Anda di halaman 1dari 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI MEDIA INTERAKTIF

BERBASIS ARTICULATE STORYLINE PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL

Oleh:
MUTIA ULFA
1916041025
Pendidikan IPA Reguler A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan aktifitas yang dilakukan guru dan peserta didik dalam
lingkungan belajar yang membutuhkan komponen-komponen pembelajaran meliputi tujuan
pembelajaran, materi, pendidik atau guru, peserta didik atau siswa, metode, media
pembelajaran, situasi atau lingkungan dan evaluasi (Putra, 2013). Keberhasilan sebuah
pembelajaran dapat dicapai melalui pembentukan komunikasi yang efektif antarkomponen
belajar. Salah satu cara untuk membentuk komunikasi efektif adalah dengan menggunakan
media pembelajaran. Media pembelajaran mempunyai peran sebagai teknologi pembawa
informasi yang dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran. Melalui media pembelajaran,
bahan ajar akan tersampaikan kepada siswa secara lebih efektif (Fatimah et al., 2014).

Merujuk pada perspektif teori konstruktivisme, ada banyak faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa yang berasal dari dalam maupun luar diri siswa. Faktor
motivasi belajar yang ada dalam diri merupakan salah satu faktor yang diduga ikut(Andriani
dan Rasto, 2019). Motivasi berasal dari kata motif yakni kondisi dalam diri individu yang
mendorong individu untuk melakukan aktivitas tertentu baik disadari maupun tidak untuk
mencapai tujuan tertentu (Winarni, Anjariah, & Romas, 2016). Motivasi belajar dapat
diartikan sebagai daya pendorong untuk melakukan aktivitas belajar tertentu yang berasal
dari dalam diri dan juga dari luar individu sehingga menumbuhkan semangat dalam belajar
(Monika & Adman, 2017).

Hingga kini, guru masih menjadi pusat sumber belajar siswa selain buku, sehingga guru
menjadi pusat interaksi dan bertanya bagi peserta didik. Padahal, teknologi berkembang
semakin cepat bahkan di dunia pendidikan, seharusnya guru bukan lagi menjadi pusat dalam
kegiatan pembelajaran, melainkan adanya pemanfaatan teknologi sebagai sumber belajar
yang tidak terbatas dan mudah diakses oleh siswa.

Untuk melengkapi komponen belajar dan pembelajaran di sekolah, sudah seharusnya


guru memanfaatkan media atau alat bantu yang mampu merangsang pembelajaran secara
efektif dan efisien (Novita, 2020). Media pembelajaran berfungsi sebagai salah satu sumber
belajar bagi siswa untuk memperoleh pesan dan informasi yang berikan oleh guru sehingga
materi pembelajaran dapat lebih meningkat dan membentuk pengetahuan bagi siswa. Manfaat
dari media pembelajaran, dapat meningkatkan motivasi dan minat belajara siswa sehingga
siswa dapat berpikir dan menganalisis materi pelajaran yang diberikan oleh guru dengan baik
dengan situasi belajar yang menyenangkan dan siswa dapat memahami materi pelajaran
dengan mudah. (Nurrita, 2018).

Salah satu alternatif pilihan adalah media pembelajaran interaktif berbasis komputer
sebagai bentuk media pembelajaran yang mampu mengkongkretkan materi yang bersifat
abstrak serta adaftif dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Yanto,
2019). Pembelajaran interaktif diharapkan dapat membantu proses pembela-jaran lebih
menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat berkurang, kualitas belajar siswa
dapat ditingkatkan, dan proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja,
serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan (Maharani, 2015).

Ada beberapa fungsi Media Pembelajaran Interaktif dan hubungannya yang


dikemukakan, yaitu: (1) fungsi atensi, berupa fungsi untuk menarik dan mengumpulkan pusat
perhatian siswa dan minat awal siswa pada media yang digunakan sebagai perantara
penyampaian bahan ajar atau informasi oleh guru; (2) Fungsi afektif, berupa fungsi media
visual yang dapat membuat materi pelajaran terlihat lebih menarik bagi siswa sehingga dapat
menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna; (3) Fungsi kognitif, berupa fungsi Media
Pembelajaran Interaktif dalam memperlancar attau memaksimalkan ketercapaian tujuan
kegiatan pembelajaran, juga mempermudah siswa dalam mengingat dan memahami materi
ajar yang ditampilkan dalam media tersebut; (4) Fungsi kompensatoris, dimana Media
Pembelajaran Interaktif berfungsi sebagai pemberi bantuan kepada siswa yang mengalami
kelemahan dalam membaca untuk memahami, mengorganisasikan, dan mengingat dengan
baik informasi yang telah diterima (Azhar, 2017: 19).

