Anda di halaman 1dari 10

e-jurnal, Volume 09 Nomor 02 (2020), Edisi Yudisium 2 Tahun 2020, Hal 419-428

KAJIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD


KOMPETENSI DASAR MIKROORGANISME BIDANG KECANTIKAN

Nurizza Arfikum Anna


Program Studi S1 Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Nurizza.18043@mhs.unesa.ac.id
Dra. Arita Puspitorini, M.Pd.
Dosen Program Studi S1 Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
aritapuspitorini@unesa.ac.id

ABSTRAK
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) merupakan cara
atau startegi yang digunakan dalam pembelajaran kooperatif dengan metode ceramah, pertanyaan, tanya
jawab dan diskusi yang beranggotakan 3 sampai 4 peserta didik. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD
(Student Team Achievement Divisions) membuat peserta didik aktif dalam proses pembelajaran, mempelajari
dan memahami suatu materi yang diberikan, serta dalam berkomunikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengkaji/ mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD kompetensi dasar
mikroorganisme terkait bidang kecantikan. Penelitian ini merupakan studi literatur yang membahas tentang
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD kompetensi dasar mikroorganisme terkait bidang
kecantikan. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan buku dan jurnal terkait untuk kemudian
dibaca dan dikaji. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
(Student Team Achievement Divisions) adalah model pembelajaran yang baik untuk diterapkan pada
kompetensi dasar mikroorganisme terkait bidang kecantikan. Hal ini terlihat dari banyaknya teori belajar
yang mendukung pembelajaran kooperatif tipe STAD dan menjadikan peserta didik lebih mudah dalam
mengingat materi yang disampaikan.
Kata Kunci: Kooperatif Tipe STAD, Mikroorganisme terkait Bidang Kecantikan

ABSTRACT

The STAD (Student Team Achievement Divisions) cooperative learning model is a method or
strategy used in cooperative learning with lecture, question, answer and question methods consisting of 3 to 4
students. The STAD (Student Team Achievement Divisions) cooperative learning model makes students active
in the learning process, learning and understanding a given material, and in communicating. The purpose of
this research is to study / describe the application of STAD type cooperative learning models with the basic
competencies of microorganisms related to the beauty field. This research is a literature study that discusses
the application of the STAD type cooperative learning model of basic competencies related to the field of
beauty microorganisms. Data collection is done by collecting related books and journals for later reading
and review. The results showed that the application of the STAD (Student Team Achievement Divisions)
cooperative learning model was a good learning model to be applied to the basic competencies of
microorganisms related to the beauty field. This can be seen from the many learning theories that support
STAD type cooperative learning and make it easier for students to remember the material presented.
Keywords: Cooperative Type STAD , Microorganism related to Beauty

419
e-jurnal, Volume 09 Nomor 02 (2020), Edisi Yudisium 2 Tahun 2020, Hal 419-428

