ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya minat dan hasil belajar siswa kelas III SDIT Al-Fikri
tahun ajaran 2022-2023 pada pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu
bagaimana pendekatan saintifik melalui model problem based learning (PBL) dapat meningkatkan
pembelajaran siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia materi lambang pramuka dan simbol rambu
petunjuk arah. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus
kemudian setiap siklus dilakukan 2 kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDIT
Al Fikri yang berjumlah 30 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran
melalui pendekatan saintifik dengan model PBL dapat meningkatkan hasil belajar dan aktifitas belajar
siswa kelas III SDIT Al-Fikri tahun pelajaran 2022/2023. Ini terlihat dari adanya peningkatan rata-rata
kelas yang pada tes awal sebesar 56.44, siklus 1 meningkat menjadi 68,0, sedangkan pada siklus II
juga meningkat menjadi 80,5. Sedangkan hasil belajar dari siklus I, untuk siswa tuntas belajar (nilai
ketuntasan 60) pada tes awal hanya berjumlah 15 siswa dengan persentase 47%, pada siklus 1
meningkat menjadi 23 siswa dengan persentase 72% dan pada tes siklus II semakin meningkat menjadi
32 siswa dengan persentase 100%.
PENDAHULUAN
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK)
dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitas dan hasil pembelajaran yang dipimpin guru yang didukung oleh metode dan media
baru yang lebih kreatif dan inovatif. Penelitian Tindakan kelas merupakan penelitian yang
difokuskan pada kelas tertentu dimana tujuan utamanya adalah membantu meningkatkan
kualitas dan hasil belajar dikelas yang dilakukan oleh guru itu sendiri (Hamzah & Sraini,
2013). Subjek penelitian ini adalah siswa siswi kelas III SDIT Al-Fikri. Jumlah subjek pada
penelitian ini adalah 30 siswa, peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Purpose
sampling yaitu salah satu tehnik sampling non random sampling di mana peneliti menentukan
pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan
penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian. Bedasarkan
penjelasan purposive sampling tersebut ada dua hal yang sangat penting dalam menggunakan
tehnik purpose sampling tersebut yaitu non random sampling dan menetapkan ciri khusus
sesuai tujuan penelitian oleh peneliti itu sendiri.
Untuk mengetahui apakah pembelajaran berbasis masalah meningkatkan hasil belajar
siswa dalam bahasa Indonesia atau tidak, perlu dilakukan analisis data. Analisis data adalah
penelaahan, deskripsi dan kombinasi dari beberapa data untuk menarik kesimpulan tentang
tindakan yang diambil. Pada penelitian analitik komparatif, Analisis dilakukan pada saat
pelaksanaan penelitian yaitu dari awal pelaksanaan penelitian pada Siklus 1 sampai akhir
Siklus 2. Siklus 2 merupakan kegiatan perbaikan tindakan dari siklus pertama. Antara siklus 1
dan siklus II dibandingkan, seberapa besar peningkatan nilai antara siklus 1 dan 2 lah yang
dianalisis. Analisis tersebut merupakan analisis deskriptif komparatif, jika hasil penelitian di
siklus 2 lebih baik dari siklus pertama dan siswa mampu mencapai KKM maka penelitian
berhasil. Kemudian mengenai keberasilan kelas juga akan menentukan keberasilan penelitian
ini. Dalam penelitian ini jika keberasilan kelas mencapai 90% maka penelitian dinyatakan
berhasil. Instrumen yang digunakan dalam analisis tersebut adalah data nilai hasil tes pada
tiap siklus. Pengamatan dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk mengetahui sampai sejauh
mana respon siswa terhadap pembelajaran diterjemahkan secara kualitatif. Unsur yang
diamati selama proses pembelajaran meliputi reaksi siswa terhadap proses pembelajaran,
semangat belajar dan keaktifan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Hasil
1. Prasiklus
Sebelum melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran pada prasiklus, terlebih
dahulu peneliti melakukan tindakan awal dengan melaksanakan kegiatan observasi
terlebih dahulu. Setelah menelaah hasil observasi yang telah dilakukan makan akan
menghasilkan perencanaan perbaikan pembelajaran prasiklus berupa
a. Perencanaan pembelajaran
Pada tahap ini dilakukan kegiatan yang berupa :
1.) Menentukan supervisor yang berpengalaman
2.) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran prasiklus beserta kelengkapan yang
dibutuhkan
3.) Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru
b. Pelaksanaan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran pada prasiklus ini dilaksanakan pada Rabu 3 Mei 2023.
Adapun kegiatan yang dilakukan pada prasiklus adalah sebagai berikut:
1) Memberikan motivasi terhadap semangat peserta didik dalam melaksanakan
pembelajaran tentang rambu-rambu lalu lintas, mengungkap pengalaman serta
pengetahuan awal yang dimiliki peserta didik tentang materi yang akan
dipelajari.
