SKRIPSI
OLEH :
NIM :1702101227
2023
BAB I
PENDAHULUAN
belajar juga merupakan proses kompleks yang terjadi dalam kehidupan setiap
orang, sejak lahir hingga meninggal. Setiap orang membutuhkan proses yang
dan proses belajar. Artinya, belajar dan belajar adalah proses penting bagi
seseorang untuk menjadi dewasa. Salah satu tanda seseorang telah belajar
yaitu peserta didik, pendidik dan sumber belajar, yang berlangsung dalam
suatu lingkungan belajar untuk mencapai suatu hasil, hasil yang diinginkan,
belajar terpadu yang mengaitkan beberapa mata pelajaran ke dalam satu tema,
tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai sarana untuk
siswa dan tentu saja akan membuat pembelajaran lebih bermakna. Meskipun
semua siswa dapat menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru
dengan baik, terutama siswa sekolah dasar. Guru memiliki peran penting
dalam proses belajar mengajar dan harus bisa menjadi motivator dengan
menciptakan kondisi yang tepat dan mengarahkan siswa untuk melakukan
aktivitas belajar.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan faktor
belajar siswa. Media yang menarik akan mempengaruhi hasil belajar siswa,
jika guru menyajikan media pembelajaran yang menarik, maka siswa akan
merasa terdorong dan merasa tertantang untuk mengetahui apa yang akan
diskusi, dan pendalaman materi kepada siswa. Guru jarang mereview materi
pengajaran guru. Alasan kedua adalah keterbatasan alat dan bahan untuk
berteknologi tinggi. dan kurangnya fokus siswa dalam belajar. Hal ini juga
temannya dan kemudian melakukan hal lain. Hal itu menyebabkan mereka
belajar siswa.
Ponorogo, ibu Yekti Nurwahyuni, selaku guru kelas, mengatakan bahwa dia
media powerpoint. Ini tentu saja bertujuan untuk memudahkan siswa dalam
belajar, selain itu, mengajak siswa agar lebih semangat untuk melakukan
karena di dalamnya terdapat banyak pilihan animasi yang menarik yang dapat
merupakan hasil yang dicapai dalam bentuk angka atau skor setelah diberikan
tes hasil belajar kepada siswa dalam waktu tertentu, dan mem membantu
pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan pada akhirnya akan
disampaikan kepada siswa dalam segala keterbatasan ruang. dan waktu Media
menerima konsep yang sama, selain itu guru lebih produktif dan dapat
dan gaya belajar yang beragam, ada yang cepat memahami hanya dengan
mendengar dan ada juga yang mudah memahami dengan melihat atau
pembelajaran seperti media audio visual. Media audio visual adalah media
yang dapat didengar dan dilihat secara bersamaan dan dapat menggerakkan
televisi diam dengan slide dan suara, televisi dengan gambar dan suara.
memiliki perbedaan gaya dan karakteristik belajar yang beragam. Ada siswa
yang cepat memahami hanya dengan mendengar, ada juga yang cepat
adalah media audio visual. Media ini bisa meningkatkan pemahaman siswa
dapat didengar dan dilihat secara bersamaan. Media ini menggerakkan indra
yang dapat digunakan termasuk televisi diam, slide dan suara, televisi, dan
dari ahli media, 75% mendapat kriteria "layak" dari ahli media, 95%
mendapat kriteria "sangat baik" dari ahli bahasa, 98,44% mendapat kriteria
"sangat sesuai" dari guru, dan 94,83% mendapat kriteria "sangat sesuai" dari
media ini layak digunakan sebagai sarana pembelajaran oleh guru. (Avy
Anggraeni, 2021)
tersedia.
3.5 Menjelaskan nilai dan kesetaraan pecahan mata uang dan 4.5
B. Batasan Masalahi
1. Penelitian ini terbatas pada kegiatan belajar pada mata pelajaran Tematik
3. Fokus penelitian yang ingin diukur adalah kemampuan siswa kelas II SDN
inilai dan ikesetaraan ipecahan imata uang idan Mengurutkan nilai imata
C. Rumusan Masalah
iKabupaten Ponorogo?
D. Tujuan Penelitian
Ponorogo.i
E. Kegunaan Penelitian
1. Bagi ipeneliti
tentang pembelajaran.
media ipembelajaran.
