Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL SKRIPSI

PENGEMBANGAN BUKU SAKU DIGITAL BERBASIS ANDROID UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI USAHA DAN
ENERGI

OLEH:
MARIA SULASTRI ANUT SERAP
NPM 190403070004

UNIVERSITAS PGRI KANJURUHAN MALANG


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2022

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini buku pendamping yang berupa buku pintar, kumpulan rumus, kamus pintar dan
buku saku menjadi hal yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk menunjang pembelajaran di
sekolah. Guru sebaiknya memiliki keahlian untuk merencanakan,menentukan maupun
menggunakan berbagai sumber dan media belajar untuk menjadikan pembelajaran lebih efektif.
Peran guru dalam sebuah proses pembelajaran sangat penting ,terutama dalam menentukan
pelajaran serta media untuk memberi motivasi kepada siswa 1.
Tanggung jawab seorang guru adalah menentukan media pembelajaran yang mampu
mendukung dan memfasilitasi siswa dalam proses belajar. Media pembelajaran memiliki peran
penting dalam proses pembelajaran. Di antaranya media sebagai alat yang mampu membantu
guru dalam menyampaikan materi kepada peserta didik 2.Media dalam proses pembelajaran
merupakan perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan,merangsang
pikiran,perasaan,perhatian dan kemauan sehingga terdorong serta terlibat dalam pembelajaran.
Media pembelajaran pada dasarnya merupakan proses komunikasi,sehingga media yang
digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajara (Mustofa Abi Hamid, 2020).
Association for Education an Communication Technology (AECT) mengartikan media yaitu
segala bentuk yang digunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. 3Media pembelajaran
ini juga digunakan sebagai sumber belajar. Sumber-sumber pembelajaran yang biasa digunakan
dalam proses pembelajaran adalah buku teks dan lembar kerja siswa.
Buku yang baik menjadikan guru lebih mudah dalam mengajar dan memberikan materi
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa (M Saputra, 2018). Namun, buku yang
digunakan ini juga memiliki beberapa kekurangan, terutama di era teknologi ini. Beberapa
siswa jarang menggunakan buku-buku pelajaran atau buku cetak karena mereka malas untuk
membawa buku cetak yang berukuran besar. Terkadang beberapa siswa tidak menggunakan
buku karena dianggap membosankan.
Selain itu buku cetak juga tidak dapat menampilkan animasi, video dan audio, sedangkan
dengan buku digital dapat menampilkan konten tersebut. Perkembangan teknologi mobile
begitu pesat, salah satunya adalah telepon seluler. Hampir 95% siswa sudah mempunyai satu
telepon seluler berupa android. Telopon seluler selain mempunyai dampak positif juga
memiliki dampak negatif.Salah satu dampak negatifnya adalah peserta didik sibuk dengan
gadgetnya masing-masing saat proses pembelajaran (Widodo & Wiyatmo, 2017). Oleh karena
itu untuk mengatasi kesulitan siswa dalam pemahaman materi dan meningkatkan hasil belajar
siswa, guru perlu memilih media dan menggunakan media secara baik dan benar sehingga
1
Ust. Zainal Abidin,Peran Guru dalam Proses Pembelajaran,tmial-amien.sch.id,31 Oktober 2022, https://tmial-
amien.sch.id/2022/02/peran-guru-dalam-proses-pembelajaran/
2
Andrew Fernando Pakpahan,Pengembangan Media Pembelajaran,edisi ke-1(Medan:Yayasan Kita Menulis, 2020),56.

