Anda di halaman 1dari 30

PENGGUNAAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN METODE

TANYA JAWAB SERTA DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN


INTERAKSI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI 11
KOTA METRO TAHUN AJARAN 2020/2021

KARYA ILMIAH

Oleh :

NUR MUKAROMAH
NIM. 836139442
EMAIL: nurmamukaromah4@gmail.com

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN IMLU PENDIDIKAN
UPBJJ – UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2020
PENGGUNAAN PENDEKATAN SCIENTIFIK DAN METODE TANYA
JAWAB SERTA DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI DAN
PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA KELAS V SD NEGERI 11 KOTA METRO TAHUN AJARAN
2020/2021

Oleh :

NUR MUKAROMAH
NIM. 836139442
EMAIL: nurmamukaromah4@gmail.com

ABSTRAK

Pendekatan scientific menjadikan pembelajaran lebih aktif dan tidak


membosankan, siswa dapat mengonstruksi pengetahuan dan keterampilannya melalui
fakta-fakta yang ditemukan dalam penyelidikan di lapangan guna pembelajaran.
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: Meningkatkan interaksi belajar
siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V dengan penggunaan pendekan
scientific. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas V dengan penggunaan pendekan scientific. Perbaikan pembelajaran
dilaksanakan di kelas V SD Negeri 11 Kota Metro Kecamatan Metro Pusat Kota
Metro dengan Tema 3 Makanan Sehat mulai tanggal 21 Oktober 2020 sampai
dengan tanggal 28 Oktober 2020. Dilihat dari hasil pembelajaran mata pelajaran
Bahasa Indonesia rata-rata persentase nilai ≥ 70 pada RPP 40%, setelah diadakan
perbaikan pada siklus 1 rata-rata persentase nilai ≥ 70 meningkat menjadi 46,7%
dan pada siklus 2 rata-rata persentase nilai ≥ 70 meningkat menjadi 80%. Dengan
demikian berarti mengaktifkan metode tanya jawab dan diskusi dapat diterapkan
dalam proses pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada materi
“Membuat Poster pada Iklan Elektronik” dapat meningkatkan interaksi dan prestasi
belajar siswa.

Kata kunci: Bahasa Indonesia, Pendekatan Scientific, Prestasi Belajar

1
I. PENDAHULUAN

Keberhasilan pembelajaran Bahasa Indonesia pada semua jenjang


pendidikan merupakan harapan semua pihak. Karena dengan keberhasilan
pembelajarandapat membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sendiri
sehingga mampu menghadapi dan mengatasi berbagai permasalahan kehidupan
dimasa mendatang. Hal ini sebagai tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah
untuk menumbuh kembangkan kemampuan nalar, berfikir sistematis, logis dan
kritis dalam mengkombinasikan gagasan atau dalam pemecahan masalah.

Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 menekankan pembelajaran yang


mampu mengembangkan kreativitas siswa. Di samping itu, Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menegaskan bahwa kurikulum 2013
juga mengamanatkan untuk mendorong peserta didik agar mampu lebih baik
dalam melakukan observasi, bertanya, menalar, dan mengkomunikasikan terhadap
apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi
pembelajaran (Kemendikbud, 2013:3-4). Intinya yang menjadi ciri khas
pembelajaran dalam Kurikulum 2013 adalah pembelajaran berbasis pendekatan
scientific yang saat ini tentunya menarik untuk dipelajari dan diteliti lebih lanjut
oleh para pendidik maupun pemerhati pendidikan.
Pendekatan scientific menjadikan pembelajaran lebih aktif dan tidak
membosankan, siswa dapat mengonstruksi pengetahuan dan keterampilannya
melalui fakta-fakta yang ditemukan dalam penyelidikan di lapangan guna
pembelajaran. Selain itu, dengan pembelajaran berbasis pendekatan scientific ini,
siswa didorong lebih mampu dalam mengobservasi, bertanya, menalar, bernalar,
dan mengomunikasikan atau mempresentasikan hal-hal yang dipelajari dari
fenomena alam ataupun pengalaman langsung (Kemendikbud, 2013: 203,212).
Dikatakan oleh Sutikno (2006:43-44) “Bagi anak yang agresif, proses
pengembangan diri akan berjalan bila diberi kesempatan cukup luas untuk
berkreasi. Sebaliknya bagi anak yang pasif, peran guru sebagai pengarah sekaligus
fasilitator yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan diri siswa secara
maksimal”. Kenyataan yang penulis dapatkan di dalam melaksanakan
pembelajaran, umumnya proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru

2
kurang optimal, baik dalam memanfaatkan maupun memberdayakan sumber
pelajaran yang ada. Khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia masih
berpusat pada guru (teacher center), dan berpusat pada buku teks (textbook
center). Akibat dari cara mengajar guru yang belum menggunakan metode
pembelajaran yang tepat berdampak pada hasil belajar siswa. Peneliti
berkeyakinan hasil pembelajaran Bahasa Indonesia perlu diperbaiki. Oleh karena
itu, dalam pembelajaran Bahasa Indonesia penggunaan metode Tanya Jawab dan
Diskusi sangat efektif untuk meningkatkan Interaksi dan Prestasi Belajar siswa.

Berdasarkan temuan penulis dilapangan selama ini bahwa pembelajaran


bahasa Indonesia materi iklan dari media cetak atau elektronik sulit dipahami
siswa. Sehingga dari hasil data di atas didapatkan dari 30 siswa yang mencapai
ketuntasan belajar hanya 40% dengan standar KKM ≥ 70 atau setara dengan
jumlah 12 siswa. Sedangkan yang belum mencapai ketuntasan belajar mencapai
60% dengan standar KKM < 70 atau setara dengan 18 siswa.