3. Bagi iGuru
4. Bagi isekolah
Sebagai isalah satu iupaya untuk imendorong iguru mengembangkan
A. KAJIAN iPUSTAKA
1. Media Pembelajaran
namun harus diakui bahwa siswa dapat belajar dari berbagai sumber
berikut:
perlengkapan kelas.
atau SLB.
berbagai cara.
3) Alternatif pemilihan media, atau tersedianya berbagai media yang
lain-lain
lain-lain
2014: 80
siswa.
1) Media Visual
Media visual adalah metode komunikasi yang
gambar, dan grafik untuk secara aktif menarik mata terhadap pesan
salah satu dari panca indera kita. Oleh karena itu, perlu dibuat
adalah gambar yang dapat kita lihat secara fisik dengan mata kita,
2) Media Audial
sebagai audio atau suara. Radio, musik, suara manusia yang sering
ك َح ِسْيبًا ِ
َ كۗ َك ٰفى بَِن ْف ِس
َ ك الَْي ْو َم َعلَْي َ َا ْقَرْأ كِتٰب
suara saja. Contoh dari media audio visual adalah film, video,
2016: 23
siswa.
animasi atau video game. Hal ini dapat membantu siswa untuk
still iartinya idiam /ibisu. iProjected still imedia iadalah isalah satu
audio iatau ihanya ivisual isaja. Contoh idari imedia ini iyaitu
6) Media Teks
antara lain:
pemahaman siswa.
a) Pendahuluan
yang ada.
g) Menyajikan narasi
h) Merenungkan
2. Power Point
a. Pengertian Power Point
maupun masyarakat.
PPT i2010 ihadir idengan isejumlah ifitur -ifitur ibaru. iSebagian fitur -
ahli, dan sederhana. Microsoft PPT akan membuat konsep, ide, dan
konten lebih menarik, mudah dipahami, dan jelas (M. Syamsul Hadi,
2008, hal 1). Sementara itu, Microsoft PPT 2010 memiliki sejumlah
fitur yang sudah ada, sementara yang lain sepenuhnya asli. Aplikasi
Microsoft PPT 2010 yang lebih ideal, efektif, dan serbaguna dihasilkan
Microsoft Power Point akan membuat konsep, ide, atau konten menjadi
Point
sebagai iberikut:
1) Pastikan semua bahan dan alat sudah lengkap dan siap digunakan.
3) Garis besar untuk siswa apa yang harus mereka lakukan selama
proses pembelajaran.
tenang anak-anak.
Point:
1) Mudah digunakan
6) Penggunaannya disesuaikan
berbeda.
presentasi menarik.
ajar
digunakan
presentasi merepotkan.
perbaikan.
3. Hasil Belajar
dua jenis faktor dasar yang mempengaruhi hasil belajar siswa: faktor
dipenuhi sangat dipengaruhi oleh masalah ini. Ciri-ciri lain yang ada
hasil belajar siswa selain pengaruh internal dan kontekstual. Hal ini
1) Pemahaman Konsep
memahami dan mengolah apa yang mereka baca, lihat, alami, atau
rasakan dalam bentuk penelitian. temuan atau pengamatan
2) Keterampilan Proses
3) Sikap
Tafsir 2008 adalah bentuk perubahan perilaku atau hasil belajar yang
yang berbeda:
masalah).
4. Pembelajaran Tematik
idalam satu bidang istudi atau ilebih, dan idengan berbagai ipengalaman
lainnya.
sama.
terhadap masalah
4) Dengan menggabungkan pengalaman pribadi mahasiswa dengan
lebih efektif.
sekaligus, ditawarkan dalam dua atau tiga kali pertemuan, dan sisa
5) Beradaptasi
digabungkan
Siklus 1: Siklus 1:
menerapkan menerapkan
Hasil belajar
media media
siswa rendah
pembelajaran pembelajaran
power poin power poin
saat proses saat proses
C. HIPOTESIS TINDAKAN
ini dibuat hanya sementara karena solusi yang ditawarkan hanya didasarkan
pada teori yang ada dan belum pada bukti empiris yang dikumpulkan melalui
2018: 63).
Ponorogo maka hasil belajar siswa pada pembelajaran tema kelas II akan
meningkat.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Ponorogo.
