PROPOSAL
OLEH
ELVIANA MADOR
NIM : 2017230300
UNIVERSITAS FLORES
ENDE
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
bimbingan dan penyertaan-Nya dapat menyelesaikan proposal ini dengan judul “ Penerapan
Matematika Pada Materi Perbandingan Bagi Peserta Didik Kelas VII SMPN 8 Cibal ”.
Tujuan utama dari penulisan proposal ini adalah untuk dijadikan sebagai bahan
Matematika fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Flores. Tujuan lainnya adalah
Dalam menyelesaikan proposal ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yang
Dengan demikian, penulis pun menyadari bahwa tulisan ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, dan penulis juga banyak menemukan hambatan dan kesulitan. Hal ini disebabkan
oleh keterbatasan pengetahuan serta kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi penyempurnaan proposal ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Defenisi Operasional Judul
A. Kajian Teori
1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Proble Based Learning)
2. Prestasi Belajar
3. Peserta Didik
4. Matematika
B. Penelitian Relevan
C. Kerangka Berpikir
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana, ini berarti proses pendidikan di
sekolah bukanlah proses yang dilakukan tanpa tujuan, akan tetapi proses yang
bertujuan sehingga segala sesuatu yang dilakukan guru dan peserta didik diarahkan
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajran hal ini berarti pendidikan
untuk mencapai hasil belajar akan tetapi bagaimana memperoleh hasil atau proses
yaitu pengembangan semua potensi, kecakapan serta karakteristik pribadi yang positif
baik bagi dirinya maupun terhadap lingkungannya. Proses pendidikan ini bukan hanya di
lingkungan sekolah saja melainkan di lingkup keluarga dan masyarakat” (Sukmadinata,
2007:4).
Kemudian pengalaman itu diproses di dalam dunia rasio, diolah secara analisis dengan
oleh orang lain dan dapat dimanipulasi secara tepat, maka digunakan bahasa matematika
atau notasi matematika yang bernilai universal. Dan konsep matematika tersebut
diperoleh dari proses berpikir, karena itu logika adalah dasar terbentuknya matematika.
Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang
piker manusia. Oleh karena itu, Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik
mulai dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas,
Dengan demikian, dalam pendidikan antara proses dan hasil belajar harus berjalan
seimbang. Pendidikan yang hanya mementingkan salah satu diantaranya tidak akan dapat
Belajar Matematika pada Materi Perbandingan bagi Peserta Didik Kelas VII SMP
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut;
SMPN 8 Cibal ?
Based Learning ?
C. Tujuan Penelitian
maatematika materi perbandingan bagi peserta didik kelas VII SMPN 8 Cibal.
2. Peningkatan prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII SMPN 8 Cibal
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat dalam memberikan sumbangan ide atu
pada Model Problem Based Learning (PBL) pada SMPN 8 Cibal sebagai salah
satu referensi yang digunakan apabila ada peneliti lain yang meneliti dengan
1) Bagi sekolah
2) Bagi guru
3) Peserta didik
4) Peneliti
Penelitian ini kiranya dapat dijadikan acuan bagi peneliti dalam profesi
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dari pembaca maka berikut ini didefinisikan
nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berfikir kritis dan
konsep yang esensi dari mata pelajaran. Dalam hal ini siswa terlibat dalam
2. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah
baik pendidikan formal maupun pendidikan non formal, pada jenjang pendidikan
A. Kajian Teori
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar
memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari mata pelajaran. Dalam hal
Amir:2010).
pembelajaran, kegiatan siswa, dan yang paling penting tujuan siswa (Savery dan
Duffy,1996).
sehingga dapat merangsang siswa untuk berfikir kritis dan belajar secara individu
maupun kelompok kecil sampai menemukan solusi dari masalah tersebut. Peran
guru pada model pembelajaran ini yaitu sebagai fasilitator dan membuktikan
asumsi juga mendengarkan perspektif yang ada pada siswa sehingga yang
Atas dasar pengertian tersebut, menurut Arends (dalam Hariyanto dan Warsono,
2012:410) ciri yang paling utama dari model pembelajaran berbasis masalah yaiti;
masalah baru.
c) Mudah dipahami, yaitu masalah yang diberikan disesuaikan dengan
3) Penyelidika autentik
5) Kolaboratif
siswa.
jelas pada siswa yang berakar pada kehidupan dunia nyata, siswa harus
mengumpulkan data, informasi, melakukan eksperimen dan menarik
Menurut Hariyanto dan Warsono (2012 : 52), kelebihan dari penerapan model
metode eksperimen.
masalah;
2) Mengorganisasi siswa.
dilaksanakan.