Articulate Storyline merupakan software yang cocok digunakan untuk membuat sebuah
media pembelajaran interaktif karena di dalamnya tersedia menu-menu yang praktis untuk
dapat menambahkan teks, gambar, animasi, video, hingga kuis, sehingga saat menggunakan
media tersebut, siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Output yang dapat
dihasilkan dari Articulate Storyline juga beragam, bisa digunakan untuk pengguna iOS,
android, dan PC.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Siti Yumini dalam penelitiannya yang
berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Articulate Storyline Pada
Mata Diklat Teknik Elektronika Dasar Di Smk Negeri 1 Jetis Mojokerto” diperoleh hasil
Media pembelajaran interaktif berbasis Articulate Storyline dinyatakan sangat layak
digunakan untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar di kelas maupun sebagai
belajar mandiri siswa. Hal ini diketahui dari hasil penilaian validator terhadap media
pembelajaran memperoleh hasil rating sebesar 87,2% dan dinyatakan sangat layak.

Peneliti memilih materi Pemanasan Global dikarenakan di SMP Negeri 27 Makassar,


pada saat proses pembelajaran pemanasan global, siswa kurang tertarik untuk fokus
mendengarkan materi. Padahal, materi pemanasan global ini berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari yang bisa saja kita hadapi setiap harinya. Berdasarkan hasil observasi yang telah
dilakukan di SMP Negeri 27 Makassar, metode yang digunakan dalam pembelajaran
Pemanasan Global yaitu masih bersifat konvensional. Guru hanya mengandalkan buku paket
sebagai acuan pembelajaran, dan belum menggunakan media pembelajaran interaktif
sehingga siswa kurang termotivasi dan kurang aktif pada saat proses pembelajaran
berlangsung.

Dari uraian di atas, perlu dibuatkannya suatu media pembelajaran interaktif yang menarik
pada materi Pemanasan Global. Selain bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa,
diharapkan juga dapat meningkatkan fokus siswa pada saat proses pembelajaran. Maka dari
itu peneliti bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan Motivasi Belajar
IPA Melalui Pembelajaran Menggunakan Media Interaktif Berbasis Articulate
Storyline Kelas VII SMP N 18 Makassar Pada Materi Pemanasan Global”.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana penggunaan media pembelajaran interaktif yang dapat meningkatkan motivasi
belajar IPA materi Pemanasan Global pada siswa kelas VII SMP N 18 Makassar?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas VII SMP
N 18 Makassar dengan menggunakan media pembelajaran interaktif.

D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat terhadap masalah yang sedang
diteliti. Adapun manfaat yang akan diperoleh terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat teoritis berupa referensi tambahan
tentang prosedur pengembangan media pembelajaarn interaktif yang baik sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti Peneliti dapat menggunakan pengetahuan, wawasan, dan pengalaman
yang diperoleh selama penelitian untuk bekal mengajar yang lebih baik terutama
dalam mengajar IPA. Selain itu juga dapat dijadikan bahan masukan dalam proses
pembelajaran dan memberikan alternatif media pembelajaran yang tepat untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa.
b. Bagi guru Sebagai masukan supaya guru lebih inovatif dalam proses pembelajaran,
menggunakan metode dan media yang bervariasi untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa.