PENDAHULUAN mengalami perubahan dari perilaku yang positif dan


Pada era reformasi saat ini, telah merekonstruksi memiliki prestasi yang tinggi (Sanjaya, 2016: 2).
agar terwujud bangsa dan negara Indonesia mandiri serta Kemajuan dan keberhasilan dalam pembelajaran
memiliki daya saing tinggi. Upaya untuk menuju bangsa dapat dilihat dari komponen yang ada seperti pendidikan
Indonesia yang mandiri serta berdaya saing yang tinggi disekolah yang berkualitas, guru yang berkualitas, tingkat
tidak dapat dilepaskan dengan program pendidikan pemahaman peserta didik, penguasaan materi dan hasil
nasional. Hal ini dikarenakan, tenaga utama yang menjadi belajar. Kemampuan guru tidak dapat tersalurkan dengan
penggerak pembangunan nasional adalah pendidikan. maksimal pada peserta didik, apabila model pembelajaran
Program pendidikan dapat menghasilkan sumber yang diterapkan kurang sesuai. Oleh karena itu, dalam
daya manusia secara tepat dan sesuai dengan jalur prioritas pembelajaran diperlukan kreativitas guru untuk
dalam program pembangunan nasional. Pendidikan berada memberikan model pembelajaran yang bervariasi.
pada jalur yang kurang tepat dan tidak menjadi prioritas Mengimbangi dari kenyataan tersebut, harus ada
utama dalam pembangunan nasional, dikhawatirkan tidak perubahan metode pembelajaran seperti penerapan strategi
dapat terealisasikan untuk menjadikan bangsa Indonesia dalam pembelajaran. Permasalahan yang terjadi yaitu
sebagai bangsa yang mandiri dan berdaya saing tinggi. mengenai kegiatan peserta didik pada saat pembelajaran
Laporan yang dirilis Bank Dunia yaitu mengenai belum optimal, seperti cenderung tidak memperhatikan
pendidikan yang ada di Indonesia (2007), kualitas materi yang disampaikan guru, sibuk bermain handphone
pendidikan yang diterima oleh sekolah cukup rendah dan dan berbicara dengan teman sebangkunya sehingga proses
infrastruktur dalam kondisi yang memburuk, serta sistem pembelajaran hanya satu arah. Kurangnya variasi pada
pendidikan di Indonesia tidak cukup memproduksi peserta model belajar menyebabkan kegiatan belajar mengajar
didik dengan pengetahuan dan skill yang dibutuhkan pada kurang menarik, sehingga prestasi peserta didik menurun.
dunia kerja dalam sektor ekonomi dengan potensi Hal ini memerlukan pembaharuan, dari segi
pertumbuhan yang sangat tinggi (Mohammad Ali, 2009: 1- model pembelajaran dalam menyampaikan materi pada
9 ). peserta didik. Bukan dikarenakan penggunaan metode
Pendidikan merupakan proses pembelajaran pada yang telah digunakan oleh guru sebelumnya tidak relevan,
peserta didik agar dapat memahami sesuatu dan berpikir tetapi metode sebelumnya perlu dikombinasikan dengan
kritis. “Dalam UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan model pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif.
nasional, pendidikan yaitu upaya dalam menciptakan Diharapkan bisa mendorong peserta didik aktif dalam
suasana nyaman, aman dalam proses belajar mengajar agar pembelajaran sehingga mencapai tujuan pembelajaran yang
dapat mengembangkan kemampuan yang ada, dan diinginkan.
memiliki keterampilan, pengetahuan serta berkepribadian Peneliti ingin mengetahui penerapan model
baik”. Masalah yang sedang dihadapi dunia adalah pembelajaran kooperatif dengan metode STAD (Student
lemahnya pendidikan dalam pembelajaran. Dalam proses Team Achievement Divisons). Metode ini merupakan
pembelajaran peserta didik hanya mengembangkan metode pembelajaran kooperatif yang sederhana dan model
kemampuan, menerima dan menghafal informasi dari segi pembelajaran baik bagi pemula yang baru menggunakan
kognitifnya. Peserta didik hanya menjadi objek sedangkan pendekatan kooperatif (Slavin, 2005: 143). STAD
guru sebagai sumber belajar, akibatnya adalah kebanyakan merupakan strategi pembelajaran dengan memadukan
peserta didik hanya mampu secara teoritis. Pembelajaran metode ceramah, questioning dan diskusi (Endang, 2011:
dikatakan berhasil apabila dalam pembelajaran peserta 228).
didik dapat menunjukkan aktifitas belajar dari segi mental Model pembelajaranooperatif tipe STAD
maupun fisik. Dilihat dari aspek hasil, peserta didik (Student Team Achivement Divisions) menjadikan peserta
didik aktif dalam kegiatan pembelajaran, memahami dan

420
e-jurnal, Volume 09 Nomor 02 (2020), Edisi Yudisium 2 Tahun 2020, Hal 419-428