Rendahnya nilai hasil belajar diatas disebabkan siswa tidak dilibatkan


secara langsung dalam pembelajaran. Hal ini kemungkinan karena usaha guru
yang belum optimal dan dianggap penyebab rendahnya hasil belajar siswa
tersebut. Maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian bagaimana upaya
yang dapat dilakukan dalam mengemas pembelajaran Bahasa Indonesia. Seperti
memanfaatkan iklan sebagai media pembelajaran sehingga mampu meningkatkan
interaksi dan prestasi belajar siswa. Sehingga siswa dapat belajar secara mandiri
atau bekerja sama menyelesaikan masalah dalam pembelajaran yang nantinya
dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Identifikasi Masalah
1) Siswa banyak yang tidak memperhatikan dan kurangnya motivasi di saat
pembelajaran.
2) Kurangnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran.
3) Siswa kurang aktif bertanya dan tidak dapat menjawab pertanyaan yang di
ajukan oleh guru.
4) Rendahnya tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran tentang media
cetak dan elektronik.
5) Prestasi dan hasil belajar siswa rendah.

3
2. Analisis Masalah
1) Kurangnya bimbingan guru kepada siswa dalam proses pembelajaran.
2) Pembelajaran yang disajikan sangat membosankan, guru sangat otoritas
dalam menjelaskan materi pembelajaran.
3) Guru kurang melibatkan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran.
4) Kurangnya pemahaman guru terhadap metode / strategi dan pendekatan
yang digunakan dalam pembelajaran.
5) Dalam pembelajaran guru tidak menggunakan media pembelajaran.
6) Dalam pembelajaran siswa kurang aktif untuk belajar sendiri dan mencari
tahu bagian-bagian yang ditugaskan kepada mereka.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Setelah dianalisis dan didiskusikan dengan supervisor 1, masalah-
masalah itu dapat diatasi dengan penggunaan pendekatan scientific dan
metode tanya jawab serta diskusi pada saat proses pembelajaran. Menurut M.
Hosnan (2014:34) pendekatan scientific merupakan suatu proses pembelajaran
yang dirancang supaya peserta didik supaya aktif mengkonstrk konsep,
hukum, atau prinsip melalui kegiatan mengamati, merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesisi, mengumpulkan data dengan
berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengomunikasikan. Menurut Sutikno (2013:92) metode tanya jawab adalah
cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab,
terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
Menurut Yurmaini Maimudin (2010:321) metode diskusi adalah suatu cara
penyajian atau penyampaian bahan pelajaran, dimana pendidik memberikan
kesempatan kepada para peserta didik atau kelompok-kelompok peserta didik
untuk mengadakan pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat,
membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu
masalah. .
Oleh sebab itu, penulis ingin mengadakan penelitian perbaikan dengan
judul “Penggunaan Pendekatan Scientific dan Metode Tanya Jawab Serta
Diskusi Untuk Meningkatkan Interaksi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata

4
Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri 11 Kota Metro Tahun Ajaran
2020/2021”.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis dapat
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah dengan menggunakan pendekatan scientific dapat meningkatkan
interaksi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V?
2. Apakah dengan menggunakan pendekatan scientific dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V?
B. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Meningkatkan interaksi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas V dengan penggunaan pendekan scientific.
2. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas V dengan penggunaan pendekan scientific.
C. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan, didapatkan
manfaat penelitian, yaitu:
1. Bagi Siswa
Bagi siswa kontribusi manfaat yang diharapkan dapat diberikan
dari hasil tindakan perbaikan pembelajaran yang dilaksnakan dengan
berlandaskan kaidah PTK ini, adalah :
1) Memperoleh pengalaman menerapkan matematika dalam kehidupan
nyata.
2) Meningkatkan pemahaman siswa tentang materi pokok iklan dari
media cetak atau elektronik.
3) Memotivasi minat belajar siswa.
4) Mengembangkan daya pikir dan dan kreativitas siswa.
5) Meningkatkan hasil belajar siswa agar mencapai ketuntasan belajar.
6) Meningkatkan keaktivan siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia.
7) Meningkatkan keterampilan siswa.

5
2. Bagi Guru
Secara lebih khusus, kontribusi manfaat yang diharapkan dapat
diberikan dari hasil tindakan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan
dengan berlandaskan kaidah PTK ini, adalah :
1) Sebagai suatu model pembelajaran alternatif terutama untuk keperluan
penerapan metode dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang
penggunaan iklan dalam media cetak atau elektronik.
2) Meningkatkan keterampilan guru dalam membuat pertanyaan pada
siswa sehingga siswa lebih mudah untuk menjawabnya.
3) Sebagai acuan guru untuk instropeksi dirinya dalam melaksanakan
KBM dikelasnya.
4) Meningkatkan profesionalisme dalam pembelajaran.
5) Mengembangkan pengetahuan guru dalam pembelajaran.
6) Sebagai bahan pertimbangan guru untuk memilih metode yang tepat
agar dapat membantu menyampaikan materi pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Hasil tindakan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dengan
berlandaskan kaidah PTK ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
yang positif terhadap kemajuan sekolah, yang antara lain tercermin pada :
1) Sebagai masukan dalam upaya perbaikan pembelajaran sehingga dapat
menunjang tercapainya target kurikulum dan daya serap siswa seperti
yang diharapkan.
2) Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan mutu pendidikan.
3) Dapat meningkatkan prestasi sekolah.
4) Proses belajar mengajar menjadi lebih menarik.

II. KAJIAN PUSTAKA


A. Pendekatan Scientific
Menurut M. Hosnan (2014:34) pendekatan scientifik adalah suatu
prosespembelajaran yang dirancang supaya peserta didik secara aktif
mengkonstrk konsep, hukum, atau prinsip melalui kegiatan mengamati,
merumuskan masalah, mengajukan/merumuskan hipotesis, mengumpulkan

