Anda di halaman 1dari 5

Universitas Sriwijaya

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Pendidikan adalah kunci utama penopang majunya sebuah bangsa. Terlebih
dalam masa perkembangan teknologi yang kian pesat ini mendorong kita semua
agar terus bisa berperan aktif dalam mengikuti perkembangan zaman agar terus
menjadi manusia yang kompeten. Oleh sebab itu dibutuhkan pendidikan yang
berkualitas dan terlaksana dengan baik pada setiap aspeknya guna mendukung hal
tersebut (Teni Nurrita, 2018).
Pembelajaran yang dilaksanakan di lembaga pendidikan tidak selamanya
dapat diterima sempurna oleh peserta didik. Hal tersebut dipengaruhi oleh cara
berfikir, pendapat, dan daya tangkap peserta didik terhadap banyaknya variasi
materi yang disampaikan. Kemampuan belajar peserta didik sering kali identik
dengan tingkat intelegensi seseorang yang memiliki beberapa faktor yang
mempengaruhinya seperti motivasi (Marisa, 2019). Maka, sudah menjadi tugas
pengajar untuk mampu menjadi komunikator yang dapat menguasai kelas.
Terciptanya lingkungan yang mampu menumbuhkan motivasi peserta didik dalam
melakukan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan adalah salah satu tanggung
jawab utama dari seorang pengajar. Maka dalam arti lain, seorang pengajar harus
mampu menjadi motivator yang memberikan motivasi belajar kepada peserta didik.
Menurut Winkle (1991) motivasi belajar merupakan keseluruhan energi
penggerak untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang muncul dari dalam peserta
didik serta memiliki peranan dalam menimbulkan semangat belajar. Dalam arti lain
peserta didik yang termotivasi akan memiliki banyak energi untuk melaksanakan
proses pembelajaran dan menjamin keberlangsungan proses tersebut, sehingga
tujuan dari proses pembelajaran akan lebih mudah untuk dicapai. Salah satu usaha
dalam menumbuhkan motivasi belajar peserta didik adalah dengan memanfaatkan
media pembelajaran.
Universitas Sriwijaya

Media pembelajaran merupakan sebuah perangkat yang memiliki tujuan


untuk mempermudah pencapaian target belajar karena berperan untuk penyampaian
bahan ajar pada proses pembelajaran bagi peserta didik. Ketika pembelajaran
tersampaikan kepada peserta didik, maka pendidik akan semakin dekat dengan
tujuan pembelajaran (Nurdyansyah, 2019). Media pembelajaran yang
dimanfaatkan dalam melakukan pembelajaran dapat memberikan semangat dan
menumbuhkan motivasi peserta didik sehingga mampu mendorong kegiatan belajar
dan mengajar menjadi lebih baik (Indriyani, 2019).
Media pembelajaran yang menarik akan mempengaruhi motivasi belajar
peserta didik, ketika media yang di tampilkan dalam pembelajaran itu menarik
maka peserta didik akan terdorong dan tertantang untuk mengetahui apa yang akan
di sampaikan, sehimgga pembelajaran akan lebih menyenangkan. Oleh karena itu,
pendidik harus mampu untuk mengembangkan media pembelajaran untuk
menumbuhkan motivasi belajar peserta didik demi tercapainya tujuan
pembelajaran.
Usaha tersebut juga dilakukan penulis dalam mata kuliah Ekonomi Publik
sebagai calon pendidik dan partisipasi penulis yang berperan sebagai anggota dalam
pengembangan penelitian dosen. Adapun pemilihan mata kuliah ini
dilatarbelakangi oleh kesulitan yang diutarakan oleh peserta didik dimana mata
kuliah Ekonomi Publik dinilai sebagai salah satu mata kuliah yang cukup kompleks
untuk dipahami terutama pada Materi Pajak dan Retribusi Daerah, Konsep Pareto
dan Eksternalitas yang selama ini dikemas kurang menarik. Hal itu menyebabkan
menurunnya motivasi peserta didik dalam mempelajari materi yang disampaikan.
Berdasarkan catatan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan
Pembangunan (OECD), peringkat Programme for International Student
Assessment (PISA) literasi Indonesia pada tahun 2018 berada dalam peringkat 72
dari 77 negara di dunia. Nilai tersebut bertahan dalam 10-15 tahun terakhir. PISA
merupakan metode penilaian internasional yang selanjutnya digunakan indikator
dalam mengukur kompetensi peserta didik di tingkat dunia (Ayunda Pininta Kasih,
2020). Hal tersebut disebabkan kurangnya motivasi peserta dalam membaca
sumber bacaan sehingga kesulitan dalam memahami, merumuskan, dan
Universitas Sriwijaya

