Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI

MAKANAN SEHAT

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri Bojong Salam Jatinunggal
Kabupaten Sumedang Tahun Ajaran 2022/2023)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Disusun Oleh :

Ratih Juliatiningsih

NPM 19210620963

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS SEBELAS APRIL SUMEDANG (UNSAP)
2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya, yaitu
pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karakteristik pribadinya ke arah yang positif,
baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Pendidikan bukan sekedar memberikan
pengetahuan, nilai-nilai atau melatih ketrampilan. Pendidikan berfungsi mengembangkan apa
yang secara potensial dan aktual telah dimiliki oleh peserta didik, sebab peserta didik
bukanlah gelas kosong yang harus diisi dari luar.
Salah satu usaha agar mutu pendidikan di Indonesia dapat ditingkatkan adalah dengan
memperbaiki proses belajar di dalam maupun di luar kelas. Proses belajar mengajar ini dapat
diperbaiki salah satunya adalah dengan cara mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Pada dasarnya sebagai seorang calon pendidik sebenarnya secara tidak sadar sudah sangat
sering menemukan berbagai macam masalah dan solusi pemecahannya salah satunya yaitu
lewat PPL maupun cerita dari pendidik-pendidik disekitar.
Dalam pendidikan di indonesia tentunya masih banyak rintangan atau tantangan yang
harus dihadapi seorang pendidik terutama dalam pelaksanaan pembelajaran.Pelaksaan
pembelajaran di Indonesia masih banyak yang harus di benahi terutama di SD Negeri Bojong
Salam. Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan.
Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam
pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan nasional semakin mengalami kemajuan,
pendidikan di sekolah-sekolah telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat.
Perkembangan itu terjadi karena terdorong adanya pembaharuan tersebut, sehingga di dalam
pengajaran pun guru selalu ingin menemukan metode dan peralatan baru yang dapat
memberikan semangat belajar bagi semua siswa. Bahkan secara keseluruhan dapat dikatakan
bahwa pembaharuan dalam sistem pendidikan nasional yang mencakup seluruh komponen
yang ada. Pembangunan di bidang pendidikan nasional barulah ada artinya apabila dalam
pendidikan dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bangsa Indonesia
yang sedang membangun.
Tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Dengan demikian melalui pendidikan diharapkan dapat meningkatkan
kualitas kehidupan pribadi maupun masyarakat, serta mampu menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan professional.

Untuk tercapainya tujuan Pendidikan Nasional tersebut, telah ditempuh berbagai upaya
oleh pemerintah. Upaya-upaya tersebut hampir mencakup seluruh komponen pendidikan
seperti pengadaan buku-buku pelajaran, peningkatan kualitas guru, proses pembelajaran,
pembaharuan kurikulum, serta usaha lainnya yang berkaitan dengan kualitas pendidikan.

Motivasi belajar memang terkadang mengalami turun naik, tergantung dari kondisi yang
dialami oleh setiap individu dan keadaan lingkungan di sekitarnya. Karena motivasi belajar
itu sangat dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri dan dari luar diri siswa. Kenyataan yang
terjadi pada saat guru mengajar mata pelajaran IPS terutama pada materi Masalah-masalah
Sosial di kelas V SD Negeri Bojong Salam para siswa nampak kurang memiliki motivasi di
dalam belajar. Mereka kelihatan kurang bersemangat, mengantuk, tidak memperhatikan
penjelasan guru, dan bahkan ada yang suka mengganggu temannya dan membikin keributan.

Hal inilah yang menyebabkan nilai hasil belajar mereka menurun dan banyak sekali yang
tidak dapat mencapai nilai standar ketuntasan minimal yang ditetapkan kurikulum yaitu 70.
Nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa pada materi yang sama pada tahun lalu hanya 67,
42. Kurangnya motivasi belajar siswa ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya
adalah faktor dari dalam diri siswa sendiri dan faktor dari luar. Faktor dari luar diri siswa
yang cukup besar pengaruhnya di dalam memberikan motivasi belajar adalah lingkungan
belajar yang diciptakan guru tidak menarik minat siswa dan gaya mengajar guru yang
monoton dan selalu menggunakan metode ceramah di setiap pertemuan.