6
data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengkomunikasikan. Menurut Kemendikbud, pendekatan dan strategi
pembelajaran (Jakarta:t.p.,2013:1) pendekatan scientific adalah proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara
aktifmengkonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan
mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah, merumuskan
masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, menumpulkan data dengan
berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.
B. Metode Tanya Jawab
Menurut Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar
Baru, Al-Gensindo, Bandung (2010:78) metode tanya jawab merupakan
metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang
bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog guru dan
siswa, guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab,
dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung
antara guru dan siswa.
Menurut Drs. Roestiyah N.K, Didaktik Metodik, PT. Bina Aksara,
Jakarta (1986:70) metode tanya jawab adalah suatu cara mengajar dimana
guru dan siswa aktif bersama, guru bertanya siswa memberikan jawaban,
siswa mengemukakan pendapat, ide baru, dan dengan ini guru bertujuan.
Menurut Drs. Soetomo, Dasar-dasar interaksi belajar mengajar, Usaha
Nasional, Surabaya (1993:148) metode tanya jawab merupakan suatu metode
dimana guru menggunakan/memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa
menjawab, atau sebaliknya siswa bertanya pada guru dan guru menjawab
pertanyaan siswa.
C. Metode Diskusi
Menurut Yurmaini Maimudin dalam Ramayulis, Metodologi
Pengajaran Agama Islam, Kalam Mulia, Jakarta (2010:321) metode diskusi
adalah suatu cara penyajian/penyampaian bahan pelajaran, dimana pendidik
memberikan kesempatan kepada para peserta didik/kelompok-kelompok
peserta didik untuk mengadakan pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan

7
pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan
atas sesuatu masalah.
Menurut Asmuri, Metodologi Pembelajaran PAI perspektif
konstektual, Mutiara Pesisir Sumatra, Pekanbaru (2014:144) metode diskusi
adalah suatu proses yang melibatkan dua individu atau lebih, berinteraksi
secara verbal dan saling berhadapan, saling tukar informasi, saling
mempertahankan pendapat dan memecahkan sebuah masalah tertentu.
Menurut Gulo dalam Ahmad Munjin dkk (2013:146) metode diskusi
merupkan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kualitas
interaksi antar peserta didik. Tujuannya ialah untuk memperoleh pengertian
bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, di samping untuk
mempersiapkan dan menyelesaikan keputusan bersama.
Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group
discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation). Metode diskusi
(discussion method) diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk:
1. Mendorong siswa berpikir kritis.
2. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
3. Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirannya untuk memecahkan
maslah bersama.
4. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk
memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan seksama.
D. Interksi
Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jilid VII, PT. Cipta Adi
Pustaka, Jakarta (1989:192) interaksi adalah suatu rangkaian tingkah laku
yang terjadi antara dua orang atau lebih dari dua atau beberapa orang yang
saling mengadakan respons secara timbal balik. Oleh karena itu, interaksi
dapat pula diartikan sebagai saling mempengaruhi perilaku masing-masing.
Hal ini bisa terjadi antara individu dan individu lain, antara individu dan
kelompok, atau antara kelompok dan kelompok lain. Jadi, interaksi adalah
suatu jenis tindakan atau aksi yang terjadi sewaktu dua atau lebih objek
mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain.

8
E. Prestasi Belajar
Menurut Cece Wijaya (1994:27) prestasi belajar itu dapt berupa
pernyataan dalam bentuk angka dan nilai tingkah laku. Pernyataan tersebut
diperkuat oleh Thorndike dan Hasein yang menyatakan bahwa hasil belajar
akan diketahui bila terjadi perubahan tingkah laku yang akan dinyatakan
dalam angka atau nilai.
Menurut Hadari Nawawi (1998:100) prestasi belajar adalah tingkat
keberhaasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang
dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai
sejumlah materi tertentu.
Menurut Sutratinah (2001:43) prestasi belajar adalah penilaian hasil
usaha kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk simbul, angka, huruf, maupun
kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak
dalam periode tertentu.

III. PELAKSANAAN PERBAIKAN


A. Subjek Penelitian
1. Lokasi
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas V SD Negeri 11 Kota Metro
Kecamatan Metro Pusat Kota Metro dengan Tema 3 Makanan Sehat mulai
tanggal 21 Oktober 2020 sampai dengan tanggal 28 Oktober 2020.
2. Waktu pelaksanaan
Adapun jadwal perbaikan pembelajaran untuk masing-masing
pembelajaran adalah sebagai berikut:
a) Tanggal 21 Oktober 2020, Pukul 09.00 – 10.00 WIB, Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia dengan Tema 3 Makanan Sehat pada Siklus I
b) Tanggal 28 Oktober 2020, Pukul 09.00 – 10.00 WIB, Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia dengan Tema 3 Makanan Sehat pada Siklus II
B. Deskripsi Per Siklus
Pelaksanaan tindakan akan dilakukan untuk 2 (dua) siklus sesuai dengan yang
ditetapkan.

9
1. Siklus 1 (pertama), meliputi:
a. Perencanaan
Rencana tindakan siklus pertama pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia, materi pokok paparaniklan dari media cetak atau elektronik
menggunakan pendekatan scientifik, metode tanya jawab serta diskusi
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Mengadakan apersepsi sebagai awal pembelajaran yang mengarah
pada materi pelajaran yang akan diajarkan.
1) Pendahuluan (Menyanyikan Lagu).
2) Menggali pengetahuan siswa yang dikaitkan dengan topik
pembelajaran.
3) Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya hal-hal
yang belum dimengerti atau belum jelas.
4) Perumusan permasalahan tentang topik pembelajaran
(menggali permasalahan yang dialami siswa sesuai dengan
topik).
b) Kegiatan Inti
1) Aktivitas untuk menemukan jawaban masalah.
2) Melakukan pengamatan saat melakukan diskusi.
3) Jawaban pertanyaan atau pemecahan masalah.
c) Kegiatan Akhir
1) Membuat catatan.
2) Membuat ringkasan.
3) Tanya jawab.
4) Penerapan sehari-hari.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan observasi dilakukan secara bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan kelas. Pelaksanaan observasi dilakukan dengan
proses:
a) Refleksi kasus yang ada disekolah.
b) Persiapan membuat RPP.
c) Pelaksanaan praktek RPP.

