PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia (SDM). sejalan dengan dunia pendidikan yang semakin pesat, menutut
sistem pendidikan.
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
pengendalian diri, kepribadian dan kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
pendidikan secara formal melibatkan dua komponen yakni guru dan peserta didik.
Sebagai guru, diantara kemampuan dasar yang harus dimiliki adalah dapat
mengoptimalisasikan kemampuan perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran,
Sementara peserta didik juga harus dapat merespon secara aktif apa yang telah
Keberhasilan atau kegagalan dalam proses belajar mengajar sangat tergantung dari
guru, Guru merupakan komponen yang memiliki pengaruh yang begitu besar terhadap
kepada peserta didik dan interaksi yang terjadi di dalam proses pembelajaran .Interaksi
peserta didik tidak hanya pada seorang guru saja sebagai sumber belajar, Guru harus
kreatif dalam menciptakan sumber belajar yang terdapat di sekeliling peserta didik
dengan maksimal. Dengan cara demikian diharapkan tujuan pendidikan dapat tercapai.
Dalam hal ini tentu saja diperlukan adanya tenaga pendidik yang professional yaitu
tenaga pendidik yang kreatif, menyenangkan dan dapat membangkitkan minat peserta
didik untuk aktif dalam berpikir serta mencari dan menemukan pengetahuannya sendiri,
karena pembelajaran khususnya mata pelajaran fisika masih dianggap mata pelajaran
yang sangat sulit dan membosan kan oleh peserta didik di tingkat SMP/MTs sehingga
Pembelajaran fisika adalah salah satu pelajaran yang sangat penting dalam
pendidikan, mulai dari tingkat menengah hingga ke perguruan tinggi. Dan setiap materi
satu dengan yang lainnya saling berhubungan sehingga diperlukan pemahaman
sebelumnya untuk dapat membangun pemahaman yang baru. Bunyi merupakan materi
fisika yang termasuk dalam kurikulum KTSP pada jenjang SMP/MTs kelas VIII
sehingga materi ini tergolong materi yang mudah diterima oleh peserta didik.
kepulauan, masih terdapat kendala dimana, banyak peserta didik yang kurang
memahami dan kesulitan mempelajari pelajaran fisika khususnya pada materi bunyi.
Peserta didik hanya menghafal rumus-rumus yang diberikan oleh guru tanpa
mengetahui bagaimana rumus itu diperoleh, Menghafalkan rumus bukanlah cara yang
baik dalam belajar. Rumus-rumus yang diperoleh akan tertutupi apabila peserta didik
menemukan rumus-rumus yang baru yang sifatnya berbeda dari rumus sebelumnya,
Sehingga saat dihadapkan pada permasalahan yang lain mereka cenderung tidak dapat
ini mengakibatkan pembelajaran hanya terpusat pada satu sumber belajar dan Ruang
gerak peserta didik menjadi terbatas karena tidak dapat bereksplorasi dalam belajar,
Mereka jarang sekali bertanya, menyampaikan pendapat, dan tukar pikiran dengan
sesama teman pun jarang dilakukan. Kondisi ini yang menimbulkan hasil belajar
mereka kurang dari yang diharapkan karena rasa jenuh dan rasa malas dalam diri
peserta didik. Mereka menjadi peserta didik yang pasif sehingga tidak mengherankan
kalau hasil belajar peserta didik di MTs Alkhairaat Guraping kota tidore kepulauan
pembelajaran active learning (belajar aktif) dan diharapkan dapat membantu guru
melakukan pembelajaran yang relative mudah dipahami oleh peserta didik, dan
menuju belajar yang mandiri, dan dengan belajar aktif peserta didik ikut terlibat dalam
proses belajar secara spontan, dan membantu peserta didik dalam memahami konsep
serta melatih mereka untuk dapat berkomunikasi baik dengan guru dan juga dengan
sesama temannya, dan diharapkan peserta didik terlepas dari rasa kejenuhan sehinggga
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik MTs Alkairaat Guraping kota tidore
Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Mts. Alkhairaat Guraping Kota Kepulauan tidore
masalah yang menekankan pada pengaruh model pembelajaran Active Learning untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik, khususnya pada konsep bunyi di kelas VIII
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam
didik, khususnya pada konsep bunyi pada kelas VIII Mts.Alkhairaat guraping
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik pada konsep bunyi
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti sebagai calon tenaga pengajar khususnya
F. Devenisi Operasional
penelitian ini, maka perlu diberikan definisi dari variabel-variabel yang Di Maksud
yaitu :
juga merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan peserta didik berperan
secara aktif dalam proses pembelajaran baik dalam bentuk interaksi sesama peserta
didik maupun peserta didik dengan guru dalam proses pembelajaran tersebut.
b. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan prilaku peserta didik yang diperoleh setelah
mengikuti pembelajaran selama kurun waktu tertentu yang relatif. Hasil belajar juga
merupakan terjadinya perubahan tingkah laku pada diri peserta didik, yang dapat
diamati dan diukur dalam perubahan sikap dan ketrampilan, hamalik (2002:155). Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan dan
BAB II
KAJIAN TEORI
secara tegas, karena semua cara belajar itu mengandung unsur keaktifan dari peserta
didik, meskipun kadar keaktifannya berbeda, Keaktifan dapat muncul dalam berbagai
bentuk. Akan tetapi, semua itu harus dikembalikan kepada suatu karakteristik keaktifan
yang mencerminkan dari active learning itu sendiri yaitu keterlibatan intelektual,
Bertitik tolak dari uraian di atas, maka diambil suatu kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan model pembelajaran active learning adalah salah satu cara atau model
pembelajaran yang menuntut keaktifan dan partisipasi peserta didik dalam setiap
3. Siswa lebih banyak dituntut berpikir kritis menganalisa dan melakukan evaluasi.
4. Umpan balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.
semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga semua peserta didik dapat
mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang
mereka miliki. Disamping itu, dengan pembelajaran active learning dapat menjaga
perhatian peserta didik (anak) agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.
a. Menyampaikan semua tujuan yang ingin dicapai oleh pelajaran tersebut dan
kelompok dibagikan kartu berisi informasi tentang konsep sesuai dengan materi
yang diajarkan.
tugas.
e. Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari peserta didik
guru.
1. Prinsip Motivasi
positif ditingkatkan dalam diri peserta didik. Ada dua jenis motivasi, yaitu motivasi
dari dalam diri anak (intrinsik) dan motivasi dari luar diri anak (ekstrinsik). Motivasi
dalam diri dapat dilakukan dengan menggairahkan perasaan ingin tahu anak, keinginan
untuk mencoba, dan hasrat untuk maju dalam belajar. Motivasi dari luar dapat
dan pengalaman yang telah dimiliki para peserta didik sebelumnya, kemudian
dihubungkan dengan bahan pelajaran baru yang hendak diajarkan guru atau dipelajari
para peserta didik. Dengan cara ini, para peserta didik akan lebih mudah menangkap
Dalam belajar para peserta didik perlu dilatih untuk bekerja sama dengan rekan-
rekan sebayanya. Ada kegiatan belajar tertentu yang akan lebih berhasil jika
pembelajaran IPA khususnya fisika para peserta didik dapat bekerja sama, Mereka
dapat dibagi kedalam kelompok dan setiap kelompok diberikan tugas yang berbeda-
Peserta didik perlu diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan nyata yang
kadar bekerja dan semakin bertambah kadar berpikir. Dengan melalui kegiatan bekerja
peserta didik dapat mencari, dan menemukan sendiri dan tidak akan mudah dilupakan.
Hal itu akan tertanam dalam hati sanubari dan pikiran mereka. (Semiawan, 1992: 11).