3. Bagi siswa
1) Meningkatkan motivasi belajar dengan penggunaan multimedia pembelajaran
2) Menghilangkan anggapan bahwa IPA adalah pelajaran yang membosan dan sulit
dipahami.
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, R. & Rasto. 2019. Motivasi belajar sebagai determinan hasil belajar siswa. Jurnal
Pendidikan Manajemen Perkantoran, 4 (1): 80-86
Azhar, A. 2017. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Fatimah, F. & Widiyatmoko, A. 2014. Pengembangan Science Comic Berbasis Problem
Based Learning sebagai Media Pembelajaran pada Tema Bunyi dan Pendengaran untuk
Siswa SMP. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia JPII, 3(2): 146-153.
Maharani, Y. S. 2015. Efektivitas Multimedia Pembelajaran Interaktif Berbasis Kurikulum
2013. Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies, 3(1): 31-
40.
Monika, M., & Adman, A. (2017). Peran Efikasi Diri dan Motivasi Belajar dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Pendidikan
Manajemen Perkantoran, 1(1), 110-117.
Novita, R. & Harahap, S. Z. 2020. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata
Pelajaran Sistem Komputer di SMK. Informatika, 8(1): 36-44.
Nurrita, T. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa. MISYKAT Jurnal Ilmu-ilmu Al-Qur’an, Hadist, Syari’ah dan Tarbiyah, 3(1):
171-187.
Putra, I. E. 2013. Teknologi Media Pembelajaran Sejarah melalui Pemanfaatan Multimedia
Animasi Interaktif. Jurnal Teknoif, 1(2): 20-25.
Winarni, M., Anjariah, S., & Romas, M. Z. (2016). Motivasi Belajar Ditinjau Dari Dukungan
Sosial Orangtua Pada Siswa SMA. Jurnal Psikologi. 2(1).
Yanto, D. T. P. 2019. Praktikalitas Media Pembelajaran Interaktif Pada Proses Pembelajaran
Rangkaian Listrik. Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi INVOTEK, 19(1): 75-82.
Yumini, S. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Articulate Storyline
pada Mata Diklat Teknik Elektronika Dasar di SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto. Jurnal
Pendidikan Teknik Elektro, 4(3): 845-849.
REVIEW JURNAL
Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Pembelajaran Menggunakan Media
Interaktif Berbasis Articulate Storyline

NASIONAL

1. Motivasi Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar Siswa (Learning Motivation as


Determinant Student Learning Outcomes)

Motivasi Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar Siswa (Learning


Judul
Motivation as Determinant Student Learning Outcomes)
Penulis Rike Andriani, Rasto
Merujuk pada perspektif teori konstruktivisme, ada banyak faktor yang
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yang berasal dari dalam
Latar belakang maupun luar diri siswa. Faktor motivasi belajar yang ada dalam diri
merupakan salah satu faktor yang diduga ikut mempengaruhi hasil
belajar siswa
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
Tujuan
motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa.
Metode penelitian menggunakan explanatory survey. Teknik
Metode
pengumpulan data menggunakan angket model rating scale.
Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi belajar memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa. Oleh
Hasil
karena itu, hasil belajar siswa dapat ditingkatkan melalui peningkatan
motivasi belajar siswa.

2. Pengembangan Media Pembelajaran JiMat Menggunakan Articulate Storyline

Pengembangan Media Pembelajaran Jimat Menggunakan Articulate


Judul
Storyline
Penulis Nurul Khusnah, Sri Sulasteri, Suharti dan Fitriani Nur
Belum adanya penggunaan media pembelajaran yang berbasis
Latar belakang teknologi khususnya android, medianya masih berupa media biasa
yang tidak dapat digunakan secara klasikal oleh peserta didik.
Tujuan Untuk mengembangkan media pembelajaran JiMat menggunakan
articulate storyline kelas VIII disalah satu smp di Jeneponto yang
memenuhi kriteria valid dan praktis.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Research and Development
Metode
(R&D) model pengembangan ADDIE.
Hasil perolehan data menunjukkan bahwa media pembelajaran JiMat
Hasil menggunakan articulate storyline valid dan praktis serta memenuhi
kriteria minimum yang ditetapkan.
3. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem
Komputer Di SMK

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran


Judul
Sistem Komputer Di SMK
Penulis Rini Novita
Media Pembelajaran Interaktif ini dapat megurangi suasana yang statis
dan dapat menciptakan proses pembelajaran yang efektif, menarik,
Latar belakang interaktif dan menyenangkan. Namun, pemanfaatan komputer dalam
media pembelajaran membutuhkan aplikasi pendukung yang sesuai
dengan tujuan pengembangan media pembelajaran.
Untuk menghasilkan media pembelajaran interaktif yang valid, praktis,
Tujuan dan efektif untuk membantu siswa menguasai mata pelajaran Sistem
Komputer.
Metode Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R&D).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif
valid berdasarkan penilaian masing-masing aspek oleh validator. media
pembelajaran interaktif dinilai praktis berdasarkan observasi dan
Hasil
tanggapan guru dan siswa. Hal ini menunjukkan bahwa, Media
Pembelajaran Interaktif dinyatakan efektif digunakan sebagai media
pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Praktikalitas Media Pembelajaran Interaktif Pada Proses Pembelajaran


