Anda di halaman 1dari 8

Available online at: http://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.

php/PAUD
DUNIA ANAK: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1), Mei 2019

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND


PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

Eliana Yunitha Seran, Veronika Lili Suani


Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persada Khatulistiwa Sintang
Email : elianatapoona@gmail.com, veronikalele00@gmail.com

Abstrak
Masalah penelitian ini adalah bahwa proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih belum maksimal
dalam proeses pembelajaran guru belum menerapkan model pembelajaran sehingga nilai siswa rendah dan guru
belum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And Picture Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas III pada Materi Jenis-jenis Pekerjaan. Metode penelitian Eksperiment. Bentuk penelitian penelitian Quasi
Experimental Design. Sampel dalam penelitian adalah kelas III B sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa
21 orang dan kelas III A sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 21 orang. Teknik sampling yang digunakan
adalah Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi langsung, teknik
pengukuran, teknik konikasi tidak langsung dan dokumentasi. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah
lembar observasi, soal tes, angketdan dokumentasi. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian sebagai
berikut: Hasil observasi siswa kelas eksperimen diperoleh rata-rata pertemuan pertama dan kedua 100% dengan
kriteria sangat baik. Berdasarkan uji hipotesis pada pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai
Sig (2-tailed)=0,687 > nilai α =0,05 yang artinya hipotesis ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan hasil belajar kognitif pada materi Materi Jenis-jenis Pekerjaan. Berdasarkan uji hipotesis pada
posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai Sig (2-tailed)=0,02 < nilai α =0,05 yang artinya
hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kognitif pada materi Materi
Jenis-jenis Pekerjaan. Berdasarkan uji hipotesis kelas eksperimen pada pretest dan posttest diperoleh nilai Sig
(2-tailed)=0,00 < nilai α=0,05 yang artinya hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
hasil belajar kognitif pada materi Materi Jenis-jenis Pekerjaan. Berdasarkan uji hipotesis kelas eksperimen pada
pretest dan posttest diperoleh nilai Sig (2-tailed)=0,00 < nilai α=0,05 yang artinya hipotesis diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kognitif pada materi Materi Jenis-jenis Pekerjaan
Berdasarkan hasil pengolahan data angket respon siswa kelas eksperimen diperoleh rata-rata nilai 81,57%
dengan kategori sangat kuat.
Kata kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And Picture, Hasil Belajar
Abstract
The problem of this research is that the learning process carried out by the teacher is still not maximal in the
learning process, teacher has not applied the learning model so that the value of students is low and the teacher
has not applied the cooperative learning model type picture and picture. This Research aimed to determine the
Application of Cooperative Learning Model Tipe Picture And Picture to Class III Students Learning Outcomes
in Types of occupation Material. Method Experimental. The form of this research was a Quasi Experimental
Design research.. The sample in the Research was class IIIB as an experimental class with 21 students and class
IIIA as a control class with 21 students. The sampling technique used was Purposive Sampling. Data collection
techniques used was direct observation techniques, measurement techniques, indirect communication techniques
and documentation. Data collection tools used were observation sheets, test questions, questionnaires and
documentation. Based on the data analysis, the research results was as follows: The observations results of
experimental class students were obtained by the first and second meetings 100% with very good criteria. Based
on the hypothesis teston the prettest of the experimental class and the control class, the Sig (2-tailed)=0.687 <
value α = 0.05 which means the hypothesis is rejected. This shows that there are not significant differences in
students' critical thinking skills in the digestive system material in humans between. Based on the hypothesis
teston the posttest of the experimental class and the control class, the Sig (2-tailed)=0.02 < value α = 0.05
which means the hypothesis is accepted. This shows that there are significant differences in students' critical
thinking skills in the digestive system material in humans between. Based on the hypothesis test experimental
class on the pretest and posttest, the Sig (2-tailed)=0.00 < value α = 0.05 which means the hypothesis is
accepted. This shows that there are significant differences in students' critical thinking skills in the digestive
system material in humans between.Based on the hypothesis test control class on the pretest and posttest, the Sig
(2-tailed)=0.00 < value α = 0.05 which means the hypothesis is accepted. This shows that there are significant
differences in students' critical thinking skills in the digestive system material in humans between. Based on the
results of questionnaire data processing responses of experimental class students obtained an average value of
81.57% with a very strong category.
Keywords: Cooperative Learning Model Tipe Picture And Picture, Learning Outcome
Copyright © 2018, DUNIA ANAK: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1), Mei 2019, e-ISSN 2621-4016
Dunia Anak: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1), Mei 2019 2
Eliana Yunitha Seran, Veronika Lili Suani

