Anda di halaman 1dari 13

RESUME MODUL PROFESI KEGURUAN MKDK 4005

Peta Kompetensi

Profesi Keguruan/MKDK4005

Memiliki wawasan yang memadai dan sikap positif terhadap profesi keguruan sehingga
mampu melaksanakan tugas sebagai guru yang profesional.

Meningkatkan kemampuan profesional secara berkelanjutan.

Menjelaskan hakikat pembelajaran dan taksonomi tujuan


Menjelaskan pembelajaran.
tugas guru sebagai pendidik dan pembimbing.

Mendeskripsikan tugas dan peran


sebagai guru.
Modul 4

Tugas Guru dalam Pembelajaran

Pembelajaran menyebutkan bahwa inti proses pendidikan adalah


pembelajaran. Pembelajaran merupakan salah satu kegiatan utama untuk
mencapai pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, untuk mencapai
pendidikan yang berkualitas, guru perlu memiliki pemahaman yang tepat
mengenai tugas-tugasnya dalam mengelola prosedur pembelajaran.

Hakikat pembelajaran ini meliputi pengertian pembelajaran, taksonomi tujuan


pembelajaran, penulisan taksonomi tujuan pembelajaran dengan kata kerja, dan
komponen-komponen pembelajaran. Adapun prosedur pembelajaran meliputi
kegiatan pra dan awal pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, serta kegiatan
akhir dan tindak lanjut pembelajaran.

Materi modul ini disusun menjadi tiga kegiatan belajar. Kegiatan Belajar 1
membahas hakikat pembelajaran, taksonomi tujuan pembelajaran, dan penulisan
taksonomi tujuan pembelajaran dengan kata kerja. Kegiatan Belajar 2 membahas
komponen-komponen pembelajaran. Kegiatan Belajar 3 membahas prosedur
pembelajaran.
Kegiatan Belajar 1

Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran merupakan sebuah aktivitas kompleks yang dikelola oleh guru


untuk membantu seseorang mencapai suatu kemampuan dan nilai yang baru.
Proses pembelajaran pada awalnya menuntut guru untuk mengetahui
kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa yang meliputi kemampuan
dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya,
dan sebagainya. Menurut Benyamin S. Bloom (1966), tujuan taksonomi
pembelajaran itu meliputi aspek (1) kognitif, (2) afektif, dan (3) psikomotor.
Untuk memperbaiki kata kerja pada kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator
hasil belajar, dapat digunakan contoh-contoh kata kerja yang sudah tersusun
secara sistematis dari kata kerja paling sederhana sampai kata kerja yang paling
tinggi.

Dengan demikian, setelah mempelajari Kegiatan Belajar 1 ini, Anda akan


dapat
1. menjelaskan pengertian pembelajaran,
2. menjelaskan taksonomi tujuan pembelajaran,
3. menuliskan taksonomi tujuan pembelajaran dengan kata kerja.

A. Pembelajaran

1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan tertentu. Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran, serta pembentukan sikap dan kepercayaan
pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Pembelajaran, menurut
D. Sudjana (2000), merupakan upaya yang sistematis dan disengaja untuk
menciptakan kondisi-kondisi agar terjadi kegiatan belajar-membelajarkan.
Hamalik (2001: 44-53) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah sebuah
kegiatan untuk (1) menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik; (2)
mewariskan kebudayaan kepada generasi muda: (3) usaha mengorganisasi
lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik; (4)
memberikan bimbingan belajar kepada peserta didik; (5) kegiatan
mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga negara yang baik; dan (6)
suatu proses membantu peserta didik menghadapi kehidupan masyarakat sehari-
hari.

Menurut pengertian kuantitatif, pembelajaran merupakan the transmission of


knowledge, yakni penularan pengetahuan. Secara kuantitatif, pembelajaran
dipahami sebagai kegiatan guru untuk menyampaikan sejumlah pengetahuan
kepada peserta didik dengan sebaik-baiknya sesuai dengan bidang studinya.
Menurut pengertian institusional, pembelajaran merupakan the efficient
orchestration of teaching skills, yakni penataan segala kemampuan mengajar
secara efisien. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 20, dinyatakan bahwa pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Berdasarkan definisi-definisi pembelajaran di atas, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran adalah aktivitas kompleks yang dilakukan guru
untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru
serta menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik sehingga terjadi proses
belajar.

