Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI DENGAN DI


TERAPKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS
IV DI SDN KESAMBEN 06
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah :
Penelitian Tindakan Kelas
Dosen Pengampu : Dr. Ahmad Fauzi,M.Ag

DI SUSUN OLEH :

ERSADUL HAKIM
NIM: 20204210104622

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
TLOGO-BLITAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah


Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau
hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah
satu komponen dalam proses belajar menganjar merupakan pemegang peran yang sangat
penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat
dikatakan sebagai sentral pembelajaran.
 Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang
mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus
dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebeh efektif juga menarik sehingga bahan
pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk
mempelajari bahan pelajaran tersebut.
Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah
faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat
mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk
mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal,
peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik dan
mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata
pelajaran yang akan disampaikan.
Tujuan pendidikan nasional seperti yang terdapat dalam Undang-undang Nomor 2
tahuan 1989 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan
mandiri serta bertanggung jawab kemasyarakatan bangsa (Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1998: 3). Tujuan pendidikan nasional ini sangat luas dan bersifat umum
sehingga perlu dijabarkan dalam Tujuan Institusional yang disesuaikan dengan jenis dan
tingkatan sekolah yang kemudian dijabarkan lagi menjadi tujuan kurikuler yang merupakan
tujuan kurikulum sekolah yang diperinci menurut bidang studi/mata pelajaran atau kelompok
mata pelajaran (Purwanto, 1988 :2). Tujuan instruksional dijabarkan menjadi Tujuan
Pembelajaran Umum dan kemudian dijabarkan lagi menjadi Tujuan Pembelajaran Khusus
(TPK).
Dalam mencapai Tujuan Pembelajaran Khusus pada mata pelajaran PAI di SDN
Kesamben 06, masih banyak mengalami kesulitan. Hal ini terlihat dari masih rendahnya nilai
mata pelajaran PAI dibandingkan dengan nilai beberapa mata pelajaran lainnya, bertitik tolak
dari hal tersebut di atas perlu pemikiran-pemikiran dan tindakan-tindakan yang harus
dilalukan agar siswa dalam mempelajari konsep-konsep pelajaran PAI tidak mengalami
kesulitan, sehingga tujuan pembelajaran khusus yang dibuat oleh guru mata pelajaran PAI
dapat tercapai dengan baik dan hasilnya dapat memuaskan semua pihak. Oleh sebab itu
penggunaan metode pembelajaran dirasa sangat penting untuk membantu siswa dalam
memahami konsep-konsep pelajaran PAI
Metode pembelajaran jenisnya beragam yang masing-masing memiliki kelebihan dan
kelemahan, maka pemilihan metode yang sesuai dengan topik atau pokok bahasan yang akan
diajarkan harus betul-betul dipikirkan oleh guru yang akan menyampaikan materi pelajaran.
Sedangkan penggunaan metode demonstrasi  diharapkan dapat meningkatkan aktivitas
siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dalam proses belajar mengajar itu aktivitasnya
tidak hanya didominasi oleh guru, dengan demikian siswa akan terlibat secara fisik,
emosional dan intelektual yang pada gilirannya diharapkan konsep perubahan benda yang
diajarkan oleh guru dapat dipahami oleh siswa. Berdasarkan uraian dari latar belakang
tersebut di atas maka dalam penelitian ini memilih judul “Peningkatan Prestasi Belajar
PAI Dengan diTerapkan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV di SDN
KESAMBEN 06”.
B.     Rumusan Masalah    
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai
berikut:

1. Bagaimanakah peningkatan Prestasi Belajar PAI dengan diterapkannya metode


demonstrasi?
2. Bagaimanakah pengaruh metode demostrasi terhadap motivasi belajar siswa?

C.    Tujuan Penelitian


Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Ingin mengetahui peningkatan Prestasi Belajar siswa setelah diterapkannya metode
demonstrasi.
2. Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan metode

D.    Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan bermanfaat:

1. Bagi siswa untuk meningkatkan pemahaman konsep pembelajaran PAI dengan


metode demonstrasi.
2. Bagi guru dapat memberikan tambahan pengayaan cara mengajar dengan bantuan
metode demonstrasi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapi dengan baik.
3. Bagi lembaga dapat dijadikan sebagai bahan masukan informasi tentang salah satu
alternative cara pembelajaran PAI pada siswa dengan pemanfaatan metode pengajaran
dalam mencapai tujuan intruksional.

