Anda di halaman 1dari 5

SEMINAR INTERNASIONAL

Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN


MANAJEMEN PERKANTORAN MELALUI METODE RESITASI DI SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN( SMK)

Oleh:
Nellitawati*

ABSTRACT
In order to reaching the target of education which with quality hence require to correct all
existing element in course of study of that goodness of study strategy and also study
method, because study process represent Busiseness core in education. In executing
study process happened interaction between educator (lecturer) with educative participant
(student) through various method and strategy designed to reach the target of study
effectively and is efficient. Method of Resitasi in study white colars Management represent
one of the study method using duty as instrument to develop various skill student interest
pursuant to existing itemss in syllabus. Core of from this method is existence of follow-up
of education finding to various condition of student in solving of various existing duty.
Without existence of follow-up of finding, hence this method do not have the power of for
the is reached of study target.
Keywords: Efektifitas pembelajaran, Metode Resitasi

* Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

PENDAHULUAN sebagai akibat dari pengalamannya ketika


Dalam rangka mencapai tujuan melihat, mendengar, memikirkan,
pendidikan yang berkualitas di Sekolah menganalisa dan merasakan proses
Menengah Kejuruan maka perlu belajar.
membenahi semua unsur yang ada dalam Agar supaya guru dapat menempatkan
proses pembelajaran baik itu strategi siswa sebagai individu yang aktif, maka
pembelajaran maupun metode diperlukan setting proses pembelajaran
pembelajaran, sebab Proses yang dapat mengiring pola belajar siswa
pembelajaran (PBM) merupakan untuk dapat mengeksplorasi sumber-
Buisseness core dalam pendidikan. sumber belajar secara mandiri. Dalam hal
Dalam melaksanakan PBM terjadi ini belajar mandiri merupakan proses
interaksi antara pendidik (guru) dengan siswa berinteraksi dengan objek
peserta didik (siswa).melalui berbagai pembelajaran yang disetting sedemikian
strategi dan metode yang dirancang untuk rupa untuk mencapai tujuan
mencapai tujuan pembelajaran secara pembelajaran. Dalam prosesnya guru
efektif dan efisien. Dalam proses dapat memanfaatkan berbagai metode
pembelajaran tersebut guru harus bisa pembelajaran ataupun kombinasi dari
menempatkan siswa sebagai individu metode-metode pembelajaran yang ada.
yang aktif dan memiliki berbagai potensi. Salah satu metode yang mencoba untuk
Asumsi dalam evaluasi pembelajaran mengarahkan siswa belajar mandiri
yang menggunakan penilaian portofolio adalah metode resitasi (pemberian tugas).
lebih mengungkapkan bahwa siswa itu Sebab ada beberapa hal yang sangat
sebagai ascieintist. Dengan cara esensial yang dapat diharapkan dari
menempatkan siswa sebagai active penggunaan metode resitasi (pemberian
learner merupakan aspek signifikan guna tugas) ini adalah sebagai berikut: 1) siswa
menciptakan situasi proses pembelajaran memiliki Kemampuan untuk
yang kondusif untuk mencapai tujuan mengumpulkan, menganalisis, dan
komprehensif. Sehingga pada akhirnya menyusun informasi, 2) siswa memilki
kegiatan belajar tersebut dirasakan kemampuan untuk merencanakan dan
sebagai suatu milik sendiri oleh siswa mengorganisasikan kegiatan, 3) siswa
memiliki kemampuan untuk