mempelajari materi yang disampaikan serta aktif digunakan termasuk pada tujuan pembelajaran, tahap-
komunikasi. Menurut Sri (2015: 2), menerangkan bahwa tahap, lingkungan dan pengelolaan kelas.
jasad renik yaitu makhluk hidup yang memiliki ukuran Menurut Joyce & Weil dalam Himawan, dkk.
kecil sehingga tidak dapat dilihat secara langsung . (2018: 3), model pembelajaran yaitu rencana yang
Pembelajaran pada kompetensi dasar digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi
mikroorganisme kecantikan nantinya dikemas dengan pelajaran dan sebagai acuan oleh pendidik pada
menarik, sehingga peserta didik dapat mengerti tujuan, pembelajaran di kelas
manfaat dan prinsip untuk diterapkan pada saat praktek. Pernyataan beberapa ahli diatas dapat
Diharapkan peserta didik agar mengetahui dan disimpulkan model pembelajaran merupakan pola untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan tentang mikroorganisme merencanakan kegiatan dalam proses pembelajaran dikelas,
terkait bidang kecantikan serta berhati-hati dalam memilih seperti tujuan pembelajaran dan tahap-tahapan kegiatan
kosmetik yang digunakan dengan harga murah dan kualitas belajar mengajar. Menurut Joyce dan Weil dalam Kusnadi
yang buruk, akan menjadi pemicu bakteri serta dapat (2018: 3), setiap model pembelajaran harus memiliki 4
menjadikan infeksi diseluruh kulit. Kompetensi dasar ini, unsur yaitu sintak, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem
harus dikuasai dan dipahami, agar menjadi ahli kecantikan pendukung.
yang selalu mengingat bahwa memiliki dampak yang buruk Pengertian model pembelajaran kooperatif
apabila bergantian dalam menggunakan alat kosmetik, Menurut Ketut, dkk. dalam Supit (2019: 144),
selalu merawat dan membersihkan kosmetik yang model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu
digunakan, membuang kosmetik yang sudah kadaluarsa model pembelajaran yang mengutamakan kerja kelompok,
demi keselamatan diri sendiri, pelanggan dan lingkungan dimana model pembelajaran ini memberikan bukti nyata
sekitar. pada proses pembelajaran. Menurut Artzt & Newman
METODE dalam Trianto (2014: 108), model pembelajaran kooperatif
Penelitian ini menggunakan studi literatur dengan yaitu pembelajaran dilakukan dalam bentuk tim dan
pendekatan kualitatif, yaitu mendeskripsikan model diberikan tugas untuk menyelesaikannya guna mencapai
pembelajaran kooperatif tipe STAD kompetensi dasar tujuan.
mikroorganisme terkait bidang kecantikan. Kedua, Menurut Slavin dalam Trianto (2014: 108) model
memperbanyak referensi penelitian yang relevan dengan pembelajaran kooperatif yaitu peserta didik diarahkan
penerapan model pembelajaran melalui metode STAD. untuk membentuk kelompok beranggotakan empat sampai
Referensi penelitian ini mengutip dari buku dan artikel lima dengan saling membantu satu sama lain
ilmiah yang membahas sesuai dengan topik tersebut. menyelesaikan tugas yang telah diberikan. Dari pernyataan
Kelengkapan dan kesempurnaan pengembangan artikel ketiga para ahli tersebut, model pembelajaran kooperatif
ilmiah dapat ditindaklanjuti oleh pihak-pihak lain. dapat ditarik kesimpulan yaitu model yang digunakan pada
PEMBAHASAN proses belajar mengajar difokuskan untuk peserta didik
Pengertian model pembelajaran dan membentuk kelompok agar bekerjasama dalam
Menurut Istarani dalam Himawan, dkk. (2018: 3), menyelesaikan tugas.
model pembelajaran adalah rangkaian untuk menyajikan Kajian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
suatu materi meliputi segala aspek pembelajaran dan segala Model pembelajaran kooperatif tipe STAD
fasilitas yang digunakan secara langsung atau tidak adalah metode pembelajaran paling sederhana dan model
langsung dalam proses belajar mengajar. yang baik untuk pemula bagi guru yang baru menggunakan
Menurut Suprijono dalam Himawan, dkk. (2018: pendekatan kooperatif (Slavin, 2005: 143). Menurut
3), model pembelajaran merupakan pendekatan yang Endang (2011: 228), model pembelajaran kooperatif tipe
STAD adalah cara atau strategi pembelajaran kooperatif

421
e-jurnal, Volume 09 Nomor 02 (2020), Edisi Yudisium 2 Tahun 2020, Hal 419-428

yang menggabungkan metode ceramah, questioning dan Siswa dicapai pada pembelajaran
diskusi. Dari pernyataan para ahli tersebut, disimpulkan pembelajaran yang
pembelajaran kooperatif melalui metode STAD (Student yang akan disampaikan
Team Achievement Divisions) adalah strategi pembelajaran disampaikan dan oleh guru dan
dengan memadukan metode ceramah, tanya jawab dan memotivasi peserta didik
diskusi model yang baik digunakan untuk pendidik sebagai peserta didik termotivasi
pemula menggunakan pendekatan kooperatif. dengan untuk
Menurut Slavin dalam Trianto (2009: 69), untuk memberikan mengikuti
memperlancar pelaksanaan model pembelajaran kooperatif semangat bahwa pembelajaran.
melalui metode STAD (Student Tams Achivement materi yang akan
Division), terdapat 5 bagian yang harus diperhatikan antara dibahas sangat
lain: bermanfaat.
1) Penyajian kelas yaitu dilakukan di depan kelas secara
Fase 2 Menyajikan atau Peserta didik
bersama-sama/ klasikal oleh guru dan peserta didik
Menyajikan/ menyampaikan memperhatikan
kerjasama kelompok untuk menyelesaikan
permasalahan. Menyampaikan informasi, guru materi yang
Informasi menyampaikan dijelaskan oleh
2) Kelompok (Teams), peserta didik berdiskusi kelompok
informasi tentang guru.
dan diharapkan untuk saling bekerjasama dalam
materi yang akan Diharapkan
memecahkan permasalahan.
dibahas dengan peserta didik
3) Kuis (Quizzes), kuis diberikan untuk dapat melihat
keberhasilan peserta didik baik secara kelompok bahan bacaan menanyakan
atau materi yang
maupun individu.
mendemonstrasik belum jelas.
4) Skor kemajuan individu, perbandingan yang dilakukan
dengan menggunakan hasil tes awal dan akhir dari an.