10
d) Mencatat kejadian pada pelaksanaan penelitian.
e) Mengadakan evaluasi di akhir pembelajaran untuk memperoleh
data nilai siswa.
f) Refleksi untuk siklus berikutnya.
Setiap langkah yang telah direncanakan diamati dan dikumpulkan
data-datanya, baik data aktifitas selama proses pembelajaran maupun
data hasil pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
peningkatan aktivitas, dan hasil pembelajaran dari siklus satu ke siklus
berikutnya.
c. Pengamatan
Ada beberapa cara untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian,
diantaranya:
a) Observasi
Pengamatan (Observasi) merupakan salah satu teknikpengumpulan
data/fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem.
Pada tahap pengamatan (Observasi) sebenarnya bersamaan dengan
tahap pelaksanaan tindakan, yaitu mengamati aktivitas proses
pembelajaran, dan hasil pembelajaran. Dalam mengamati proses
pembelajaran, peneliti dibantu oleh supervisor 1 baik mengenai
aktivitas siswa maupun aktivitas guru selama proses pembelajaran.
b) Penugasan
Teknik penugasan ini digunakan untuk mengumpulkan data hasil
tugas pada setiap akhir tindakan, untuk memperoleh data tentang
pemahaman siswa terhadap pemahaman materi pelajaran yang
telah dipelajari. Tugas ini digunakan untuk mengetahui
keberhasilan siswa dalam pembelajaran yang telah diikutinya.
Hasil tugas tersebut dipakai sebagai acuan untuk:
1) Melihat kemajuan siswa dalam mengikuti program
pembelajaran.
2) Analisis dan refleksi untuk tindakan berikutnya. Hasil
pekerjaan siswa diperiksa dan dianalisis untuk menentukan

11
letak kesalahan atau kekurangan siswa dalam menyelesaikan
tugas dalam mendeskripsikan secara tertulis.
c) Dokumentasi
Menurut Guba dan Lincoln dalam dokumen ialah setiap bahan
tertulis maupun film yang tidak dipersiapkan karena adanya
permintaan seorang penyidik. Dokumen terdiri dari dokumen
pribadi dan dokumen resmi. Dokumen resmi adalah catatan atau
karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman
dan kepercayaannya. Dokumentasi dilakukan untuk memperkuat
data yang diperoleh dari observasi. Dokumen yang digunakan
berupa catatan hasil pekerjaan siswa dan daftar nilai siswa.
d. Refleksi
Dalam mengadakan refleksi, peneliti telah berdiskusi dan
mengkonsultasikan dengan pembimbing untuk mengkaji semua
temuan pada siklus 1, baik kekurangan maupun kelebihan selama
proses pembelajaran yang dijadikan dasar untuk menyusun dan
melaksanakan perbaikan pembelajaran kembali pada siklus 2.
Pada saat guru menjelaskan materi paparan iklan media cetak atau
elektronik perhatian siswa terbagi, ada yang memperhatikan dan ada
yang bercanda sehingga suasana kelas kurang kondusif. Berdasarkan
hasil refleksi padaa proses pembelajaran maka perlu diadakan
perbaikan pembelajaran pada siklus kedua yaitu:
a) Guru harus pandai mengkondisikan kelas ke dalam suasana kelas
yang kondusif.
b) Guru harus pandai menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan.
c) Guru harus menggunakan metode yang menarik tepat dan sesuai
dengan materi.
d) Pengaturan waktu harus tepat.

12
2. Siklus 2 (dua), meliputi:
a. Perencanaan
Rencana tindakan siklus kedua pada mata pelajaran Bahasa Indonesia,
materi pokok paparan iklan dari media cetak atau elektronik
menggunakan pendekatan scientifik, metode tanya jawab serta diskusi
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Mengadakan apersepsi sebagai awal pembelajaran yang mengarah
pada materi pelajaran yang akan diajarkan.
1) Pendahuluan (Menyanyikan Lagu).
2) Menggali pengetahuan siswa yang dikaitkan dengan topik
pembelajaran.
3) Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya hal-hal
yang belum dimengerti atau belum jelas.
4) Perumusan permasalahan tentang topik pembelajaran
(menggali permasalahan yang dialami siswa sesuai dengan
topik).
b) Kegiatan Inti
1) Aktivitas untuk menemukan jawaban masalah.
2) Melakukan pengamatan saat melakukan diskusi.
3) Jawaban pertanyaan atau pemecahan masalah.
c) Kegiatan Akhir
1) Membuat catatan.
2) Membuat ringkasan.
3) Tanya jawab.
4) Penerapan sehari-hari.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan observasi dilakukan secara bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan kelas. Pelaksanaan observasi dilakukan dengan
proses:
a) Refleksi kasus yang ada disekolah.
b) Persiapan membuat RPP.
c) Pelaksanaan praktek RPP.

13
d) Mencatat kejadian pada pelaksanaan penelitian.
e) Mengadakan evaluasi di akhir pembelajaran untuk memperoleh
data nilai siswa.
f) Refleksi untuk siklus berikutnya.
Setiap langkah yang telah direncanakan diamati dan dikumpulkan
data-datanya, baik data aktifitas selama proses pembelajaran maupun
data hasil pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
peningkatan aktivitas, dan hasil pembelajaran dari siklus satu ke siklus
berikutnya.
c. Pengamatan
Ada beberapa cara untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian,
diantaranya:
a) Observasi
Pengamatan (Observasi) merupakan salah satu teknikpengumpulan
data/fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem.
Pada tahap pengamatan (Observasi) sebenarnya bersamaan dengan
tahap pelaksanaan tindakan, yaitu mengamati aktivitas proses
pembelajaran, dan hasil pembelajaran. Dalam mengamati proses
pembelajaran, peneliti dibantu oleh supervisor 1 baik mengenai
aktivitas siswa maupun aktivitas guru selama proses pembelajaran.
b) Penugasan
Teknik penugasan ini digunakan untuk mengumpulkan data hasil
tugas pada setiap akhir tindakan, untuk memperoleh data tentang
pemahaman siswa terhadap pemahaman materi pelajaran yang
telah dipelajari. Tugas ini digunakan untuk mengetahui
keberhasilan siswa dalam pembelajaran yang telah diikutinya.
Hasil tugas tersebut dipakai sebagai acuan untuk:
1) Melihat kemajuan siswa dalam mengikuti program
pembelajaran.
2) Analisis dan refleksi untuk tindakan berikutnya. Hasil
pekerjaan siswa diperiksa dan dianalisis untuk menentukan