5. Prinsip Pemecahan Masalah
Para peserta didik dihadapkan dengan situasi bermasalah agar mereka peka
terhadap masalah, Kepekaan terhadap masalah dapat ditimbulkan jika peserta didik
mendorong mereka untuk melihat masalah, merumuskannya, dan berdaya upaya untuk
memecahkannya sejauh taraf kemampuan para peserta didik (Semiawan, 1992: 13).
adalah keaktifan siswa dan guru, Sehingga tercipta suasana belajar aktif. Menurut
1) Pengalaman
indra dari pada hanya melalui mendengarkan. Karena dengan membaca, peserta didik
lebih menguasai materi yang mereka pelajari dari pada hanya mendengarkan penjelasan
guru.
2) Interaksi
Belajar akan terjadi dan meningkat kualitasnya bila berlangsung dalam suasana
diskusi dengan orang lain, saling bertanya dan mempertanyakan, atau Saling
3) Komunikasi
komunikasi dalam proses belajar mengajar secara aktif sangat penting, menurut
(Sukandi,2003) pengungkapkan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tulisan,
4) Refleksi
Refleksi dapat terjadi akibat adanya interaksi dan komunikasi. Umpan balik dari
guru atau peserta didik lain terhadap hasil kerja seorang peserta didik yang berupa
pernyataan yang menantang (membuat peserta didik berpikir) dapat merupakan pemicu
bagi peserta didik untuk melakukan refleksi tentang apa yang sedang dipikirkan atau
Agar suasana belajar aktif dapat tercipta secara maksimal, maka diantara beberapa
mengembangkan inisiatif dan tanggung jawab belajar peserta didik, maka sikap dan
Membiasakan peserta didik untuk mendengarkan bila guru atau peserts didik
lain berbicara.
Tidak menertawakan pendapat atau hasil karya peserta didik sekalipun kurang
Mendorong peserta didik untuk tidak takut salah dan berani menanggung resiko.
Berisi banyak alat bantu belajar, seperti media atau alat peraga.
Berisi banyak hasil kerja peserta didk, seperti lukisan laporan percobaan, dan
Letak bangku dan meja diatur sedemikian rupa sehingga peserta didik leluasa
untuk bergerak.
f. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Active Learning
1) Keunggulannya :
faktor motivasi untuk peserta didik dan lebih mudah menyampaikan materi
Setiap peserta didik bertanggung jawab untuk memutuskan apakah sesuatu hal
mereka sendiri.
Kegiatan bersifat fleksibel dan ada relevansinya, peraturan dan bahasa boleh
2) Kelemahannya :
sehingga untuk kegiatan pembelajaran yang memakan waktu lama akan terputus
Kelas yang mempunyai jumlah peserta didik yang relative banyak akan
active learning.
Pendidik takut untuk dikritik dalam mengajar dan merasa kehilangan kendali
1. Pengertian Belajar
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri
Dari pengertian diatas terdapat kata perubahan yang berarti bahwa seseorang
setelah mengalami proses belajar, akan mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek
bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari ragu-ragu menjadi yakin,
dari tidak sopan menjadi sopan. Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan kemampuan lain, sebagai
Hasil belajar menurut Anni (2004) merupakan perubahan prilaku yang diperoleh
pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar menurut Sudjana (1990)
belajarnya. Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
suatu kemampuan atau ketrampilan yang dimiliki oleh peserta didik setelah mengalami
aktivitas belajar.
Gagne mengungkapkan ada lima kategori hasil belajar, yaitu : informasi verbal,
yang harus dicapai dan merupakan hasil belajar yaitu : kognitif, efektif dan
psikomotorik.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
mempengaruhi Hasil belajar siswa, Faktor-faktor tersebut adalah faktor internal dan
faktor eksternal.
a) Faktor Internal
Kondisi fisik
Untuk dapat menempuh studi yang baik peserta didik perlu memperhatikan dan
Panca indra
dengan baik. Dalam sistem pendidikan dewasa ini di antara pancaindra yang
memegang peranan dalam belajar adalah mata dan telinga. Hal ini penting karena
sebagian besar hal-hal yang dipelajari oleh manusia dipelajari melalui penglihatan dan
pendengaran.