1075
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

mengkomunikasikan dan yang baru yang diajarkannya (Sanjaya


mempertanggung jawabkan hasil belajar Wina, 2006).
siswa. Dengan demikan tulisan (makalah) Dalam proses pembelajaran, guru bisa
ini akan membahas tentang kedudukan menggunakan berbagai jenis metode
guru dalam proses pembelajaran, metode pembelajaran yang ada. Jenis-jenis
metode pembelajaran, dan metode metode pembelajaran banyak dipengaruhi
resitasi dalam pembelajaran mata oleh faktor-faktor sebagai berikut: 1)
pelajaran manajemen perkantoran di tujuan yang sesuai, jenis dan fungsinya,
SekolahMenengah Kejuruan. 2) siswa, yang berbagai tingkat
kematangannya, 3) fasilitas, dengan
PEMBAHASAN berbagai kualitas dan kuantitasnya. 4)
Berbicara tentang filsafat pendidikan, Pribadi guru serta kemampuan profesional
maka filsafat pendidikan menurut yang berbeda-beda.
(Prasetia 1999) memperoleh bentuk yang Dalam kenyataanya di lapangan,
lebih khusus dalam rangka perumusan banyak faktor yang menyebabkan tidak
tujuan pendidikan, konsep hakikat selalu dapat digunakan metode yang
pendidikan, hakikat manusia, dan isi moral paling sesuai dengan tujuan, situasi dan
pendidikan. Gambaran tujuan umum dan hal-hal lain. Pada keadaan demikian yang
tujuan khusus memperlihatkan rangkaian paling penting diperhatikan batas-batas
cara untuk mencapai tujuan secara kebaikan dan kelemahan dari metode
hirarkis dan berjenjang mulai dari tujuan yang dipergunakan. Jenis-jenis metode
umum sampai pada tujuan khusus. Pada pembelajaran tersebut adalah sebagi
hakekatnya tujuan inilah yang dipakai oleh berikut: 1) Metode Ceramah, yaitu metode
guru sebagai petunjuk dalam memilih satu pembelajaran yang cendrung
metode atau serangkaian metode yang menghasilkan komunikasi satu arah,
efektif dalam pelaksanaan kegiatan sehingga interaksi dalam pembelajaran
pembelajaran. berlangsung secara pasif. 2) Metode
Dalam melaksanakanuu tugas Tanya Jawab, yaitu metode pembelajaran
mengajar guru harus memiliki berbagai yang memungkinkan guru untuk
keterampilan secara khusus yaitu memperoleh informasi tentang
gambaran mengenai jenis pengetahuan pemahaman materi pembelajaran yang
dan keterampilan dasar yang diperlukan disajikan. Metode ini merupakan
untuk mempersiapkan diri terjun ke dalam pengembangan dari metode ceramah. 3)
bidang pendidikan, salah satu caranya Metode Diskusi atau Musyawarah, yaitu
adalah dengan mengenal dan metode pembelajaran yang
menganalisa berbagai situasi pendidikan memungkinkan terjadinya interaksi antara
dan mengembalikan situasi-situasi itu guru dan siswa selama proses
kepada unsur-unsur pokok yang bersifat pembelajaran berlangsung. 4) Metode
esensial. Latihan Siap (Drill), yaitu metode
Memahami pendalaman pengetahuan pembelajaran yang melibatkan siswa
dasar pembelajaran siswa, akan dengan penyelesaian tugas pada saat
mengarahkan segala perilaku guru proses pembelajaran berlangsung.
kepada siswa sebagai pelanggannya Pemberian tugas secara langsung
(yang dilayaninya) dalam bisnis jasa diharapkan dapat meningkatkan
pendidikan. Dengan meninjau lebih jauh pemahaman siswa terhadap materi
bahwa kecakapan serta pengetahuan pembelajaran. 5) Metode Demonstrasi,
dasar seorang guru terletak dalam empat yaitu metode pembelajaran yang
bidang utama yaitu: 1) Guru harus dilakukan dengan memperlihatkan suatu
mengenal setiap siswa yang dipercayakan cara kerja/proses kepada siswa, sehingga
kepadanya. 2) Guru harus memiliki mengurangi kesalahpahaman terhadap
kecakapan memberi bimbingan. 3) Guru konsep atau prosedur yang baru
harus memiliki dasar pengetahuan yang diajarkan, 6) Metode Eksperimen, yaitu
luas tentang tujuan pendidikan. 4) Guru metode pembelajaran yang melibatkan
harus memiliki pengetahuan dan ilmu peserta didik untuk melakukan secara