menggunakan tafsiran perhitungan matematika yang terstruktur yang juga terjadi


pada materi mata kuliah Ekonomi Publik (S.Sirate & Ramadhana, 2017).
Pernyataan tersebut diperkuat dengan pengalaman penulis sendiri dimana media
yang digunakan pada mata kuliah tersebut dikemas kurang terstruktur sehingga
lebih sulit untuk dipahami. Oleh karena itu, peserta didik memerlukan media
pembelajaran yang dapat melengkapi kekurangan tersebut. Salah satu media yang
cocok dikembangkan sebagai bahan ajar peserta didik adalah E-Modul.
E-Modul pembelajaran adalah jenis bahan ajar yang disusun secara sistematis
dengan bentuk menarik yang bisa diakses secara mandiri oleh peserta didik maupun
dimanfaatkan secara mandiri dalam menunjang proses pembelajaran. Penyusunan
E-Modul yang baik diharapkan mampu meningkatkan literasi peserta didik. Tujuan
utama dalam penyusunan E-Modul adalah menyederhanakan penyajian bahan ajar
sehingga tidak bersifat kaku dan membosankan. Selain itu penggunaan modul
mampu memberikan kelebihan dalam peyajian bahan ajar yang fleksibel, karena
dengan menggunakan modul diharapkan keterbatasan ruang, waktu dan fisik
peserta didik maupun pendidik juga dapat teratasi (Sukardiyono, 2013). Kelebihan
yang dimiliki E-Modul tersebut selaras dengan pendapat Puspitasari (2013:2) yang
mengemukakan bahwasannya penggunaan modul dalam proses pembelajaran dapat
meminimalisir beberapa masalah dalam pelaksanaan pembelajaran dan dapat
meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan berpikir kritis peserta didik.
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Maya R. Kalogirou et al., (2021)
mengemukakan bahwa penggunaan E-Modul ini sangat efektif dalam membantu
pelajar dalam memahami materi yang sulit untuk dipahami dengan menggunakan
media konvensional lainnya. Penelitian lainnya dilakukan oleh Hendri (2018) yang
melakukan pengembangan terhadap media pembelajaran modul untuk digunakan
dalam membantu proses pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada
jurusan akuntansi yang dimana penggunaan E-Modul memberikan efek yang sangat
positif terhadap peningkatan motivasi belajar, prestasi belajar peserta didik dan
peningkatan kualitas dalam proses pembelajaran itu sendiri. Hasil baik tersebut
ditunjukan dari nilai akhir yang siswa dapatkan sebesar 73,91%, nilai tersebut
Universitas Sriwijaya

dikategorikan sangat baik dan 8,69% pada kategori baik serta 17,39% tersebut
dikategorikan cukup.
Hasil lain didapatkan dari observasi yang dilakukan selama proses
pembelajaran dilaksanakan dimana siswa yang dikategorikan sangat aktif mencapai
76,08% sedangkan 23,91% termasuk pada kategori aktif. Kedua penelitian tersebut
selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan dengan oleh Anderson et al., (2021)
mengemukakan bahwa proses pembelajaran dengan memanfaatkan E-Modul dapat
menunjang kebutuhan pembelajaran, dimana penggunaan E-Modul menghadirkan
proses yang inovatif, menarik dan Interaktif. E-Modul dikembangkan sebagai
bahan ajar yang mengacu pada keterampilan literasi dengan tujuan untuk
menyediakan bahan ajar sebagai pedoman dalam materi Pajak dan Retribusi
Daerah, Konsep Pareto dan Eksternalitas. Selain itu, E-Modul ini akan dikemas
dengan memanfaatkan perangkat digital, hal ini dilakukan agar E-Modul yang
disusun mudah untuk diakses peserta didik dimana dan kapan saja, sehingga proses
pembelajaran bisa dilaksanakan secara mandiri oleh masing masing peserta didik.
Berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penelitian ini
mengembangkan E-Modul yang dikemas berdasarkan dengan silabus serta tujuan
pembelajaran mata kuliah Ekonomi Publik sehingga lebih mudah untuk dipahami
yang kemudian akan diukur pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik.
Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan media pembelajaran pada mata
kuliah Ekonomi Publik pada materi Pajak dan Retribusi Daerah, Konsep Pareto dan
Eksternalitas berupa E-Modul yang mampu meningkatkan motivasi belajar peserta
didik. Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis berkenan untuk melaksanakan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan E-Modul Terhadap Motivasi
Mahasiswa pada Mata Kuliah Ekonomi Publik”

1.2 Permasalahan Penelitian


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, adapun rumusan masalah dalam
penelitian ini mengenai bagaimana pengaruh penggunaan E-Modul pada mater
Pajak dan Retribusi Daerah, Konsep Pareto dan Eksternalitas terhadap motivasi
belajar mahasiswa.
Universitas Sriwijaya

1.3 Tujuan Penelitian


Mengacu kepada rumusan masalah penelitian ini, adapun tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menanalisis pengaruh penggunaan E-
Modul pada mater Pajak dan Retribusi Daerah, Konsep Pareto dan Eksternalitas
terhadap motivasi belajar mahasiswa.

1.4 Manfaat Hasil Penelitian


Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dijabarkan, diharapkan penelitian
ini memiliki manfaat sebagai berikut.
1. Secara teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat ikut berperan aktif dalam
memajukan ilmu pengetahuan terutama dalam pengembangan model
pembelajaran pendidikan, menjadi bahan acuan serta pertimbangan bagi
penelitian selanjutnya.
2. Secara praktis
a. Bagi FKIP Universitas Sriwijaya
Dapat menjadi bahan masukan bagi lembaga dalam pelaksanaan
pembelajaran, terutama pada mata kuliah Ekonomi Publik dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran yang lebih menarik dan
menyenangkan.
b. Bagi Penulis
Penulis dapat menambah pengetahuan mengenai pengembangan
perangkat pembelajaran yang berupa E-Modul dan memenuhi salah satu
syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan.
c. Bagi Mahasiswa
Menambah motivasi mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah Pajak
dan Retribusi Daerah karena memiliki media pembelajaran yang
membantu meningkatkan motivasi belajar serta pemahaman materi yang
akan berkontribusi dalam tercapainya tujuan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai