LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESSINAL (PDGK 4501)
PROGRAM STUDI
S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ - UNIVERSITAS TERBUKA MEDAN
TAHUN 2022
0
BAB I
PENDAHULUAN
masih bersifat konfensional dan cenderung berpusat pada guru. Siswa belum
1
dimana penulis sebagai guru kelas di sekolah tersebut menunjukan bahwa adanya
permasalahan yang dialami siswa pada pelaksanaan UTS tersebut pada
pembelajaran IPA khusussnya materi pada tema 2” Selalu Berhemat Energi”
ketuntasan belajar jauh dibawah rata-rata nilai KKm yang telah ditentukan
sebelumnya pada pembelajaran IPA yaitu 70.
Hal ini meninbulkan refleksi bagi guru apa yang terjadi dengan
pembelajaran yang dilakukan selama ini.. Penulis menyadari bahwa pembelajaran
yang dilakukan selama ini hanya pemberian tugas saja sehingga siswa hanya
menyelesaikan tugas yang berupa soal-soal bukan menemukan sendiri teori atau
konsep IPA melalui pengamatan. Memang selama 4 semester ini pembelajaran
tatap muka tidak dapat dilaksanakan untuk mencegah penyebaran virus covid-19.
Kegiatan pembelajaran yang hanya pemberian tugas setiap har, tanpa adanya
diskusi atau membagikan pengalaman masing-masing kepada teman satu kelas.i
yang menjadi permasalahan terbesar sementara konsep IPA adalah melakukan
observasi untuk menemukan data kemudian dapat dioalah untuk mendapatkan
jawaban dari dugaan sementara secara ilmiah.
Masalah yang ditemukan pada pembelajaran IPA dikelas IV khususnya
penghematan energi, penulis mengupayakan melakukan perbaikan pembelajaran
dengan menggunakan Think Pair Share (TPS). dengan menerapkan model
pembelajaran tersebut pada perbaikan pembelajaran IPA penulis berkeyakinan
dapat meningkatkan hasil belajar secara maksimal. Menurut M Sunita (2014: 62)
bahwa model pembelajaran Think Pair Share merupakan model pembelajaran
yang mendorong siswa berfikir secara mandiri tentang permasalahan yang melalui
diskusi dan hasil diskusi tersebut kepada teman di kelas. Pendapat ini juga
diperkuat oleh Shoimin (2014: 208) bahwa model pembelajaran Think Pair Share
memberikan kesempatan pada siswa untuk memikirkan sendiri, berdiskusi,
dengan kelompok, kemudian berbagi informasi terhadap kelompok lain melalui
presentasi.
Permasalahan Pembelajaran IPA pada materi Selalu berhemat Energi akan
dapat diatasi melalui penerapam model pembelajaran Think Pair Share (TPS).
dianggap model yang paling tepat untuk mendorong siswa untuk lebih mampu
2
berfikir kritis dan merespons pendapat teman untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan . dari pemdapat p-pendapat diatas penulis meyakini
pelaksanaan perbaikan pembelajaran akan dilakuan dengan penerapan model
pembelajaran Think Pair Share (TPS).
1. Identifikasi Masalah
Mengacu pada latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka penulis
melakukan identifikasi masalah, baik masalah yang berasal dari siswa maupun
dari guru itu sendiri. Adapun permasalahan tersebut adalah :
1. Guru hanya memberikan tugas untuk diselesaikan selama pembelajaran
darirumah selama ini sehingga siswa tidak mempunyai kesempatan
berbagi informasi dengan teman
2. Guru jarang tidak menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan
materi pembelajaran ,sehingga siswa mengalami kesulitan memahami
konsep materi yang dipelajari
3. Siswa tidak pernah diberi kesempatan untuk berfikir sendiri memecahkan
masalah sehingga siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran.
4. Pembelajaran yang dilakukan guru kurang menantang, sehingga siswa
merasa bosan dan malas sehingga tujuan pembelajaran tak dapat dicapai
5. Hasil belajar siswa belum mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, yang menjadi penyebab hasil
belajar siswa tidak mencapai KKM adalah karena pembelajaran yang dilakukan
selama ini hanya pemberian tugas, tidak pernah diberikan kesempatan untuk
berfikir memecahkan masalah berargumentasi kepada teman pembelajaran yang
konfensional siswa malas dan bosan sehingga hasil belajar sangat rendah tidak
dapat mencapai KKM. penulis berasumsi bahwa solusi untuk mengatasi masalah
tersebut dengan menerapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS, pada
pembelajaran IPA materi menghemat energi.
3
B. PERUMUSAN MASALAH
Dari analisis masalah pada mata pelajaran IPA penulis dapat
merumuskan masalah sebagai berikut “ Apakah dengan menggunakan model
Pembelajaran Think Pair Share (TPS dapat meningkatkan perbaikan pembelajaran
IPA materi Menghemat Energi di kelas IVI SDN.173527 Hinalang Kabupaten
Toba Tahun Pelajaran 2021/2022?”
