingat materi pelajaran yang tersebut anatra guru dan siswa harus ada
sedang berlangsung, dengan demikian perjanjian, apabila ada kegaduhan tidak
daya ingat siswa harus tajam dan tahan akan mengikuti sampai selesai.
lama. d) Karena model pembelajaran ini
2) Siswa akan berlatih untuk berinisiatif membutuhkan waktu yang banyak
dan berkreatif. Pada waktu bermain maka guru harus menjadikan beberapa
pesan berantai dengan waktu yang kali pertemuan.
tersedia. e) Perlu bantuan kepada guru lain seperti
3) Kerjasama antar kelompok guru piket.
ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-
baiknya. Pengertian Belajar
4) Siswa memperoleh kebiasaan untuk Belajar dapat diartikan sebagai
perubahan prilaku yang terjadi melalui
menyampaikan dan menerima pesan pengalaman, segala perubahan prilaku baik
dengan sesama temannya. pada ranah kognitif (pengetahuan), afektif
5) Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi (sikap), maupun psikomotor (keterampilan)
bahasa yang lebih baik agar mudah yang terjadi karena proses pengalaman,
dipahami orang lain. dapat dikategorikan sebagai perilaku hasil
belajar.5 Didalam proses belajar, belajar
terjadi secara sengaja atau tidak sengaja.
b. Kekurangan Model Artikulasi
Seperti yang disampaikan oleh Mustaqim
1) Banyak memakan waktu dan Wahib, belajar adalah proses aktif,
2) Akan terjadi keributan antar kelompok bukan hanya aktivitas yang tampak (seperti
gerakan badan), melainkan juga aktivitas
mental, (seperti proses berfikir, mengingat,

21 | D. Astrianingsih & D. H. Prasetyo, M. Maesaroh, 2018. Analisis Model Pembelajaran Artikulasi


Terhadap Hasil Belajar IPA.
dan sebagainya).6 siswa yang berkaitan dengan konsep yang
Selanjutnya belajar merupakan sebuah dipelajari, belajar bukan hanya menghafal
proses yang dialami oleh setiap individu melainkan juga perubahan prilaku dari
selama ia hidup. Dengan kata lain, setiap perolehan dan pengalaman individu
aktivitas yang dilakukan oleh individu tidak didapatkan dari lingkungannya yang terjadi
akan terlepas dari makna belajar. Tidak ada karena ada usaha dari diri setiap individu
ruang, waktu, dan tempat yang membatasi Tujuan pembelajaran IPA yang
proses belajar yang dialami oleh individu. diharapkan secara umum adalah untuk
Belajar dipahami sebagai proses yang memberikan pengetahuan kepada siswa
berlangsung sepanjang hayat, oleh karena tentang mahluk hidup dan
itu, perhatian tentang belajar, cara, proses, pengelompokannya.
dan hasil belajar telah menjadi bagian Untuk mempermudah dalam
penting yang menuntut perhatian guru. mempelajari dan mengenal setiap jenis
Sedangkan menurut Trianto, bahwa mahluk hidup.
belajar merupakan suatu proses dimana a. Setiap mahluk hidup harus bisa
seorang guru membantu siswa beradaptasi dengan lingkungan
menanamkan pengetahuan baru dengan disekitarnya.
konsep-konsep pengetahuan awal yang
b. Bagaimana cara merawat dan
sudah dimiliki siswa berkaitan dengan
konsep yang dipelajari. Pembelajaran melestarikan mahluk hidup agar
konsep membuat siswa dapat memahami tidak punah.
dan membedakan benda, peristiwa atau
kejadian yang ada dalam lingkungan Berdasarkan uraian diatas,
sekitar. dapat disimpulkan bahwa tujuan
Menururt Gagne (dalam Amalia dkk) mata pelajaran IPA yaitu,
belajar merupakan suatu proses yang menjadikan mahluk yang bisa
memungkinkan seseorang untuk mengubah bermanfaat dan berguna bagi
tingkah lakunya cukup cepat, dan mahluk lainnya, seperti tumbuhan
perubahan tersebut bersifat relatif tetap, dan hewan supaya habitat mereka
sehingga perubahan yang serupa tidak perlu tidak punah kita harus mempunyai
terjadi berulang kali setiap menghadapi tanggung jawab menjaga dan
situasi yang baru.7 merawatnya, bisa beradaptasi
Manurut Hamalik (dalam Ahmad dengan lingkungan disekitarnya.
Sutanto) menjelaskan bahwa belajar adalah
memodifikasi atau memperteguh prilaku METODOLOGI PENELITIAN
melalui pengalaman (Learning is defined as Penelitian ini adalah jenis penelitian
the modificator or strengthening of literatur atau yang sering disebut juga
behavior through experiencing) menurut penelitian kepustakaan. Menurut Mestika
pengertian ini belajar merupakan suatu Zed dalam Yahya menyatakan bahwa
proses, suatu kegiatan, dan bukan penelitian kepustakaan adalah penelitian
merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan yang dilakukan dengan membaca karya-
demikian, belajar itu bukan sekedar karya yang terkait dengan persoalan yang
mengingat atau menghafal saja, namun akan dikaji dan mencatat bagian penting
lebih luas dari itu merupakan mengalami.8 yang ada hubungannya dengan topik
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, bahasan tersebut
maka dapat peneliti simpulkan bahwa Menurut Hamzah Metode penelitian
belajar adalah suatu proses dimana seorang Kepustakaan adalah penelitian yang selalu
guru membantu siswa menanamkan identik dengan kegiatan analisis teks atau
pengetahuan baru dengan konsep-konsep wacana yang menyelidiki suatu peristiwa,
pengetahuan awal yang sudah dimiliki baik berupa perbuatan atau tulisan yang