3
Cecep Kustandi dan Daddy Darmawan,Pengembangan Media Pembelajaran,edisi ke-1(Jakarta:KENCANA,2020),1.
dapat menarik perhatian siswa, efektif dan efisen serta memberikan kejelasan objek atau materi
yang dipelajari.
Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar salah satunya adalah penggunaan media
pembelajaran guru dituntut juga untuk dapat menggunakan media pembelajaran yang menarik,
aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Pemilihan dan penggunaan media
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan tujuan kompetensi sangat diperlukan, karena media
pembelajaran yaitu cara yang digunakan guru untuk mengadakan interaksi dengan siswa pada
saat kegiatan belajar mengajar (Simanjuntak, 2022).
Buku pelajaran harus di design menarik sehingga siswa akan merasa nyaman dan tertarik
untuk membaca buku-buku pelajaran. Dengan media pembelajaran yang dirancang dengan baik
dan konten yang menarik dan ilustrasi, maka akan merangsang siswa untuk menggunakan
media pembelajaran sebagai pembelajaran (Yusrizal, 2020). Oleh karena itu, kita perlu inovasi
untuk buku-buku pelajaran untuk mengikuti kemajuan teknologi dan siswa akan lebih mudah
dalam belajar dan mempengaruhi hasil belajar mereka.
Hasil belajar adalah hasil pembelajaran dari individu tersebut berinteraksi secara aktif dan
positif dengan lingkungannya.4 Hasil belajar merupakan suatu perubahan perilaku yang terjadi
kepada siswa atau seseorang setelah selesai pembelajaran dilselenggarakan. 5 Menurut Prastiyo,
(2019) pengertian hasil belajar adalah “kulminasi dari suatu proses yang sudah dilakukan dalam
belajar”. Kulminasi akan diiringi dengan tindak lanjut atau perbaikan. Untuk melihat
ketercapaian Indikator dari hasil belajar dapat ditinjau dari perubahan tingkah laku. Menurut
Benyamin Bloom yang dikutip oleh Nana Sudjana membagi hasil belajar secara garis besar
membagi hasil belajar dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif,ranah afektif,dan ranah
Psikomotorik (Liriwati, 2018). Sedangkan menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah
kemampuan yang dimilki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2010).
Perkembangan teknologi yang begitu cepat menyebabkan media cetak akan ditinggalkan
dan beralih pada teknologi komputer dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dibuktikan
dengan adanya bahan ajar yang berbasis digital seperti buku saku digital atau E-book .
Perkembangan teknologi yang cepat sesungguhnya dapat membantu pendidik untuk lebih
berinovasi dalam mengembangkan baik media pembelajaran maupun bahan ajar (Wisnu,
2020).
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,media pembelajaran
juga ikut berkembang. Adapun media yang berbasis teknologi adalah M-learning (mobile
learning). M- Learning merupakan salah satu bentuk perkembangan teknologi komunikasi
yaitu smartphone. Operasi sistem smartphone yang sekarang sedang konvensional adalah
4
Teni Nurrita,Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Mneingkatkan Hasil Belajar,Vol.03 No 01 (Juni 2018):172

5
Zulkifi Matondang,dkk,Evaluasi Hasil Belajar,Edisi ke-1 (Medan:Yayasan Kita Menulis,2019),2
Android (Almira Eka Damayanti, 2018). Pada mulanya Android berada di bawah naungan
Android,Inc. Sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 2003 oleh Andy Rubin,Rich
Miner,Nick Sears dan Chris White. Android juga disebut sebagai bagian dari smartphone yang
banyak digunakan oleh semua jenis smartphone (SYAFRIAL FACHRI PANE, 2020).
Mobile Learning adalah cabang pengembangan e-learning yang dapat membantu kita
berkomunikasi, berinteraksi, dan belajar dengan teman lain. Pembelajaran mobile
memungkinkan untuk dengan mudah mengakses konten pembelajaran, sehingga mendukung
proses pembelajaran. Seiring dengan berkembangnya teknologi smartphone Android,banyak
orang yang mengedepankan perpaduan antara teknologi smartphone dan teknologi printing
dalam kegiatan pembelajaran. Salah satunya dalam bentuk buku saku digital fisika
(KHUMAIDI & SUCAHYO, 2018).
Aplikasi buku saku digital berbasis android juga merupakan salah satu pengembangan dari
Mobile Learning (M-Learning). Kelebihan aplikasi buku saku digital berbasis android ini
adalah mudah digunakan dalam mengoperasikannya,mudah dalam menggunakannya,dan tidak
terlalu banyak memakan ruang dalam sistem untuk menginstal aplikasi ini (Rochmawati,
2017). Buku saku digital berbasis android memiliki peran yang penting dalam proses
pembelajaran yang dapat membantu guru menjelaskan materi pelajaran. Kelebihan buku
saku digital berbasis android atau E-book dibandingkan media cetak lainnya yaitu bersifat
interaktif. Buku saku yang dikemas dalam bentuk digital dapat dibaca melalui laptop ataupun
computer. Pada buku saku juga dilengkapi fasilitas seperti video pembelajaran, animasi,
gambar, dan juga audio.
Pengembangan buku saku digital berbasis android pada materi usaha dan energi
menerapkan desain pembelajaran yang mengarahkan peneliti mendesain buku saku digital
sesuai dengan pedoman pembelajaran supaya tercapai pembelajaran yang efektif, efisien, dan
menarik (Fajar, 2018). Dengan demikian buku saku digital dapat dijadikan salah satu alternatif
terbaik untuk meningkatkan pemahaman dari peserta didik, sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar dari peserta didik. Buku saku dinilai memudahkan siswa untuk belajar, buku
saku digital yang dikembangkan harus dikemas secara interaktif supaya siswa bisa tertarik
mempelajari materi usaha dan energi sehingga hasil belajar siswa lebih memuaskan.