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk
mengetahui mengetahui penggunaan model pembelajaran Think Pair Share (TPS)
pada pembelajaran materi Berhemat Energi di kelas IV SDN.173527 Hinalang
Kecamatan Balige Kabupaten Toba Tahun Pelajaran 2021/2022.
D. MANFAAT PENELITIAN
Dengan adanya hasil kegiatan perbaikan pembelajaran dapat menjadi
alternatif perbaikan pembelajaran bagi bagi Sekolah, Guru-guru, siswa, dan
peneliti. Konstribusi hasil perbaikan pembelajaran ini adalah sebagi berikut :
1) Manfaat Teoritis
a) Bagi sekolah dan guru, hasil perbaikan pembelajaran ini diharapkan
memberi sumbangan bagi sekolah sehingga hasil belajar siswa lebih
berkualitas.
b) Bagi institut, perbaikan pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan
informasi untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan.
c) Bagi peneliti, Hasil perbaikan pembelajaran ini dapat memberikan bekal
wawasan dan pengetahuan bagi peneliti sebagai guru.
2) Manfaat Praktis
Penulis berharap penelitian tindakan kelas ini dapat dirasakan manfaatnya bagi :
1. Siswa :
Dapat memahami pelajaran yang disampaikan gurunya sehingga pembelajara
menjadi aktif, kreatif, dan menyenangkan.
2. Guru :
4
Lebih bijaksana dalam melihat kesulitan siswa dan dapat membantu
meningkatkan aktifitas siswa dalam proses diskusi kelas.
3.Sekolah :
Memperoleh informasi lebih jelas tentang pentingnya pembelajaran karya sastra.
Dengan demikian dapat dijadikan acuan dalam menetapkan kebijakan-kebijakan
sekolah.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2. Pembelajaran IPA Di SD
Pembelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang telah
dimasikkan pada kurikulum SD agar siswa dapat berfikir kris dalam memahami
dan menyeldiki semesta alam beserta isinya. Menurut Hamalik, (1994:69) bahwa
pembelajaran IPA di SD menekankan pembelajaran langsung untuk
mengembangkan kompetensi siswa untuk menjelajahi dan memahami alam
6
sekitar secara ilmiah. serta memberikan kemudahan secara aktif dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran. Sejalan dengan pendapat Carin dan Sund dalam
Puskur(2007:3) menjelaskan bahwa “IPA adalah pengetahuan yang sistematis
dan teratur, tersususn, serta universal yang datanya diperoleh dari hasil observasi
dan eksperimen”. Diperkuat oleh pendapat Vessel dalam Patta Bundu (2006: 9)
bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah sesuatu yang dikerjakan para ahli sains
(Scientis) “science is an intellectual search involving inquiry, rational through,
and generalization”. Hasil pekerjaan berupa fakta-fakta dan prinsip-prinsip
disebut dengan produk sains.
Dari penjelasan penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa
pembelajaran IPA di SD adalah suatu pembelajaran yang dirancang guru agar
dapat mengembangkan kompetensi siswa untuk dapat menjelajahi dan
mengetahui fakta-fakta dan prinsip-prinsi IPA melalui proses ilmiah menemukan
produk ilmiah dan sikap untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
7
Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam
Ciptaan-Nya.
2) memiliki pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, positif dan sadar tentang
hubungan IPA, lingkungan, teknologi dan masayarakat.
4) Mengembangkan keterampilan proses menyelidiki fenomena
alam memecahkan masalah dan membuta keputudan memcahkan
masalah secara ilmiah.
5) Turut ambil peran dalam memelihara, menjaga kelestarian
lingkungan alam.
6) Mampu menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah
satu cipataan Tuhan.
7) memiliki pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai
bekal melanjut ketingkat yang lebih tinggi
8
yang merupakan pedoman penyusunan pembelajaran jangka Panjang, dalam
merencanakan kegiatan pembelajaran dikelas.
9
4. Langkah-langkah Model Think Pair Shere (PTS)
Menurut Trianto (2009:81) langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan
model Think Pair Share (TPS) sebagai berikut:
1) Berpikir (thinking)
Guru mengajukan masalah dalam pembelajaran,
10
c) Lebih banyak kesempatan untuk kontribusi masing-masing anggota kelompok.
d) Interaksi lebih mudah.
e) Lebih mudah dan cepat membentuknya.
Sedangkan Kekurangan Model Pembelajaran Think Pair and Share Menurut Lie
(2008:46) adalah sebagai berikut:
a) Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor.
b) Lebih sedikit ide yang muncul.
c) Jika ada perselisihan, tidak ada penengah.
11
Jika alat elektronik dibiarkan menyala, ia akan terus menggunakan daya listrik.
Karena itu untuk menghemat listrik, mematikanlah alat elektronik yang sedang
tidak digunakan.Sebaiknya alat elektronik dicabut dari saklar jika sudah tidak
digunakan.