Sardiman A.M menyebutkan bahwa motivasi sangat erat kaitannya dengan minat,
kedua-duanya muncul karena adanya kebutuhan. Minat adalah alat motivasi yang pokok,
karenanya proses belajar akan berjalan dengan lancar kalau disertai dengan minat. Minat
dapat dibangkitkan antara lain dengan cara-cara: membangkitkan adanya suatu kebutuhan;
menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau; memberi kesempatan untuk
mendapatkan hasil yang baik; dan menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.

Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk membangkitkan minat/motivasi belajar
siswa adalah dengan menggunakan berbagai macam bentuk atau metode mengajar.
Maksudnya adalah bahwa seorang guru di dalam menyampaikan materi pembelajaran di
kelas harus bisa memvariasikan berbagai metode mengajar dan media pembelajaran agar
tidak terkesan monoton, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Metode ceramah yang selama ini selalu digunakan guru bisa menyebabkan rasa bosan
pada diri siswa di dalam menerima pelajaran, karena pembelajaran dengan menerapkan
metode ini aktivitas hanya ada pada guru sedangkan siswa sangat pasif. Kegiatan siswa
hanya mencatat dan mendengarkan penjelasan guru, dan kegiatan-kegiatan inilah yang sangat
membosankan bagi para siswa. Oleh karena itu perlu adanya perubahan cara mengajar yang
digunakan guru, yaitu pembelajaran yang lebih banyak melibatkan siswa di dalam
pembelajaran. Salah satu kegiatan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan siswa adalah
pembelajaran dengan menggunakan metode Diskusi Kelompok.

Pembelajaran dengan menggunakan metode Diskusi Kelompok adalah adalah suatu cara
yang diterapkan oleh pendidik untuk mengajar di kelas dengan cara pendidik memberikan
suatu permasalahan dan peserta didik mencari pemecahannya secara bersama-sama dalam
sebuah kelompok. Dalam kegiatan tersebut peserta didik di tuntut untuk berpikir kritis dalam
memecahkan permasalahan yang ada.

Terdapat beberapa referensi skripsi yang peneliti dapatkkkan yaitu:

1. Nyi Ajah,2012,”PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK


MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA
KELAS IV MI PANGKALAN KOTA SUKABUMI,Metode penelitian PTK.

Hasil penelitain ini menjelaskan berdasarkan data yang diperoleh rata-rata


siswa di setiap siklis menglami peningkatan.Pada siklus pertama nilai rata-rata
posttest adalah 58 adapun nilai rata-rata posttest pada silkus kedua adalah
72.Maka,penelitian ini dicukupkan pada siklus kedua karena keterbatasan waktu
bagi peneliti dan hasil posttest pada siklus kedua sudah cukup mencapai
keberhasilan dengan kategori “cukup tinggi”.Dikatakan demikian karena sudah
sesuai dengan standar KKM yaitu 70.

2. Beti Setiowati,2014,PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN


METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V MI
TA’LIM MUBTADI KOTA TANGERANG,Metode penelitian PTK

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa berdasarkan penelitian yang telah


dilkuakan menunjukan bahwa,motivasi belajar siswa menglami peningkatan
setelah menggunakan pembeljaran dengan metode diskusi.Peningkatan tersebut
dapat dilihat melalui siklus/pertemuan yang telah dilakukan.Meningkatnya
motivasi dan gairah belajar siswa mengiringi peningkatan hasil belajar IPS
siswa,hal ini ditunjukan dengan perolhan nilai rata-rata hasil tes di akhir setiap
sikus,yaitu dari 60,74 pada siklus I ,menjadi 77,00 pada siklus II,dan 100%
seluruh siswa telah mencapai KKM.
3. Kholifatun Khasanah,2017,UPAYA PENERAPAN PEMBELAJARAN
DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS V SD
NEGERI 4 HARGOMULYO SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG
TIMUR TAHUN PELAJARAN 2017/2018,Metode penelitin PTK.

