Anda di halaman 1dari 10

SEMINAR INTERNASIONAL

Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

PERAN MULTI MEDIA DALAM PENGEMBANGAN METODE PENGAJARAN MATA


KULIAH PANGKAS RAMBUT DI PROGRAM STUDI TATA RIAS – IKK- FAKULTAS
TEKNIK -UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

Oleh:
Lilis Jubaedah *

ABSTRACT

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa, sehingga
mahasiswa lebih memahami tujuan pembelajaran Pangkas Rambut di program studi Tata
rias Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Riset Aksi (Action Research) Model John
Elliot. Riset ini telah telah dilaksanakan di Program Studi Tata Rias , dilakukan 3 siklus.
Pengukuran menggunakan tes dalam bentuk Praktek dan essay, yang kemudian
dianalisis secara kualitatif. Selain itu saran dan kritik mahasiswa juga dimanfaatkan
sebgai tolak ukur terhadap hasil yang dicapai. Hasil tes mahasiswa pada kondisi awal
(sebelum menggunakan multi media sebagai model pembelajaran) Rata-rata nilai sebesar
73,05, sedangkan rata-rata nilai setelah digunakan multi media sebagai media
pembelajaran meningkat menjadi 76,73 pada siklus I, pada siklus II dan siklus III masing-
masing mempunyai rata-rata nilai yaitu 78,91 dan 81,68, hal ini menandakan terjadinya
peningkatan nilai rata-rata hasil belajar mahasiswa sebesar 8,63 dari kondisi awal dimana
belum digunakannya multi media pada program studi Tata Rias. Pada Proses belajar
mengajar kesulitan untuk mendapatkan model pada kondisi awal dapat teratasi, karena
model pangkasan yang digunakan sudah mengikuti selera dan model yang sedang In
saat ini, dan disesuaikan dengan keinginan model, apakah ingin model pangkasan
panjang atau pendek. Mahasiswa memiliki motivasi dan semangat tinggi untuk dapat
memecahkan masalah pangkasan rambut yang mereka inginkan, dengan bimbingan
Dosen. Hasil pangkasan lebih variatif, dan mahasiswa dapat memiliki lebih banyak
pengetahuan tentang pangkas rambut diluar dari materi yang telah diterangkan oleh
Dosen. Hasil Pangkasan rambut sangat sesuai dengan bentuk wajah dari model,
sehingga mempengaruhi nilai hasil akhir dari mahasiswa. Waktu yang diperlukan
mahasiswa lebih efektif.

Keywords:

* Dosen Universitas Negeri Jakarta

A. Latar Belakang menunjang dan memberikan pengarahan


bagi proses masa depan dibidang ilmu
Dalam agenda 21 Indonesia pengetahuan dan teknologi. Untuk itu
disebutkan dengan jelas bahwa diharapkan Pendidikan Tinggi hendaknya
Pembangunan Nasional memerlukan dapat menghasilkan tenaga ahli yang
system pendidikan berkualitas dan sesuai dengan beban dan fungsinya
mandiri. Dengan demikian pembangunan dalam dinamika pengarahan untuk
nasional yang beragam disegala bidang pembangunan masyarakat Indonesia.
memerlukan sumber daya manusia dari Hal ini disebabkan karena : (1).
berbagai keahlian, untuk itu disini Pendidikan Tinggi merupakan agen
ditegaskan bahwa perlunya sisi pembaharuan dalam segala hal, 2).
pendidikan yang dapat memenuhi Karenanya ia harus selalu melakukan
kebutuhan pasar kerja dan sanggup perubahan tentang hal-hal yang baru dan
berkompetisi dengan masa depan. (3). Perlu mendapatkan dukungan buku-
Didalam konteks inilah makna buku terbaru (Made Pidarta). Dengan
pendidikan tinggi harus diletakkan sebagai demikian Pembangunan Manusia
lapisan pendidikan yang mampu Indonesia Seutuhnya mencakup