22 | D. Astrianingsih & D. H. Prasetyo, M. Maesaroh, 2018. Analisis Model Pembelajaran Artikulasi


Terhadap Hasil Belajar IPA.
diteliti untuk mendapatkan fakta yang tepat b. Teknik Analisis Data
(menemukan asal usul, sebab, penyebab
sebenarnya, dsb). Menurut Bogdan dan Biklen dalam
Sebuah penelitian sesungguhnya Diantama menyatakan Analisis data adalah
tidak bisa terlepas dari penelitian pustaka, upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
walau penelitian itu terdapat dari lapangan dengan data, mengorganisasikan data,
atau pustaka. Mestika Zed menyebutkan memilah-milahnya menjadi satuan-satuan
bahwa hampir semua jenis penelitian yang dapat dikelola, mensintesiskannya,
memerlukan studi pustaka. Meskipun orang mencari dan menemukan pola, menemukan
sering membedakan antara riset apa yang penting dan dipelajari, dan
perpustakaan (library research) dan riset memutuskan apa yang dapat diceritakan
lapangan (field research), keduanya tetap kepada orang lain.
memerlukan penelusuran pustaka Dalam pelaksanaan penelitian
Perbedaan yang paling mendasar masing- literatur ini menggunakan analisis data
Masing penelitian terletak pada tujuan, kualitatif model mengalir dari Miles dan
fungsi dan kedudukan Huberman dalam sugiyono
studi pustaka dalam masing-masing yang meliputi 3 hal yaitu :
penelitian. Penelitian lapangan, a. Reduksi
penelusuran pustaka dimanfaatkan sebagai Reduksi data adalah proses
langkah awal untuk menyiapkan kerangka penyederhanaan yang dilakukan melalui
penelitian (research design) guna seleksi, pemfokusan, dan pengabstraksian
memperoleh informasi penelitian yang data mentah menjadi data yang bermakna.
sejenis, memperdalam kajian teoritis atau Reduksi juga merupakan suatu proses
mempertajam metodologi. Sedangkan menyeleksi, menentukan fokus,
dalam riset pustaka, penelusuran pustaka menyederhanakan, meringkas, dan
lebih dari pada sekedar melayani fungsi- mengubah bentuk data mentah yang ada
fungsi yang disebutkan di atas. Riset dalam catatan lapangan. Dalam proses ini
pustaka sekaligus memanfaatkan sumber dilakukan penajaman, pemfokusan,
perpustakaan untuk memperoleh data penyisihan data yang kurang bermakna dan
penelitiannya. Tegasnya riset pustaka menatanya sedemikian rupa sehingga
membatasi kegiatannya hanya pada bahan- kesimpulan akhir dapat ditarik dan
bahan koleksi perpustakaan saja tanpa diverifikasi.
memerlukan lapangan penelitian yang Mereduksi data dapat diartikan juga sebagai
sejenis. kegiatan merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal penting,
a. Teknik Pengumpulan Data dicari tema dan pola yang sesuai.
b. Menyajikan Data
Menurut Sugiyono pengumpulan data Penyajian data dilakukan dalam rangka
merupakan langkah yang paling strategis mengorganisasikan hasil reduksi dengan
dalam penelitian karena tujuan utama cara menyusun secara narasi sekumpulan
penelitian adalah mendapatkan data. informasi yang telah diperoleh dari hasil
Adapun metode pengumpulan data reduksi, sehingga dapat memberikan
penelitian ini diambil dari sumber data, kemungkinan, penarikan kesimpulan dan
Yang dimaksud sumber data dalam pengembilan tindakan. Data yang sudah
penelitian adalah subjek dari mana data terorganisir ini dideskripsikan sehingga
dapat diperoleh. Apabila peneliti bermakna baik dalam bentuk narasi.
menggunakan dokumentasi, maka c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
dokumen atau catatanlah yang menjadi Penerikan kesimpulan (Conclusion
sumber data, sedangkan isi catatan berupa Drawing) adalah proses pengambilan
subjek penelitian atau variabel penelitian. intisari dari sajian data yang telah
terorganisasi dalam bentuk pernyataan
kalimat atau formula yang singkat dan padat