Taraf inteligensi ini sangat mempengaruhi prestasi belajar perserta didik, di mana
peserta didik yang memiliki taraf inteligensi tinggi mempunyai peluang lebih besar
untuk mencapai yang lebih tinggi. Sebaliknya, peserta didik yang memiliki taraf
inteligensi yang rendah di perkirakan juga akan memiliki prestasi belajar yang rendah.
Perhatian
Menurut Gazali adalah keaktifan jiwa di pertinggi, jiwa itu semata-mata Tertuju
pada suatu Perhatian obyek (benda/hal). Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik,
Maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang di pelajarinya, jika bahan
Minat
Minat sangat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bahan pelajaran yang
dipelajari tidak sesuai dengan minatnya, maka peserta didik tidak akan belajar dengan
sebaik-baiknya. karena tidak ada daya tarik baginya, ia tidak memperoleh kepuasan
dari pelajaran itu. pelajaran yang menarik minat peserta didik lebih mudah dipelajari
dan disimpan.
Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terliasasi
menjadi kecakapan sesudah belajar atau berlatih. Jika bahan yang dipelajari peserta
didik sesuai dengan Bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang
Motivasi
adalah pendorong seseorang untuk belajar. Motivasi timbul karena adanya keinginan
atau kebutuha-kebutuhan dalam diri seseorang. Seseorang berhasil dalam belajar karena
ia ingin belajar.
Kematangan
alat tubuhnya sudah melaksanakan kecakapan baru. Misalnya peserta didik dengan
kakinya sudah siap untuk berjalan, tangan dengan jari-jarinya sudah siap untuk
Kesiapan
Kesiapan adalah kesedian untuk memberi respon atau bereaksi. Kesedian itu timbul
dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena
b) Faktor eksternal
Selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, ada hal-hal lain diluar diri siswa
yang dapat Mempengaruhi hasil belajar yang akan diraih, antara lain adalah :
mendapatkan fasilitas belajar yang lebih baik, mulai dari buku, alat tulis hingga
pemilihan sekolah.
Orang tua yang telah menempuh jenjang pendidikan tinggi cenderung lebih
seseorang, dukungan dalam hal ini biasanya secara langsung berupa pujian atau nasihat,
Kelengkapan fasilitas sekolah, seperti papan tulis, OHP akan membantu kelancaran
proses belajar mengajar disekolah, selain bentuk ruangan, sirkulasi udara dan
Kualitas guru dan peserta didik sangat penting dalam meraih prestasi, kelengkapan
sarana dan prasarana tanpa di sertai kinerja yang baik dari para penggunanya akan sia-
sia belaka, bila seorang peserta didik merasa kebutuhannya untuk berprestasi dengan
baik disekolah terpenuhi, misalnya dengan tersedianya fasilitas dan tenaga pendidik
belajar.
Hal ini meliputi materi dan bagaimana cara memberikan materi tersebut kepada
peserta didik. Metode pembelajaran yang lebih interaktif sangat diperlukan untuk
menumbuhkan minat dan peran serta peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
(sarlito,1994), mengatakan bahwa faktor yang paling arif dan bijaksana adalah tegas,
memiliki disiplin tinggi, dan mampu membuat peserta didik menjadi senang akan
pelajaran, paling tidak peserta didik tersebut tidak bosan dalam mengikuti pelajaran.