12
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. SUBJEK PENELITIAN
Lokasi Penelitian
- Tempat penelitian : SDN.173527 Hinalang Kecamatan Balige
13
A. DESKRIPSI PER SIKLUS
Siklus I
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru menyusun skenario pembelajaran sebagai berikut
Guru menyiapkan bahan pelajaran
Guru menyiapkan rencana pembelajaran
2. Pelaksanaan
Kegiatan awal :
guru membuka pelajaran dengan mengawali berdoa Bersama
Kemudian menyapa siswa bertanya jawab kabar dan keadaan pagi ini
14
guru mengajaukan pertanyaan sekitar sumber energi yang diketahui oleh siswa
Kemudia guru menjelaskan tujuan pembelajar
Kegiatan Inti
Guru mengajak siswa mengamati gambar lampu dan kipas angin di ruang
kelas
3. Pengamatan
Pada tahap pengamatan dengan memutar video simulasi perbaikan
pembelajaran ditemukan berbagai kelebihan dan kekurangan dapam proses
15
pembelajaran misalnya pada kegiatan awal guru sangat minim mengajukan
pertanyaan untuk menggali pengetahuan siswa Pada kegiatan inti siswa kesulitan
untuk berfikir menemukan jawaban masalah karena kurangnya informasi awal
dari guru. Penggunaan model pembelajaran Model Think Pair Share (TPS), belum
terlihat, sehingga tujuan pembelajaran kurang tercapai. Dengan demikian guru
berniat untuk melanjutkan perbaikan ke siklus Ii untuk menyelesaikan masalah
yang ditemuai dalam proses simaulasi siklus I.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus 1 siswa
kesulitan untuk berfikir menemukan jawaban masalah karena kurangnya
informasi awal dari guru. Penggunaan model pembelajaran Model Think Pair
Share (TPS), belum terlihat, sehingga perlu dilanjutkan dengan perbaikan
pembelajaran siklus II. Langkah selanjutnya dalam perbaikan pembelajaran siklus
II adalah guru merancang kembali pembelajaran pada siklus II dengan merancang
RPP perbaikan siklus II model pembelajaran Think Pair Share (TPS) akan
dimaksimalkan untuk mencapai tujuan dan hasil belajar secara maksimal.
Siklus II
1. Perencanaan
Guru menyiapkan RPP perbaikan pembelajaran siklus II:
Mempersiapkan hal-hal yang diperlukan pada pembelajaran.
Menyusun lembar refleksi
Menyusun rubrik penilian
2. Pelaksanaan
Kegiatan awal :
Kegiatan awal
guru membuka pelajaran dengan mengawali berdoa Bersama (Religius)
Kemudian menyapa siswa bertanya jawab kabar dan keadaan pagi ini
16
yang kalian pakai dengan menggunakan energi listrik, jam berapa kalian
matikan lampu kalua sudah pagi? (menanya, mengumpulkan informasi)
Kemudia guru menjelaskan tujuan pembelajar ( menkomunikasikan)
Kegiatan Inti
Guru bertanya tentang beberapa energi yang sering dipakai
dalam kehidupan segari-hari
Guru memberikan waktu beberapa menit untuk memikirkan jawabannya.secara
mandiri. Siswa berfikir mencari jawabannya secara mandiri (Thingking/berpikir)
Siswa diminta untuk berpasangan memberikan jawaban sesuai pertanyaan.
(mengassosiasi)
3. Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan pada perbaikan siklus II telah berjalan sesuai
dengan perencanaan yang dilakukan Kelemahan yang dilakukan pada siklus I
sydah dapat diperbaiki pada sikllus II perbaikan pembelajaran simulasi siklus II ,
penggunaan Model pembelajaran Think Pair Share (TPS), yang dilakukan oleh
17
guru sudah lebih tepat sehingga siswa aktif berrdiskusi dan menbagikan hasil
diskusi masing-masing melalui persentase kelas, kelompok lain juga akrif
menanggapi. LK telah dapat diselesaikan sengan baik. Dengan menerapkan Model
pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada perbaikan pembelajaran, tujuan dan
dan hasil belajar telah tercapai. sehingga diaggap perbaikan pembelajaran siklus II
telah berhasil.
4. Refleksi
Penulis melakukan refleksi pada perbaikan pembelajaran yang dilakukan,
dapat direnungkan kembali bahwa pelaksanaan perbaikan telah berhasil Pada t
kegiatan inti guru sudah terlihat bertindak membimbing dan mengarahkan siswa
dengan baik untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan RPP yang telah disusun
penggunaan Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) telah terlaksana sesuai
dengan langkah-langkah model tersebut. Siswa terlihat anrusias dan berani
berfikir secara kritis untuk menemukan jawaban masalah yang diajukan. Denngan
demikian perbaikan pembelajaran siklus II telah berhasil mencapai tujuan dan
hasil belajar yang diharapkan. Perbaikan pembrelajaran tidak dilanjutkan lagi
cukup sampai disiklus II..
18