1076
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

langsung tentang proses atau prosedur dan keterampilan dasar dalam berbagai
yang diajarkan 7) Metode Kerja bidang yang telah ditetapkan.
Kelompok/Metode Gotong Royong, yaitu Pada waktu proses pembelajaran
metode pembelajaran yang dilakukan mengenai suatu topik tertentu, para
dengan cara membahas konsep atau asiswa dihadapkan pada sejumlah
prosedur yang diajarkan secara persoalan antara lain: 1) tujuan yang ingin
berkelompok. Penentuan pembagian dicapai, 2) materi-materi pelajaran yang
kelompok dapat dilakukan dengan secara perlu diberikan untuk mencapai tujuan, 3)
proporsional sesuai dengan kemampuan metode/alat bantu yang digunakan, 4)
peserta didik, 8) Metode Wisata, yaitu presedur evaluasinya.
metode pembelajaran yang memanfaat Dalam upaya peningkatan prestasi
karya wisata untuk memberikan belajar terdapat berbagai komponen yang
pemahaman secara langsung kepada dapat mendukung ke arah peningkatan
peserta didik tentang penerapan konsep prestasi tersebut. Dalam hal ini guru
atau pun prosedur dilapangan, 9) Metode adalah sebagai salah satu komponen
Pembagian tugas, belajar resitasi (Metode yang memegang peranan penting dalam
Resitasi) yaitu metode pembelajaran yang upaya pencapaiannya sebab hal ini akan
memunginkan peserta didik memperoleh berkaitan langsung dengan
pemahaman tentang konsep atau kemampuannya untuk menggali semua
prosedur melalui penyelesaian tugas potensi yang dimilikinya.
tugas yang diberikan oleh guru. Tugas- Salah satu upaya yang dapat dilakukan
tugas yang diberikan sebaiknya diberikan adalah mencoba menerapkan berbagai
secara sekuensial, sehingga proses metode-metode pembelajaran atau
memahami konsep atau prosedur yang kombinasi metode-metode pembelajaran
diajarkan dapat terjadi dengan sistematis, yang dikuasainya. Kalau diperhatikan
10) Metode Simulasi/Bermain Peranan, banyak sekali jenis metode pembelajaran,
yaitu metode pembelajaran yang dalam hal ini motede pembelajaran
memberikan kesempatan kepada peserta sangat dipengaruhi oleh banyak faktor
didik untuk mensimulasikan berbagai yang nyata. Menurut Surakhmad (1980),
cara/proses tentang konsep atau prosedur faktor tersebut adalah: 1) tujuan yang
yang diajarkan guru 11) Metode Sistim beragam, jenis dan fungsi, 2) siswa yang
Regu, yaitu metode pembelajaran yang beragam tingkat kemampuannya, 3)
memungkinkan peserta didik dapat situasi dan kondisi yang beragam
menjelaskan konsep atau prosedur secara keadaanya, 4) fasilitas yang beragam
tim/regu. Keragaman tim/regu sangat kualitas dan kuantitasnya, 5) pribadi guru
diperlukan untuk memperkaya serta kemampuanya yang berbeda-beda.
pemahaman setiap tim/regu tentang Dalam kenyataan yang sebenarnya
konsep atau prosedur yang sedang banyak sekali faktor yang menyebabkan
dipelajari. tidak selalu dipergunakan satu bentuk
Menurut pendapat yang dikemukakan metode tertentu yang dianggap paling
parah ahli bahwa belajar diartikan sebagai sesuai dengan faktor-faktor seperti
proses perubahan tingkah laku peserta tersebut di atas. Sering kali guru harus
didik dalam hal ini adalah siswa. Belajar memilih metode yang paling mendekati
akan berhasil dalam arti suatu proses dalam merumuskan kesimpulan mengenai
perubahan perilaku yang berprestasi hasil evaluasi usahanya. Dalam hal ini
optimal dalam suasana yang baik yang perlu diingat bahwa metode yang
(Engkoswara, 1984). Perubahan yang digunakan itu telah diklarifikasi dengan
dimaksud adalah perubahan yang memperhatikan batas-batas kebaikan dan
mengarah kepada sesuatu yang lebih baik kelemahan-kelemahan dari metode yang
atau prestasi yang lebih tinggi yang sesuai digunakan.
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam mata pelejaran manajemen
Dalam belajar, prestasi itu dapat berupa perkantoran lebih tepat diterapkan metode
pengusasaan, penggunaan, dan penilaian resitasi (metode pembagian tugas belajar)
tentang sikap dan nilai-nilai, pengetahuan sebab secara umum materi pelajaran