Buku Sekolah Elektronik (BSE) saat ini merupakan 4.444 dari buku pelajaran yang banyak
digunakan di 4.444 sekolah di Indonesia. BSE adalah hak cipta Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Beberapa kelebihan BSE yang membuat lebih menarik bagi guru dibandingkan
dengan buku teks adalah mengunduh di situs resmi Kemdikbud, kesesuaian isi dengan
kurikulum, tidak mengenal kadaluwarsa, bahasanya mudah dipahami, serta telah lulus uji dari
penilaian Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) sebagai buku teks yang layak
digunakan dalam pembelajaran (Reza, 2017). Untuk keperluan sekolah,BSE masih memiliki
kelemahan yang perlu diperbaiki. Buku teks yang ada perlu dimutakhirkan agar mengikuti
perkembangan zaman dan mudah dipelajari oleh siswa.
Buku Fisika umumnya tebal dan berat, sehingga membuat bacaan kurang menarik bagi
siswa. Dari semua masalah tersebut, dapat memperburuk hasil belajar siswa pada materi fisika.
Masalah menjadi lebih rumit jika tidak ditindaklanjuti. Untuk lebih mengisolasi masalah , guru
perlu melakukan mengambil langkah yang tepat untuk memecahkan masalah yang terjadi.
Salah satu faktor yang mungkin bisa diperbaiki dari permasalahan tersebut adalah fasilitas
pembelajaran berupa buku. Tersedianya buku ajar yang relevan dan sesuai akan sangat
membantu proses belajar mengajar di sekolah dan dapat meningkatkan hasi belajar siswa. BSE
yang masih dalam bentuk buku maupun e-book membuat minat siswa terhadap pelajaran Fisika
khususnya materi usaha dan energi masih rendah. Metode ceramah dianggap monoton dan
membosankan oleh siswa.
Oleh karena itu berdasarkan uraian latar belakang,maka penulis mengambil topik yang
berjudul : “Pengembangan Buku Saku Digital Berbasis Android Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Usaha dan Energi.”

2.1 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka permasalahan yang didapat
adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan teknologi digital yang pesat dan maraknya penggunaan smartphone berbasis
android dikalangan peserta didik.
2. Pendidik dan peserta didik dalam penggunaan teknologi Smartphone terutama yang berbasis
android untuk pelajaran Fisika kurang dimaksimalkan.
3. Pemahaman konsep Fisika peserta didik harus perlu difasilitasi.
4. Buku saku digital berbasis android belum tersedia.

3.1 Batasan Masalah


Keterampilan penulis terbatas (pengetahuan penulis, biaya, dan waktu penelitian) sehingga
penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Batasan ruang lingkup penelitian yaitu hanya pengembangan notebook atau buku saku
digital berbasis Android.
2. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian afinitas produk dan efektivitas produk.
3. Buku saku digital yang dikembangkan adalah materi Usaha dan Energi

4.1 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana kelayakan buku saku digital berbasis android untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik pada materi usaha dan energi?
2. Bagaimana respon peserta didik terhadap buku saku digital berbasis android?
3. Bagaimanakah efektifitas buku saku digital berbasis android untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik pada materi usaha dan energi?

5.1 Tujuan Pengembangan


Berdasarkan rumusan masalah tersebut,adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kelayakan buku saku digital berbasis android untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik pada materi usaha dan energi
2. Untuk mengetahui respon peserta didik terhadap buku saku digital berbasis android
3. Untuk mengetahui efektifitas buku saku digital berbasis android untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik pada materi usaha dan energi

6.1 Manfaat Pengembangan


Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat:
1. Bagi peserta didik
Hasil penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik
dengan menggunakan buku saku saku digital berbasis android pada materi usaha dan
energi.
2. Bagi pendidik
Hasil penelitian ini dapat membantu pendidik dalam menyampaikan materi usaha
dan energi serta dapat menjadi salah satu alternatif media pembelajaran yang dapat
digunakan di kelas maupun diluar kelas.
3. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman sebagai bekal
untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional yang dapat memanfaatkan dan
mengembangkan teknologi pembelajaran.
4. Bagi dunia pendidikan
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber belajar mengajar yang interaktif bagi
pendidik dan peserta didik, serta sebagai alternatif media pembelajaran yang dapat
digunakan di sekolah maupun di luar sekolah.