2. Prestasi Belajar
sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai
atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar
hasil belajar mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri tersebut yang dikemukakan oleh
1) Perubahan bersifat intensional, dalam arti pengalaman atau praktek latihan itu
dengan sengaja dan disadari dilakukan dan bukan secara kebetulan. Dengan
hidupnya.
maupun eksternal. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar dapat
digolongkan menjadi empat yaitu: bahan atau materi yang dipelajari; lingkungan;
faktor instrumental; dan kondisi peserta didik. Keempat faktor itu dikelompokkan
internal mencakup:
yang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu keadaan jasmani pada
indera.
b) Faktor psikologis, yang berasal dari dalam diri seperti intelegensi, minat,
didik dapat digolongkan kedalam faktor sosial dan non sosial. Faktor sosial
menyangkut hubungan antar manusia yang terjadi dalam berbagai situasi
sosial. Dalam faktor ini termasuk lingkungan keluarga, sekolah, teman dan
lingkungan yang bukan sosial seperti lingkungan alam dan fisik. Faktor
eksternal yang mempengaruhi proses dan hasil belajar ialah peranan faktor
Berhasil atau tidaknya peserta didik belajar sebagian besar terletak pada
usaha dan kegiatannya sendiri, disamping faktor kemauan, minat, ketekunan, tekad
untuk sukses. Dan cita-cita tinggi yang mendukung setiap usaha dan kegiatannya.
Peserta didik akan berhasil kalau berusaha semaksimal mungkin dengan cara
belajar yang efisien sehingga mempertinggi prestasi (hasil) belajar. Hasil belajar
bergantung pula pada cara-cara belajar yang dipergunakan. Olek karena itu, dengan
mempergunakan cara belajar yang efisien akan meningkatkan hasil belajar yang
memuaskan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan
prestasi belajar, antara lain keadaan jasmani, keadaan sosial emosinal, lingkungan,
didik.
3. Peserta Didik
Definisi peserta didik di atas esensinya adalah setiap peserta didik yang berusaha
jenjang dan jenisnya. Ada hal-hal yang esensial mengenai peserta didik sebagai berikut
(Danim, 2010:2):
3) Peserta didik memiliki imajinasi, persepsi dan dunianya sendiri, bukan sekedar
harus dipenuhi, baik jasmani maupun rohani, meski dalam hal-hal tertentu
banyak kesamaannya.
hayat
termasuk gurunya.
8) Peserta didik merupakan insan yang visioner dan proaktif dalam menghadapi
lingkungannya.
9) Peserta didik sejatinya berprilaku baik dan lingkunganlah yang paling dominan
10) Peserta didik merupakan makhluk Tuhan yang meski memiliki aneka
keunggulan. Namun tidak akan mungkin bisa berbuat atau atau dipaksa
4. Matematika
a. Pengertian Matematika
sebagai ilmu logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang
saling berhubungan satu sama lain dengan jumlah yang terbagi kedalam tiga
sebagai suatu ilmu yang mempelajari bilangan, geometri dan konsep-konsep yang
bilangan yang secara nyata tidak ada atau merupakan hasil pemikiran otak
manusia.
latihan soal.
mempelajari tentang volume atau isi suatu bangun ruang, maka ia harus
pasti dan nyata. Artinya matematika menjadi ilmu real yang bisa diaplikasikan secara
B. Penelitian Relevan
Pada dasarnya suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian lain yang dapat dijadikan
sebagai titik tolak dalam mengadakan penelitian. Adapun penelitian terdahulu yang
penelitian menunjukan bahwa hasil belajar peserta didik meningkat. Hal ini
dampak pada hasil ketuntasan dengan mencapai skor rata-rata prestasi belajar
matematika siswa ≥ 60 serta ketuntasan belajar klasikal siswa > 70%. Tanggapan
2. Penelitian yang dilakukan oleh Mely Sari Situmorang dan Katrina Samosir dari
FMIPA Unimed Medan tahun 2018, dengan judul penelitian “ Penerapan Model
meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Dapat dilihat dari ketuntasan yang
diperoleh yaitu mulai dari tes awal hingga tes ke II terus mengalami peningkatan
yang pada awalnya hanya 1 siswa menjadi 10 hingga 31 siswa. Nilai rata-rata
siswa yang diperoleh dari tes awal 41,14 menjadi 71,28, karena sebanyak 88,57%
3. Penelitian yang dilakukan oleh Yasifati Hia dari Universitas Negeri Medan tahun
pemecahan masalah matematika siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data
tuntas adalah 27 orang siswa dari 37 siswa atau 72,97% dan belum mencapai
ketuntasan kelas. Hasil analisis data pada siklus II dengan model pembelajaran
siswa yang tuntas adalah 32 orang siswa dari 37 orang siswa atau (86,49%)
1. Persamaan:
Peneliti terdahulu dan peneliti sekarang sama-sama meneliti tentang
penerapan model pembelajaran kontekstual dan meningkatkan prestasi belajar
peserta didik.
2. Perbedaan:
Perbedaan yang dimiliki oleh peneliti terdahulu yaitu pada mata pelajaran,
materi pelajaran, peningkatan hasil belajar, peningkatan motivasi belajar, dan
lokasi penelitian.
C. Kerangka Berpikir
Sesuai kondisi awal bahwa prestasi belajar matematika yang masih rendah.
