Anda di halaman 1dari 6

Wildan

E-ISSN: 2961-7987
P-ISSN: 2962-3456
Volume: 02, Nomor: 01, Tahun: 2023
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran http://e-journal.staibanisaleh.ac.id/index.php/wildan/index

ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING


TIPE JIGSAW TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DI SDIT
AD-DAMAWIYAH CIBITUNG BEKASI

Rani Oktaviana
Email: ranioktaviana64@gmail.com

Eva Arifin
Email: vha_ra@yahoo.com

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)


Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bani Saleh Bekasi
Jl. M. Hasibuan No. 68 Bekasi Timur, Telp. 021-88343360

Abstrak
Model active learning merupakan suatu proses pembelajaran yang bertujuan untuk
memberdayakan kemampuan peserta didik secara optimal dengan menggunakan
berbagai cara/strategi secara aktif. Pembelajaran aktif (active learning)
merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas
peserta didik dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk diasah
dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan
berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya.

Kata Kunci : Active learning tipe jigsaw terhadap keaktifan belajar siswa.

Abstract

The active learning model is a learning process that aims to optimally empower
students' abilities by using various methods/strategies actively. Active learning
(active learning) is a learning approach that involves more student activities in
accessing various information and knowledge to be honed and studied in the
learning process in the classroom, so that they get various experiences that can
increase their understanding and competence.