807
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

pengembangan kepribadian serta mengandung makna bahwa dosen dapat


kemampuannya. Pengembangan memiliki teknik dan media pengajaran
kesadaran bahwa manusia adalah subyek dengan mengikuti perkembangan IPTEKS
dari pada pembangunan, termasuk yang ada.
didalamnya bidang pendidikan yang Dalam rangka melaksanakan tugas
berkualitas. pengajarannya seorang dosen selalu
Pendidikan yang berkualitas di melakukan persiapan-persiapan yaitu
Indonesia dewasa ini berkembang sangat dengan menyerahkan garis-garis besar
bervariasi, hal ini disebabkan karena perkuliahan kepada mahasiswanya
pengaruh perkembangan Ilmu dimana didalamnya sudah tercantum
Pengetahuan, Teknologi dan Seni semua kegiatan yang akan dilaksanakan
(IPTEKS), seperti yang diulas dimuka dalam kuliah satu semester. Dosen-dosen
bahwa Perguruan Tinggi dituntut untuk juga menggunakan banyak buku referensi
selalu meningkatkan mutu pendidikan (meski tidak dipakai seluruhnya),
yang didalamnya termasuk meningkatkan menggunakan metode belajar dan alat
sarana pendidikan dan meningkatkan Bantu mengajar (alat peraga) secara
mutu/ kualitas program pendidikan. bervariasi.
Program pendidikan disini termasuk Dengan demikian tampak adanya
didalamnya adalah kurikulum, tujuan keseimbangan antara pelaksanaan
pendidikan, isi program, strategi manajemen kelas dengan kegiatan
pelaksanaan program dan sarananya. mengajar. Manajemen kelas dapat
Selain itu perlu ditekankan pula bahwa ditempuh melalui metode mengajar dan
pentingnya kegiatan/ keterlaksanaan pemilihan alat peraga yang bervariasi
program belajar mengajar (PBM). untuk menciptakan iklim pembelajaran
Proses Belajar Mengajar adalah yang hangat, mengurangi kebosanan dan
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan memacu semangat belajar mahasiswa.
oleh 2 pelaku utama, yakni Dosen dan Mata kuliah Pangkas Rambut Dasar
Mahasiswa, dalam upaya mencapai adalah mata kuliah yang mempelajari
tujuan-tujuan pengajaran.Proses belajar dasar-dasar pemangkasan rambut bagi
mengajar memiliki 3 unsur yang pria dan wanita. Mata kuliah ini
dibedakan menjadi tujuan pengajaran dilaksanakan sebelum masuk ketingkat
(Tujuan Instruksional), pengalaman yang lebih tinggi dari ilmu tata kecantikan
(proses) belajar mengajar dan hasil rambut, khususnya pangkas rambut
belajar. Tujuan Instruksional ini pada Lanjutan. Adapun pokok bahasan yang
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku dipelajari dari mata kuliah ini adalah :
yang diinginkan pada diri mahasiswa · Analisis raut wajah dan bentuk tubuh
melalui tindakan pengajaran (strategi · Prinsip dasar dalam teknik
belajar, bimbingan dan bantuan belajar). memangkas rambut
Dengan demikian Mahasiswa disini · Praktek memangkas rambut sesuai
merupakan orang yang selalu berusaha dengan perkembangan mode
untuk mencapai harapan/ tujuan tertentu · Fungsi dan peranan pemangkasaan
berupa penguasaan-penguasaan rambut
kompetensi-kompetensi pada suatu · Jenis-jenis istilah dalam teknik
program pengajaran. Sedangkan Dosen pemangkas rambut
sebagai fasilitater yang dapat menata (Buku Pedoman Akademik tahun
sedemikian rupa sehingga hasil belajar 2006/20007, Universitas Negeri Jakarta)
dapat dicapai dengan optimal.Disamping Berdasarkan deskripsi mata kuliah
itu PBM juga berkaitan dengan kegiatan inilah metode pembelajaran discovery dan
dosen-dosen tersebut didalam kelas peran multi media dapat dipergunakan
membimbing mahasiswa belajar yang sebagai media pengajarannya.
mencakup 2 hal yaitu : (1). Memanajemen Pangkas rambut dasar ini memiliki
kelas (cara mengatur kegiatan kelas), (2). peranan penting dalam seseorang
Metodologi mengajar pada proses PBM memiliki keahlian dalam pangkas rambut,
Prof. Dr. Made Pidarta). Hal ini