7.1 Definisi Operasional


Supaya tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran maka pentingnya untuk
memaparkan defenisi operasional. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa
istilah sebagai berikut:
1. Buku Saku Digital
Buku saku digital merupakan media pembelajaran yang memanfaatkan
perkembangan teknologi dan memuat konten berisi materi pembelajaran yang lebih
ringkas dan praktis untuk digunakan. Buku saku digital tidak memerlukan banyak ruang
penyimpanan dan biasanya dalam format PDF yang dapat dibuka dengan program
seperti Acrobat Reader. Buku saku digital dalam kemasan yang lebih menarik membuat
siswa betah apalagi belajar membutuhkan waktu yang sangat lama. Buku saku digital
dalam format aplikasi Android (.apk) sangat menarik dan mudah digunakan untuk siswa
yang mengiktui pembelajaran fisika.
2. Android
Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat
seluler layar sentuh seperti smartphone dan komputer tablet. Android awalnya
dikembangkan oleh Android, Inc. dengan dukungan finansial dari Google. Kemudian
Google membeli pada tahun 2005. Sistem operasi secara resmi dirilis pada tahun 2007,
dan Open Handset Alliance adalah konsorsium perangkat keras, perangkat lunak, dan
perusahaan telekomunikasi yang didedikasikan untuk mempromosikan standar terbuka
untuk perangkat seluler. Smartphone Android pertama diluncurkan pada Oktober 2008.
UI (User Interface) Android umumnya merupakan manipulasi
langsung,menggunakan gerakan sentuh yang mirip dengan tindakan dunia nyata seperti
menggesek,mengetuk,dan mencubit untuk memanipulasi objek di layar,dan
menggunakan keyboard virtual untuk menulis teks. Selain perangkat layar sentuh,
Google juga telah mengembangkan Android TV untuk televisi, Android Auto untuk
mobil,dan Android Wear untuk jam tangan,masing-masing dengan antarmuka pengguna
yang berbeda. Varian Android juga digunakan di komputer portabel,konsol game,
kamera digital, dan perangkat elektronik lainnya.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perwujudan dari perilaku belajar dan biasanya tercermin
dalam perubahan kebiasaan, keterampilan, sikap, pengamatan dan keterampilan.
Keberhasilan partisipasi dalam proses pembelajaran pada jenjang pendidikan tertentu
dapat diukur dari hasil belajar itu sendiri. Hasil Belajar adalah informasi tentang
kemajuan siswa menuju tujuan lebih lanjut, baik sebagai kelas maupun individu, untuk
menilai kompetensi mereka, mengidentifikasi masalah, dan menyarankan tindakan
korektif atau perbaikan. Tujuan akhir dalam melakukan kegiatan belajar di sekolah
adalah hasil belajar. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui upaya sadar dan sistematis
yang mengarah pada perubahan positif. Inilah yang disebut proses belajar. Langkah
terakhir adalah menangkap hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas tercatat
dalam himpunan hasil belajar siswa. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil
interaksi belajar dan mengajar.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Landasan Teoritik

1. Buku Saku

a. Pengertian Buku Saku

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia buku saku adalah buku berukuran
kecil yang dapat dimasukkan ke dalam saku dan mudah dibawa ke mana-mana
(Kemdikbud, 2016). Buku Saku adalah alat dalam pembelajaran yang dikemas
secara sistematis sehingga terlihat praktis dan lebih efisien. Didalamnya berisi
materi pembelajaran yang terstruktur dan spesifik dan dirancang untuk
membantu peserta didik dalam menguasai materi pembelajaran dalam bentuk
buku saku digital (Ruhamah, 2021).