2. Taksonomi Tujuan Pembelajaran

Pembelajaran merupakan aktivitas penyampaian informasi yang


komprehensif dan yang merupakan upaya integratif ke arah pencapaian tujuan
pendidikan. Menurut Benyamin S. Bloom (1966) dalam Taxonomy of
Educational Objectives: The Classification of Educational Goals, tujuan
pembelajaran itu meliputi:

a. Domain kognitif

b. Domain afektif
c. Domain psikomotor

Kegiatan Belajar 2

Komponen- Komponen Pembelajaran

A. Komponen Pembelajaran

1. Pengertian Komponen Pembelajaran

Pembelajaran merupakan sebuah aktivitas kompleks yang dikelola oleh guru untuk
membantu peserta didik mencapai suatu kemampuan dan nilai yang baru. Pencapaian
keberhasilan pembelajaran ini tergantung kepada berbagai komponen pembelajaran
yang satu sama yang lainnya saling berkaitan. Pengelolaan pembelajaran akan
diakhiri dengan evaluasi yang menghasilkan nilai atau hasil belajar. Dampak
pembelajaran dapat berupa hasil yang dapat diukur sebagai data hasil belajar siswa
(angka/nilai) dan berupa masukan bagi pengembangan pembelajaran selanjutnya.
Dengan demikian, ciri utama kegiatan pembelajaran adalah interaksi.

2. Jenis-jenis komponen pembelajaran

Sumiati dan Asra (2009: 3) mengelompokan komponen-komponen pembelajaran


dalam tiga katagori utama, yaitu guru, isi atau materi pembelajaran, dan siswa.
Interaksi antara tiga komponen utama melibatkan metode pembelajaran, media
pembelajaran, dan penataan lingkungan tempat belajar sehingga terciptanya situasi
pembelajaran yang memungkinkan terciptanya tujuan yang telah direncanakan
sebelumnya.

Komponen-komponen pembelajaran itu selengkapnya sebagai berikut.

a. Tujuan pembelajaran

b. Syarat tujuan pembelajaran yang baik

c. Implementasinya dalam pembelajaran

3. Metode pembelajaran
a. Pengertian

Metode pembelajaran, menururt Winarno Surachmad (1961), adalah cara-cara


pelaksanaan dari murid-murid di sekolah. Menurut Pasaribu dan Simanjuntak
(1982), metode adalah cara sistematis yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Metode pembelajaran merupakan suatu prosedur atau cara yang dilakukan oleh
pendidik dalam menyampaikan, menjelaskan, dan memberi Latihan materi
pelajaran tertentu kepada para siswa untuk mencapai tujuan yang telah
dirumuskan.

b. Syarat metode pembelajaran yang baik

Sumiati dan Asra (2009: 92) mengatakan bahwa ketepatan penggunaan metode
pembelajaran tergantung pada kesesuaian metode pembelajaran, materi
pembelajaran, kemampuan guru, kondisi siswa, sumber atau fasilitas, situasi,
kondisi, serta waktu.

c. Implementasinya dalam pembelajaran

Berkaitan dengan metode pembelajaran, ada beberapa hal yang harus


diperhatikan guru dalam mengelola pembelajaran sebagai berikut.

1. Guru harus memilih metode pembelajaran yang memungkinkan siswa


untuk aktif dalam proses pembelajaran, selain juga mendapatkan hasil
atau produk belajar yang baik. Belajar yang berorientasi pada produk atau
hasil pada umumnya akan berorientasi pada segi kognitif. Adapun belajar
yang berorientasi pada proses dapat memungkinkan tercapainya tujuan
pembelajaran, baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotor.

2. Guru dituntut untuk mampu memahami kedudukan metode sebagai salah


satu komponen penting dalam mencapai kualitas pembelajaran.

4. Media pembelajaran

a. Pengertian

Menurut Gagne dalam Sadiman (2002: 6), media pembelajaran dalam pendidikan
disebut media, yaitu berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
dapat merangsangnya untuk berpikir. Menurut Latuheru dalam Hamdani (2005),
media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi
edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya
guna.

b. Jenis-jenis media berdasarkan tempat penggunaannya

Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2009: 179) mengklasifikasikan penggunaan


media berdasarkan tempat pembelajarannya sebagai berikut.

1. Penggunaan media di kelas

2. Penggunaan media di luar kelas

3. Kriteria media yang efektif

4. Implementasinya dalam pembelajaran.

5. Evaluasi pembelajaran

a. Pengertian

Evaluasi pembelajaran merupakan suatu kegiatan mengevaluasi atau mengoreksi


hal-hal yang telah terjadi atau dilakukan selama berlangsungnya kegiatan
pembelajaran. Evaluasi, menurut Tyler (1949) dalam Anan Sutisna (2012: 1),
adalah suatu proses penentuan sampai seberapa jauh suatu perubahan tingkah
laku telah terjadi pada peserta didik.

b. Fungsi evaluasi

Evaluasi merupakan proses yang sangat penting dalam kegiatan pendidikan


formal.

c. Syarat-syarat evaluasi pembelajaran

Daryanto (1997: 19-28) menyebutkan bahwa alat evaluasi yang baik harus
memenuhi syarat- syarat sebagai berikut.