Keywords: The active learning jigsaw method of student learning activeness

A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak dapat
ditinggalkan bagi setiap kehidupan manusia. Melalui pendidikan manusia mampu
mengantisipasi perubahan-perubahan dalam hidupnya. Proses pendidikan tidak
1
terjadi hanya di sekolah, tetapi juga terjadi di keluarga dan masyarakat. Ketiga jalur
pendidikan tersebut sangat berperan dalam pembentukan kepribadian manusia
untuk menjadi manusia yang lebih baik. Seiring dengan adanya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat maka pendidikan dituntut
untuk maju. Peningkatan mutu pendidikan nasional salah satunya melalui model
pembelajaran yang diterapkan di sekolah dapat menumbuhkan sikap serta
perilaku yang inovatif dan kreatif kepada diri siswa.
Guru merupakan salah satu unsur penting yang harus ada dalam kegiatan
pembelajaran. Peran dan tanggung jawab seorang guru sangat menentukan dalam
pencapaian keberhasilan kegiatan pembelajaran. Guru tidak hanya berperan
sebagai pengajar melainkan juga sebagai pembimbing dan pelatih dalam
pembelajaran. Siswa tidak hanya pasif dalam proses pembelajaran, tetapi siswa
aktif dalam bertanya, menjawab,dan menanggapi suatu pertanyaan atau
permasalahan.
Tidak dipungkiri bahwa pada kenyataannya praktek-praktek mengajar yang
dilakukan di sekolah-sekolah pada umumnya masih berpusat pada guru. Maka dari
itu seorang guru harus pandai dalam memilih model pembelajaran yang sesuai
dengan keadaan siswa. Jika secara psikologis siswa kurang tertarik dengan metode
yang digunakan oleh guru, maka dengan sendirinya siswa akan memberikan umpan
balik yang kurang mendukung dalam proses belajar, timbul sikap acuh terhadap
guru dan kalau kondisinya sudah seperti itu, siswa sulit untuk menerima materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru. Maka dari itu guru harus memiliki
kompetensi dalam mengelola semua sumber daya kelas, seperti ruang kelas fasilitas
pembelajaran, suasana kelas, siswa, dan interaksi sinerginya.
Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik bukan hanya menerima
penjelasan dari guru saja akan tetapi siswa harus melihat, berbuat sesuatu dan
memahami materi yang diajarkan dengan terlibat langsung dalam pembelajaran.
Oleh karena itu dalam kegiatan belajar mengajar perlu dirancangan dan
dilaksanakan suatu model pembelajaran agar siswa dapat aktif dan pembelajaran.
Untuk mendorong agar siswa aktif dan terlibat dalam pembelajaran guru harus
menguasai dan menerapkan model-model pembelajaran dalam kegiatan
pembelajaran supaya dalm pembelajaran lebih efektif, kreatif dan menyenangkan.
Untuk mengatasi permasalahan keaktifan siswa di kelas IV dalam kegiatan
pembelajaran salah satunya dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Model pembelajaran kooperatif mempunyai peran untuk meningkatkan keaktifan
siswa dalam belajar kelompok dan individu. Saat belajar kelompok ada tanggung
jawab dari setiap anggota untuk menguasai materi yang diberikan guru. siswa dari
kelompok tinggi membantu siswa dari kelompok rendah agar memahmi materi
pelajaran, siswa dari kelompok rendah berani menanyakan kekurangan atau
ketidakpahamannya pada anggota kelompok agar tidak tertinggal. Tanggung jawab
setiap anggota ini dapat meningkatkan kepercayaan diri pada setiap anggota
kelompoknya,karena ada peningkatan penguasaan materi pembelajaran.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw juga bermanfaat yaitu dapat
melibatkan siswa secara aktif dalam mengembangkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan secara terbuka dan demokratis. Model ini juga dapat mengembangkan
2
aktualisasi berbagai potensi pada diri siswa, melatih berbagai sikap, nilai dan
keterampilan sosial masyarakat. Dalam pembelajaran kooperatif siswa sangat
berperan aktif dalam pembelajaran dan saling membelajarkan antar siswa dalam
kelompok serta siswa dapat berlatih untuk bekerja sama, karena yang dipelajari
bukan hanya materi semata tetapi juga keterampilan sosial. Dengan demikian
pembelajaran kooperatif memberi kesempatan pada siswa untuk belajar
memperoleh dan memahami pengetahuan yang dibutuhkan secara langsung,
sehingga yang dipelajari menjadi lebih bermakna bagi dirinya dan bagi orang-orang
sekelilingnya.
Adapun jenis-jenis pembelajaran kooperatif, yaitu: STAD (Student Teams
Achievement Division), TGT (Teams Games Tournaments), GI (Group Investigation),
kepala bernomor (Numbered Heads), mencari pasangan (Make a Match) dan jigsaw.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai
materi pelajaran.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SDIT Ad-Damawiyah Cibitung
Bekasi, peneliti melihat sekolah tersebut menggunakan model pembelajaran Active
Learning Tipe Jigsaw dan peneliti melihat model ini berhasil. Mampu menghasilkan
peningkatan keaktifan belajar siswa. Sehingga peneliti ingin mengkaji lebih dalam
tentang model pembelajaran active learning tipe jigsaw. Tentunya ada banyak hal
untuk dianalisis dari uraian diatas baik dari pihak guru, peserta didik, maupun
langkah-langkah penerapannya oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk mengangkat
judul yaitu: “Analisis Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Jigsaw
Terhadap Keaktifan Belajar Siswa di SDIT Ad-Damawiyah Cibitung Bekasi”.

