Anda di halaman 1dari 6

1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK


MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI PERAN SEBAGAI
ANGGOTA KELUARGA MATA PELAJARAN IPS

Umi Istiqomah, Amir, Lies Lestari


PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No.449, Surakarta 57126
e-mail: iqo_teach512@yahoo.com

Abstract: The purpose of this study is to improve the subject rule as a member of the family
comprehension at social studies through mind mapping learning model. The form of the research is
classroom action research by means of two cycles. Every cycles consist of four stages, that is action
plan (planning), application (action), observing (observation), and reflection (reflecting). Data
collection techniques used is observation, test, and documentation. The data of validity is
triangulation. The data analysis technique is used a analysis interactive models consist of three
components there is data reduction, display data, and verification. Conclusion of this research is the
use of mind mapping learning model can improve the subject rule as a member of the family
comprehension at social studies.

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman materi peran sebagai anggota
keluarga mata pelajaran IPS melalui model pembelajaran mind mapping. Bentuk penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas melalui dua siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan
(planning), penerapan tindakan (action), pengamatan (observation) dan refleksi (reflecting). Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Validitas data yang
digunakan adalah trianggulasi data. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis
interaktif yang terdiri dari tiga buah komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.
Simpulan penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi peran sebagi anggota keluarga mata pelajaran IPS.

Kata kunci: mind mapping, pemahaman IPS

Pendidikan yang berkualitas sangat Melalui pendidikan IPS di sekolah di-


diperlukan untuk mendukung terciptanya ma- harapkan dapat membekali peserta didik un-
nusia yang cerdas serta mampu bersaing di tuk memiliki kepekaan dan kesadaran ter-
era-globalisasi. Pendidikan mempunyai pera- hadap masalah sosial di lingkungannya, yang
nan yang sangat besar dalam pembentukan pada akhirnya siswa dapat terbina menjadi
karakter, perkembangan ilmu dan mental se- warga negara yang baik dan bertanggung
orang anak, yang nantinya akan tumbuh men- jawab. Manfaat yang diharapakan setelah
jadi seorang manusia dewasa yang akan ber- mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial disam-
interaksi dan melakukan banyak hal terha- ping mempersiapkan siswa untuk terjun ke
dap lingkungannya, baik secara individu masyarakat, juga membentuk siswa sebagai
maupun sebagai makhluk sosial. anggota masyarakat yang baik dengan mena-
Pendidikan di Sekolah Dasar seba- ati aturan yang berlaku dan turut pula yang
gai landasan untuk mempersiapkan penga- mengembangkannya serta bermanfaat pula
laman siswa pada jenjang yang lebih tinggi. dalam mengembangkan pendidikannya ke
Sehubungan dengan hal itu guru-guru perlu jenjang yang lebih tinggi.
membekali siswanya dengan kepribadian, ke- Namun kenyataannya dalam proses
mampuan, dan keterampilan dasar yang cu- pembelajaran IPS aktivitas guru lebih me-
kup. nonjol daripada siswa, dan terbatas pada ha-
IPS merupakan mata pelajaran yang falan semata. Guru cenderung mengabaikan
mempelajari persoalan kehidupan manusia. gagasan, konsep dan kemampuan berpikir