1. Keterpaduan

2. Koherensi
3. Pedagogis

4. Akuntabilitas

d. Pengertian penilaian

Penilaian, menurut Popham dalam Hamdani (20012: 301), adalah sebuah usaha
secara formal untuk menentukan status peserta didik berkenaan dengan berbagai
kepentingan pendidikan. Menurut Boyer dan Ewel, penilaian adalah proses yang
menyebutkan informasi tentang individu peserta didik, kurikulum atau program,
serta institusi atau segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem institusi.
Berdasarkan uraian terdahulu, dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah
kegiatan menafsirkan hasil belajar peserta didik. Penilaian dapat digunakan oleh
guru sebagai balikan ataupun keputusan yang sangat diperlukan dalam
menentukan strategi mengajar yang tepat ataupun dalam memperbaiki proses
belajar mengajar.

e. Tindak lanjut penilaian, standar penilaian, dan pedoman penilaian

Standar penilaian pendidikan, menurut PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal


1 ayat (11), adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
Dalam Pasal 63 ayat (1), dikemukakan penilaian pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah yang terdiri atas (a) penilaian hasil
belajar oleh pendidik; (b) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan;
dan (c) penilaian hasil belajar oleh pemerintah.
f. Implementasinya dalam pembelajaran
Evaluasi menempati posisi yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Oleh
karena itu, agar evaluasi pembelajaran dapat dilaksanakan dengan tepat, guru
harus memperhatikan hal-hal berikut ini.

1. Memiliki kompetensi yang memadai dalam merancang alat evaluasi yang


memenuhi syarat-syarat pedagogis, keadilan, dan akuntabilitas.

2. Harus mampu menentukan cara-cara evaluasi, mulai dari pendekatannya,


penyusunan alat evaluasi dan cara pengolahannya, serta mempergunakan
hasil evaluasi belajar.
3. Harus mampu menggunakan hasil penilaian tersebut sebagai balikan ataupun
keputusan yang sangat diperlukan dalam menentukan strategi pembelajaran
yang tepat ataupun dalam memperbaiki proses pembelajaran.

6. Peserta Didik

a. Pengertian dan karakteristik peserta didik

Peserta didik, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional, adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik merupakan subjek
sekaligus objek dari segala upaya guru dalam mencapai kualitas proses
pembelajaran yang dikelolanya.

b. Karakteristik peserta didik

Karakteristik peserta didik ada yang bersifat internal, seperti struktur kognitif,
pengalaman, sikap, minat, keterampilan, kebutuhan belajar, aspirasi, dan
sebagainya.

c. Implementasinya dalam pembelajaran

Teknik memotivasi lainnya dikemukakan oleh Verma (1996) yang disebut


dengan prinsip MOTIVATE sebagai berikut.

M (manifest) artinya bangkitkan rasa percaya diri ketika


pendelegasian tugas.

O (open) artinya terbuka.


T (tolerance) artinya toleransi terhadap kegagalan; mau dan boleh
belajar dari kesalahan.

I (involve) artinya semua pihak terkait dalam pekerjaan


(meningkatkan rasa diterima dan komitmen).

V (value) artinya nilai yang diharapkan dan diakui dalam kinerja yang
baik (hadiah apa yang didapat dan bagaimana mendapatkannya).
A (align) artinya menyeimbangkan sasaran pekerjaan (proyek) dengan
sasaran individu (orang-orang bersemangat mencapai kepuasan yang
mereka inginkan).

T (trust) artinya kejujuran setiap anggota tim (vital dalam


memotivasi).

E (empower) artinya berdayakan setiap anggota tim sewajarnya


(khususnya dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaannya).

7. Pendidik atau Guru

a. Pengertian

Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan


Dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Pasal
1 ayat 1). Peranan guru sangat penting dalam pembelajaran. Selain
bertugas sebagai penyampai informasi dalam pembelajaran kepada
peserta didik, guru juga dituntut melakukan pendidikan karakter dan
menjadi contoh karakter yang baik bagi peserta didik.

b. Implementasinya dalam pembelajaran

1. Guru harus berusaha untuk dapat menempatkan dirinya sebagai


teladan. Guru adalah manusia biasa yang tidak luput dari
kekurangan dan kesalahan, tetapi guru harus berusaha menghindari
perbuatan tercela yang akan menjatuhkan harga dirinya.