14
letak kesalahan atau kekurangan siswa dalam menyelesaikan
tugas dalam mendeskripsikan secara tertulis.
c) Dokumentasi
Menurut Guba dan Lincoln dalam dokumen ialah setiap bahan
tertulis maupun film yang tidak dipersiapkan karena adanya
permintaan seorang penyidik. Dokumen terdiri dari dokumen
pribadi dan dokumen resmi. Dokumen resmi adalah catatan atau
karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman
dan kepercayaannya. Dokumentasi dilakukan untuk memperkuat
data yang diperoleh dari observasi. Dokumen yang digunakan
berupa catatan hasil pekerjaan siswa dan daftar nilai siswa.
d. Refleksi
Hasil refleksi pada siklus 2 ini sudah menunjukkan hasil yang
memuaskan, dilihat dari meningkatnya nilai siswa yang sudah
mencapai diatas KKM. Hal ini menunjukkan hasil yang baik, baik dari
segi materi pelajaran, metode dan media yang digunakan, penggunaan
waktu, keterlibatan siswa serta suasana kelas.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Pelaksanaan Siklus
Data awal hasil belajar siswa kelas V SDN 11 Kota Metro yang
diperoleh sebelum diadakan siklus yaitu terdapat 18 siswa (60%) belum
berhasil mencapai KKM. Adapun KKM yang ditetapkan oleh sekolah adalah
70. Jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar adalah 12 siswa (40%)
dengan nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 95. Sesuai dengan jadwal
perbaikan penelitian pada BAB III di atas, perbaikan penelitian dilaksanakan
dua siklus, yaitu:
1. Siklus 1
a. Perencanaan
Tahap awal dari penelitian adalah perencanaan.
1) Menentukan Standar Kompetensi

15
Standar kompetensinya yaitu: “memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah, sekolah.
2) Menentukan Kompetensi Dasar
Kompetensi dasarnya yaitu: “menganalisis informasi yang
disampaikan paparan iklan dari media cetak atau elektronik dan
memeragakan kembali informasi yang disampaikan paparan iklan
dari media cetak atau elektronik dengan bantuan lisan tulis, dan
visual”.
3) Menentukan Indikator.
Indikatornya adalah “mengidentifikasi kata kunci pada iklan
layanan masyarakat dan menceritakan informasi yang terdapat
dalam iklan layanan masyarakat”.
4) Menentukan Tujuan perbaikan
Tujuan perbaikan dari siklus 1 ini adalah: “dengan mengamati
iklan elektronik, siswa mengidentifikasi dan menyajikan kata kunci
pada iklan masyarakat, dan dengan membuat poster, siswa
mengulas kembali tentang iklan pada media cetak atau elektronik.
5) Menentukan Materi
Materi yang akan disampaikan adalah kata kunci yang terdapat
dalam iklan masyarakat dan iklan media elektronik layanan
masyarakat tentang lingkungan sehat “Iklan Elektronik Demam
Berdarah”.
6) Menentukan Metode Pembelajaran
Metode yang akan digunakan adalah metode tanya jawab dan
diskusi.
b. Pelaksanaan
Siklus 1 dilaksanakan pada Rabu, 21 Oktober 2020 di kelas V SDN 11
Kota Metro dengan jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran adalah
30 siswa. Pokok bahasan pada siklus 1 ini yaitu mengenai pembuatan

16
poster pada iklan media cetak atau elektronik dengan alokasi waktu
2x35 menit. Pelaksanaan siklus ini merupakan penerapan dari
penggunaan pendekatan scientifik dengan metode tanya jawab dan
diskusi yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
1) Kegiatan Awal
a) Kelas dimulai dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran siswa.
b) Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang
siswa.
c) Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin
setiap saat dan manfaatnya bagi tercapainya cita-cita.
d) Menyanyikan lagu Garuda Pancasila. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
e) Pembiasaan membaca/menulis/mendengarkan/berbicara selama
15-20 menit materi non pelajaran seperti tokoh dunia,
kesehatan, kebersihan, makanan/minuman sehat, cerita
inspirasi dan motivasi.
f) Menyampaikan indikator dan tujuan yang diharapkan.
2) Kegiatan Inti
a) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan meminta siswa
membaca teks bacaan.
b) Penjelasan tentang lingkungan sehat, digunakan sebagai awalan
untuk pembahasan iklan media elektronik layanan masyarakat
tentang lingkungan sehat “Iklan Elektronik Demam Berdarah”
siswa dalam kelompok membaca dan memeragakan naskah
iklan elektronik dan mengidentifikasi -kan kata kunci dalam
iklan tersebut.
c) Kegiatan dilanjutkan dengan meminta siswa membuat poster
dari iklan elektronik dengan tema konstipasi, sekaligus melatih
siswa untuk bekerja sama dan menghormati keragaman
pendapat dalam kelompok.

17
d) Guru memberikan penekanan pada 4 hal yang diperhatikan
dalam penilaian hasil poster yaitu: penentuan judul, isi
informasi dari poster, gambar dan dekorasi.
3) Kegiatan Akhir
a) Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari ini.
b) Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
c) Siswa diberikan kesempatan berbicara/bertanya dan
menambahkan informasi dari siswa lainnya.
d) Penugasan dirumah. Untuk mengoptimalkan kerja sama, siswa
dapat berbagi peran dan tugas dengan orang tuanya.
e) Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.
c. Pengamatan
Pengamatan (Observasi) merupakan salah satu teknikpengumpulan
data/fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Pada
tahap pengamatan (Observasi) sebenarnya bersamaan dengan tahap
pelaksanaan tindakan, yaitu mengamati aktivitas proses pembelajaran,
dan hasil pembelajaran. Dalam mengamati proses pembelajaran,
peneliti dibantu oleh supervisor 1 baik mengenai aktivitas siswa
maupun aktivitas guru selama proses pembelajaran. Adapun hasil
pengamatannya sebagai berikut:
1) Hasil Observasi Kegiatan Guru
Data hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus 1 yang dilakukan
oleh pendamping dapat diuraikan sebagai berikut :
Pada waktu membuka pelajaran guru sudah memberikan motivasi
terkait dengan materi ajar, menyampaikan tujuan pembelajaran/
kompetensi yang hendak dicapai.
Pada kegiatan inti, guru menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran sehingga dapat mengaitkan antara materi dengan
pengetahuan lain yang relevan dan realitas kehidupan, dan
disampaikan dengan jelas, sesuai dengan hirarki belajar dan
karakteristik siswa.