peserta didik.
5) Pengakuan kelompok, memberikan predikat kepada
masing-masing kelompok. Skor kemajuan kelompok
diberikan oleh guru dengan melihat kebersamaan serta
kreativitas dari anggota pada tiap kelompok dan guru
memberikan hadiah kepada kelompok yang terbaik.
Fase 3 Guru memberi Peserta didik
Sintaks dalam model pembelajaran kooperatif
Mengorganisasi arahan pada mendengarkan
tipe STAD:
kan siswa dalam peserta didik penjelasan dan
Tabel 1. Sintaks model pembelajaran koorperatif tipe
kelompok- membentuk bergabung pada
STAD.
kelompok kelompok belajar kelompok
Fase Aktivitas Guru Aktivitas belajar dengan membagi masing-masing
Peserta Didik secara heterogen sesuai yang
yang didapatkan
Fase 1 Guru Peserta didik
beranggotakan 4 dengan situasi
Menyampaikan mengemukakan memperhatikan
sampai 5 orang yang kondusif.
Tujuan dan tujuan dalam serta
berdasarkan
Memotivasi pembelajaran mendengarkan
tingkatan
yang akan tujuan

422
e-jurnal, Volume 09 Nomor 02 (2020), Edisi Yudisium 2 Tahun 2020, Hal 419-428

prestasi, jenis Menurut Chamsiatin dalam Andi (2015: 128),


kelamin dan kompetensi dasar merupakan kemampuan yang dimiliki
suku. Guru peserta didik pada pelajaran tertentu. Menurut Tugiyono,
membantu dkk. (2004), kompetensi dasar adalah uraian yang memadai
peserta didik atas pengetahuan keterampilan dan sikap mengenai standar
untuk melakukan materi. Menurut Wina dalam Andi (2015: 128),
perpindahan pada kompetensi dasar adalah kemampuan yang harus dicapai
masing-masing oleh peserta didik untuk menguasai suatu konsep atau
kelompok materi yang diberikan didalam kelas pada tingkat
dengan kondusif pendidikan. Dari pendapat ketiga para ahli, dapat diambil
dan efesien. suatu kesimpulan bahwa kompetensi dasar merupakan
kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik dalam
Fase 4 Guru Peserta didik menguasai suatu materi yang diberikan di kelas dalam
Membimbing mengarahkan dan memperhatikan
mata pelajaran dan tingkatan pendidikan tertentu.
Kelompok- membimbing dan
Pengertian kompetensi dasar mikroorganisme terkait
kelompok untuk tiap-tiap tim mendengarkan
bidang kecantikan
Bekerja dan untuk bimbingan
Menurut Emy (2016: 12), mikroorganisme
Belajar menyelesaikan serta
adalah organisme yang berukuran sangat kecil. Menurut
tugas yang telah bekerjasama
Ahmad (2017: 2), mikroorganisme atau jasad renik
diberikan antar anggota
merupakan makhluk hidup yang berukuran lebih kecil.
kelompok. Menurut Sri (2015: 2), menerangkan bahwa mikroba atau
mikroorganisme atau jasad renik dapat diartikan sebagai
Fase 5 Evaluasi Evaluasi hasil Peserta didik
makhluk hidup dengan ukuran yang sangat kecil sehingga
belajar yang menjawab soal
tidak dapat dilihat menggunakan mata telanjang..
sudah dan
Pernyataan ketiga para ahli dapat diambil suatu
disampaikan. mempresentasi
kesimpulan, mikroorganisme atau mikroba atau jasad renik
Meminta kan hasil kerja
adalah organisme yang berukuran sangat kecil dan tidak
perwakilan dari kelompok
dapat dilihat hanya dengan mata telanjang melainkan harus
kelompok untuk
menggunakan alat bantu untuk dapat melihatnya. Menurut
mempresentasika
Ida (2016: 12-19), penyebab kelainan pada kulit dan
n hasil diskusi/
rambut dengan berdasarkan jenis yang ada dalam
kerja di depan
mikroorganisme terkait bidang kecantikan yaitu:
kelas.
1) Kelainan pada kulit antara lain:
Fase 6 Guru memberi Peserta didik a) Bakteri yang merupakan suatu organisme
Memberikan penghargaan mendapat uniseluler, prokariot, tidak berklorofil dan
Penghargaan pada peserta pujian dari guru berukuran kecil serta berupa jasad renik yang dapat
didik dengan membelah diri. Kelainan yang diakibatkan oleh
pujian atau bakteri yaitu impetigoo, paronikia, selulitis, dll.
aplous b) Virus adalah organisme yang berukuran berukuran
super kecil yang menginfeksi makhluk hidup dan
Sumber: (Trianto, 2009) bersifat parasit. Melihat virus harus menggunakan
Pengertian kompetensi dasar