BAB II
KAJIAN TEORI
A.    Deskripsi Teori
1.      Prestasi Belajar
a)      Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar di artikan sebagai tingkat keterkaitan siswa dalam proses belajar
mengajar sebagai Hasil evaluasi yang dilakukan guru. Menurut Sutratinah Tirtonegoro
(1984:4), mengatakan bahwa: Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar
yang di nyatakan dalam bentuk simbol angka, huruf maupun kalimat yanag dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak didik dalam periode tertentu.
Menurut Siti Partini (1980:49)”Prestasi belajar adalah hasil yang di capai oleh setiap
orang dalam kegiatan belajar”. Sejalan dengan pndapat di atas Sunarya (1983:4)” Prestasi
belajar merupakan perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik yang merupakan ukuran keberhasilan siswa.
Dalam uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan ukuran
keberhasilan belajar siswa dalam menguasai sejumlah mata pelajaran selama periode siswa
dalam menguasai mata pelajaran dalam periode tertentu.
b)      Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan yang di peroleh siswa selama proses
belajarnya. Keberhasilan itu ditentukan oleh beberapa factor yang saling berkaitan.
Menurut Dimyati Mahmud (1989:84-87), mengatakan bahwa factor yang mempengaruhi
prestasi belajar sisiwa mencangkup: “factor internal dan factor eksternal”. Sebagai berikut:

1)      Faktor Internal


Faktor internal adalah factor yang keluar dalam diri siswa itu sendiri, yang terdiri dari
N.Ach (Need For Achievement) yaitu kebutuhan atau dorongan atau motif untuk breprestasi.
2)      Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah factor yang berasal dari luar si pelajar. Hal ini bias berupa sarana
prasarana, situasi lingkungan baik itu lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan
masyarakat. Menurut pendapat Rooijakkers yang diterjemahkan Soenoro (1982:30),
mengatakan bahwa: “Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalagh yang berasal dari si
pelajar, factor yang berasal dari si pengajar”. Kedua factor tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
         Faktor yang berasal dari si pelajar (siswa)
Faktor ini meliputi motivasi ,perhatian pada mata pelajaran yang berlangsung,tingkat
penerimaan dan pengingatan bahan, kemampuan menerapkan apa yang
dipelajari,kemampuan memproduksi dan kemampuan menggeneralisasi.
         Faktor yang berasal dari si pengajar (guru)
Faktor ini meliputi kemampuan membangun hubungan dengan si pelajar, kemampuan
menggerakan minat pelajaran, kemampuan memberikan penjelasan, kemampuan
menyebutkan pokok-pokok masalah yang di ajarkan, kemampuan mengarahkan perhatian
pada pelajaran yang sedang berlangsung. Dari pendapat Rooijakkers tentang factor yang
mempengaruhi prestasi belajar dapat di berikan kesimpulan bahwa prestasi siswa di
pengaruhi oleh dua daktor yaitu factor yang berasal dari si pelajar dan factor yang berasal
dari si pengajar.

2.      Metode Demonstrasi


a)      Pengertian
Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk
mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode
demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik
sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas
dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa
hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran
lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung
keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi
Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa kelebihan, di
antaranya:
1)      Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh
langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
2)      Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga
melihat peristiwa yang terjadi.
3)      Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk
membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini
kebenaran materi pembelajaran.
Di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan,
di antarannya:
1)      Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang
memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi.
Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus
beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banyak.
2)      Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti
penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan
ceramah.
3)      Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru
dituntut untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu demonstrasi juga memerlukan
kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.

BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Rancangan Penelitian


Setting dalam penelitian ini meliputi tempat penelitian, waktu penelitian dan siklus PTK
sebagai berikut :
1.      Tempat Penelitian.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SDN KESAMBEN 06
dengan jumlah siswa sebanyak 25 anak.
2.      Waktu Penelitian.
Penelitian Siklus I dilaksanakan bulan Mei 2023, dan Siklus II dilaksanakan pada bulan
Juni 2023 Siklus PTK.
PTK ini dilaksanakan melalui 2 siklus untuk melihat peningkatan siswa dalam memahami
materi.