Rangkaian Listrik

Praktikalitas Media Pembelajaran Interaktif Pada Proses Pembelajaran


Judul
Rangkaian Listrik
Penulis Doni Tri Putra Yanto
Latar belakang Rangkaian Listrik merupakan salah satu mata pelajaran dasar di
sekolah menengah kejuruan (SMK) yang banyak membahas materi-
materi pembelajaran yang bersifat konsep dan abstrak yang menuntut
peserta didik untuk berkhayal mengenai sesuatu yang tidak tampak.
Pada akhirnya hasil belajar peserta didik akan rendah dan tidak
mencapai target tujuan pelaksanaan proses pembelajaran. Pendidik
mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi pelajaran karena
belum tersedianya media pembelajaran yang mampu membantu
menjelaskan materi pembelajaran yang bersifat abstrak, akibatnya
proses pembelajaran rangkaian listrik tidak berjalan secara optimal.
Mengungkap tingkat praktikalitas dari penggunaan media
pembelajaran interaktif baik oleh guru maupun siswa setelah
Tujuan
menggunakan media pembelajaran interaktif ini didalam proses
pembelajaran.
Subjek dalam penelitian ini adalah 2 orang guru dan 30 orang siswa.
Lembaran Angket yang sudah divalidasi ahli digunakan sebagai
instrumen dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data respon guru
Metode dan respon siswa terkait dengan praktikalitas media. Data yang
didapatkan diolah dengan menggunakan teknik analisis deskriftif
dengan mengacu kepada langkah-langkah sistematis pengujian
praktikalitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan respon guru, tingkat
Hasil praktikalitas media sangat praktis, sedangkan berdasarkan respon
siswa, tingkat praktikalitas media pembelajaran juga sangat praktis.
5. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Menggunakan
Media Power Point Interaktif Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik

Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)


Judul Menggunakan Media Power Point Interaktif Terhadap Hasil Belajar
Peserta Didik
Penulis Nanda Alwardah, Kardinal Sitorus, dan Nuraini
Latar belakang Rendahnya hasil belajar peserta didik dikarenakan peserta didik belum
maksimal terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini
ditunjukkan saat mengikuti proses pembelajaran di kelas, peserta didik
ada yang tidak memperhatikan saat guru menerangkan pelajaran, suka
mengganggu teman, sibuk dengan kepentingannya sendiri seperti
bermain hp, berbicara dengan teman sebangkunya. Pembelajaran yang
dilakukan guru juga belum menggunakan media pembelajaran
sehingga siswa tidak terlibat secara aktif dalam proses belajar
mengajar. Hal ini berakibat pada tidak tertariknya siswa dengan
pembelajaran yang dilakukan sehingga siswa merasa bosan dan
akibatnya berdampak pada hasil belajar yang diperoleh.
Untuk melihat peningkatan hasil belajar IPA kelas VII SMP dengan
Tujuan menerapkan model Problem Based Learning (PBL) dengan
menggunakan media power point interaktif.
Metode Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Terdapat peningkatan hasil belajar IPA peserta didik SMP dengan
Hasil menerapkan model PBL dengan menggunakan media power point
interaktif pada materi Pencemaran lingkungan.
INTERNASIONAL

1. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Menggunakan Articulate Storyline


untuk Siswa

Pengembangan Multimedia Pembelajaran Menggunakan Articulate


Judul
Storyline untuk Siswa
Penulis Fandi Nugroho dan M Iqbal Arrosyad
Pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar sangat terbatas pada
Latar belakang penggunaan media pembelajaran. Lebih banyak menggunakan
pembelajaran yang berpusat pada guru
Untuk menggembangkan multimedia pembelajaran mengunakan
Tujuan articulated storyline yang layak dan efektif bagi peserta didik kelas IV
SD muhammadiyah Pangkalpinang.
Metode Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R&D).
pembelajaran multimedia tematik integratif pada sub tema
Hasil keanekaragaman hayati dan tumbuhan untuk kelas IV SD layak dan
efektif untuk digunakan.