808
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

dimana dalam salah satu materinya Penggunaan media pengajaran masih


adalah menganalisa wajah dengan desain menggunakan cara transparansi (OHT)
pemangkasan rambut yang akan dan OHP dengan tulisan tangan yang
dipangkas. Dalam menganalisa disain dapat mengganggu transformasi ilmu
pemangkasan dengan bentuk wajah pada yang diberikan oleh Dosen kepada
proses belajar mengajar sebelumnya mahasiswa dan mahasiswa menjadi
dengan menggunakan metode ceramah kurang semangat. Disamping itu
dan Tanya jawab, sehingga timbul rasa penggunaan metode praktek kurang
kurang puas dalam menyampaikan materi memberikan daya tarik dan motivasi
bahan ajar, mahasiswa menjadi kurang mahasiswa untuk berkreasi. Hal ini
kreatif dalam mencoba dan berdampak pada hasil belajar mahasiswa
mengaplikasikan berbagai bentuk wajah Tata Rias tahun ajaran 2001/ 2002
dengan model pemangkasannya. dengan data sebagai berikut ; 11,1 %
Selanjutnya pada pemangkasan mahaasiswa mendapat nilai ≥ 80 (A),
digunakan metode praktek yang kurang 88,9 % mendapat nilai 70 -79 (B).
memberikan daya tarik serta memotivasi Mata kuliah Pangkas Rambut Dasar
mahasiswa untuk berkreasi. memiliki peranan penting dalam
Peran multi media diharapkan dapat seseorang memiliki keahlian dalam
menampilkan berbagai jenis model pangkas rambut, dimana didalamnya
pemangkasan rambut yang dapat dikaji mencakup materi tentang analisa bentuk
dan disesuaikan dengan berbagai analisa wajah dengan desain pangkas
sesuai dengan teori pengantar yang rambutyang akan dipangkas. Maksud dan
disampaikan oleh tim pengajar, sehingga tujuan mata kuliah ini adalah agar
mahasiswa dapat secara langsung mahasiswa mempelajari, dapat
melihat dan membuktikan maksud dan menganalisis dan mampu
tujuan pengajaran Pemangkasan Rambut mengaplikasikan apa yang terjadi dengan
Dasar melalui gambar-gambar yang desain pemangkasaan rambut
ditayangkan. disesuaikan dengan bentuk wajah dan
bentuk tubuh sehingga diperlukan
Pengajaran/ Pelajaran yang diteliti kreatifitas dalam memilih teknik
Keadaan awal sebelum ada tindakan. pemangkasan yang ada.
Pendidikan Bidang Tata Rias sebagai Transformasi ilmu dari mata kuliah ini
salah satu sub sistem menyiapkan tenaga agak sulit dicapai karena keterbatasaan
profesional menghadapi sejumlah alat media dalam pengajaran, karena
masalah seperti rendahnya kompetensi PBM hanya menggunakan ceramah dan
lulusan dan rendahnya (kurang memadai) tanya jawab, dibantu dengan OHT, OHp,
sarana dan prasarana pendukung sehingga seringkali mahasiswa menjadi
pembelajaran yang disesuaikan dengan tidak kreatif dengan metode
perkembangan IPTEKS maupun pemangkasannya.
paradigma dan pendidikan.
Selain itu dalam melaksanakan proses
pembelajaran dipengaruhi pula oleh Permasalahan
kualitas mengajar dosen dalam Permasalahan yang mendasar pada
menyampaikan materi ajar, kualitas materi penelitian ini adalah model media
bahan ajar, kualitas alat media pengajaran yang sesuai dengan meteri
pengajaran, strategi mengajar dan media dan tujuan pembelajaran pada mata
pengajaran yang digunakan, kehadiran kuliah Pemangkasan Rambut Dasar. Hal
absensi mahasiswa dan hasil akhir test ini mengingat pada besarnya arti
mahasiswa. Faktor-faktor tersebut penggunaan alat Bantu mengajar (media
dirasakan belum memuaskan dan mengajar) yang sangat menunjang
dirasakan menjadi kendala yang cukup keberhasilan mengajar serta
besar pengaruhnya dalam pencapaian mengantisipasi berbagai kendala yang
penguasaan keterampilan tata rias. ada.Kendala- kendala tersebut antara lain:

