Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pendidikan Matematika sebagai salah satu aspek pendidikan yang memiliki peran
penting dalam peningkatan mutu pendidikan. Matematika sangat penting bagi kehidupan dan
berkaitan dengan kegiatan yang ada di lingkungan sekitar siswa. Melalui Matematika siswa
mampu memecahkan masalah-masalah yang ada di lingkungan. Pelajaran Matematika juga
dapat menumbuhkan dan mengembangkan siswa untuk berpikir kreatif, kritis dan inovatif.
Untuk itu pembelajaran Matematika harus dilaksanakan secara komprehensif yang
menyangkut ranah kognitif, dan psikomotor sehingga tertanam sikap yang baik dalam diri
peserta didik.
Proses pembelajaran merupakan aktifitas sehari-hari yang dilakukan guru. Materi
yang disajikan oleh guru kepada siswa akan langsung diserap oleh siswa sehingga siswa
dapat memahami isi materi tersebut. Pada materi pelajaran Matematika banyak konsep-
konsep Matematika yang sulit untuk dipahami siswa pada usia anak sekolah dasar. Selain itu
pembelajaran yang dilakukan masih secara konvensional dengan dominasi guru melalui
ceramah dan metode yang di gunakan guru kurang bervariasi. Akibatnya hasil belajar yang
diperoleh siswa kurang memuaskan.
Salah satu kegiatan belajar yang menyenangkan menggunakan pembelajaran secara
kooperatif yang bertujuan untuk menanamkan ketrampilan kerja sama antar siswa dengan
diskusi kelompok. Dalam berdiskusi sering-kali peserta didik mampu menjelaskan gagasan
sulit yang disampaikan guru dengan menerjemahkan ke dalam bahasa anak-anak yang lebih
mudah diterima oleh peserta didik (Slavin, 2011). Dari beberapa penelitian yang dilakukan
Slavin bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Dengan pembelajaran kooperatif dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik untuk belajar
berpikir, menyelesaikan masalah, dan mengintegrasikan serta mengaplikasikan kemampuan
dan pengetahuan mereka (Slavin, 2011).
Menurut Riyanto (2012) pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang
dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik (academic skill), sekaligus
keterampilan sosial (social skill) termasuk interpersonal skill. Pembelajaran kooperatif
merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman, 2012). Salah satu pembelajaran
kooperatif yang di gunakan untuk pembelajaran adalah menggunakan model pembelajaran
jigsaw yang di padukan dengan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement
Division).
Metode pembelajaran Jigsaw dan metode pembelajaran STAD merupakan
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
keahlian dalam menyelesaikan persoalan tertentu. Untuk dapat menguasai semua materi
pelajaran maka peserta didik harus saling tergantung dengan teman satu timnya. Dengan
demikian peserta didik harus dapat bekerja sama dalam kelompok untuk dapat memahami
materi pelajaran. Dengan melakukan kerja sama dalam memahami materi pelajaran,
memungkinkan peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.
Berdasarkan paparan diatas peneliti ingin membuat siswa mudah memahami suatu
materi yang disampaikan guru dan mencapai hasil belajar yang maksimal. Penggunaan
metode pembelajaran Jigsaw dan metode pembelajaran STAD untuk menumbuhkan siswa
lebih kreatif , berpikir kritis, dan bekerja sama dalam memahami pelajaran Matematika dan
meningkatkan hasil belajar.

I.2 Identifikasi masalah


Pembelajaran Matematika yang masih dianggap sulit di pahami bagi Siswa SDN 45 Kota
Bengkulu kelas IV dikarenakan beberapa faktor seperti :
a. Pembelajaran yang dilakukan masih secara konvensional
b. Metode pembelajaran kurang bervariasi
c. Penjelasan guru kurang jelas
d. Siswa kurang konsentrasi
e. Tujuan hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika kurang optimal
Dari faktor di atas, seharusnya guru dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan
menarik agar siswa tertarik dan paham tentang materi yang disampaikan. Guru juga dapat
menggunakan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi dan memanfaatkan media atau
lingkungan disekitar sekolah untuk mendukung materi yang akan disampaikan kepada siswa.
I.3 Batasan masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang disebutkan diatas maka peneliti akan membatasi
permasalahan agar penelitian yang dilakukan lebih spesifik dan fokus. Permasalahan yang
hendak dikaji adalah pengaruh metode pembelajaran Jigsaw yang dipadukan dengan metode
pembelajaran STAD dan hasil belajar pada pelajaran Matematika pada siswa kelas IV SDN
45 Kota Bengkulu.
I.4 Rumusan masalah
Masalah dalam Peneliti adalah
1. Bagaimana cara menerapkan metode pembelajaran Jigsaw dan STAD pada siswa kelas IV?
2. Apakah pengaruh metode pembelajaran Jigsaw dan STAD dapat meningkatkan hasil
belajar Matematika?

I.5 Tujuan penelitian


Tujuan yang diteliti adalah
1. Menerapkan metode pembelajaran Jigsaw dan STAD pada siswa kelas IV
2. Mengetahui pengaruh metode pembelajaran Jigsaw dan STAD untuk meningkatkan hasil
belajar Matematika

I.6 Manfaat Penulisan


Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara
praktis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
pengaruh metode pembelajaran dalam merespon materi pembelajaran dan motivasi belajar
dari guru terhadap hasil belajar siswa.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri maupun bagi
para pembaca atau pihak – pihak yang berkepentingan. Sedangkan manfaat secara praktisnya
yaitu :
1. Bagi Siswa
Siswa diharapkan mendapatkan pengalaman baru dalam proses belajar dan dapat
meningkatkan motivasi untuk aktif dalam kegiatan belajar sehingga terpacu untuk terus
berlomba-lomba menjadi yang terdepan dalam prestasi.
2. Bagi Guru atau Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan mengembangkan
pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan penulis dan
semua pihak yang berkepentingan dapat lebih memahaminya.

3. Bagi Sekolah
Penelitian ini difokuskan kepada siswa kelas IV SD dengan mata pelajaran yang diamati
adalah mata pelajaran Matematika sebagai objek dan materinya. Sehingga para pembaca,
guru, atau pihak-pihak lain yang berkepentingan diharapkan dapat menggunakan hasil
penelitian ini sebagai pertimbangan dalam aplikasi dalam proses pembelajarannya. Hasil
penelitian ini dapat menjadi pertimbangan untuk meningkatkan komitmen sekolah dalam
meningkatkan meningkatkan kualitas peserta didik menjadi semakin baik lagi.
I.7 Batasan istilah
1. Berdasarkan dari para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa Metode Jig saw adalah proses
belajar siswa secara kelompok yang terdiri dari 4-6 siswa dan saling bekerja sama dalam
mempelajari suatu materi yang di berikan serta materi yang sudah dikuasai disampaikan
kepada anggota kelompok lain.
2. Berdasarkan dari para ahli, maka dapat di simpulkan bahwa metode pembelajaran STAD
merupakan suatu pembelajaran yang mengacu pada belajar kelompok. Yang di bentuk
heterogen menurut tingkat kinerja, jenis kelamin dan suku. Anggota kelompok menggunakan
lembar kerja untuk menyelesaikan materi dan di lakukan dengan cara diskusi dan kuis.
3. Berdasarkan dari para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar adalah suatu
penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan
tersimpan dalam jangka waktu yang lama bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena
hasil belajar turut serta dalam membentuk individu yang selalu ingin mencapai hasil yang
lebih baik, sehingga akan merubah cara berfikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih
baik.

Anda mungkin juga menyukai