B.     Subyek Penelitian


Karakteristik sebagai berikut       :
1.      Nama Sekolah                         : SDN KESAMBEN 06
2.      Alamat sekolah                       : Jl. Stasiun Kesamben Blitar
3.      Kelas                                       : IV

C.    Instrumen Penelitian


Untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar Siswa pada pembelajaran PAI melalui
metode demonstrasi, penulis melaksanakan penelitin di kelas IV dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Siklus I :

1. Perencanaan (Planning)

Pada kegiatan ini penulis dibantu dengan guru PAI mencari data pada siswa yang
dijadikan sampel penelitian, berkaitan dengan metode demonstrasi yang di terapkan oleh guru
PAI. Misalnya dalam pelaksana wudlu yang mereka lakukan. Pencarian data ini dilakukan
dengan tes lisan dan praktek wudlu, urutan-urutan wudlu sampai pelafalan niat wudlu.
Setelah itu penulis mempersiapkan berbagai sumber belajar siswa, baik berupa buku tuntunan
wudlu, tentang bagaimana cara dan urutan dalam wudlu, dan CD pembelajaran wudlu.
2.      Pelaksanaan (Acting)
a)      Pelaksanaan Demonstrasi Mulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang
siswa untuk berpikir.
b)      Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
c)      Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi
seluruh siswa.
d)     Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan
apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
3.      Pengamatan (observasi)
Pelaksanaan Metode Demonstrasi, siswa yang menjadi sampel penelitian dikelompokkan
sehingga bisa dipantau oleh peneliti yang dibantu oleh guru yang lain.
4.      Refleksi (Reflecting)
Kegiatan evaluasi dan refleksi dilakukan pada sampel penelitian, setelah selesai
melaksanakan metode demonstrasi. Evaluasi dilakukan kepada siswa yang melakukan
kesalahan atau pelanggaran dalam melaksanakan metode dengan cara memberi motivasi
tentang pentingnya pelajran PAI, manfaat dan lain sebagainya dengan harapan mereka akan
mengerjakan atau mengamalkan pelajrannya dengan baik dan benar.
Siklus II
Siklus duapun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
1.      Perencanaan (Planning)
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi dan siklus pertama.

2.      Pelaksanaan (Acting)


Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi hasil
siklus pertama
3.      Pengamatan (Observasi)
Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran siswa
4.      Refleksi (Reflecting)
Melaporkan hasil dari pengamatan siklus II.

D.    Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan sebanyak mungkin data atau
informasi yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan penelitian yaitu:
1.      Observasi/pengamatan langsung
Observasi langsung dilakukan pada saat siswa-siswi melaksanakan praktek sholat dhuhur
berjamaah, untuk mengetahui bagaimana ketertibansiswa melaksanakan sholat, bacaan
sholat, dan adab melaksanakan sholatdan lain sebagainya.
2.      Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai hasil belajar PAI, yang
diperoleh melalui Praktek dan tes tulis oleh Siswa-siswi Kelas IV SDN Pasangan 01.

E.     Teknik Analisis Data


Tekinis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode demonstrasi,
karena Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan
dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik
sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas
dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa
hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran
lebih konkret

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsudin Makmun, 2002: Psikologi Kependidikan, Perangkat Sistem Pengajaran Modul,
Remaja Rosdakarya: bandung
Dasim Budimansyah, Dr., M.Si, 2003: Model Pembelajaran Berbasis Portofolio, Genesindo:
Bandung
Dave Meier, 2002: The Accelerated Learning Hanbook, Panduan Kreatif dan Efektif Merancang
Program Pendidikan dan Pelatihan, Kaifa: Bandung
Haryono, 2004. Konsep dan Terapan Penelitian Tindakan Kelas Dalam Konteks RRG, UNNES
Semarang.
Pasaribu, IL dan B. Simandjuntak. (1986). Didaktikdan Metodik. Bandung: Tarsito.
Roestiyah NK. (1985). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara-
Surachmad, Winarno, 1995: Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar Metode Teknik, Bandung: Tarsito
Suriswo, 2005: Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan, Tegal: UPS TegalWardono, 2003.
Penerapan Mathematics Quantum Teaching untuk Meningkatkan Kesukaan Belajar dan
Kreativitas Bidang Matematika pada Siswa SLTP, Fakultas MIPA Jurusan Matematika
UNNES Semarang.
Strisno, Hadi, 1993: Metodologi Researh Jilid I, Yogyakarta: And offset
Winarni, Endang Retno, 2004. Hand Out mata Kuliah Metode Penelitian Kelas, Fakultas MIPA
Jurusan Matematika UNNES Semarang.
Winkel, WS, 1993: Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia
Zaini, Hysam et.al, 2002: Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi, Yogyakarta: CTSD IAIN
Sunan Kalijaga

Anda mungkin juga menyukai