2) Memaparkan tujuan dari diajarkannya rambu-rambu lalu lintas pramuka dan
lambang bilangan, agar apa yang diharapkan dari kegiatan pembelajaran pada
hari ini dapat tercapai.
3) Menjelaskan materi pembelajaran rambu-rambu lalu lintas ,pramuka dan
lambang bilangan dengan mengamati benda-benda yang ada di sekitar. Peserta
didik diminta untuk memperhatikan materi yang disampaikan oleh peneliti.
4) Membagikan latihan berupa lembar kerja yang telah disediakan, dan selanjutnya
peserta didik diminta untuk mengerjakannya secara individu.
5) Sebagai tindak lanjut, guru memberikan tugas kepada peserta didik agar
dikerjakan diluar jam belajar atau dirumah guna meningkatkan pemahaman
materi yang telah diberikan.
c. Pengumpulan Data
Pada kegiatan Prasiklus ini peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap
jalannya kegiatan pembelajaran ini dibantu oleh teman sejawat yaitu Ridha Handayani
S.Pd.I sebagai pengamat, berdiskusi tentanghasil pembelajaran yang telah dilaksanakan
dengan menganalisis beberapa instrumen yang terdiri dari lembar pengamatan
pembelajaran serta lembar tes formatif. Yang berisi mengenai kekurangan yang dimiliki
oleh guru dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.
Tabel 2. Hasil belajar siswa prasiklus
perolehan nilai rata- persentase persentase jumlah tidak
jumlahlulus
nilai rata lulus tdk lulus lulus
Pra siklus 56,44 47% 15 53% 17
Berdasarkan hasil penelitian awal melalui observasi dan tes awal gambaran
pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa SDIT Al Fikri tentang lambang pramuka dan
simbol rambu petunjuk arah adalah sebagai berikut :
1) Guru kurang fokus saat mengajar
2) Kurang ramah dalam pembelajaran
3) Kurang menghargai jawaban siswa ( langsung mengatakan salah pada jawaban
siswa)
4) Guru kurang sigap ketika kelas merespon negatif ketika siswa menjawab salah,
kurang memperhatikan penjelasan dan tugas dari guru.
Sedang permasalahan yang ditemui pada diri siswa yaitu siswa tampak kurang nyaman
saat pembelajaran, ini terlihat dari :
1) Siswa ragu-ragu untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
2) Tidak berani tampil di depan kelas
3) Berwajah murung, sikap duduk terlihat kaku
4) Kurang antusias saat merespon tindakan guru
5) Menunjukkan sikap jenuh saat pembelajaran yang ditunjukkan dengan siswa
mengobrol sendiri dan menguap.
2. Siklus I
Sebelum melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus I,
terlebih dahulu peneliti melakukan tindakan awal dengan melaksanakan kegiatan
observasi terlebih dahulu. Setelah menelaah hasil observasi yang telah dilakukan
maka menghasilkan perencanaan perbaikan pembelajaran siklus I berupa
a. Perencanaan Pembelajaran
Pada tahap ini dilakukan kegiatan yang berupa :
1) Menentukan supervisor yang berpengalaman
2) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus I beserta kelengkapan yang
dibutuhkan
3) Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini dilaksanakan pada Jum’at, 12 Mei 2023.
Adapun kegiatan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut :
1) Memberikan motivasi terhadp semangat belajar peserta didik dalam
melaksanakan pembelajaran lambang dan symbol (rambu lalu lintas, pramuka
dan lambing negara), mengungkap pengalaman serta pengetahuan awal yang
dimiliki peserta didik tentang materi yang akan dipelajari hari ini.
2) Memaparkan tujuan dari diajarkannya lambang dan symbol (rambu lalu lintas,
pramuka dan lambing negara), agar apa yang diharapkan dari kegiatan
pembelajaran pada hari ini dapat tercapai
3) Menjelaskan materi pembelajaran lambang dan symbol (rambu lalu lintas,
pramuka dan lambing negara), dengan mengamati benda-benda yag ada di
sekitar. Peserta didik diminta untuk memperhatikan materi yang disampaikan
oleh peneliti
4) Membagikan latihan berupa lembar kerja yang telah disediakan, dan selanjutnya
peserta didik diminta untuk mengerjakannya secara individu.
5) Sebagai tindak lanjut, guru memberikan tugas kepada peserta didik agar
dikerjakan di luar jam belajar atau di rumah guna meningkatkan pemahaman
materi yang telah diberikan.
c. Pengumpulan Data
Pada kegiatan siklus I ini peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap
jalannya kegiatan pembelajaran ini dibantu oleh teman sejawat yaitu Ridha
Handayani, S.Pd.I. sebagai pengamat, berdiskusi tentang hasil pembelajaran yang
telah dilaksanakan dengan menganalisis beberapa instrument yang terdiri dari lembar
pengamatan pembelajaran serta lembar tes formatif. Yang berisi mengenai kekurangan
yang dimiliki oleh guru dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.
