PENDAHULUAN
1
Universitas Sriwijaya
2
Universitas Sriwijaya
berpusat pada aktivitas peserta didik. Strategi pembelajaran yang kurang tepat
tentunya akan menjadi masalah seperti kurang efektifnya proses pembelajaran dan
rendahnya motivasi belajar peserta didik. Dengan demikian, guru harus tepat
dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran agar dapat menjadi
solusi dari permasalahan tersebut. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat
memancing keaktifan peserta didik yaitu strategi pembelajaran aktif.
Pembelajaran aktif dimaksudkan untuk membuat peserta didik mengikuti
kegiatan pembelajaran secara optimal, tidak hanya mendengarkan penjelasan dari
guru tapi mereka juga akan berperan dan terlibat secara aktif. Dengan
pembelajaran aktif, akan menciptakan suasana kelas yang lebih hidup sehingga
peserta didik dapat mencapai hasil yang memuaskan.
Salah satu strategi pembelajaran aktif yaitu tipe Everyone is a Teacher Here
(setiap orang disini adalah guru) ini merupakan sebuah strategi yang membuat
semua peserta didik terlibat untuk berperan sebagai guru bagi teman-temannya.
Sehingga peserta didik yang biasanya kurang aktif didalam kelas akan lebih
berani untuk belajar menjadi pribadi yang lebih aktif.
Berdasarkan studi pendahuluan oleh peneliti melalui wawancara langsung
terhadap guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Tanjung Raja yaitu ibu
Eka Kurniasari, S.E beliau mengatakan bahwa motivasi belajar peserta didik
dalam pembelajaran ekonomi masih terbilang rendah, hal ini tentu saja berdampak
pada hasil belajar peserta didik yang kurang memuaskan. Setiap diadakan ulangan
harian masih banyak peserta didik yang mendapatkan nilai dibawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 sehingga peserta didik harus remidial. Data
tersebut dilihat melalui hasil ulangan harian peserta didik kelas X pada bulan
Oktober semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 menunjukkan hanya 40%
peserta didik yang mendapatkan nilai di atas KKM. Oleh karena itu, perlu
ditingkatkan lagi kualitas pembelajaran di kelas yang dapat melibatkan partisipasi
setiap peserta didik sehingga mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik
pada saat proses pembelajaran berlangsung. Salah satunya yaitu dengan
menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here.
3
Universitas Sriwijaya
4
Universitas Sriwijaya
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
Universitas Sriwijaya
Dari pendapat para ahli di atas terdapat pandangan yang sama antara
Hidayat dan Rowntree yaitu sama-sama menyebutkan salah satu jenis strategi
pembelajaran adalah strategi pembelajaran kelompok atau Cooperative learning.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat berbagai jenis
strategi pembelajaran yaitu pembelajaran aktif, Contextual Teaching Learning
(CTL), Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif), PAIKEM, strategi
penyampaian penemuan, strategi pembelajaran kelompok, strategi pembelajaran
individual atau groups individual learning, strategi pembelajaran ekspositori dan
strategi pembelajaran discovery.
7
Universitas Sriwijaya
8
Universitas Sriwijaya
9
Universitas Sriwijaya
10
Universitas Sriwijaya
11
Universitas Sriwijaya
ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka maka akan meniadakan atau
mengelakkan perasaan tidak suka itu. Sedangkan menurut Uno (2011:1) motivasi
adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan
ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang
sesuai dengan dorongan dalam dirinya.
Dari uraian di atas terdapat pandangan yang sama mengenai motivasi yaitu
sama-sama mengartikan bahwa motivasi adalah dorongan yang menggerakkan
seseorang untuk melakukan sesuatu. Maka dapat disimpulkan bahwa motivasi
adalah dorongan yang berasal dari dalam diri individu untuk melakukan sesuatu
yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya.
2.4.2 Jenis-jenis Motivasi
Setiap individu yang melakukan sesuatu tentu terjadi karena adanya
motivasi sehingga dapat menggerakkannya untuk melakukan. Motivasi itu sendiri
terdiri dari beberapa jenis. Menurut Uno (2011:4) motivasi dibedakan menjadi
dua macam, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik
timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar, sedangkan motivasi ekstrinsik
timbul karena adanya rangsangan dari luar individu.
12
Universitas Sriwijaya
ekstrinsik adalah dorongan yang timbul karena adanya faktor-faktor dari luar
individu.