809
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

· Mahasiswa kurang menguasai dimana praktek-praktek tersebut


konsep-konsep dasar tentang dilaksanakan (Carr dan Kemis, 1996).
Pemangkasan Rambut Dasar. Dalam penelitian Riset Aksi tidak
· Mahasiswa kurang dapat mengerjakan hanya terbatas pada ruang kelas saja,
dan mengkaitkan antara analisis melainkan dimana saja guru bekerja atau
bentuk wajah dengan model mengajar. Para peneliti riset aksi tidak
pemangkasan. berpretensi atau berasumsi bahwa
· Dosen kurang dapat penelitiannya akan menghasilkan teori
mendemonstrasikan kebenaran- yang dapat digunkan secara umum atau
kebenaran konsep dasar orang lain, namun peneliti malihat bahwa
Pemangkasan Rambut melalui teori-teori formal tidak atau kurang relevan
kegiatan nyata dan percobaan- dengan masalahnya sehingga kurang
percobaan di laboratorium/ workshop. atau tidak bermanfaat.
Permasalahan yang mendasar pada Fokus utama darin Riset Aksi adalah
penelitian ini adalah model media untuk mendorong para Guru/dosen
pengajaran yang sesuai dengan meteri terlibatdalam praktek pembelajarannya
dan tujuan pembelajaran pada mata dan mendorong utnuk menjadi peneiliti
kuliah Pemangkasan Rambut Dasar. Hal didalam menjalankan tugas mereka
ini mengingat pada besarnya arti sendiri. Hal ini sesuia dengan pendapat
penggunaan alat Bantu mengajar (media Rapoport(1970) antara lain menyatakan
mengajar) yang sangat menunjang bahwa Riset Aksi memiliki kepadulian
keberhasilan mengajar serta terhadap pemecahan persoalan-persoaan
mengantisipasi berbagai kendala yang praktik yang dihadapi oleh manusia dalam
ada.Kendala- kendala tersebut antara lain pekerjaannya sehari-hari.
: 1.1. Prinsip-Prinsip Riset Aksi
· Mahasiswa kurang menguasai Riset aksi adalah suatu pendekatan
konsep-konsep dasar tentang untuk memperbaiki pendidikan melalui
Pemangkasan Rambut Dasar. perubahan, denga mendorong para
· Mahasiswa kurang dapat mengerjakan guru;/dosen untuk memikirkan prakte
dan mengkaitkan antara analisis mengajarnya sendiri, agar lebih kritis
bentuk wajah dengan model terhadap praktek tersebut, dan agar mau
pemangkasan. merubahnya. Namun tidak semua
· Dosen kurang dapat guru/dosen mampu melihat sendiri apa
mendemonstrasikan kebenaran- permasalahan yang dihadapi dikelasnya,
kebenaran konsep dasar maka disini diperlukan bantuan orang lain
Pemangkasan Rambut melalui untuk melihat apa yang selama ini
kegiatan nyata dan percobaan- dilakukan dalam tugasnya serta berdiskusi
percobaan di laboratorium/ workshop. bersama dan merumuskan persoalaln
pembelajaran yang sedang dihadapi.
Kajian Teoritik Banyak manfaat yang dapt diambil
1. Jabaran tentang Riset Aksi dari penelitian riset aksi antara lain: (a)
Riset aksi (Action Research) dapat inovasi pembelajaran, (b) pengembangan
didefinisikan sebagai suatu bentuk kurikulum, (c) peningkatan
penelitian releksi diri yang dilakukan oleh profesionalisme guru/dosen.
para partisipan (guru/dosen, siswa, atau Dalam inovasi pembelajran,
kepala sekolah) dalam situasi-situasi guru/dosen perlu selalu mencoba untuk
social (termasuk pendidikan) untuk mengubah, mengembangkan dan
memperbaiki rasionalitas dan kebenaran meningkatkan gaya mengajarnya dan
yang mancakup: (a) praktek-praktek sosial melakukan model pembelajaran yang
atau pendidikan yang dilakukan sendiri, sesuai dengan tuntutan kelas,
(b) pengertian mengenai praktek ini dan merumuskan masalahnya sendiri, meneliti
(c) situasi-situasi (dan lembaga-lembaga) sendiri, dan kemudian mengevaluasi

810
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

sendiri bagi efektifitas model-model terutama pada aspek aksi dan refleksi.
pembelajaran di kelasnya. Terhadap praktek-praktek pembelajaran
Dalam aspek pengembangan dikelas, memecahkan persoalan praktis
kurikulum, riset aksi secara efektif dapat dalam pembelajaran serta menghasilkan
bermanfaat bagi guru/dosen hal ini pengetahuan yang ilmiah dalam bidang
disebabkan karena guru/dosen pembelajaran di kelas, (4) Administrasi
bertnggung jawab terhadap Sosial Eksperimental , menekankan pada
perkembangan kurikulum dan level dampak kebijakan dan praktek, dimana
saekolah atau kelas. Hal ini sesuiai guru/dosen tidak dilibatkan.
dengan pendapat Elliot (1992) bahwa
kurikulum secara teoritik akan dipengaruhi 1.3. Ciri-Ciri Riset Aksi
oleh gagasan yang saling berhubungan · Praktis dan langsung relevan untuk
mengenai hakekat pendidikan, situasi actual dalam dunia kerja
oengetahuan dan pengajaran. Dengan · Menyediakan rangka kerja yang
Riset Aksi diharapkan dapat membantu teratur untuk pemecahan masalah dan
guru./dosen utnuk lebih memahami perkembangan-perkembangan baru,
hakekat tersebut secar empiric dan bukan yang lebih baik daripada cara
hanya sekedar pemahman teoritik. pendekatan impresionistik dan
Selanjutnya untuk aspek fragmentaris. Cara Penelitian inijuga
profesiaonalisme guru/dosen Mc.Niff empiris dalam arti bahwa penelitian
(1992:9) menyatakan bahwa dalan action tersebut mendasarkan diri kepada
research guru/dosen ditantang untuk observasi actual dn data mengenai
memiliki keterbukaan terhadap tingkah laku, dan tidak berdasar pada
pengalaman dan proses-proses pendapat subyektif yang didasarkan
pembelajaran yang baru. Keterlibatan pada pengalaman masa lampau.
guru/dosen dalam penelitian tindakan · Fleksibel dan Adaptif, membolehkan
secara tidak langsung dapat perubahan-perubahan selama masa
meningkatkan profesionalisme guru dalam penelitiannya dan mengorbankan
proses pembelajaran. control untuk kepentingan on the-spot
experimentation dan inovasi.
1.2 Tujuan Riset Aksi · Walaupun berusaha supaya
Secara umum Riset Aksi bertujuan sistematis, namun penelitian tindakan
untuk mengembangkan ketrampilan- kekurangan ketertiban ilmiah, karena
ketrampilan baru atau cara pendekatan validitas internal dan eksternalnya
baru dan untuk memecahkan masalah adalah lemah. Tujuannya situasional,
dengan penerangan langsung di dunia sampelnya terbatas dan tidak
kerja atau dunia actual yang lainnya. representative, dan kontrolnya
Namun demikian terdapat 4 bentuk Riset terhadap variable bebas sangat kecil.
Aksi (Oja dan Smulyan 1989) beserta Karena itu, hasil-hasilnya walaupun
tujuannya yaitu:: berguna untuk dimensi praktis, namun
(1)Guru sebagai peneliti, dimana tidak secara langsung memberi
guru/dosen terlibat secara penuh dalam sumbnagan kepada ilmunya.
proses perencanaan, aksi (tindakan), dan
refleksi. Tujuannya yaitu untuk 2. Pemangkasan Rambut
meningkatkan praktek-praktek Pemangkasan adalah suatu
pembelajaran dikelas. (2) Penelitian tahap yang terpenting dalam proses
Tindakan Kolaboratif melibatkan beberapa penatan rambut dengan mengurangi
pihak baik guru, kepala sekolah, maupun panjang rambut untuk mencapai tujuan
dosen secara serentak dengab tujuan yang diinginkan. Pemangkasan yang baik
untuk meningkatkan praktek pebelajaran, adalah pangkasan yang dpat menambah
menyumbang pada perkembangan teori keindahan pandangan bentuk kepala
dan peningkatan karier, (3) Simultan tetapi dapat merubah kesan wajah secara
Terintegrasi, dimana Guru/dosen keseluruhan. Dengan demikian tujuan
dilibatkan pada proses oenelitian kelasnya