B. METODE DAN BAHAN PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode


deskriptif. Pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan secara
menyeluruh terhadap suatu objek (Sugiyono, 2018-9). Adapun metode deskriptif
berisi tentang gambaran dan penjelasan mengenai bagaimana orang tua berperan
dalam mengembangkan motorik halus anak selama kegiatan pembelajaran dari
rumah. Waktu penelitian selama 2 bulan. Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini yakni sumber data primer dan sekunder. diperoleh dari guru SDIT
AD-Damawiyah dengan mengumpulkan dokumen berupa Rpp, nilai rapot dan foto
kegiatan anak selama belajar dari rumah. Prosedur penelitian adalah di awali
dengan persiapan penelitian, selanjutnya pelaksanaan penelitian dengan proses
pengambilan data melalui wawancara. Peneliti telah menyiapkan instrument
penelitian berupa pertanyaan- pertanyaan dan setiap responden di beri
pertanyaan yang sama. Proses wawancara yaitu: Wawancara dengan guru SDIT
AD-Damawiyah dengan tidak terstruktur dan menggunakan pedoman wawancara.
Setelah mendapatkan seluruh hasil peneitian dari lapangan dilanjutkan dengan
pembuatan laporan penelitian, sehingga mendapatkan gambaran yang jelas
dengan keadaan yang terjadi selama penelitian. Peneliti menggunakan Teknik
Miles and Huberman dalam menganalisis data. dengan Langkah-langkah: 1)
3
Pengumpulan data. Peneliti melakukan kegiatan pengumpulan data di lapangan.
2) Reduksi data. Peneliti merangkum, memfokuskan hai-hal yang penting dalam
mencari tema dan polanya. Pada tahap ini peneliti melihat siswa aktif ketika
sedang belajar . 3) Penyajian data. Peneliti menyajikan data yang terdiri dari
focus pertanyaan dalam wawancara yang dilakukan dengan guru SDIT AD-
Damawiyah. 4) Penarikan kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif
adalah merupakan temuan terbaru yang sebelumnya belum pernah ada.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Fokus masalah dalam penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana


keaktifan siswa ketika sedang belajar dan berkelompok ketika didalam kelas
Berdasarkan hasil penelitian dengan cara pengumpulan data, peneliti berhasil
mewancarai 5 narasumber. Adapun sub focus yang di bahas sebagai berikut:

1. Perencanaan penerapan model Pembelajaaran Active Learning Tipe


Jigsaw

perencanaan penerapan model pembelajaran active learning tipe jigsaw


pada pembelajaran IPA tahap awal perencanaan adalah dimulai dengan membuat
RPP, LKPD bahan materi sesuai dengan bahan ajar yang dibuat dikelas IV, V dan VI,
dan dapat dideskripsikan bahwa perencanaan penerapan model pembelajaran
active learning tipe jigsaw berjalan dengan baik serta sarana prasarana untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar peserta diidk.

2. Pelaksanaan penerapan model pembelajaran active learning tipe


jigsaw

pelaksaan kegaiatan penerapan model pembelajaran ini bertujuan untuk


meningkatkan kinerja guru di kelas baik dari perencanaan pembelajaran maupun
pelaksanaan pembelajarannya. Selain itu, model pembelajaran jigsaw mampu
meningkatkan aktivitas siswa di kelas IV yang terdiri dari 3 aspek yaitu keaktifan,
kerjasama, dan kedisiplinan, serta mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada
tersebut.

3. Bentuk evaluasi penerapan model pembelajaran active learning tipe


jigsaw

Adapun bentuk hasil evaluasi dalam penerapan model pembelajaran active


learning tipe jigsaw dalam pembelajaran IPA berbentuk lembar kerja peserta didik,
unjuk kerja, lembar evaluasi asesmen formatif dan assessment sumatif.

4. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran active learning tipe


jigsaw

Kelebihan dari yang saya amati dalam penggunaan model pembelajaran


active learning tipe jigsaw ini sangat bagus untuk siswa melatih kepercayaan
dirinya ketika tampil dimuka umum, selain itu kemampuan berbahasa siswa jadi
4
bisa lebih alamiah dan terstruktur. Kelebihan yang lebih utama yaitu mampu
membuat siswa kompak dalam bekerjasama, saling menghargai pendapat orang
lain. Setelah itu siswa bisa lebih bijak dalam menghargai waktu sebab ketepatan
waktu dalam menjalankan tugas ini harus dengan baik dan benar. Bila tidak tepat
waktu akan merugikan skenario yang sudah dirancang.

D. SIMPULAN
Berdasarkan wawancara yang dilaksanakan oleh peneliti tentang Analisis
deskriptif penerapan model pembelajaran active learning tipe jigsaw di SDIT Ad-
Damawiyah Cibitung Bekasi disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan metode tipe jigsaw ini baik untuk digunakan karena akan
memberikan stimulus yang baik bagi guru dan siswa.