PENDAHULUAN terpadu sehingga batas atau sekat masing-


Pendidikan merupakan suatu proses masing disiplin ilmu sosial dalam mata
dalam rangka mempengaruhi peserta didik pelajaran ini tidak begitu terlihat dengan jelas.
untuk membentuk watak siswa, menambah Dalam dunia pengetahuan kemasyarakatan
pemahaman dan mengubah sikap seseorang atau pengetahuan sosial kita mengenal
atau sekelompok orang. beberapa istilah seperti ilmu sosial, studi sosial
Menurut Sarbini dan Lina (2011) dan ilmu pengetahuan sosial. Dalam
pendidikan adalah sebuah sistem yang pembelajaran IPS di SD, seorang guru IPS
terencana untuk mewujudkan suasana belajar hendaknya menguasai perbedaan konsep-
dan proses pembelajaran atau pelatihan agar konsep esensi ilmu sosial dengan ilmu
peserta didik secara aktif dapat pengetahuan sosial atau studi sosial sehingga
menegmbangkan potensi untuk memiliki upaya membentuk peserta didik sesuai tujuan
kekuatan spiritual keagamaan, emosiaonal, pembelajaran IPS.
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, Apabila guru dapat memilih sekaligus
akhlak mulia, serta keterampilan yang menggunakan model pembelajaran yang sesuai
diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan dengan baik maka hasil pembelajaran akan
adalah wadah dimana peserta didik dapat baik pula atau dapat maksimal. Guru juga
secara aktif belajar dan mengembangkan harus mampu memilih dan menerapkan model
potensi yang ada pada dirinya sehingga pembelajaran yang dapat merangsang
mereka dapat memiliki akhlak yang baik serta keingintahuan siswa sehingga siswa lebih
kecerdasan dan keterampilan untuk bersemangat untuk belajar pada mata pelajaran
membangun bangsa dan negara menjadi lebih IPS.Sehubungan dengan hal tersebut maka
baik serta untuk menciptakan pendidikan yang guru perlu memahami secara benar berbagai
berkualitas dan bermutu maka banyak pihak macam model pembelajaran, serta terampil
yang turut bertanggung jawab demi dalam menerapkannya dalam pengajaran di
tercapainya tujuan pendidikan tersebut. kelas. Untuk menunjang keberhasilan proses
Diantaranya adalah peran guru disekolah kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar
bahkan orang tua di lingkungan keluarga. siswa dalam proses pembelajaran, guru
Menurut Wahidmurni (2017: 15) “IPS memerlukan sarana untuk menyampaikan
merupakan suatu mata pelajaran yang materi dengan baik maupun menarik sehingga
bersumber dari ilmu-ilmu sosial (social dapat dipahami oleh siswanya.
science) terpilih dan dipadukan untuk Model pembelajaran merupakan cara
kepentingan pendidikan dan pembelajaran di untuk membuat pembelajaran yang lebih
sekolah/madrasah. Sebagai suatu mata menarik,dan tidak membosan bagi siswa,
pelajaran yang berisi panduan dari berbagai sehingga dimungkinkan pula dapat memeroleh
disiplin ilmu sosial, menuntut pengajaran yang hasil belajar yang sesuai dengan harapan.

Copyright © 2018, DUNIA ANAK: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1), Mei 2019, e-ISSN 2621-4016
Dunia Anak: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1), Mei 2019 3
Eliana Yunitha Seran, Veronika Lili Suani

Diantara banyak model pembelajaran salah proses kegiatan belajar mengajar, dalam hal ini
satu model yang memiliki kelebihan cukup guru belum menggunakan model picture and
baik untuk pelaksanaan pembelajaran pada picture dalam proses kegiatan belajar
mata pelajaran IPS yang memberikan mengajar pada mata pelajaran IPS, sehingga
kesempatan pada siswa untuk berpikir lebih menjadikan pembelajaran pada mata pelajaran
aktif dan bekerja sama dengan menggunakan IPS disampaikan secara verbal dan monoton,
gambar-gambar sebagai medianya adalah sehingga menimbulkan rasa bosan yang tinggi
model picture and picture. Menurut Istarani dan menjadikan pembelajaran kurang menarik
(Kuraedah dan Saliadin, 2016:148) Metode perhatian siswa, akibatnya banyak siswa yang
Picture and Picture adalah suatu metode tidak memperhatikan pelajaran atau materi
belajar yang menggunakan gambar dan yang disampaikan oleh guru.
dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis. Kurang bervariasinya metode
Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, pembelajaran yang hanya menggunakan satu
Kreatif, dan Menyenangkan. Metode apapun metode pembelajaran dalam pembelajaran dan
yang digunakan selalu menekankan aktifnya menjadikan pembelajaran berpusat pada guru
peserta didik dalam setiap proses (teacher centered) yang menjadikan siswa
pembelajaran. Inovatif setiap pembelajaran hanya sebagai pendengar yang mengikuti
harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda perintah apa yang diinginan oleh guru
dan selalu menarik minat peserta didik. Setiap sehingga berdampak membuat siswa tidak
pembelajarnya harus menimbulkan minat aktif. Penelusuran dokumen hasil belajar IPS
kepada peserta didik untuk menghasilkan siswa kelas II diperoleh ketuntasan hasil
sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu belajar siswa rendah, nilai ulangan semester
masalah dengan menggunakan metode, teknik genap siswa pada mata pelajaran IPS kelas II.
atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri Berdasarkan latar belakang inilah penulis
yang diperoleh dari proses pembelajaran. tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
Berkaitan dengan hal tersebut diharapkan judul “Pengaruh Model Pembelajaran
dapat menimbulkan minat belajar siswa Kooperatif Tipe Picture And Picture Terhadap
sehingga siswa semangat dan tertarik untuk Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Negeri
belajar dan dapat meraih hasil belajar yang 29 SP 1 Manis Raya Tahun Ajaran
memuaskan dengan menggunakan model 2018/2019”.
picture and picture.
Berdasarkan hasil observasi awal yang
METODE PENELITIAN
dilakukan peneliti di SD Negeri 29 SP 1 Manis
Pendekatan dalam penelitian ini adalah
Raya diperoleh keterangan bahwa proses
pendekatan kuantitatif dengan metode Quasi
pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih
Experimental Design. Penelitian ini
belum menerapkan model pembelajaran dalam

Copyright © 2018, DUNIA ANAK: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1), Mei 2019, e-ISSN 2621-4016
Dunia Anak: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1), Mei 2019 4
Eliana Yunitha Seran, Veronika Lili Suani

menggunakan desainNonequivalent Control yang diperlukan dalam kegiatan penelitian.


GroupDesign. Desain ini memiliki dua Alat pengumpulan data yang digunakan dalam
kelompok yaitu kelompok ekperimen dan penelitian ini adalah soal test. Soal test
kelompok kontrol. Kelompok eksperimen digunakan untuk mengetahui kemampuan
menggunakan model pembelajaran Kooperatif berpikir kritis siswa.
Tipe Picture And Picture sedangkan kelompok Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari
kontrol menggunakan metode konvensional. tiga tahap. Tahap pertama adalah tahap
Desain Nonequivalent Control GroupDesign pemberian pretest, pemberian pretest untuk
dapat dilihat pada Tabel 1. melihat kemampuan awal siswa sebelum
diterapkan model pembelajaran Kooperatif
Tabel1.Nonequivalent Control GroupDesign
Tipe Picture And Picture.Tahap kedua adalah
Pretest Treatment Posttest
tahap pelaksanaan menggunakan model