Sesuai dengan pengertian diatas, Eliana dan Sholikhah menyatakan bahwa


buku saku merupakan buku dengan ukuran kecil seukuran saku sehingga sangat
efektif untuk dibawa dan bisa dibaca kapan saja saat dibutuhkan (Yuliana Adi
Setyono, 2013). Buku saku adalah salah satu media pembelajaran yang berbasis
cetakan. Teks berbasis cetakan terdiri atas enam elemen yang harus diperhatikan
ketika merancang yaitu; konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran
huruf, dan penggunaan spasi kosong. Adapun beberapa cara yang digunakan
untuk menarik perhatian pada media berbasis cetak adalah warna, huruf, dan
kotak (Wahyuni, 2022).

Buku saku adalah buku berukuran kecil yang berisi tulisan dan gambar
berupa penjelasan yang dapat mengarahkan atau memberi petunjuk mengenai
pengetahuan, dan mudah dibawa ke mana-mana. Buku saku dapat digunakan
sebagai sumber belajar dan untuk mempermudah siswa dalam mempelajari
materi pembelajaran (Ranintya Meikahani dan Erwin Setyo Kriswanto, 2015)

Berdasarkan pengertian yang sudah dikemukakan diatas, maka peneliti


mengambil kesimpulan bahwa buku saku merupakan salah satu media
pembelajaran yang berukuran lebih kecil dari buku paket pada umumnya,di
dalam buku tersebut berisikan informasi yang tentunya telah disusun secara
sistematis dan lebih terperinci.

b. Kelebihan Buku Saku


Menurut (Anjelita & Ariyati, 2008) kelebihan buku saku adalah:
a Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak,
b Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan
kebutuhan minat dan kecepatan masing-masing
c Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa
d Akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna
e Perbaikan/revisi mudah dilakukan.
Menurut (Yeni Farina Putri dan Meini Sondang Sumbawati, 2011) kelebihan
buku saku adalah sebagai berikut:
a Ukuran bukunya kecil sehingga dapat dibawa kemanapun
b Isi buku lebih ringkas
c Isi mudah dipahami karena bacaannya relatif sedikit
d Biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan lebih murah
e Dapat dijadikan media hafalan
c. Kekurangan Buku Saku
Menurut (Anjelita & Ariyati, 2008) kelemahan buku saku yaitu:
a Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama
b Bahan cetak yang tebal akan membosankan dan mematikan minat siswa
yang membacanya
c Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan
sobek.
Menurut (Yeni Farina Putri dan Meini Sondang Sumbawati, 2011)
kelemahan buku saku adalah sebagai berikut:
a Tulisan yang ada didalam buku saku berukuran kecil
b Isi buku relatif terbatas
c Mudah hilang karena berukuran kecil
2. Buku Saku Digital

a. Pengertian Buku Saku Digital

Senada dengan pengertian buku saku cetak yang telah dipaparkan diatas,buku
saku digital adalah boomerang atas berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK). Di zaman yang sudah maju ini,buku saku digital hadir
sebagai salah satu media pembelajaran modern yang diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan siswa. Dari tampilannya buku saku digital lebih menarik
dan bentuknya lebih praktis memudahkan pengguna untuk menggunakan dan
membawa buku saku digital ini.
Menurut Moh Syahroni (2016),bahwa buku saku digital sebagai media
pembelajaran dapat digunakan untuk pembelajaran lain bukan hanya digunakan
untuk pembelajaran formal. Sehingga buku saku digital bisa menjadi solusi yang
relevan untuk menunjang ketercapaian sebuah tujuan pembelajaran. Gusti Ayu
dalam penelitiannya berpendapat bahwa buku saku digital dalam penelitian ini
yaitu buku yang berisi materi yang lebih ringkas dalam bentuk aplikasi yang
dapat diakses melalui smarthphone dan menjadi salah satu solusi bagi siswa
yang enggan menggunakan media ajar cetak seperti buku paket,modul,LKS dan
media cetak lainnya karena kegunaan buku saku digital yang praktis dan mudah
dibawa kemana-mana.

b. Kelebihan Buku Saku Digital

Buku Ajar yang dibuat dalam bentuk digital seharusnya memiliki nilai
tambah dibandingkan dengan buku cetak biasa yang sudah banyak beredar
karena sudah menggunakan alat bantu berupa komputer (PC), tablet, maupun
smartphone yang bisa menampilkan fitur-fitur berupa gambar, suara, animasi
maupun video. Kelebihan buku saku menurut Mohammad Sholeh adalah mudah
dibawa kemana saja, isi lebih sedikit, ringkas, mudah dipahami, hemat biaya
produksi, dan cocok untuk menjadi media hafalan (Sholeh, 2021) .