18
Guru melaksanakan pembelajaran yang bersifat diskusi sesuai
dengan langkah kegiatan yang direncanakan, sesuai dengan
tujuan/kompetensi yang hendak dicapai, menumbuhkan partisipasi
aktif siswa, memfasilitasi terjadinya interaksi antara siswa dengan
sumber belajar, menggunakan bahasa lisan dan tertulis dengan
baik.
Dalam hal penilian proses dan hasil belajar, guru sudah baik
memantau kemajuan belajar siswa selama proses pembelajaran dan
melakukan penilaian akhir sesuai kompetensi (tujuan) yang telah
dibuat, penyampaian pesan pembelajaran dengan bahasa lisan dan
tulis secara jelas, baik dan benar.
Kegiatan akhir, guru melakukan refleksi dan merangkum
materi bersama siswa, melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan dan tugas pekerjaan rumah.
2) Hasil Observasi Kegiatan Siswa
Data hasil perbaikan pembelajaran diambil dari hasil tugas
setiap akhir proses pembelajaran yang digunakan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajarnya secara
rinci penugasan mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk siklus 1
terlampir. Dan untuk mengetahui besarnya presentase
mengenai hasil belajar data yang diperoleh diolah dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
𝐹
𝑃= × 100
𝑁
Di mana : P = Presentasi
F = Frekuensi
N = Jumlah Siswa
Dari hasil perbaikan pembelajaran pada Siklus 1 (pertama)
yang telah dilaksanakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
siswa kelas V SDN 11 Kota Metro selesai maka diperoleh hasil
perbaikan pembelajaran seperti tabel 2, grafik 1dan grafik 2
berikut ini.

19
Grafik 1. Grafik data siswa yang mencapai ketuntasan
Belajar Siklus 1

20
10
RPP
0
Nilai Nilai Nilai SIKLUS 1
Nilai Nilai RPP
30 40 50 Nilai Nilai
60 70 Nilai
80 90
100

Grafik 2. Presentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 1

PRESENTASE
RPP
40 %
46.7 % SIKLUS 1

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat dilihat bahwa nilai yang belum
tuntas yaitu anak yang mendapat nilai 60 ada 16 siswa sedangkan nilai yang
tuntas yaitu antara 70 – 100 ada 14 siswa untuk itu penulis mengadakan
penelitian mengapa pembelajaran menjelaskan iklan elektronik pada
pembelajaran sklus 1 belum bisa diterima siswa dengan baik, dengan kenyataan
hasil penugasan dari 30 siswa yang mendapat nilai diatas 70atau tuntasnya hanya
14 siswa (46,7%) dan siswa yang belum tuntas atau mendapat nilai kurang dari
70 ada 16 siswa (53,3%). Oleh karena itu, peneliti perlu mengadakan perbaikan
pembelajaran siklus 2 karena semua siswa tidak mendapat nilai di atas KKM.
d. Refleksi
Dalam mengadakan refleksi, peneliti telah berdiskusi dan mengonsultasikan
dengan pembimbing untuk mengkaji semua temuan pada siklus 1, baik
kekurangan maupun kelebihan selama proses pembelajaran yang dijadikan
dasar untuk menyusun dan melaksanakan perbaikan pembelajaran kembali
pada siklus 2.

20
Pada saat guru menjelaskan materi iklan elektronik perhatian siswa terbagi,
ada yang memperhatikan dan ada yang bercanda sehingga suasana kelas
kurang kondusif. Berdasarkan hasil refleksi pada proses pembeljaran maka
perlu diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus ke 2 yaitu :
1) Lebih berinteraksi dengan anak didik, memberikan motivasi dan
apersepsi kepada anak didik dengan menampilkan sebuah media
(gambar) yang berkaitan dengan materi.
2) Menjelaskan tujuan pembelajaran serta metode yang akan digunakan
dalam pembelajaran.
3) Membuat alat peraga untuk pembelajaran agar lebih menarik
4) Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, untuk menumbuhkan
rasa percaya diri anak.
5) Memberi tambahan alokasi waktu agar anak mempunyai banyak waktu
untuk bereksplorasi.
6) Memberikan penguatan dan kesimpulan pada akhir pembelajaran.
2. Siklus 2
a. Perencanaan
Tahap awal dari penelitian adalah perencanaan.
1) Menentukan Standar Kompetensi
Standar kompetensinya yaitu: “memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah, sekolah.
2) Menentukan Kompetensi Dasar
Kompetensi dasarnya yaitu: “menganalisis informasi yang
disampaikan paparan iklan dari media cetak atau elektronik dan
memeragakan kembali informasi yang disampaikan paparan iklan
dari media cetak atau elektronik dengan bantuan lisan tulis, dan
visual”.
3) Menentukan Indikator

21
Indikatornya adalah “mengidentifikasi kata kunci pada iklan
layanan masyarakat dan menceritakan informasi yang terdapat
dalam iklan layanan masyarakat”.
4) Menentukan Tujuan perbaikan
Tujuan perbaikan dari siklus 2 ini adalah: “dengan mengamati
iklan elektronik, siswa mengidentifikasi dan menyajikan kata kunci
pada iklan masyarakat, dan dengan membuat poster, siswa
mengulas kembali tentang iklan pada media cetak atau elektronik.
5) Menentukan Materi
Materi yang akan disampaikan adalah kata kunci yang terdapat
dalam iklan masyarakat dan iklan media elektronik layanan
masyarakat tentang lingkungan sehat “Iklan Elektronik Demam
Berdarah”.
6) Menentukan Metode Pembelajaran
Metode yang akan digunakan adalah metode tanya jawab dan
diskusi.
b. Pelaksanaan
Siklus 2 dilaksanakan pada Rabu, 28 Oktober 2020 di kelas V SDN 11
Kota Metro dengan jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran adalah
30 siswa. Pokok bahasan pada siklus 2 ini yaitu mengenai pembuatan
poster pada iklan media cetak atau elektronik dengan alokasi waktu
2x35 menit. Pelaksanaan siklus ini merupakan penerapan dari
penggunaan pendekatan scientifik dengan metode tanya jawab dan
diskusi yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
1) Kegiatan Awal
a) Kelas dimulai dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran siswa.
b) Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang
siswa.
c) Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin
setiap saat dan manfaatnya bagi tercapainya cita-cita.