3) Faktor lingkungan masyarakat yang meliputi :
pribadinya.
b. Teman bergaul
Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul peserta didik cepat masuk dalam jiwanya
daripada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik teradap diri
peserta didik, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti berpengaruh jelek
juga.
peserta didik. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar,
penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan berpengaruh
jelek kepada anak (peserta didik) yang berada di lingkungan tersebut. Sebaliknya jika
menyekolahkan anak-anaknya, antusias dengan cita-cita yang luhur akan masa depan
anaknya, pengaruh itu dapat mendorong semangat anak (peserta didik) untuk belajar
1. Pengertian Bunyi
Dalam ilmu fisika bunyi adalah suatu getaran yang dihasilkan oleh sumber/benda
yang digetarkan, bunyi sangat erat kaitannya dengan getaran dan gelombang, bunyi
melalui zat padat, zat cair, dan gas. kuat lemahnya bunyi dipengaruhi oleh Amplitudo
dan tinggi rendahnya bunyi dipengaruhi oleh frekuensi. Adapun Syarat terdengarnya
Bunyi merambat
Cepat rambat bunyi merupakan hasil bagi jarak antara sumber bunyi dan pendengar
dengan selang waktu yang ditentukan bunyi untuk merambat, jika seseorang yang
sedang menebang pohon dari jarak yang jauh, bunyi kapak akan terdengar beberapa
saat setelah kapak menyentuh pohon hal itu dikarenakan gelombang bunyi merambat
dengan kecepatan tertentu. Secara sistematis cepat rambat bunyi dapat dihitung dengan
rumus :
S
V¿ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.2
t
3. Frekuensi bunyi
Telinga manusia normal hanya mampu mendengar frekuensi bunyi yang berkisar
bunyi ini tidak dapat didengarkan oleh manusia namun dapat didengarkan oleh
Bunyi ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya yang lebih tinggi dari 20.000
Hz. bunyi ultrasonik juga tidak dapat di dengarkan manusia. hewan yang
anjing.
20 Hz 20.000 Hz
Jika bunyi merupakan gelombang longitudinal yang berasal dari getaran yang
merambat melalui medium dari sebuah sumber bunyi, maka frekuensi getaran yang
dihasilkan sumber bunyi sama dengan frekuensi gelombang bunyi. Jadi, hubungan
antara cepat rambat, panjang gelombang, dan frekuensi bunyi dapat di tulis :
V = λ x f . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.3
Dimana : v = cepat rambat bunyi (m/s)
T = periode (s)
4. Karakteristik bunyi
Setiap bunyi yang kita dengarkan memiliki ciri-ciri tertentu, sehingga dengan
perbedaan ciri tersebut kita dapat membedakan bunyi alat music, bunyi gemuruh
Nada
Bunyi dengan frekuensi getaran teratur disebut nada, seperti bunyi music dll,
sedangkan bunyi yang tidak teratur memiliki frekuensi getaran yang tidak teratur pula
disebut desah seperti gemuruh ombak, bunyi kendaraan, dan bunyi petir.
Kuat bunyi
Makin besar amplitude getaran, maka semakin kuat bunyi yang dihasilkan.
Sebaliknya semakin kecil amplitude getaran maka lemah pula bunyi yang dihasilkan.
Warna bunyi (Timbre)
Gabungan nada bunyi antara nada dasar dan nada atas yang menyertainya disebut
warna bunyi (timbre). Warna bunyi merupakan gabungan dari dua bunyi yang memiliki
5. Resonansi
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat dari bergetarnya
benda lain yang memiliki frekuensi yang sama. Seperti terjadinya resonansi pada
sebuah bandul, Ketika sebuah bandul digoyangkan maka bandul lain yang tidak
digoyang namun memiliki panjang tali yang sama akan secara alami ikut bergoyang,
hal ini karena bandul yang mamiliki panjang tali yang sama juga mempunyai frekuensi
c. Kentongan
6. Pemantulan bunyi
Salah satu sifat bunyi adalah dapat dipantulkan, hal itu dapat dibuktikan apabila
kita berdiri diatas bukit dan berteriak, maka beberapa detik kemudian akan terdengar
bunyi suara kedua, bunyi kedua tersebut merupakan bunyi teriakan pertama yang
yang keras seperti tembok, dinding batu , dan lereng gunung. Dan jarak yang ditempuh
v xt
s= 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.5
t = waktu yang digunakan untuk menempuh dua kali perjalanan (s)
Bunyi yang datang pada dinding dengan bunyi yang dipantulkan sampai ke
telingamu hampir bersamaan sehingga bunyi pantul akan memperkuat bunyi aslinya
Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang sebagian terdengar bersamaan dengan
bunti aslinya, hal ini menyebabkan bunyi asli terdengar kurang jelas.