Proyek yang dilakukan oleh siswa adalah pengerjaan kelompok tentang tugas
tentang simbol lambang pramuka dan rambu-rambu petunjuk arah. Proses
pembelajaran melalui pencana pelaksanaan pembelajaran(RPP)
Pada siklus 1, dapat dilihat rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah 68 Dimana
nilai tersebut telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Namun masih
terdapat 9 siswa atau 28% siswa yang nilainya masih di bawah KKM. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan pendekatan saintifik melalui model problem
based learning hasil belajar siswa sudah meningkat tetapi belum signifikan. Hal
tersebut terjadi karena masih terdapat beberapa siswa yang belum mencapai batas
minimal KKM oleh karena itu peneliti melanjutkan ke siklus II.
3. Siklus II
a. Perencanaan Perbaikan Pembelajaran
Sebelumnya telah dilaksanakan proses kegiatan pembelajaran siklus I, namun
hasil yang didapatkan masih kurang maksimal, untuk itu peneliti membuat
kegiatan rencana perbaikan pembelajaran siklus II dengan menerapkan metode
pembelajaran Problem Based Learning dengan cara menggunakan media gambar.
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan berupa.
1) Membuat rencana perbaikan pembelajaran siklus II
2) Menentukan materi pembelajaran berdasarkan sumber buku yang relevan
3) Menentukan langkah-langkah pembelajaran
4) Membuat lembar kerja siswa sebagai alat penilaian
5) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa untuk melihat kondisi
pembelajaran di kelas
6) Menyiapkan media pembelajaran berupa gambar
7) Mengkonsultasikan rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II
kepada supervisor
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Mei
2023 pukul 13.00 – 14.00 di SD Islam Terpadu AL Fikri, Kecamatan Serang Baru.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada perbaiakn pembelajaran siklus II ini
adalah sebagai berikut :
1) Mengucapkan salam, berdo’a serta mengecek kehadiran siswa
2) Melakukan aperesepsi
3) Melakukan refleksi terhadap materi yang telah diajarkan pada pertemuan siklus I
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran
5) Peserta didik menyimak penjelasan materi yang guru sampaikan
6) Siswa mengamati gambar rambu-rambu yang telah disiapkan oleh guru
7) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang
8) Siswa secara berkelompok mengenali jenis rambu lalu lintas beserta artinya
9) Siswa secara berkelompok berdiskusi mengenai rambu-rambu lalu lintas
10) Siswa diberikan soal oleh guru dan diselaskan secara berkelompok
11) Bersama siswa menarik kesimpulan terhadap hasil pembelajaran yang telah
dilakukan hari ini
12) Guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah diberikan
13) Melakukan tindak lanjut peserta didik
c. Pengumpulan Data
Pada tahap ini peneliti bersama teman sejawat melaksanakan pengamatan
mengenai jalannya kegiatan perbaika pembelajran siklus II ini. Berdiskusi
mengenai hasil belajar siswa beberapa instrument yang terdiri dari lembar
pengamatan pembelajaran serta lembar tes formativ. Yang berisi mengenai
kekurangan yang masih dimiliki oleh guru dan dikonsultasikan kepada dosen
pembimbing.
Tabel 3. Hasil Belajar Siswa pada Siklus II
perolehan nilai rata- persentase persentase jumlah tidak
jumlahlulus
nilai rata lulus tdk lulus lulus
siklus 2 80,5 100% 32 0% 0
Pada siklus II, dapat dilihat rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah 80.50 artinya
nilai sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). 32 siswa yang tuntas
dengan 100% dan 0% siswa yang tidak tuntas. Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa dengan pendekatan saintifik melalui model PBL pada hasil belajar siswa
siklus 2 ini sudah meningkat dengan signifikan. Hal tersebut terjadi karena siswa
sudah mampu berpendapat, menyampaikan pendapat, berinteraksi dengan guru dan
mampu mendemonstrasikan hasil pembelajaran kelompok dan ikut terlibat aktif dan
kreatif dalam mendiskusikan pembelajaran.
Pembahasan
0
21 – 30 31 – 40 41 – 50 51 – 60 61 – 70 71 – 80 81 – 90 91 – 100
frekuensi prasiklus
Pada prasiklus, dapat dilihat rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah 56,44
dimana nilai tersebut masih belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Nilai
tertinggi adalah rentang 91-100 yang didapatkan oleh 1 orang siswa. Dan nilai terendah
adalah rentang 21-30 diperoleh 3 siswa. Rentang terbanyak adalah 61-70, dimana dicapai
oleh kuantitas siswa terbanyak yaitu 9 siswa. Tingkat ketuntasan pada prasiklus hanya
47%, oleh karena itu dilakukanlah perbaikan pembelajaran siklus 1.