Cara mengajar guru di SMP Negeri 8 Cibal lebih menggunakan pada model
pembelajaran konvensional.
Learning) pada dasarnya menitikberatkan pada pembelajaran yang nyata sebagai suatu
konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan pemecahan
masalah, berpusat pada siswa, menginginkan adanya perubahan tingkah laku dari
METODE PENELITIAN
1. Jenis penelitian
Belajar Matematika pada Materi Perbandingn bagi Peserta Didik Kelas VII SMP
Negeri 8 Cibal Kabupaten Manggarai”. Supaya dapat melihat dari hasil penerapan
tersebut di kelas maka peneliti memilih jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK
merupakan salah satu cara untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru
dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan
2. Pendekatan penelitian
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian Tindakan Kelas
suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap peserta didik terhadap metode
belajar yang baru (afektif), aktivitas peserta didik dalam mengikuti pelajaran,
perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya
gambaran tentang nilai hasil belajar peserta didik dapat dianalisis secara statistik
penelitian PTK maka dalam rancangan penelitian ini, penelitian menggunakan model
Kemmis dan Taggrat terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Dibawah ini adalah skema prosedur
Rancangan penelitian ini, jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Perencanaan
Pengamatan
perencanaan
Pengamatan
?
Bagan
Model Kemmis & Mc Taggrat (Arikunto, 2010:137)
1. Siklus I
a. Perencanaan
Menyiapakan lembar observasi aktivitas peserta didik dan guru dalam kegiatan
(RPP), melihat tingkat kognitif peserta didik pada awal penelitian, dan menyusun
perangkat tes.
b. Pelaksanaan
c. Observasi (pengamatan)
didik selama kegiatan berlangsung, mencatat perubahan yang terjadi pada peserta
d. Refleksi
2. Siklus II
Siklus kedua dapat dilaksanakan setelah pemahaman peserta didik dari siklus
pertama terdeteksi dan siklus II digunakan untuk memperbaiki siklus pertama, siklus II
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan pada Bulan Maret sampai Mei 2020.
2. Lokasi Penelitian
D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 8
a. Observasi
b. Wawancara
pedoman tertentu yang mengacu pada aspek atau hal-hal yang akan diteliti yang
dalam hal ini adalah prestasi belajar peserta didik. Tes digunakan untuk
observasi. Dokumentasi yang digunakan berupa LKS, daftar nilai peserta didik,
dll.
d. Tes
Tes pada setiap akhir tindakan, dan diberikan dalam bentuk pilihan dan isian
karena peneliti ingin mengetahui proses jawaban peserta didik secara rinci.
3. Instrumen Penelitian
a. Lembar Observasi
b. Pedoman Wawancara
Berisi kisi – kisi pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumbner yaitu
guru kelas VII. Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengetahui respon atau
tanggapan peserta didik yaitu mengenai prestai belajar peserta didik dalam proses
c. Tes
didik terhadap bahan ajar yang disampaikan. Terdapat dua tes yang diberikan
2) Tes diberikan pada akhir siklus yang digunakan untuk menunjukkan prestasi
belajar yang dicapai pada setiap siklus. Tes ini bertujuan untuk mengetahui
dengan fokus dan rumusan masalah, dan tujuan tindakan yang telah dirumuskan oleh
peneliti. Data yang dianalis adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Dalam penelitian
ini data kualitatif yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Sedangkan data
kuantitatif yang digunakan adalah data observasi dan data tes evaluasi.
d. Data kualitatif
Data kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena – fenomena sosial dari sudut atau
e. Wawancara
f.Dokumentasi
Foto-foto yang diambil pada saat penelitian menjadi bukti keterlaksanaan tindakan,
profil keadaan sekolah dan hasil tes tertulis memperkuat data penelitian.
1. Data kuantitatif
atau tidak serta keaktifan belajar peserta didik. Untuk observasi keterlaksanaan
pembelajaran maupun keaktifan belajar peserta didik ini digunakan dengan kategori
sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang untuk setiap aspek yang dinilai
dengan rumus :
skor perolehan
NA = x 100
skor maksimal
Tes evaluasi dilaksanakan sesuai dengan siklus yang telah ditentukan. Untuk
X=
∑X
∑N
Dengan :
∑N = Jumlah siswa
P=
∑ P X 100 %
∑N
Dengan :
P = Ketuntasan belajar
10 – 29 Sangat Rendah
Tidak Tuntas
30 – 49 Rendah
50 – 69 Sedang
70 – 89 Tinggi Tuntas
90 – 100 Sangat Tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Yasifati Hia, dan Rani Sugesti Syafputri. 2017. Penerapan Model Pembelajaran
pada Materi Perbandingan Di Kelas VII SMP Negeri 4 Medan T.A. 2016/2017. Jurnal
Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII B SMP Negeri
Maryati, Iyam, S.Pd.,M.Pd. 2018. The Aplication of Problem Based Learning Model on
Numbers Pattern Topic in Grade VII of Junior High School. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.