DI SUSUN OLEH :
NPM : 11.2020.1.074
PRODI PAI
2024
BAB I
PENDAHULUAN
kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal
balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu
komponen dalam proses belajar menganjar merupakan pemegang peran yang sangat
penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru
dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran. Sebagai pengatur sekaligus pelaku
dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar
mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran
menjadi lebeh efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan
membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran
tersebut. Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya
adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara
langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta
keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan
pendidikan secara maksimal, penelitian Tindakan kelas ini sangat membantu guru
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam mencapai Tujuan Pembelajaran Khusus pada mata pelajaran SKI
(Sejarah Kebudayaan Islam) di MAN 2 Cianjur, masih banyak mengalami kesulitan.
Hal ini terlihat dari masih rendahnya antusias siswa saat mengikuti mata pelajaran
SKI dibandingkan dengan pembelajaran beberapa mata pelajaran lainnya, bertitik
tolak dari hal tersebut di atas perlu pemikiran-pemikiran dan tindakan-tindakan yang
harus dilalukan agar siswa mudah dalam memahami pelajaran SKI tidak mengalami
kesulitan, sehingga tujuan pembelajaran khusus yang dibuat oleh guru mata pelajaran
SKI dapat tercapai dengan baik dan hasilnya dapat memuaskan semua pihak.
Oleh sebab itu penggunaan metode pembelajaran dirasa sangat penting untuk
membantu siswa dalam memahami mata pelajaran SKI. Metode pembelajaran
jenisnya beragam yang masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan, maka
pemilihan metode yang sesuai dengan topik atau pokok bahasan yang akan diajarkan
harus betul-betul dipikirkan oleh guru yang akan menyampaikan materi pelajaran.
B. Permasalahan Penelitian
Kegiatan belajar mengajar akan terlaksana dengan baik dan benar jiga terdapat
keselarasan antara siswa dan guru dalam memahami pembejaran, faktanya di kelas X
MAN 2 Ciajur khususnya dalam mata pelajaran SKI siswa kurang antusias dalam
melaksanakan pembelajaran karna kurangnya peran aktif guru dalam memberikan
metode pembelajaran. Dari fakta tersebut dapat di identifikasi beberapa permasalahan
yang muncul, yaitu :
1. Rendahnya antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran SKI
2. Belum ditemukannya metode menarik untuk pembelajaran SKI
3. Kurangya komunikasi guru dan siswa terhadap permasalahan tersebut
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu masalah
sebagai berikut :
1. Bagaiman Langkah Langkah penerapan Tindakan metode Market Place Activity
dalam meningkatkan Antusias siswa kelas X pada mata pelajaran SKI
2. Bagaimana hasil dari penerapan Tindakan Metode Market Place Activity dalam
meningkatkan antusias siswa kelas X pada mata pelajaran SKI
3. Bagaimana Refleksi dari penerapan Tindakan metode Market Place Activity
dalam meningkatkan antusisas siswa kelas X pada mata pelajaran SKI
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui Langkah Langkah penerapan Tindakan metode Market Place
Activity dalam meningkatkan Antusias siswa kelas X pada mata pelajaran SKI
2. Untuk Mengetahui hasil dari penerapan Tindakan Metode Market Place Activity
dalam meningkatkan antusias siswa kelas X pada mata pelajaran SKI
3. Untuk Mengetahui Refleksi dari penerapan Tindakan metode Market Place
Activity dalam meningkatkan antusisas siswa kelas X pada mata pelajaran SKI
Penelitian ini diharapkan bermanfaat :
1. Bagi siswa untuk meningkatkan antusias dan pemahaman dalam mata pelajaran
SKI
2. Bagi Guru dapat memberikan tambahan pengayaan cara mengajar dengan bantuan
metode Market Place Activity guna tercapainya tujuan belajar dengan baik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Antusias Belajar
a. Pengertian Antusias Belajar
Kata antusiasme berasal dari kataantusiasme yang menurut Djaka P
dalamKamus Lengkap Bahasa Indonesia Masa Kini (2006:16) berarti berminat atau
bergairah untuk memenuhikeinginan,selanjutnyadijelaskan bahwa kataantusiasme
berarti memiliki gairah atausemangat yang bergelora. Berdasarkan pengertian tersebut
maka apabila dalam suatuproses pembelajaran tingkatantusisme siswatinggi maka
diduga prestasi belajar siswa akan meningkat..Pembelajaran pada
hakekatnyamerupakan proses interaksi antara siswadengan lingkungan sekitarnya.
Interaksitersebut dipengaruhi dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Tugas guru yang paling utama dalam prosespembelajaran adalah
mengkondisikanlingkungan aga tercipta perubahan perilakubagi siswa.
Pengertian antusiasme belajar tersebutmenghubungkan situasi dalam
prosespembelajaran di mana dalam kegiatantersebut peserta didik dengan semangat
yang bergelora melakukan kegiatan jiwa dan ragauntuk memperoleh pengalaman
sehinggaterjadi perubahan dalam diri siswa, misalnyadari belum mengerti jadi
mengerti, dan belum bisa jadi bisa dan belum terampil menjadi lebih
terampil.Selanjutnyapengertian antusiasme belajar danhubungannya dengan proses
pembelajaran juga menunjukkan keaktifan sekama proses pembelajaran tidak sekedar
duduk mendengarkan penjelasan guru, tetapai selaluberinteraksi dengan
lingkungannya untuk memperoleh pengalaman tersebut.
secara keseluruhan factor minat belajar digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu
faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) dan faktor internal (faktor
yang berasal dari dalam diri siswa).