2. Media Kunci Dikotomi Interaktif-Invertebrata: Meningkatkan Motivasi Belajar


Siswa di Sekolah Menengah Pertama Artikel di Jurnal Internasional Teknologi
Informasi dan Pendidikan

Media Kunci Dikotomi Interaktif-Invertebrata: Meningkatkan Motivasi


Judul Belajar Siswa di Sekolah Menengah Pertama Artikel di Jurnal
Internasional Teknologi Informasi dan Pendidikan
Rizhal Hendi Ristanto, Mieke Miarsyah, Ilena Amalia Luthfi, Endah
Penulis
Kristiani, dan Risky Hasanah
Latar belakang Penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi merupakan salah
satu ciri pembelajaran abad 21 yang identik dengan kecerdasan buatan,
otomatisasi dan digitalisasi. Media audio visual diperlukan untuk
pemahaman siswa. Ciri-ciri makhluk hidup disusun secara dikotomis,
menampilkan klasifikasi makhluk hidup yang dikenal dengan kunci
dikotomis. Kunci dikotomis adalah alat yang memungkinkan pengguna
untuk menentukan identitas makhluk hidup. Kunci dikotomis sulit
diterapkan pada siswa. Hal ini disebabkan minat menggunakan kunci
dikotomis tidak sama untuk setiap siswa.
Untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif tentang
Tujuan
klasifikasi organisme.
Penelitian ini menggunakan modifikasi metode 4D (Define, Design,
Metode
Develop, and Disseminate from Thiagarajan et al., 1974).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa antarmuka digital meningkatkan
pengambilan keputusan dan proses belajar mandiri ketika siswa
melakukan tugas identifikasi spesies yang kompleks. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa identifikasi makhluk hidup menggunakan
Hasil
peralatan digital meningkatkan proses belajar siswa. Invertebrata-
IDKM meningkatkan motivasi belajar khususnya siswa sekolah
menengah pertama karena mendorong interaksi dan penggunaan
teknologi.

3. Media Interaktif dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang untuk SMK


Sekolah

Media Interaktif dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang untuk


Judul
SMK Sekolah
Penulis N. Haristiani
Pada umumnya dalam metode pengajaran konvensional, siswa
ditugaskan untuk menghafal kosakata dan melakukan beberapa latihan.
Meski cara ini sudah banyak digunakan, namun cara ini kurang efektif
Latar belakang karena membuat siswa bosan. Memang, motivasi belajar bahasa ini
akan berkurang. Dengan demikian, metode pengajaran yang efektif
harus ditemukan untuk membuat siswa lebih mudah memahami
kosakata.
Untuk mengembangkan model media interaktif pembelajaran bahasa
Tujuan Jepang dan untuk menguji pengaruhnya terhadap kemampuan siswa
dalam mengingat kosakata bahasa Jepang.
Penelitian ini dilengkapi dengan metode pra-eksperimen, one group
Metode
pretest-posttest design, dan kuesioner.
Hasil Hasil pretest dan posttest menunjukkan bahwa penggunaan media
interaktif ini meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami dan
menggunakan kosakata bahasa Jepang. Kuisioner menunjukkan respon
positif dari siswa.

4. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualized


Interactive Media Assistance Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis
Siswa

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted


Judul Individualized Interactive Media Assistance Terhadap Kemampuan
Komunikasi Matematis Siswa
Penulis Yarmasi, Mutia Fonna, dan Mursalin
Banyak siswa menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang
sulit dan menakutkan. Siswa hanya menganggap matematika sebagai
mata pelajaran yang memasukkan angka ke dalam rumus dan proses
Latar belakang
menghafal pelajaran. Hal ini mengakibatkan rendahnya kemampuan
komunikasi matematis siswa khususnya dalam menyelesaikan tugas
matematika yang berbentuk cerita.
Untuk melihat kemampuan komunikasi matematis siswa yang
dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team
Tujuan
Assisted Individualized (TAI) berbantuan media interaktif lebih baik
dibandingkan dengan pembelajaran saintifik.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Desain
Metode
penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group
posttest-only design.
Melalui pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualized
Hasil (TAI) berbantuan media interaktif memberikan pengaruh dibandingkan
dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran saintifik.
5. Bahan Ajar Interaktif Berbasis Edmodo sebagai Media Alternatif Pembelajaran
IPA untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP

Bahan Ajar Interaktif Berbasis Edmodo sebagai Media Alternatif


Judul Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis
Siswa SMP
Penulis Sri Wahyuni
Sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi
pembelajaran konseptual sehingga diperlukan bahan ajar interaktif
berupa contoh soal, latihan soal, atau media lainnya. seperti gambar
Latar belakang
dan video. siswa membutuhkan bahan ajar berbasis teknologi yang
dapat menunjang kegiatan belajar khususnya di kalangan generasi
muda seperti SMP yang sebagian besar memiliki smartphone.
Untuk mengembangkan pengajaran interaktif berbasis edmodo
materi sebagai media alternatif pembelajaran IPA untuk meningkatkan
Tujuan
berpikir kritis
keterampilan siswa sekolah menengah pertama.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian dan Pengembangan (R&D)
Metode dengan ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, dan
Evaluasi) model.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar interaktif berbasis
edmodo dapat dijadikan sebagai media alternatif pembelajaran IPA di
SMP karena memenuhi kriteria sebagai berikut: (1) validitas, ditinjau
dari penilaian validitas skor 3,60 (dari rentang skor 0 sampai 4) dengan
Hasil kriteria sangat valid, (2) kepraktisan, ditinjau dari nilai kelayakan
pembelajaran 3,20 dalam kriteria baik, (3) efektivitas, dalam hal
peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa adalah signifikan secara
statistik pada = 5% dengan rata-rata n-gain 0,71 pada kriteria tinggi,
dan respon siswa sebesar 83% dalam kriteria sangat baik.
1. Motivasi Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar Siswa (Learning Motivation as
Determinant Student Learning Outcomes)
https://scholar.archive.org/work/oxipg4n7wzba3fwhws2pxk3bqa/access/wayback/
http://ejournal.upi.edu:80/index.php/jpmanper/article/download/14958/8522
2. Pengembangan Media Pembelajaran JiMat Menggunakan Articulate Storyline
https://www.researchgate.net/publication/348086164_Pengembangan_media_pembe
lajaran_jimat_menggunakan_articulate_storyline
3. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem
Komputer Di SMK
https://jurnal.ulb.ac.id/index.php/informatika/article/view/1532
4. Praktikalitas Media Pembelajaran Interaktif Pada Proses Pembelajaran Rangkaian
Listrik
http://invotek.ppj.unp.ac.id/index.php/invotek/article/view/409/97
5. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Menggunakan
Media Power Point Interaktif Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik
https://ojs.unm.ac.id/ipaterpadu/article/view/18927/10592
6. Learning Multimedia Development Using Articulate Storyline for Students /
Pengembangan Multimedia Pembelajaran Menggunakan Articulate Storyline untuk
Siswa
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/IJEE/article/download/27763/17890
7. Media Kunci Dikotomi Interaktif-Invertebrata: Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa di Sekolah Menengah Pertama Artikel di Jurnal Internasional Teknologi
Informasi dan Pendidikan
https://www.researchgate.net/profile/RizhalRistanto/publication/
344352651_InvertebrateInteractive_Dichotomous_Key_Media_Enhance_Students_
Learning_Motivation_in_Lower_Secondary_School/links/
5f6b5872299bf1b53eea36f2/Invertebrate-Interactive-Dichotomous-Key-Media-
Enhance-Students-Learning-Motivation-in-Lower-Secondary-School.pdf
8. Media Interaktif dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang untuk SMK
Sekolah
https://www.researchgate.net/profile/DesriSofiani/publication/
301800636_Interactive_Media_in_Learning_Japanese_Language_Vocabulary_for_
Vocational_School/links/5a4ef459aca2726172bbd829/Interactive-Media-in-
Learning-Japanese-Language-Vocabulary-for-Vocational-School.pdf
9. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualized
Interactive Media Assistance Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
https://ojs.unimal.ac.id/ijevs/article/view/3303/2095
10. Bahan Ajar Interaktif Berbasis Edmodo sebagai Media Alternatif Pembelajaran
IPA untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP
https://www.learntechlib.org/d/217835

Anda mungkin juga menyukai