C. Tujun Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuaraikan diatas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menguji secara empiric pengaruh penerapan model
pembelajaran snowball throwing terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII
SMPN 1 Raha pada pokok bahasan relasi dan fungsi.
D. Manfaat Penelitian
Secara khusus hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam dunia pendidikan
baik secara langsung maupun tidak. Adapun manfaat dari penelitian antara lain :
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai referensi untuk mengembangkan penelitian - penelitian yang
menggunakan strategi pembelajaran Snowball Throwing
b. Memberikan tambahan pengetahuan kepada guru, calon guru dan pembaca
lainnya tentang gambaran strategi pembelajaran Snowball Throwing untuk
meningkatkan hasil belajar matematika dan mutu pendidikan.
2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk siswa,
guru dan sekolah.
a. Bagi Siswa
Memberikan pengalaman bagi siswa dalam belajar matematika yang
menyenangkan dengan menerapkan strategi Snowball Throwing. Membantu
siswa dalam mengoptimalkan hasil belajar dan kemampuan komunikasi
matematis.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai referensi dalam
proses pembelajaran matematika dengan tujuan agar dapat memperbaiki
sistem pembelajaran dikelas dan mengoptimalkan hasil belajar siswa.
c. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh sekolah sebagai referensi untuk
pembaharuan strategi-strategi mengajar guru baik dalam pelajaran
matematika maupun pelajaran yang lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Model Pembelajaran
Model secara harfiah berarti “bentuk”, dalam pemakaian secara umum model
merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukurannya yang diperoleh
dari beberapa sistem. Sedangkan menurut Agus Suprijono (2011: 45) Model diartikan
sebagai bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan
seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu.
Pengertian menurut Syaiful Sagala (2005: 175) sebagaimana dikutip oleh Indrawati
dan Wanwan Setiawan (2009: 27), mengemukakan bahwa model pembelajaran
adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar
tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Sedangkan M. Sobri
Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan
materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada
diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.
Menurut Agus Suprijono (2011: 46) Model pembelajaran ialah pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun
tutorial. James O. Whittaker (Aunurrahman, 2009:35) mengemukakan “belajar adalah
proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.”
Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya.
1. Diagram panah
Diagram panah merupakan cara yang paling mudah untuk menyatakan suatu
relasi. Diagram ini membentuk pola dari suatu relasi ke dalam bentuk gambar arah
panah yang menyatakan hubungan antara anggota himpunan A dengan anggota
himpunan B.
Misalnya, ada 4 orang anak yaitu Ali, Siti, Amir dan Rizki. Mereka diminta untuk
menyebutkan warna favorit mereka. Ali menyukai warna merah, Siti menyukai warna
ungu, Amir menyukai warna hitam, dan Rizki menyukai warna merah. Dari hasil
uraian tersebut, terdapat dua buah himpunan. Himpunan pertama adalah himpunan
anak, kita sebut himpunan A dan himpunan yang kedua adalah himpunan warna, kita
sebut himpunan B. Hubungan antara himpunan A dan himpunan B dapat di
ilustrasikan dengan diagram panah seperti berikut:
Jadi, dapat disimpulkan bahwa diagram panah di atas merupakan relasi antara
anak dengan warna yang mereka sukai. Relasi antara kedua himpunan tersebut dapat
dinyatakan dengan panah-panah yang memasangkan anggota himpunan A dengan
anggota himpunan B.
Selain dengan diagram panah, suatu relasi juga dapat dinyatakan dengan
menggunakan himpunan pasangan berurutan. Caranya dengan memasangkan
himpunan A dengan himpunan B secara berurutan. Kita dapat mengambil contoh dari
contoh diagram panah tadi.
Dari uraian di atas kita dapat menyatakan relasinya dengan himpunan pasangan
berurutan seperti berikut:
3. Diagram Cartesius
Menyatakan relasi antara dua himpunan dari pasangan berurutan yang kemudian
dituliskan dalam bentuk dot (titik-titik). Contoh dari relasi antara anak dengan warna
kesukaannya yaitu himpunan A = {Ali, Siti, Amir, Rizki} dan himpunan B = {merah,
ungu, hitam}, dapat digambarkan dalam bentuk diagram Cartesius seperti di bawah
ini:
Fungsi
Sebuah fungsi dapat dinotasikan dengan huruf kecil sepeti f, g, h. Misal, fungsi f
memetakan himpunan A ke himpunan B dinotasikan f(x) dengan aturan f : x → 3x+3.
Artinya fungsi f memetakan x ke 3x+3. Jadi daerah bayangan x oleh fungsi f adalah
3x+3 sehingga dapat dinotasikan dengan f(x) = 3x+3. Dari uraian ini dapat
dirumuskan:
Dengan menghitung nilai fungsi, kita dapat mengetahui nilai fungsi yang dapat
menghasilkan himpunan kawan (kodomain) dari himpunan asal (domain). Supaya
lebih jelas, coba kerjakan contoh soal di bawah ini
1. f(3)
2. bayangan (-2) oleh f
3. nilai f untuk x = -4
4. nilai x untuk f(x) = 6
5. nilai a jika f(a) = 12
Jawab:
Fungsi f : x → 3x + 3
1. f(3) = 3(3)+3 = 12
2. bayangan (-2) oleh f sama dengan f (-2), jadi f(-2) = 3(-2)+3 = -3
3. nilai f untuk x = -4 adalah f (-4) = 3(-4)+3 = -9
3x = 6-3
3x = 3
x=1
3a + 3 = 12
3a = 12 – 3
3a = 9
a=3
Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.
Toip (2010) dengan judul ”Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas V
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Di SD Negeri
1 Lebung Batang Kabupaten OKI”. Rini (2008) dengan judul “Penerapan Teknik
Snowball Throwing Pada Pembelajaran Matematika Di SMPN 30 Palembang”.
Yayuk Suzanah (2009) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Dengan Metode Snowball Throwing Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas VI B SD N 07 Kota Bengkulu“.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Snowball Throwing dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan penelitian relevan yang pernah dilakukan oleh peneliti di atas, dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran Snowball Throwing berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Dari penelitian tersebut, dapat dilakukan sebuah
penelitian eksperimen yang menguji tentang Pengaruh model pembelajaran
Snowball Throwing Pada Pelajaran Relasi dan Fungsi Terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Raha Tahun Pelajaran 2018/2019.
F. Hipotesis Penelitian