Menurut (Hanif, 2018),kelebihan dari aplikasi buku saku digital ini adalah
userfriendly yaitu mudah digunakan dalam pengoperasiannya, praktis
penggunaannya serta tidak terlalu banyak memakan ruang dalam sistem untuk
menginstal aplikasi ini. Secara umum kelebihan buku saku digital adalah bisa
ditampilkan dilayar digital sepertipada smartphone. Sehingga memungkinkan
untuk dibawa kamanapun serta dapat dipakai kapanpun. Selain itu buku saku
digital juga mudah dipahami dan diaplikasikan karena mempunyai isi yang
disusun secara ringkas dan singkat serta sangat cocok digunakan sebagai media
hafalan.

c. Kekurangan Buku Saku Digital

3. Android
a. Pengertian dan Sejarah Singkat Android

Menurut Wikipedia Tujuan pengembangan asli Android adalah untuk


mengembangkan sistem operasi yang kompleks untuk kamera digital. Akan
tetapi, disadari bahwa pasar perangkat tersebut tidak cukup besar, dan
pengembangan Android kemudian bergeser ke pasar smartphone untuk bersaing
dengan Symbian dan Windows Mobile (iPhone n Apple belum tersedia) yang
dirilis pada saat itu). Android merupakan sistem operasi yang dikembangkan
untuk perangkat mobile berbasis Linux.

Pada awalnya sistem operasi ini dikembangkan oleh Android Inc. yang
kemudian dibeli oleh Google pada tahun 2005 (Maiyana, 2018). Sistem operasi
ini dirilis secara resmi pada tahun 2007, perusahaan dengan didirikan Open
Handset Alliance, konsorsium dari perusahaan-perusahaan perangkat keras,
perangkat lunak, dan telekomunikasi yang bertujuan untuk memajukan standar
terbuka perangkat seluler (Kuswanto & Radiansah, 2018) . Awalnya, Android
Inc. dibeli oleh Google Inc. yang sekaligus merupakan pendatang baru yang
membuat peranti lunak untuk ponsel / smartphone. Android adalah generasi baru
platform mobile yang memberikan pengembangan untuk melakukan
pengembangan sesuai dengan yang direncanakan (Nurhidayati & Nur, 2021).

Android adalah sebuah sistem operasi perangkat mobile berbasis linux yang
mencangkup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan
platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka
(Azis et al., 2020).

Menurut Kuswanto & Radiansah (2018) andorid adalah sebuah sistem


operasi untuk smartphone dan tablet. Sistem operasi dapat diilustrasikan sebagai
jembatan antara peranti (device) dan penggunanya, sehingga pengguna dapat
berinteraksi dengan devicenya dan menjalankan aplikasi-aplikasi yang tersedia
pada device.

Menurut Kadek (et al., 2018) ada beberapa pengertian android yaitu:

a) Merupakan platform terbuka (Open Source) bagi para pengembang


(Programer) untuk membuat aplikasi.

b) Merupakan sistem operasi yang dibeli Google Inc. dari Android Inc.
c) Bukan bahasa pemrograman, tetapi hanya menyediakan lingkungan
hidup atau run time enviroment yang disebut DVM (Dalvik Virtual
Machine) yang telah dioptimasi untuk alat/device dengan sistem
memori yang kecil.

Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang khusus


untuk perangkat seluler seperti smartphone dan tablet. Sistem operasi Android
adalah open source, sehingga banyak programmer membuat aplikasi atau
memodifikasi sistem ini. Karena bersifat open source, maka programmer
memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam pengembangan aplikasi
Android. Sebagian besar dari aplikasi di Play Store gratis, dan ada juga aplikasi
berbayar (Zakiy et al., 2018). Dari pengertian yang sudah dijelaskan,secara
sederhana dapat disimpulkan androd merupakan sebagai perangkat lunak yang
digunakan oleh perangkat seluler, termasuk sistem operasi, middleware, dan
aplikasi inti yang diterbitkan oleh Google.

b. Kelebihan Android

Menurut Verawati & Comalasari (2019) kelebihan android yaitu:

a) User-friendly artinya,disini sistem Android sangat mudah untuk


dijalankan. Hal yang sama juga terjadi pada sistem operasi Windows
pada komputer. Bagi orang yang belum terlalu familiar dengan
smartphone , kalian hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk
mempelajari sistem Android.

b) Sangat mudah bagi kita untuk menerima notifikasi dari smartphone.