22
d) Menyanyikan lagu Garuda Pancasila. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
e) Pembiasaan membaca/menulis/mendengarkan/berbicara selama
15-20 menit materi non pelajaran seperti tokoh dunia,
kesehatan, kebersihan, makanan/minuman sehat, cerita
inspirasi dan motivasi.
f) Menyampaikan indikator dan tujuan yang diharapkan.
2) Kegiatan Inti
a) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan meminta siswa
membaca teks bacaan.
b) Penjelasan tentang lingkungan sehat, digunakan sebagai awalan
untuk pembahasan iklan media elektronik layanan masyarakat
tentang lingkungan sehat “Iklan Elektronik Demam Berdarah”
siswa dalam kelompok membaca dan memeragakan naskah
iklan elektronik dan mengidentifikasi -kan kata kunci dalam
iklan tersebut.
c) Kegiatan dilanjutkan dengan meminta siswa membuat poster
dari iklan elektronik dengan tema konstipasi, sekaligus melatih
siswa untuk bekerja sama dan menghormati keragaman
pendapat dalam kelompok.
d) Guru memberikan penekanan pada 4 hal yang diperhatikan
dalam penilaian hasil poster yaitu: penentuan judul, isi
informasi dari poster, gambar dan dekorasi.
3) Kegiatan Akhir
a) Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari ini.
b) Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
c) Siswa diberikan kesempatan berbicara/bertanya dan
menambahkan informasi dari siswa lainnya.
d) Penugasan dirumah. Untuk mengoptimalkan kerja sama, siswa
dapat berbagi peran dan tugas dengan orang tuanya.
e) Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.

23
c. Pengamatan
Pengamatan (Observasi) merupakan salah satu teknikpengumpulan
data/fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem.
Pada tahap pengamatan (Observasi) sebenarnya bersamaan dengan
tahap pelaksanaan tindakan, yaitu mengamati aktivitas proses
pembelajaran, dan hasil pembelajaran. Dalam mengamati proses
pembelajaran, peneliti dibantu oleh supervisor 1 baik mengenai
aktivitas siswa maupun aktivitas guru selama proses pembelajaran.
Adapun hasil pengamatannya sebagai berikut:
1) Hasil Observasi Kegiatan Guru
Data Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus 2 yang dilakukan
oleh pendampng dapat diuraikan sebagai berikut :
Pada waktu membuka pelajaran guru memberi pertanyaan
apersepsi terkait dengan materi ajar, menyampaikan tujuan
pembelajaran/kompetensi yang hendak dicapai.
Pada kegiatan inti, guru menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran sehingga dapat mengaitkan antara materi dengan
pengetahuan lain yang relevan dan realitas kehidupan dan
disampaikan dengan jelas, sesuai dengan hirarki belajar dan
karakteristik siswa.
Terhadap model pembelajaran diskusi, guru melaksanakan
pembelajaran yang bersifat diskusi sesuai dengan langkah kegiatan
yang direncanakan, sesuai dengan tujuankompetensi yang hendak
dicapai, menumbuhkan partisipasi aktif siswa, memfasilitasi
terjadinya interaksi antara siswa dengan sumber belajar,
menggunakan bahasa lisan dan tertulis dengan baik.
Dalam hal penilaian proses dan hasil belajar, guru sudah sangat
baik memantau kemajuan belajar siswa selama proses
pembelajaran dan melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi (tujuan) yang telah dibuat, penyampaian pesan
pembelajaran dengan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan
benar.

24
Kegiatan akhir, guru melakukan refleksi dan merangkum materi
bersama siswa, melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan
arahan dan tugas pekerjaan rumah.
2) Hasil Observasi Kegiatan Siswa
Data hasil perbaikan pembelajaran diambil dari hasil tugas
setiap akhir proses pembelajaran yang digunakan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajarnya secara
rinci penugasan mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk siklus 2
terlampir. Dan untuk mengetahui besarnya presentase
mengenai hasil belajar data yang diperoleh diolah dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
𝐹
𝑃= × 100
𝑁
Di mana : P = Presentasi
F = Frekuensi
N = Jumlah Siswa
Dari hasil perbaikan pembelajaran pada Siklus 2 (pertama) yang
telah dilaksanakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa
kelas V SDN 11 Kota Metro selesai maka diperoleh hasil
perbaikan pembelajaran seperti tabel 3, grafik 3 dan grafik 4
berikut ini.
Grafik 1. Grafik data siswa yang mencapai ketuntasan Belajar
Siklus 1

20
10
RPP
0
Nilai Nilai Nilai SIKLUS 2
Nilai Nilai RPP
30 40 50 Nilai Nilai
60 70 Nilai
80 90
100

Grafik 2. Presentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 1

25
PRESENTASE
40 %
80 %
RPP
SIKLUS 2

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat dilihat bahwa terjadi


peningkatan hasil belajar siswa pembelajaran siklus 2. Pada
pembelajaran siklus 2 hasil belajar yang dicapai siswa sudah
memuaskan dan sesuai dengan harapan peneliti. Dari 30 siswa, ada
24 siswa (80%) sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).

