PENDAHULUAN
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menjadi modal utama yang harus dimiliki
dimiliki oleh seseorang tidak akan dapat berkembang apabila seseorang tersebut
Bukan hanya di kehidupan saat ini, melainkan dalam kehidupan yang mendatang.
laku menjadi kebutuhan pokok bagi manusia. Oleh karena itu setiap manusia
1
2
yang diharapkan maka perlu adanya suatu proses pembelajaran yang baik dan
kegiatan belajar mengajar antara siswa dengan guru. Kegiatan belajar di sekolah
didukung oleh sarana dan prasarana serta aturan yang sudah dirancang.
berlaku, melakukan kegiatan seminar untuk guru agar guru dapat memberikan
yang berlaku sekarang. Kurikulum merupakan suatu bagian yang penting dalam
bidang pendidikan. Tanpa adanya kurikulum maka pendidikan akan susah untuk
diatur dan cenderung tidak sesuai apa yang diinginkan. Kurikulum merupakan
pembelajaran yang akan digunakan sebagai pedoman oleh guru atau pengajar
sekolah, guru, orangtua, dan siswa (Kurniaman dan Edy, 2017). Kurikulum yang
memiliki cakupan yang sangat luas seperti ranah kognitif, ranah afektif, serta
ranah psikomotor. Dengan demikian, potensi prestasi yang dimiliki oleh peserta
pelajaran lainnya (Sari., dkk, 2018). Dengan mengaitkan antara mata pelajaran
satu dengan yang lainnya, maka peserta didik akan memperoleh pengetahuan,
bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran tematik dalam Kurikulum 2013 lebih
berpusat pada siswa dari pada guru. Siswa dituntut lebih aktif pada saat mengikuti
proses pembelajaran dan guru hanya berfungsi sebagai fasilitator dan informan
bagi siswa. Sehingga guru dapat membantu siswa dalam berfikir lebih inovatif,
mandiri, dan aktif. Dengan demikian guru dapat menciptakan suasana belajar
menjadi lebih aktif agar siswa merasa senang saat mengikuti proses pembelajaran.
Secara harifah kata media berasal dari bahasa latin medium yang artinya
sebagai perantara (Mustika, 2015). Media pembelajaran adalah alat bantu yang
siswa (Tafonao, 2018). Media pembelajaran adalah sebuah alat bantu yang
dijadikan sebagai suatu alat bantu yang dapat digunakan untuk menyampaikan
suatu tujuan yang diharapkan (Karo-Karo & Rohani, 2018). Hal ini berarti media
4
maksimal. Jadi pengertian media pembelajaran adalah media alat bantu yang
belajar dan dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran yang
akan diajarkan (Dewanti, dkk., 2018). Pemilihan media pembelajaran yang tepat
pencapaian tujuan belajar bagi siswa dengan baik. Selain itu sebelum memilih
media pembelajaran apa yang akan digunakan, maka guru sebaiknya memahami
tepat maka siswa akan tertarik dan cepat dalam memahami materi yang akan
diajarkan. Siswa juga tidak akan merasa cepat bosan saat mengikuti proses
Corona virus merupakan salah satu virus yang telah menginfeksi jutaan
orang lebih di 200 Negara di dunia dan menyebabkan kematian. Salah satunya
mengajar tetap berjalan dengan baik dan guru harus memastikan siswa memahami
5
(Putria., dkk. 2020). Guru dan siswa dapat melakukan pembelajaran daring
aplikasi lainnya. Dengan pembelajaran daring seperti ini inovasi baru dalam
siswa.
daring seperti ada beberapa siswa dan orangtua yang tidak memiliki handphone
materi yang diberikan secara daring oleh guru, siswa merasa bosan dengan
dan tugas melalui buku siswa, media yang digunakan masih sederhana dan kurang
kesehatan mata anak. Selain itu, sesuai dengan tahap perkembangan pada anak
sekolah dasar mereka masih dalam tahap operasional konkret yang artinya anak
siswa kurang paham saat guru menjelaskan materi yang diajarkan. Media juga
6
sangat bermaanfaat bagi siswa dalam membantu pola belajar siswa yang nantinya
Salah satu bagian penting yang harus dikembangkan adalah materi dan
guru yang belum mengembangkan materi dan media secara maksimal dalam
pada buku siswa dan buku guru. Guru hanya memakai media sederhana dalam
pada kelas I (satu) bahwa materi yang tersedia dalam buku masih sangat terbatas.
Dengan demikian siswa merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran dan dapat
semangat siswa untuk belajar sudah tidak ada maka tujuan pembelajaran yang
diharapkan tidak bisa tercapai secara maksimal. Saat siswa merasa malas belajar,
pemahaman terhadap materi yang diajarkan tidak bisa dipahami oleh siswa secara
6) 91,1% guru merasa perlu dikembangkan media menjadi media fun thinkers, 7)
82,2% guru merasa kehadiran media fun thinkers dimasa pandemi dapat
membantu siswa dalam belajar di rumah, 8) 84,4% guru merasa media fun
bahwa media fun thinkers dapat mengemas materi pelajaran dengan cara yang
berbeda, 10) 88,9% guru menyatakan bahwa media fun thinkers dijadikan sebagai
mencangkup beberapa mata pelajaran menjadi satu dengan berbasis soal fill the
pelajaran saja, materi pembelajaran yang ada pada buku siswa masih kurang
lengkap dan luas, kurangnya kreatifitas guru dalam mengembangkan materi dan
media pembelajaran. Sehingga guru tidak memiliki sumber lain selain buku siswa
untuk dipelajari secara luas oleh siswa. Dengan demikian pengembangan media
beberapa mata pelajaran. Pembuatan soal tipe fill the blank dilakukan dengan
memasukkan jawaban soal diantara kata atau kalimat yang kosong yang kemudian
harus diisi oleh peserta didik dengan tepat Hernawati (dalam Ikhwan, dkk., 2015).