Untuk menerimanya, kita dapat mengelola beberapa akun yang kita
miliki seperti SMS, Email, Voice dial dan akun lainnya.

c) Tampilan sistem Android yang menarik dan tidak kalah baik dengan iOS
(Apple). Hal ini dikarenakan sejak awal, Android memang mengangkat konsep
dan teknologi iOS tetapi Android merupakan versi murah dari iOS.

d) Sistem operasi ini memiliki konsep open source dimana pengguna dapat
dengan bebas mengembangkan sistem Android versi mereka sendiri. Jadi
akan banyak sekali custom ROM yang bisa anda gunakan.

e) Tersedia berbagai pilihan aplikasi yang menarik, bahkan sampai lebih


dari ratusan aplikasi. Dari aplikasi gratis sampai aplikasi berbayar. kita
dapat mendownloadnya secara pribadi pada Google Playstore yang telah
tersedia dalam smartphone.

c. Kekurangan Android

Menurut Verawati & Comalasari (2019) kelebihan android yaitu:

a) Tidak Semua Smartphone Android Mendapatkan Update

Kekurangan pertama yang kerap kali dirasakan user Android adalah


tidak semua smartphone mendapatkan update. Karena meskipun
Google sering memperbarui Android, semua update pada smartphone
kembali lagi kepada pabrikan.

b) Terlalu Banyak Merk Dan Tipe

Penggunaannya jadi tidak konsisten karena terlalu banyak tipe dan


mer. Tidak seperti iPhone yang hanya memiliki 1 tipe serta
dikembangkan oleh 1 pabrikan, yaitu Apple.

c) Lag Dan Lemot

Spesifikasinya berbeda-beda karena banyak merk dan tipe


smartphone Android. Smartphone Android yang mempunyai
spesifikasi rendah sehingga akan lebih rentan mengalami lag dan
lemot.

C. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar sangat erat kaitannya dengan makna perubahan, baik itu perubahan
tingkah laku secara umum atau hanya aspek-aspek tertentu dari kepribadian peserta
didik. Menurut peneliti,belajar merupakan proses di mana seseorang akan
memperoleh keterampilan dan kemampuan. Dalam belajar seseorang akan
menemukan hal-hal yang baru,sehingga membuat seseorang akan mempunyai
wawasan. Sehingga seseorang akan memiliki kemampuan untuk berpikir secara
kritis dan berani mengutarakan pendapat sesuai apa yang pernah ia temukan selama
proses belajar.

Matlin berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang
relatif permanen sebagai hasil dari pengalaman. Selanjutnya dalam konteks sekolah,
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman siswa sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya (Nurhasanah & Sobandi, 2016).

b. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar ini juga kerap kali digunakan untuk mengetahui bagaimana
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil
belajar akan tampak seperti pada setiap perubahan seperti pengetahuan, pemahaman,
kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti
(etika), sikap, dan lain-lain (ANIA, 2017). Hasil belajar adalah hasil yang diberikan
kepada siswa dalam pentuk penilaian setelah mengikuti rangkaian proses
pembelajaran dengan menilai pengetahuan, sikap, keterampilan pada diri siswa
dengan adanya perubahan tingkah laku (Nurrita, 2018).

Hasil belajar merupakan hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar


karena kegiatan belajar merupakan proses. Hasil belajar terdiri dari segenap ranah
psikologis. Hal itu terjadi sebagai akibat atau dampak dari pengalaman dan proses
belajar siswa dalam ruang kelas disekolah (Nabillah & Abadi, 2019). Berdasarkan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar memiliki peranan yang
sangat penting dalam sebuah proses pembelajaran. Alasannya adalah karena akan
memberikan sebuah informasi kepada guru tentang bagaimana kemajuan peserta
didik dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajar yang maksimal melalui proses
kegiatan belajar mengajar selanjutnya.

c. Klasifikasi Hasil Belajar

d. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dinyataka dalam dua bagian, yaitu :

a. Faktor internal

Faktori nternal yaitu faktor yang berasal dari diri siswa.Yang termasuk kedalam
faktor ini adalah:

 Faktor kesehatan

Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap proses belajarnya. Proses


belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu,
selain itu juga ia akan cepat lelah dan kurang bersemangat.
 Minat

Minat besar berpengaruh terhadap proses belajar, karena jika bahan


pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat peserta didik, peserta
didik tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya
tarik baginya.

 Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan ini hanya akan


terwujud menjadi keterampilan praktis melalui belajar dan berlatih.
Dengan demikian jelas bahwa bakat mempengaruhi belajar, jika mata
pelajaran sesuai dengan bakat siswa maka hasil belajar akan lebih baik
karena suka belajar dan harus lebih aktif dalam belajar.

 Motivasi,berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai. Ketika menentukan


suatu tujuan, seseorang akan melakukan sesuatu atau sebuah tindakan
untuk mencapai tujuan tersebut. Tindakan tersebut adalah motivasi
sebagai kekuatan pendorong.

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa yang termasuk
kedalam faktor eksternal adalah :

 Faktor keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga brupa : cara
orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga
dan keadaan ekonomi keluarga.

 Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencangkup metode


mengajar, kurikulum, relai guru dengan siswa, relasi siswa dengan
siswa, disiplin sekolah pelajar dan waktu sekolah, standar pelajaran,
keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

 Faktor masyarakat

Masyarakat sangatlah penting berpengaruh terhadap belajar siswa


karena keberadaan siswa dalam masyarakat.Seperti kegiatan siswa
dalam masyarakat, pengaruh dari teman bergaul siswa dan kehidupan
masayarakat disekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa.

D. Hasil Penelitian yang Relevan

E.

DAFTAR PUSTAKA

Almira Eka Damayanti, d. (2018). KELAYAKAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERUPA


BUKU SAKU BERBASIS ANDROID PADA MATERI FLUIDA STATIS. Indonesian
Journal of Science and Mathematics Aducation, 64.

Fajar, R. (2018). PENGEMBANGAN BUKU SAKU DIGITAL MATERI BANGUN DATAR.


Skripsi,Pendidikan Matematika, 6.

KHUMAIDI, A., & SUCAHYO, I. (2018). Pengembangan Mobile Pocket Book Fisika Sebagai
Media Pembelajaran Berbasis Android Pada Materi Momentum Dan Impuls. Inovasi
Pendidikan Fisika, 7(2), 154–158.

Liriwati, F. Y. (2018). Keberadaan Masyarakat Ekonomi Asen (MEA) Dalam Mendorong


Sinergitas Kontribusi Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKIS) Menuju Generasi
Indonesia Emas 2045. Indragiri Journal, 32.

M Saputra, d. (2018). Kelayakan Buku Saku Berbasis Android Sebagai Media Pembelajaran
Matematika di SMA. Jurnal Fisika:Seri Konverensi.

Mustofa Abi Hamid, d. (2020). Media Pembelajaran. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Prastiyo, F. (2019). Peningkatan Hasil Belajar Peserta DIdik Dengan Model Kooperatif jigsaw
Pada Materi Pecahan Di Kelas V SDN Sepanjang 2. Surakarta: Kekata Publisher.

Reza, M. F. A. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Dalam Bentuk Buku Saku Digital
Berbasis Android Materi Ajar Gerak Dan Gaya Di Smk 1 Kedungwuni. Edu Komputika
Journal, 4(2), 2.

Rochmawati, A. Y. (2017). PENGEMBANGAN BUKU SAKU DIGITAL BERBASIS ANDROID


SEBAGAI PENDUKUNG BAHAN AJAR PADA MATERI PPh PASAL 21. Jurnal Unesa,
2.

Simanjuntak, M. D. (2022). Peranan Buku Saku Digital Berbasis Android Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Di SDN Medan . Jurnal Universitas Negeri Medan, 2.

Sudjana, N. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

SYAFRIAL FACHRI PANE, d. (2020). Membangun Aplikasi Peminjaman Jurnal Menggunakan


Aplikasi Oracle Apex Online. Bandung: Kreatif Industri Nusantara.

Widodo, A., & Wiyatmo, Y. (2017). PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU


SAKU DIGITAL BERBASIS ANDROID UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN
HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 1 JETIS PADA MATERI
POKOK KESEIMBANGAN BENDA TEGAR POCKET BOOK LEARNING MEDIA
DEVELOPMENT BASED ON DIGITAL AN. Jurnal Pendidikan Fisika, 6, 148.

Wisnu, J. (2020). Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui E-Modul Berbasis Problem Based
Learning. Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha, 18.

Yusrizal, F. d. (2022). Peran Kurikulum Akhlak Dalam Pembentukan Karakter Di Sekolah Alam
Sou Parung Bogor. JURNAL TEMATIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

Anda mungkin juga menyukai