1
2

siswa. Akibatnya pemahaman siswa terhadap kata kunci untuk setiap garis, (7) gunakan
materi rendah. gambar.
Munculnya beberapa model pembe- Adapun langkah- langkah yang ha-
lajaran saat ini adalah sebagai upaya untuk rus dilakukan dalam proses pembelajaran
mengoptimalkan kegiatan pembelajaran. Se- dengan menggunakan model pembelajaran
orang guru harus mampu memilih model mind mapping, yaitu: (1) overview, tinjauan
pembelajaran yang tepat bagi peserta didik. menyeluruh terhadap suatu topik, (2)
Agar dalam melakukan kegiatan pembelaja- preview, penjabaran lebih lanjut dari suatu
ran didapatkan hasil yang efektif dan efisien topik, (3) inview, inti dari proses pembe-
tentu saja diperlukan prinsip-prinsip pembe- lajaran, (4) review, tinjauan ulang di akhir
lajaran tertentu yang dapat melapangkan ja- pelajaran.
lan ke arah keberhasilan. Untuk meningkat- Seperti model pembelajaran yang
kan pemahaman siswa terhadap materi peran lain, model pembelajaran mind mapping
sebagi anggota keluarga mata pelajaran IPS juga mempunyai kelebihan dan kekurangan.
perlu adanya perubahan model pembelajaran a) Kelebihan mind mapping : (1) cara mudah
dari konvensional menjadi model pembelaja- menggali informasi dari dalam dan dari luar
ran yang dapat meningkatkan pemahaman otak, (2) cara baru untuk belajar dan berlatih
dan kreativitas siswa adalah dengan mene- dengan cepat dan ampuh, (3) cara membuat
rapkan model pembela-jaran mind mapping. catatan agar tidak membosankan, (4) cara
Mind mapping menurut Martin da- terbaik untuk mendapatkan ide baru dan
lam Trianto (2009: 157) mengemukakan merencanakan proyek, (5) alat berpikir yang
bahwa, mind mapping merupakan inovasi ba- mengasyikkan karena membantu berpikir 2
ru yang penting untuk membantu anak meng- kali lebih baik, 2 kali lebih cepat, 2 kali lebih
hasilkan pembelajaran bermakna dalam ke- jernih dan dengan lebih menyenangkan.
las. Mind mapping membantu guru memaha- (Femi Olivia, 2008: 13). b) kekurangan dari
mi macam-macam konsep yang ditanamkan mind mapping yaitu: (1) hanya siswa aktif
di topik lebih besar yang diajarkan. Pemetaan yang terlibat, (2) tidak sepenuhnya murid
yang jelas dapat membantu meng-hindari belajar, (3) mind mapping siswa bervariasi
miskonsepsi yang dibentuk siswa. sehingga guru akan kewalahan memeriksa
Mind mapping memadukan dan me- mind mapping siswa.
ngembangkan potensi kerja otak yang terda- Tujuan dari penelitian ini adalah
pat di dalam diri seseorang. Dengan adanya untuk meningkatkan pemahaman materi pe-
keterlibatan kedua belah otak maka akan me- ran sebagai anggota keluarga mata pelajaran
mudahkan seseorang mengatur dan meng- IPS melalui model pembelajaran mind map-
ingat segala bentuk informasi, baik secara ping siswa kelas II SD Negeri Pabelan 02
tertulis maupun secara verbal. Kartasura, Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/
Berdasarkan pendapat di atas dapat 2012.
disimpulkan bahwa dengan menerapkan mo- Sedangkan hipotesis dari penelitian
del pembelajaran mind mapping diharapkan ini adalah dengan menerapkan model pembe-
pemahaman siswa terhadap materi peran se- lajaran mind mapping dapat meningkatkan
bagai anggota keluarga meningkat. pemahman siswa terhadap materi peran seba-
Langkah-langkah membuat mind gai anggota keluarga mata pelajaran IPS sis-
mapping menurut Tony Buzan (2009: 15-16) wa kelas II SDN Pabelan 02 Kartasura,
yaitu: (1) mulailah dari bagian tengah kertas Sukoharjo.
kosong, (2) gunakan gambar (simbol) untuk
ide utama, (3) gunakan warna, (4) hubungkan
cabang-cabang utama ke gambar pusat dan METODE
buatlah ranting-ranting yang berhubungan ke Penelitian ini dilaksanakan di kelas
cabang dan seterusnya, (5) buatlah garis hu- II SDN Pabelan 02 Kartasura Sukoharjo.
bung yang melengkung, (6) gunakan satu Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 44
3