Hasil target model belajar siswa didapatkan dari hasil wawancara guru
dengan demikian semakin meningkat lebih baik. Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa : (1) Berdasarkan data instrumen wawancara yang dilakukan
peneliti dapat dideskripsikan bahwa perencanaan penerapan model jigsaw ini
berjalan dengan baik dengan membuat RPP dan LKPD yang dibuat dikelas IV. (2)
Adapun proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini bertujuan untuk
meningkatkan kinerja guru dikelas baik dari perencanaan pembelajaran maupun
pelaksanaan pembelajarannya. (3) Adapun bentuk hasil evaluasi dalam penerapan
model pembelajaran active learning tipe jigsaw dalam pembelajaran IPA berbentuk
lembar kerja peserta didik, unjuk kerja, lembar evaluasi asesmen formatif dan
assessment sumatif. (4) Beberapa faktor penghambat pelaksaan pembelajaran yang
dihadapi guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA model jigsaw. Faktor yang
berasal dari siswa sendri dan yang menjadi penghambat yaitu faktor penyampaian
materi, keterbatasan waktu pembelajaran mata pelajaran IPA, suasana kelas yang
kurang kondusif. (5) Hasil dari model pembelajaran active learning tipe jigsaw ini
dapat meningkatkan hasil daya ingat dan daya kreatifitas siswa dengan demikian,
hipotesa tindakan yang menyatakan bahwa melalui model pembelajaran active
learning tipe jigsaw dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam) di SDIT Ad - Damawiyah dapat diterima.

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, karena atas ijin-Nya penulis
dapat menyelesaikan tulisan ini, dan Sholawat serta salam tercurah kepada suri
tauladan Nabi Muhammad saw yang selalu mengajarkan tentang kebaikan akhlak.

Terima kasih kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen STAI Bani Saleh dan
kususnya kepada Ibu Dosen pembimbing yang telah memberikan dukungan dan
arahan kepada penulis sehingga kajian ini dapat selesai sebagaimana mestinya.
Terima kasih juga untuk semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan ini.

5
DAFTAR PUSTAKA

Andriyansyah. 2019. Penanaman Toleransi Agama pada Diri Anak Melalui Doktrin
Sejarah Kebudayaan Islam (Penelitian Tindakan Kelas Pada MI Hidayatul
Ahbabina, Setu, Bekasi). El-Banar Jurnal Pendidikan dan Pengajaran. Volume
02. Nomor. 02

Asfury, Ninda Beny. 2020.Model Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read


Replect, Recite, Dan Review) With Pop Up Pada Kurikulum 2013 Mata Pelajaran
Tematik Terhadap Keteraturan Kreatifitas Belajar Siswa. Jawa Tengah: CV.
Sarnu Untung.

Daryanto. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media.

Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-Model Pembelajaran Inovatif Alternatif


Desain Pembelajaran yang Menyenangkan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Hamalik, Oemar 2015. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hermawan, Rudi. 2022. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Model Implikasi, dan
Implementasi. Yogyakarta: CV Bintang Semesta Media.

Laut Metha Jaya, I Made. 2020. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta : Quadrant.

Mahfuji, dkk 2023. Pedoman Penulisan Skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam Bani
Saleh.

Moleong, Lexy. J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

M.Thobroni. 2015. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik.Yogyakarta: Ar-Ruzz


Media.

Octavia, Shlvhy A. 2020. Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.

Rusman, 2014. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.


Jakarta: Rajawali Pers.

Sinar. 2018. Metode Active Learning Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar
Siswa. Yogyakarta: Deepublish.

Sugiono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D). Bandung: Alfabe.

Sunarsih, Diah. 2021. Pengembangan Pembelajaran Matematika Berbasis Active


Learning. Jawa Tengah: Lakeisha.

Anda mungkin juga menyukai