423
e-jurnal, Volume 09 Nomor 02 (2020), Edisi Yudisium 2 Tahun 2020, Hal 419-428

mikroskop electron. Kelainan yang disebabkan oleh Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
virus yaitu veruca, campak, rubella, cacar, dll. kompetensi dasar mikroorganisme terkait bidang
c) Parasite adalah hewan renik yang dapat kecantikan
menurunkan produktivitas yang ditumpanginya. Tabel 2. Pelaksanaan model pembelajaran kooorperatif tipe
Contoh parasite yang merugikan kesehatan STAD kompetensi dasar mikroorganisme terkait bidang
manusia yaitu kutu rambut, jamur kulit, dll. kecantikan.
d) Jamur merupakan mikroorganisme tidak Fase Aktivitas Guru Aktivitas Peserta
mengandung klorofil didalam struktur tubuhnya. Didik
Kelainan yang disebabkan oleh jamur antara lain:
panu, kurap, kadas, dll. Fase 1 Guru mengucap salam, Peserta didik
Menya mengabsen peserta menjawab salam
2) Kelainan pada kulit kepala antara lain: ketombe, kutu
mpaika didik, berdoa, guru, mengangkat
kepala dan kebotakan.
3) Kelainan pada batang rambut antara lain: rambut n memotivasi/ tangan, berdoa,
Tujuan memberikan termotivasi/
bercincin, rambut bermanik, rambut terbelah, dll.
dan pertanyaan sekilas menjawab
4) Kelainan yang ada pada warna rambut antara lain:
heterokromia, canities/ ubanan. Memoti yang berhubungan pertanyaan dan
vasi dengan memperhatikan
Laurensia Praharsiwi dalam makalahnya,
Siswa mikroorganisme penjelasan dari
menyatakan bahwa kosmetika dapat membantu untuk
terkait bidang guru mengenai
menutupi suatu kekurangan yang ada di wajah dan dapat
kecantikan. tujuan dan model
membuat tampilan seseorang menarik dan cantik.
Maraknya kosmetika dengan kualitas buruk beredar bebas, menyampaikan tujuan pembelajaran.
pelajaran pada siswa
apabila kosmetik tersebut digunakan akan mengakibatkan
dalam bentuk sikap,
hal yang tidak diinginkan untuk pembelinya. Walaupun
sudah berhati-hati dalam memilih kosmetika yang akan pengetahuan serta
ketrampilan yang akan
dipakai. Tetapi, adanya bakteri bukan hanya disebabkan
dipelajari,
dari bahan untuk membuat kosmetika yang tidak sesuai
dengan prosedur, hal itu juga dikarenakan menggunakan menyampaikan model
pembelajaran yang
alat kosmetik secara bergantian.
akan digunakan.
Seorang ahli kecantikan menyatakan bahwa alat
Model pembeljaran
kosmetika yang digunakan secara bergantian dengan orang
yang digunakan adalah
lain baik teman atau keluarga dapat menularkan kuman
yang mengakibatkan infeksi pada kulit. “Dermatolog Dr. model pembeljaran
kooperatif tipe STAD.
Rashmi Shentty, mengatakan bahwa kuas dan aplikator
kosmetik dapat dengan mudah membawa bakteri dari orang
Fase 2 Guru membagikan Pesertaa didik
satu ke yang lain. Bahkan wadah yang lembab dan gelap
Menyaj handout dan LKPD, menerima
adalah tempat yang cocok bagi bakteri untuk berkembang
ikan/ menjelaskan materi handout dan
biak. “Terkadang spons bedak dapat lembab jika Anda
Menya mengenai LKPD,
tidak mencuci dan mengeringkannya dengan baik. Hal itu
mpaika mikroorganisme memperhatikan
akan menjadi tempat yang baik bagi bakteri untuk
n terkait bidang penjelasan dari
berkembang biak”, dikutip dari Times of India.
Inform kecantikan (berupa guru mengenai
pengertian, tujuan, mikroorganisme