Tabel 4 Hasil Nilai Siswa Siklus 1
RENTAN FREKUEN PERSENTAS
G NILAI SI E NILAI
21 – 30 0 0%
31 – 40 2 6%
41 – 50 3 9%
51 – 60 4 13%
61 – 70 6 19%
Grafik 2. Hasil 71 – 80 12 38% perolehan nilai
setelah siklus 1 81 – 90 3 9%
Pada siklus 91 – 100 2 6% 1, dapat dilihat rata-
rata nilai yang jml 32 tuntas diperoleh siswa adalah
rata-rata
68 dimana nilai 68.00 72% tersebut telah
nilai
memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM). Nilai tertinggi adalah rentang 91-100 yang didapatkan oleh 2 orang siswa. Dan
nilai terendah adalah rentang 31-40 diperoleh 2 siswa. Rentang terbanyak adalah 71-80,
dimana dicapai oleh kuantitas siswa terbanyak yaitu 12 siswa. Tingkat ketuntasan pada
siklus 1 telah meningkat jadi 72%, namun dikarenakan masih terdapat 28% atau 7 siswa
yang nilainya masih belum mencapai KKM maka dilakukanlah perbaikan pembelajaran
siklus 2.
Tabel 5 hasil perolehan nilai setelah siklus ke 2
RENTANG FREKUENSI PERSENTASE
NILAI NILAI
21 – 30 0 0%
Hasil dari siklus 2
31 – 40 0 0%
menunjukkan kenaikan nilai
41 – 50 0 0%
rata-rata menjadi 80.50,
51 – 60 0 0%
artinya nilai sudah mencapai
61 – 70 6 19%
Kriteria Ketuntasan
71 – 80 8 25%
Minimal (KKM). Tingkat
81 – 90 14 44%
pencapaian ketuntasan juga
91 – 100 4 13%
sudah menunjukkan
Jml 32 Tuntas
hasil 100%. Dimana peneliti
rata-rata nilai 80.50 100%
dapat menarik kesimpulan
bahwa pada siklus 2 ini, penggunaan model PBL dengan metode pendekatan saintifik dapat
meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas III SDIT Al Fikri.
Tabel 6. Penbandingan tingkat ketuntasan antar siklus
Siklus Tuntas Tidak Tuntas Rata-Rata
Prasiklus 47% 53% 56,44
Siklus I 72% 28% 68,0
Siklus II 100% 0% 80,5
perolehan nilai setelah siklus 2
14
14
12
12
10 9
8
8
6 6
6 5 5
4 4 4
4 3 3 3 3
2 2 2
2 1
0 0 0 0 0
0
21 – 30 31 – 40 41 – 50 51 – 60 61 – 70 71 – 80 81 – 90 91 – 100
Arsika, I Made Budi dkk. (2016). Buku Pedoman Problem Based Learning. Denpasar: Unit
Penjaminan Mutu Fakultas Hukum Universitas Udayana
Gultom, Maharani dan Dini Hariyati Adam (2018). Pengaruh Pendekatan Pembelajaran
Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Di MTS Negeri
Rantaupat. Jurnal Pembelajaran dan Biologi Nukleus 4(2) 1-5.
Krissandi, Apri Damai Sagita dkk. (2018). Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk SD.
Bekasi:Media Maxima
Muslihun dan Abdul Wachid B.S. (2021). Analisis Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia
Menggunakan Pendekatan Saintifik. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) Vol.5
No.3
Purbarani, Dyah Aini dkk. (2018). Pengaruh Problem Based Learning Bebantuan Media
Audiovisual Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Dan Hasil Belajar IPA Di Sekolah
Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 2(1) 24-34.
Sidiq, Ricu dkk. (2021). Model-Model Pembelajaran Abad 21. Kota Serang-Banten:
CV.AA.Rizky
Sofyan, Hermanto dkk (2017). Problem Based Learning Dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta:UNY Press
Suja, I Wayan (2019). Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Abad XXI. Disampaikan
pada seminar Doktor berbagi dengan tema Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran
Abad XXI yang diselenggarakan oleh LPPPM Universitas Pendidikan Ganesha.
Syamsidah dan Hamidah Suryani. (2018). Buku Model Problem Based Learning (PBL).
Yogyakarta: Deepublish
Yusita, NK Pebry dkk (2021). Model Problem Based Learning Meningkatkan Hasil Belajar
Tematik Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia. Journal for Lesson and Learning
Studies volume 4, Number 2,2021 pp.176-182.