2.4.3 Pengertian Belajar
Setiap saat dalam kehidupan terjadi suatu proses belajar, baik secara
sengaja ataupun tidak sengaja. Dari proses belajar itulah akan didapat suatu hasil
atau sering disebut hasil belajar. Menurut Sardiman (2012:20) belajar merupakan
perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya
dengan membaca, mengamati mendengarkan meniru dan lain sebagainya.
Menurut Siregar dan Nara (2010:3) belajar merupakan sebuah proses yang
kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak
masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga liang lahat.
Menurut Uno (2011:15) belajar adalah pemerolehan pengalaman baru oleh
seseorang dalam bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap, sebagai
akibat adanya proses dalam bentuk interaksi belajar terhadap suatu objek
(pengetahuan), atau melalui suatu penguatan (reinforcement) dalam bentuk
pengamatan dalam suatu objek yang ada dalam lingkungan belajar.
13
Universitas Sriwijaya
14
Universitas Sriwijaya
Menurut Sardiman (2012:83) motivasi yang ada pada setiap diri seseorang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu
yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai)
2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas
dengan motivasi yang dicapainya)
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
4. Lebih senang bekerja mandiri
5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal yang bersifat mekanis,
berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif)
6. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu)
7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu
15
Universitas Sriwijaya
Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti orang itu selalu
memiliki motivasi yang cukup kuat.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas mengenai indikator motivasi
belajar, dapat disimpulkan bahwa indikator motivasi belajar peserta didik antara
lain memiliki hasrat dan keinginan untuk berhasil, adanya kebutuhan dan
dorongan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita, adanya penghargaan,
adanya suasana belajar yang menarik, senang bekerja mandiri, senang
memecahkan persoalan, dan mampu mempertahankan pendapat.
16
Universitas Sriwijaya
Tujuan dari mata pelajaran ekonomi agar peserta didik dapat memahami
tentang konsep-konsep ekonomi, permasalahan dalam ekonomi baik itu dalam
lingkup kehidupan sehari-hari maupun lingkup yang luas. Materi-materi pelajaran
yang terdapat pada kelas X semester ganjil mata pelajaran ekonomi yaitu
mengenal ilmu ekonomi, masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomi, peran
pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi, terbentuknya keseimbangan pasar dan
struktur pasar. Sedangkan untuk materi semester genap yaitu bank sentral dan alat
pembayaran, otoritas jasa keuangan dan lembaga jasa keuangan, mengenal konsep
manajemen, badan usaha dalam perekonomian indonesia, dan koperasi dalam
perekonomian indonesia.
Dalam penelitian ini materi/ pokok bahasan yang digunakan adalah materi
konsep manajemen.
17
Universitas Sriwijaya
18
Universitas Sriwijaya
6. Penelitian yang dilakukan oleh Ambarwati, dkk (2019) dengan judul “Relasi
Antara Kemampuan Pemahaman Matematik Siswa SMP dengan Metode
Pembelajaran Aktif Tipe Everyone is a Teacher Here. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa model pembelajaran tipe aktif Everyone is a Teacher
dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematik siswa dalam
pembelajaran matematika. Keunggulan dari penelitian ini yaitu dengan
menerapkan metode pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here
kemampuan pemahaman matematik peserta didik lebih meningkat.
7. Penelitian yang dilakukan oleh Soleh dan Isnaini (2019) dengan judul
“Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Fiqih melalui
Kombinasi Metode Everyone is a Teacher Here dan Team Quiz”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kombinasi kedua metode dapat mendorong
siswa lebih mampu memahami hakikat, makna, dan manfaat dari proses
belajar dalam pembelajaran fiqih dan dapat menjadi stimulus dan pada
gilirannya dapat merangsang siswa untuk lebih aktif belajar sehingga prestasi
belajar siswa dapat meningkat pada pembelajaran fikih. Keunggulan dari
penellitian ini yaitu dengan kombinasi metode Everyone is a Teacher Here
dan Team Quiz peserta didik lebih aktif dan terdorong sehingga prestasi
belajarnya meningkat.
8. Penelitian yang dilakukan oleh Meirisa (2019) dengan judul “Peningkatan
Minat dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Bahasa dengan Model
Everyone is a Teacher Here di kelas IV SDN 35 Pagambiran Padang”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa model Everyone is a Teacher Here dapat
meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Keunggulan penelitian ini yaitu
minat dan hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan setelah
menerapkan model Everyone is a Teacher Here dalam pembelajaran bahasa.