siswa. Di mana siswa laki-laki berjumlah 26 tentang benar tidaknya hasil laporan pene-
siswa dan siswa perempuan berjumlah 18 litian.
siswa. Waktu penelitian dilaksanakan pada Indikator kinerja pada penelitian ini
bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Mei bersumber pada kurikulum dan silabus IPS
2012 pada semester genap. kelas II serta Kriteria Ketuntasan Minimal
Bentuk penelitian ini adalah Pene- (KKM) yaitu ≥ 65. Penelitian ini dikatakan
litian Tindakan Kelas. Dalam penelitian ini berhasil apabila 80% dari siswa kelas II telah
diawali dengan: (1) perencanaan tindakan, mencapai KKM yang ditetapkan yaitu ≥ 65.
(2) penerapan tindakan, (3) pengamatan, (4)
refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam
dua siklus yaitu: siklus pertama sebagai im- HASIL
plementasi tindakan, sedangkan siklus kedua Dari hasil tes siswa sebelum dila-
sebagai perbaikan. kukan tindakan dapat diketahui rendahnya
Sumber data berasal dari informasi pemahaman siswa terhadap materi peran se-
siswa kelas II SDN Pabelan 02 Kartasura, bagai anggota keluarga. Hal tersebut dapat
Sukoharjo dan guru kelas II SDN Pabelan 02 dilihat pada tabel 1 berikut ini:
Kartasura, Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/
2012. Data yang berupa hasil pengamatan Tabel 1. Distribusi Frekuensi Data Nilai
pembelajaran diperoleh dengan mengguna- Tes Prasiklus
kan lembar observasi. Data nilai evaluasi di- Interval Frekuensi Persentase
peroleh melalui tes. 0-15 0 0%
Teknik pengumpulan data dalam pe- 16-30 1 2,3%
31-45 2 4,5%
nelitian ini adalah: (1) Observasi, observasi
46-60 13 29,5%
dilakukan terhadap aktivitas guru dan siswa 61-75 23 52,3%
selama proses pembelajaran berlangsung, (2) 76-90 5 11,4%
Tes, dalam penelitian ini tes diberikan ke- 91-105 0 0%
pada siswa dan dilaksanakan setiap akhir
Jumlah 44 100%
pembelajaran, (3) Dokumentasi, berupa foto Nilai Rata-rata 2803 : 44 63,7
dan video kegiatan siswa dan guru pada pro- Ketuntasan Klasikal (20:44)x100% 45,5%
ses pembelajaran, RPP, silabus, dan daftar ni-
lai siswa. Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui
Teknik yang digunakan untuk me- jumlah siswa yang tuntas belajar hanya 20
meriksa validitas data, peneliti lakukan de- siswa dari jumlah 44 siswa atau 45,5%, se-
ngan trianggulasi sumber dan trianggulasi dangkan siswa yang tidak tuntas belajar ada
teknik. Trianggulasi sumber dilakukan de- 24 siswa atau 54,5%. Dan nilai rata-rata sis-
ngan cara mengecek data mengenai situasi wa juga belum mencapai KKM yaitu ≥ 65.
kegiatan proses pembelajaran, sedangkan tri- Namun setelah diadakan tindakan
anggulasi teknik berupa observasi, tes, dan siklus I dapat dilihat adanya peningkatan pe-
dokumentasi. mahaman materi peran sebagai anggota kelu-
Analsis data yang digunakan adalah arga mata pelajaran IPS siswa kelas II SDN
analisis data interaktif yang dikembangkan Pabelan 02.
Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2008: Peningkatan pemahaman materi pe-
337). Yang terdiri dari tiga tahap yaitu: (1) ran sebagai anggota keluarga dapat dilihat
mereduksi data, data yang direduksi berupa dari data nilai tes siswa pada tabel 2 sebagai
data observasi aktivitas siswa dan hasil tes berikut:
siswa, (2) penyajian data, data yang disaji-
kan berupa hasil rekapitulasi antara penga-
matan aktivitas siswa dan guru selama pem-
belajaran, (3) verifikasi data, pemeriksaan
4