Soal tipe fill the blank menuntut siswa untuk menjawab soal lebih teliti. Maka
8
media pembelajaran fun thinkers berbasis soal fill the blank unyuk siswa SD kelas
I (satu).
Media fun thinkers merupakan media interaktif yang dibuat untuk dapat
meningkatkan semangat belajar siswa, dapat meningkatkan rasa ingin tau siswa,
(Saroh, 2016). Media fun thinkers adalah media yang dikemas untuk menciptakan
senang dan tidak bosan untuk mengikuti proses pembelajaran. Media fun thinkers
tipe soal berbasis fill the blank dengan cara mengisi jawaban yang rumpang pada
soal. Fill the blank adalah salah satu tipe pertanyaan yang terdapat bagian kosong
atau rumpang dimana peserta didik pada saat mengerjakan soal harus mengisi
bagian-bagian yang kosong dengan jawaban yang jelas dan tepat. Harapan
masalah dalam penelitian ini yaitu pada pengembangan media fun thinkers
berbasis soal fill the blank untuk siswa SD kelas 1 pada tema 3 kegiatanku.
10
1) Bagaimana proses pengembangan media fun thinkers berbasis soal fill the
2) Bagaimana validitas media fun thinkers berbasis soal fill the blank yang
3) Bagaimana respon guru dan siswa terhadap media fun thinkers berbasis soal
fill the blank yang dikembangkan untuk siswa SD kelas 1 pada tema 3
kegiatanku ?
fill the blank yang dikembangkan untuk siswa SD kelas 1 pada tema 3
kegiatanku.
2) Untuk mengetahui validitas media fun thinkers berbasis soal fill the blank
3) Untuk mengetahui respon guru dan siswa terhadap media fun thinkers
berbasis soal fill the blank yang dikembangkan untuk siswa SD kelas 1 pada
tema 3 kegiatanku.
11
Secara umum manfaat penelitian dibagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis
dan manfaat praktis. Adapun manfaat yang diperoleh dipaparkan sebagai berikut.
pengembangan media fun thinkers berbasis soal fill the blank untuk siswa SD
1) Bagi Siswa
Hasil penelitian ini dapat memberikan suasana baru dalam kegiatan proses
pembelajaran, dan dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga siswa lebih
cepat dalam memahami materi yang diberikan. Selain itu siswa merasa senang
2) Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif atau referensi dalam
Spesifikasi produk yang diharapkan pada media fun thinkers adalah sebagai
berikut.
dapat digunakan untuk beberapa mata pelajaran yang dirangkai menjadi satu
2) Cover depan media fun thinkers didesain dengan menggunakan warna yang
3) Setelah cover terdapat daftar isi di dalam media buku fun thinkers.
5) Latihan soal yang diberikan sesuai dengan materi yang dipaparkan pada
6) Media yang digunakan berbentuk buku dan memiliki bingkai kotak peraga
yang terdapat balok sebagai nomor angka yang disertai warna dibelakang
balok.
pada buku guru dan siswa kelas 1 tema 3 kegiatanku, merancang desain,
8) Media fun thinkers memiliki ukuran A3. Untuk bingkai media fun thinkers
9) Bahan yang digunakan pada media fun thinkers yaitu mengunakan kertas
Berdasarkan spesifikasi produk diatas, maka dapat dilihat gambar media fun
thinkers berbasis soal fill the blank pada Gambar 1.1, Gambar 1.2, Gambar 1.3,
Gambar 1.1
Alat Peraga Media Fun Thinkers
Gambar 1.2
Sampul Media Fun Thinkers
14
Gambar 1.3
Bagian Isi Media Fun Thinkers
Gambar 1.4
Cara Bermain Media Fun Thinkers
dapat membantu suasana belajar siswa menjadi lebih menyenangkan dan tidak
15
pembelajaran, yang kemudian siswa akan lebih mudah memahami terkait latihan
saat proses pembelajaran. Jika siswa tidak memahami secara utuh materi apa yang
diajarkan, maka materi yang diajarkan tidak bisa optimal dipahami oleh siswa.
Dengan demikian, materi akan dipahami secara maksimal oleh bantuan media fun
fill the blank di kelas 1 (satu) pada tema 3 kegiatanku adalah sebagai berikut.
Pengembangan media fun thinkers berbasis soal fill the blank dilakukan
sehinggga siswa akan tertarik dan akan meningkatkan minat belajar siswa di
melalui media pembelajaran fun thinkers berbasis soal fill the blank.
1) Pengembangan media pembelajaran fun thinkers berbasis soal fill the blank
kegiatanku.
pengembangan pada tahap yang digunakan yaitu hanya sampai pada tahapan
sebagai berikut.
pembelajaran.
2) Media pembelajaran adalah media alat peraga yang digunakan sebagai alat
sebagai alat bantu dalam kegiatan pembelajaran bagi guru dan siswa yang
didalamnya terdapat latihan soal yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
17
4) Fill the blank (pengisian kata rumpang) merupakan jenis soal rumpang yang
dihilangkan dengan diberikan titik-titik pada jawaban soal yang harus diisi.
pengembangan.