9. Penelitian yang dilakukan oleh Ukir (2018) dengan judul “Efektivitas
Penerapan Strategi Everyone is a Teacher Here untuk Peningkatan Prestasi
Siswa Kelas VIII.A SMPN 1 Gunung Sari pada Mata Pelajaran IPA”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi belajar Everyone is a
Teacher Here efektif meningkatkan aktifitas belajar siswa dan efektif untuk
19
Universitas Sriwijaya
20
BAB III
METODE PENELITIAN
21
Universitas Sriwijaya
22
Universitas Sriwijaya
3.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik Cluster
Random Sampling dimana populasi tidak terdiri dari individu-individu tapi terdiri
dari kelompok-kelompok. prosedur pengambilan kelompok sampel dilakukan
dengan cara undian. Berikut prosedur dalam pengambilan sampel menggunakan
teknik Cluster Random Sampling :
1. Menuliskan nama-nama kelas pada setiap guntingan kertas lalu digulung
2. Masukkan kertas-kertas yang telah digulung ke dalam kotak lalu kocok dan
keluarkan kertas
3. Setelah di undi didapat kelas X IPS 1 dan X IPS 2 kemudian undi kembali
dua kertas itu untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol
4. Setelah di undi didapatlah kelas X IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas
X IPS 1 sebagai kelas kontrol
Untuk lebih jelas mengenai sampel yang digunakan dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2 Sampel
23
Universitas Sriwijaya
peserta didik, hal ini dapat dilihat dari ada atau tidak perbedaan motivasi belajar
peserta didik antara kelas yang menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe
Everyone is a Teacher Here dan kelas yang tidak menggunakan strategi
pembelajaran tersebut tetapi menggunakan strategi pembelajaran ekspositori
dimana guru menjelaskan materi secara verbal dan peserta didik tidak ditutut
untuk menemukan materi. Hal tersebut dapat dilihat dari jawaban peserta didik
pada angket motivasi belajar yang telah diberikan oleh peneliti.
24
Universitas Sriwijaya
2. Adanya - Mengulangi
12
dorongan dan materi pelajaran 3 11,14
25
Universitas Sriwijaya
kebutuhan - Menjadikan
22
dalam belajar belajar sebagai 1
prioritas
26
Universitas Sriwijaya
(1)
Dimana :
r h itung = koefisien korelasi
∑X = jumlah skor item
∑Y = jumlah skor total
n = jumlah responden
Distribusi (tabel r) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk= n-2).
Kaidah keputusan:
jika r h itung ≥r tabel artinya instrumen valid
Jika r h itung <r tabel artinya instrumen tidak valid
(Riduwan, 2012: 98)
27
Universitas Sriwijaya
Dimana :
r 11 = Koefisien reliabilitas internal seluruh item
rb =Korelasi Product Moment antara belahan (ganjil-genap) atau awal akhir
Berikut langkah-langkah dalam mencari nilai reliabilitas dengan rumus
Spearman Brown:
1 Memilah dan menghitung item ganjil dan item genap
2 Menghitung reliabilitas seluruh tes dengan rumus Spearman Brown
3 Membuat keputusan dengan membandingkan r 11 dengan r tabel dan taraf
signifikansi 5% dan dk=n-2.
Kaidah keputusan : jika r 11 ≥ r tabel artinya instrumen reliabel
Jika r 11 < r tabel artinya instrumen tidak reliabel
3.6.2. Observasi
Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mengamati penerapan
strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here yang akan diterapkan
pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol akan diterapkan strategi
pembelajaran Ekspositori. Hal-hal yang akan diobservasi disesuaikan dengan
sintaks strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here. Observer
akan memberi tanda check list (√) untuk aspek yang tampak dan memberikan skor
yang disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan peneliti. pemberian skor
menggunakan skala Likert yaitu dengan bobot 4,3,2,1.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Everyone is a Teacher
Here
28
Universitas Sriwijaya
1 Guru memberikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif,
mengemukakan tujuan yang harus dicapai, dan membuka file dalam otak
peserta didik).
2 Guru menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah
dilakukan. Langkah-langkah dalam penyajian terdiri dari penggunaan
bahasa, intonasi suara, menjaga kontak mata dengan peserta didik.