424
e-jurnal, Volume 09 Nomor 02 (2020), Edisi Yudisium 2 Tahun 2020, Hal 419-428

asi manfaat, pertumbuhan, terkait bidang terkait bidang oleh guru


jenis, faktor-faktor kecantikan, kecantikan (berupa (Mengumpulkan
yang mempengaruhi sambil menyimak pengertian, tujuan, informasi).
pertumbuhan), handout yang manfaat, pertumbuhan,
memberi kesempatan telah diberikan jenis, faktor-faktor
kepada peserta didik (Mengamati/ yang mempengaruhi
untuk bertanya Observing), pertumbuhan)
mengenai materi yang bertanya Mengasosiasikan/
telah disampaikan ada mengenai materi Menalar, diharapkan
yang kurang paham. yang telah peserta didik dapat
disampaikan guru menggali informasi
(Menanya/ terkait dengan materi
Questioning). yang diajarkan yaitu
tentang
Fase 3 membagi siswa ke Peserta didik
mikroorganisme
Mengor dalam beberapa memperhatikan
terkait bidang
ganisas kelompok secara dan
kecantikan, mengawasi
ikan heterogen yang terdiri mendengarkan
diskusi dan menjawab
siswa dari 4 sampai 5 orang pembagian
pertanyaan.
dalam dalam kelompok masing-masing
kelomp (berdasarkan dari kelompok, Fase 5 memilih salah satu dari Peserta didik
ok- tingkatan prestasi, berkumpul sesuai Evaluas beberapa kelompok mempresentasikan
kelomp jenis kelamin dan kelompoknya dan i untuk hasil diskusi di
ok suku), membantu dan tetap kondusif. mempresentasikan depan kelas,
belajar mengkondisikan hasil diskusi dari kelompok yang
peserta didik untuk masing-masing telah
melakukan kelompok mempresentasikan
perpindahan pada (Mengkomunikasikan) hasil diskusi
masing-masing , meminta kelompok memberi
kelompok dengan lain untuk memberi tanggapan pada
kondusif. sanggahan atau kelompok lain
pertanyaan pada yang bertanya/
Fase 4 guru membimbing dan Peserta didik
kelompok yang sedang memberi
Membi meminta untuk memperhatikan
mempresentasikan sanggahan serta
mbing berdiskusi, berpikir bimbingan guru
hasil diskusi menyimpulkan
Kelom bersama kelompok- dan dapat bekerja
kelompoknya, guru dan mengevaluasi
pok kelompok belajar sama dengan
menilai kelompok hasil materi yang
Bekerja untuk mengerjakan anggota di dalam
yang sudah telah
dan tugas yang telah kelompoknya
mempresentasikan disampaikan/
Belajar diberikan di dalam serta dapat
hasil karyanya diajarkan.
LKPD mengenai menggali materi
mengenai
mikroorganisme yang diajarkan
mikroorganisme

425
e-jurnal, Volume 09 Nomor 02 (2020), Edisi Yudisium 2 Tahun 2020, Hal 419-428

