Anda di halaman 1dari 7

Analisis hasil belajar tematik siswa dengan strategi

pembelajaran berbasis masalah di SD negeri 17 Pasar baru

Proposal skripsi

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan sebagai


Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi
Pendidikan Agama Islam

Oleh :

Rizky Robbani

(2014010048)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
IMAM BONJOL PADANG
1444 H / 2022 M
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Model pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang


menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk
memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam
pembelajaran tematik, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari
melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah
dipahaminya. Fokus perhatian dalam pembelajaran tematik terletak pada proses yang
ditempuh siswa saat berusaha memahami isi pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk
keterampilan yang harus dikembangkannya.1

Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi


sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru
mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai
sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan
sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun
proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan
pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar
dengan peserta didik.

Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar, kreatifitas


pengajar dan metode pembelajaran yang digunakan sesuai berdasarkan konteksnya.
Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu
memfasilitasi motivasi tersebut, juga dengan metode yang relevan akan membawa pada
keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan
sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik,
ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat
peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.2

Mengingat pentingnya relevansi suatu metode dalam kegiatan belajar mengajar,


dan demi menjaga keberlangsungan interaksi antara pengajar dan peserta didik, dalam
makalah ini penulis mencoba untuk menguraikan metode tematik dalam mengajar agar
bisa diaplikasikan dalam praktisnya sesuai dengan konteks, sehingga setidaknya kita bisa
mengetahui metode tematik dalam pembelajaran, dan kita bisa menentukan mana tema
belajar yang signifikan untuk suatu metode tematik yang berorientasi pada karakteristik

1
Kunandar. (2011). Langkah Mudah Penelitian Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Rajagrafindo Persada
2
Depdiknas. (2007). Materi Sosialisasi dan Pelatihan Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta

2
peserta didik itu sendiri, agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara interaktif
dan optimal.

Efisiensi dan efektifitas dalam pembelajaran perlu ditingkatkan pada semua aspek,
materi dan muatan pembelajaran yang tersedia dalam kurikulum. Memperbaiki proses
pembelajaran dapat meningkatkan mutu pendidikan yang akan diikuti oleh peningkatan
hasil belajar pada semua aspek pembelajaran tematik. Muatan pembelajaran tematik kelas
tinggi dalam Kurikulum 2013 salah satunya adalah muatan Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA).

Kenyataan yang terjadi dilapangan justru sebaliknya. Hal ini berdasarkan


wawancara dan pengamatan dengan beberapa orang guru SD Negeri 17 Pasar Baru
Durian, Kota Sawahlunto 12 September 2019 ditemukan beberapa hal sebagai berikut: ;
(a) rendahnya hasil belajar siswa dan minat belajar siswag serta kurang percaya diri; (b)
guru terlalu dominan dan monoton dalam proses pembelajaran, siswa kurang diberikan
kesempatan untuk menemukan permasalahan serta mencari solusi yang tepat; (c) guru
kurang mampu menanamkan konsep mengenai suatu materi pelajaran, kurang terampil
dalam menggunakan media sehingga proses pembelajaran terasa kaku. (d) siswa merasa
tidak tertantang untuk berpikir kritis karena tidak diberikan suatu permasalahan terkait
materi pelajaran; (e) siswa kurang diberikan pengalaman dan permasalahan yang terkait
dengan lingkungan sekitarnya; (f) siswa jarang diberikan kesempatan untuk mengalami
sendiri suatu pembelajaran atau jarang diajak untuk melakukan suatu percobaan untuk
menemukan solusi suatu permasalahan dan motivasi sebelum atau saaat pembelajaran.3

Permasalahan di atas harus segera ditindaklanjuti agar peningkatan hasil belajar


siswa terlihat secara signifikan. Langkah yang dapat dilakukan adalah memperbaiki
proses pembelajaran dengan pemilihan strategi yang tepat dan sesaui merupakan kunci
kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Salah satu strategi yang dianggap
ampuh mengatasi permasalahan yang dikemukakan dalam pembelajaran IPA adalah
strategi Pembelajaran Berbasis Masalah, karena startegi ini dapat membangkitkan
motivasi siswa. Strategi ini memfasilitasi siswa untuk menemukan suatu permasalahan
dan solusinya sehingga tertantang untuk belajar.4

Lee (dala Taufik & Muhammadi, 2011) berpendapat strategi Pembelajaran


Berbasis Masalah merupakan proses belajar mengajar dengan membutuhkan
keterampilan berpikir untuk menghubungan pengetahuan sebelumnya dengan konsep
baru dalam tuntutan situasi cerita baru atau konsep baru. Strategi Pembelajaran Berbasis
Masalah memaicu penggunaan berbagai kecerdasan untuk menghadapi persoalan baru
dan peristiwa yang baru ditemui (Tan dalam Rusman, 2011). Oleh karena itu, peneliti

3
Arikunto, S. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
4
Arifin, Z. (2017). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

3
menggunakan strategi ini berdasarkan tahap-tahapnya agar siswa dapat menguasai
pembelajaran dan memperoleh nilai yang memuaskan dalam pembelajaran tematik
dengan materi rantai makanan dan jaring-jaring makanan5

