Oleh:
Lilis Jubaedah *
ABSTRACT
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa, sehingga
mahasiswa lebih memahami tujuan pembelajaran Pangkas Rambut di program studi Tata
rias Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Riset Aksi (Action Research) Model John
Elliot. Riset ini telah telah dilaksanakan di Program Studi Tata Rias , dilakukan 3 siklus.
Pengukuran menggunakan tes dalam bentuk Praktek dan essay, yang kemudian
dianalisis secara kualitatif. Selain itu saran dan kritik mahasiswa juga dimanfaatkan
sebgai tolak ukur terhadap hasil yang dicapai. Hasil tes mahasiswa pada kondisi awal
(sebelum menggunakan multi media sebagai model pembelajaran) Rata-rata nilai sebesar
73,05, sedangkan rata-rata nilai setelah digunakan multi media sebagai media
pembelajaran meningkat menjadi 76,73 pada siklus I, pada siklus II dan siklus III masing-
masing mempunyai rata-rata nilai yaitu 78,91 dan 81,68, hal ini menandakan terjadinya
peningkatan nilai rata-rata hasil belajar mahasiswa sebesar 8,63 dari kondisi awal dimana
belum digunakannya multi media pada program studi Tata Rias. Pada Proses belajar
mengajar kesulitan untuk mendapatkan model pada kondisi awal dapat teratasi, karena
model pangkasan yang digunakan sudah mengikuti selera dan model yang sedang In
saat ini, dan disesuaikan dengan keinginan model, apakah ingin model pangkasan
panjang atau pendek. Mahasiswa memiliki motivasi dan semangat tinggi untuk dapat
memecahkan masalah pangkasan rambut yang mereka inginkan, dengan bimbingan
Dosen. Hasil pangkasan lebih variatif, dan mahasiswa dapat memiliki lebih banyak
pengetahuan tentang pangkas rambut diluar dari materi yang telah diterangkan oleh
Dosen. Hasil Pangkasan rambut sangat sesuai dengan bentuk wajah dari model,
sehingga mempengaruhi nilai hasil akhir dari mahasiswa. Waktu yang diperlukan
mahasiswa lebih efektif.
Keywords:
807
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
808
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
809
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
810
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
sendiri bagi efektifitas model-model terutama pada aspek aksi dan refleksi.
pembelajaran di kelasnya. Terhadap praktek-praktek pembelajaran
Dalam aspek pengembangan dikelas, memecahkan persoalan praktis
kurikulum, riset aksi secara efektif dapat dalam pembelajaran serta menghasilkan
bermanfaat bagi guru/dosen hal ini pengetahuan yang ilmiah dalam bidang
disebabkan karena guru/dosen pembelajaran di kelas, (4) Administrasi
bertnggung jawab terhadap Sosial Eksperimental , menekankan pada
perkembangan kurikulum dan level dampak kebijakan dan praktek, dimana
saekolah atau kelas. Hal ini sesuiai guru/dosen tidak dilibatkan.
dengan pendapat Elliot (1992) bahwa
kurikulum secara teoritik akan dipengaruhi 1.3. Ciri-Ciri Riset Aksi
oleh gagasan yang saling berhubungan · Praktis dan langsung relevan untuk
mengenai hakekat pendidikan, situasi actual dalam dunia kerja
oengetahuan dan pengajaran. Dengan · Menyediakan rangka kerja yang
Riset Aksi diharapkan dapat membantu teratur untuk pemecahan masalah dan
guru./dosen utnuk lebih memahami perkembangan-perkembangan baru,
hakekat tersebut secar empiric dan bukan yang lebih baik daripada cara
hanya sekedar pemahman teoritik. pendekatan impresionistik dan
Selanjutnya untuk aspek fragmentaris. Cara Penelitian inijuga
profesiaonalisme guru/dosen Mc.Niff empiris dalam arti bahwa penelitian
(1992:9) menyatakan bahwa dalan action tersebut mendasarkan diri kepada
research guru/dosen ditantang untuk observasi actual dn data mengenai
memiliki keterbukaan terhadap tingkah laku, dan tidak berdasar pada
pengalaman dan proses-proses pendapat subyektif yang didasarkan
pembelajaran yang baru. Keterlibatan pada pengalaman masa lampau.
guru/dosen dalam penelitian tindakan · Fleksibel dan Adaptif, membolehkan
secara tidak langsung dapat perubahan-perubahan selama masa
meningkatkan profesionalisme guru dalam penelitiannya dan mengorbankan
proses pembelajaran. control untuk kepentingan on the-spot
experimentation dan inovasi.