811
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

dari pemangkasan adalah (1) untuk Layered merupkan pemangkasan dengan


memperindah pandangan bentuk kepala teknik sedikit berbeda dengan basic
dan wajah secara keseluruhan, (2) layered, (3) Increased Layered
memudahkan pengaturan rambut, (3) merupakan bentuk pemangkasan
memberi kesan wajah oval,(4) memanjang, dengan jarak kepanjangan
mempertajam garis kulit wajah dan (5) guntingan rambut terlihat lebih nyata,
mencegah rambut jatuh kedepan wajah kepanjangan rambut lebih berat pad
(6) mengurangi panjang rambut, (7) bagian luar, kepanjangan rambut
mengubah/menetapkan penataan rambut tersususn dari satu dengan lainnya secara
baru. rapih, dengan ukuran panjang sesuai
Perkembangan teknik pemnagkasan dengan desain.
rambut terus berkembang dengan
ditemukannya bentuk-bentuk pola 3. Metode Mengajar Dalam Pemang
pemangkasan baru dan diikuti dengan kasan Rambut
penemuan alat-alat pemangkasan yang Mengajar dengan menggunakan
kian moderm sesuai dengan kebutuhan metode adalah salah satu cara seorang
dunia mode rambut. Pembaharuan- dosen untuk memenuhi kompetensi dalam
pembaharuan dlam pemnagkasan sistem Instruksional modern. Dengan
tentunya tidak terlepas dari pola dasar pengertian lain bahwa suatu metode
tersebut diatas, namun terkadang muncul dalam mengajar bertujuan agar materi
permasalahan ternyata model rambut dapat dipahami dan digunakan oleh
yang sedang diminati saat itu (trend) tidak mahasiswa dengan baik.
sesuai dengan kondisi rambut yang ada. Tujuan pada proses Belajar Mengajar
Untuk itu diperlukan suatu penanganan pada hakikatnya adalah memantau
lebih lanjut untuk mewujudkannya. tingkah laku yang diharapkan dapat
Pemangkasan Layered merupakan dikuasai oleh siswa setelah menempuh
pemangkasan yang mengikuti bentuk pengalaman belajarnya. (DR. Nona
kepala dengan kepanjangan rambut yang Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar
sama. Teknik pemngkasannya dapat dari Mengajar).
atas kebawah atau dari bawah keatas Metode mengajar diterapkan untuk
dan sudut pemangkasan layered, dengan menciptakan dan memperlakukan iklim
hasil pemangkasan rambut bagian luar belajar, model belajar dan menyediakan
(exterior) lebih panjang dari bagian dalam fasilitas untuk memudahkan memahami
(interior). materi pelajaran (Prof. Dr. Made Pidarta,
Teknik pembuatan layered adalah Cara Belajar Mengajar Di Universitas, h.
dengan memangkas dari bagian dalam ke 19). Dengan demikian dosen diharapkan
bagaian luar dengan menggunakan dapat berusaha melakukan freventif
patokan pola pangkasan dari dalam terhadapo ktimbulnya kebosanan dan
(interior). Rambut diketemukan pada satu kesulitan belajar pada mahasiswa dengan
garis pola pangkasan. Semakin jauh, cara membuat variasi dalam proses
rambut dari pola pangkasan semakin belajar mengajar.
panjang hasil pangkasannya. Variasi lain yang dapat digunakan
Pemangkasan Layered diklasifikasikan adalah dengan memperbanyak buku
menjadi 3 macam yaitu; (1) Basic layered sumber, menggunakan alat peraga yang
merupakan desain guntingan rambut bervariasi dan inovatif dan belajar diluar
membulat yang sesuai dengan bentuk kelas. Dengan demikian seorang dosen
kepala, menampilkan permukaan rambut pada prinsipnya bebas mengatur hal-hal
yang hidup dengan jatuhnya ujung-ujung yang berkaitan dengan kegiatan Proses
rambut tersusun, setiap kepanjangan Belajar mengajar.
rambut jatuh didaerah yang sama, Metode mengajar yang dipilih oleh
mempunyai kepanjangan rambut yang seorang dosen pada prinsipnya adalah
sama dan tidak mempunyai sudut-sudut untuk memotivasi mahasiswa agar
dan ketebalan rambut rata seluruh kepala, mampu menggunakan pengetahuannya
sudut pemangkasan 90° - 180°, (2)Classic untuk memecahkan masalah, sehingga