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Data Nilai Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data Nilai
Tes Siklus I Tes Siklus II
Interval Frekuensi Persentase Interval Nilai Frekuensi Persentase
0-15 0 0% 0-15 0 0%
16-30 0 0% 16-30 0 0%
31-45 2 4,6% 31-45 1 2,3%
46-60 4 9,1% 46-60 2 4,5%
61-75 28 63,6% 61-75 24 54,4%
76-90 10 22,7% 76-90 16 36,4%
91-105 0 0% 91-105 1 2,3%
Jumlah 44 100%
Jumlah 44 100% Nilai Rata-rata 3229 : 44 73,3
Nilai Rata-rata 3042 : 44 69,1 Ketuntasan Klasikal (39:44) x 100% 88,6%
Ketuntasan Klasikal (31:44)x100% 70,5%
Pada siklus II ini dilakukan refleksi
Berdasarkan data pada tabel 2, dapat dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I.
diketahui jumlah siswa yang tuntas belajar Pada siklus II ini siswa lebih antusias dalam
meningkat, dari 20 siswa atau 45,5% pada mengikuti pembelajaran, dan sebagian besar
pratindakan menjadi 31 siswa atau 70,5%, siswa sudah aktif dalam pembelajaran. Hal
sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak ini terbukti dengan peningkatan nilai rata-rata
13 siswa atau 29,5%. Dan nilai rata-rata kelas tes pemahaman materi dari 63,7 pada prasi-
sebesar 69,1, itu berarti nilai tes pemahaman klus menjadi 69,1 pada siklus I, dan mening-
materi peran sebagai anggota keluarga pada kat lagi pada siklus II menjadi 73,3 dan jum-
siswa kelas II SDN Pabelan 02 sudah men- lah siswa yang tuntas belajar 88,6%.
capai KKM yaitu ≥ 65. Dengan demikian peningkatan jum-
Data yang diperoleh pada siklus I lah siswa tuntas belajar sudah mencapai indi-
yaitu dengan mengadakan kolaborasi dengan kator kinerja yaitu 80%. Maka penelitian di-
guru mitra, dapat diketahui bahwa ternyata hentikan dan dinyatakan berhasil.
masih ada siswa yang kurang memahami ma- Untuk mengetahui peningkatan pe-
teri peran sebagai anggota keluarga, hal ini mahaman materi peran sebagai anggota ke-
disebabkan karena siswa masih menyesu- luarga pada siswa kelas II SDN Pabelan 02
aikan dengan model pembelajaran mind map- dari mulai tes prasiklus, siklus I, dan siklus II
ping sehingga siswa belum semuanya mema- dapat dilihat pada tabel 4.
hami materi peran sebagai anggota keluarga.
Oleh karena hasil tes siswa pada siklus I be- Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data Nilai
lum mencapai indikator kinerja yang diharap- Tes Prasiklus, Siklus I dan
kan peneliti yaitu 80% siswa tuntas belajar, Siklus II
maka perlu diadakan tindaan pada siklus II. Nilai Tindakan
Setelah dilaksanakan tindakan pada Interval PraSiklus Siklus Siklus
siklus II dapat diketahui bahwa hasil nilai tes I II
pemahaman siswa kelas II SDN Pabelan 02 0-15 0 0 0
mengalami peningkatan yang lebih baik dari 16-30 1 0 0
siklus I. hal tersebut dapat dilihat pada tabel 31-45 2 2 1
3, sebagai berikut : 46-60 13 4 2
61-75 23 28 24
76-90 5 10 16
91-105 0 0 1
Jumlah 44 44 44
Nilai Rata-rata 63,7 69,1 73,3
5