Sanjaya (dalam Nuraini & Kristin, 2017) menyatakan tahapan pembelajaran


dengan strategi Pembelajaran Berbasis Masalah antara lain:(1)menyadari suatu
permasalahan, diawal kegiatan proses belajar mengajar siswa menemukan permasalahan
yang harus diselesaikan;(2) masalah yang ditemukan dirumuskan dengan spesifik;(3)
merumuskan hipotesis, siswa dapat;(4) mengumpulkan data yang relevan, dan
memilihnya;(5) menguji hipotesis, pada tahapan ini siswa mengolah data dan
menemukan hubungannya dengan permasalahan yang ada; (6) memilih solusi masalah,
pada tahapan ini siswa bebas memilih solusi permasalahan yang sesuai dan cocok dengan
sebab akibat dari masalah yang ditemukan. Tujuan utama penelitian ini dilakukan adalah
untuk menganaliss hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik sub tema komponen
ekosistem kelas V SDN 17 Pasar Baru . Maka, rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu bagaimanakah analisis peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik
tema ekosistem dengan strategi pembelajaran berbasis masalah di SDN 17 Pasar Baru .6

B. Fokus Penelitian

Adapun yg menjadi fokus penelitian adalah hasil belajar tematik siswa dengan
strategi pembelajaran berbasis masalah di SD Negeri 17 Pasar baru.

C. Batasan masalah

Penelitian ini mengkaji analisis tentang hasil belajar siswa dengan strategi
Pembelajaran berbasis masalah di SD Negeri 17 Pasar baru

5 Tematik di Kelas
Asmelia, S. P., & Fitria, Y. (2020). Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran
IV Sekolah dasar. Jurnal inovasi pembelajaran sd, 8.
6
Darhim, Prabawanto, S., & Susilo, B. E. (2020). The effect of problem-based learning and mathematical problem

4
D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka permasalahan yg hendak di kaji dapat di


rumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah hasil belajar tematik siswa di SDN 17 Pasar Baru ?


2. Bagaimanakah peran strategi Pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil
belajar tematik siswa di SDN 17 Pasar baru ?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pemaparan rumusan masalah tersebut, maka peneliti merumuskan
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui hasil belajar tematik siswa di SDN 17 Pasar baru.
2. Untuk mengetahui peran strategi pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil
belajar tematik siswa di SDN 17 Pasar baru.

F. Manfaat Penelitian

Adapun hasil ini dapat di harapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun praktis

1. Manfaat teoritis

a. Menambah wawasan dengan mengetahui peran strategi pembelajaran


berbasis masalah terhadap hasil belajar tematik

b. Serta menambah pengetahuan dalam hasil belajar tematik siswa

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa SDN 17 Pasar baru Dengan adanya strategi belajar berbasis
masalah bisa memberikan hasil belajar tematik siswa yg sangat baik \

b. Bagi universitas ; untuk menambah koleksi pustaka dan bahan bacaan bagi
mahasiswa program Studi Pendidikan Agama Islam pada khususnya dan
mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang pada umumnya.

c. Bagi peneliti dapat menambah informasi konkret serta wawasan dalam


mengembangkan diri

5
G. Definisi konsepsional
Proposal Skripsi ini yang berjudul “Analisa hasil belajar tematik siswa dengan
strategi pembelajaran berbasis masalah di SD negeri 17 Pasar baru ”,yang di tulis oleh
Rizky robbani , NIM 2014010048 Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah Dan ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang.
Penulisan proposal skripsi ini dilatarbelakangi tentang peranan strategi
pembelajran berbasis maslaah terhadap hasil belajar temaik siswa SDN 17 Pasar baru
bahwa penulis ingin melihat standar isi, standar proses dan standar hasil belajar ,telah
terlaksana atau belum dan apakah ada peranan dari Pembelajaran strategi pembelajaran
berbasis maslaah terhadap tematik siswa .
Penulis sangat tersentuh atas kegigihan tenaga pendidikan disana dalam
mengiplwmwntasikan strategi pembelajaran berbasis masalah , hingga membuat penulis
tertarik untuk melaksanakan penelitian mengenai peran tenaga pendidik . Berawal dari
keprihatinan banyaknya anak-anak terutama dari keluarga prasejahtera, yang tidak
memiliki kesempatan mendapatkan pendidikan yang layak.
Penelitian juga di latarbelakangi atas banyaknya kontribusi terhadap pelaksanaan
pembelajaran tematik di kelas V pada Tema 5 dengan muatan IPA
komponen ekosistem yakni rantai makananan dan jaring-jaring makanan terdapat
pada sub tema 3 tema 5 dengan menerapkan strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
dilaksanakan berdasarkan siklus penelitian yang dirancang setiap siklus penelitian terdiri
dari dua kali kegiatan pembelajaran, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa
Keberhasilan belajar siswa akan ada jika mereka termotivasi serta aktif dalam
pembelajaran, Pratama, dkk.(2019)
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu
penelitian yang meliputi fakta-fakta dan permasalahan yang ada di lapangan, dengan
metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi, observasi, wawancara, dokumentasi,
sedangkan uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik, selama penelitian
dianalisa dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Berdasarkan analisis yang ada, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa peran strategi
pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar tematik siswa Hal ini dibuktikan
dengan hasil penilaian capaian belajar siswa selalu meningkat pada tiap pertemuan
kegaiatan pemeblajaran.

6
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2007). Materi Sosialisasi dan Pelatihan Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta

Kunandar. (2011). Langkah Mudah Penelitian Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru.
Rajagrafindo Persada

Arikunto, S. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arifin, Z. (2017). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Asmelia, S. P., & Fitria, Y. (2020). Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa
pada Pembelajaran

Darhim, Prabawanto, S., & Susilo, B. E. (2020). The effect of problem-based learning and
mathematical problem

Taufik, T., & Muhammadi. (2011). Mozaik Pembelajaran Inovatif. Sukabina Press.

Yaumi, M. (2016). Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran Disesuaikan dengan Kurikulum 2013.


Jakarta: Prenadamedia Group.

Anda mungkin juga menyukai