Contoh :
Gema
Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli selesai. hal ini terjadi
karena dinding pantulnya mempunyai jarak yang jauh. misalnya pada suatu lembah
atau gunung.
Contoh :
E. Hipotesiss
Yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah di duga dengan penggunaan
Ho : Tidak terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik dengan digunakan model
Pembelajaran active learning (belajar aktif) khususnya pada sub pokok bahasan
bunyi.
pembelajaran active learning (belajar aktif) khususnya pada sub pokok bahasan
bunyi.
BAB III
METODE PENELITIAN
a) Jenis Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka jenis penelitian yang
1. Populasi
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII
di Mts.Alkhairaat guraping kota tidore kepulauan yang berjumlah 50 peserta didik yang
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik 2 kelas yang diambil secara acak
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian
Tabel 3.1
Eksperimen O1 X1 O2
sKontrol O3 X2 O4
keterangan :
a. Hasil belajar peserta didik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
b. Hasil belajar peserta didik yang diajarkan tanpa menggunaka model pembelajaran
Teknik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik tes. Soal-soal tes yang
digunakan dalam penelitian adalah dalam bentuk assay yang terdiri dari 10 butir soal.
Namun sebelum digunakan dalam penelitian, soal-soal tersebut diuji coba untuk
dilihat dari kisi-kisi soal yang telah dibuat, realibilitas soal dianalisis dengan
r ₁₁= [ ][ ∑ ]
n
n−1
σ ¡²
σ ²t
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.2
Dimana : mean ¿
∑X
n
Keterangan :
Sedangkan untuk mencari tingkat kesukaran soal dapat digunakan rumus sebagai
berikut :
Mean
TK¿ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.4
Skor Maksimum
uji-t terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat, yaitu uji homogenitas dan uji normalitas
1. Uji homogenitas
2. Uji normalitas
(f ₒ−f ₑ )²
x=Σ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.6
fₑ
Setelah diuji prasyarat dan dinyatakan homogen dan normal, kemudian data diuji
ΣX₁
Dengan : x₁ ¿ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.7
n₁
Σ X2
x2 ¿ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.8
n2
2. Mencari varians x1 dan x2
n1 ( Σ x 1 ) −( Σ x1 ) ²
2
2
S ¿ 1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.9
n1 (n1−1)
n1 ( Σ x2 ) −(Σ x 2)²
2
2
S=2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.10
n2 (n2−1)
S2=¿ ¿ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.11
x 1−x 2
t=
s
√ 1 1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.12
+
n1 n2
keterangan :
x 1 ¿ Rata-rata variabel ke 1
x 2 ¿ Rata-rata variabel ke 2
n1 =¿ Jumlah sampel ke 1
n2 ¿ Jumlah sampel ke 2
2
s1=¿ varians variabel ke 1
2
s2 ¿ varians variabel ke 2
dari daftar distribusi t dengan dk = (n1 +¿ n2 -2) dan untuk harga-harga t lainnya H0
ditolak
Ho : Tidak terdaatp peningkatan hasil belajar peserta didik dengan digunakan model
Pembelajaran active learning (belajar aktif) khususnya pada sub pokok bahasan
bunyi.
pembelajarann active learning (belajar aktif) khususnya pada sub pokok bahsan
bunyi.
s
DAFTAR PUSTAKA
diva press.
Jakarta.
yudistira.
Kanginan, M. 2007. IPA Fisika untuk smp kelas VIII.Cimahi : Penerbit Erlangga.
Bandung : Alfabeta.