PEMBAHASAN mind mapping adalah: a) mengaktifkan se-


Berdasarkan hasil observasi dan luruh otak, b) menghemat waktu, c) me-
analisis data yang ada pada hasil penelitian mungkinkan kita berfokus pada pokok ba-
ini diketahui adanya peningkatan pemaha- hasan, d) mengingat lebih baik dan memu-
man siswa terhadap materi peran sebagai dahkan ide mengalir, e) belajar lebih cepat
anggota keluarga mata pelajaran IPS siswa dan efisien, f) membantu menujukkan hu-
kelas II SDN Pabelan 02 tahun 2011/ 2012 bungan antara bagian-bagian informasi yang
pada setiap siklus. terpisah, g) membantu dalam hal ”brain-
Peningkatan tersebut terjadi secara storming”, h) memberi gambaran yang jelas
bertahap dan berakhir pada peningkatan yang pada keseluruhan dan perincian, i) memung-
signifikan. Peningkatan pemahaman siswa kinkan kita mengelompokkan konsep, j)
terhadap materi peran sebagai anggota kelu- mensyaratkan kita untuk memusatkan perha-
arga telihat dari nilai rerata hasil tes siswa tian pada pokok bahasan.
pada prasiklus sebelum diadakan tindakan Berdasarkan hasil analisis data dapat
dan setelah dilakukan tindakan yaitu pada si- diketahui adanya peningkatan terhadap hasil
klus I dan siklus II. Hal ini dapat dilihat pada tes pemahaman siswa dan peningkatan kiner-
tabel 5. Dalam penelitian ini masih ada 5 sis- ja guru. Hal ini menandakan bahwa penera-
wa yang tidak tuntas belajar. Upaya yang pe- pan model pembelajaran mind mapping da-
neliti lakukan untuk mengatasi masalah ter- lam pelajaran IPS materi peran sebagai ang-
sebut adalah dengan memberikan tes per- gota keluarga menjadi lebih bermakna karena
baikan kepada 5 siswa tersebut dengan soal pembelajaran lebih menyenangkan, memu-
yang sama dengan tes sebelumnya. Namun dahkan siswa memahami materi dengan me-
sebelum ke-5 siswa tersebut mengerjakan tes, tode mencatat kreatif yang memudahkan sis-
peneliti menjelaskan kembali materi peran wa untuk mengingat banyak informasi.
sebagai anggota keluarga. Hal ini didukung dengan pendapat
Bobbi DePorter, Mark Readon, & Sarah
Tabel 5. Perbandingan Nilai Prasiklus, Singer-Nourie (2007: 175-176), menyatakan
Siklus I dan Siklus II bahwa peta pikiran (mind mapping) adalah
No Aspek Pra- Siklus Siklus metode mencatat kreatif yang memudahkan
siklus I II kita mengingat banyak informasi. Otak kita
1 Nilai Terendah 25 35 45 sering kali mengingat informasi dalam ben-
2 Nilai Tertinggi 83 86 91 tuk gambar, simbol, suara, bentuk-bentuk pe-
3 Rata-rata Nilai 63,7 69,1 73,3 rasaan. Mind maping menggunakan peng-
4 Siswa Tuntas 20 31 39 ingat-pengingat visual dan sensorik ini dalam
Belajar
suatu pola ide-ide yang berkaitan, yang dapat
5 Siswa Tidak 24 13 5
Tuntas Belajar membangkitkan ide-ide orisinil dan memicu
6 Ketuntasan 45,5% 70,5% 88,6% ingatan dengan mudah.
Klasikal Jadi penerapan model pembelajaran
mind mapping dapat meningkatkan pemaha-
Berdasarkan analisis data di atas da- man materi peran sebagai anggota keluarga
pat diketahui bahwa model pembelajaran mata pelajaran IPS siswa kelas II SDN Pabe-
mind mapping dapat meningkatkan pemaha- lan 02 Kartasura, Sukoharjo tahun pelajaran
man siswa terhadap materi peran sebagai 2011/ 2012.
anggota keluarga mata pelajaran IPS pada
siswa kelas II SDN Pabelan 02 tahun pelaja- SIMPULAN
ran 2011/2012. Berdasarkan hasil penelitian tinda-
Hal tersebut didukung dengan pen- kan kelas yang dilaksanakan selama dua si-
dapat Tony Buzan (2008: 6), yang menge- klus yang tiap siklusnya terdiri dari dua per-
mukakan beberapa manfaat yang bisa diper- temuan, ternyata hipotesis yang yang diru-
oleh dari penerapan model pembelajaran muskan telah terbukti kebenarannya. Pembe-
6

lajaran IPS yang dilaksanakan dengan mene- meningkatkan pema-haman siswa. Hal ini
rapkan model pembelajaran mind mapping terbukti dengan jumlah siswa yang tuntas be-
dapat meningkatkan pemahaman materi pe- lajar mengalami pening-katan dari prasiklus
ran sebagai anggota keluarga siswa kelas II sebesar 45,5% kemu-dian terjadi peningkatan
SDN Pabelan 02 Kartasura, Sukoharjo tahun pada siklus I sebesar 70,5%, dikarenakan be-
pelajaran 2011/ 2012, maka dapat ditarik ke- lum mencapai indikator kinerja yang dite-
simpulan sebagai berikut: Pembelajaran IPS tapkan peneliti yaitu 80%, maka dilakukan
materi peran sebagai anggota keluarga siswa tindakan siklus II. Untuk siklus II terjadi pe-
kelas II SDN Pabelan 02 dengan menerapkan ningkatan yang signifikan yaitu 88,6% siswa
model pembelajaran mind mapping dapat tuntas belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Bobbi DePorter, Mark Readon, & Sarah Singer-Nourie. 2005. Quantum Teaching. Bandung:
Khaifa.
Buzan, T . 2009. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Olivia, F. 2008. Gembira Belajar dengan Mind Mapping. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.

Anda mungkin juga menyukai