Berikut adalah pengertiannya:
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat, yang berasal dari dalam
diri sendiri. Faktor internal tersebut antara lain:
b) Keingintahuan adalah perasaan atau sikap yang kuat untuk mengetahui sesuatu
c) Kebutuhan (motif) yaitu keadaan dalam diri pribadi seseorang siswa yang
mendorongnya untuk melakukan aktivitas- aktivitas tertentu guna mencapai suatu
tujuan
d) Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
2) Faktor Eksternal
Faktor Eksternal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat yang datangnya dari
luar diri, seperti: dorongan dari orang tua, dorongan dari guru, tersedianya prasarana
dan sarana atau fasilitas, dan keadaan lingkungan.
RENCANA PENELITIAN
1. Tempat Penelitian.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas X-3 MAN 2 Cianjur
dengan jumlah siswa sebanyak 36 anak.
2. Waktu Penelitian.
Penelitian Siklus I dilaksanakan 9 Nopember 2023, dan Siklus II dilaksanakan pada14
Nopember 2023 Siklus PTK.
PTK ini dilaksanakan melalui 2 siklus untuk melihat peningkatan siswa dalam
memahami materi.
3. Subyek Penelitian
Untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar Siswa pada pembelajaran SKI
melalui Metode Market Place Activity, penulis melaksanakan penelitian di kelas X-3
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan minimal sebanyak dua siklus. Setiap siklus
terdiri atas 2 kali pertemuan (4 x 35 menit) yaitu 1 kali pertemuan untuk tatap muka
dan 1 kali pertemuan untuk evaluasi hasil belajar. Perubahan tindakan dilakukan pada
setiap siklus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.Pelaksanaan penelitian untuk
kedua siklus adalah sebagai berikut.
1. Siklus I dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan, sebanyak 4 jam pelajaran (4 x 35
menit) dengan materi pelajaran Perang yang diikuti oleh Rosulullah
2. Siklus II dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan, sebanyak 4 jam pelajaran (4x35
menit) dengan materi pelajaran Peristiwa yang terjadi setelah Rosulullah Hijrah
SIKLUS I
1. Perencanaan ( Planning)
3. Pengamatan ( Observation)
Tahap observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan
observasi dilakukan oleh observer, yaitu teman sejawat dengan cara mengisi lembar
observasi.
4. Refleksi ( Reflection )
Refleksi dilakukan pada akhir siklus.Hasil yang diperoleh pada tahap observasi
dikumpulkan kemudian dianalisis.Hasil analisis siklus pertama inilah yang dijadikan
acuan penulis untuk merencanakan siklus kedua.
a. Hal-hal yang belum berhasil ditindak lanjuti, sedangkan yang sudah baik
dipertahankan atau ditingkatkan, sehingga hasil yang dicapai pada siklus berikutnya
sesuai dengan yang diharapkan dan hendaknya lebih baik dari siklus sebelumnya.
b. Melakukan analisis data yang telah terkumpul dalam tahap pengamatan
c. Selanjutnya diteliti mana kelemahan dan kelebihan masing-masing peserta didik
dan selanjutnya melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya.
SIKLUS II
Seperti halnya siklus I, siklus II terdiri dari perencanaan,pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi dengan mengadakan beberapa perbaikan sesuai dengan
kekurangan yang ditemukan pada siklus I. Pada siklus II ini juga dilaksanakan
sebanyak 2 kali pertemuan. Adapun tahap-tahap pelaksanaannya antara lain :
1. Perencanaan (Planning)
Membuat rencana pembelajaran berdasarkan siklus pertama. Artinya memperbaiki
dan meningkatkan kualitas pembelajaran
2. Pelaksanaan tindakan ( Action )
Guru melaksanakan pembelajaran dengan metode Market Place Activity berdasarkan
rencana pembelajaran dan hasil siklus I.
3. Pengamatan ( Observation )
Pada dasarnya tahap observasi pada siklus dua ini sama dengan observasi yang telah
dilaksanakan sebelumnya. Peneliti mencatat semua temuan dengan perubahan yang
terjadi pada siswa serta melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa pada akhir tindakan
siklus II.
4. Refleksi (reflection)
Melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan membuat kesimpulan
tentang Metode Market Place Activity yang digunakan dalam antusias siswa dalam
belajar pada materi tersebut dengan cara memperbaiki tindakan siklus tersebut..
Slavin E. Robert. 2015. Cooperative Learning, Teori, Riset dan Praktik. Bandung.
Nusa Media.
Nurhidayah, Skripsi “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Market Place
Activity Pada Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VIII MTS Al – Jam’iyatul Washliyah
Tembung” Medan, UIN Sumatera Utara Medan. 2020.
http://eprints.uny.ac.id/7781/3/bab%202%20-%2008108249137.pdf
http://idr.uin-antasari.ac.id/4815/1/BAB%20I.pdf