812
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

mahasiswa mampu berfikir dan bilangan atau gambar, lalu memproses


mengemukakan pendapatnya dalam atau mengolah keterangan tersebut dan
menghadapi suatu persoalan. memberikan hasil yang lebih menarik (Ir.
Terdapat berbagai macam metode Saptowo Salino, “ Panduan Praktis Multi
mengajar yang dapat digunakan oleh Media”).Komputer telah menjadi multi
dosen dalam tugas mengajar. Namun media yang paling diamati, itu bukan saja
perlu dipahami bahwa setiap jenis teknik bidang ternama yang menampilkan
penyajian hanya sesuai atau tepat untuk kecanggihan peralatan audio dan video,
mencapai suatu tujuan yang tertentu pula. tetapi juga bidang bisnis dan pendidikan.
Dikenal bermacam-macam metode Komputer multi media adalah
mengajar, baik yang ‘tradisional’ maupun komputer yang mampu menyajikan data
‘modern’ yang digunakan pada masa- dalam bentuk suara (audio), tampilan
masa sekarang ini dari mulai metode gambar (video) dan animasi gambar (Ian
ceramah hingga metode yang Chandra, “ utility Computer Multi
menggunakan alat dengan teknologi Media”).Komputer multi media merupakan
modern seperti video, film, projector, puncak teknologi jaringan yang membuat
computer dan sebagainya. semua orang terpesona. Secara
harfiahnya, multi media ini berarti dua
.3.1. Penggunaan Multi Media atau lebih media yang biasanya berupa
Selama beberapa dekade sejak media audio dan video atau yang disebut
kelahirannya, komputer diperlukan tidak dengan suara ditambah gambar bergerak.
lagi sebagai alat untuk keperluan dunia Contoh yang paling sederhana dalam
perdagangan akan tetapi difungsikan pemakaian komputer multi media sebagai
untuk menunjang proses belajar penunjang PBM adalah membuat media
mengajar, hal ini untuk menambah variasi pengajaran dengan fasilitas Microsoft
dalam proses belajar sehingga power Point X-Pi, Program Photoshop,
pemahaman dapat meningkat dan tujuan Corel Draw, Scanner, Print Out berwarna
instruksional/ pembelajaran materi dapat dan aplikasi program lainnya pada media
tercapai. komputer yang dapat dimanfaatkan untuk
Berdasarkan berbagai macam metode mengolah data, tulisan, maupun gambar-
mengajar yang ada, seorang dosen gambar berwarna, kesemuanya
diharapkan kreatif untuk membuat variasi diharapkan agar penampilannya menjadi
dalam mengajar dengan memanfaatkan menarik dan mempermudah dalam
metode mengajar dan memanfaatkan membuat tampilan variasi bahan
pelbagai media/alat bantu mengajar. pengajaran seorang dosen.
Media dapat dikatagorikan antara yang
media manual hingga elektronik yang 4. Hasil Belajar Pemangkasan Rambut
semakin hari semakin berkembang. Hasil belajar dipengaruhi oleh banyak
Perkembangan media elektronik yang faktor, diantaranya adalah dengan ditinjau
terjadi sangat pesat dan dapat digunakan dari pendekatan sistem yaitu interaksi
secara silih berganti, antara lain adaalh antara komponen peserta didik,
komputer yang tentunya dapat menambah pendidikan dan lingkungan belajar. Sealin
mudahnya dalam proses belajar mengajar itu belajar dapat pula ditinjau dari segi
serta mempermudah penyampaian pesan. prosesnya merupakan proses perubahan
Pada tahun 1990-an perkembangan ilmu tingkah laku sebagaimana perubahannya
dan teknologi mencapai pada puncak relatif permanen. Perubahan-perubahan
perkembangannya, seiring dengan itu tersebut bisa berupa perubah an
bidang pengajaran pun turut berkembang kapabilitas (kemampuan), pemahaman,
dan dirasakan banyak manfaat yang persepsi, motivasi atau kemampuan
dirasakan dengan perkembangan dalam gabungan dari aspek-apsek tersebut.
berbagai kemudahan-kemudahan fasilitas Perubahan tingkah laku sebagai hasil
tersebut. belajar ditandai dengan ciri-ciri sebagai
Komputer adalah alat elektronik yang berikut: (1) tingkah laku baru itu
dapat menerima dalam bentuk kata, merupakan kemampuan yan aktual dan