2. Waktu Pelaksanaan
Peneliti menggunakan dua siklus, atau (Siklus 1) dan (Siklus 2) pada Juni
3. Mata Pelajaran
Menilai mata uang dan mengenal kesetaraan mata uang, Kelas II Semester
4. Jumlah Siswa
5. Karakteristik Siswa
lulus SMP dan SMA, hal ini mengakibatkan orang tua menyerahkan
sepenuhnya masalah pendidikan kepada guru (sekolah). Karena mereka
dan pendidikan orang tua biasanya hanya sampai tamat SMA. Karena
tindakan kelas ini berarti bahwa peneliti bekerja sama dengan instruktur
pada mata kuliahnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan meningkatkan
isu-isu aktual yang muncul di kelas dan untuk meningkatkan partisipasi nyata
C. Subjek Penelitian
Ada 15 siswa yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini
ini:
1. Observasi
Lembar observasi dibagi menjadi dua bagian: satu untuk kegiatan siswa
dan satu lagi untuk kegiatan guru. Lembar observasi dilengkapi dengan
Guru yang mengajar di kelas memberikan arahan dan validasi untuk soal-
E. Prosedur Penelitian
Masalah PTK bermula dari guru yang merasa ada yang tidak beres dengan
penelitian yang disebut PTK (2) Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki
agar lebih efektif. Oleh karena itu, guru tidak boleh mengorbankan proses
siklus. Dalam penelitian ini peneliti membuat dua siklus yang masing-masing
dalam penelitian ini. Model Kurt Lewin dan model ciptaan Stephan Kemmis
menurut Kurt Lewin, terdiri dari empat komponen dalam satu siklus atau
sebagai suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh
secara sosial. Pandangan ini sejalan dengan pandangan Elliot (1982) bahwa
darinya.
Identifikasi Masalah
Refleksi
Pelaksanaan
REFLEKSI
Identifikasi Masalah
Refleksi
Pelaksanaan
Refleksi
3. Observasi (Observe),
Dengan memberikan formulir observasi atau dengan cara lain yang sesuai
4. Refleksi (Reflecting),
dilakukan atau hasil yang telah dikumpulkan sebagai bentuk dampak dari
dari fase ini. Seberapa baik dan seberapa jauh langkah-langkah yang
a. Gambaran Siklus I
ada dua siklus yang diperbolehkan untuk penelitian ini, dan peneliti
dari Siklus 1 jika Siklus 1 berhasil. Hasil dari siklus 1 akan diperkuat
e) Pembelajaran
2) Acting (pelaksanaan) Tindakan
pembelajaran PowerPoint.
materi pelajaran.
d) Melakukan penilaian.
3) Observasing (observasi/pengamatan)
berikutnya.
mengerjakan tugas.
b. Gambaran Siklus II
1) Planning (perencanaan)
dari siklus I.
2) Acting (pelaksanaan)
3) Observasing (observasi/pengamatan)
4) Reflecting (refleksi)
Bungkal Ponorogo.
F. Instrumen Penelitian
Salah satu alat yang digunakan dalam penelitian untuk mencari data
graded scale sebagai alat penelitian mereka dalam penelitian ini. Kualitas
penelitian ini:
1. Lembar Observasi
observasi dibagi menjadi dua bagian: satu untuk kegiatan siswa dan satu
untuk soal-soal yang akan ada pada tes ini di masa lalu.
data karena pada titik inilah semua data dikumpulkan dan temuan penelitian
sebagai iberikut:
F
n= X 100 %
N
Keterangan:
Jika lebih dari 65% siswa berhasil, maka jumlah anak dikatakan
PKK =
X 100%
dianggap berhasil.
2 66-79 Baik
3 56-65 Cukup
4 40-55 Kurang
5 30-39 Gagal
klasikal ituntas belajar ijika kelas itersebut imendapat nilai i80 siswa
pembelajaran dapat dinilai. Hasil posttest dan kuis merupakan jenis data
siswa.
nilai KKM 75, sedangkan kelas secara keseluruhan mendapat nilai 80.
F
n= X i100 %
N
Keterangan:
rumus ini. Siswa dinyatakan tamat jika hasil belajarnya sama atau lebih
tinggi dari KKM. Jika belum mencapai KKM atau di bawahnya, maka
H. Indikator Penilaian
persentase berikut:
85%.