Titania Arianti
VI/F
(190106225)
TAHUN 2022
1
A. Latar Belakang Masalah
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah upaya sadar yang
dilakukan seseorang melalui interaksi antara orang dewasa dan anak untuk mengembangkan
potensi dirinya. Proses pembelajaran yang baik guru harus membangun suasana belajar yang
aktif dan giat berusaha, giat bekerja, lebih banyak pengeluaran daripada pemasukan, dinamis,
dan mampu beraksi. Belajar secara aktif terjadi ketika siswa terliabat secara terus menerus,
baik mental maupun fisik. Pembelajaran aktif akan muncu ketika siswa bersemangat dan siap
secara mental mapun fisik. Siswa yang aktif dalam pembelajarannya akan memperoleh
pengetahuan yang selalu diingat oleh siswa, karena pada dasarnya pengetahuan diperoleh
dari pengalaman yang dialami langsung oleh siswa itu sendiri.
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keberhasilan pembelajaran. Sesuatu yang harus dipenuhi oleh setiap siswa
dalam proses pembelajaran adalah untuk memahami dan menumbuhkan keinginan siswa
mengenai pembelajaran yang akan dipelajari oleh setiap siswa. kemudian, guru dan siswa
dituntut untuk menciptakan suasana aktif berinteraksi, bertanya serta ikut berpartisipasi
dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran yang dilakukan tidak pasif.
Meningkatkan keaktifan dan keterlibatan siswa dalam belajar adalah mengenali dan
membantu siswa yang kurang terlibat dan menyelidiki penyebab dan usaha apa
1
2
yang dibisa dilakukan untuk meningkatkan keaktifan siswa, sesuai dengan pengajaran dan
kebutuhan-kebutuhan individual siswa tidak lupa pula memahami karakter masing-masing
peserta didik karena berbeda karakter berbeda pula tindakan yang akan diberikan atau
dilakukan oleh guru.
Penyebab dari rendahnya keaktifan belajara siswa adalah siswa kurang memahami
pelajaran karena selama proses pembelajaran guru hanya menjelaskan dan meminta siswa
mencatat sehingga membuat pembelajaran masih berjalan satu arah (teacher center),
pemanfaatan model dan strategi tidak digunakan secara maksimal sehingga keterlibatan
siswa secara aktif dalam kelas tidak terlihat, serta sikap-sikap malas-malas dan selalu ingin
main dan mengganggu teman yang lain.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti tidak sesuai dengan
pembelajaran tematik yang seharusnya dimana pembelajaran tematik seharusnya adalah
siswa aktif dalam pembelajaran atau (student center), pada pembelajaran tematik juga siswa
menemukan pembelajarannya sendiri tanpa harus selalu mendengarkan penjelasan dari guru
yang membuat pembelajaran cenderung pasif, pada pembelajaran tematik juga penggunaan
strategi yang baik akan membuat siswa semakin aktif dan ikut terlibat dalam proses
pembelajaran yang seharusnya terjadi dengan baik.
Tindakan yang dilakukan oleh peneliti adalah menerapkan strategi pembelajaran yang
memiliki variasi dalam proses pembelajaran, karena strategi pembelajaran berfungsi sebagai
sarana komunikasi yang penting dalam mengajar dikelas. Terdapat berbagai macam strategi
pembelajaran yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran yang akan dirancang dan
dilaksanakan oleh guru, namun setelah melakukan analisis terhadap berbagai aspek
seperti karakter siswa, mata pelajaran, dan berbagai aspek lain yang dapat mendukung
proses pembelajaran. Strategi yang cocok untuk masalah kurangnya keaktifan belajar siswa
aadalah strategi Talking Stick.
3
Alasan menggunakan strategi ini adalah bahwa strategi ini salah satu alternatif yang
dapat diterapkan dan mudah dilakukan oleh siswa. karena pada strategi pembelajaran Talking
Stick ini siswa lebih merasa bermain strategi pembelajaran Talking Stick juga memfokuskan
pada kemampuan siswa untuk membangun konsep-konsep pembelajaran bagi siswa. Serta
dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide-ide atau gagasan dengan kata-kata
dan membandingkan dengan ide-ide orang lain serta siswa dapat mempelajari materi dari
ide-ide orang lain melalui adanya kegiatan komunikasi efektif. Serta strategi pembelajaran
Talking Stik memiliki karakter yang menitik beratkan siswa pada proses pembelajaran
bermain sambil belajar saat proses pembelajaran sedang berlangsung, dalam kegiatan diskusi
tersebut siswa lebih dituntut untuk saling berinteraksi dan berbagi pendapat mengenai materi
yang dipelajari bersama temannya, serta saat proses pembelajaran siswa dituntut aktif dan
terlibat dalam proses pembelajaran.