2. Guru harus mengenal siswanya secara lengkap. Artinya, guru harus


mengetahui kebutuhan, cara belajar, dan gaya belajar siswanya.
Guru juga harus mengetahui sifat, bakat, dan minat masing-masing
siswanya.
3. Guru harus mengetahui dan terampil memilih dan menggunakan
media dan metode pembelajaran, khususnya media dan metode
yang tepat untuk penanaman nilai dan karakter pada peserta didik.
4. Guru harus memiliki wawasan yang luas tentang materi
pembelajaran yang disampaikannya.

8. Lingkungan
a. Pengertian
Lingkungan belajar mrupakan faktor yang berpengaruh terhadap
program pendidikan. Pengertian lingkungan, menurut Dalyono (2007:
129), adalah segala material dan stimulus di dalam dan di luar individu,
baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosiokultural.

b. Jenis-jenis lingkungan siswa

Berikut adalah beberapa contoh lingkungan yang paling berpengaruh


pada prestasi belajar siswa.

 Lingkungan keluarga

 Lingkungan sekolah

 Lingkungan masyarakat

Kegiatan Belajar 3

Prosedur Pembelajaran

A. Pengertian Prosedur Pembelajaran

Prosedur pembelajaran merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara


berurutan untuk membentuk kemampuan siswa sesuai dengan tujuan yang telah
ditentukan. Prosedur pembelajaran ini merupakan rangkaian aktivitas dan interaksi
guru dan siswa yang dikendalikan melalui perencanaan pembelajaran. Secara
umum, prosedur pembelajaran itu dilakukan melalui tahapan yang terdiri atas tahap
pra dan awal pembelajaran, tahap inti pembelajaran, dan akhir atau penutup
pembelajaran. Setiap tahapan tersebut ditempuh secara sistematis, efektif, dan
efisien.
B. Tahap-tahap Prosedur Pembelajaran

1. Kegiatan pendahuluan

2. Kegiatan inti dalam pembelajaran

3. Kegiatan penutup

Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui prosedur pembelajaran yang


meliputi pendahuluan atau pra dan awal pembelajaran. Kegiatan inti
pembelajaran dan kegiatan akhir pembelajaran/pelaksanaan pembelajaran
mengikuti prosedur memulai pelajaran; mengelola kegiatan belajar mengajar;
mengorganisasikan waktu, peserta didik, dan fasilitas belajar; melaksanakan
penilaian proses dan hasil pelajaran; serta mengakhiri pelajaran. Dalam
pelaksanaan pembelajaran, dimulai dengan kegiatan pembukaan. Kegiatan
pembukaan dilakukan dengan dua cara. Pertama, melaksanakan apersepsi
yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan awal yang
dimiliki peserta didik. Kedua, menciptakan kondisi awal pembelajaran
melalui upaya (1) menciptakan semangat dan kesiapan belajar melalui
bimbingan guru kepada peserta didik serta (2) menciptakan suasana
pembelajaran demokratis dalam belajar. Memulai pembelajaran dapat
dilakukan melalui empat kegiatan utama, yaitu: Pertama, menarik perhatian
peserta didik. Kedua, menimbulkan motivasi peserta didik. Ketiga,
memberikan acuan melalui berbagai usaha, seperti mengemukakan tujuan dan
batas-batas tugas, menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan,
mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas, dan mengajukan
pertanyaan- pertanyaan. Keempat, membuat kaitan atau hubungan di antara
materi- materi yang akan dipelajari dengan pengalaman dan pengetahuan
yang telah dikuasai oleh peserta didik.

Dalam menyampaikan pelajaran, guru dapat menggunakan media yang tepat


sehingga membantu pemahaman peserta didik, memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk terlibat secara aktif, dan memberikan penguatan.
Senada dengan pendapat di atas, penyampaian materi pembelajaran tidak bisa
terlepas dari pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas merupakan upaya untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya apabila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah (1)
mengatur tempat duduk sesuai dengan strategi yang digunakan; (2)
menentukan alokasi penggunaan waktu belajar mengajar; serta (3)
menentukan cara mengorganisasi peserta didik yang terlibat secara aktif
dalam kegiatan belajar mengajar.
Kegiatan penutup pembelajaran adalah kegiatan yang memberikan penegasan
atau kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan bahan kajian yang
diberikan pada kegiatan inti. Kesimpulan ini dibuat oleh guru atau bersama-
sama dengan peserta didik.
Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Bentuk usaha guru
dalam mengakhiri kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan dalam bentuk
berikut.
1. Merangkum atau membuat garis-garis besar persoalan yang baru dibahas.
2. Mengonsolidasikan perhatian peserta didik terhadap hal-hal yang pokok
dalam pelajaran yang bersangkutan.
3. Mengorganisasikan semua kegiatan atau pelajaran yang telah dipelajari.

4. Memberikan tindak lanjut (follow up) berupa saran-saran.

Anda mungkin juga menyukai