3 Guru menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman peserta didik.
4 Menyimpulkan agar peserta didik memahami inti materi pelajaran yang
telah disampaikan.
5 Mengaplikasikan adalah langkah untuk melihat kemampuan peserta didik
setelah menyimak penjelasan guru, dimana guru akan membuat tugas dan
memberikan tes sesuai dengan materi yang telah dibahas.
s
NA = x 100 % (4)
SM
Keterangan:
NA : Nilai akhir
S : Skor rerata
29
Universitas Sriwijaya
SM : Skor minimum
100% : Bilangan tetap (konstan)
3.6.3 Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini sebagai alat pendukung dalam
pengumpulan data. Dokumentasi meliputi data-data tentang sekolah, data
mengenai aktivitas peserta didik di kelas, dan data mengenai hasil ulangan harian
peserta didik.
30
Universitas Sriwijaya
Skala Kategori
86-100 Sangat Baik
76-85 Baik
60-75 Cukup
55-59 Kurang
(Maolani, 2016:132)
3.7.2 Analisis Data Observasi
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan untuk melihat dan mengamati
aktivitas peneliti dalam menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a
Teacher Here pada kelas eksperimen dan strategi pembelajaran ekspositori pada
kelas kontrol. Untuk melakukan analisis data observasi maka dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Menghitung skor masing-masing indikator, skor 1 jika deskriptor tersebut
tampak dan skor 0 jika deskriptor tersebut tidak tampak dalam pembelajaran.
2. Menghitung hasil yang diperoleh dari hasil observasi dengan rumus:
31
Universitas Sriwijaya
53-68 Cukup
37-52 Kurang
<36 Sangat Kurang
(Purwanto, 2017: 103)
n . Σ f X 21−( Σ f X 21)2
7.
s=
√ n .(n−1)
Membuat daftar frekuensi yang diharapkan
(11)
32
Universitas Sriwijaya
33
Universitas Sriwijaya
.....(15)
(Riduwan, 2012: 138)
korelasi Pearson Product Moment dilambangkan (r) dengan ketentuan
nilai r tidak lebih dari harga (−1 ≤r ≤+1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya
negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya
sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel
interpretasi Nilai r sebagai berikut.
Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
34
Universitas Sriwijaya
KP = r 2 x 100 % .................................................................................................(16)
Dimana:
KP = Nilai Koefisien Diterminan
r = Nilai Koefisien Korelasi
(Riduwan, 2012: 139)
3.9.1 Uji-t
Uji-t digunakan untuk membuktikan pengaruh strategi pembelajaran aktif
tipe Everyone is a Teacher Here terhadap motivasi belajar peserta didik.
Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan rumus, sebagai berikut:
Separated Varians
x 1−x 2
t=
s 21 s22 ............................................................................................................
√ +
n1 n2
(17)
Polled Varians
x 1−x 2
t= ...................................................................................(18)
√ ¿¿ ¿ ¿
(Sugiyono, 2015: 138)
Petunjuk untuk memilih rumus t-test, sebagai berikut:
1. Bila jumlah anggota sampel n1=n2 dan varians homogen (σ12 =σ22) maka
dapat digunakan rumus t-test, baik untuk separated varians maupun
polled varians. Untuk mengetahui ttabel digunakan dk=n1+n2-2.
2. Bila n1≠n2, varians homogen (σ12=σ22) t-test dapat menggunakan rumus
Polled Varians dk=n1+n2-2.
3. Bila n1=n2, varians tidak homogen (σ12≠σ22) dapat menggunakan rumus
separated varians maupun polled varians dengan besarnya dk=n1-1atau
dk=n2-1.
35
Universitas Sriwijaya
4. Bila n1≠n2, dan varians tidak homogen σ1≠σ2 dapat menggunakan rumus
separated varians harga t sebagai pengganti harga ttabel dihitung dari
selisih harga tabel dengan dk= n1-1 dan dk=n2-1, dibagi dua dan kemudian
ditambah dengan harga t yang terkecil.
Selanjutnya membandingkan nilai thitung dengan ttabel dengan dk=n1+n2-2 dan
taraf signifikan α=0,05. Kriteria pengujian, sebagai berikut:
Jika thitung ≤ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Jika thitung ¿ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
Berikut kategori hasil pengujian:
Ha : Terdapat pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a
Teacher Here terhadap motivasi belajar peserta didik.
Ho : Tidak terdapat pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a
Teacher Here terhadap motivasi belajar peserta didik.
36