23 | D. Astrianingsih & D. H. Prasetyo, M. Maesaroh, 2018. Analisis Model Pembelajaran Artikulasi


Terhadap Hasil Belajar IPA.
tetapi mengandung pengertian yang luas. digunakan yaitu penggunaan model
Adapun teknik analisis yang pembelajaran Artikulasi untuk
digunakan untuk mengetahui peningkatan meningkatkan hasil belajar IPA. Data
hasil belajar peserta didik pada penelitian tersebut diambil dan dilaporkan kembali
ini, yakni dengan Penyajian data berupa dengan cara deskriptif kualitatif dan
narasi, tabel, diagram dan gambar dalam kuantitatif. Data hasil penemuan jurnal dan
penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi skripsi yang menggunakan model
peneliti untuk melangkah ke tahap analisis pembelajaran dapat dilihat dalam tabel
data selanjutnya yaitu penarikan berikut ini:
kesimpulan. Dengan data yang telah a. Evaluasi Hasil Belajar
disajikan peneliti menyimpulkan hasil
penelitian yang telah dilakukan. Mnurut Gagne dalam dalam purwanto
Menurut sugiyono menjelaskan hasil belajar adalah terbentuknya konsep,
bahwa ada empat kriteria yang digunakan, yaitu kategori yang kita berikan pada
yaitu derajat kepercayaan (credibility), stimulus yang ada dilingkungan yang
keteralihan (transferability), menyediakan skema yang terorganisasi
kebergantungan (dependability), dan untuk mengasimilasi stimulus-stimulus
kepastian (confirmability) Demi baru dan menentukan hubungan di dalam
terjaminnnya keakuratan data, maka dan di antara kategori-kategori dalam
peneliti maka peneliti akan melakukan uji pengertian lain purwanto menyatakan
keabsahan data dengan melakukan bahwa hasil belajar adalah perubahan
triangulasi, yaitu dengan cara prilaku yang terjadi setelah mengikuti
membandingkan data yang terkumpul dari proses belajar mengajar. Manusia
berbagai sumber. Triangulasi dilakukan mempunyai potensi perilaku kejiwaan yang
dengan cara triangulasi teknik, sumber data dapat dididik dan diubah perilakunya yang
dan waktu. meliputi domain kognitif, afektif dan
Triangulasi teknik dilakukan psikomotor.
dengan cara menanyakan hal yang sama b. Teori Belajar dan Pembelajaran di
dengan teknik yang berbeda, yaitu dengan Sekolah Dasar Karya Ahmad Susanto
dokumentasi. Triangulasi sumber dilakukan
Menurut Nawawi yang dikutip K. Ibrahim
dengan cara menanyakan hal yang sama
dalam Susanto menyatakan bahwa hasil
melalui sumber yang berbeda, sedangkan
belajar dapat diartikan sebagai tingkat
triangulasi waktu artinya pengumpulan data
keberhasilan siswa dalam mempelajari
dilakukan pada berbagai kesempatan, pagi,
materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan
siang, dan sore hari. Dengan triangulasi
dalam skor yang diperoleh dari hasil tes
dalam pengumpulan data tersebut, maka
mengenai sejumlah mata pelajran tertentu.
dapat diketahui apakah narasumber
Secara umum faktor yang
memberikan data yang sama atau tidak.
mempengaruhi hasil belajar dibedakan atas
HASIL DAN PEMBAHASAN dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor
Penelitian ini dilakukan untuk eksternal. Contoh dari faktor tersebut
mengetahui hasil belajar dengan adalah:
menggunakan model pembelajaran 1) Faktor internal
Artikulasi. Pada bab ini dibarikan faktor internal merupakan faktor yang
penjelasan mengenai tema penelitian dari bersumber dari dalam peserta didik, yang
berbagai sumber. Sumber yang digunakan mempengaruhi kemampuan belajarnya.
terdiri dari data primer berupa skripsi dan Faktor internal ini meliputi: kecerdasan,
jurnal. minat dan perhatian, motivasi belajar,
Hasil yang diperoleh yaitu 7 jurnal ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta
dan skripsi yang terkait dengan penggunaan kondisi fisik dan kesehatan.
model pembelajaran Artikulasi. Data 2) Faktor eksternal
tersebut diambil dari hasil penelitian yang faktor yang berasal dari luar peserta
didik yang mempengaruhi hasil belajar
24 | D. Astrianingsih & D. H. Prasetyo, M. Maesaroh, 2018. Analisis Model Pembelajaran Artikulasi
Terhadap Hasil Belajar IPA.
yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. peneliti mengajukan beberapa saran untuk
Keadaan keluarga berpengaruh terhadap upaya perbaikan penelitian-penelitian
hasil belajar siswa. Berperilaku yang serupa yang akan mendatang sebagai
kurang baik dari orang tua dalam kehidupan berikut:
sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar 1. Penggunaa model pembelajaran
peserta didik Jadi, dari beberapa teori yang Artikulasi dijadikan alternatif bagi
di ungkapkan oleh Pitajeng, Sundayana, guru untuk meningkatkan motivasi
Purwanto, dan Ahmad Susanto dapat
dan mengatasi kejenuhan siswa
disimpulkan bahwa pengguunaan model
pembelajatran Artikulasi dapat dalam proses pembelajaran, karen
meningkatkan hasil belajar IPA. dengan menggunakan model
pembelajaran Artikulasi siswa
menjadi lebih antusias, aktif, dan
merasa senang selama mengikuti
Simpulan proses pembelajaran.
2. Model pembelajaran Artikulasi dapat
Berdasarkan hasil analisis temuan dalam dijadikan sebagai alternatif oleh guru dalam
penelitian yang sudah dilakukan peneliti, mengajarkan materi kepada siswa . Selain
dapat disimpulkan bahwa meningkatkan itu, guru dapat bekerjasama dengan siswa
hasil belajar siswa melalui model
supaya saat pembelajaran berlangsung
pembelajaran Artikulasi pada mata
pelajaran IPA di Sekolah berdasarkan data pembeljaran akan terasa hidup dan
temuan serta hasil analisis peneliti menyenangkan.
menunjukan bahwa adanya peningkatan 3. Model pembelajaran Artikulasi dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan penelitian ini dapat dijadikan sebagai model
model pembelajaran Artikulasi pada mata untuk bahan yang dapat digunakan dalam
pelajaran IPA di Sekolah, hal ini proses pembelajaran guna meningkatkan
berdasarkan hasil temuan dan pembahasan
pemahaman siswa serta mengurangi
dalam sumber data berupa skripsi dan
jurnal menunjukan adanya peningkatan keabstrakan materi yang dipelajari yang
hasil belajar siswa. Hasil analisis data akan berdampak positif terhadap hasil
secara klasikal menunjukan peningkatan belajar siswa.
dari yang terendah 15% sampai dengan 4. Penelitian ini hanya ditujukan pada mata
yang tertinggi 53% dengan rata-rata pelajaran IPA. Oleh karena itu, disarankan
29,71%, serta sebelum menggunakan
perlu adanya penelitian yang lebih lanjut
model pembelajran Artikulasi pada mata
pelajaran IPA dari yang terendah 27% lagi untuk penggunaan model pembelajaran
sampai dengan yang tertinggi 68%% Artikulasi pada materi IPA yang lainnya.
dengan rata-rata 54,25% dan yang sudah
menggunakan model pembelajaran
Artikulasi pada mata pelajaran IPA dari
yang terendah 80% sampai dengan yang DAFTAR PUSTAKA
tertinggi 88% dengan rata-rata peningkatan Diantama, S. (2017). Metode Penelitian
sebesar 84,14%. Pendidikan. Bandung: Pustaka
Rahmat.
Saran
Rata-rata peningkatan hasil belajar IPA Hermawan, Asep. Herry. (2017).
siswa dengan menggunakan model Pengenmbangan Kurikulum dan
pembelajaran Artikulasi di Sekolah baik. pembelajaran di SD. Tangerang
Walaupun begitu, berdasarkan analisis dan Selatan: Universitas Terbuka.
temuan yang telah dilakukan peneliti
adanya beberapa kekurangan, sehingga Pukul 09:30