1077
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

banyak yang berhubungan dengan belajar, siswa belajar (melaksanakan


pekerjaan mandiri seperti: 1) tugas) sesuai dengan tujuan dan
membutuhkan latihan, 2) membutuhkan petunjuk-petunjuk guru. Fase ketiga, yaitu
belajar kelompok, 3) membutuhkan untuk fase resitasi. Fase resitasi adalah fase
mempraktekan sendiri, 4) membutuhkan dimana siswa mempertanggung jawabkan
internet sebagai alat sistem informasi hasil belajarnya yang disesuaikan dengan
manajemen. Metode Resitasi (Metode tujuan pembagian tugas itu sendiri.
Pembagian Tugas Belajar) banyak orang Keuntungan yang dapat digali dari
beranggapan dalam percakapan sehari- metode pembelajaran ini adalah: 1)
hari mengartikan atau dikenal dengan pengetahuan dan pengalaman yang
sebutan Pekerjan Rumah (PR). Akan diperoleh dari hasil belajar, hasil
tetapi sebenarnya tidak demikan, eksperimen atau pemyelidikan yang
melainkan metode ini lebih luas lagi, tidak banyak berhubungan dengan minat
hanya sekedar pekerjaan rumah, karena mereka dan yang lebih mereka rasakan
pada dasarnya siswa bisa belajar tidak berguna untuk hidup mereka, akan lebih
hanya dirumah saja, tetapi bisa di lama dapat diingat. 2) siswa
perpustakan, bisa melalui belajar berkesempatan memupuk perkembangan
kelompok, bisa belajar melalui internet dan keberanian mengambil inisiatif,
dan lain sebagainya. Efek dari cara bertanggungjawab dan berdiri sendiri.
belajar tersebut diharapkan siswa Namun demikian, untuk menajamkan
memiliki tingkat kesenangan yang metode ini maka guru mengupayakan
diharapkan dalam belajar, sehingga untuk mereview terlebih dahulu dan
diharapkan bisa mereka belajar lebih memeriksa setiap pekerjaan yang
serius dan mandiri. diselesaikan oleh siswa. Reviu dilakukan
Metode Resitasi dalam mata pelajaran di awal pelajaran yang ditujukan untuk
Manajemen Perkantoran merupakan mengukur secara keseluruhan (general)
salah satu metode pembelajaran yang keterserapan dan pemahaman siswa
menggunakan tugas sebagai instrumen terhadap tugas yang diberikan.
untuk mengembangkan berbagai Sedangkan pemeriksaan tugas dilakukan
keterampilan/kompetensi siswa yang di luar jam pelajaran. Hasil pemeriksaan
disusun berdasarkan materi-materi yang harus dilengkapi dengan berbagai catatan
ada dalam satuan pelajaran (SP). Inti dari yang semestinya, sehingga siswa dapat
metode ini adanya tindak lanjut dari pemahami umpan balik dari pekerjaan
temuan pendidikan terhadap berbagai yang mereka selesaikan. Hasil review di
kondisi siswa dalam penyelesaian awal pelajaran harus ditindak-lanjuti
berbagai tugas yang ada. Metode secara sistematis, terlebih pada materi
Resitasi ini mempunyai tiga fase. Fase yang belum dipahami. Demikian juga dari
pertama yaitu fase pemberian tugas yang hasil pemeriksaan tugas-tugas harus
wajar. Tujuan yang akan dicapai pada ditindak-lanjuti secara sistematis. Tindak
fase ini adalah: 1) Merangsang agar siswa lanjut atau follow up merupakan hal
berusaha lebih baik untuk memupuk penting untuk melihat konsistensi siswa
inisiatif, bertanggung jawab, dan berdiri dalam melaksanakan tugasnya, hal ini
sendiri. 2) Membawa kegiatan-kegiatan dapat memicu peningkatan motivasi
pembelajaran yang berharga kepada belajar siswa.
minat siswa yang masih terluang. 3)
Memperkaya pengalaman-pengalaman PENUTUP
pembelajaran dengan melalui kegiatan di Dalam rangka mencapai tujuan
luar kelas. 4) Memperkuat hasil belajar di pendidikan yang berkualitas di Sekolah
pembelajaran dengan menyelenggarakan Menengah Kejuruan maka perlu
latihan-latihan yang terintegrasi dan membenahi semua unsur yang ada dalam
penggunaanya. Dalam pemberian tugas proses pembelajaran baik itu strategi
harus diarahkan pada aspek-aspek yang pembelajaran maupun metode
perlu dipelajari/yang dipentingkan. Fase pembelajaran, sebab proses
kedua yaitu fase belajar. Dalam fase pembelajaran (PBM) merupakan

1078
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Busseness core dalam pendidikan. REFERENCE


Dalam melaksanakan Proses
Budirdjo, Lily. 2005. Metode Pemberian
pembelajaran (PBM) terjadi interaksi
Tugas. Jakarta: Depdikbud. Dirjen
antara pendidik (guru) dengan peserta
Dikti.
didik (siswa) melalui berbagai strategi dan
metode yang dirancang untuk mencapai Engkoswara. 1984. Dasar-dasar
tujuan pembelajaran secara efektif dan metodologi Pembelajaran. Jakarta:
efisien. Metode resitasi dalam mata kuliah Bina Aksara.
Manajemen Perkantoran di Sekolah Nasution, S. 1982. Berbagai pendekatan
Menengah Kejuruan merupakan salah dalam proses pembelajaran. Jakarta:
satu metode pembelajaran yang Bina Aksara.
menggunakan tugas sebagai instrumen
untuk mengembangkan berbagai Prasetya. 1997. Filsafat pendidikan,
keterampilan/kompetensi siswa yang Komponen dasar MKDK. Bandung:
disusun berdasarkan materi-materi yang Pustaka Setia.
ada dalam satuan pelajaran. Inti dari Presetya Irawan. 2005. Evaluasi Proses
metode ini adanya tindak lanjut dari Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.
temuan pendidikan terhadap berbagai Dirjen Dikti.
kondisi siswa dalam penyelesaian
berbagai tugas yang ada. Tanpa adanya Sanjaya, Wina. 2006. Strategi
tindak lanjut dari temuan tersebut, maka Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
metode ini tidak memiliki kekuatan untuk Udin. S. 2005. Model-model Pembelajaran
ketercapaian tujuan pembelajaran. Inovatif. Jakarta: Depdikbud. Dirjen
Dikti.

1079

Anda mungkin juga menyukai