813
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

potensial, (2) kemampuan ini berlaku Dari table diatas, terlihat bahwa
relative lama, (3) kemampuan baru yang mahasiswa yang mendapat nilai A
diperoleh melalui usaha ( Nana Sujana, sebanyak 16 orang (72,7%), mahasiswa
Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran). yang mendapat nilai B sebanyak 6 orang
Menurut Robert M. Gagne,” Hasil (27,3%), dari jumlah mahasiswa sebanyak
belajar ditampilkkkan dalam bentuk 22 orang. Rata-rata nilai yang diperoleh
kemampuan-kemampuan (kapabilitas). mahasiswa dalam siklus ketiga sebesar
Ada 5 (lima) jenis kapabilitas hasil suatu 81,68
pembelajaran yakni;(1) Keterampilan
intelektual, (2) Strategi kognitif, (3) 2) Hasil Triangulasi
informasi verbal, (4) sikap-sikap dan (5) Dari hasil Triangulasi dengan para
keterampilan motorik. (Robert M. Gagne, kolaborator dan mahasiswa diperoleh data
Learning Outcome and Their Effect). sebagai berikut:
- Memotivasi mahasiswa dengan
variasi media pembelajaran berupa
Metodologi perangkat computer/multi media
Penelitian ini berupa penelitian Riset sebagai sarana dalam belajar
aksi yang berupa penelitian kualitatif dan mengajar.
Eksperimen, untuk itu analisis data yang - Dalam menganalisa wajah akan lebih
digunakan diseseuaikan dengan jenis mudah dan jelas terlihat dengan
penelitian ini, dimana dalam menganalisis menggunakan media computer/multi
disesuaikan sehingga data yang didapat media
dapat berupa kuantitatif diserta kualitatif. - Dengan Multi media sebagai sarana
Kriteria Keberhasilan pembelajaran dapat meningkatkan
Pembelajaran mata kuliah Pangkas motivasi mahasiswa untuk mata kuliah
Rambut Dasar akan berhasil apabila yang memerlukan syarat berkaitan
setelah melalui proses pembelajaran dengan bentuk wajah dan model
dengan metode pengajaran discovery dan rambut
multi media, mahasiswa diantaranya - Diskusi kelompok lebih aktif dan
mampu/ dapat : mahasiswa lebih kreatif dalam memilih
a. Meningkatkan prestasi belajar mata disain pemangkasan rambut.
kuliah Pangkas Rambut Dasar. - Biaya operasional lebih cukup mahal
b. IPK mahasiswa tinggi dan bagi mahasiswa terutama bagi mereka
mempercepat masa studi. yang belm memiliki computer.

Hasil Penelitian Pembahasan


1) Hasil
Hasil yang dicapai pada tahap akhir yaitu Hasil tes mahasiswa pad kondisi awal
siklus 3 (sebelum menggunakan multi media
Pada Hasil belajar Mahasiswa Pada siklus sebagai media pembelajaran) rata-rata
III diperoleh hasil : nilai sebesar 73,05 , sedangkan rata-rata
Tabel 1: Hasil belajar: Pangkas rambut nilai setelah digunakan Multi media
dengan Multi Media sebagai media pembelajaran meningkat
menjadi 76,73 pada siklus I, pada siklus II
Rentang Jumlah Prosentase dan siklus III masing-masing mempunyai
Nilai (orang) (%) rata-rata nilai yaitu 78,91 dan 81,68 hal ini
menandakan terjadinya peningkatan nilai
A (80-100) 16 72,7 rata-rata hasil belajar mahasiswa sebesar
B (70-79) 6 27,3 8,63 dari kondisi awal dimana belum
C (60-69) 0 0 digunakannya multimedia pada program
D (55-59) 0 0 studi Tat arias.
E (<55) 0 0 Hasil yang sudah dicapai
1. Pada Proses belajar mengajar
kesulitan untuk mendapatkan model