Strategi Talking Stick ini sangat cocok digunakan oleh guru untuk melakukan Riview
terhadap konsep yang telah dipelajari melalui pertanyaan- petanyaan singkat yang diajukan
guru maupun teman sekelas hal itu dilakukan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa
dalam kelas. Maka dalam penelitian yang akan dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dengan judul “Penerapan Strategi Talking Stick Untuk Meningkatkan Keaktifan
Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik di MI Islahul Muta’allim Karang Genteng
Pagutan.
B. Sasaran Tindakan
Sasaran tindakan dalam penelitian adalah tentang keaktifan belajara siswa pada
pembelajaran tematik di MI Islahul Muta’allim Karang Genteng Pagutan. Untuk keaktifan
belajar siswa yang akan diteliti hanya pada keaktifan belajar siswa saat proses pembelajaran
berlangsung.
4
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas v pada pembelajaran Tematik di MI Islahul
Muta’allim Karang Genteng Pagutan.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
2. Bagi guru
3. Bagi sekolah
F. Kajian Pustaka
A. Pengertian Belajar
Dalam suatu proses pembelajaran ada hal yang disebut dengan belajar yang
merupakan kegitan yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran maka
adapun beberapa pendapat para ahli yang mengemukakan tentang pengertian belajar yaitu
belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,
meningkatkan keterampilan, memperbaki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.
Belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan
kecenderungan manusia, seperti sikap, minat atau nilai dan perubahan kemampuannya, yaitu
peningkatann kemampuan untuk melakukan berbagai jenis kinerja. Belajar adalah suatu
proses untuk membuat perubahan dalam diri siswa dengan cara berinteraksi dengan
lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor”.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam suatu proses pembelajaran
didalam kelas yang memiliki tujuan yang ingin dicapai serta adanya perubahan yang baik
dalam hal atau aspek yang diinginkan.
B. Pengertian Keaktifan
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa “aktif adalah giat (bekerja,
berusaha), sedangkan keaktifan adalah suatu keadaan atau hal dimana siswa katif”.Keaktifan
adalah kegiatan atau aktivitas atau segala sesautu yag dilakukan atau kegiatan-kegiatan
yang terjadi secara fisik maupun non-fisik”. Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar tidak
lain adalah untuk mengkontruksi pengetahuan mereka sendiri. Mereka aktif membengun
pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu yang mereka hadapi dalam kegiatan
pembelajaran. Keaktifan siswa dalam belajar merupakan persoalan penting dan mendasar
yang harus dipahami, didasari dan dikembangkan oleh setiap guru dan proses pembelajaran.
6
Keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dapat di lihat dalam : “a) turut
serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, b) terlibat dalam pemecahan masalah, c)
bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya,
d) berusahan mencari berbagai informasi yang diperoleh untuk memecahkan masalah, e)
melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal, f) menilai kemampuan dirinya dan haisl-
hasil yang diperoleh”. Sebenarnya semua proses belajar mengajar peserta didik mengandung
unsur keaktifan, tetapi antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya tidak sama. Oleh
karena itu, peserta didik harus berpartisipasi aktif secara fisik dan mental dalam kegiatan
belajar mengajar. Keaktifan peserta didik dalam proses belajar merupakan upaya peserta
didik dalam memperoleh pengalaman belajar, yang mana keaktifan belajar peserta didik
dapat ditempuh dengan upaya kegaiatan belajar kelompok maupun belajar secara
perseorangan.
Keaktifan belajar siswa adalah upaya peserta didik dalam memperoleh pengalaman
belajar, yang mana keaktifan belajar peserta didik dat ditempuh dengan upaya kegiaa belajar
kelompok maupun belajar secara perseorangan. Keaktifan juga merupakan keikutsertaan
siswa dalam pembelajaran yang sedang berlangsung dimana siswa berinteraksi dengan siswa
lain maupun dengan guru.
Ada beberapa faktorfaktor yang dapat menumbuhkan timbulnya keaktifan siswa dalam
a) memberikan motivasi dan menarik perhatian siswa, sehingga mereka berperan aktif
dalam kegiatan pembelajaran
c) bertanya kepda siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang
dihadapinya
Indikator keaktifan siswa dapat dilihat dari kriteria berikut ini yaitu :
Adapun indikator keaktifan belajar siswa adalah perhatian siswa terhadap penjelasan
guru, kerjasama dalam kelompok, kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam
kelompok dan saling membantu menyelesaikan masalah.
8
C. Pembelajaran Tematik
G. Metode Penelitian
1. Setting Penelitian
2. Sasaran Penelitian
3. Rencana Tindakan
Tes
5. Pelaksanaan Tindakan
Siklus I
1) Tahap perencanaan
ajar.
siswa setelah itu guru memberi pertanyaan dan anggota siswa yang
4) Tahap Refleksi
belajar siswa. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah tindakan yang
telah dilakukan pada siklus I telah mencapai indikator
b. Pelaksanaan Siklus II
1) Tahap Perencanaan
mengadakan penelitian.
4) Tahap Refleksi
I. DAFTAR PUSTAKA