terkait bidang Hasil nilai belajar peserta didik dapat dilihat dari
kecantikan dari tiap nilai ulangan pada tes potensi awal siklus I dan II. Dari test
kelompok, yang dilakukan pada pra siklus dengan nilai rata-rata kelas
mengevaluasi dan 72,30%. Test yang dilakukan siklus I menjadi 75,57%.
menyimpulkan hasil Siklus II meningkat menjadi 79,34%.
belajar tentang materi Hasil penelitian diatas, model pembelajaran
yang telah diajarkan kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar
yaitu mikroorganisme peserta didik serta motivasi untuk belajar. Dengan
terkait bidang menerapkan model dan pola dalam mengajar yang tepat,
kecantikan, memberi masalah atau kendala dapat teratasi pada saat pembelajaran,
kesempatan peserta meningkatnya kualitas belajar dan kemampuan sosialisasi
didik untuk bertanya. peserta didik.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anwar
Fase 6 Guru memberi Kelompok terbaik
Hidayat, tahun 2013, “Penerapan Model Pembelajaran
Membe penghargaan kepada mendapatkan
Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar
rikan kelompok/ individu pujian/ aplous, Peserta Didik pada Mata Diklat Proses Dasar Perlakuan
Pengha berdasarkan hasil mendengarkan
Logam di SMKN 1 Sedayu Bantul” berupa model
rgaan diskusi yang terbaik. dan
penelitian menggunakan model Kemmis dan Taggart. Data
menyampaikan memperhatikan
penelitian menggunakan lembar observasi, wawancara dan
rencana pembelajaran rencana/materi
tes hasil belajar. Teknik analisis data menggunakan
dan materi yang akan yang akan deskriptif kualitatif.
dipelajari dipertemuan dipelajari di
Hasil belajar pada siklus I sebesar 62,5% dengan
selanjutnya. pertemuan
nilai rata-rata kelas 73,5% dan siklus II mencapai 93,75%
selanjutnya, dengan nilai rata-rata 82,81%. Sedangkan pada siklus I
berkemas, berdoa
hasil keaktifan peserta didik rendah 43,75% dan tertinggi
dan mengucapkan
62,5%. Siklus II hasil keaktifan peserta didik terendah
salam. 81,25% dan tertinggi 93,75%. Hasil penelitian tesebut
diketahui bahwa, model pembelajaran kooperatif tipe
Sumber: (Nurizza arfikum anna, 2020)
STAD (Student Team Achievement Divisions) dapat
Penelitian yang dilakukan oleh Akbar Yustiawan
diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan
Atmaja, tahun 2012/ 2013, “Penerapan Metode
peserta didik.
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement
Terkait dengan pembahasan tentang model
Division (STAD) untuk Meningkatkan Motivasi dan
pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team
Prestasi Belajar Sosiologi di kelas X.2 SMA Negeri 2
Achievement Divisions) kompetensi dasar mikroorganisme
Boyolali” berupa pengumpulan data menggunakan lembar
terkait bidang kecantikan tersebut dapat membuat peserta
observasi yang dihitung persentasenya pada setiap siklus.
didik lebih memahami materi yang disampaikan. Hal itu
Prestasi belajar dapat dilihat dari meningkatnya rata-rata
dikarenakan peserta didik ikut terlibat proses belajar
nilai ulangan peserta didik pada pra siklus, siklus I dan II.
mengajar dan kerjasama, sehingga saling bertukar pikiran/
Hasil motivasi belajar peserta didik siklus I
pendapat.
71,78%. Siklus II hasil motivasi belajar peserta didik
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD
80,01%. Terjadi peningkatan yaitu 8,23% dari siklus I dan
(Student Team Achievement Divisions) menekankan pada
II, sehingga mencapai kriteria ketercapaiannya yakni 75%.
interaksi antara peserta didik agar saling termotivasi dan

426
e-jurnal, Volume 09 Nomor 02 (2020), Edisi Yudisium 2 Tahun 2020, Hal 419-428