X O2 pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And


O1 Picture dalam pembelajaran diterapkan untuk
_ O4 dua kali pertemuan pada materi jenis-jenis
O3
pekerjaan. Kemudian tahap ketiga adalah
Keterangan :
tahap pemberian posttest, pemberian posttest
O1 = Tes awal kelas eksperimen
untuk melihat kemampuan akhir siswa setelah
O3 = Tes awal kelas kontrol
diterapkan model pembelajaran Kooperatif
O2 = Tes akhir kelas eksperimen
Tipe Picture And Picture.
O4 = Tes akhir kelas kontrol
Analisis data yang digunakan dalam
X = Pembelajaran pada kelas eksperimen
penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif
dengan menggunakan model Picture
dan analisis statistik inferensial. Analisis
And Picture
deskriptif untuk melihat nilai rerata
kemampuan berpikir kritis siswa. Analisis
Populasi dalam penelitian ini adalah
inferensial untuk melihat hasil uji hipotesis.
seluruh siswa kelas III yang terdiri dari
Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih
42siswa dengan total sampel 42 siswa ,
dahulu dilakukan uji prasyarat yakni uji
21siswa untuk kelas eksperimen yaitu kelas III
normalitas dan uji homogenitas. Semua data
B dan 21 siswa untuk kelas kontrol yaitu III A.
terkait nilai kemampuan kognitifsiswa dari
Penentuan sampel dalam penelitian ini diambil
setiap siswa pada setiap pertemuan dianalisis
secara Purposive Sampling. Sampel pada
dengan menggunakan Program SPSS versi 18.
penelitian ini diambil berdasarkan
pertimbangan dari nilai semester genap.
Alat pengumpulan data berfungsi
untukmengumpulkan data-data di lapangan

Copyright © 2018, DUNIA ANAK: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1), Mei 2019, e-ISSN 2621-4016
Dunia Anak: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1), Mei 2019 5
Eliana Yunitha Seran, Veronika Lili Suani

KelasEksperimen KelasKontrol
HASIL PENELITIAN
1. Kemampuan Kognitif Siswa Prestest Postest Pretest Postest

a. Hasil analisis deskriptif Sig.(2-tailed) 0,961


Hasil analisis deskriptifdilakukan untuk Keterangan 0,961 > 0,05
mengetahui rerata pada nilai pretest dan
Kesimpulan Normal
posttest. Pelaksanaan pretest dan posttest
diikuti oleh 21 siswa di kelas eksperimen b. Uji Prasyarat

dan 21 siswa di kelas kontrol. Berikut ini 1) Hasil Uji Normalitas

hasil analisis deskriptif pada hasil Hasil ujinormalitas kemampuan berpikir

kemampuan kognitif siswa dapat dilihat kritis siswa dapat dilihat pada Tabel 3.

pada Tabel 2. Tabel 3 HasilUjiNormalitas


Hasil analisis data pada Tabel 3
Tabel2
Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa menggambarkan hasil pengujian uji
Kelas Kelas Kontrol normalitas diketahui bahwa data tes
Eksperimen
Nilai berdistribusi normal.
Posttest
Pretest Posttest Pretest 2) HasilUjiHomogenitas
Nilai 85 Hasilujihomogenitaskemampuan
65 100 65
Tertinggi kognitifsiswadapatdilihatpadaTabel4.
Nilai 60 Tabel 4
40 70 35
Terendah Hasil Uji Homogenitas Data
Nilai JeniTes Sig Keterangan Kesimpulan
71,66
46,43 79,76 49,76
Rata-rata PretestKelas
Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa Eksperimenda Homogen
0,816 0,816> 0,05
n
nilai rerata pretest siswa kelas KelasKontrol
PosttestKelas
eksperimen sebesar 46,43 dengan nilai
Eksperimenda Homogen
0,455 0,445 > 0,05
tertinggi sebesar 65, nilai terendah n
KelasKontrol
sebesar 40, sedangkan nilai rerata
Berdasarkan Tabel4diperoleh sig. (2-
posttest sebesar 79,76 dengan nilai
tailed) Untuk Pretest siswa kelas
tertinggi 100, nilai terendah 70. Pada eksperimen dan siswa kelas kontrol
kelas kontrol diperoleh nilai rerata sebesar 0,816> 0,05 maka data pretest
pretest sebesar 49,76 dengan nilai adalah homogen dan pada data posttest
tertinggi 85, nilai terendah 35. Pada sig. (2-tailed) 0,445> 0,05 artinya data
posttest diperoleh rerata sebesar 71,66. posttest homogen. Jadi, dari hasil analisis