814
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

pada kondisi awal dapat teratasi, Mahasiswa memiliki motivasi dan


karena model pemangkasan yang semangat tinggi untuk dapat memecahkan
digunakan sudah mengikuti selera dan masalah pangkasan rambut yang mereka
model yang sedang, apakah ingin inginkan, dengan bimbingan Dosen. Hasil
model pangkasan panjang atau pangkasan lebih variatif, dan mahasiswa
pendek. dapat memiliki lebih banyak pengetahuan
2. Mahasiswa memiliki motivasi dan tentang pangkas rambut diluar dari materi
semangat yang tinggi untuk dapat yang telah diterangkan oleh Dosen.
memecahkan masalah pangkasan Hasil Pangkasan rambut sangat sesuai
rambut yang mereka inginkan, dengan dengan bentuk wajah dari model,
bimbingan Dosen. sehingga mempengaruhi nilai hasil akhir
3. Hasil pangkasan lebih variatif, dan dari mahasiswa.
mahasisw dapat memiliki lebih banyak
pengetahuan tentang pangkas rambut REFERENCE
diluar dari materi yang telah Arsyad, Azhar Media Pengajaran, Jakarta,
diterangkan oleh Dosen. Raja Grafindo Persada, 1997.
4. Hasil pangkasan rambut sangat sesuai
Atkinson, D Francis, dkk.,Media &
dengan bentuk wajah dari model
Technology for Education & Training,
sehingga mempengaruhi nilai hasil
Columbus A
akhir dari mahasiswa.
5. Waktu yang diperlukan mahasiswa Bell & Howell, 1984
lebih efektif. B.S. Bloom et al, Taxonomy of Education
Hasil tes mahasiswa dalam setiap siklus Objective: The Classification of
rata-rata mengalami kenaikkan, hal ini Educational
terlihat dalam table dibawah ini:
Tabel 2 : Rata-rata hasil tes mahasiswa Goals, New York: Longman, 1956.
Siklus Nilai Perubahan Djanara, Syaiful Bahri, Drs., dkk., Strategi
Rata-rata Belajar Mengajar, Jakarta, PT. Rineka
tes Cipta,
Siklus I 76,73 -
Siklus II 78,91 +2,18 1997.
Siklus III 81,68 +2,77 Latuheru, D. John, Media Pembelajaran
Dalam Proses Belajar Mengajar Masa
Dari table diatas terlihat adanya kenaikkan Kini,
nilai dari setiap hasil test praktek
mahasiswa untuk tiap siklus, hal ini Jakarta, P2LPTK Dirjen DIKTI
menandakan penggunaan metode DEPDIKBUD, 1988.
pembelajaran discovery dan multi media La-Quey, Tracy, Sahabat Internet,
dengan contoh-contoh soal yang aplikatif Bandung, Penerbit ITB, 1997
dan bervariasi membawa dampak peroleh
nilai dari mahasiswa yang sangat Pidarta, Made, Prof. DR., Cara Belajar
memuaskan. Hal ini ditandai dengan tidak Mengajar di Universitas Negara Maju,
adanya mahasiswa yang memperoleh Jakarta,
nilai dibawah rata-rata. Bumi Aksara, 1990.

Kesimpulan Roestiyah,NK, Dra., Strategi Belajar


Proses belajar mengajar kesulitan Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta,
2001.
untuk mendapatkan model pada kondisi
awal dapat teratasi, karena model Sudjana Nana, Teori-teori Belajar Untuk
pangkasan yang digunakan sudah Pengajaran, Jakarta: Penerbit
mengikuti selera dan model yang sedang Fakultas Ekonomi
In saat ini, dan disesuaikan dengan
Universitas Indonesia, 1991
keinginan model, apakah ingin model
pangkasan panjang atau pendek.

815
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Robert M Gagne, Learning outcome and Soekartawi, DR., Meningkatkan Efektifitas


Their Effect, New York, Holt Rinehart Mengajar, Jakarta, Pustaka Jaya,
and Watson: 1984 1995.
Sukmadinata, Nana Syaodih, Prof.DR, Waterworth, John A., Ba.,P.hd.,
Pengembangan Kurikulum, Bandung, Multimedia Iteraction With Computers
PT. Remaja Rosdakarya, 1997. Human factors Issues, NY, Ellis
Horward Ltd., 1992.
Sudjana, Nana, DR., Penilaina Hasil
Proses Belajar Mengajar, Bnadung, Tanenbaum, Andrew S., Jaringan
PT. Remaja Rosdakarya, 1995. Komputer, Jakarta, Prenhallindo,
1997.
Sulaiman, Amir Hamzah, Media Audio
Visual Untuk Pengajaran, Penerangan Wilkinson, Gene L Media Dalam
dan Penyuluhan, Jakarta, Gramedia, Pembelajaran, diterjemahkan oleh
1985. Zulkarimein Nasution Jakarta,
Rajawali, 1984

816

Anda mungkin juga menyukai