menguasai materi mikroorganisme terkait bidang selaku dosen pembimbing yang telah membimbing,
kecantikan guna mencapai prestasi yang diinginkan sesuai memberi arahan, memotivasi dan mencurahkan ilmunya
dengan tujuan pembelajaran. Menambah pengetahuan/ selama pembuatan Artikel Ilmiah, Nia Kustianti, S.Pd.,
wawasan peserta didik tentang mikroorganisme terkait M.Pd. selaku dosen penguji I yang telah memberikan
bidang kecantikan dan peserta didik dapat mengembangkan pengarahan, bimbingan, koreksi dan saran kepada artikel
materi tentang mikroorganisme terkait bidang kecantikan ilmiah ini, Octaverina Kecvara Pritasari, S.Pd, M.Farm.
dari beberapa sumber. selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias Universitas
KESIMPULAN Negeri Surabaya dan dosen penguji II yang memberikan
Berdasarkan hasil dari pembahasan dapat ditarik saran, koreksi dan arahan kepada artikel ilmiah ini agar
suatu kesimpulan bahwa hasil keaktifan/ keterlaksanaan lebih baik. Kedua orang tua yang telah membantu dan
dan hasil belajar peserta didik dari 2 sekolah memperoleh mendukung dalam mengerjakan Artikel Ilmiah. Teman-
rata-rata penilaian sangat baik dari kedua observer. Hasil teman yang sudah membantu, memotivasi dan mendukung
keaktifan nilai rata-rata siklus I mencapai 67,14%. Hasil dalam mengerjakan Artikel Ilmiah.
keaktifan siklus II yakni 86,88% . Hasil keaktifan telah DAFTAR PUSTAKA
memenuhi kriteria keberhasilan ˃75%. Hasil belajar Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2014. Mendesain Model
peserta didik rata-rata pada siklus I sebesar 74,53%. Hasil Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual.
belajar peserta didik rata-rata pada siklus II sebesar Jakarta: KENCANA.
81,07%. Berarti sudah memenuhi kriteria keberhasilan
yaitu ˃75%. Pada hasil keaktifan dari siklus I ke siklus II Ali, Mohammad. 2009. Pendidikan untuk Pembangunan
mengalami peningkatan 19,74%. Sedangkan hasil belajar Nasional: Menuju Bangsa Indonesia yang Mandiri
dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan 6,54%. dan Berdaya Saing Tinggi. Bandung: PT. Imperial
Demikian model pembelajaran kooperatif tipe Bhakti Utama.
STAD (Student Teams Achievement Divisons) dapat
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik. Hal Atmaja, Akbar Yustiawan. 2013. “Penerapan Metode
ini dikarenakan, dengan menggabungkan antara metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
ceramah, tanya jawab dan diskusi, sehingga masalah yang Achiefment Division (STAD) untuk Meningkatkan
ada pada proses belajar mengajar dapat teratasi, Motivasi dan Prestasi Belajar Sosiologi di Kelas X.2
meningkatnya kualitas pembelajaran serta tidak SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Ajaran 2012/ 2013”.
menyebabkan peserta didik jenuh karena peserta didik Skripsi. Solo: UNS.
termotivasi untuk mendapatkan penghargaan berupa
predikat atau lainnya. Hidayat, Anwar. 2015. “Penerapan Model Pembelajaran
SARAN Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil
Agar Artikel Ilmiah ini dapat ditindak lanjuti oleh Belajar Peserta Didik pada Mata Diklat Proses Dasar
pemangku kepentingan. Khususnya, hal-hal yang belum Perlakuan Logam di SMKN 1 Sedayu”. Skripsi.
dibahas dalam Artikel Ilmiah ini, agar lebih sempurna dan Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
bermanfaat. Diharapkan, agar Artikel Ilmiah ini untuk
dapat diterapkan pada pendidikan atau pengajaran. Indaryani, Emy, dkk. 2016. Guru Pembelajar Modul Paket
UCAPAN TERIMAKASIH Keahlian Tata Kecantikan Kulit Kelompok
Dengan terselesaikannya Artikel Ilmiah ini, Kompetensi A Sanitasi Hygiene dan Kosmetika Kulit
penulis mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT atas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jakarta:
limpahan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
menyelesaikan Artikel ilmiah. Dra. Arita Puspitorini, M.Pd. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

427
e-jurnal, Volume 09 Nomor 02 (2020), Edisi Yudisium 2 Tahun 2020, Hal 419-428

Kusnadi. 2018. Metode Pembelajaran Kolaboratif Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-
Penggunaan Tools SPSS dan Video scribe. Progresif. Jakarta: Kencana Predana Media Group.
Tasikmalaya, Jawa Barat: Edu Publisher.
Tugiyono, dkk. 2004. Pengetahuan Sosial Sejarah SMP
Khosim, Noer. 2017. Model-model Pembelajaran: Model- Kelas 2. Jakarta: PT. Grasindo.
model Pembelajaran. ....: Sang Surya Media.
Dikutip dari
Murwani, Sri. 2015. Dasar-dasar Mikrobiologi Veteriner. https://www.academia.edu/20889461/Makalah_Anali
Malang: Anggota IKAPI. sis_Kosmetik_Cemaran_Mikroba_ (akses 4 Mei
2020)
Prastowo, Andi. 2015. Menyusun Rencana Pelaksanaan Dikutip dari
Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu. Jakarta: http://www.kawaiibeautyjapan.com/article/1193/cacat-
KENCANA. karena-makeup (diakses 4 mei 2020)

Prihantina, Ida, dkk. 2016. Guru Pembelajar Modul Paket


Keahlian Tata Kecantikan Rambut Sanitasi, Hygiene
dan Kosmetika Rambut Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Pusung, Supit. 2019. Penerapan Model Pembelajaran dan


Tugas Terstuktur dalam Pembelajaran Sains.
Surabaya: CV. Zifatama Jawara.

Putranta, Himawan, dkk. 2018. Model Pembelajaran


Kelompok Sistem Perilaku: Behavior System Group
Learning Model. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.

Sanjaya, Wina. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. ...:


Prenada Media.

Sekarini, Putri Rahayu. 2015. Mikroba pada Alat Kosmetik


yang Digunakan Bersama di
http://putrirsekarini.blogspot.com/2015/04/mikroba-
pada-alat-kosmetik-yang.html (akses 4 Mei 2020)

Syauqi, Ahmad. 2017. Mikrobiologi Lingkungan Peranan


Mikroorganisme dalam Kehidupan. Yogyakarta:
ANDI (Anggota IKAPI).

428

Anda mungkin juga menyukai