Oleh karena itu, perbaikan pembelajaran mata pelajaran Bahasa


Indonesia tentang menjelaskan pembuatan poster pada media cetak
atau media elektronik berakhir pada siklus 2.
d. Refleksi
Hasil refleksi pada siklus 2 ini sudah menunjukkan hasil yang
memuaskan, dilihat dari siswa yang mendapatkan nilai 100 ada 2
siswa, nilai 90 ada 4siswa, nilai 80 ada 12 siswa, dan nilai 70 ada 6
siswa semua itu sudah diatas KKM. Hal ini menunjukkan hasil
hasil yang baik, baik dari segi materi pelajaran, metode dan media
yang digunakan, penggunaan waktu, keterlibatan siswa serta
suasana kelas. Kondisi ini harus dipertahankan dan ditingkatkan
lagi.
B. Pembahasan Dari Setiap Siklus
1. Pembahasan Siklus 1
Setelah merefleksi kegiatan awal penulis mencoba melakukan perbaikan
dibantu oleh supervisor 1, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan (observasi) dan merefleksi kembali kegiatan tersebut, hasil
yang diperoleh dari kegiatan perbaikan siklus 1 ini adalah sebagai berikut:

26
Berdasarkan data di atas, penulis masih merasa kurang puas dikarenakan
masih ada siswa yang mendapat nilai dibawah KKM yaitu dari 30 siswa
yang belum tuntas ada16 siswa atau 53.3% di bawah KKM.

2. Pembahasan Siklus 2
Berdasarkan hasil perbaikan siklus 1 penulis mencoba melakukan
perbaikan pada siklus 2 dibantu oleh supervisor 1. Hasil yang diperoleh
dari kegiatan perbaikan siklus 2 ini adalah sebagai berikut :
Dari hasil pembelajaran perbaikan siklus 2 sangat memuaskan
karena 24 siswa dari 30 siswa sudah mendapat nilai di atas KKM.
Sehingga perbaikan cukup sampai pada siklus 2.
Berdasarkan pengolahan data hasil tugas pada siklus 1 dan siklus 2
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan mengefektifkan metode
tanya jawab dan diskusi dalam proses pembelajaran dapat diperoleh
gambaran bahwa “Metode Tanya Jawab dan Diskusi” yang diberikan
dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan interaksi dan
prestasi belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini terbukti dari
dua siklus pembelajaran dapat diketahui adanya peningkatan yang positif,
yaitu siswa berhasil menuntaskan materi pembelajaran “Membuat Poster
pada Media Iklan Elektronik” pada pembelajaran Bahasa Indonesia RPP =
40%, siklus 1 = 46,7%, dan siklus 2 = 80%.
Kalau dilihat dari hasil pembelajaran mata pelajaran Bahasa
Indonesia rata-rata persentase nilai ≥ 70 pada RPP 40%, setelah diadakan
perbaikan pada siklus 1 rata-rata persentase nilai ≥ 70 meningkat menjadi
46,7% dan pada siklus 2 rata-rata persentase nilai ≥ 70 meningkat menjadi
80%. Dengan demikian berarti mengaktifkan metode tanya jawab dan
diskusi dapat diterapkan dalam proses pembelajaran Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia meskipun belum memberikan hasil yang maksimal,
tetapi cukup baik kalau dilihat dari perubahan ketuntasan belajar sangat
positif, khususnya materi “Membuat Poster pada Media Iklan Elektronik”.
Dan dengan mengaktifkan metode tanya jawab dan diskusi pada materi
“Membuat Poster pada Media Iklan Elektronik” mata pelajaran Bahasa

27
Indonesia dapat digunakan sebagai peningkatan ketuntasan hasil belajar
meskipun belum maksimal sebagai peningkatan selanjutnya guru dapat
mencari tambahan metode yang lainnya.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang dilakukan di SDN 11 Kota Metro
kelas V pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan
pendekatan scientific serta metode tanya jawab dan diskusi dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut: Pada saat sebelum melaksanakan kegiatan siklus
1 hanya 12 siswa (40%) siswa yang mencapai target KKM yaitu 70.
Kemudian, setelah pelaksanaan siklus 1 terdapat 14 siswa (46,7%) yang telah
mencapai target KKM, dan pada hasil akhir yaitu siklus 2 terdapat 24 siswa
(80%) yang telah mencapai target nilai KKM. Mengefektifkan metode tanya
jawab dan diskusi dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi
“Membuat Poster pada Iklan Elektronik” dapat meningkatkan interaksi dan
prestasi belajar siswa.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, banyak cara yang sebaiknya dilakukan oleh
guru dalam proses pembelajaran sehingga dapat memperoleh hasil yang
maksimal. Diantaranya :
1. Penggunaan metode yang bervariasi
2. Penggunaan alat peraga.
3. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.
Disamping itu seorang guru harus memberi contoh yang baik untuk siswa
khususnya dan masyarakat dilingkungan pada umumnya.

28
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, dkk,. (2009). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Asmuri. (2014). Metodologi Pembelajaran PAI perspektif konstektual.

Pekanbaru: Mutiara Pesisir Sumatra, hal. 144.

Chaer Abdul. (2006). Dalam Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia.


Jakarta : PT. Rineka Cipta, hal. 1.
Drs. Soetomo,. (1993). Dasar-dasar interaksi belajar mengajar.
Surabaya : Usaha Nasional, hal. 148.
Ensiklopedi Nasional Indonesia,. (1989). Interaksi Siswa. Jurnal Pendidikan.

Jakarta : PT. Cipta Adi Pustaka, jilid VII, hal. 192.

Keraf Gorys. (2004). Dalam Komposisi Sebuah pengantar Kemahiran Bahasa.


Flores : usa Indah, hal. 2.
Maimudin Yurmaini,. Ramayulis,. (2010). Metodologi Pengajaran Agama Islam.
Jakarta : Kalam Mulia, hal. 321.
Nasucha Yakup, dkk,. (2010). Dalam Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya

Ilmiah. Yogyakarta : Media Perkasa, hal. 6.

N.K Drs. Roestiyah,.(1986). Didaktik Metodik. Jakarta: PT. Bina


Aksara, hal. 70.
Sudjana Nana,. (2010). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung :
Sinar Baru, Al-Gensindo, hal. 78.

29

Anda mungkin juga menyukai