1.2 Tujuan Riset Aksi · Walaupun berusaha supaya
Secara umum Riset Aksi bertujuan sistematis, namun penelitian tindakan
untuk mengembangkan ketrampilan- kekurangan ketertiban ilmiah, karena
ketrampilan baru atau cara pendekatan validitas internal dan eksternalnya
baru dan untuk memecahkan masalah adalah lemah. Tujuannya situasional,
dengan penerangan langsung di dunia sampelnya terbatas dan tidak
kerja atau dunia actual yang lainnya. representative, dan kontrolnya
Namun demikian terdapat 4 bentuk Riset terhadap variable bebas sangat kecil.
Aksi (Oja dan Smulyan 1989) beserta Karena itu, hasil-hasilnya walaupun
tujuannya yaitu:: berguna untuk dimensi praktis, namun
(1)Guru sebagai peneliti, dimana tidak secara langsung memberi
guru/dosen terlibat secara penuh dalam sumbnagan kepada ilmunya.
proses perencanaan, aksi (tindakan), dan
refleksi. Tujuannya yaitu untuk 2. Pemangkasan Rambut
meningkatkan praktek-praktek Pemangkasan adalah suatu
pembelajaran dikelas. (2) Penelitian tahap yang terpenting dalam proses
Tindakan Kolaboratif melibatkan beberapa penatan rambut dengan mengurangi
pihak baik guru, kepala sekolah, maupun panjang rambut untuk mencapai tujuan
dosen secara serentak dengab tujuan yang diinginkan. Pemangkasan yang baik
untuk meningkatkan praktek pebelajaran, adalah pangkasan yang dpat menambah
menyumbang pada perkembangan teori keindahan pandangan bentuk kepala
dan peningkatan karier, (3) Simultan tetapi dapat merubah kesan wajah secara
Terintegrasi, dimana Guru/dosen keseluruhan. Dengan demikian tujuan
dilibatkan pada proses oenelitian kelasnya
811
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
812
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
813
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
potensial, (2) kemampuan ini berlaku Dari table diatas, terlihat bahwa
relative lama, (3) kemampuan baru yang mahasiswa yang mendapat nilai A
diperoleh melalui usaha ( Nana Sujana, sebanyak 16 orang (72,7%), mahasiswa
Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran). yang mendapat nilai B sebanyak 6 orang
Menurut Robert M. Gagne,” Hasil (27,3%), dari jumlah mahasiswa sebanyak
belajar ditampilkkkan dalam bentuk 22 orang. Rata-rata nilai yang diperoleh
kemampuan-kemampuan (kapabilitas). mahasiswa dalam siklus ketiga sebesar
Ada 5 (lima) jenis kapabilitas hasil suatu 81,68
pembelajaran yakni;(1) Keterampilan
intelektual, (2) Strategi kognitif, (3) 2) Hasil Triangulasi
informasi verbal, (4) sikap-sikap dan (5) Dari hasil Triangulasi dengan para
keterampilan motorik. (Robert M. Gagne, kolaborator dan mahasiswa diperoleh data
Learning Outcome and Their Effect). sebagai berikut:
- Memotivasi mahasiswa dengan
variasi media pembelajaran berupa
Metodologi perangkat computer/multi media
Penelitian ini berupa penelitian Riset sebagai sarana dalam belajar
aksi yang berupa penelitian kualitatif dan mengajar.
Eksperimen, untuk itu analisis data yang - Dalam menganalisa wajah akan lebih
digunakan diseseuaikan dengan jenis mudah dan jelas terlihat dengan
penelitian ini, dimana dalam menganalisis menggunakan media computer/multi
disesuaikan sehingga data yang didapat media
dapat berupa kuantitatif diserta kualitatif. - Dengan Multi media sebagai sarana
Kriteria Keberhasilan pembelajaran dapat meningkatkan
Pembelajaran mata kuliah Pangkas motivasi mahasiswa untuk mata kuliah
Rambut Dasar akan berhasil apabila yang memerlukan syarat berkaitan
setelah melalui proses pembelajaran dengan bentuk wajah dan model
dengan metode pengajaran discovery dan rambut
multi media, mahasiswa diantaranya - Diskusi kelompok lebih aktif dan
mampu/ dapat : mahasiswa lebih kreatif dalam memilih
a. Meningkatkan prestasi belajar mata disain pemangkasan rambut.
kuliah Pangkas Rambut Dasar. - Biaya operasional lebih cukup mahal
b. IPK mahasiswa tinggi dan bagi mahasiswa terutama bagi mereka
mempercepat masa studi. yang belm memiliki computer.
814
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
815
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
816