25 | D. Astrianingsih & D. H. Prasetyo, M. Maesaroh, 2018. Analisis Model Pembelajaran Artikulasi


Terhadap Hasil Belajar IPA.
Istarani. (2012). Model Pembelajaran Sudjana, Nana. (2011). Dasar-dasar
Inovatif. Medan: Media Persada. Prosedur Belajar Mengajar.
Bandung: Baru Algesindo.
Jenkins, Unwin. (2010). Pengembangan
Strategi dan Model Pembelajaran. Suharsimi, A. (2010). Dasar-dasar
Bandung: Pustaka Setia. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Mustaqim, Wahib. (2010). Psikologi Suprijono, Arikunto. (2010). Cooperative
Pendidikan. Jakarta: Prestasi learning Teori & Aplikasi Paiken.
Pustaka. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Rustaman, Nuryani. (). Materi dan Suryanto, Adi. (2014). Evaluasi


Pelajaran IPA SD. Tangerang Pembelajaran Di SD. Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka . Selatan : Universitas Terbuka.

Sapriati, A. (2014). Pembelajaran IPA Di Syah. (2010). Psikologi Belajar. Jakarta:


SD. Tangerang Selatan: Universitas Remaja Rosdakarya.
Terbuka.
Syah, Muhibbin. (2012). Psikologi Belajar.
Shoimin, Amalia. (2014). 68 Model Jakarta : Raja Grafindo.
Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:
Trianto. (2010). Penelitian Tindakan Kelas.
Ar-Ruzz.
Jakarta : Prestasi Pustaka.

26 | D. Astrianingsih & D. H. Prasetyo, M. Maesaroh, 2018. Analisis Model Pembelajaran Artikulasi


Terhadap Hasil Belajar IPA.

Anda mungkin juga menyukai