Hasil penelitian ini menjelaskan penerapan metode diskusi dapat


meningkatkan belajar bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 4 Hargamulyo
Kecamatan Sekampung Lampung Timur tahun pelajaran 2017/2018,dalam tingkat
ketuntasan belajar dari siklus I sebesar 52,1 dan posttest sebesar 60,4 sedangkan
pada siklus II tingkat ketuntasan hasil belajar pretest sebesar 61,7 dan posttest
sebesar 64,2.Maka kenaikan dari siklus I ke siklus II= 14,35 %

4. Sri Oktavia,2019,PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DALAM


MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS V DI SD
NEGERI 122 SELUMA TAHUN PELJARAN 2018/2019,Metode penelitian
PTK.
Hasil penelitian menunjukan bahawa penggunaan metode diskusi
kelompok pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V SD
Neferi 122 siklus I dan siklus II.Pada data awal siklus hasil konsentrasi belajar
siswa 12%, terjadi peningkatan pada siklus I 47% sedangkan pada siklus II terjadi
peningkatan 82%.Dari hasil ini dapat dikatakan bahwa menggunakan metode
diskusi kelompok berhasil meningkatan konsentrasi belajar siswa.Karena
konsentrasi belajar siswa telah mencapai 80% maka siklus dihentikan pada sikus
II.
5. Febi Hadrianti,2018,PENGUNAAN METODE DISKUSI DLAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PENYESUAINA
MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA SISWA KELAS V SD
NEGERI 135 CURUP KABUPATEM REJANG LEBONG,Metode Penelitian
PTK.
Hasil penelitian menunjkan hawa untuk aktivitas guru siklus I dengan skor
rata-rata 45,5 dalam kroteria cukup,pada siklus II dengan skor rata-rata 45,5
dalam kriteria baik,pada siklus III menjadi meningkat yaitu dengan skor rata-rata
50 dalam kategori baik.Sedangkan untuk aktivitas siswa siklus I dengan skor
rata-rata 40 dalam kriteria cukup pada siklus II skor rata-rata menjadi 45 kriteria
baik.Sedangkan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode diskusi siklus I
dengan nilai rata-rata 66,4 dengan ketuntasan belajar 30%,pada siklus II nilai
rata-rata 70,2 dengan ketuntasan belajar 90%.Berdasarkan hasil penelitian
tersebut dapat disimpilkan bahwa melalui penggunaan metode diskusi dapat
meningkatakan hasil beljaar siswa kelas V SDN 135 Curup Rejang Lebong.
1.2 Batasan Masalah

Dalam suatu penelitian pembatasan masalah sangat penting. Hal ini dimaksud agar
penelitian terfokus dan mendalam. Berkaitan dengan itu, masalah yang akan diteliti dalam
penelitian ini dibatasi sebagai berikut.

1. Pokok permasalahan yang akan diatasi meliputi hasil belajar dan minat belajar siswa.
2. Subjek penelitian ini adalah siswa SD Negeri Bojong Salam kelas V tahun Pelajaran
2022/2023.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penelitian ini difokuskan
pada permasalahan pokok sebagai berikut.

a. Apakah penerapan metode diskusi dapat meningkatkan keaktifan belajar Ilmu


Pengetahuan Sosial pada siswa kelas V SD Bojong Salam?
b. Apakah penerapan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial pada siswa kelas V SD Bojong Salam?

1.4 Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut.

a. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar setelah penerapan metode diskusi, dan
penggunaan media yang tepat dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
b. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar setelah penerapan metode diskusi, dan
penggunaan media yang tepat dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

1.5 Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoretis

Secara teoritis penelitian ini akan mengkaji metode pembelajaran yang sesuai untuk
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPS melalui metode diskusi. Dengan demikian
temuan penelitian ini akan memperkaya khasanah pengetahuan di bidang metode
pembelajaran.
b. Manfaat Praktis

1) Bagi Siswa

Dari penelitian ini siswa memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna, sehingga
siswa menjadi lebih menguasai dan terampil dalam pembelajaran pemecahan masalah dengan
penerapan metode diskusi sehingga hasil belajar lebih meningkat dalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial.

2) Bagi Guru

Informasi hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi serta masuka berharga bagi
para guru dalam melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil
pembelajaran dengan penerapan metode diskusi, khususnya dalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial dan mata pelajaran lain pada umunya.

3) Bagi Orang Tua Siswa

Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar bahwa betapa pentingnya perhatian orang tua
dengan aktivitas dan prestasi belajar putra-putrinya. Dengan demikian, akan menggugah hati
para orang tua siswa untuk berpartisipasi aktif dalam rangka menyukseskan pendidikan
putra-putrinya.

4) Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi berharga bagi kepala sekolah untuk
mengambil suatu kebijakan yang paling tepat dalam kaitan dengan upaya menyajikan strategi
pembelajaran yang efektif dan efesien di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai