DI SUSUN OLEH :
ERSADUL HAKIM
NIM: 20204210104622
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Prestasi Belajar
a) Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar di artikan sebagai tingkat keterkaitan siswa dalam proses belajar
mengajar sebagai Hasil evaluasi yang dilakukan guru. Menurut Sutratinah Tirtonegoro
(1984:4), mengatakan bahwa: Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar
yang di nyatakan dalam bentuk simbol angka, huruf maupun kalimat yanag dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak didik dalam periode tertentu.
Menurut Siti Partini (1980:49)”Prestasi belajar adalah hasil yang di capai oleh setiap
orang dalam kegiatan belajar”. Sejalan dengan pndapat di atas Sunarya (1983:4)” Prestasi
belajar merupakan perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik yang merupakan ukuran keberhasilan siswa.
Dalam uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan ukuran
keberhasilan belajar siswa dalam menguasai sejumlah mata pelajaran selama periode siswa
dalam menguasai mata pelajaran dalam periode tertentu.
b) Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan yang di peroleh siswa selama proses
belajarnya. Keberhasilan itu ditentukan oleh beberapa factor yang saling berkaitan.
Menurut Dimyati Mahmud (1989:84-87), mengatakan bahwa factor yang mempengaruhi
prestasi belajar sisiwa mencangkup: “factor internal dan factor eksternal”. Sebagai berikut:
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Perencanaan (Planning)
Pada kegiatan ini penulis dibantu dengan guru PAI mencari data pada siswa yang
dijadikan sampel penelitian, berkaitan dengan metode demonstrasi yang di terapkan oleh guru
PAI. Misalnya dalam pelaksana wudlu yang mereka lakukan. Pencarian data ini dilakukan
dengan tes lisan dan praktek wudlu, urutan-urutan wudlu sampai pelafalan niat wudlu.
Setelah itu penulis mempersiapkan berbagai sumber belajar siswa, baik berupa buku tuntunan
wudlu, tentang bagaimana cara dan urutan dalam wudlu, dan CD pembelajaran wudlu.
2. Pelaksanaan (Acting)
a) Pelaksanaan Demonstrasi Mulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang
siswa untuk berpikir.
b) Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
c) Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi
seluruh siswa.
d) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan
apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
3. Pengamatan (observasi)
Pelaksanaan Metode Demonstrasi, siswa yang menjadi sampel penelitian dikelompokkan
sehingga bisa dipantau oleh peneliti yang dibantu oleh guru yang lain.
4. Refleksi (Reflecting)
Kegiatan evaluasi dan refleksi dilakukan pada sampel penelitian, setelah selesai
melaksanakan metode demonstrasi. Evaluasi dilakukan kepada siswa yang melakukan
kesalahan atau pelanggaran dalam melaksanakan metode dengan cara memberi motivasi
tentang pentingnya pelajran PAI, manfaat dan lain sebagainya dengan harapan mereka akan
mengerjakan atau mengamalkan pelajrannya dengan baik dan benar.
Siklus II
Siklus duapun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
1. Perencanaan (Planning)
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi dan siklus pertama.
DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsudin Makmun, 2002: Psikologi Kependidikan, Perangkat Sistem Pengajaran Modul,
Remaja Rosdakarya: bandung
Dasim Budimansyah, Dr., M.Si, 2003: Model Pembelajaran Berbasis Portofolio, Genesindo:
Bandung
Dave Meier, 2002: The Accelerated Learning Hanbook, Panduan Kreatif dan Efektif Merancang
Program Pendidikan dan Pelatihan, Kaifa: Bandung
Haryono, 2004. Konsep dan Terapan Penelitian Tindakan Kelas Dalam Konteks RRG, UNNES
Semarang.
Pasaribu, IL dan B. Simandjuntak. (1986). Didaktikdan Metodik. Bandung: Tarsito.
Roestiyah NK. (1985). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara-
Surachmad, Winarno, 1995: Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar Metode Teknik, Bandung: Tarsito
Suriswo, 2005: Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan, Tegal: UPS TegalWardono, 2003.
Penerapan Mathematics Quantum Teaching untuk Meningkatkan Kesukaan Belajar dan
Kreativitas Bidang Matematika pada Siswa SLTP, Fakultas MIPA Jurusan Matematika
UNNES Semarang.
Strisno, Hadi, 1993: Metodologi Researh Jilid I, Yogyakarta: And offset
Winarni, Endang Retno, 2004. Hand Out mata Kuliah Metode Penelitian Kelas, Fakultas MIPA
Jurusan Matematika UNNES Semarang.
Winkel, WS, 1993: Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia
Zaini, Hysam et.al, 2002: Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi, Yogyakarta: CTSD IAIN
Sunan Kalijaga