nilai tertinggi 85, nilai terendah 35. tersebut membuktikan bahwa data untuk

Copyright © 2018, DUNIA ANAK: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1), Mei 2019, e-ISSN 2621-4016
Dunia Anak: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1), Mei 2019 6
Eliana Yunitha Seran, Veronika Lili Suani

masing-masing tes semuanya dinyatakan And Picture dengan siswa yang belajar dengan
homogen. metode biasa. Kemampuan kognitif siswa
3) Uji Hipotesis dianalisis secara deskriptif dan inferensial
Hasil uji hipotesis kognitif siswa dapat menggunakan program SPSS Statistic 18.
dilihat pada Tabel 5. Hasil analisis secara deskriptif diperoleh nilai
Tabel 5Hasilujihipotesis rerata kemampuan kognitif dari hasil pretest
Sig Kesimpulan dan posttest pada siswa kelas III A dan III B
Kelas α
(2-tailed)
PretestKelasEks SD Negeri 29 SP 1 Manis Raya. Hasil analisis
Tidakterdapa
perimendanKela 0,687 tperbedaan nilai rerata menunjukkan bahwa terdapat
0,05
sKontrol
peningkatan kemampuan kognitif siswa baik
PosttestKelasEk Terdapatper
sperimendan 0,02 0.05 bedaan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
KelasKontrol Peningkatan nilai rerata kemampuan kognitif
HasilujihipotesispadaTabel 5
siswa kelas eksperimen lebih tinggi
menggambarkan hasil pretest kelas
dibandingkan kelas kontrol.
eksperimen dan kelas kontrol dimana Berdasarkan hasil analisis deskriptif
diperoleh nilai Sig. (2-tailed) > α menunjukkan bahwa nilai rerata kemampuan
yakni 0,687> 0,05sehinggatidak kognitifpretest siswa pada kelas eksperimen
terdapat perbedaan kemampuan dan kontrol masuk dalam kategori rendah
kognitifsiswa antara kelas eksperimen yakni kelas eksperimen sebesar 46,43 dan

dan kelas kontrol pada pengukuran kelas kelas kontrol sebesar 49,76, sedangkan

awal (pretest), sedangkan hasil nilai rerata posttest kemampuan kognitif siswa
untuk kelas eksperimen masuk kategori tinggi
Posttest kelas eksperimen dan kelas
yakni sebesar 79,76 dan kelas kontrol masuk
kontrol diperoleh nilai Sig. (2-tailed)
kategori sedang yakni sebesar 71,66. Nilai
< ɑ yakni 0,000 < 0,05 maka terdapat
rerata hasil belajar kognitif siswa pada kelas
perbedaan kemampuan kognitif siswa
eksperimen mengalami peningkatan sebesar
antara kelas eksperimen dan kelas 33,33 sedangkan untuk kelas kontrol
kontrol pada pengukuran akhir mengalami peningkatan sebesar 21,9. Hasil
(posttest). penelitian tersebut memberikan makna bahwa
pembelajaran menggunakan model
PEMBAHASAN pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan Picturedapat meningkatkan kemampuan
bahwa terdapat perbedaan kemampuan kognitif siswa. Hasil penelitian ini sejalan
kognitif siswa pada materi jenis-jenis dengan penelitian Tigo (2017), dan Kuraedah
pekerjaan antara siswa yang belajar dengan dan saliadin (2016) yang hasil penelitiannya
model pembelajaran Kooperatif Tipe Picture menyatakan bahwa terjadi peningkatan

Copyright © 2018, DUNIA ANAK: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1), Mei 2019, e-ISSN 2621-4016
Dunia Anak: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1), Mei 2019 7
Eliana Yunitha Seran, Veronika Lili Suani

kemampuan kognitif siswa melalui model meningkatkan kemampuan kognitif siswa.


pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
Picture. bahwa terdapat perbedaan yang kemampuan
Berdasarkan hasil analisis inferensial kognitif siswa antara kelas ekperimen dan
pada pretest kelas eksperimen dan kelas kelas kontrol pada materi jenis-jenis pekerjaan.
kontrol menunjukan bahwa nilai sig (2-tailed) Hal tersebut terbukti dengan hasil rerata dan
sebesar 0,687 sedangkan nilai α sebesar 0,05, uji hipotesis. Hasil rerata kemampuan kognitif
yang artinya bahwa nilai sig (2-tailed) ˃ α siswa menunjukkan angka 79,76 dengan
yaitu 0,687 ˃ 0,05, sehingga tidak terdapat kategori tinggi. Kemudian hasil uji hipotesis
perbedaan kemampuan kognitif siswa pada tes kemampuan kognitif menunjukkan bahwa
awal, yang berarti kelas eksperimen dan kelas nilai sig. (2-tailed) ˂ nilai α (0,02 ˂ 0,05)
kontrol memiliki pengetahuan awal yang maka terdapat perbedaan yang signifikan
sama. sedangkan posttest kelas kontrol kemampuan kognitif siswa antara kelas
diperoleh nilai sig (2-tailed) sebesar 0,02 ekperimen dan kelas kontrol pada materi jenis-
sedangkan nilai α sebesar 0,05, yang artinya jenis pekerjaan.
bahwa terdapat perbedaan yang sangat Adapun saran yang dapat disampaikan
signifikan kemampuan kognitif siswa pada tes yaitu bagi guru, diharapkan mampu untuk
akhir atau posttest antara kelas eksperimen dan mempraktekkan model pembelajaran
kelas kontrol. Kooperatif Tipe Picture And Picture pada
Adanya perbedaan menunjukan bahwa pembelajaran IPS untuk meningkatkan
perlakuan yang berbeda antara kedua kelas kemampuan kognitif siswa, serta bagi peneliti
tersebut memberikan pengaruh signifikan yang selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan
ditunjukan oleh perbedaan hasil tes akhir artikel ini dengan baik sebagai bahan acuan
kemampuan kognitif siswa. Berdasarkan data atau pembanding dalam penelitian yang
yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa serumpun dengan penelitian ini. Selain itu
dengan menerapkan model pembelajaran dapat melakukan penelitian pada sekolah-
Kooperatif Tipe Picture And Picturedalam sekolah lain dengan memberikan inovasi baru
pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan terhadap model pembelajaran Kooperatif Tipe
kognitif siswa. Picture And Picturesehingga dapat
meningkatkan kemampuan kognitif siswa
SIMPULAN secara maksimal.

Berdasarkan analisis data dan


pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa DAFTAR RUJUKAN

penggunaan model pembelajaran Kooperatif Kuraedah dan Saliadin. 2016. Penerapan


Tipe Picture And Picturemampu Metode Picture And Picture Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Copyright © 2018, DUNIA ANAK: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1), Mei 2019, e-ISSN 2621-4016
Dunia Anak: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1), Mei 2019 8
Eliana Yunitha Seran, Veronika Lili Suani

Kelas V B Di Min Konawe Selatan


Kec. Konda Kab. Konawe
Selatan.Jurnal Al-Ta’dib Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Kendari. Volume 9. Nomor 1.
Halaman 144-161

Sarbini dan lina. 2011. Perencanaan


Pendidikan. Bandung: Pustaka
Setia

Tigo, M. 2017. Pengaruh Model Picture


And Picture BerbantuanLeaflet
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Virus SMA. Artikel
Penelitian. Pontianak: Universitas
Tanjung Pura Pontianak

Wahidmurni 2017. Metodologi


Pembelajarn IPS, Pengembangan
Standar Proses Pembelajarn IPS di
Sekolah/Madrasah.Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media

Copyright © 2018, DUNIA ANAK: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1), Mei 2019, e-ISSN 2621-4016

Anda mungkin juga menyukai